Kementrian Lembaga: BNPB

  • Waspadai Bencana Hidrometeorologi, Pemkab Tulungagung Gelar Apel

    Waspadai Bencana Hidrometeorologi, Pemkab Tulungagung Gelar Apel

    Tulungagung (beritajatim.com) – Ratusan personel gabungan mengikuti apel kesiapsiagaan menghadapi bencana hidrometeorologi, di halaman Pemkab Tulungagung. Memasuki musim hujan bencana hidrometeorologi rawan terjadi. Selain banjir sejumlah wilayah juga rawan terjadi longsor di musim hujan ini. Sejumlah bencana telah terjadi di Tulungagung tahun ini.

    Bupati Tulungagung, Gatut Sunu Wibowo mengatakan, bencana hidrometeorologi yang berpotensi terjadi di Tulungagung seperti banjir, tanah longsor hingga puting beliung sudah beberapa kali terjadi.

    Dari hasil pendataan dalam tahun ini telah terjadi 7 kali bencana longsor, 7 bencana angin kencang dan puting beliung serta belasan kali bencana banjir. Pihak Pemkab sendiri telah melakukan sejumlah upaya untuk menangani bencana tersebut.

    “Apel ini merupakan bentuk kesiapan kita dalam menghadapi bencana yang bisa terjadi di tahun ini, ” ujarnya, Selasa (7/10/2025).

    Dua kecamatan yakni Pagerwojo dan Sendang dinyatakan rawan terjadi longsor. Selama tahun 2025 ini, sudah tercatat 7 kali bencana longsor di wilayah tersebut. Kemudian terjadi juga 7 kali angin puting beliung dan angin kencang di beberapa titik. Selain itu banjir juga terjadi di sejumlah wilayah.
    “Ada tiga itu yang langganan terjadi, namun kita juga harus memantau potensi lainnya, ” tuturnya.

    Gatut juga mengintruksikan kepada seluruh pihak yang terlibat dalam upaya tanggap bencana hidrometeorologi melakukan sejumlah langkah dan persiapan. Seperti melakukan pemantauan tentang perkembangan info cuaca dan peringatan dini yang dikeluarkan oleh BMKG dan BNPB. Sarana prasarana Tanggap darurat kebencanaan juga perlu disiapkan.

    “Kita juga menyiapkan anggaran dana Belanja Tidak Terduga sebesar Rp3 Milyar untuk menghadapi bencana ini, ” pungkasnya. [nm/suf]

  • Selidiki Dugaan Pidana Tragedi Ponpes Al Khoziny, Polda Jatim Panggil Saksi

    Selidiki Dugaan Pidana Tragedi Ponpes Al Khoziny, Polda Jatim Panggil Saksi

    Surabaya (beritajatim.com) – Subdit I Industri, perdagangan dan Industri (Indagsi) Ditreskrimsus Polda Jatim memanggil satu santri sebagai saksi untuk menyelidiki dugaan pidana dalam tragedi ambruknya mushola pondok pesantren (ponpes) Al Khoziny. Tragedi tersebut mengakibatkan 67 nyawa melayang tertimbun runtuhan material bangunan.

    Penyidik Unit II Subdit I Indagsi Ditreskrimsus Polda Jatim AKP Edi Iskandar mengatakan satu saksi yang dipanggil ialah Shaka Nabil Ichsani. Pemanggilan tersebut berdasarkan pada laporan polisi dengan nomor registrasi LP/A/4/IX/2025/SPKT.UNITRESKRIM/POLSEK BUDURAN POLRESTA SIDOARJO/POLDA JAWA TIMUR tertanggal 29 September 2025.

    “Iya (undangan pemanggilan untuk Shaka Nabil Ichsani), untuk panggilan saksi,” kata Edi, Selasa (7/10/2025).

    Edi menjelaskan bahwa saat ini pihaknya tengah melakukan penyelidikan sesuai dengan surat yang dikeluarkan dengan nomor SP.Lidik/4579/X/RES.1.2./2025/Ditreskrimsus/Polda Jatim tertanggal 1 Oktober 2025. Shaka sendiri sudah dimintai keterangan sebagai saksi pada Jumat (3/10/2025) pukul 13.00 di ruangan Unit II Subdit Tipid Indagsi.

    Diketahui, tragedi ambruknya mushola ponpes Al Khoziny Sidoarjo terjadi pada Senin (29/9/2025) kemarin. Setelah sembilan hari pencarian, tim evakuasi mendapati 61 jasad dan 7 potongan tubuh di antara reruntuhan. Sementara itu, 104 santri dinyatakan selamat.

    Tim DVI Pusdokkes Mabes Polri masih mengidentifikasi 17 jenazah dari tragedi ponpes Al Khoziny Sidoarjo itu. Ke-17 jenazah sudah dikembalikan ke keluarga. Sampai berita ini ditulis, pihak DVI masih terus bekerja untuk mengidentifikasi para jenazah yang berhasil dievakuasi tim SAR.

    Di depan awak media, Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Mayjen TNI Budi Irawan menyebut peristiwa runtuhnya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Sidoarjo merupakan salah satu tragedi terbesar sepanjang tahun 2025 di Indonesia. Tragedi yang terjadi karena dugaan kelalaian ini mengalahkan jumlah korban gempa poso, banjir bandang yang melanda Bali dan Nagi Keo yang terjadi pada beberapa waktu lalu.

    Oleh karena itu, Budi menegaskan, kejadian ini mendapat perhatian besar yang diberikan langsung oleh Kepala BNPB. Perhatian khusus tersebut merupakan tindak lanjut atas arahan Presiden Prabowo Subianto terkait penanganan korban bencana.

    ​”Jadi Bapak Kepala BNPB sangat memberikan atensi atas perintah dari Bapak Presiden Prabowo Subianto atas tragedi ini,” jelas Budi. (ang/but)

  • 7 Potongan Tubuh Ditemukan di Puing, Investigasi Ponpes Ambruk Dimulai

    7 Potongan Tubuh Ditemukan di Puing, Investigasi Ponpes Ambruk Dimulai

    Jakarta, CNBC Indonesia – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah menyelesaikan pembersihan puing runtuhan gedung musala Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, per hari ini, Selasa (7/10/2025). Menurut BNPB, hingga Selasa pagi, tidak ada lagi aktivitas alat berat di lokasi kejadian. 

    Selanjutnya, investasi atas kejadian ambruknya musala pondok pesantren ini akan dilakukan.

    Dalam proses operasi pencarian dan penyelamatan oleh Tim SAR, 61 orang jadi korban tewas akibat ambruknya musala pondok pesantren (ponpes) ini.

    “Dari seluruh rangkaian operasi SAR yang telah dilakukan, didapatkan 61 jenazah dari balik puing reruntuhan, termasuk tujuh potongan bagian tubuh yang saat ini masih proses identifikasi oleh pihak Disaster Victim Identification (DVI),” kata Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Mayjen TNI Budi Irawan dalam keterangannya, Selasa (7/10/2025).

    “Potongan beton bangunan dan puing lainnya yang sebelumnya menumpuk lokasi kejadian, kini telah rata dengan tanah. Seluruh petugas pencarian dan pertolongan pun telah memastikan tidak ada lagi korban jiwa yang ditemukan. Tandanya operasi SAR di bawah koordinasi Basarnas telah selesai dilakukan,” tambahnya menjelaskan.

    Terkait 7 potongan tubuh tersebut, kata dia, sampai saat ini belum dapat dipastikan apakah berasal dari 2 korban yang menurut data posko darurat masih dalam pencarian. Jawaban itu akan segera diketahui setelah seluruh proses identifikasi selesai dilakukan.

    “Masih ada dua dari data kami sebelumnya masih dalam pencarian, tetapi ada tujuh body part (potongan bagian tubuh) yang ditemukan. Nanti kita akan tunggu proses DVI untuk memastikan apakah itu adalah dari dua korban itu tadi,” kata Budi.

    Dia menegaskan, tim akan meninjau kembali tempat pembuangan puing dengan tujuan mencari obyek potongan tubuh manusia yang bisa jadi terbawa oleh truk pengangkut sampai titik akhir pembuangan.

    Total, BNPB mencatat, jumlah korban akibat musala Ponpes Al Khoziny ambruk adalah sebanyak 165 jiwa. Secara rindi, sebanyak 104 dinyatakan selamat, yaitu 4 masih dalam perawatan, 99 telah kembali ke rumah setelah perawatan dan satu orang tidak memerlukan perawatan.

    Selanjutnya, ujar Budi, tindakan yang dilakukan adalah fase peralihan menuju pemulihan rehabilitasi dan rekonstruksi. Yang akan diserahkan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur. Dengan pendampingan BNPB.

    “Adapun pekerjaan dalam masa transisi ini meliputi beberapa hal di antaranya meneruskan proses identifikasi para korban yang saat ini masih berjalan. Adapun dari 61 korban meninggal dunia yang ditemukan, sebanyak 17 jenazah telah diidentifikasi dan sisanya masih dalam proses,” bebernya.

    “Berikutnya, lokasi kejadian akan disterilkan dari sisa-sisa temuan jenazah, limbah maupun zat-zat yang berbahaya. Upaya itu dimulai dari disinfeksi dan pembersihan lingkungan agar tidak mencemari sekitar area. Proses ini akan dilakukan mulai hari ini oleh Dinas Kesehatan setempat dan Pusat Krisis Kesehatan,” papar Budi.

    Investigasi Penyebab Musala Ponpes Ambruk

    Sementara itu, lanjut Budi, BNPB akan berkoordinasi dengan Kementerian PU untuk melakukan investigasi dan audit struktur bangunan lain yang masih berdiri. Termasuk, untuk mencegah kejadian serupa tidak terjadi di kemudian hari.

    “Sesuai arahan Bapak Presiden RI Prabowo Subianto, kita juga akan mendampingi seluruh asesmen semua bangunan yang ada, agar kejadian serupa tidak terjadi di kemudian hari,” tegas Budi.

    “Pihak Polda Jatim telah membawa beberapa barang bukti dari lapangan untuk proses penyelidikan lebih lanjut terkait penyebab runtuhnya bangunan musala empat lantai tersebut. Polda Jatim juga telah meminta beberapa saksi untuk memberikan keterangan untuk menggali fakta di lapangan,” pungkasnya.

    Foto: Tim gabungan melaksanakan apel penutupan pencarian dan pertolongan korban reruntuhan bangunan Musala Pondok Pesantren (ponpes) Al – Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur, pada Selasa (7/10/2025). (Dok. BNPB)
    Tim gabungan melaksanakan apel penutupan pencarian dan pertolongan korban reruntuhan bangunan Musala Pondok Pesantren (ponpes) Al – Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur, pada Selasa (7/10/2025). (Dok. BNPB)

    (dce/dce)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Seluruh Jenazah Korban Ponpes Al Khoziny Sudah Ditemukan

    Seluruh Jenazah Korban Ponpes Al Khoziny Sudah Ditemukan

    Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan seluruh jenazah korban ambruknya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Sidoarjo sudah dievakuasi. Dari total yang dievakuasi ditemukan 61 jenazah utuh dan 7 body part.

    Disebutkan saat ini kondisi area ponpes yang ambruk sudah rata dengan tanah dan kecil kemungkinan bakal ditemukan korban baru.

  • 10
                    
                        Pencarian Korban Tragedi Al Khoziny Resmi Ditutup, Total 67 Korban Jiwa Ditemukan
                        Surabaya

    10 Pencarian Korban Tragedi Al Khoziny Resmi Ditutup, Total 67 Korban Jiwa Ditemukan Surabaya

    Pencarian Korban Tragedi Al Khoziny Resmi Ditutup, Total 67 Korban Jiwa Ditemukan
    Tim Redaksi
    SIDOARJO, KOMPAS.com
    – Evakuasi runtuhan mushala Ponpes Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, resmi ditutup oleh tin SAR gabungan. Total 67 korban jiwa yang ditemukan.
    Operasi evakuasi pencarian korban dan pengangkatan puing bangunan resmi ditutup oleh tim SAR gabungan per Selasa (7/10/2025) pukul 10.00 WIB atau pada hari kesembilan.
    “Hari ini masuk ke sembilan hari, kami telah menyelesaikan pelaksanaan operasi pencarian dan pertolongan terhadap korban dan kita juga memindahkan seluruh material bangunan yang runtuh,” kata Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii.
    Berdasarkan pantauan
    Kompas.com
    di lokasi, kondisi bangunan yang sebelumnya setinggi tiga lantai berupa betonan kini rata dengan tanah.
    Hanya menyisakan dua ekskavator berada di tengah-tengahnya. Dua alat berat ini beberapa hari sebelumnya dikerahkan untuk mengangkat puing bangunan.
    Sementara itu, bangunan-bangunan di sebelahnya sebagian sisinya ikut hancur, terutama di sisi kiri yang terhubung dengan bangunan utama ambruk.
    “Apa yang kita tutup hari ini proses pencarian dan pertolongan. Nanti akan ditindaklanjuti disupervisi langsung oleh BNPB,” ujar Syafii.
    Sembilan hari pencarian dan pertolongan, total 171 korban terevakuasi. Korban yang ditemukan meninggal dunia sebanyak 67 orang dengan delapan bagian tubuh. Sementara itu, yang selamat 104 orang.
    Bangunan yang difungsikan sebagai mushala tiga lantai di area asrama putra Ponpes Al Khoziny Sidoarjo mengalami ambruk dan menimpa para santri saat sedang melakukan shalat ashar sekitar pukul 15.00 WIB, Senin (29/9/2025).
    Berdasarkan analisis tim SAR gabungan, penyebab ambruknya bangunan mushala Ponpes Al Khoziny adalah kegagalan konstruksi akibat ketidakmampuan menahan beban dari kapasitas seharusnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 3
                    
                        BNPB: Semua Korban Ponpes Al Khoziny Telah Ditemukan, Total 61 Jenazah dan 7 Body Part
                        Nasional

    3 BNPB: Semua Korban Ponpes Al Khoziny Telah Ditemukan, Total 61 Jenazah dan 7 Body Part Nasional

    BNPB: Semua Korban Ponpes Al Khoziny Telah Ditemukan, Total 61 Jenazah dan 7 Body Part
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Tim gabungan
    search and rescue
    (SAR) telah menemukan semua jenazah yang tertimbun dalam insiden ambruknya mushala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur.
    Budi menyebut ada 61 jenazah yang ditemukan dalam kondisi utuh, sedangkan sisanya adalah tujuh bagian tubuh.
    “Alhamdulillah kita telah temukan seluruh jenazah yang hilang. Walaupun ini baru bersifat perkiraan,” ujar Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Mayjen TNI Budi Irawan dalam jumpa pers virtual, Selasa (7/10/2025).
    “Yang diketemukan adalah 61 jenazah dalam bentuk yang utuh, kemudian ada 7 body part. Dari perkiraan kita 63, dimungkinkan nanti kepastiannya kita akan menunggu dari DVI, yang 7 body part itu merupakan milik siapa, atau mungkin berdiri sendiri, atau lebih dari 63. Ini semuanya baru perkiraan,” bebernya.
    Budi menjelaskan, area yang ambruk tersebut kini sudah rata dengan tanah.
    Saat ini sangat kecil kemungkinan masih ada jenazah yang tertinggal, mengingat seluruh reruntuhan telah diangkat.
    Budi menuturkan, temuan
    body part
    tidak bisa disebut sebagai jenazah. Tujuh
    body part
    ini diperkirakan adalah bagian dari dua jenazah lain. Namun, Budi menegaskan bahwa hal ini baru perkiraan. 
    “Sehingga praktis kalau yang
    body part
    itu menurut teknis dari Basarnas tidak bisa disebut jenazah, berarti kita masih ada dua. Tapi kami yakin, bukan berdasarkan ilmu pengetahuan dari Basarnas, bahwa dua ini adalah bagian dari tujuh yang diketemukan,” sambung Budi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 67 Orang Meninggal, 104 Selamat

    67 Orang Meninggal, 104 Selamat

    Jakarta

    Dir Ops Basarnas, Laksamana Bramantyo menyampaikan update terkini korban robohnya musala di Ponpes Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur. Sebanyak 67 orang meninggal dunia dan 104 orang selamat.

    Bramantyo merinci ada 67 pack yang terkumpul. Dari jumlah tersebut 8 merupakan body part.

    “Kami telah berhasil mengumpulkan 67 pack, rincian 8 body part. Terakhir kemarin pukul 21.03 WIB kami temukan lagi satu body part,” kata Bramantyo saat jumpa pers yang disiarkan YouTube BNPB, Selasa (7/10/2025).

    “Mungkin dari sekian itu adalah rangkaian-rangkaian nanti yang menentukan pihak DVI,” lanjutnya.

    Dia mengatakan 170 orang sudah dievakuasi. Dia menyebut dari 67 orang meninggal dunia ada 8 body part. Sementara korban selamat 104 orang.

    (dek/imk)

  • 3
                    
                        BNPB: Semua Korban Ponpes Al Khoziny Telah Ditemukan, Total 61 Jenazah dan 7 Body Part
                        Nasional

    Evakuasi Runtuhan Mushala Ponpes Al Khoziny, Petugas Alami Gatal-gatal Surabaya 7 Oktober 2025

    Evakuasi Runtuhan Mushala Ponpes Al Khoziny, Petugas Alami Gatal-gatal
    Tim Redaksi
    SIDOARJO, KOMPAS.com
    – Petugas yang melakukan evakuasi korban dan pengangkatan runtuhan mushala Ponpes Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur mengalami gatal-gatal saat bertugas.
    “Kita evaluasi di kemarin itu ada beberapa anggota kita yang banyak terserang penyakit kulit gatal-gatal,” kata Deputi III Bidang Penanganan Darurat BNPB, Mayjen Budi Irawan, Senin (6/10/2025).
    Petugas yang merasakan gatal-gatal salah satunya karena tidak semua dilengkapi alat pelindung diri (APD) saat di sekitar lokasi.
    Budi mengapresiasi koordinasi semua pihak, dukungan pemerintah provinsi (Pemprov) dan pemerintah daerah (Pemda) yang membantu keamanan petugas SAR gabungan selama proses evakuasi berlangsung.
    Terpisah, Kepala Kantor SAR Kelas A Surabaya Nanang Sigit mengatakan bahwa gatal-gatal yang dialami petugas juga dikarenakan kondisi lapangan berdebu.
    “Karena kita tahu sendiri bahwa posisi ini adalah bangunannya, banyak debu. Kemudian itu kan bisa membuat sakit mata atau pun debu lengket-lengket di tangan,” kata Nanang.
    Tetapi ia memastikan bahwa penggunaan APD bagi petugas akan meminimalisir dampak yang lebih signifikan.
    “Tapi selama kita menggunakan APD yang lengkap itu nggak terjadi. Sangat meminimalisir untuk itu,” tuturnya.
    Sementara itu, salah satu petugas dari rescue Surabaya, Viki Alex Candra menyebut bahwa kondisi gatal-gatal yang dialami karena lapangan dipenuhi material kayu, pasir, dan semen.
    “Gatal-gatal soalnya keringetan dan reruntuhan material berupa kayu pasir semen dan sebagainya,” terang Viki.
    Berjalan selama delapan hari evakuasi sudah ada 170 korban terevakuasi, tujuh di antaranya bagian tubuh.
    Korban selamat sebanyak 104 orang, sementara yang dinyatakan meninggal dunia 66 orang (termasuk 7 bagian tubuh). Seluruh korban telah dibawa ke RS Bhayangkara Surabaya untuk proses identifikasi.
    Tragedi ini berawal dari bangunan yang difungsikan sebagai mushala tiga lantai di area asrama putra Ponpes Al Khoziny Sidoarjo ambruk dan menimpa para santri saat sedang melakukan shalat Ashar sekitar pukul 15.00 WIB, Senin (29/9/2025).
    Berdasarkan analisis tim SAR gabungan, penyebab ambruknya bangunan mushala Ponpes Al Khoziny adalah kegagalan konstruksi akibat ketidakmampuan menahan beban dari kapasitas seharusnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tragedi Ponpes Al Khoziny Masuk Bagian Operasi Khusus, Tim SAR Lanjutkan Pencarian

    Tragedi Ponpes Al Khoziny Masuk Bagian Operasi Khusus, Tim SAR Lanjutkan Pencarian

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Kepala Basarnas RI Marsekal Madya TNI, Mohammad Syafi’i memastikan bahwa pencarian korban di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo akan terus dilanjut hingga proses evakuasi puing reruntuhan bangunan selesai 100 persen.

    Safi’i menyampaikan, peristiwa runtuhnya bangunan ponpes merupakan kejadian yang luar biasa. Serta telah menjadi bagian operasi khusus dari banyak pihak, seperti BNPB, kementerian dan pemerintah pusat.

    “Operasi yang kita laksanakan ini sudah menjadi operasi khusus. Apalagi kementerian terlibat, bahwa operasi ini akan dinyatakan selesai setelah tuntas,” kata Kepala Basarnas RI, Safi’i di Posko Pencarian, Senin (6/10/2025) malam.

    Safi’i juga menyampaikan, diperpanjangnya pencarian korban sampai batas waktu selesai ini, karena juga terbentur kendala material reruntuhan yang masih terkoneksi (existing) terhadap bangunan berdiri di sebelahnya. Sehingga, agar tidak menimbulkan runtuhan susulan petugas harus ekstra berhati-hati.

    “Sebenarnya permasalahannya di situ sehingga faktor kehati-hatian yang dilakukan inilah yang menjadi kendala. Dalam cutting terhadap struktur reruntuhan ini,” jelas Safi’i.

    Safi’i menegaskan, petugas di lapangan sama sekali tidak memiliki keraguan untuk mempercepat penyelamatan korban. Mereka memiliki kompetensi mumpuni, serta dilengkapi dengan peralatan standar internasional, dan dapat dipertanggungjawabkan.

    “Jadi ilmu yang kita gunakan akan dipertanggungjawabkan. Baik secara moral maupun secara legal atau secara hukum. Bagi Basarnas, penyelamatan satu nyawa itu merupakan aset negara yang tidak bisa dihitung,” ucap dia.

    Untuk diketahui, berdasarkan data terbaru Basarnas per Senin (6/10) pukul 21.03 WIB, total korban yang berhasil ditemukan berjumlah 170 orang. Rinciannya, 104 orang dalam kondisi selamat dan 66 orang meninggal dunia, di mana tujuh di antaranya masih berupa potongan tubuh.

    ​Sementara itu, Basarnas juga menyampaikan bahwa proses pencarian korban ini akan terus dilanjut hingga keseluruhan bangunan yang runtuh selesai dibersihkan. Sehingga tidak menutup kemungkinan, korban meninggal akan bertambah maupun tetap.

    ​Sebagai informasi, runtuhnya bangunan tiga lantai termasuk musala di Asrama Putra Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, yang menimbulkan puluhan korban meninggal itu terjadi pada Senin (29/9/2025) sore, saat ratusan santri sedang menunaikan salat Ashar berjemaah di gedung yang dilaporkan masih dalam tahap pembangunan. (rma/ian)

  • Video BNPB soal Ambruknya Ponpes Sidoarjo: Bencana Terbesar 2025

    Video BNPB soal Ambruknya Ponpes Sidoarjo: Bencana Terbesar 2025

    Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut ambruknya Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny menjadi bencana terbesar sepanjang tahun 2025. Pasalnya, peristiwa itu merenggut lebih dari 50 korban jiwa.

    “Dari bencana-bencana alam dan non alam yang terjadi di tahun 2025, itu tidak ada korban yang meninggal sebanyak yang ada di Sidoarjo. Mau banjir bandang, gempa bumi di Poso yang rumahnya roboh banyak sekali itu di sini adalah yang terbesar,” kata Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Mayjen TNI Budi Irawan.

    Klik di sini untuk menonton video lainnya!