Kementrian Lembaga: BNPT

  • 1.400 Eks Anggota Jamaah Islamiyah Ikrar Setia ke NKRI di Solo
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        22 Desember 2024

    1.400 Eks Anggota Jamaah Islamiyah Ikrar Setia ke NKRI di Solo Regional 22 Desember 2024

    1.400 Eks Anggota Jamaah Islamiyah Ikrar Setia ke NKRI di Solo
    Tim Redaksi
    SOLO, KOMPAS.com
    -Sejumlah mantan anggota Jamaah Islamiyah (JI) menyatakan ikrar kesetiaan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di Convention Hall Terminal Tirtonadi,
    Solo
    , Jawa Tengah, Sabtu (21/12/2024).
    Deklarasi kesetiaan ini diikuti oleh eks JI dari seluruh Indonesia, baik secara langsung maupun daring.
    Ikrar dipimpin oleh Ustaz Nuaim, mantan tokoh senior JI, dan diikuti seluruh eks anggota JI yang hadir.
    Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Kepala Densus 88 Antiteror Polri Irjen Pol Sentot Prasetyo, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Eddy Hartono, serta sejumlah pejabat negara hadir menyaksikan ikrar ini.
    Mereka termasuk Menteri Sosial Siafullah Yusuf, Menteri Hukum Supratman Andi Agtas, Penjabat Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana, Kapolda Jateng Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Deddy Suryadi, dan Wali Kota Solo Teguh Prakosa.
    Kepala Densus 88 Antiteror Polri, Irjen Pol Sentot Prasetyo, menyampaikan bahwa pembubaran
    Jamaah Islamiyah
    telah dilakukan di berbagai wilayah di Indonesia.
    Ia menegaskan, eks anggota JI menunjukkan komitmen penuh untuk kembali ke NKRI.
    “Kami melihat mereka telah berkomitmen untuk sepenuhnya kembali ke NKRI,” kata Sentot dalam acara deklarasi tersebut.
    Sentot menambahkan, deklarasi ini menjadi bukti nyata bahwa persatuan dan kesadaran kolektif mampu mengatasi perpecahan. Kehadiran eks JI di acara ini, katanya, adalah simbol nyata sinergi dalam menjaga persatuan bangsa.
    “Ikrar ini bukan sekadar seremonial. Ini adalah bukti nyata bahwa negara hadir dengan tangan terbuka menyambut mereka kembali sebagai bagian penting dari bangsa Indonesia,” ujar Sentot.
     
    Menurut Sentot, sekitar 1.400 mantan anggota JI hadir secara langsung, sementara sekitar 7.000 lainnya mengikuti secara daring dari 34 daerah, 36 lembaga pemasyarakatan, dan dua rumah tahanan.
    “Setiap orang memiliki masa lalu. Begitu juga mereka. Mereka telah menjalani konsekuensi atas perjalanan yang keliru, baik melalui proses hukum maupun refleksi hingga menemukan kebenaran sejati,” ujarnya.
    Sentot menekankan bahwa mantan anggota JI kini memahami bahwa perjuangan sejati bukanlah melawan negara, tetapi bersama-sama membangun bangsa.
    “Hari ini mereka datang dengan hati yang tulus, berikrar kembali kepada NKRI, dan berkomitmen berkontribusi untuk negeri ini,” tutup Sentot.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ribuan Eks Anggota Jamaah Islamiyah Deklarasi Pembubaran di Solo

    Ribuan Eks Anggota Jamaah Islamiyah Deklarasi Pembubaran di Solo

    Jakarta, CNN Indonesia

    Sekitar 1.400 mantan anggota Jamaah Islamiyah (JI) berkumpul di Solo pada Sabtu (21/12) mendeklarasikan pembubaran Jamaah Islamiyah dan kembali ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

    Ribuan orang eks JI itu berasal dari Keresidenan Surakarta, Kedu dan Semarang. Mereka membaca bersama-sama deklarasi pembubaran dan salah satu isinya mendukung pembubaran Al-Jamaaj Al-Islamiyah di Bogor, Jawa Barat, pada 30 Juni 2024.

    Deklarasi ini dihadiri berbagai pejabat negara, di antaranya Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Menteri Sosial Saifullah Yusuf, Menteri Hukum Supratman Andi Agtas, Plt Deputi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Kemenko PMK, Warsito.

    Selain itu ada pula Kepala BNPT Irjen Pol Eddy Hartono, Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana dan Kepala Datasemen Khusus 88 Anti Teror Mabes Polri atau Densus 88 Irjen. Pol. Sentot Prasetyo.

    “Dengan penuh ketulusan mereka kini menyadari bahwa perjuangan yang sebenarnya bukanlah untuk melawan negara, tetapi justru untuk bersama-sama membangun bangsa dan negara,” ujar Sentot di di Convention Hall Terminal Tirtonadi, lokasi deklarasi, diberitakan Detik Jateng.

    “Hari ini telah hadir lebih kurang 1.400 perwakilan saudara kita dari mantan anggota Jemaah Islamiyah. Ada juga yang hadir secara daring dengan peserta kurang lebih 7.000 peserta dari 34daerah,” ungkap dia.

    Menurut Sentot pembubaran JI ini tak dilakukan pemerintah ataupun kepolisian melainkan karena kemauan sendiri. Dia juga bilang hal ini bukan karena tekanan atau paksaan tetapi disebabkan kajian mendalam dan refleksi panjang yang dilakukan para tokoh JI.

    “Proses ini diawali pada tahun 2019 melalui komunikasi dengan para Amin jamaah islamiyah saat itu yaitu ustaz Para Wijayanto diskusi ini dilakukan dengan tulus penuh kehangatan saling keterbukaan, saling tukar pikiran, dengan menggunakan berbagai macam literasi,” kata Sentot.

    “Tetapi tetap dengan tujuan untuk mengubah cara pandang ideologis mereka secara bertahap dan alhamdulillah kita pun berhasil Ini baru pertama kali di dunia organisasi teror sebesar jamaah islamiyah membubarkan diri atas kemauannya sendiri,” ujar dia lagi.

    (fea/fea)

    [Gambas:Video CNN]

  • Ribuan Mantan Anggota Jamaah Islamiyah Deklarasi Pembubaran di Solo

    Ribuan Mantan Anggota Jamaah Islamiyah Deklarasi Pembubaran di Solo

    SOLO – Ribuan orang mantan anggota Jamaah Islamiyah dari Keresidenan Surakarta, Kedu, dan Semarang mendeklarasikan pembubaran diri di Solo, Jawa Tengah, Sabtu.

    Deklarasi yang dibacakan bersama-sama tersebut, salah satunya mendukung (sami’na wa atho’na) terhadap pembubaran Al-Jamaaj Al-Islamiyah di Bogor, Jawa Barat, pada 30 Juni 2024.

    Selain itu, pada deklarasi tersebut, sekitar 1.400 orang perwakilan mantan anggota Jamaah Islamiyah siap kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan terlibat aktif mengisi kemerdekaan serta menjauhkan diri dari paham dan kelompok ekstrem atau tatharruf.

    Mereka juga menyatakan siap mengikuti peraturan hukum yang berlaku di NKRI, serta berkomitmen dan konsisten untuk menjalankan hal-hal yang merupakan konsekuensi logis.

    Kepala Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti-Teror Polri Inspektur Jenderal Polisi Sentot Prasetyo mengapresiasi tokoh-tokoh yang telah berdedikasi mengajak mantan anggota Jamaah Islamiyah untuk berjihad yang sesungguhnya, yakni membela bangsa dan negara.

    “Bersama dengan ini kami telah melakukan sosialisasi pembubaran Jamaah Islamiyah di berbagai titik di seluruh Indonesia. Kami telah menyaksikan bahwa mereka telah menunjukkan komitmen untuk sepenuhnya kembali ke NKRI,” katanya.

    Sentot mengatakan deklarasi tersebut tidak hanya memberikan makna mendalam pada komitmen mereka, tetapi juga menjadi simbol nyata sinergi pemerintah dan masyarakat untuk merawat persatuan dan keutuhan negara dan bangsa.

    “Kegiatan yang kami laksanakan pada hari ini bukan sekadar seremonial pembacaan ikrar kembali ke NKRI, tetapi juga kegiatan ini adalah bukti nyata bahwa negara hadir dan dengan tangan terbuka menyambut kembalinya mereka yang menjadi bagian penting dari Indonesia yang kita cintai,” katanya.

    Ia menambahkan dengan deklarasi tersebut, para mantan anggota Jamaah Islamiyah datang dengan hati yang tulus dan berikrar kepada NKRI untuk ikut membangun negeri.

    “Setiap orang memiliki masa lalu, begitu juga dengan saudara-saudara kita yang mantan anggota Jamaah Islamiyah. Mereka telah menanggung konsekuensi atas perjalanan yang keliru pada masa lalu, termasuk dalam proses hukum. Yang lebih penting, melalui proses refleksi dan kesadaran sehingga kemudian menemukan kebenaran yang sejati,” katanya.

    Deklarasi pembubaran itu juga dihadiri Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, Menteri Sosial Saifullah Yusuf, Menteri Hukum Supratman Andi Agtas, Plt. Deputi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Kemenko PMK Warsito, Kepala BNPT Irjen Polisi Eddy Hartono, dan Penjabat Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana.

  • Ribuan Eks Anggota Jamaah Islamiyah Membubarkan Diri dan Kembali ke NKRI

    Ribuan Eks Anggota Jamaah Islamiyah Membubarkan Diri dan Kembali ke NKRI

    Solo, Beritasatu.com – Ribuan eks anggota Jamaah Islamiyah (JI) membubarkan diri dan menyatakan kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

    Deklarasi tersebut diikuti 1.200 orang eks anggota JI di wilayah Jawa Tengah (Jateng), seperti dari Solo Raya, Semarang, dan eks Karesidenan Kedu yang hadir secara langsung dalam acara Deklarasi dan Sosialisasi Pembubaran Organisasi JI dan Ikrar Kesetiaan terhadap NKRI di Convention Hall Terminal Tirtonadi, Kota Solo Jawa Tengah, Sabtu (21/12/2024). Ada juga 6.800 peserta yang mengikuti secara online melalui Zoom.

    “Kami eks anggota Jamaah Al Islamiyah wilayah eks Karesidenan Surakarta, Kedu, dan Semarang sekaligus alumni jihad Afgan dan Moro menyatakan mendukung (sami’na wa atho’na) terhadap pembubaran Al Jamaah Al Islamiyah di Bogor tanggal 30 Juni 2024,” kata perwakilan eks anggota JI di atas panggung yang diikuti peserta yang hadir.

    “Siap kembali ke pangkuan NKRI dan terlibat aktif mengisi kemerdekaan serta menjauhkan diri dari pemahaman dan kelompok tatharruf (eksteim). Siap mengikuti peraturan hukum yang berlaku di NKRI serta berkomitmen dan konsistensi untuk menjalankan hal-hal yang merupakan konsekuensi logisnya,” tambahnya.

    Dalam deklarasi tersebut tampak hadir Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Kepala Badan Nasional Penanganan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Eddy Hartono, Menteri Sosial Saifullah Yusuf, serta sejumlah tokoh dan eks amir (pimpinan) Jamaah Islamiyah, di antaranya ustaz Alfian, ustaz Hammad (Ma’had Aly), ustaz Qosdi (Darusy Syahadah), ustaz Tengku Azhar, dan lainnya.

    Sebelum deklarasi, Kepala Densus 88 Antiteror, Polri Irjen Pol Sentot Prasetyo dalam sambutannya mengatakan keberhasilan pembubaran Jamaah Islamiyah merupakan hasil pendekatan dialogis, persuasif, dan edukatif.

    “Pendekatan humanis ini mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan dan kesadaran kolektif, yang terbukti lebih efektif dalam meredam ideologi radikal daripada pendekatan represif,” ujar Sentot.

    Sementara itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan deklarasi tersebut merupakan hasil kerja keras yang dilakukan BNPT, Densus 88 serta seluruh stakeholder yang telah berkolaborasi.

    “Ini adalah hasil dari pendekatan soft approach dan dialog yang panjang. Deklarasi ini membuktikan bahwa mantan anggota JI telah berkomitmen untuk kembali dan bersama-sama membangun bangsa menuju Indonesia Emas 2045,” ujar Kapolri.

    Kepala BNPT Komjen Pol Eddy Hartono mengatakan, pemerintah akan memberikan pendampingan berupa pelatihan kewirausahaan, wawasan kebangsaan, dan pembinaan untuk membantu eks anggota JI hidup harmonis di tengah masyarakat majemuk.

    “Ini merupakan amanat undang-undang dan arahan Presiden. Kami berkomitmen untuk memastikan para eks anggota JI dapat berkontribusi positif bagi bangsa. Kami akan melakukan pendampingan untuk melihat lebih lanjut masa depan mereka di tengah masyarakat. Kita berikan pelatihan kewirausahaan,” paparnya.

    Dia berharap eks Jamaah Islamiyah bisa hidup rukun harmoni di tengah-tengah masyarakat yang majemuk.

     

  • Pemerintah Siap Membina Eks Anggota Jamaah Islamiyah

    Pemerintah Siap Membina Eks Anggota Jamaah Islamiyah

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Babak baru dimulai untuk eks anggota Jamaah Islamiyah (JI). Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana, menghadiri Deklarasi Puncak Pembubaran Jamaah Islamiyah dan Ikrar Setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di Convention Hall Tirtonadi, Kota Surakarta, Sabtu (21/12/2024).

    Deklarasi ini diikuti sekitar 7.000 eks anggota JI dari berbagai daerah. Acara ini merupakan puncak dari serangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan sebanyak 45 kali di berbagai wilayah Indonesia.

    Kerja sama antara Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Densus 88 Antiteror Polri, dan eks anggota JI menjadi kunci sukses terselenggaranya rangkaian kegiatan tersebut.

    Kapolri, Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, menyampaikan apresiasi terhadap kesepakatan bersama yang dicapai oleh eks anggota JI untuk kembali setia kepada NKRI.

    “Ini kabar yang sangat membahagiakan. Kami menyambut baik saudara-saudara kita yang kembali bergabung dengan masyarakat Indonesia,” ujar Sigit dalam keterangan tertulisnya.

    Ia menambahkan bahwa deklarasi ini merupakan hasil dari pendekatan lunak (soft approach) yang melibatkan dialog, edukasi, dan pembinaan. 

    “Hasilnya adalah komitmen bersama untuk memperkuat persatuan dan membangun bangsa Indonesia,” imbuhnya.

    Kepala BNPT, Komjen Pol Eddy Hartono, menegaskan bahwa pemerintah akan terus mendampingi eks anggota JI agar dapat beradaptasi dengan kehidupan bermasyarakat.

    “Kami akan memberikan pelatihan dan pendampingan, seperti wawasan kebangsaan dan kewirausahaan, agar mereka bisa hidup rukun dalam masyarakat yang majemuk,” ungkap Eddy.

    – Upaya Pemprov Jateng untuk Cegah Ekstremisme

    Pemprov Jateng juga terus berupaya mencegah tindak terorisme dan ekstremisme berbasis kekerasan. Salah satu langkah konkret adalah dengan menyusun kebijakan pencegahan melalui Surat Keputusan (SK) Gubernur Jateng Nomor 351/6 Tahun 2024. Kebijakan ini membentuk Tim Sistem Deteksi Dini dan Respon Dini Ekstremisme Kekerasan dan Terorisme di wilayah Jateng.

    Sinergi pun dibangun dengan berbagai pihak, termasuk Forkopimda, instansi vertikal, Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Densus 88, hingga organisasi masyarakat sipil.

    Pemprov Jateng juga aktif membina mitra deradikalisasi, antara lain melalui pelatihan kewirausahaan seperti workshop digital marketing, pelatihan meracik kopi, pengurusan administrasi kependudukan, hingga pelibatan dalam peringatan hari nasional. 

    Hingga Juli 2024, tercatat 351 mitra deradikalisasi telah dibina di Jawa Tengah.

    Selain itu, kerja sama dengan Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Jateng dan Wahid Foundation menghasilkan program inovatif seperti Sekolah Damai. 

    Pemprov juga memantau aktivitas pesantren yang terindikasi masuk dalam radar BNPT.

    Dengan pendekatan kolaboratif dan pembinaan yang intensif, pemerintah optimis eks anggota JI dapat kembali menjadi bagian dari masyarakat yang produktif dan berkontribusi dalam membangun bangsa. (*)

     

  • Jemaah Islamiyah Eks Karisidenan Surakarta, Kedu dan Semarang Deklarasikan Bubar

    Jemaah Islamiyah Eks Karisidenan Surakarta, Kedu dan Semarang Deklarasikan Bubar

    TRIBUNJATENG.COM, SOLO – Jemaah Islamiyah (JI) Eks Karisidenan Surakarta, Kedu dan Semarang menyatakan diri bubar dan kembali ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

    Deklarasi tersebut dilangsungkan bertepatan dengan acara puncak Deklarasi dan Sosialisasi Pembubaran Organisasi Jemaah Islamiyah dan Ikrar Kesetiaan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di Convention Hall Terminal Tirtonadi Solo pada Sabtu (21/12/2024). Sebelumnya Jemaah Islamiyah di beberapa daerah wilayah Indonesia telah terlebih dahulu menyatakan pembubaran diri.

    Kegiatan tersebut merupakan bagian dari rangkaian panjang upaya pendekatan humanis yang dilakukan oleh Densus 88 Antiteror Polri dalam membangun kesadaran ideologis para anggota Jemaah Islamiyah. Turut hadir dalam acara tersebut Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Menteri Sosial, Saifullah Yusuf, perwakilan Kementerian Hukum, Kementerian Agama dan lainnya.

    Acara puncak tersebut dihadiri oleh 1.200 eks anggota Jemaah Islamiyah secara langsung dan diikuti 6.800 eks anggota secara daring. Organisasi yang telah berdiri sejak tahun 1993 itu secara resmi menyatakan pembubaran diri atas kesadaran penuh, berdasarkan ilmu dan dalil-dalil syar’i. Keputusan ini menjadi tonggak bersejarah karena merupakan pembubaran organisasi radikal-teroris secara sukarela yang pertama kali terjadi di dunia.

    Kepala Densus 88 Antiteror Polri Irjen Pol Sentot Prasetyo menyampaikan, pembubaran ini merupakan hasil pendekatan dialogis, persuasif, dan edukatif. Dia menekankan bahwa pendekatan ini adalah model unik yang hanya diterapkan di Indonesia dan menjadi bukti bahwa kekerasan tidak bisa dilawan dengan kekerasan pula.

    “Pendekatan humanis ini mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan dan kesadaran kolektif, yang terbukti lebih efektif dalam meredam ideologi radikal daripada pendekatan represif,” kata Sentot.

    Para tokoh Jemaah Islamiyah yang hadir secara daring, Ustaz Abu Rusydan dan Ustaz Para Wijayanto, terangnya, menyatakan dengan jelas bahwa pembubaran organisasi ini didorong oleh refleksi mendalam terhadap perjalanan ideologi dan pentingnya kembali kepada NKRI untuk berkontribusi dalam membangun bangsa.

    Selain ikrar kesetiaan kepada NKRI, lanjut Sentot, ada komitmen lain dari eks Jamaah Islamiyah dengan membuka akses 92 pondok pesantren yang sebelumnya terafiliasi untuk dievaluasi oleh Kementerian Agama. Kemudian menyerahkan berbagai alat dan senjata, termasuk senjata api, bahan peledak, dan berbagai logistik lainnya serta berpartisipasi dalam program pemberdayaan ekonomi juta bekerja sama dengan berbagai kementerian dan sektor swasta.

    Dia berharap dengan acara ini menegaskan bahwa Indonesia siap menyambut kembalinya eks anggota Jemaah Islamiyah sebagai bagian dari masyarakat yang produktif. Menurutnya dukungan dari pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat diharapkan dapat mempercepat proses reintegrasi sosial demi mewujudkan bangsa yang lebih damai, bersatu, dan maju.

    Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengapresiasi langkah dari Jemaah Islamiyah yang menyatakan membubarkan diri dan upaya dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Densus Antiteror.

    “Ini buah dari pendekatan. Kita memiliki komitmen bersama-sama menjaga, bergabung memperkuat NKRI,” ucapnya.

    Kepala BNPT, Eddy Hartono mengungkapkan, pihaknya akan melakukan pendampingan kepada eks Jamaah Islamiyah.

    “Dari pemerintah melakukan pendampingan untuk membina lebih lanjut. Selanjutnya memberikan arahan, pendampingan seperti wawasan kebangsaan, kewirausaan dan lainnya,” tuturnya.

    Sementara itu, eks anggota Jemaah Islamiyah, Aris Iswanto mengungkapkan, adanya pernyataan tegas dari pimpinan kian menguatkan para anggota untuk membubarkan diri.

    “Kembali kepada NKRI adalah sebesar-besarnya kema’rufan dan melawan NKRI adalah sebesar-besarnya kemungkaran,” jelasnya.

    Setelah pembubaran, pihaknya berharap adanya pendampingan kepada eks anggota Jemaah Islamiyah dalam proses integrasi. Di samping itu pihaknya juga berharap tidak ada tindakan bullying.

    Setelah ini pihaknya akan berkomunikasi dengan pemerintah untuk upaya memulangkan eks anggota Jemaah Islamiyah di Suriah dan Filipina. (Ais).

  • BNPT upayakan peningkatan perekonomian mitra deradikalisasi di daerah

    BNPT upayakan peningkatan perekonomian mitra deradikalisasi di daerah

    Jakarta (ANTARA) – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan dan badan usaha milik negara mengupayakan peningkatan perekonomian mitra deradikalisasi di daerah, seperti di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.

    “Kami memberikan bantuan berupa benih ikan lebih kurang 100.000 ekor ikan nila merah kepada Keramba Tirtamina yang merupakan mitra deradikalisasi. Kami juga berkolaborasi memberikan tali asih berupa bantuan dari BRI dalam rangka meningkatkan pelatihan untuk pengembangan ekonomi mikro, kecil, dan menengah,” kata Kepala BNPT Komisaris Jenderal Polisi Eddy Hartono dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.

    Eddy menjelaskan bahwa dua langkah tersebut merupakan bentuk kehadiran negara dalam memberdayakan mitra-mitra deradikalisasi.

    Oleh sebab itu, ia berharap langkah-langkah tersebut dapat mengembangkan kewirausahaan di daerah mitra deradikalisasi, sekaligus mereduksi penyebaran paham radikal dan terorisme di masyarakat.

    “Hal ini diharapkan menjadi stimulus dan dorongan bagi mitra-mitra deradikalisasi untuk mengembangkan kewirausahaan dan memperkuat kebangsaan sesuai dengan Astacita Presiden Prabowo Subianto,” ujarnya.

    Ia mengatakan bahwa dalam upaya mewujudkan Astacita Presiden Prabowo, BNPT terus mengupayakan langkah-langkah konkret untuk mendukung pembangunan masyarakat yang berlandaskan nilai-nilai kebangsaan.

    Selain itu, Eddy menjelaskan bahwa misi Astacita yang diupayakan terwujud adalah memperkuat ideologi Pancasila, demokrasi, dan hak asasi manusia, serta menciptakan kehidupan yang selaras atau harmoni dengan lingkungan, dan memperkuat toleransi umat beragama.

    Pewarta: Rio Feisal
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2024

  • BNPT serahkan bantuan Rp2,3 miliar ke mitra deradikalisasi di Bekasi

    BNPT serahkan bantuan Rp2,3 miliar ke mitra deradikalisasi di Bekasi

    Jakarta (ANTARA) – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Bekasi menyerahkan bantuan dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara senilai Rp2,3 miliar kepada mitra deradikalisasi di wilayah Bekasi melalui program Sinergisitas.

    Dalam kegiatan penyerahan bantuan secara simbolis di Jakarta, Rabu (18/12), Kepala Biro Perencanaan Hukum dan Hubungan Masyarakat BNPT Brigadir Jenderal Polisi Tejo Wijanarko mengatakan bentuk bantuan yang diberikan berupa dukungan elektrifikasi, alat kerja, dan beasiswa.

    “Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Kementerian BUMN yang sudah memberikan bantuan,” ujar Tejo seperti dikutip dari keterangan yang dikonfirmasi di Jakarta, Jumat.

    Selain itu, ia juga mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Bekasi yang bersedia bersama-sama untuk menyerahkan bantuan kepada mitra deradikalisasi di wilayah Bekasi.

    Tejo menuturkan dalam melaksanakan tugasnya, BNPT tidak bisa bergerak sendiri dan harus berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan, baik pemerintah pusat seperti kementerian/lembaga, pemerintah daerah (pemda), BUMN, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya.

    Sementara itu, Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Bekasi Jaoharul Alam menyampaikan apresiasinya atas bantuan yang diberikan serta komitmen untuk berkontribusi dalam penanggulangan terorisme di Indonesia.

    “Terima kasih atas kepercayaan BNPT menunjuk Kabupaten Bekasi sebagai tempat serah terima dukungan dari Kementerian BUMN,” ucap Jaoharul pada kesempatan sama.

    Ia pun menegaskan bahwa Pemkab Bekasi akan mendukung program penanggulangan terorisme.

    Nominal dan rincian bantuan BUMN yang diserahkan pada acara tersebut terdiri atas kegiatan dukungan elektrifikasi dari PT PLN senilai Rp1,16 miliar, bantuan alat kerja dan bantuan pendidikan dari PT Telkom Indonesia senilai Rp618,5 juta, serta dukungan kegiatan alat kerja dan bantuan pendidikan dari PT Bank Tabungan Negara senilai Rp275 juta.

    Kemudian, bantuan alat kerja dan beasiswa dari Perum Jasa Tirta II Rp97,25 juta, dukungan alat kerja dan beasiswa dari PT Taspen senilai Rp102,9 juta, serta dukungan alat kerja dari PT Pegadaian senilai Rp50 juta.

    Pewarta: Agatha Olivia Victoria
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2024

  • Kemarin, Prabowo hadiri KTT D-8 hingga DPR dukung tambah jam olahraga

    Kemarin, Prabowo hadiri KTT D-8 hingga DPR dukung tambah jam olahraga

    Jakarta (ANTARA) – Berbagai peristiwa politik kemarin yang menjadi sorotan di antaranya, Presiden RI Prabowo Subianto menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-11 Developing Eight (D-8) di Mesir hingga Wakil Ketua Komisi X DPR RI Lalu Hadrian Irfani mendukung gagasan Presiden Prabowo Subianto untuk menambah jam pelajaran olahraga di sekolah.

    Berikut rangkuman ANTARA untuk berita politik kemarin yang menarik untuk kembali dibaca:

    Presiden Prabowo hadiri KTT D-8 di Ibu Kota baru Mesir

    Presiden RI Prabowo Subianto menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-11 Developing Eight (D-8) atau forum ekonomi delapan negara berkembang yang diselenggarakan di ibu kota baru Mesir atau New Administrative Capital, Kairo, Mesir, Kamis.

    Presiden tiba di Istana Kepresidenan Ibu Kota baru sekitar pukul 11.00 waktu setempat. Saat memasuki Istana, Kepala Negara berjalan memasuki ruang perpustakaan untuk mengisi buku tamu kenegaraan. Selanjutnya, Presiden Prabowo diarahkan menuju Presidential Hall dan disambut langsung oleh Presiden Republik Arab Mesir Abdel Fattah El-Sisi.

    Keduanya kemudian berjabat tangan sebagai penanda diplomasi dalam pertemuan kedua pemimpin negara.

    Baca selengkapnya di sini.

    BNPT-PBNU sepakat perkuat nilai Pancasila cegah ideologi radikalisme

    Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) sepakat untuk terus memperkuat Pancasila sebagai landasan utama dalam mencegah berbagai paham radikal yang mengarah pada terorisme

    Dalam pertemuan dengan Ketua Umum PBNU di Jakarta, Rabu (18/12), Kepala BNPT Komjen Pol. Eddy Hartono mengatakan kesepakatan tersebut dilakukan dalam rangka memperkuat kolaborasi pada upaya mencegah radikalisme terorisme melalui penguatan ideologi Pancasila, demokrasi, dan hak asasi manusia (HAM), sesuai mandat Undang-Undang (UU) Nomor 5 Tahun 2018.

    “Kami akan terus melakukan pencegahan dari hulu. Pancasila ini menjadi dasar untuk mereduksi berbagai paham radikal terorisme,” kata Eddy seperti dikonfirmasi di Jakarta, Kamis.

    Baca selengkapnya di sini.

    Kemenhan berhati-hati adopsi teknologi AI untuk alutsista

    Kementerian Pertahanan pastikan akan berhati-hati dalam mengadopsi teknologi kecerdasan buatan atau AI untuk alat utama sistem senjata (alutsista) TNI tahun 2025.

    Hal tersebut dilakukan karena Kemenhan melihat teknologi AI belum sepenuhnya dapat diandalkan dalam menjalankan misi pertahanan.

    “Kita juga tidak ingin gegabah, tentunya kita melalui pengkajian melalui proses melakukan kajian, sehingga pada saat nanti mungkin diadakan tepat dengan kebutuhan yang ada di Indonesia,” kata Karo Humas Setjen Kemenhan, Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang saat ditemui di gedung Kemenhan, Jakarta Pusat, Kamis.

    Baca selengkapnya di sini.

    Kementerian PANRB dukung penguatan peran perempuan dalam pemerintahan

    Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Rini Widyantini mengatakan bahwa kementeriannya mendukung penguatan peran perempuan dalam pemerintahan.

    Rini mengatakan bahwa dukungan tersebut sejalan dengan amanat dari Presiden Prabowo Subianto untuk mengawal reformasi birokrasi, termasuk di bidang pengelolaan aparatur sipil negara (ASN), dan kesetaraan dalam pengisian jabatan.

    “Hal ini tentu memiliki keterkaitan erat dalam upaya mewujudkan kesetaraan gender di lingkungan pemerintahan,” kata Rini di Jakarta, Kamis.

    Baca selengkapnya di sini.

    Komisi X DPR dukung ide Presiden tambah jam olahraga di sekolah

    Wakil Ketua Komisi X DPR RI Lalu Hadrian Irfani mendukung gagasan Presiden Prabowo Subianto untuk menambah jam pelajaran olahraga di sekolah sebagai bagian dari Program Gerakan Indonesia Bugar.

    Dia mengatakan program tersebut bertujuan untuk meningkatkan kebugaran siswa, membentuk bibit-bibit atlet sejak dini, dan meningkatkan budaya olahraga di sekolah dengan menambahkan minimal satu jam olahraga per hari, mencakup penambahan jam gerak, ekstrakurikuler olahraga, dan pengembalian gerakan dasar senam.

    Dengan dukungan penuh terhadap Program Gerakan Indonesia Bugar, kita berharap lahir generasi muda Indonesia yang sehat, aktif, dan berprestasi di bidang olahraga serta akademis,” kata Hadrian, Kamis.

    Baca selengkapnya di sini.

    Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
    Editor: D.Dj. Kliwantoro
    Copyright © ANTARA 2024

  • Kapolri: Densus 88 hingga BIN Ikut Amankan Perayaan Natal 2024

    Kapolri: Densus 88 hingga BIN Ikut Amankan Perayaan Natal 2024

    Bisnis.com, JAKARTA – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menerjunkan Detasemen Khusus (Densus) Anti-teror Polri atau Densus 88 untuk mengamankan perayaaan Natal 2024.

    Sigit menyatakan, korps Densus itu nantinya bakal bekerja sama dengan Badan Intelijen Negara (BIN) hingga Badan Intelijen Strategis (Bais) agar pengamanan Natal lebih optimal.

    “Baik yang uniform maupun non-uniform, dan teman-teman dari Densus tentunya akan bekerja sama dengan BIN, bekerja sama dengan BAIS dan BNPT untuk melaksanakan pengamanan,” ujarnya usai koordinasi lintas sektoral di Auditorium PTIK, Jakarta Selatan, Selasa (16/12/2024).

    Sigit menambahkan, bahwa pihaknya bakal mengerahkan 141.443 personel gabungan bersama TNI dan instansi terkait lainnya dalam pengamanan Nataru 2024.

    Selain itu, Sigit juga menuturkan bahwa pihaknya akan menyiagakan 2.794 posko selama Nataru 2024. Perinciannya, 1.852 pos pengamanan, 735 pos pelayanan dan 207 terpadu.

    “Kita juga sudah menyiapkan 2.794 posko terdiri dari 1.852 pospam, 735 pos pelayanan, dan 207 pos,” tambahnya.

    Sebagai informasi, Kementerian Perhubungan mengatakan puncak arus mudik Nataru akan terjadi dalam dua tahap atau gelombang.

    Arus mudik tahap I akan terjadi pada 24-25 Desember dan tahap kedua pada 29-30 Desember 2024. Sementara puncak arus balik adalah 1-2 Januari 2025. 

    Adapun, Kemenhub juga telah memperkirakan sebanyak 110,67 juta orang akan melakukan perjalanan selama periode Natal dan Tahun Baru 2024/2025.