BNPB Kerja Sama Penanggulangan Bencana dengan AFAD Turkiye
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Badan Nasional
Penanggulangan Bencana
(
BNPB
) dan Otoritas Penanggulangan Bencana Turkiye atau
AFAD
melakukan kerja sama di bidang kebencanaan.
BNPB menilai hal ini kelanjutan dari bantuan kemanusiaan Pemerintah Indonesia kepada Pemerintah Turkiye saat gempa magnitudo 7,8 pada 2024 lalu.
“Kerja sama ini kemudian tertuang dalam nota kesepahaman (MoU) dan ditandatangani pada Kamis (10/4) di Ankara, Turkiye,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari lewat keterangannya, Jumat (11/4/2025).
Kerja sama ini disepakati saat Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto bertemu Presiden AFAD, Ali Hamza Pehlivan dalam perjalanan dinas ke Ankara, Turkiye, pada Rabu (9/4/2025).
Adapun penandatanganan MoU ini juga menjadi bagian dari rangkaian kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Turkiye.
Abdul Muhari menjelaskan ruang lingkup kerja sama meliputi beberapa kegiatan, di antaranya penyelenggaraan konferensi, seminar, pelatihan, dan kajian bersama dalam
penanggulangan bencana
.
Menurutnya, pelatihan nantinya akan bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia antara BNPB dan AFAD.
“Selain kualitas SDM, pelatihan akan dikonkretkan dengan simulasi tanggap darurat,” tambah dia.
Di samping itu, BNPB dan AFAD juga akan saling bertukar pengalaman dan praktik baik, khususnya dalam konteks tanggap darurat.
Abdul menambahkan, kerja sama yang dilakukan juga saling berkomitmen untuk memberikan dukungan apabila terjadi bencana alam.
“Tindak lanjut dari adanya MoU ini yaitu kesepakatan
plan of action
atau rencana aksi yang akan diterjemahkan dalam kerangka waktu dan aktivitas setiap programnya,” ujar dia.
Diketahui, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, dan Presiden Republik Turkiye Recep Tayyip Erdogan, menyaksikan penandatanganan dan pertukaran sejumlah nota kesepahaman di Istana Kepresidenan Turkiye, pada Kamis kemarin.
Penandatanganan MoU tersebut turut memperkuat kerja sama bilateral di berbagai bidang strategis, mulai dari kebudayaan, komunikasi publik, penanggulangan bencana, hingga energi terbarukan.
Dalam keterangan Biro Pers Sekretariat Presiden, ada tiga dokumen kerja sama yang ditandatangani dan dipertukarkan di hadapan kedua kepala negara.
Pertama, memorandum saling pengertian antara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Republik Indonesia dan Badan Penanggulangan Bencana dan Kedaruratan Kementerian Dalam Negeri Republik Turkiye di bidang penanggulangan bencana dan kedaruratan.
Kedua, memorandum saling pengertian antara Kantor Komunikasi Kepresidenan Republik Indonesia dan Direktorat Komunikasi Presiden Republik Turkiye tentang kerja sama di bidang media, hubungan masyarakat, dan komunikasi.
Ketiga, persetujuan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Turkiye tentang kerja sama kebudayaan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Kementrian Lembaga: BNPB
-
/data/photo/2025/04/11/67f88bf577f35.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
BNPB Kerja Sama Penanggulangan Bencana dengan AFAD Turkiye Nasional 11 April 2025
-
/data/photo/2025/04/10/67f7d05d60a5e.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
"Kulkas Sudah Terbalik dan Berenang, Tempat Tidur, Kursi Sudah Terapung" Makassar 11 April 2025
“Kulkas Sudah Terbalik dan Berenang, Tempat Tidur, Kursi Sudah Terapung”
Editor
LUWU, KOMPAS.com
– Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Ponrang, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, sejak Kamis (10/4/2025) dini hari menyebabkan banjir besar yang merendam ratusan rumah warga.
Tak hanya itu, banjir juga memaksa sejumlah warga mengungsi ke tempat aman, baik ke rumah keluarga maupun tenda darurat dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Salah seorang warga Kelurahan Padang Sappa, Misrawati (62), menggambarkan betapa derasnya air yang masuk ke rumahnya hingga membuat perabotan rumah tangga terbalik dan mengapung.
“Kulkas sudah terbalik dan berenang, tempat tidur, kursi sudah terapung, saat itu juga saya takut jangan sampai ada ular masuk rumah sehingga saya tutup rumah dan keluar mengungsi,” ujarnya saat ditemui di lokasi pengungsian, Kamis (10/4/2025) malam.
Menurut Misrawati, banjir datang secara tiba-tiba sekitar pukul 03.00 Wita saat dirinya dan keluarga masih tertidur lelap.
Air langsung masuk hingga ke dalam kamar.
“Kami kaget, eh air sudah masuk rumah hingga ke tempat tidur. Karena air terus naik jadi kami segera bergegas mengungsi mencari tempat aman bersama anak dan cucu,” ucapnya.
MUH. AMRAN AMIR Warga korban banjir di Kelurahan Padang Sappa, memilih mengungsi ke tenda BNPB yang disediakan Pemerintah Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan di Lapangan Padang Sappa karena rumahnya terendam banjir hingga Kamis (10/4/2025) malam
Akibat banjir tersebut, sekitar 600 unit rumah di dua kelurahan dan tiga desa terendam air.
Warga pun harus menyelamatkan diri dan barang-barang yang masih bisa diselamatkan.
Misrawati memilih mengungsi ke tenda BNPB yang didirikan di Lapangan Padang Sappa.
Namun, karena keterbatasan ruang, ia berbagi tempat tinggal sementara dengan anggota keluarga lainnya.
“Untuk tidur malam ini saya ke rumah keluarga, sementara cucu saya di tempat pengungsian ini. Soal makanan tersedia, ada bantuan dari Polsek Ponrang, BPBD, saya sudah lupa dari mana saja,” katanya.
Sebelumnya, Kepala BPBD Luwu, Andi Baso Tenriesa, mengatakan banjir terjadi akibat meluapnya Sungai Noling setelah hujan mengguyur wilayah hulu selama sekitar sembilan jam.
“Ada lima lokasi titik banjir yakni Kelurahan Padang Sappa, Kelurahan Padang Subur, Desa Tirowali, Desa Tomale, dan Desa Buntu Kamiri,” kata Tenriesa.
Hingga Kamis malam, pemerintah daerah masih terus menyalurkan bantuan dan melakukan evakuasi terhadap warga yang terdampak, sembari memantau perkembangan cuaca di wilayah tersebut.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

RI, Turki teken 3 MoU bidang kedaruratan, kebudayaan, dan komunikasi
Jakarta/Ankara (ANTARA) – Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Turki meneken tiga nota kesepahaman (MoU) kerja sama bidang penanggulangan bencana dan kedaruratan, kemudian media, hubungan masyarakat, dan komunikasi, serta kerja sama bidang kebudayaan.
Prosesi penandatanganan tiga MoU itu berlangsung di Istana Kepresidenan Turki, Ankara, Kamis (10/4) malam waktu setempat, disaksikan oleh Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Kerja sama pertama yang diumumkan ialah MoU antara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI dan Badan Penanggulangan Bencana dan Kedaulatan Kementerian Dalam Negeri Turki di bidang penanggulangan bencana dan kedaruratan. Delegasi dari Indonesia diwakili oleh Kepala BNPB RI Letjen TNI Suharyanto.
Kemudian, kerja sama kedua yang diteken di hadapan Presiden Prabowo dan Presiden Erdogan ialah MoU tentang kerja sama bidang media, hubungan masyarakat, dan komunikasi, antara Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) RI dan Direktorat Komunikasi Presiden Turki. Dari delegasi Indonesia, MoU itu diteken oleh Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi.
Terakhir, MoU ketiga terkait kerja sama di bidang kebudayaan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Turki. Menteri Kebudayaan Fadli Zon mewakili Pemerintah RI meneken MoU tersebut.
Kegiatan itu merupakan rangkaian dari kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo ke Istana Kepresidenan Turki yang berlangsung sejak Kamis sore sampai dengan malam hari.
Dalam rangkaian kunjungan, Presiden Prabowo dan Presiden Erdogan bertemu empat mata, kemudian keduanya memimpin pertemuan bilateral antara delegasi Pemerintah RI dan Pemerintah Turki.
Dua pemimpin itu kemudian menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman kerja sama (MoU) antara Pemerintah RI dan Pemerintah Turki, dan menyampaikan pernyataan bersama.
Delegasi Pemerintah RI yang mendampingi Presiden Prabowo di Ankara, terdiri atas Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi Brian Yuliarto, Menteri Kebudayaan Fadli Zon, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi, dan Duta Besar RI untuk Turki Achmad Rizal Purnama.
Presiden Erdogan juga didampingi oleh menteri-menterinya, salah satunya Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan.
Pewarta: Genta Tenri Mawangi/Galih Pradipta
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2025 -

Sejumlah Wilayah di Indonesia Terendam Banjir, Ini Daftarnya
loading…
Banjir merendam sekolah di Kelurahan Ilir Kecamatan Gunungsitoli, Kota Gunungsitoli, Sumatera Utara. FOTO/BNPB
JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat bencana hidrometeorologi basah berupa banjir masih melanda sejumlah wilayah Tanah Air hingga Sabtu (5/4/2025). Sejumlah rumah tinggal dan fasilitas pendidikan terdampak banjir.
Kejadian pertama dilaporkan dari Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Akibat hujan dengan intensitas yang tinggi dan dengan durasi yang cukup lama, banjir terjadi di Desa Penyasawan, Kecamatan Kampar.
“Bencana tersebut telah menyebabkan 180 KK, 200 rumah warga, satu unit fasilitas ibadah dan satu kantor desa terdampak pada hari Jumat (4/4) pukul 00.22 WIB,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangannya, Sabtu (5/4/2025).
Aam, sapaan karibnya, menyebut BPBD Kabupaten Kampar telah melakukan kaji cepat, pendataan dan berkoordinasi dengan dinas sosial serta pemerintah setempat untuk mendistribusikan bantuan kepada warga terdampak.
Selanjutnya, Aam menyebut banjir juga merendam Desa Sifaelete yang berada di Kelurahan Ilir Kecamatan Gunungsitoli, Kota Gunungsitoli, Provinsi Sumatera Utara.
“Sebanyak 120 KK terdampak akibat peristiwa yang dipicu oleh tingginya intensitas hujan yang berlangsung cukup lama pada hari Jumat (4/4) pukul 13.00 WIB,” ujarnya.
“Untuk kerugian materiil yang dilaporkan tercatat sebanyak 120 rumah, satu fasilitas pendidikan, tiga akses jalan dan 17 ruko terdampak,” tambahnya.
BPBD Kota Gunungsitoli lakukan asesmen dan berkoordinasi lintas sektor dengan dinas terkait serta bersama-sama dengan masyarakat melakukan pembersihan sampah dan material yang menyumbat drainase.
-

Indonesia Serahkan 143 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Myanmar
Bisnis.com, JAKARTA — Pimpinan tim bantuan Indonesia menyerahkan bantuan kemanusiaan dari rakyat Indonesia sebanyak 143 ton kepada Myanmar yang tertimpa bencana gempa bumi, pada Jumat (28/3/2025).
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menyatakan bahwa bantuan dari Indonesia tersebut telah diterima oleh Deputy Minister of Social Welfare Relief and Resettlement Myanmar Soe Kyi, di Bandara Naypyitaw, pada Kamis (3/4/2025).
Dalam sambutannya, pimpinan tim bantuan Indonesia menyampaikan bantuan tersebut sebagai bentuk solidaritas kemanusiaan rakyat Indonesia kepada rakyat Myanmar.
Selain itu, bantuan tersebut juga sebagai wujud komitmen Indonesia untuk memperkuat kerja sama penanggulangan bencana di antara negara-negara Asean.
“Pihak Myanmar menyampaikan terima kasih atas bantuan rakyat Indonesia tersebut,” kata keterangan resmi Kementerian Luar Negeri RI, Jumat (4/4/2025).
Kemlu RI menyatakan bahwa total bantuan logistik Indonesia yang diberikan untuk Myanmar seberat 143 ton atau senilai Rp22,6 miliar atau setara US$1,3 juta.
Adapun bantuan tersebut terdiri dari bahan pangan, obat-obatan, perlengkapan medis serta perlengkapan penunjang pengungsian.
Indonesia menerjunkan tim gabungan yang terdiri dari unsur-unsur Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Basarnas, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dengan Emergency Medical Team (EMT) dan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI.
Tim dari Indonesia bergabung dengan sejumlah negara yang juga mengirimkan Urban Search and Rescue (USAR) dalam rangka membantu melakukan pertolongan pertama dan pencarian korban-korban gempa bumi di Myanmar.
Berdasarkan data yang tercatat, sekitar 2.886 orang tewas dan 4.636 orang terluka akibat gempa bumi berkekuatan 7,7 Skala Richter (SR) yang melanda Myanmar. Sebanyak 351 orang dinyatakan hilang.
“Pimpinan tim setiba di Nay Pyi Daw langsung melakukan peninjauan ke lokasi terdampak gempa di sekitar Ibu Kota Myanmar tersebut dan ke base-op Tim Gabungan Indonesia,” tambahnya.
Sementara itu, tim Indonesia telah mengupayakan evakuasi 5 orang Warga Negara Indonesia (WNI) terdampak bencana gempa dari Mandalay ke Yangon, dari 5 WNI tersebut, 4 orang di antaranya merupakan kelompok rentan.
Kemudian, turut hadir saat penyerahan bantuan kemanusiaan untuk rakyat Myanmar tersebut di antaranya, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kepala Basarnas, dan anggota Komisi VIII DPR.
-
/data/photo/2025/04/03/67ee24b4228f2.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Indonesia Serahkan Bantuan Rp 22,6 Miliar untuk Korban Gempa di Myanmar
Indonesia Serahkan Bantuan Rp 22,6 Miliar untuk Korban Gempa di Myanmar
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Indonesia memberikan
bantuan kemanusiaan
kepada pemerintah Myanmar untuk korban gempa berkekuatan 7,7 Magnitudo yang terjadi pada 28 Maret 2025.
Bantuan ini disalurkan melalui
Tim Bantuan Indonesia
yang dikoordinasikan oleh Kementerian Luar Negeri RI.
“Total bantuan logistik Indonesia seberat 143 ton senilai Rp 22,6 miliar atau USD 1,3 juta terdiri dari bahan pangan, obat-obatan, perlengkapan medis, serta perlengkapan penunjang pengungsian,” tulis Kemenlu RI, Jumat (4/4/2025).
Penyerahan bantuan itu dilakukan pada Kamis (3/4/2025) bertempat di Bandara Naypyitaw, Myanmar.
Bantuan diterima oleh Mr Soe Kyi, Deputy Minister of Social Welfare Relief and Resettlement.
Pemerintah Indonesia menyampaikan bantuan tersebut sebagai bentuk solidaritas kemanusiaan rakyat Indonesia kepada korban gempa di Myanmar dan wujud komitmen Indonesia untuk memperkuat kerja sama penanggulangan bencana di antara negara ASEAN.
Pihak Myanmar menyampaikan terima kasih atas bantuan rakyat Indonesia tersebut.
Selain bantuan material, Indonesia juga menerjunkan tim gabungan yang terdiri dari unsur-unsur Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Basarnas, Kementerian Kesehatan dengan Emergency Medical Team (EMT), dan Kementerian Luar Negeri.
“Tim dari Indonesia bergabung dengan sejumlah negara yang juga mengirimkan USAR dalam rangka membantu melakukan pertolongan pertama dan pencarian korban-korban gempa bumi di Myanmar,” tulis Kemenlu RI.
Hingga saat ini, sekitar 2.886 orang tewas, dan 4.636 orang terluka akibat gempa bumi dengan kekuatan 7,7 skala Richter yang melanda Myanmar.
Sejumlah 351 orang dinyatakan hilang. Tim Indonesia telah mengupayakan evakuasi 5 orang WNI terdampak bencana gempa dari Mandalay ke Yangon.
Di antara kelima WNI tersebut, empat di antaranya merupakan kelompok rentan.
Ikut hadir pada penyerahan bantuan kemanusiaan untuk rakyat Myanmar tersebut Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kepala Basarnas, dan anggota Komisi VIII.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.



