Kementrian Lembaga: BNPB

  • Sempat Lumpuh Imbas Erupsi Semeru, Kementerian PU Tangani Jalan Lumajang-Malang

    Sempat Lumpuh Imbas Erupsi Semeru, Kementerian PU Tangani Jalan Lumajang-Malang

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mulai melakukan penanganan pemulihan akses Jalan Nasional Lumajang – Malang yang terdampak material abu vulkanik imbas erupsi Gunung Semeru.

    Menteri PU Dody Hanggodo, menjelaskan bahwa penanganan tersebut dilaksanakan melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur–Bali yang telah menerjunkan alat berat untuk mendukung upaya penanganan darurat pasca erupsi Gunung Semeru, khususnya pada ruas Jalan Nasional Lumajang–Malang dan Jembatan Besuk.

    “Kami memastikan dukungan peralatan dari balai-balai teknis bisa digerakkan kapan pun diperlukan, termasuk untuk membuka akses dan membantu proses evakuasi,” ujar Dody dalam keterangan resmi, Minggu (23/11/2025).

    Sementara itu, Kepala BBPJN Jatim-Bali, Javid Hurriyanto, menjelaskan bahwa tim teknis sudah bergerak sejak Sabtu pagi (22/11/2023) untuk membersihkan jalan nasional dan jembatan yang tertutup abu.

    Untuk mendukung pembukaan akses darurat ini, Kementerian PU telah mengerahkan 2 unit excavator, 1 unit loader, 1 unit tangki air, dan 2 unit dump truck. Khusus loader dan tangki air, saat ini difokuskan untuk pembersihan material abu vulkanik di area Jembatan Besuk Kobokan.

    Alat berat lain ditempatkan dalam posisi siaga, menunggu komando dari BPBD Jawa Timur, mengingat beberapa zona masih belum aman untuk dimasuki sesuai hasil asesmen lapangan dan rekomendasi teknis dari BNPB serta Badan Geologi.

    Adapun, sebagai tindak lanjut jangka menengah, Kementerian PU akan melakukan pengerahan alat berat dalam skala yang lebih besar untuk normalisasi alur sungai dan pembersihan jalur yang lebih terdampak.

    Rencana pengerahan skala besar ini akan dilaksanakan pada Senin, 24 November 2025, pukul 07.00 WIB. Total 10 unit alat berat akan dikerahkan, terdiri dari 7 unit excavator, 2 unit loader milik BBWS Brantas, serta 1 unit dozer dari Dinas PU SDA Jatim.

    Selain itu, tambah Javid, Kementerian PU juga akan melaksanakan rangkaian pekerjaan mulai dari pembuatan Alur/Sudetan sepanjang 500 meter untuk mengarahkan aliran material vulkanik. Serta, melakukan Peninggian Tangkis untuk memperkuat perlindungan terhadap permukiman dan infrastruktur di hilir.

    Dia melanjutkan, masyarakat dan petugas diimbau untuk mematuhi larangan aktivitas di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan hingga 20 km dari puncak, sesuai analisis Badan Geologi, mengingat aktivitas vulkanik Gunung Semeru masih tinggi. 

    “Upaya ini dilakukan untuk memastikan aliran material vulkanik dapat dikendalikan secara lebih aman, sekaligus mendukung pembukaan akses dan menjaga keselamatan masyarakat,” pungkasnya.

  • BNPB Lakukan Pemetaan Ulang Kawasan Rawan Bencana Erupsi Gunung Semeru dengan Teknologi Drone

    BNPB Lakukan Pemetaan Ulang Kawasan Rawan Bencana Erupsi Gunung Semeru dengan Teknologi Drone

    Lumajang (beritajatim.com) – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kini tengah melaksanakan pemetaan ulang kawasan rawan bencana (KRB) erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

    Proses ini dilakukan dengan menggandeng Asosiasi Pilot Drone Indonesia (APDI) dan menggunakan teknologi Drone Thermal untuk memetakan daerah yang terdampak erupsi vulkanik, dengan fokus utama pada pemukiman penduduk yang sering terpapar awan panas.

    “Pemetaan udara kawasan terdampak erupsi menjadi fokus utama yang akan dilakukan pihak kami,” ujar R. N. Hamisena, Divisi Mitigasi dan Emergency Respon APDI, Minggu (23/11/2025).

    Dengan memanfaatkan kamera thermal, pemantauan ini diharapkan dapat memberikan data akurat mengenai jalur baru yang dilalui material vulkanik, serta memungkinkan analisis perbandingan wilayah sebelum dan sesudah terjadinya erupsi.

    “Yang pasti nanti dari peta udara tersebut akan di-compare dari sebelum ataupun sesudah kejadian untuk mengetahui citranya seperti apa,” tambah Hamisena. Hal ini akan membantu pemangku kebijakan dalam menentukan langkah-langkah mitigasi bencana yang lebih efektif di masa depan.

    Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB, Raditya Jati, mengungkapkan pentingnya perubahan peta kawasan rawan bencana.

    “Ini penting sekali (pemetaan), dengan adanya pola perubahan, mungkin nanti PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) bisa menjelaskan lagi kawasan rawan yang setelah dideleniasi kejadian beberapa tahun ini,” kata Raditya, mengingat dampak erupsi yang kerap meluas hingga ke permukiman warga dalam lima tahun terakhir.

    Perubahan kawasan rawan bencana erupsi Gunung Semeru sendiri sudah terjadi sejak tahun 1996, yang awalnya seluas 72,16 hektar, kini telah meluas menjadi 80,43 hektar pada tahun 2021. Bencana erupsi yang terjadi pada 19 November 2025, misalnya, berdampak pada dua wilayah, yaitu Kecamatan Candipuro dan Pronojiwo.

    Raditya menegaskan, pihaknya akan memastikan bahwa kawasan yang terdampak erupsi tidak akan dijadikan pemukiman permanen atau lahan budidaya. “Tentu yang jelas tugas kami adalah untuk memastikan bahwa masyarakat yang ada di sekitar dinyatakan rawan itu tidak dilakukan budidaya ataupun pemukiman permanen,” ungkapnya.

    Dengan langkah-langkah pemetaan yang dilakukan ini, BNPB berharap dapat memberikan gambaran yang lebih jelas tentang kawasan-kawasan yang rawan bencana, sekaligus memperkuat upaya mitigasi bencana di wilayah yang rentan terhadap erupsi Gunung Semeru. [has/suf]

  • Indonesia Rugi Rp 22 Triliun Setiap Tahun Akibat Bencana Alam

    Indonesia Rugi Rp 22 Triliun Setiap Tahun Akibat Bencana Alam

    Sementara itu, Bupati Bogor Rudy Susmanto mengatakan, suatu kehormatan bagi wilayah Kabupaten Bogor menjadi salah satu venue atau tuan rumah pelaksanaan Hari Pohon Sedunia bersama Menko PMK dan beberapa stake holder terkait.

    “Pelaksanaan penanaman bukan hanya di Eiger Adventure Land, tetapi kami melakukan penanaman pohon di 9 lokasi, lalu di eks Giri Pangrango, eks Pancawati, sampai dengan Sukaraja, Gunung Putri terkait penanganan banjir,” katanya.

    Menurutnya, di Kabupaten Bogor, bencana banjir, tanah longsor, bukan hanya terjadi di tahun 2025-2024 bahkan 5-10 tahun yang lalu sudah terjadi.

    “Selain itu, penanaman pohon yang diinisiasi oleh BNPB, kita lakukan penghijauan di seluruh daerah aliran sungai Cikeas, Ciliwung dan beberapa daerah aliran sungai lainnya,” katanya.

    Kegiatan penghijauan ini, kata dia, menjadi sebuah semangat buat Pemerintah Kabupaten Bogor untuk tidak berjalan sendiri, beberapa kementerian membantu, BNPB turut serta di paling depan, dan tentunya pihak-pihak swasta, para pelaku usaha turut serta membangun bersama-sama untuk bangsa Indonesia.

    Sementara itu, Direktur Utama Eiger Adventure Land, Imanuel Wirajaya berharap, destinasi ini dapat menghadirkan ekowisata yang tidak hanya menawarkan pengalaman wisata alam, tetapi juga membuka jalan bagi upaya restorasi melalui pengembalian fungsi ekologis.

    “Melalui kolaborasi pentaheliks antara swasta, pemerintah, akademisi, komunitas, dan media, kami ingin menjadikan kawasan ini sebagai contoh nyata bahwa ekowisata yang selaras dengan pelestarian alam dapat memberikan kontribusi nyata bagi mitigasi bencana sekaligus menjadi inspirasi bagi generasi mendatang,” pungkasnya.

  • BNPB Dampingi Penuh Penanganan Darurat-Pemulihan Usai Erupsi Semeru

    BNPB Dampingi Penuh Penanganan Darurat-Pemulihan Usai Erupsi Semeru

    JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan pendampingan penuh terhadap upaya penanganan darurat dan pemulihan lingkungan setelah erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur.

    Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB, Raditya Jati mengatakan, penanganan darurat saat ini terfokus pada pembersihan material debu dan lumpur yang menghambat akses maupun aktivitas warga, sekaligus pemenuhan kebutuhan dasar serta pelayanan kepada pengungsi juga menjadi prioritas pemerintah.

    BNPB memberikan dukungan dalam bentuk manajemen logistik dan peralatan untuk membantu percepatan penanganan di lapangan. “Dukungan tersebut mencakup pengiriman kebutuhan permakanan, perlengkapan evakuasi, serta sarana pendukung pembersihan wilayah,” kata dia di Jakarta, Jumat, disitat Antara.

    Dia memastikan, akses lalu lintas dari Lumajang-Malang melalui Gladak Perak telah kembali dibuka setelah proses pembersihan debu vulkanik dilakukan oleh tim petugas gabungan.

    “Pembukaan akses ini penting dilakukan untuk mengurai kemacetan yang sempat terjadi akibat penutupan jalur setelah erupsi,” ujarnya.

    Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sebelumnya melaporkan Gunung Semeru meletus pada Rabu 19 November pukul 16.00 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 2.000 meter di atas puncak.

    Dalam letusan itu, Gunung Semeru menghembuskan awan panas yang memiliki jarak luncur mencapai tujuh kilometer dari arah puncak dengan kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah utara dan barat laut.

    Erupsi terekam di seismogram pos pemantauan gunung api di Lumajang memiliki amplitudo maksimum 40 mm dan durasi sekitar 16 menit 40 detik.

    Aktivitas erupsi Gunung Semeru dipastikan berakhir pada pukul 18.11 WIB, namun pemerintah daerah dan Badan Geologi masih menetapkan status Level IV atau Awas untuk mengantisipasi aktivitas lanjutan yang masih berpotensi terjadi.

    Hal ini sekaligus menjadi dasar ditetapkannya Status Tanggap Darurat Bencana Alam yang berlaku aktif hingga 26 November oleh Pemerintah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

  • 935 Warga Terdampak Longsor Banjarnegara Akan Direlokasi ke Hunian Sementara
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        21 November 2025

    935 Warga Terdampak Longsor Banjarnegara Akan Direlokasi ke Hunian Sementara Regional 21 November 2025

    935 Warga Terdampak Longsor Banjarnegara Akan Direlokasi ke Hunian Sementara
    Tim Redaksi
    WONOSOBO, KOMPAS.com
    – Pemerintah memastikan ratusan warga terdampak longsor di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, akan direlokasi dari wilayah rawan bencana.
    BNPB
    melaporkan sekitar 935 jiwa yang kini mengungsi akan dipindahkan ke lokasi relokasi yang telah disiapkan pemerintah daerah.
    Data posko penanganan darurat di Desa Pandanarum mencatat 934 penyintas atau 335 KK yang mengungsi, terdiri dari 454 laki-laki dan 480 perempuan.
    Kepala BNPB Letjen TNI Dr. Suharyanto mengatakan pemindahan dilakukan bertahap sambil pemerintah menyiapkan hunian sementara sebelum pembangunan permukiman permanen.
    “Sebagian besar nanti juga direlokasi. Tanah untuk relokasi sudah disiapkan dan sama seperti Majenang, ini pun sedang proses penyiapan hunian sementara,” ujarnya, Jumat (21/11/2025).
    Relokasi dilakukan karena tanah di lokasi terdampak masih labil dan tidak aman untuk permukiman.
    “Semua sedang disiapkan, logistik dan kebutuhan dasar bagi warga relatif terpenuhi,” lanjut Suharyanto.
    Hunian sementara akan dibangun dalam waktu dekat. Pemerintah daerah menyiapkan lahan, sementara BNPB dan kementerian terkait menyiapkan logistik dan konstruksi dengan prioritas keselamatan, sanitasi, dan akses kebutuhan dasar.
    Suharyanto memastikan bantuan berupa makanan, tenda, layanan kesehatan, dan kebutuhan harian terdistribusi dengan baik dari berbagai instansi pemerintah dan masyarakat.
    “Permakanan, tempat tinggal, kebutuhan dasar bagi manusia ini relatif terpenuhi,” jelasnya.
    Selain penanganan pengungsi, pencarian terhadap 18 korban hilang masih dilakukan meski kondisi tanah di lokasi bergerak. Evakuasi dijalankan dengan pengamanan ketat demi meminimalkan risiko bagi tim SAR.
    Suharyanto kembali menegaskan pentingnya mitigasi agar bencana serupa tidak terus menimbulkan kerugian besar.
    “Setelah terjadi bencana, semua unsur bersatu padu. Tapi yang harus terus kita tingkatkan adalah mitigasi sebelum terjadi bencana,” kata Suharyanto.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • BSP 2025, AWG–UAR Akan Kembali Gelar Apel 1.000 Relawan untuk Bangun Kembali Gaza

    BSP 2025, AWG–UAR Akan Kembali Gelar Apel 1.000 Relawan untuk Bangun Kembali Gaza

    Jakarta: Bulan Solidaritas Palestina (BSP) 2025 kembali menghadirkan Apel 1.000 Relawan Kemanusiaan untuk Palestina, bekerja sama dengan Yayasan Ukhuwah Al-Fatah Rescue (UAR). Apel akbar ini akan digelar pada Ahad, 23 November 2025 di Lapangan Kempi 1, Buperta, Cibubur, Jakarta Timur.

    Tahun ini, apel akan diawali dengan sholat tahajud dan subuh berjamaah sebagai penguatan akidah dan kebersamaan para relawan, sejalan dengan tema BSP 2025: “Bergerak Berjamaah Bangun Kembali Gaza, Demi Pembebasan Masjid Al-Aqsa dan Kemerdekaan Palestina.”

    Aqsa Working Group (AWG) sebagai inisiator menegaskan bahwa gerakan kolektif jauh lebih kuat daripada bergerak sendiri-sendiri. Palestina bukan hanya persoalan sebagian kelompok, melainkan masalah kemanusiaan yang menyentuh nurani dan lebih jauh lagi, melibatkan keimanan.

    “Kita ingin membangun solidaritas Indonesia yang bukan sekadar kata-kata, tetapi gerakan yang terorganisasi, terencana, dan berkelanjutan. Apel 1.000 relawan ini menjadi tanda bahwa Indonesia siap berkontribusi dalam fase pemulihan Gaza, di antaranya pembangunan Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Indonesia melalui Maemuna Center Indonesia (sayap perempuan AWG), pembangunan sekolah, jaringan air, hunian darurat, serta pusat trauma healing,” ujar Ketua BSP 2025, Nur Hadis dalam keterangan tertulis, Jumat, 21 November 2025.
     

    Nur Hadis mengajak seluruh elemen bangsa untuk ambil bagian dalam Apel 1.000 Relawan sebagai wujud bahwa Indonesia akan terus berdiri bersama Palestina hingga merdeka.

    “Palestina tidak boleh berjuang sendirian, dan selama bangsa Indonesia memiliki hati dan nurani, Gaza tidak akan pernah ditinggalkan,” tegasnya.

    UAR pada tahun ini melibatkan lebih banyak komunitas dibandingkan tahun lalu. Sebagai lembaga dengan pengalaman mengirim relawan ke Palestina, UAR juga tengah menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk mendukung pembangunan RSIA Indonesia di Gaza Utara.

    “Alhamdulillah peserta tahun ini semakin banyak. Apel akbar diawali dengan salat tahajud berjamaah, menggandeng Majelis Tahajud, Subuh, dan Zikir (MTSZ) Cileungsi. Ada beberapa NGO yang tahun lalu belum kolaborasi, tahun ini bisa ikut bergabung. Harapannya, pesan bahwa Palestina tidak boleh dibiarkan sendiri dapat semakin luas menjangkau masyarakat,” ujar Ketua UAR, H. Endang Sudrajat, S.T., M.T.

    Endang menambahkan bahwa pameran foto rencana pembangunan RSIA Indonesia juga akan ditampilkan dalam apel. 

    “UAR sudah menempuh sejumlah langkah internal, termasuk penyiapan SDM yang memiliki kemampuan di bidang konstruksi, pemetaan dan asesmen, kesehatan, logistik, administrasi, hingga rescue.”

    Partisipasi masyarakat dalam Apel 1.000 Relawan menjadi bentuk dukungan moral yang penting bagi rakyat Palestina sekaligus pesan tegas kepada Zionis Israel bahwa tidak ada tempat bagi penjajah di muka bumi.

    “Yuk kita sama-sama bergerak berjamaah untuk saudara-saudara kita di Palestina. Ini mungkin kegiatan kecil, tetapi menunjukkan bahwa kita telah berbuat sesuatu. Kehadiran kita di apel akbar akan menambah semangat saudara-saudara kita di Gaza,” ujar Endang.

    Rangkaian apel juga akan dimeriahkan oleh pengibaran bendera Indonesia–Palestina oleh Paramotor Indonesia, penampilan AFKADO (Al-Fatah Karate-Do) Lampung, parade kuda PORDASI Depok–Bogor, atraksi kuda dari Sekolah Alam Ecotech Cibubur, serta drama musikal Pesantren Al-Fatah Cileungsi. Kegiatan ini rencananya dihadiri Wakil Gubernur DKI Jakarta H. Rano Karno, S.IP., perwakilan Basarnas, dan BNPB.

    “Persiapan sudah mencapai sekitar 80 persen. Acara ini terbuka untuk siapa saja yang ingin bersuara tentang kebebasan Palestina. Kita bergerak bersama membebaskan Masjid Al-Aqsa dan memperjuangkan kemerdekaan Palestina. Kami mengundang seluruh masyarakat untuk hadir,” ujar Ketua Pelaksana Apel 1.000 Relawan Kemanusiaan untuk Palestina, Wali Al Jabar.

    Jakarta: Bulan Solidaritas Palestina (BSP) 2025 kembali menghadirkan Apel 1.000 Relawan Kemanusiaan untuk Palestina, bekerja sama dengan Yayasan Ukhuwah Al-Fatah Rescue (UAR). Apel akbar ini akan digelar pada Ahad, 23 November 2025 di Lapangan Kempi 1, Buperta, Cibubur, Jakarta Timur.
     
    Tahun ini, apel akan diawali dengan sholat tahajud dan subuh berjamaah sebagai penguatan akidah dan kebersamaan para relawan, sejalan dengan tema BSP 2025: “Bergerak Berjamaah Bangun Kembali Gaza, Demi Pembebasan Masjid Al-Aqsa dan Kemerdekaan Palestina.”
     
    Aqsa Working Group (AWG) sebagai inisiator menegaskan bahwa gerakan kolektif jauh lebih kuat daripada bergerak sendiri-sendiri. Palestina bukan hanya persoalan sebagian kelompok, melainkan masalah kemanusiaan yang menyentuh nurani dan lebih jauh lagi, melibatkan keimanan.

    “Kita ingin membangun solidaritas Indonesia yang bukan sekadar kata-kata, tetapi gerakan yang terorganisasi, terencana, dan berkelanjutan. Apel 1.000 relawan ini menjadi tanda bahwa Indonesia siap berkontribusi dalam fase pemulihan Gaza, di antaranya pembangunan Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Indonesia melalui Maemuna Center Indonesia (sayap perempuan AWG), pembangunan sekolah, jaringan air, hunian darurat, serta pusat trauma healing,” ujar Ketua BSP 2025, Nur Hadis dalam keterangan tertulis, Jumat, 21 November 2025.
     

    Nur Hadis mengajak seluruh elemen bangsa untuk ambil bagian dalam Apel 1.000 Relawan sebagai wujud bahwa Indonesia akan terus berdiri bersama Palestina hingga merdeka.
     
    “Palestina tidak boleh berjuang sendirian, dan selama bangsa Indonesia memiliki hati dan nurani, Gaza tidak akan pernah ditinggalkan,” tegasnya.
     
    UAR pada tahun ini melibatkan lebih banyak komunitas dibandingkan tahun lalu. Sebagai lembaga dengan pengalaman mengirim relawan ke Palestina, UAR juga tengah menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk mendukung pembangunan RSIA Indonesia di Gaza Utara.
     
    “Alhamdulillah peserta tahun ini semakin banyak. Apel akbar diawali dengan salat tahajud berjamaah, menggandeng Majelis Tahajud, Subuh, dan Zikir (MTSZ) Cileungsi. Ada beberapa NGO yang tahun lalu belum kolaborasi, tahun ini bisa ikut bergabung. Harapannya, pesan bahwa Palestina tidak boleh dibiarkan sendiri dapat semakin luas menjangkau masyarakat,” ujar Ketua UAR, H. Endang Sudrajat, S.T., M.T.
     
    Endang menambahkan bahwa pameran foto rencana pembangunan RSIA Indonesia juga akan ditampilkan dalam apel. 
     
    “UAR sudah menempuh sejumlah langkah internal, termasuk penyiapan SDM yang memiliki kemampuan di bidang konstruksi, pemetaan dan asesmen, kesehatan, logistik, administrasi, hingga rescue.”
     
    Partisipasi masyarakat dalam Apel 1.000 Relawan menjadi bentuk dukungan moral yang penting bagi rakyat Palestina sekaligus pesan tegas kepada Zionis Israel bahwa tidak ada tempat bagi penjajah di muka bumi.
     
    “Yuk kita sama-sama bergerak berjamaah untuk saudara-saudara kita di Palestina. Ini mungkin kegiatan kecil, tetapi menunjukkan bahwa kita telah berbuat sesuatu. Kehadiran kita di apel akbar akan menambah semangat saudara-saudara kita di Gaza,” ujar Endang.
     
    Rangkaian apel juga akan dimeriahkan oleh pengibaran bendera Indonesia–Palestina oleh Paramotor Indonesia, penampilan AFKADO (Al-Fatah Karate-Do) Lampung, parade kuda PORDASI Depok–Bogor, atraksi kuda dari Sekolah Alam Ecotech Cibubur, serta drama musikal Pesantren Al-Fatah Cileungsi. Kegiatan ini rencananya dihadiri Wakil Gubernur DKI Jakarta H. Rano Karno, S.IP., perwakilan Basarnas, dan BNPB.
     
    “Persiapan sudah mencapai sekitar 80 persen. Acara ini terbuka untuk siapa saja yang ingin bersuara tentang kebebasan Palestina. Kita bergerak bersama membebaskan Masjid Al-Aqsa dan memperjuangkan kemerdekaan Palestina. Kami mengundang seluruh masyarakat untuk hadir,” ujar Ketua Pelaksana Apel 1.000 Relawan Kemanusiaan untuk Palestina, Wali Al Jabar.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News


    Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id

    (ANN)

  • Dua Maskapai Australia Larang Bawa Power Bank ke Bagasi

    Dua Maskapai Australia Larang Bawa Power Bank ke Bagasi

    Anda sedang membaca rangkuman sejumlah berita pilihan mancanegara yang terjadi dalam 24 jam terakhir dalam Dunia Hari Ini.

    Edisi Jumat, 21 November 2025 kami awali dari Australia.

    Larangan bawa ‘power bank’ ke bagasi

    Mulai 1 Desember, penumpang Virgin Australia diwajibkan untuk menyimpan ‘power bank’ di tempat yang mudah dilihat dan diakses selama penerbangan, atau dalam arti lain: tidak boleh diletakkan di bagasi.

    ‘Power bank’ tidak bisa digunakan atau di-‘charge’ di dalam pesawat, dan penumpang hanya diperbolehkan membawa dua ‘power bank’. Selain itu, yang kekuatannya di atas 100 watt-hours harus mendapat persetujuan pihak maskapai.

    Qantas, QantasLink, dan Jetstar akan menerapkan langkah serupa mulai 15 Desember.

    Seorang juru bicara Qantas mengonfirmasi bahwa penumpang juga akan dibatasi hanya boleh membawa dua power bank, masing-masing di bawah 160 watt-jam, di bagasi kabin.

    “Secara global, semakin banyak perangkat bertenaga baterai litium yang dibawa oleh para pelaku perjalanan, dan meskipun barang-barang ini umumnya aman jika dikemas dan ditangani dengan tepat, langkah ini akan meminimalkan potensi risiko yang terkait dengan perangkat ini,” kata CEO Virgin Australia, Chris Snook.

    Qantas / Jetstar / Qantas LinkVirgin AustraliaPenerapan15 Desember 20251 Desember 2025Penggunaan saat terbangDilarangDilarangJumlah maksimum yang bisa dibawaDua unit per penumpangDua unit per penumpangKapasitas maksimum160 Wh per power bankLebih dari 100 Wh diperbolehkan; 100-160 Wh butuh persetujuan; >160 Wh dilarangTempat penyimpananDi kantung yang ada di kursi, di bawah kursi, kantung baterai harus dilepasYang mudah diakses oleh penumpang, tidak bisa ditaruh di atas kabin.Dibawa ke bagasiDilarangDilarangRatusan orang diselamatkan dari Gunung Semeru

    Sekitar 178 orang yang terjebak dalam letusan Gunung Semeru telah diselamatkan dan kini berada di tempat yang aman, setelah ada indikasi letusan Gunung Semeru akan terus berlanjut.

    Mereka adalah pendaki, pemandu wisata, petugas, serta wisatawan, yang memulai pendakian pada hari Rabu (19/11) sebelum akhirnya terdampar di area perkemahan.

    “Mereka dalam keadaan selamat dan sekarang sedang dibantu untuk kembali,” kata Priatin Hadi Wijaya, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, dalam konferensi pers melalui video.

    Juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari, menyebut hampir 1.000 warga di tiga desa paling berisiko di Kabupaten Lumajang juga telah dievakuasi ke posko-posko pemerintah, dan tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.

    Presiden Taiwan dukung langkah Jepang

    Presiden Taiwan, Lai Ching-te, mengunggah foto dirinya sedang menyantap sushi untuk menunjukkan dukungannya kepada Jepang di tengah meningkatnya sengketa diplomatik antara Jepang dan China.

    China dilaporkan sedang bersiap untuk menghentikan impor makanan laut dari Jepang setelah PM Jepang, Sanae Takaichi, mengisyaratkan akan melibatkan militernya jika China menyerang Taiwan.

    Pemerintah Taiwan mengecam “perilaku intimidasi” China, dan mendesak warganya untuk mendukung Jepang dengan mengunjungi Jepang dan membeli produk-produk asal Jepang.

    China menegaskan klaimnya atas Taiwan, sementara Jepang dan Taiwan mempertahankan hubungan yang dekat namun tidak resmi.

    Puluhan warga tewas akibat banjir di Vietnam

    Jumlah korban tewas akibat hujan deras, banjir, dan tanah longsor di Vietnam tengah sejak akhir pekan lalu meningkat menjadi 41 orang, demikian laporan dari media pemerintah, sementara ketinggian air terus meningkat di kota-kota dan desa-desa yang sudah terendam banjir.

    Curah hujan melebihi 1.500 milimeter di beberapa wilayah Vietnam tengah selama tiga hari terakhir, yang menjadi kawasan produsen kopi serta pantai-pantai yang populer bagi turis.

    Pemerintah mengatakan lebih dari setengah juta rumah tangga dan pelaku bisnis kopi mengalami pemadaman listrik akibat banjir.

    Badan prakiraan cuaca nasional memperingatkan terjadinya lebih banyak banjir dan tanah longsor, dengan hujan lebat diperkirakan akan terus berlanjut di wilayah tersebut.

    Tonton juga video “Power Bank Berasap di Pesawat Tujuan Belanda, Penumpang Panik!”

  • Saat Sains, Tradisi, dan Negara Bersua di Tengah Cuaca Ekstrem

    Saat Sains, Tradisi, dan Negara Bersua di Tengah Cuaca Ekstrem

    Jakarta, Beritasatu.com – Hujan turun lebih awal di banyak wilayah Indonesia tahun ini. Dari Sumatera hingga Papua, awan menggulung seolah menyampaikan satu pesan yang sama tentang kewaspadaan.

    Di tengah meningkatnya potensi bencana hidrometeorologi, wacana mitigasi kini tak lagi berbicara soal alat deteksi semata. Ia merembet ke ranah yang lebih luas yakni narasi masyarakat, cerita turun-temurun, bahasa lokal, dan kebijaksanaan yang lama hidup di antara desa-desa rawan bencana.

    Integrasi Sains dan Kearifan Lokal dalam Mitigasi Bencana

    Di Jakarta, akhir Oktober 2025 lalu, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menggelar sebuah webinar yang membicarakan isu ini secara terang-terangan. Kepala Organisasi Riset Arkeologi, Bahasa, dan Sastra BRIN, Herry Jogaswara, membuka diskusi dengan pernyataan yang terasa seperti menandai babak baru dalam riset kebencanaan Indonesia. “Dikotomi tradisi dan sains sudah seharusnya berakhir,” katanya dilansir laman BRIN yang dikutip Beritasatu.com, Jumat (21/11/2025).

    Menurutnya, bencana di Indonesia tak mungkin dibaca hanya dari sudut satelit atau peta geologi. Narasi masyarakat yang hidup bertahun-tahun di kawasan rawan harus ikut duduk di meja pembahasan. Tradisi, katanya, bukan lawan dari sains, tetapi pintu masuk.

    Ia menunjuk contoh klasik tetapi tetap relevan yakni smong di Aceh. Cerita lisan tentang air besar yang tiba-tiba datang setelah gempa bukan sekadar mitos penyintas. Tradisi itu terbukti menjadi alarm sosial yang menyelamatkan ribuan orang saat tsunami 2004.

    Para peneliti geoteknologi yang bekerja bersama timnya memadukan narasi tersebut dengan pembacaan geologi. Hasilnya bukan hanya penjelasan ilmiah, tetapi pemahaman utuh tentang hubungan masyarakat dengan alam.

    “Kita tidak bisa mengandalkan laboratorium tanpa memahami pengalaman warga yang hidup berdampingan dengan risiko,” ucap Herry.

    Peran BRIN dalam Riset Kebencanaan Terpadu

    Pernyataan itu mengalir ke rencana aksi yang lebih konkret. BRIN bersiap membuka call for collaboration pada 2026 dengan tema ekologi dan lingkungan. Intinya riset kebencanaan ke depan harus lintas disiplin. Bahasa, geologi, antropologi, klimatologi, sampai tradisi lisan harus saling bekerja dan tidak berjalan sendiri-sendiri.

    Fondasi Budaya Lokal dalam Pemahaman Risiko

    Kepala Pusat Riset Manuskrip, Literatur, dan Tradisi Lisan BRIN Sastri Sunarti melanjutkan gagasan tersebut. Indonesia, katanya, negara yang fondasi kebencanaan dan budaya lokalnya sama-sama kuat. Pada satu sisi, ada ancaman patahan megathrust Mentawai yang terus dikaji para seismolog. Pada sisi lain, masyarakat di pesisir Sumatera punya memori kolektif yang terekam dalam pantun, cerita pelaut, atau simbol alam seperti surutnya air secara tiba-tiba.

    “Edukasi yang menggabungkan keduanya justru membuat masyarakat tenang dan sigap,” ucapnya.

    Pendekatan BMKG: Teknologi dan Bahasa Lokal

    Sementara itu, BMKG punya gagasan serupa yang sudah lama hidup dalam praktik. Ketua Tim Kerja Mitigasi Tsunami Hindia Pasifik BMKG Suci Dewi Anugrah menegaskan, alat prediksi tanpa kepekaan budaya sering mandek di lapangan. Ia mengenang beberapa kasus ketika peringatan dini tak ditanggapi karena masyarakat tak merasa dekat dengan bahasa teknis yang digunakan.

    “Kalimat sederhana dalam bahasa daerah sering lebih ampuh,” katanya dilansir dari laman BRIN.

    Suci menambahkan, tokoh adat dan pemuka komunitas memainkan peran besar sebagai jembatan ilmu dan tindakan. Tanpa itu, sirine bisa berbunyi, tetapi warga bisa saja tidak bergerak.

    Arsitektur Tradisional dan Adaptasi Lingkungan

    Peneliti BRIN Asep Supriadi menekankan pentingnya menjadikan kearifan lokal lebih dari sekadar ornamen riset. Arsitektur tradisional yang terbukti tahan gempa, misalnya, harus kembali dipertimbangkan dalam perencanaan permukiman. Rumah-rumah panggung di banyak daerah bukan hasil estetika belaka, melainkan respon adaptif terhadap tanah labil, banjir, atau gempa.

    “Pemerintah dan masyarakat perlu menjaga keberlanjutan kearifan seperti ini,” ujarnya. Ia mengingatkan tradisi tak boleh diperlakukan sebagai nostalgia, tetapi sebagai strategi bertahan hidup.

    Cuaca Ekstrem dan Respons Pemerintah

    Sementara BRIN dan BMKG menguatkan dimensi pengetahuan dan budaya, ancaman nyata datang dari lapangan. Pada pertengahan November, tanah di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Cilacap, bergerak dan meruntuhkan permukiman. Longsor itu menelan korban, memaksa operasi pencarian berlangsung hari demi hari.

    Kesiapsiagaan Pemerintah dan Instruksi Mitigasi

    Di lokasi itulah Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian memimpin apel kesiapsiagaan. Lumpur masih basah, garis polisi membentang, dan suara mesin ekskavator terus bekerja. Tito berkata operasi SAR akan diperpanjang jika korban belum semua ditemukan. “Ini hari ketujuh. Kalau belum, kita tambah tiga hari,” ujarnya dilansir dari Antara, Rabu (19/11/2025).

    Tito membawa pesan yang lebih luas dari sekadar kondisi Cilacap. Ia menyebut laporan BMKG yang menunjukkan potensi hujan lebat di hampir seluruh wilayah Indonesia, yakni Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Maluku Selatan, hingga Papua Selatan.

    “Ini harus jadi perhatian semua daerah,” katanya.

    Pulau Jawa, yang penduduknya padat dan topografinya beragam, disebut paling rentan. Setiap tahun, daerah-daerah seperti Banjarnegara, Purworejo, hingga Cilacap menghadapi siklus yang nyaris sama yakni lereng menjadi licin ketika hujan deras datang berturut-turut.

    Ia meminta pemerintah daerah segera memetakan titik rawan dan mempertimbangkan relokasi bagi permukiman di zona merah. Pernyataan ini sejalan dengan instruksi Presiden Prabowo Subianto agar kepala daerah memanfaatkan data BMKG mengenai wilayah rawan banjir dan longsor dalam penyusunan kebijakan mitigasi.

    “Daerah harus siap logistik, siap apel siaga, dan siap bergerak cepat,” ujar Tito.

    Sebaran kejadian bencana alam periode 1 Januari – 15 Oktober 2025. – (Humas BNPB/Pusdatin BNPB)Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) dalam Penanganan Darurat

    Sementara itu, Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani menjelaskan operasi yang sedang dijalankan lembaganya yakni Operasi Modifikasi Cuaca (OMC). Operasi ini berlangsung 16-22 November 2025 dari Bandara Husein Sastranegara, Bandung, bekerja sama dengan BNPB dan menggunakan dua pesawat.

    Tujuannya bukan menghentikan hujan, tetapi meredistribusi curah hujan agar intensitasnya di wilayah rawan berkurang.

    “Kami menargetkan pengurangan intensitas 30 sampai 50%,” kata Faisal.

    OMC dimaksudkan untuk mengurangi hambatan proses pencarian korban dan mencegah longsor susulan, terutama karena prakiraan menunjukkan hujan sedang hingga lebat masih mungkin terjadi di Cilacap pada 19-22 November 2025. Di tengah medan yang rentan, sedikit pengurangan curah hujan bisa berarti waktu tambahan bagi tim penyelamat.

    Selain itu, BMKG tetap memperbarui data atmosfer harian sebagai dasar keputusan instansi terkait. Data ini menjadi pegangan pemerintah daerah untuk menentukan apakah warga harus diungsikan, alat berat dipindahkan, atau jalur evakuasi ditutup sementara.

  • Datangi Longsor Cilacap, Mendagri Perintahkan Pemda Gencarkan Mitigasi Bencana

    Datangi Longsor Cilacap, Mendagri Perintahkan Pemda Gencarkan Mitigasi Bencana

    JAKARTA  – Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian meminta pemerintah daerah di seluruh Indonesia untuk memperkuat mitigasi bencana usai terjadinya bencana tanah longsor yang menelan korban jiwa di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.

    “Saya datang langsung untuk melihat kondisi di lapangan dan memastikan penanganan berjalan maksimal. Ini juga menjadi peringatan bagi pemda lain agar segera memperkuat mitigasi bencana,” kata Tito dalam keterangan dilansir ANTARA, Kamis, 20 November.

    Hal itu disampaikan Tito usai meninjau lokasi bencana di Kabupaten Cilacap. Dalam kunjungannya, Tito menemui para korban terdampak serta memberikan penguatan kepada keluarga yang masih menunggu hasil pencarian.

    Ia juga meminta seluruh unsur tim evakuasi yang terdiri dari unsur Basarnas, BNPB, TNI/Polri, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), dan relawan, untuk bekerja solid dan cepat, guna mengurangi kegelisahan keluarga korban.

    Tito mengatakan Presiden Prabowo Subianto telah menginstruksikan Kemendagri untuk memperkuat koordinasi dengan pemda dalam memetakan daerah rawan bencana, terlebih intensitas curah hujan diprediksi masih tinggi.

    “Curah hujan tinggi berisiko, khususnya di Jawa yang padat penduduk. Kalau longsor terjadi di lahan kosong, dampaknya minim. Tapi, jika menimpa permukiman, bisa menimbulkan korban. Karena itu, pemda harus inventarisasi titik rawan dan menyiapkan langkah mitigasi sejak dini,” ujarnya.

    Tito juga mempersilakan pemda merelokasi warga dari wilayah rawan bencana, serta memanfaatkan dana belanja tidak terduga jika menghadapi keterbatasan anggaran.

    Pada kesempatan terpisah, Bupati Cilacap Syamsul Auliya Rachman mengapresiasi kedatangan Mendagri Tito Karnavian yang meninjau langsung lokasi longsor di Desa Cibeunying.

    Menurutnya, kehadiran Mendagri menjadi bukti bahwa Kementerian Dalam Negeri tidak membiarkan pemerintah daerah bekerja sendirian dalam menghadapi bencana.

    “Kehadiran Pak Mendagri Tito Karnavian ke lokasi longsor sangat berarti bagi kami. Beliau meninjau dapur umum, memberikan arahan atas langkah-langkah yang telah dilakukan, dan memimpin langsung apel kesiapsiagaan serta pencarian korban. Ini memberi semangat besar bagi kami,” kata Syamsul.

    Selain meninjau dapur umum dan tim SAR, Tito juga mengingatkan bahwa longsor di Cibeunying harus menjadi kewaspadaan bagi pemerintah daerah (pemda) lain dalam memitigasi potensi bencana hidrometeorologi akibat curah hujan yang meningkat beberapa waktu terakhir.

    “Mendagri menyampaikan ini menjadi pembelajaran bersama agar lebih siap siaga, apalagi jika sudah ada peringatan dini dari BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) terkait potensi bencana alam,” ujar Syamsul.

    Bupati mengatakan, Mendagri Tito Karnavian juga menyatakan kesiapannya mendukung rencana Pemkab Cilacap untuk merelokasi warga selamat ke Desa Jenang, sekitar 2 kilometer dari titik longsor.

    Salah satu upaya yang dilakukan adalah berkoordinasi dengan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait terkait kemungkinan program perumahan bagi warga relokasi.

    “Lahan seluas 3,9 hektare telah siap. Prosesnya melalui tahapan. Kepala daerah menetapkan jumlah warga yang direlokasi, kemudian diusulkan kepada BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) untuk hunian sementara, baru setelah itu hunian tetap,” jelas Syamsul.

    Sementara itu, pencarian korban longsor Cibeunying resmi diperpanjang tiga hari setelah tim SAR gabungan dan keluarga korban sepakat melanjutkan operasi.

    “Keluarga berharap operasi dilanjutkan. Atas dasar kemanusiaan, operasi SAR resmi diperpanjang tiga hari,” kata Kepala Kantor SAR Cilacap, Muhammad Abdullah.

  • BPBD Malang Distribusikan Logistik Bantu Penanganan Erupsi Semeru

    BPBD Malang Distribusikan Logistik Bantu Penanganan Erupsi Semeru

    Malang (beritajatim.com) – BPBD Kabupaten Malang mendistribusikan sejumlah bantuan berupa logistik bagi penyintas erupsi Semeru, Kamis (20/11/2025).

    Berdasarkan laporan dari TRC PB BPBD di lapangan, saat ini pengungsi tersebar di 7 titik pengungsian dengan data pengungsian.

    Titik lokasi pengungsian di SDN 02 Sumberurip, Lumajang terdapat 53 pengungsi laki laki. Sementara pengungsi perempuan sejumlah 59 orang.Total pengungsi sejumlah 112 orang. Dari jumlah tersebut, terdapat lansia 7 orang, balita 11 orang dan ibu hamil 1 orang.

    Kemudian titik lokasi pengungsian di SDN 04 Supiturang, Pronojiwo, Lumajang terdapat 44 pengungsi laki-laki dan engungsi perempuan sejumlah 45 orang.Total pengungsi sejumlah 89 orang. Dari jumlah tersebut, terdapat lansia 3 orang, balita 7 orang dan warga yang sedang sakit 1 orang.

    “Ada juga titik lokasi pengungsian Pom Mini Supiturang. Pengungsi Laki-laki sejumlah 45 orang. Pengungsi Perempuan sejumlah 45 orang. Total pengungsi sejumlah 90 orang. Dari jumlah tersebut, terdapat lansia 4 orang, balita 7 orang dan warga yang sedang sakit 1 orang,” ungkap Habis Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan.

    Titik lokasi pengungsian juga berada di Balai Desa Oro-oro Ombo dengan jumlah pengungsi 80 orang laki laki dan perempuan sejumlah 100 orang. Total pengungsi sejumlah 180 orang. Dari jumlah tersebut, terdapat lansia 8 orang, balita 30 orang dan warga yang sedang sakit 1 orang.

    Titik lokasi pengungsian berikutnya juga berada di Masjid Nurul Jadid Supiturang. Pengungsi Laki-laki sejumlah 53 orang. Pengungsi Perempuan sejumlah 69 orang. Total pengungsi di tempat itu sejumlah 122 orang. Dari jumlah tersebut, terdapat lansia 7 orang dan ibu hamil 1 orang.

    Kemudian lokasi pengungsian juga berada di Bumdes Sumberurip dengan jumlah pengungsi laki laki sebanyak 11 orang. Pengungsi perempuan sejumlah 15 orang. Total pengungsi sejumlah 26 orang. Serta warga juga mengungsi di Masjid Oro-oro Ombo. Dengan jumlah pengungsi laki-laki sejumlah 22 orang. Pengungsi Perempuan sejumlah 15 orang. Total pengungsi sejumlah 37 orang

    “Pada siang hari sebagian besar pengungsi sudah kembali ke kediaman masing-masing,” kata Sadono.

    Adapun kebutuhan mendesak yang di perlukan masyarakat terdampak erupsi Semeru terdiri dari masker,
    air mineral dan penyediaan dapur umum.

    Sementara BPBD Kabupaten Malang juga mendistribusikan bantuan logistik dampak erupsi gunung semeru berupa 480 kaleng makanan siap saji. Kemudian lauk pauk 480 kaleng. Family kids sebanyak 100 paket. Selimut oren sebanyak 500 lembar. Air mineral BNPB 42 Box. Lalu sandang wanita 50 paket, sandang pria 50 paket, sandang lansia 50 paket, dan makanan bayi 100 pcs. (yog/ian)