Kementrian Lembaga: BPBD DKI Jakarta

  • BPBD targetkan genangan banjir di Jaksel cepat surut

    BPBD targetkan genangan banjir di Jaksel cepat surut

    Petugas memantau air yang merendam Jalan Puri Mutiara V Kelurahan Cilandak Barat, Jakarta Selatan, Sabtu (3/5/2025). ANTARA/HO-BPBD DKI Jakarta

    BPBD targetkan genangan banjir di Jaksel cepat surut
    Dalam Negeri   
    Editor: Widodo   
    Sabtu, 03 Mei 2025 – 23:45 WIB

    Elshinta.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menargetkan genangan banjir yang terjadi di enam rukun tetangga (RT) di Jakarta Selatan akibat curah hujan tinggi dan luapan kali dapat surut dalam waktu cepat.

    “Genangan ditargetkan dapat surut dalam waktu cepat,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.

    Ia mengatakan BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah.

    Selain itu, pihaknya terus berkoordinasi dengan Dinas Sumber Daya Air (SDA), Dinas Bina Marga, Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik.

    “Kami bersama dengan para lurah dan camat setempat serta menyiapkan kebutuhan dasar bagi penyintas banjir,” kata Yohan.

    Dia mengimbau masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan. Dalam keadaan darurat, segera hubungi nomor telepon 112.

    “Layanan ini gratis dan beroperasi selama 24 jam non-stop,” kata dia.

    Sebelumnya BPBD DKI Jakarta mencatat enam RT di tiga kelurahan yang ada di Jakarta Selatan terendam banjir dengan ketinggian air yang bervariasi.

    Ia mengatakan hingga pukul 18.00 WIB enam RT yang terendam banjir, yakni tiga RT di Kelurahan Ciganjur (40 sentimeter/cm), satu RT di Mampang Prapatan setinggi 50 cm dan dua RT di Cilandak Timur dengan ketinggian air mencapai 95 cm.

    Selain itu, satu ruas jalan di Jalan Puri Mutiara Kelurahan Cilandak Barat terendam banjir setinggi 50 cm.

    Sumber : Antara

  • Dua RT di kawasan Pluit masih terendam banjir rob

    Dua RT di kawasan Pluit masih terendam banjir rob

    Petugas BPBD DKI Jakarta meninjau ketinggian air akibat banjir rob di kawasan Penjaringan, Jakarta Utara, pada Selasa (29/4/2025). ANTARA/HO-BPBD DKI

    BPBD: Dua RT di kawasan Pluit masih terendam banjir rob
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Rabu, 30 April 2025 – 09:22 WIB

    Elshinta.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyebutkan sebanyak dua RT di wilayah Pluit Penjaringan, Jakarta Utara, masih terendam banjir rob pada Rabu pagi.

    “Hingga pukul 06.00 WIB tercatat dua RT terendam banjir rob setinggi 20 hingga 35 centimeter,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan di Jakarta, Rabu.

    Sementara satu RT dan Jalan Martadinata di Papanggo Tanjung Priok yang sebelumnya juga terendam banjir, saat ini telah surut.

    BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan.

    Selain itu, kata Yohan, BPBD juga memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat.

    “Tujuannya agar genangan dapat surut dalam waktu cepat,” ujarnya.

    BPBD DKI mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan.

    “Dalam keadaan darurat, segera hubungi nomor telepon 112 dengan layanan ini gratis dan beroperasi selama 24 jam non-stop,” kata Yohan.

    Sebelumnya BMKG telah mengeluarkan peringatan dini banjir pesisir atau banjir rob di wilayah pesisir utara Jakarta pada tanggal 27 April 2025 – 04 Mei 2025.

    Banjir pesisir ini disebabkan fenomena Super New Moon atau fase bulan perigee dan bulan baru berpotensi meningkatkan ketinggian air laut maksimum berupa banjir pesisir (Rob) di wilayah pesisir utara Jakarta.

    Ia mengatakan fenomena ini menyebabkan pasang air laut menyebabkan Pintu Air Pasar Ikan Siaga 2 pada Selasa (29/04) Pukul 18.00 WIB dan naik menjadi Siaga 1 Pukul 23.00 WIB dan menyebabkan genangan banjir.

    Sumber : Antara

  • ASN DKI Jakarta antusias sambut kebijakan naik transportasi umum

    ASN DKI Jakarta antusias sambut kebijakan naik transportasi umum

    Ilustrasi – Seorang aparatur sipil negara (ASN) menaiki Transjakarta mengikuti Instruksi Gubernur DKI Jakarta Nomor 6 Tahun 2025 yang mewajibkan ASN setiap Rabu menaiki transportasi umum, Jakarta, Rabu (30/4/2025). ANTARA/Luthfia Miranda Putri

    ASN DKI Jakarta antusias sambut kebijakan naik transportasi umum
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Rabu, 30 April 2025 – 10:58 WIB

    Elshinta.com – Sejumlah aparatur sipil negara (ASN) Pemprov DKI Jakarta menyambut baik kebijakan naik transportasi umum setiap hari Rabu dan berharap kebijakan itu berdampak bagi lingkungan.

    “Membiasakan pegawai Pemda dan Penyedia Jasa Lainnya Perorangan (PJLP) menggunakan kendaraan umum ini hal yang baik,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Isnawa Adji saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.

    Isnawa mengaku, untuk menuju kantor BPBD DKI Jakarta yang berada di Jalan Kyai Zainul Arifin, Petojo Utara, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat, harus menaiki dua kali angkutan umum.

    Menurut dia, dari rumahnya ia naik angkot sampai ke perempatan Cengkareng, Jakarta Barat, kemudian berpindah menggunakan bus Transjakarta yang mengarah ke Roxy.

    “Dari Roxy tinggal jalan kaki ke kantor BPBD,” kata Isnawa.

    Senada dengan Isnawa, Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta Mohamad Yohan mengatakan bahwa ia sudah terbiasa naik angkutan umum karena lebih cepat dibanding menggunakan kendaraan pribadi.

    Yohan mengatakan saat ini fasilitas angkutan umum di Jakarta sudah lebih baik dan untuk ketepatan waktunya pun bisa diandalkan.

    “Saya sendiri setiap hari naik KRL (kereta rel listrik) lebih cepat tiba di kantor dibanding bawa kendaraan pribadi,” katanya.

    Dari sejumlah unggahan status di akun media sosial WhatsApp para ASN terlihat mereka antusias dengan kebijakan tersebut, bahkan ada pula yang menuliskan dukungannya terkait kebijakan publik yang positif tersebut.

    “Mari kita dukung kebijakan publik yang baik dan positif,” tulis ASN DKI Jakarta Michael Sitanggang.

    Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mulai 30 April 2025 mewajibkan seluruh pegawai menggunakan angkutan umum massal saat berangkat kerja, bertugas dinas maupun pulang kerja setiap hari Rabu.

    Tujuan dari adanya ingub tersebut untuk memberikan contoh nyata kepada masyarakat dalam mendukung kebijakan pengurangan polusi dan pembangunan berkelanjutan serta mewujudkan tata kelola pemerintahan yang peduli lingkungan dan mendukung mobilitas hijau.

    Aturan ini tertuang dalam Instruksi Gubernur DKI Jakarta Nomor 6 Tahun 2025 yang ditandatangani Gubernur Jakarta, Pramono Anung, pada 23 April 2025.

    Berbagai moda transportasi umum yang dapat digunakan, yakni Transjakarta, Moda Raya Terpadu/Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta, Lintas Raya Terpadu/Light Rapid Transit (LRT) Jakarta dan LRT Jabodebek.

    Selain itu KRL Jabodetabek (Commuter Line), Kereta Bandara (Railink), bus/angkot reguler serta kapal dan angkutan antar-jemput karyawan/pegawai.

    Aturan menggunakan transportasi umum ini dikecualikan bagi pegawai yang sedang dalam kondisi sakit, hamil atau bertugas sebagai petugas lapangan dengan mobilitas tertentu.

    Sumber : Antara

  • Sederet Cerita ASN di Hari Pertama Wajib Naik Transportasi Umum: Hemat Ongkos, Tambah Teman
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        30 April 2025

    Sederet Cerita ASN di Hari Pertama Wajib Naik Transportasi Umum: Hemat Ongkos, Tambah Teman Megapolitan 30 April 2025

    Sederet Cerita ASN di Hari Pertama Wajib Naik Transportasi Umum: Hemat Ongkos, Tambah Teman
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com – 
    Rabu pagi, (30/4/2025), para Aparatur Sipil Negara (
    ASN
    ) di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mulai menerapkan kebijakan wajib menaiki
    transportasi umum
    .
    Bagi sebagian ASN, naik transportasi umum ke kantor mereka bukanlah hal baru. Namun, bagi yang lain, ini pengalaman pertama mereka selama bekerja menjadi abdi negara.
    Sederet cerita pun hadir di hari pertama penerapan kebijakan ini. Mulai dari yang harus berpindah angkutan umum berkali-kali hingga menyambut baik karena dapat menghemat ongkos perjalanan.
    Lantas, seperti apa cerita para ASN Jakarta di hari pertama kebijakan wajib naik transportasi umum ini?
    Tinggalkan Kendaraan Pribadi Meski Harus Berpindah Angkutan Berkali-kali
    Isnawa Adji, Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, harus berpindah angkutan dua kali untuk sampai ke kantornya.
    Dari rumah di Cengkareng, Isnawa menumpang angkot lalu berganti ke bus Transjakarta tujuan Roxy, sebelum berjalan kaki ke kantor.
    “Ini langkah kecil yang baik. Bisa membiasakan kita, terutama PJLP, untuk tidak bergantung pada kendaraan pribadi,” ujar Isnawa, dikutip dari Antara.
    Senada dengan Isnawa, Mohamad Yohan, Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD, juga telah lama meninggalkan mobil pribadi dan memilih KRL sebagai andalan.
    Menurutnya, dengan menggunakan transportasi umum dapat menghindari kemacetan dan memangkas waktu ke kantor.
    “Lebih cepat sampai kantor. Angkutan umum sekarang jauh lebih bisa diandalkan,” katanya.
    Tak Lagi Merasa “Sepi”
    “Pagi Ini Saya Punya Banyak Teman”. Itulah kalimat ringan namun bermakna dari Suharini Eliawati, Pelaksana tugas (Plt.) Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta, saat ditanya soal kebijakan baru ini.
    Selama 29 tahun berdinas di Jakarta, Eli tak pernah sekalipun berpindah ke kendaraan pribadi dan selalu menggunakan transportasi umum.
    Dari rumahnya di Citayam, Eli rutin mengayuh sepeda ke stasiun KRL, lalu menumpang kereta menuju Gondangdia, dan melanjutkan dengan berjalan kaki ke Balaikota.
    “Sehat, menyenangkan, bertemu banyak warga,” katanya.
    Namun yang membedakan pada hari ini adalah suasana stasiun ramai oleh wajah-wajah ASN, suasana yang tentu jarang Eli lihat hari-hari sebelumnya saat ia menggunakan transportasi umum.
    Hemat Ongkos, Kurangi Macet
    Suparmo, ASN yang bekerja di wilayah Jakarta Selatan, juga menyambut aturan baru ini dengan antusias.
    Suparmo berbagi pengalamannya menumpang mikrotrans dari Senen ke Pulo Gadung, lalu berpindah ke rute Ragunan untuk mencapai kantornya di Halte Transjakarta Wali Kota Jakarta Selatan.
    “Dampak positifnya kemacetan jadi terurai. Aman, hemat juga ongkosnya,” ujar Suparmo.
    Sementara itu, ASN lainnya, Ari menegaskan, bahwa sebagai pegawai pemerintah, menjadi contoh adalah bagian dari tugas.
    “Program ini bisa jadi contoh agar masyarakat juga mulai naik MRT, LRT, Transjakarta, atau Mikro Trans,” ujarnya.
    Harapan dari Kebijakan ke Kebiasaan
    Kebijakan wajib menaiki transportasi umum bagi ASN Jakarta lewat Instruksi Gubernur DKI Jakarta No. 6 Tahun 2025 ini memang tidak hanya soal transportasi.
    Kebijakan ini dirancang untuk mengubah budaya, yakni mendorong mobilitas hijau, menekan polusi, dan membangun kota yang lebih berkelanjutan.
    Kebijakan ini juga menyasar tujuan edukatif, yaitu memberikan contoh langsung kepada warga tentang gaya hidup yang lebih ramah lingkungan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • BPBD kerahkan personel untuk surutkan banjir rob di pesisir Jakut

    BPBD kerahkan personel untuk surutkan banjir rob di pesisir Jakut

    Petugas BPBD meninjau ketinggian air yang merendam jalan di Penjaringan Jakarta Utara pada Selasa (29/4/2025) pagi ANTARA/HO-BPBD DKI Jakarta

    BPBD kerahkan personel untuk surutkan banjir rob di pesisir Jakut
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Selasa, 29 April 2025 – 11:39 WIB

    Elshinta.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta bersama Dinas Sumber Daya Air, Dinas Bina Marga, dan Dinas Gulkarmat mengerahkan personel untuk menyurutkan banjir rob yang merendam pemukiman warga dan akses jalan di Penjaringan Jakarta Utara pada Selasa.

    “Bersama instansi terkait, kami menargetkan banjir ini surut dalam waktu cepat,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan di Jakarta, Selasa.

    Ia mengatakan koordinasi telah dilakukan melibatkan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk menyedot genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bekerja sama dengan  lurah dan camat setempat.

    “Kami juga mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah,” kata dia.

    Selain itu BPBD DKI Jakarta telah mengeluarkan imbauan agar masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan.

    “Dalam keadaan darurat, segera hubungi nomor telepon 112. Layanan ini gratis dan beroperasi selama 24 jam non-stop,” kata dia.

    Sebelumnya BPBD DKI Jakarta menyebutkan satu RT di Kelurahan Pluit Penjaringan Jakarta Utara masih terendam banjir rob atau banjir pesisir pada Selasa pagi.

    BPBD juga mengingatkan banjir yang merendam pemukiman warga ini cukup tinggi dengan ketinggian air mencapai 25 centimeter.

    Terdapat satu ruas jalan yang masih terendam banjir rob ada di Jalan Pluit Karang Ayu Barat atau di depan Depan Green Bay Kelurahan Pluit Penjaringan, Jakarta Utara.

    “Untuk ketinggian air di sini mencapai 15 cm,” kata Mohamad Yohan.

    Sebelumnya Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sudah mengeluarkan peringatan dini banjir pesisir atau banjir rob pada 27 April hingga 4 Mei 2025 akibat adanya fenomena super new moon atau fase bulan baru (perigee).

    Sumber : Antara

  • Rob rendam permukiman warga di Muara Karang pada Senin malam

    Rob rendam permukiman warga di Muara Karang pada Senin malam

    Rumah warga terendam banjir rob di Penjaringan Jakarta Utara pada Senin (28/4/2025) malam. ANTARA/HO

    Rob rendam permukiman warga di Muara Karang pada Senin malam
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Selasa, 29 April 2025 – 09:38 WIB

    Elshinta.com – Banjir rob atau pasang laut merendam permukiman di Komplek Muara Karang, Kecamatan Penjaringan, Kota Jakarta Utara pada Senin (28/4) malam.

    “Air pasang laut mulai naik mulai pukul 20.00 WIB dan terus meningkat. Sepertinya pagi baru surut,” kata warga Penjaringan Wibisono di Jakarta, Selasa.

    Ia mengaku rumah yang ditempatinya sudah lima kali direndam banjir rob, bahkan pada Desember 2024 terendam mencapai 120 centimeter (cm).

    Banjir rob ini menggenangi akses jalan yang berada di depan Bywalk Mall dan juga merendam rumah warga di RT21 RW 02 Perumahan Muara Karang dengan ketinggian air setinggi 60 cm.

    “Air merendam perabotan seperti kursi dan meja yang ada di dalam rumah,” kata dia.

    Sebelumnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta meminta warga yang bermukim di wilayah pesisir agar mewaspadai banjir rob pada 27 April sampai 4 Mei 2025.

    Sebelumnya Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji mengatakan berdasarkan informasi BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Maritim Tanjung Priok tentang peringatan dini banjir pesisir (rob), pasang air laut terjadi karena adanya super new moon (fase bulan bulan baru atau perigee).

    “Fenomena ini berpotensi meningkatkan ketinggian air laut maksimum berupa banjir pesisir atau rob di wilayah pesisir utara Jakarta,” ungkap Isnawa, Senin (28/4).

    Sumber : Antara

  • Satu RT di Pluit terendam banjir rob pada Selasa pagi

    Satu RT di Pluit terendam banjir rob pada Selasa pagi

    Petugas BPBD DKI Jakarta meninjau ketinggian air akibat banjir rob di kawasan Penjaringan Jakarta Utara pada Selasa (29/4/2025) ANTARA/HO-BPBD DKI

    BPBD: Satu RT di Pluit terendam banjir rob pada Selasa pagi
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Selasa, 29 April 2025 – 10:03 WIB

    Elshinta.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyebut satu RT di Kelurahan Pluit Penjaringan Jakarta Utara masih terendam banjir rob atau banjir pesisir pada Selasa pagi.

    “Ada satu RT dan satu ruas jalan yang masih terendam banjir rob pagi ini,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan di Jakarta, Selasa.

    Ia mengatakan banjir yang merendam pemukiman warga ini cukup tinggi dengan ketinggian air mencapai 25 centimeter (cm).

    Sementara itu satu ruas jalan yang masih terendam banjir rob ada di Jalan Pluit Karang Ayu Barat atau di depan Depan Green Bay Kelurahan Pluit Penjaringan, Jakarta Utara.

    “Untuk ketinggian air di sini mencapai 15 cm,” kata dia.

    Sementara Jalan RE Martadinata di depan Jakarta International Stadium (JIS) Papanggo, Tanjung Priok yang tadinya terendam pada pagi ini sudah surut.

    Sebelumnya Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini banjir pesisir atau banjir rob pasa 27 April hingga 4 Mei 2025 akibat adanya fenomena super new moon (fase bulan baru atau perigee).

    Fenomena ink berpotensi meningkatkan ketinggian air laut  berupa banjir pesisir (rob) di wilayah pesisir utara Jakarta.

    Terkait kejadian ini  Pintu Air Pasar Ikan meningkatkan status menjadi Siaga 2 pada Senin (28/04) pukul 18.00 WIB yang menyebabkan terjadinya beberapa genangan di wilayah utara DKI Jakarta.

    Sumber : Antara

  • Banjir Rob di Jakarta: Penyebab, Cara Mengatasi, dan Daftar Wilayah Terancam Sepekan ke Depan – Halaman all

    Banjir Rob di Jakarta: Penyebab, Cara Mengatasi, dan Daftar Wilayah Terancam Sepekan ke Depan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Banjir rob diprediksi akan mengancam sejumlah wilayah di Jakarta Utara pada 27 April hingga 4 Mei 2025, sebagai akibat dari fenomena Super New Moon yang meningkatkan pasang maksimum air laut.

    Fenomena alam ini berpotensi menyebabkan banjir pesisir di Jakarta Utara dan wilayah pesisir lainnya, yang membutuhkan kewaspadaan masyarakat.

    Daftar Wilayah yang Terancam Banjir Rob

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta telah mengeluarkan peringatan mengenai potensi banjir rob di 12 wilayah pesisir Jakarta Utara.

    Wilayah-wilayah yang berisiko terdampak banjir rob selama periode 27 April hingga 4 Mei 2025 meliputi:

    Kamal Muara

    Kapuk Muara

    Penjaringan

    Pluit

    Ancol

    Kamal

    Marunda

    Cilincing

    Kalibaru

    Muara Angke

    Tanjung Priok

    Kepulauan Seribu

    BANJIR ROB – Banjir rob melanda wilayah Penjaringan Jakarta Utara, dengan ketinggian air mencapai 30 cm di RW 22 Muara Angke pada malam 28 April 2025. (Tribunnews.com/Jeprima)

     

    Menurut Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji, fenomena ini dipicu oleh pasang maksimum air laut akibat Super New Moon, yaitu fase bulan perigee dan bulan baru.

    “Pasang maksimum ini bisa menyebabkan ketinggian air laut meningkat, mengarah ke banjir pesisir atau rob di wilayah Jakarta Utara,” ujar Isnawa Adji pada Senin (28/4/2025).

    Update Terkini: Wilayah yang Terendam Banjir Rob

    Pemantauan terbaru menunjukkan bahwa beberapa wilayah seperti Penjaringan, Jakarta Utara, sudah terendam banjir rob pada Senin malam, dengan ketinggian air mencapai 30 sentimeter di RW 22 Muara Angke.

    Di Green Bay Pluit, air bahkan mencapai 60 sentimeter. BPBD DKI Jakarta meminta masyarakat untuk terus memantau perkembangan terkini mengenai gelombang air laut melalui laman resmi BPBD Jakarta (bpbd.jakarta.go.id/gelombanglaut).

    Penyebab Banjir Rob: Fenomena Alam yang Terjadi di Pesisir

    Banjir rob merupakan fenomena alam yang terjadi saat air laut naik ke daratan akibat pasang yang tinggi, melebihi garis pantai atau daratan pesisir.

    Beberapa faktor yang menyebabkan fenomena ini, antara lain:

    Pemanasan Global – Pemanasan suhu bumi mengakibatkan pencairan es di kutub dan naiknya volume air laut, yang mempengaruhi ketinggian pasang air laut.

    Eksploitasi Air Tanah – Pengambilan air tanah berlebihan mengakibatkan penurunan permukaan tanah, memperburuk risiko banjir rob.

    Kerusakan Hutan Mangrove – Mangrove berfungsi sebagai penghalang alami terhadap gelombang pasang, dan kerusakan hutan mangrove meningkatkan potensi banjir rob.

    Penurunan Permukaan Tanah – Proses penurunan tanah pesisir menjadikan daratan lebih rentan terhadap genangan air laut.

    Pencemaran Sungai – Pencemaran sungai menyebabkan aliran sungai terhambat, sehingga saat pasang, air laut lebih mudah meluap ke daratan.

    Cara Mengatasi Banjir Rob

    Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak banjir rob, antara lain:

    Pembangunan Tanggul Laut – Proyek besar seperti Giant Sea Wall di Jakarta bertujuan menghalau pasang air laut untuk mencegah banjir rob.

    Rehabilitasi Hutan Mangrove – Menanam kembali mangrove akan membantu menahan gelombang laut dan mencegah erosi pantai.

    Pengelolaan Tata Ruang Pesisir – Perencanaan dan pengelolaan wilayah pesisir yang lebih baik, termasuk relokasi pemukiman yang rentan terkena rob.

    Pengurangan Penggunaan Air Tanah – Mengurangi eksploitasi air tanah dengan menyediakan alternatif sumber air bersih dan memperketat regulasi penggunaan air tanah.

    Adaptasi Terhadap Perubahan Iklim – Masyarakat perlu meningkatkan kesadaran dan membangun infrastruktur yang tahan terhadap perubahan iklim serta dampak banjir rob.

    Dengan meningkatkan kesadaran masyarakat dan mempersiapkan langkah-langkah mitigasi yang tepat, diharapkan dampak dari fenomena ini bisa diminimalisir.

    BPBD DKI Jakarta terus memberikan informasi terkini terkait situasi gelombang air laut dan banjir rob yang terjadi.

    Akses Tribunnnews.com di Google News atau WhatsApp Channel Tribunnews.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Gulkarmat DKI ingatkan warga beli alat listrik sesuai standar

    Gulkarmat DKI ingatkan warga beli alat listrik sesuai standar

    Jakarta (ANTARA) – Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta mengingatkan kepada warga agar membeli alat listrik sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk mencegah terjadi kebakaran di rumah.

    “Pastikan peralatan listrik di rumah itu SNI. Namun, masyarakat kerap memilih yang murah, tidak standar, dan alat-alat itu risiko kebakaran sangat tinggi,” ujar Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Dinas Gulkarmat DKI Jakarta, Saepuloh ​​​​​​​pada acara “Cegah Kebakaran Mulai dari Rumah: GEMPAR, Aksi Nyata Punya APAR!” di Jakarta, Selasa.

    Upaya lain yang juga bisa dilakukan untuk mencegah kebakaran di rumah, yakni memastikan tak memasang steker secara bertumpuk.

    Adapun alat listrik tak sesuai standar dan steker bertumpuk dapat menjadi penyebab korsleting listrik yang merupakan penyebab terbanyak kebakaran di Jakarta dalam dua tahun terakhir, yakni 2023 dan 2024.

    Merujuk Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kebencanaan BPBD DKI Jakarta, kebakaran akibat korsleting listrik terjadi 607 kali dari 864 kejadian pada tahun 2023 dan 541 kali dari 789 kejadian kebakaran pada 2024.

    Saepuloh juga menyarankan warga memeriksa kondisi kabel di rumah secara rutin dan menggantinya apabila menemukan adanya kerusakan seperti mengelupas.

    “Disarankan setiap 15 tahun periksa dan ganti sistem perkabelan,” ujar dia.

    Selain itu, masyarakat juga diminta rutin periksa elpiji karena gas juga merupakan penyebab terjadinya kebakaran. Pastikan tidak ada kebocoran pada selang regulator dan selang yang tersambung ke kompor terpasang erat.

    Kemudian, tempatkan tabung gas di lokasi yang mudah dijangkau karena bila terjadi kebocoran gas, maka akan mudah untuk melepas regulator dan membawa tabung ke tempat terbuka.

    “Gas prinsipnya lebih berat dibandingkan udara, sehingga saat bocor akan di sekitar situ saja berkumpulnya. Namun, kalau ada sumber panas terjadi penyalaan, bahkan hingga menimbulkan ledakan,” jelas Saepuloh.

    Dalam kesempatan itu, Ketua Sub Kelompok Pencegahan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta, Rian Sarsono mengatakan masyarakat perlu memiliki alat pemadam api ringan (APAR) di rumah.

    Dia mengingatkan, hanya membutuhkan waktu tiga hingga lima menit untuk api kecil menjadi besar.

    “Sebagian besar kebakaran karena api yang tidak terkendali sehingga peran masyarakat dengan APAR bisa membantu menyelesaikan di tempat bukan menunggu petugas datang,” katanya.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Jakarta Timur Jadi “Zona Merah” Kebakaran di DKI Selama 2023-2024
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        22 April 2025

    Jakarta Timur Jadi “Zona Merah” Kebakaran di DKI Selama 2023-2024 Megapolitan 22 April 2025

    Jakarta Timur Jadi “Zona Merah” Kebakaran di DKI Selama 2023-2024
    Penulis

    JAKARTA, KOMPAS.com – 
    Kebakaran masih menjadi ancaman bagi warga Jakarta, dan harus segera dicarikan solusi terbaiknya oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk mengatasi masalah tersebut.
    Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta, kasus kebakaran yang terjadi di Jakarta selama 2023 hingga 2024 mencapai 1.653 kasus kebakaran.
    Dalam periode tersebut, wilayah Jakarta Timur mencatatkan jumlah kejadian kebakaran tertinggi di DKI Jakarta.
    Wilayah Jakarta Timur menjadi wilayah dengan insiden kebakaran paling banyak pada 2023 maupun 2024 sebanyak total 440 kasus kebakaran.
    Dilansir dari
    Antara
    , berikut ini data jumlah kasus kebakaran di masing-masing wilayah Jakarta periode 2023-2024:
    – Periode 2023
    – Periode 2024
    Ketua Sub Kelompok Pencegahan BPBD DKI Jakarta, Rian Sarsono, mengatakan bahwa tingginya angka kebakaran di Jakarta Timur dan Jakarta Barat antara lain disebabkan oleh kepadatan penduduk dan banyaknya permukiman dengan instalasi listrik yang tidak memenuhi standar keamanan.
    “Listrik dan rumah tinggal menjadi poin utama kita bagaimana meningkatkan kesiapsiagaan kebakaran mulai dari rumah,” kata Rian.
    Berdasarkan data dari Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kebencanaan terdapat total 1.653 kasus kebakaran di Jakarta pada periode 2023-2024.
    Dari total kasus kebakaran tersebut, sebanyak 1.148 kasus (sekitar 69,5 persen) disebabkan oleh korsleting listrik.
    Hal ini dapat menggambarkan, bahwa masih banyak instalasi listrik rumah tangga di Jakarta yang tidak standar dengan penggunaan listrik yang tidak aman menjadi faktor dominan.
    Selain korsleting listrik, penyebab lain kebakaran di Jakarta juga mencakup tabung gas bocor, pembakaran sampah, dan lilin. Namun, proporsinya jauh lebih kecil dibandingkan kasus akibat kelistrikan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.