Kementrian Lembaga: BNPB

  • 41 Rumah dan Sejumlah Fasilitas Umum Rusak

    41 Rumah dan Sejumlah Fasilitas Umum Rusak

    GELORA.CO – – Gempa bumi berkekuatan Magnitudo 4,9, yang dimutakhirkan menjadi M4,7, di Kabupaten Bekasi pada Rabu (20/8/2025) berdampak hingga Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Hasil laporan kaji cepat yang dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karawang mencatat, sebanyak 41 rumah mengalami kerusakan dan 111 jiwa terdampak.

    “Dari rincian data lapangan, kerusakan materi terjadi di enam kecamatan, yakni Kecamatan Telukjambe Barat 6 rumah, Kecamatan Pangkalan 3 rumah, Kecamatan Tegalwaru 26 rumah, Kecamatan Klari 1 rumah, Kecamatan Ciampel 5 rumah,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Jumat (22/8/2025).

    Selain itu, sejumlah fasilitas umum turut terdampak, di antaranya 1 kantor kecamatan, 1 puskesmas, 2 musala dan 2 gedung sekolah dasar negeri.

    Salah satunya adalah SDN di Kecamatan Tegalwaru yang mengalami kerusakan di bagian atap dan dinding ruang kelas. Sementara itu, aula serbaguna di kantor Kecamatan Pangkalan juga mengalami kerusakan di bagian plafon.

    “Meski banyak bangunan terdampak, hingga laporan ini diterima tidak ada korban jiwa maupun warga yang mengungsi. Sebanyak 43 kepala keluarga atau 111 jiwa terdata terdampak, dengan kondisi sebagian besar masih bertahan di rumah masing-masing,” ujarnya.

    Satgas BPBD Kabupaten Karawang telah melakukan asesmen ke lokasi kejadian bersama aparat desa, Muspika, Kasie Trantib Kecamatan, Babinsa serta Bimaspolri. Kebutuhan mendesak saat ini berupa logistik permakanan dan kebutuhan dasar lainnya.

    Sesuai arahan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana BNPB Suharyanto, tim dari Kedeputian Penanganan Darurat segera berkoordinasi dengan BPBD setempat untuk memastikan penanganan darurat dapat berjalan cepat, terkoordinasi dan tepat sasaran.

    “BNPB menegaskan bahwa keselamatan masyarakat tetap menjadi prioritas utama. Pendataan detail kerusakan serta kebutuhan warga akan terus diperbarui seiring perkembangan situasi di lapangan,” katanya

  • Fakta-fakta Gempa Bumi 4,9 M di Bekasi-Karawang yang Guncang Jakarta

    Fakta-fakta Gempa Bumi 4,9 M di Bekasi-Karawang yang Guncang Jakarta

    Bisnis.com, JAKARTA — Kabupaten Karawang dan Bekasi, Jawa Barat telah diguncang oleh gempa bumi berkekuatan 4,9 magnitudo pada Rabu (20/8/2025) malam.

    Gempa itu tak hanya dirasakan warga Karawang dan Bekasi, namun dirasakan oleh masyarakat di Purwakarta, Bekasi, Jakarta, Depok, Tangerang, Tangerang Selatan, Pelabuhan Ratu.

    Adapun, titik gempa bumi ini terletak pada koordinat darat pada jarak 19 km Tenggara Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada kedalaman 10 km.   

    Gempa bumi tektonik ini berjenis dangkal yang dipicu oleh sumber gempa sesar naik busur belakang Jawa Barat alias West Java back arc thrust.

    Berikut ini sederet fakta terkait gempa bumi di Bekasi-Karawang 

    1. Ada 13 Kali Gempa Susulan

    Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menyampaikan setelah gempa bumi terjadi sekitar 19.54 menit, setidaknya ada 13 kali gempa susulan.

    Berbekal informasi dari BMKG, gempa susulan itu memiliki kekuatan paling besar mencapai 3,9 magnitudo, sementara terkecil hanya sekitar 1,7 magnitudo.

    “Menurut informasi BMKG per pagi ini sudah terjadi gempa susulan sebanyak 13 kali dengan magnitudo terbesar 3,9 dan magnitudo terkecil 1,7,” ujar Abdul Muhar dalam YouTube BNPB Indonesia, Kamis (21/8/2025).

    2. 26 Rumah Warga Rusak

    Kemudian, Abdul mengemukakan bahwa gempa ini telah berdampak pada lima kecamatan dan sembilan desa. Perinciannya, kecamatan Telukjambe Barat; Tegalwaru; Kelari; Pangkalan dan Ciampel.

    Dari wilayah itu, terdapat 26 rumah rusak ringan hingga rusak sedang akibat gempa bumi 4,9 magnitudo. Berdasarkan penelusuran tim reaksi cepat BNPB, kerusakan rumah itu terletak pada bagian dinding.

    “Mengecek sendiri tim di lapangan ada 26 rumah warga yang mengalami rusak ringan hingga rusak sedang,” imbuh Abdul.

    3. Tak Ada Korban Jiwa

    Untungnya, kata Abdul, gempa bumi Karawang-Bekasi ini tidak ada korban jiwa baik itu meninggal dunia. Namun demikian, masyarakat tetap diminta waspada dan jangan termakan berita hoaks alias tidak benar terkait gempa bumi ini.

    “Hingga pagi ini BNPB tidak menerima adanya informasi korban jiwa baik itu meninggal dunia maupun luka,” ujar Abdul.

    4. Bakal Ada Gempa Susulan?

    Sementara itu, BNPB juga saat ini masih melanjutkan pemantauan terkait gempa ini. Oleh sebab itu, Abdul meminta agar seluruh masyarakat bisa melaporkan ke aparat desa atau BPBD apabila terdampak gempa bumi ini.

    Pasalnya, menurut Abdul, gempa susulan masih sangat mungkin terjadi di sekitar lokasi di Kabupaten Bekasi-Karawang.

    “Gempa susulan mungkin masih akan ada jadi kita harapkan masyarakat tetap waspada,” pungkas Abdul.

  • BMKG: Ada 6 Gempa Susulan di Bekasi
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        21 Agustus 2025

    BMKG: Ada 6 Gempa Susulan di Bekasi Nasional 21 Agustus 2025

    BMKG: Ada 6 Gempa Susulan di Bekasi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat adanya sejumlah gempa susulan usai gempa berkekuatan magnitudo (M)4,9 mengguncang Kabupaten Bekasi, Rabu (20/8/2025) pukul 19.54 WIB tadi malam.
    Kamis (21/8/2025) pagi ini, Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menyampaikan laporan bahwa ada enam gempa susulan pasca-gempa utama M 4,9.
    Meski terjadi serangkaian susulan, BMKG tetap mengimbau masyarakat untuk tenang karena kekuatan gempa lanjutan atau susulan ini relatif kecil dari gempa utama.
    Daryono menjelaskan, gempa magnitudo 4,9 di Kabupaten Bekasi dipicu oleh pergerakan sesar naik busur belakang Jawa Barat.
    “Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal yang dipicu oleh sumber gempa sesar naik busur belakang Jawa Barat (
    West Java back arc thrust
    ),” kata Daryono dalam keterangannya, Rabu malam.
    Episenter gempa utama berada di koordinat 6.52 LS dan 107.25 BT, tepatnya di darat sekitar 19 km tengara Kabupaten Bekasi dengan kedalaman 10 km.
    Sejumlah wilayah yakni di Jakarta, Depok, Bandung, dan Tangerang juga turut merasakan gempa ini.
    – Bekasi: III – IV MMI (getaran terasa nyata dalam rumah, jendela dan pintu berderik, dinding berbunyi).
    – Purwakarta, Cikarang, Depok: III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah, seakan ada truk berlalu).
    – Bandung, Jakarta, Tangerang Selatan, Bekasi Timur: II – III MMI (benda ringan bergoyang, getaran terasa dalam rumah).
    – Tangerang, Pandeglang, Cianjur, Pelabuhan Ratu, Lebak: II MMI (benda ringan bergoyang).
    Menyusul adanya gempa, BNPB meminta masyarakat menghindari dan menjauhi bangunan yang retak maupun yang berpotensi roboh.
    “Jauhi kaca dan segala jenis benda yang dapat melukai jika terjatuh akibat guncangan gempa bumi,” kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Rabu malam.
    Bagi masyarakat yang sedang berada atau tinggal di gedung yang tinggi, hindari penggunaan lift untuk sementara. Gunakan akses keluar melalui tangga dan pintu darurat.
    Muhari memastikan, perkembangan situasi dan kondisi di lapangan akan disampaikan dalam beberapa waktu ke depan secara berkala. “Masyarakat diharapkan tidak panik namun tetap meningkatkan kewaspadaan untuk potensi gempa bumi susulan,” ucapnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Update Gempa Bekasi, Ini Data Kerusakan Bangunan di Karawang

    Update Gempa Bekasi, Ini Data Kerusakan Bangunan di Karawang

    Liputan6.com, Jakarta Gempa magnitudo 4,9 yang mengguncang Kabupaten Bekasi, menyebabkan sejumlah bangunan baik hunian masyarakat maupun fasilitas umum di wilayah Kabupaten Karawang, Jawa Barat, rusak.

    Hasil laporan kaji cepat sementara yang dilakukan oleh Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karawang, didapati bangunan rumah warga di Kampung Jungkur, Kecamatan Tegalwaru dan Kampung Kutamaneuh, Kecamatan Tegalwaru, mengalami kerusakan di bagian dinding rumah.

    “Berikutnya untuk kerusakan fasilitas umum yang terdata sementara meliputi Sekolah Dasar Negeri Kutamaneuh 2, Kecamatan Tegalwaru dan gedung aula serbaguna Kecamatan Pangkalan di Kabupaten Karawang, Jawa Barat,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari kepada wartawan, Kamis (21/8).

    Berdasarkan laporan visual hasil kaji cepat menunjukkan, langit-langit atau plafon jebol mengenai beberapa meja di salah satu ruang kelas SDN Kutamaneuh 2.

    Di samping itu, kerusakan juga terlihat di bagian dinding cungkup atap ruang kelas. Serpihan puing dinding itu jatuh dan berserakan ke tanah.

    Hal serupa juga terlihat di aula serbaguna kantor Kecamatan Pangkalan. Plafon langit-langit roboh menimpa sarana umum.

    “Beruntung saat terjadi gempa bumi, baik sekolah maupun aula kecamatan tidak ada aktivitas manusia di sana sehingga tidak menimbulkan korban jiwa,” terangnya.

    Jika dirinci berdasarkan kaji cepat sementara, wilayah yang terdampak gempa bumi juga meliputi Desa Wanakerta, Desa Mulyajaya dan Desa Parungsari di Kecamatan Telukjambe Barat serta Desa Kutamaneuh di Kecamatan Tegalwaru di Kabupaten Karawang.

    Sebanyak 8 rumah dilaporkan mengalami kerusakan dan jumlah warga yang terdampak ada 20 jiwa dari 8 KK.

    “Tim reaksi cepat masih terus melakukan kaji cepat dan monitoring di lapangan. Perkembangan data lebih detail terkait jumlah kerusakan bangunan maupun potensi korban jiwa masih dalam proses tim di lapangan dan informasi tersebut akan disampaikan secara berkala dalam beberapa waktu ke depan,” pungkasnya.

    Antisipasi Gempa Bumi

    Dilansir Liputan6, Jika Anda berada dalam situasi guncangan akibat gempa, berikut adalah beberapa hal yang harus dilakukan sebelum, sesaat, dan sesudah gempa bumi:

    Sebelum Terjadi Gempa:

    – Untuk memastikan keamanan tempat tinggal Anda, pastikan bahwa struktur dan letak rumah dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa, seperti longsor atau likuefaksi. Lakukan evaluasi dan renovasi ulang terhadap struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempa bumi.

    – Penting untuk mengenali lingkungan tempat Anda bekerja: perhatikan letak pintu, lift, serta tangga darurat. Ketahui juga di mana tempat paling aman untuk berlindung.

    – Mempelajari manfaat P3K dan alat pemadam kebakaran.

    – Pastikan selalu menyiapkan nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempa bumi.

    – Atur perabotan di rumah Anda agar menempel kuat pada dinding. Hal itu disarankan agar benda tersebut tak mudah jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempa bumi.

    – Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah. Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempa terjadi

    – Untuk barang yang mudah terbakar, sebaiknya disimpan pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.

    – Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan.

    – Pastikan Anda selalu siap dengan alat-alat penting seperti Kotak P3K, senter/lampu baterai, radio, makanan suplemen dan air.

    Saat Terjadi Gempa:

    – Ketika Anda merasakan gempa dan sedang berada dalam bangunan, lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja, cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan guncangan. Jika memungkinkan, lari ke luar gedung untuk mencari tempat berlindung yang lebih aman.

    – Jika berada di luar bangunan atau area terbuka, hindari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, dan pohon. Perhatikan juga tempat Anda berdiri, hindari apabila terjadi rekahan tanah.

    – Jika gempa terjadi ketika Anda sedang mengendarai mobil, segera keluar, turun dan menjauh dari mobil. Hindari juga kendaraan Anda jika terjadi pergeseran atau kebakaran.

    – Jika gempa terjadi ketika Anda berada di area pantai, jauhi pantai dan cari medan yang tinggi untuk menghindari bahaya tsunami.

    – Jika Anda tinggal di daerah pegunungan, apabila terjadi gempa bumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.

    Setelah Terjadi Gempa:

    – Jika gempa terjadi ketika Anda berada di dalam bangunan, keluar dari bangunan tersebut dengan tertib. Tidak disarankan untuk keluar melalui tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa. Periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K, telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau orang disekitar Anda.

    – Setelah terjadi gempa, segera periksa lingkungan sekitar Anda. Pastikan tidak terjadi kebakaran. Selain itu, disarankan juga untuk memeriksa aliran dan pipa air, untuk menghindari hal-hal yang membahayakan.

    – Hindari bangunan yang sudah terkena gempa karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.

    – Jangan berjalan di daerah sekitar gempa, guna menghindari bahaya susulan.

    – Dengarkan informasi mengenai gempa bumi dari radio untuk mencari informasi apabila terjadi gempa susulan. Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak diketahui jelas sumbernya.

    – Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi.

    – Jangan panik dan jangan lupa selalu berdoa kepada Tuhan demi keamanan dan keselamatan kita semuanya.

  • BNPB Tegaskan Puskesmas Purwasari Porak-Poranda Bukan karena Gempa Bekasi – Page 3

    BNPB Tegaskan Puskesmas Purwasari Porak-Poranda Bukan karena Gempa Bekasi – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Puksemas Purwasari di Kabupaten Karawang porak-poranda pada Rabu (20/8/2025). Narasi yang tersebar di sosial media, kerusakan itu diakibatkan oleh gempa bumi berkekuatan magnitudo 4,9 yang mengguncang Bekasi.

    Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menepis kabar tersebut. Dia menjelaskan, faktanya bangunan rusak akibat diterpa angin kencang sebelum gempa terjadi di wilayah tersebut.

    “Tersebar video Puskesmas Purwasari di Kabupaten Karawang yang rusak. Sebelumnya, kerusakan dilaporkan akibat gempa M4,9. Namun setelah dikonfirmasi, kerusakan tersebut disebabkan oleh angin kencang yang terjadi tepat sebelum gempa mengguncang wilayah tersebut,” kata Abdul Muhari dalam keterangannya kepada wartawan.

    Terpisah, Staf Pusdalops BPBD Kabupaten Karawang, Irawan menambahkan, penyebab kerusakan bangunan Pukesmas Purwasari akibat hujan deras di sertai angin kencang.

    “Untuk Purwasari, laporan tadi magrib akibat hujan deras disertai angin kencang dan juga itu gak kuat nahan beban. Bukan karena gempa,” singkat dia.

    Antisipasi Gempa Bumi

    Dilansir Liputan6, Jika Anda berada dalam situasi guncangan akibat gempa, berikut adalah beberapa hal yang harus dilakukan sebelum, sesaat, dan sesudah gempa bumi:

    Sebelum Terjadi Gempa:

    – Untuk memastikan keamanan tempat tinggal Anda, pastikan bahwa struktur dan letak rumah dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa, seperti longsor atau likuefaksi. Lakukan evaluasi dan renovasi ulang terhadap struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempa bumi.

    – Penting untuk mengenali lingkungan tempat Anda bekerja: perhatikan letak pintu, lift, serta tangga darurat. Ketahui juga di mana tempat paling aman untuk berlindung.

    – Mempelajari manfaat P3K dan alat pemadam kebakaran.

    – Pastikan selalu menyiapkan nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempa bumi.

    – Atur perabotan di rumah Anda agar menempel kuat pada dinding. Hal itu disarankan agar benda tersebut tak mudah jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempa bumi.

    – Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah. Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempa terjadi

    – Untuk barang yang mudah terbakar, sebaiknya disimpan pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.

    – Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan.

    – Pastikan Anda selalu siap dengan alat-alat penting seperti Kotak P3K, senter/lampu baterai, radio, makanan suplemen dan air.

    Saat Terjadi Gempa:

    – Ketika Anda merasakan gempa dan sedang berada dalam bangunan, lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja, cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan guncangan. Jika memungkinkan, lari ke luar gedung untuk mencari tempat berlindung yang lebih aman.

    – Jika berada di luar bangunan atau area terbuka, hindari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, dan pohon. Perhatikan juga tempat Anda berdiri, hindari apabila terjadi rekahan tanah.

    – Jika gempa terjadi ketika Anda sedang mengendarai mobil, segera keluar, turun dan menjauh dari mobil. Hindari juga kendaraan Anda jika terjadi pergeseran atau kebakaran.

    – Jika gempa terjadi ketika Anda berada di area pantai, jauhi pantai dan cari medan yang tinggi untuk menghindari bahaya tsunami.

    – Jika Anda tinggal di daerah pegunungan, apabila terjadi gempa bumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.

    Setelah Terjadi Gempa:

    – Jika gempa terjadi ketika Anda berada di dalam bangunan, keluar dari bangunan tersebut dengan tertib. Tidak disarankan untuk keluar melalui tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa. Periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K, telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau orang disekitar Anda.

    – Setelah terjadi gempa, segera periksa lingkungan sekitar Anda. Pastikan tidak terjadi kebakaran. Selain itu, disarankan juga untuk memeriksa aliran dan pipa air, untuk menghindari hal-hal yang membahayakan.

    – Hindari bangunan yang sudah terkena gempa karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.

    – Jangan berjalan di daerah sekitar gempa, guna menghindari bahaya susulan.

    – Dengarkan informasi mengenai gempa bumi dari radio untuk mencari informasi apabila terjadi gempa susulan. Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak diketahui jelas sumbernya.

    – Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi.

    – Jangan panik dan jangan lupa selalu berdoa kepada Tuhan demi keamanan dan keselamatan kita semuanya.

  • Bukan karena Gempa Bekasi, Puskesmas Purwasari Karawang Ambruk akibat Angin Kencang
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        20 Agustus 2025

    Bukan karena Gempa Bekasi, Puskesmas Purwasari Karawang Ambruk akibat Angin Kencang Bandung 20 Agustus 2025

    Bukan karena Gempa Bekasi, Puskesmas Purwasari Karawang Ambruk akibat Angin Kencang
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com –
    Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meluruskan informasi yang beredar terkait video bangunan Puskesmas Purwasari Karawang, Jawa Barat, ambruk yang dikaitkan dengan gempa bumi bermagnitudo (M) 4,7 yang berpusat di Kabupaten Bekasi pada Rabu (20/8/2025) malam.
    BNPB menegaskan, kerusakan tersebut bukan disebabkan oleh gempa, melainkan akibat hujan deras disertai angin kencang yang terjadi pada sore hari.
    “Namun faktanya, kerusakan bagian depan gedung dan teras puskesmas tersebut disebabkan oleh hujan disertai angin kencang yang terjadi pada Rabu sore menjelang petang,” jelas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari lewat keterangan tertulis, Rabu malam.
    Hal serupa disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Karawang Asep Aang Rahmatullah.
    Asep memastikan ambruknya atap depan Puskesmas Purwasari pada pukul 18.40 WIB bukan karena gempa, tapi akibat hujan disertai angin kencang.
    “Bukan. Itu kejadian sebelum gempa,” kata Asep saat dikonfirmasi via telepon.
    Tidak ada korban jiwa akibat kejadian ini. Namun, satu pasien rawat inap dievakuasi ke fasilitas kesehatan lainnya.
    Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto langsung memerintahkan jajaran untuk melakukan koordinasi awal untuk monitoring lapangan dan kaji cepat dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) baik di Provinsi Jakarta, Kota/Kabupaten Bekasi, Tangerang dan sekitarnya.
    Sampai siaran pers ini diturunkan, belum ada laporan mengenai dampak kerusakan infrastruktur maupun korban jiwa.
    Perkembangan situasi dan kondisi di lapangan akan disampaikan dalam beberapa waktu ke depan secara berkala.
    Masyarakat diharapkan tidak panik namun tetap meningkatkan kewaspadaan untuk potensi gempa bumi susulan.
    Hingga pukul 20.35 WIB terjadi satu kali gempa susulan dengan magnitudo 2,1.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 6
                    
                        BMKG Ungkap Penyebab Gempa Bekasi: Pergerakan Sesar Naik Busur Belakang Jabar
                        Nasional

    6 BMKG Ungkap Penyebab Gempa Bekasi: Pergerakan Sesar Naik Busur Belakang Jabar Nasional

    BMKG Ungkap Penyebab Gempa Bekasi: Pergerakan Sesar Naik Busur Belakang Jabar
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap, gempa magnitudo 4,9 di Kabupaten Bekasi dipicu karena pergerakan sesar naik busur belakang Jawa Barat.
    Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menuturkan, pemicu itu didapat setelah BMKG memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya.
    “Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal yang dipicu oleh sumber gempa sesar naik busur belakang Jawa Barat (West Java back arc thrust),” kata Daryono dalam keterangannya, Rabu malam.
    Meski gempa bumi dangkal, sejumlah wilayah yakni di Jakarta, Depok, Bandung, dan Tangerang juga turut merasakan gempa yang berada pada 14 kilometer tenggara Kabupaten Bekasi ini.
    “Di Purwakarta, Cikarang, dan Depok dengan Skala Intensitas III MMI, getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu,” tuturnya.
    Begitu pula terasa di Bandung, Jakarta, Tangerang Selatan, Bekasi Timur dengan Skala Intensitas II – III MMI.
    “Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang. Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu,” jelas Daryono.
    Namun, hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa bumi tersebut.
    Sementara itu, BNPB meminta masyarakat menghindari dan menjauhi bangunan yang retak maupun yang berpotensi roboh.
    “Jauhi kaca dan segala jenis benda yang dapat melukai jika terjatuh akibat guncangan gempa bumi,” kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Rabu malam.
    Bagi masyarakat yang sedang berada atau tinggal di gedung yang tinggi, hindari penggunaan lift untuk sementara. Gunakan akses keluar melalui tangga dan pintu darurat.
    Muhari memastikan, perkembangan situasi dan kondisi di lapangan akan disampaikan dalam beberapa waktu ke depan secara berkala.
    “Masyarakat diharapkan tidak panik namun tetap meningkatkan kewaspadaan untuk potensi gempa bumi susulan,” ucapnya.
    Adapun, hingga pukul 20.35 WIB terjadi satu kali gempa susulan dengan magnitudo 2.1.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Usai Gempa Bekasi, Kepala BNPB Perintakan Jajaran Cek Kondisi ke Lapangan
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        20 Agustus 2025

    Usai Gempa Bekasi, Kepala BNPB Perintakan Jajaran Cek Kondisi ke Lapangan Nasional 20 Agustus 2025

    Usai Gempa Bekasi, Kepala BNPB Perintakan Jajaran Cek Kondisi ke Lapangan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto memerintahkan jajarannya untuk mengecek ke lapangan usai adanya gempa bumi berkekuatan 4,9 magnitudo di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (20/8/2025).
    Suharyanto memerintahkan jajaran untuk melakukan koordinasi awal untuk monitoring lapangan dan kaji cepat dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) baik di Provinsi Jakarta, Kota/Kabupaten Bekasi, Tangerang, dan sekitarnya.
    “Segera cek dan laporkan,” pinta Kepala BNPB dalam keterangan pers yang diterima, Rabu malam.
    Hasil analisis data seismik sementara, pusat gempa bumi tersebut berada di darat pada titik koordinat 6.48 LS dan 107.24 BT atau 14 kilometer sebelah tengara Kabupaten Bekasi dengan kedalaman 10 kilometer.
    Hampir sebagian besar masyarakat Jakarta juga ikut merasakan akibat guncangan tersebut. Banyak warga bahkan berhamburan keluar rumah.
    Sementara itu, guncangan gempa bumi juga dirasakan dengan intensitas sedang hingga kuat oleh masyarakat di sejumlah wilayah seperti Kota Depok, Kota dan Kabupaten Bogor, Kabupaten Karawang hingga Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.
    “Sampai siaran pers ini diturunkan, belum ada laporan mengenai dampak kerusakan infrastruktur maupun korban jiwa,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari.
    Muhari memastikan, perkembangan situasi dan kondisi di lapangan akan disampaikan dalam beberapa waktu ke depan secara berkala.
    “Masyarakat diharapkan tidak panik namun tetap meningkatkan kewaspadaan untuk potensi gempa bumi susulan,” ucapnya.
    Adapun, hingga pukul 20.35 WIB terjadi satu kali gempa susulan dengan magnitudo (M) 2,1.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Infrastruktur Terdampak Gempa M 5,8 Poso Tanggung Jawab Pemerintah Pusat

    Infrastruktur Terdampak Gempa M 5,8 Poso Tanggung Jawab Pemerintah Pusat

    JAKARTA – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto mengunjungi lokasi gempa berkekuatan magnitudo (M) 5,8 magnitudo yang mengguncang Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.

    Tiba di Poso, Selasa 19 Agustus, Suharyanto meninjau SDN 1 Tangkura di Desa Tangkura, Kecamatan Poso Pesisir Selatan yang kondisinya rusak berat akibat terdampak gempa bumi.

    Selanjutnya, rombongan Kepala BNPB meninjau posko darurat di halaman Kantor Desa Tangkura, yang dilanjutkan dengan audiensi bersama masyarakat.

    “Kami menyampaikan kepada masyarakat, rumah masyarakat, infrastruktur lain, rumah ibadah, fasilitas umum, menjadi tanggung jawab pemerintah pusat untuk memperbaikinya,” katanya.

    Lanjut dia, secara bertahap masyarakat yang mengungsi akan kembali ke rumah masing, khususnya mereka yang rumahnya dalam kondisi baik.

    Usai bertemu masyarakat, Kepala BNPB melanjutkan rapat koordinasi penanganan darurat bencana gempa bumi di Kantor Bupati Poso.

    Pemerintah Kabupaten Poso menetapkan status tanggap darurat pasca-gempa magnitudo 5,8 yang mengguncang Kabupaten Poso pada Minggu 17 Agustus. Status tanggap darurat bencana selama 14 hari mulai 18 hingga 31 Agustus 2025.

  • Top 3 News: Bapak Wushu Mayjen (Purn) IGK Manila Meninggal Dunia, Ini Profil Lengkap dan Perjalanan Kariernya – Page 3

    Top 3 News: Bapak Wushu Mayjen (Purn) IGK Manila Meninggal Dunia, Ini Profil Lengkap dan Perjalanan Kariernya – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Kabar duka datang dari Akademi Bela Negara (ABN) Partai Nasional Demokrat (NasDem). Gubernur ABN NasDem, Mayor Jenderal (Purn) I Gusti Kompyang (IGK) Manila, tutup usia, Senin 18 Agustus 2025. Itulah top 3 news hari ini.

    Hal itu seperti disampaikan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai NasDem Hermawi Taslim. Jenazah almarhum IGK Manila diberangkatkan dari Rumah Sakit Bunda menuju Rumah Sakit Pusat Gatot Soebroto untuk dimandikan.

    Kemudian, dibawa menuju Aula ABN untuk disemayamkan dan diperkirakan tiba pukul 14.00 WIB. Upacara pelepasan dan kremasi IGK Manila akan dilakukan pada Rabu, 20 Agustus 2025, pukul 11.00 WIB.

    Sementara itu, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari mengonfirmasi, satu orang meninggal dunia akibat gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,0 mengguncang wilayah Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah.

    Hal ini berdasarkan laporan kaji cepat per Minggu 17 Agustus 2025 pukul 23.42 WIB. Abdul menjelaskan, saat gempa terjadi, para jemaat tengah mengikuti ibadah pagi. Sejumlah jemaat tertimpa material kayu dan batako dari bangunan gereja yang masih dalam tahap konstruksi.

    Abdul mencatat, data kerusakan rumah juga mengalami peningkatan akibat gempa Poso. Kaji cepat sementara, tercatat sedikitnya 12 unit rumah rusak berat dan 33 unit rumah rusak ringan.

    Berita terpopuler lainnya di kanal News Liputan6.com adalah terkait dua orang dengan gaya sok jagoan, memalak pedagang di Pasar Stasiun Angke, Tambora.

    Tapi, bukan minta sejumlah uang melainkan minta buah melon untuk tambahan konsumsi hajatan. Belum sempat pesta nikahan digelar, keduanya telah ditangkap oleh Unit Reskrim Polsek Tambora.

    Aksi pemalakan itu terekam dalam kamera CCTV. Dalam video berdurasi 1 menit 9 detik, tampak seorang pria berjaket jeans biru bersama rekannya bersweater hitam menghampiri lapak pedagang.

    Berikut deretan berita terpopuler di kanal News Liputan6.com sepanjang Senin 18 Agustus 2025:

    Di hari yang sama dengan sidang kasus suap Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto yang menyebut Joko Widodo. Sang Presiden ketujuh justru duduk satu meja dengan Ketua DPP PDIP, Puan Maharani. Di antara keduanya, ada Ketum Partai Nasdem, Surya Paloh dan duduk…