Kementrian Lembaga: BNPB

  • 9
                    
                        Bali Darurat Banjir, Gubernur Koster: 70 Tahun Tak Pernah Hujan Sebesar Ini
                        Denpasar

    9 Bali Darurat Banjir, Gubernur Koster: 70 Tahun Tak Pernah Hujan Sebesar Ini Denpasar

    Bali Darurat Banjir, Gubernur Koster: 70 Tahun Tak Pernah Hujan Sebesar Ini
    Tim Redaksi
    DENPASAR, KOMPAS.com
    – Banjir ekstrem yang melanda Bali pada Rabu (10/9/2025) merusak ratusan bangunan dan menyebabkan belasan korban jiwa.
    Berdasarkan data sementara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Kamis (11/9/2025) pukul 12.00 Wita, korban tewas sebanyak 14 orang. Selain itu, dua korban masih dalam proses pencarian.
    Banjir itu melanda tujuh kabupaten dan kota di Bali.
    Gubernur Bali I Wayan Koster mengecek proses penyedotan air banjir di lokasi terdampak, seperti Pasar Badung, area Jalan Gajah Mada dan sekitarnya. Koster menyebut, peristiwa seperti ini tidak pernah terjadi dalam 70 tahun terakhir.
    “Hujan deras kali ini luar biasa, bahkan menurut pedagang sudah 70 tahun tidak pernah terjadi hujan sebesar ini. Kami akan menetapkan status darurat untuk percepatan penanganan, termasuk alokasi anggaran tak terduga bagi kerugian masyarakat,” ungkap Koster.
    Pemprov Bali mendata ada 43 titik banjir di Kota Denpasar dengan dua lokasi terparah yaitu kawasan Pasar Badung dan sepanjang aliran Tukad Badung yang berimpitan, serta kawasan Jalan Pura Demak.
    Sementara itu, menurut laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Bali, banjir terjadi di 123 titik, dengan rincian 81 titik di Kota Denpasar, 14 di Kabupaten Gianyar, 4 di Kabupaten Karangasem, serta beberapa titik di Kabupaten Jembrana dan Kabupaten Badung.
    Longsor terjadi di 18 titik, yang tersebar di Gianyar sebanyak lima titik, 12 lokasi di Karangasem, dan satu di Badung.
    Bencana banjir juga menyebabkan 16 titik bangunan jebol. Dua di Gianyar, dua di Badung, 11 di Karangasem, dan satu di Denpasar.
    Hingga Rabu malam, sebanyak 240 orang mengungsi di sejumlah titik di Denpasar, seperti Banjar Tohpati, Kesambi, Gedung NU, dan SD Pemecutan Kelod.
    Danrem 163/Wirasatya Brigjen TNI Ida I Dewa Agung Hadisaputra menyampaikan, di area Pasar Badung terdapat 50 sampai 70 kendaraan yang masih terjebak di basement dengan ketinggian air mencapai 8 meter.
    “Kami menyiapkan kendaraan khusus untuk menarik mobil-mobil tersebut, sekaligus kerahkan empat Satuan Setara Kompi untuk pembersihan di Pasar Kumbasari, Pasar Badung, dan Jalan Pulau Demak,” imbuhnya.
    Sementara itu, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menjelaskan, timnya datang dengan komposisi lengkap, termasuk staf khusus Kemenko PMK, untuk membantu secara rinci permasalahan di lapangan.
    “Logistik awal berupa pompa dan genset sudah kami serahkan. Itu langsung kami hibahkan untuk percepatan penyedotan air,” katanya.
    Suharyanto juga menyoroti fenomena cuaca ekstrem yang jarang terjadi di Bali.
    “Kenapa sekarang besar sekali? Curah hujannya sangat tinggi karena ada fenomena atmosfer berbeda dari biasanya. Termasuk gelombang equatorial Rossby dan Kelvin. Kami sudah berkonsultasi dengan BMKG bahwa gelombang ini sudah tidak ada di Bali dan mengarah ke barat,” jelasnya.
    Dia juga menegaskan bahwa status darurat bencana bukan persoalan kepemimpinan. Melainkan untuk mempercepat administrasi bantuan pusat ke daerah.
    BNPB memastikan bantuan logistik akan terus diberikan, termasuk makanan bayi dan anak-anak, serta mendukung pencarian korban hilang bersama Basarnas.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Infografis Bali Dikepung Banjir hingga Bencana Longsor – Page 3

    Infografis Bali Dikepung Banjir hingga Bencana Longsor – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Sejumlah wilayah di Provinsi Bali dikepung banjir akibat hujan ekstrem yang mengguyur sejak Selasa 9 September 2025. Tak hanya banjir Bali, sejumlah wilayah juga mengalami bencana longsor.

    Berdasarkan laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sebanyak tujuh wilayah kabupaten dan kota di Provinsi Bali terdampak bencana banjir dan longsor tersebut.

    Menurut Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali mencatat lebih dari 120 titik banjir yang menerjang tujuh wilayah administrasi kabupaten dan kota.

    “Jumlah paling tinggi wilayah terdampak banjir berada di Kota Denpasar dengan 81 titik,” ujar Aam, sapaan Abdul Muhari dalam keterangan resminya, Kamis (11/9/2025).

    Sedangkan tanah longsor, lanjut dia, sebanyak 12 titik terdapat di Kabupaten Karangasem, 5 titik di Kabupaten Gianyar, dan satu titik di Kabupaten Badung.

    Selain itu, BPBD Provinsi Bali menyampaikan, ada sebanyak 562 warga mengungsi, dengan rincian 327 warga di Kabupaten Jembrana dan 235 warga di Kota Denpasar.

    Banjir dan longsor yang terjadi juga menimbulkan korban jiwa. BNPB mencatat, ada 14 orang meninggal dunia akibat bencana banjir Bali ini. Sementara, jumlah korban yang masih dalam pencarian sebanyak 2 orang.

    BNPB juga memberikan bantuan berupa selimut 200 lembar, matras 200 lembar, sembako 300 paket, tenda keluarga 50 unit, dan tenda pengungsi 2 unit.

    “Sedangkan untuk penanganan banjir, BNPB membantu perahu karet dan mesin 1 unit dan pompa air 3 unit,” jelas Aam.

    Lantas, wilayah mana saja yang dikepung banjir dan mengalami bencana longsor di Provinsi Bali? Simak selengkapnya dalam rangkaian Infografis berikut ini:

  • Korban Banjir Bali Bertambah: 14 Orang Meninggal, 2 Hilang

    Korban Banjir Bali Bertambah: 14 Orang Meninggal, 2 Hilang

    Liputan6.com, Jakarta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat adanya penambahan jumlah korban meninggal dalam bencana banjir di Provinsi Bali, menjadi 14 orang. Sementara dua orang hilang.

    “Data sementara per Kamis, 11 September 2025, pukul 11.00 WIB, total korban meninggal dunia yang sudah ditemukan berjumlah 14 jiwa dan yang masih dalam pencarian sebanyak 2 warga,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari kepada wartawan, Kamis (11/09/2025).

    Rincian korban meninggal, di Kota Denpasar sebanyak delapan orang, Kabupaten Jembrana dua orang, Kabupaten Gianyar tiga orang dan Kabupaten Badung satu orang.

    “Korban yang hilang sebanyak dua jiwa teridentifikasi di Kota Denpasar,” lanjutnya.

    Sementara itu, sejumlah warga mengungsi di beberapa titik pos pengungsian. BPBD Provinsi Bali menginformasikan 562 warga mengungsi, dengan rincian 327 warga di Kabupaten Jembrana dan 235 warga di Kota Denpasar.

    Fasilitas umum, seperti sekolah, balai desa, musala dan banjar dimanfaatkan sebagai pos pengungsian sementara.

    Petugas gabungan masih melakukan upaya tanggap darurat seperti pencarian korban dan pengendalian banjir dan longsor yang berdampak kepada masyarakat.

    “BNPB memberikan bantuan berupa selimut 200 lembar, matras 200 lembar, sembako 300 paket, tenda keluarga 50 unit dan tenda pengungsi 2 unit. Sedangkan untuk penanganan banjir, BNPB membantu perahu karet dan mesin 1 unit dan pompa air 3 unit,” tutur Abdul Muhari.

  • Bali Darurat Banjir, Begini Strategi Pemprov-BNPB Evakuasi Korban dan Rehabilitasi Bangunan Rusak

    Bali Darurat Banjir, Begini Strategi Pemprov-BNPB Evakuasi Korban dan Rehabilitasi Bangunan Rusak

    Sementara itu, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali), I Nyoman Sidakarya, menyatakan pihaknya akan memulai operasi evakuasi pada Kamis (11/9/2025) pukul 06.00 WITA.

    “Mulai besok dari jam 6 sesuai dengan SOP yang harus kita lakukan, lebih cepat, lebih bagus, kita mengerahkan dengan tim SAR Gabungan yang akan kita kerjakan besok pagi,” ucapnya.

    Tim SAR juga akan melibatkan SAR Dog K9 (anjing pelacak) untuk mencari korban yang masih hilang.

    “Dengan Sabara Brimob bahkan mengeluarkan juga dengan anjing pelacak besok. Mudah-mudahan apa yang kita laksanakan, apa yang kita lakukan dapat membuahkan hasil,” harap Sidakarya.

    Ia menambahkan, warga negara asing (WNA) yang terdampak banjir telah dievakuasi dan langsung dipulangkan ke negaranya.

    “WNA semua terevakuasi ya. Tadi langsung evakuasi langsung check out. Langsung pulang ya, langsung dianter oleh dari travel agennya untuk langsung ke bandara itu,” terang Sidakarya.

    Menurut data sementara, hingga malam ini tercatat 9 korban meninggal dunia dan 6 orang masih dalam pencarian. Pencarian dilakukan lebih dari 100 personel SAR Gabungan di bawah pimpinan Basarnas.

    Meskipun status darurat bencana ditetapkan selama satu minggu ke depan, evakuasi korban banjir Bali tetap dilakukan meski melewati batas SOP yang telah ditetapkan.

    “SOP-nya 6×24 jam, tetapi kalaupun 6×24 jam belum ditemukan kita akan cari sampai ketemu,” pungkas Suharyanto.

     

  • Politik kemarin, Rahayu Saraswati mundur hingga RUU Perampasan Aset

    Politik kemarin, Rahayu Saraswati mundur hingga RUU Perampasan Aset

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah peristiwa politik telah diwartakan oleh pewarta Kantor Berita ANTARA pada Rabu (10/9). Berikut beberapa berita pilihan yang masih menarik dibaca pagi ini.

    1. Wakil Ketua Komisi VII DPR Rahayu Saraswati nyatakan mundur dari DPR

    Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Rahayu Saraswati Djojohadikusumo menyatakan mundur sebagai Anggota DPR RI karena memahami ada ungkapannya beberapa waktu lalu yang dinilai menyakiti banyak pihak.

    Dia pun memohon maaf sebesar-besarnya atas ucapan dan kesalahannya tersebut. Adapun dia menyatakan pengunduran dirinya sebagai Anggota DPR RI melalui akun Instagram-nya @rahayusaraswati.

    Baca selengkapnya di sini.

    2. Keponakan Prabowo dinonaktifkan Gerindra usai nyatakan mundur dari DPR

    Keponakan Presiden Prabowo Subianto, yakni Rahayu Saraswati Djojohadikusumo dinonaktifkan oleh Fraksi Partai Gerindra sebagai anggota DPR RI, setelah sebelumnya menyatakan mengundurkan diri.

    Sekretaris Fraksi Gerindra DPR Bambang Haryadi menegaskan pihaknya menghormati keputusan tersebut. Menurut dia, partainya bakal memproses pengunduran diri Saraswati sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

    Baca selengkapnya di sini.

    3. Seskab: Prabowo instruksikan BNPB tangani banjir Bali dan NTT

    Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya mengatakan Presiden Prabowo Subianto telah menginstruksikan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto untuk menangani bencana banjir di Bali dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

    “Siang hari ini, Presiden Prabowo telah menginstruksikan kepada Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) beserta instansi terkait lainnya untuk segera bertindak cepat di lokasi bencana,” kata Teddy sebagaimana dikutip dari akun Instagram Sekretariat Kabinet (@sekretariat.kabinet), Rabu.

    Baca selengkapnya di sini.

    4. Gibran: Reshuffle telah dihitung matang Presiden dari sisi kinerja

    Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menyatakan reshuffle atau perombakan susunan menteri dalam Kabinet Merah Putih telah diperhitungkan dengan matang oleh Presiden Prabowo Subianto, termasuk dari sisi kinerja.

    Pernyataan Gibran tersebut menanggapi pertanyaan awak media soal pemberhentian sejumlah menteri, sekaligus pelantikan menteri yang dilakukan Presiden Prabowo di Istana Negara, Jakarta, Senin (8/9).

    Baca selengkapnya di sini.

    5. Baleg DPR sebut usul RUU Perampasan Aset segera dibawa ke paripurna

    Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR RI Bob Hasan mengatakan bahwa usul inisiatif untuk menggulirkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Perampasan Aset akan segera dibawa ke Rapat Paripurna DPR RI yang akan datang.

    Dia mengatakan bahwa sejauh ini RUU tersebut masih bersifat usulan untuk masuk ke prioritas, dan penetapan RUU tersebut sebagai usulan bakal dilakukan pada Rabu (17/9).

    Baca selengkapnya di sini.

    Pewarta: Nadia Putri Rahmani
    Editor: Triono Subagyo
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Polri siapkan bantuan dan “trauma healing” untuk korban banjir di Bali

    Polri siapkan bantuan dan “trauma healing” untuk korban banjir di Bali

    “Kami tidak hanya hadir untuk mengevakuasi dan memberikan bantuan logistik, tetapi juga memastikan pemulihan mental warga. Trauma healing menjadi bagian penting agar masyarakat terdampak dapat kembali bangkit,”

    Jakarta (ANTARA) – Kepolisian Daerah (Polda) Bali memastikan bahwa penanganan pasca bencana tidak hanya berhenti pada proses evakuasi korban, tetapi juga menyentuh pemulihan kondisi masyarakat terdampak.

    Polri bersama instansi terkait menyalurkan bantuan logistik, mendirikan posko darurat serta menyiapkan program pemulihan trauma (trauma healing) bagi para pengungsi, terutama anak-anak dan keluarga korban.

    Kapolda Bali Irjen Pol. Daniel Adityajaya dalam keterangan diterima di Jakarta, Rabu menyatakan bahwa Polri akan terus mendampingi masyarakat hingga situasi benar-benar pulih.

    “Kami tidak hanya hadir untuk mengevakuasi dan memberikan bantuan logistik, tetapi juga memastikan pemulihan mental warga. Trauma healing menjadi bagian penting agar masyarakat terdampak dapat kembali bangkit,” ujarnya.

    Trauma healing menjadi perhatian penting karena bencana alam tidak hanya menimbulkan kerugian fisik, tetapi juga berdampak pada psikologis masyarakat.

    Melalui tim psikolog kepolisian, Polri berupaya membantu para pengungsi mengatasi rasa takut, cemas, dan stres yang muncul akibat banjir dan longsor. Program itu akan dilaksanakan secara berkelanjutan di lokasi pengungsian hingga kondisi masyarakat dinilai stabil.

    Kehadiran Polri dalam penanganan bencana tersebut diharapkan mampu memberikan rasa aman sekaligus mempercepat pemulihan masyarakat Bali yang terdampak.

    Dengan sinergi lintas instansi dan dukungan penuh masyarakat, proses pemulihan pasca bencana diyakini dapat berjalan lebih cepat dan menyeluruh.

    Diketahui, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sembilan orang meninggal dunia, dua hilang, dan 620 terdampak banjir di enam kabupaten dan kota di Provinsi Bali, Rabu.

    Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari di Jakarta, Rabu malam, mengatakan data jumlah korban tersebut, hasil kaji cepat penanganan darurat yang diterima hingga pukul 18.45 WIB.

    “Rinciannya 202 kepala keluarga atau 620 jiwa terdampak, sebanyak sembilan orang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, dua orang hilang,” ujarnya.

    BNPB mengonfirmasi sebaran wilayah terdampak banjir, meliputi Kota Denpasar, Kabupaten Jembrana, Gianyar, Klungkung, Badung, dan Tabanan.

    Pewarta: Benardy Ferdiansyah
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Banjir dan Longsor Terjang Bali, Polri Bantu Evakuasi Warga Terdampak

    Banjir dan Longsor Terjang Bali, Polri Bantu Evakuasi Warga Terdampak

    Jakarta

    Banjir dan longsor melanda sejumlah daerah di Bali. Polda Bali membantu evakuasi dan menyelamatkan warga yang terdampak ke pengungsian.

    Kapolda Bali Irjen Daniel Adityajaya mengatakan pihaknya fokus memastikan seluruh korban dievakuasi dengan cepat dan aman. Tak hanya itu, kata Daniel, pihaknya juga akan memastikan seluruh kebutuhan warga di pengungsian terpenuhi.

    “Kami bersama instansi terkait terus berupaya menyelamatkan warga terdampak, khususnya mereka yang berada di wilayah sulit dijangkau. Evakuasi korban menjadi prioritas, di samping memastikan kebutuhan dasar di pengungsian tetap terpenuhi,” ujarnya kepada wartawan, Rabu (10/9/2025).

    Foto: Kapolda Bali memantau situasi banjir (Dokumentasi Polri).

    Daniel menerangkan hingga kini tim gabungan masih melakukan evakuasi warga yang tinggal di daerah rawan longsor. Dia menyebut pihaknya akan terus menyisir daerah yang terdampak untuk mencegah korban bertambah.

    Lebih lanjut, Daniel meminta masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana susulan. Dia menyebut curah hujan yang masih tinggi diperkirakan dapat menimbulkan risiko tambahan di daerah perbukitan maupun bantaran sungai.

    Masyarakat juga diminta terus mengikuti arahan petugas dan segera mengungsi apabila situasi dirasa membahayakan.

    Foto: Banjir dan longsor menerjang Bali, Polri membantu evakuasi warga terdampak (Dokumentasi Polri).

    Daniel memaparkan data sementara sebanyak 7 orang meninggal dunia dan 47 mengalami luka-luka akibat bencana banjir dan longsor di Bali. Sementara itu, 237 warga mengungsi ke lokasi penampungan.

    Foto: Banjir dan longsor menerjang Bali, Polri membantu evakuasi warga terdampak (Dokumentasi Polri).

    Seperti diketahui, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan banjir melanda empat wilayah administrasi kota dan kabupaten di Provinsi Bali. Wilayah terdampak banjir berada di Kabupaten Jembrana, Gianyar, Tabanan, Klungkung, dan Kota Denpasar.

    BNPB mengatakan banjir di wilayah Bali terjadi sejak Selasa (9/9) malam. Banjir terjadi setelah hujan lebat mengguyur sejumlah wilayah semalam sejak pukul 23.15 WIB.

    Di Kabupaten Jembrana, banjir terjadi di beberapa titik. BNPB juga mencatat banjir di Jembrana menimbulkan dua korban jiwa.

    “Data sementara yang diterima BNPB pada Rabu (10/9) pukul 11.30 WIB, menyebutkan dua warga meninggal dan 103 KK (200 jiwa) terdampak di Kabupaten Jembrana,” kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan kepada wartawan,Rabu(10/9).

    (whn/hri)

  • 2 Orang Tewas, Ini Fakta-fakta Bencana Banjir di Bali

    2 Orang Tewas, Ini Fakta-fakta Bencana Banjir di Bali

    Denpasar: Hujan dengan intensitas tinggi selama lebih dari 24 jam di seluruh Bali, terutama mengakibatkan banjir di hampir semua wilayah sejak Rabu, 10 September 2025 dini hari. 

    Banjir kali ini diklaim sebagai bencana banjir terparah di Bali, bahkan membuat Denpasar dan sekitarnya lumpuh total.

    Berikut ini fakta-fakta banjir di Bali:
     
    1. Banjir melanda 4 wilayah

    Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari mengatakan terus memantau banjir yang melanda empat wilayah administrasi kota dan kabupaten di Provinsi Bali. Wilayah yang terdampak banjir yakni Kabupaten Jembrana, Gianyar, Tabanan, Klungkung dan Kota Denpasar.
     
    2. Dua warga meninggal dunia

    Data sementara yang diterima BNPB pada Rabu (10/9), menyebutkan dua warga meninggal dan 103 KK (200 jiwa) terdampak di Kabupaten Jembrana.

    “BPBD mencatat 85 warga mengungsi di beberapa titik di Kabupaten Jembrana, di antaranya pos balai Desa Yeh Kuning 10 jiwa, pos balai banjar Yeh Kuning 10 jiwa, musala Assidiqie 40 jiwa dan musala Darul Mustofa 25 jiwa,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangannya, Rabu (10/10).
     
    3. Wisatawan dievakuasi

    Banjir yang menerjang beberapa wilayah di Bali juga berdampak pada area wisata seperti di Kuta, Bali. Para wisatawan juga turut dievakuasi ke lokasi yang aman. 
     
    4. Gubernur Bali turun ke titik banjir terparah

    Gubernur Bali, Wayan Koster turun langsung ke titik-titik terparah di Kota Denpasar terutama di pesisir sungai Tukad Badung dan Pasar Badung. 

    Selain di kawasan Pasar Badung dan Tukad Badung, Pemprov Bali mendata ada 43 titik banjir di Kota Denpasar dengan dua terparah yaitu kawasan Pasar Badung dan sepanjang aliran Tukad Badung yang berhimpitan dan kawasan Jalan Pura Demak.

    Denpasar: Hujan dengan intensitas tinggi selama lebih dari 24 jam di seluruh Bali, terutama mengakibatkan banjir di hampir semua wilayah sejak Rabu, 10 September 2025 dini hari. 
     
    Banjir kali ini diklaim sebagai bencana banjir terparah di Bali, bahkan membuat Denpasar dan sekitarnya lumpuh total.
     
    Berikut ini fakta-fakta banjir di Bali:
     

    1. Banjir melanda 4 wilayah

    Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari mengatakan terus memantau banjir yang melanda empat wilayah administrasi kota dan kabupaten di Provinsi Bali. Wilayah yang terdampak banjir yakni Kabupaten Jembrana, Gianyar, Tabanan, Klungkung dan Kota Denpasar.
     

    2. Dua warga meninggal dunia

    Data sementara yang diterima BNPB pada Rabu (10/9), menyebutkan dua warga meninggal dan 103 KK (200 jiwa) terdampak di Kabupaten Jembrana.

    “BPBD mencatat 85 warga mengungsi di beberapa titik di Kabupaten Jembrana, di antaranya pos balai Desa Yeh Kuning 10 jiwa, pos balai banjar Yeh Kuning 10 jiwa, musala Assidiqie 40 jiwa dan musala Darul Mustofa 25 jiwa,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangannya, Rabu (10/10).
     

    3. Wisatawan dievakuasi

    Banjir yang menerjang beberapa wilayah di Bali juga berdampak pada area wisata seperti di Kuta, Bali. Para wisatawan juga turut dievakuasi ke lokasi yang aman. 
     

    4. Gubernur Bali turun ke titik banjir terparah

    Gubernur Bali, Wayan Koster turun langsung ke titik-titik terparah di Kota Denpasar terutama di pesisir sungai Tukad Badung dan Pasar Badung. 
     
    Selain di kawasan Pasar Badung dan Tukad Badung, Pemprov Bali mendata ada 43 titik banjir di Kota Denpasar dengan dua terparah yaitu kawasan Pasar Badung dan sepanjang aliran Tukad Badung yang berhimpitan dan kawasan Jalan Pura Demak.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News

    (PRI)

  • Seskab: Prabowo instruksikan BNPB tangani banjir Bali dan NTT

    Seskab: Prabowo instruksikan BNPB tangani banjir Bali dan NTT

    Atas perintah Presiden Prabowo itu, Kepala BNPB pun segera berangkat langsung ke Bali pada Rabu siang, untuk langsung memimpin penanganan tanggap darurat dan memastikan upaya pencarian dan pertolongan, serta pemenuhan kebutuhan logistik dasar warga t

    Jakarta (ANTARA) – Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya mengatakan Presiden Prabowo Subianto telah menginstruksikan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto untuk menangani bencana banjir di Bali dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

    “Siang hari ini, Presiden Prabowo telah menginstruksikan kepada Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) beserta instansi terkait lainnya untuk segera bertindak cepat di lokasi bencana,” kata Teddy sebagaimana dikutip dari akun Instagram Sekretariat Kabinet (@sekretariat.kabinet), Rabu.

    Seskab Teddy menyampaikan Kepala Negara juga menekankan pentingnya distribusi bantuan secara cepat dan tepat sasaran.

    Atas perintah Presiden Prabowo itu, Kepala BNPB pun segera berangkat langsung ke Bali pada Rabu siang, untuk langsung memimpin penanganan tanggap darurat dan memastikan upaya pencarian dan pertolongan, serta pemenuhan kebutuhan logistik dasar warga terdampak bisa dilaksanakan secara optimal.

    “Sebelumnya, BNPB telah menyerahkan bantuan awal berupa perahu karet dan mesin, tenda pengungsi, paket sembako, matras, selimut, pompa alkon, hingga dana dan dukungan lain sesuai kebutuhan di lapangan,” ucap Seskab Teddy.

    Dalam kesempatan tersebut, Teddy juga mengatakan bahwa Presiden Prabowo turut berduka atas bencana banjir yang melanda beberapa wilayah di dua provinsi tersebut.

    Diketahui, sejumlah wilayah di Bali mengalami banjir usai curah hujan tinggi mengguyur pada Rabu. Pemerintah Kota Denpasar, Bali, secara resmi menetapkan status tanggap darurat bencana banjir.

    Selain itu, bencana banjir bandang juga terjadi di Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

    Pewarta: Fathur Rochman
    Editor: Edy M Yakub
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Dua Orang Meninggal Dunia Akibat Banjir di Bali

    Dua Orang Meninggal Dunia Akibat Banjir di Bali

    JAKARTA (beritajatim.com) – Banjir besar yang melanda Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali mengakibatkan dua warga meninggal dunia. Banjir terjadi setelah hujan lebat pada Selasa  (9/9/2025) malam.

    Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari mengatakan, banjir melanda 4 wilayah administrasi kota dan kabupaten di Provinsi Bali.

    Wilayah terdampak banjir berada di Kabupaten Jembrana, Gianyar, Tabanan, Klungkung dan Kota Denpasar. Data sementara yang diterima BNPB pada Rabu (10/9), pukul 11.30 WIB menyebutkan dua warga meninggal dan 103 KK (200 jiwa) terdampak di Kabupaten Jembrana.

    Selain itu, lanjut Muhari, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat 85 warga mengungsi di beberapa titik di Kabupaten Jembrana, di antaranya pos balai Desa Yeh Kuning 10 jiwa, pos balai banjar Yeh Kuning 10 jiwa, musala Assidiqie 40 jiwa dan musala Darul Mustofa 25 jiwa.

    “Sedangkan di Kabupaten Klungkung, sebanyak 104 KK (432 jiwa) jiwa terdampak,” ujar Muhari.

    Dia menambahkan, melihat pemantauan potensi cuaca, wilayah Bali pada hari ini (10/9) hingga pukul 16.00 Wita masih berpotensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai angin kencang.

    Peringatan dini cuaca teridentifikasi berada di beberapa wilayah Bali, seperti Kabupaten Tabanan, Badung, Gianyar, Klungkung, Bangli, Karangasem, Buleleng dan Kota Denpasar.

    Menyikapi kondisi ini, Muhari mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk waspada terhadap ancaman bahaya hidrometeorologi basah, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor maupun angin kencang.

    “Warga dapat memantau informasi cuaca dari sumber resmi pemerintah untuk kesiapsiagaan,” katanya. (hen/ted)