Kementrian Lembaga: BNPB

  • Jaringan Listrik Sumbar Terdampak Bencana Pulih, 100 Persen Sudah Menyala

    Jaringan Listrik Sumbar Terdampak Bencana Pulih, 100 Persen Sudah Menyala

    Liputan6.com, Jakarta – – Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BNPB), Abdul Muhari mengatakan infrastruktur listrik wilayah di Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) yang terdampak bencana telah berfungsi seratus persen. Infrastruktur listrik dinyatakan pulih pada Jumat (5/12/2025).  

    Dia mengatakan, pemulihan jaringan listrik tersebut berada di 19 kabupaten dan kota di wilayah Sumbar. Satu wilayah terakhir yang menyala berada di Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam.

    “Petugas bekerja keras untuk mengoptimalkan pemulihan jaringan listrik. Pasokan PLN berhasil memulihkan 99,8 persen kelistrikan sejak Senin kemarin 1 Desember 2025,” kata Abdul dalam keterangan tertulis, Sabtu (6/12/2025). 

    Ia merinci, sebanyak 19 kabupaten dan kota yang sudah dipulihkan jaringan listriknya, yaitu Kota Padang, Bukit Tinggi, Padang Panjang, Pariaman, Payakumbuh, Sawahlunto, Solok, Kabupaten Dharmasraya, Kepulauan Mentawai, Lima Puluh Kota, Padang Pariaman, Pasaman, Pasaman Barat, Pesisir Selatan, Sijunjung, Solok, Solok Selatan, Tanah Datar dan Agam.

    Sementara itu, penanganan darurat untuk jalan dan jembatan terus dikebut oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan dinas terkait di daerah. Dia menyebut, merujuk data hingga Jumat 5 Desember 2025 terdapat sejumlah titik di Sumbar yang terdampak banjir dan tanah longsor. 

    “Dampak terhadap infrastruktur jalan dan jembatan mencakup 30 ruas jalan nasional dan 12 jembatan nasional. Jalan terdampak longsor di 63 titik, sedangkan terdampak banjir di 32 titik,” jelasnya. 

    Misteri gelondongan kayu yang terbawa hanyut dalam bencana banjir bandang di Sumatra mulai terjawab. Kapolri, Jend. Listyo Sigit Prabowo mengungkap tim di lapangan menemukan bahwa ada bekas mesin gergaji di gelondongan kayu yang terseret banjir.

  • Isu Politik-Hukum: HUT Almamater Prabowo hingga Lahan Sawit Jadi Hutan

    Isu Politik-Hukum: HUT Almamater Prabowo hingga Lahan Sawit Jadi Hutan

    Jakarta, Beritasatu.com – Presiden Prabowo Subianto memberikan ucapan selamat hari ulang tahun (HUT) ke-61 ke almamaternya, yaitu Partai Golkar saat memberikan sambutan pada Jumat (5/12/2025). Ucapan Prabowo itu merupakan salah satu isu politik-hukum terkini, Jumat (5/12/2025).

    Isu lainnya seputar aturan baru yang dikeluarkan Kementerian Perhubungan yang memungkinkan penundaan keberangkatan kapal apabila diprediksi terjadi cuaca buruk. Kebijakan ini diterbitkan menjelang libur Natal dan Tahun Baru 2025/2026, ketika arus angkutan penumpang dan barang di pelabuhan penyeberangan diperkirakan meningkat.

    Selain itu, soal sikap tegas pemerintah yang akan mengembalikan lahan sawit menjadi hutan seusai banjir bandang yang menerjang Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar).

    Isu Politik-Hukum

    1. HUT Ke-61 Partai Golkar, Prabowo: Selamat Ulang Tahun Almamater Saya
    Presiden Prabowo Subianto kembali mencuri perhatian saat menghadiri peringatan HUT ke-61 Partai Golkar di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (5/12/2025) malam. Menutup sambutannya, Prabowo membacakan tiga buah pantun yang langsung disambut riuh para kader dan tamu undangan.

    Dalam pantun pertamanya, Prabowo menyampaikan ucapan selamat ulang tahun kepada Partai Golkar. Menariknya, ia menyebut partai berlambang pohon beringin itu sebagai almamaternya.

    “Pohon beringin tegak berjaga, daunnya rindang peneduh kita. Selamat ulang tahun Partai Golkar, selamat ulang tahun almamater saya. Terus bersatu, bahu-membahu membantu rakyat Indonesia,” ucap Prabowo.

    2. Singgung Pilpres 2029, Prabowo: Siapa pun Menang Harus Kompak!
    Presiden Prabowo Subianto menyinggung dinamika Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2029 saat menghadiri puncak HUT ke-61 Partai Golkar di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (5/12/2025) malam.

    Ia menegaskan pesta demokrasi lima tahunan itu pasti menghadirkan persaingan, tetapi siapa pun pemenangnya harus diajak bekerja sama demi kepentingan bangsa.

    “Kita maju ke rakyat, silakan rakyat memilih. Pada 2029 nanti ada persaingan lagi, monggo. Siapa pun pemenang, kita harus loyal dan bekerja sama. Itu keyakinan saya,” ujarnya.

    3. Kemenhub Terapkan Aturan Baru untuk Antisipasi Cuaca Buruk
    Kementerian Perhubungan mengeluarkan aturan yang memungkinkan penundaan keberangkatan kapal apabila diprediksi terjadi cuaca buruk.

    Kebijakan ini diterbitkan menjelang libur Natal dan Tahun Baru 2025/2026, ketika arus angkutan penumpang dan barang di pelabuhan penyeberangan diperkirakan meningkat.

    Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, Aan Suhanan, menyampaikan hal ini saat memperkenalkan pengaturan angkutan barang berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) mengenai Pengaturan Lalu Lintas Jalan dan Penyeberangan selama Masa Angkutan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.

    4. Dugaan Perusakan Hutan Menguat di Balik Banjir Sumatera
    Jumlah korban jiwa akibat bencana banjir bandang dan longsor yang menerjang tiga provinsi di Pulau Sumatera terus meningkat. Data terbaru Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Jumat (5/12/2025) siang mencatat 846 orang meninggal dunia, sementara 547 orang masih hilang dan dalam proses pencarian tim gabungan.

    Angka ini menunjukkan besarnya dampak bencana hidrometeorologi yang melanda wilayah Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat selama lebih dari sepekan terakhir.

    BNPB menjelaskan, banjir bandang dan longsor terjadi hampir bersamaan di banyak lokasi, terutama di kawasan dengan curah hujan ekstrem dan kondisi hulu sungai yang mengalami kerusakan ekologis. Selain korban meninggal dan hilang, 2.700 warga mengalami luka-luka akibat terpaan material lumpur, bebatuan, dan kayu besar saat aliran banjir menerjang permukiman.

    5. Banjir Sumatera, Pemerintah Siap Kembalikan Lahan Sawit Jadi Hutan
    Pemerintah melalui Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) membuka peluang untuk mengembalikan lahan sawit menjadi kawasan hutan jika terbukti menjadi penyebab banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Pulau Sumatera.

    Kebijakan itu akan ditempuh setelah evaluasi tata ruang secara menyeluruh di tiga provinsi terdampak, yakni Sumatera Barat (Sumbar), Sumatera Utara (Sumut), dan Aceh.

    Menteri ATR/BPN, Nusron Wahid menegaskan, langkah pengembalian fungsi lahan merupakan opsi serius yang dapat diambil pemerintah apabila ditemukan bukti kuat bahwa alih fungsi hutan menjadi kebun sawit berkontribusi pada bencana hidrometeorologi yang terjadi pekan ini.

  • PLN Dirikan 4 Tower ERS di Bireuen, Listrik Aceh Ditargetkan Pulih Minggu Ini
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        6 Desember 2025

    PLN Dirikan 4 Tower ERS di Bireuen, Listrik Aceh Ditargetkan Pulih Minggu Ini Regional 6 Desember 2025

    PLN Dirikan 4 Tower ERS di Bireuen, Listrik Aceh Ditargetkan Pulih Minggu Ini
    Tim Redaksi
    BANDA ACEH, KOMPAS.com
    – PT PLN (Persero) mendirikan empat tower Emergency Restoration System (ERS) di Pantai Baru, Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh.
    Hal tersebut dilakukan untuk mempercepat pemulihan sistem kelistrikan pascabencana banjir dan longsor yang melanda daerah tersebut.
    PLN
    menargetkan pengaliran listrik dari Arun menuju Banda Aceh dapat dilakukan pada Minggu (7/12/2025), setelah proses penarikan dan pengikatan konduktor rampung.
    “Alhamdulillah hari ini kami sudah bisa menyelesaikan empat
    tower ERS
    . Kami juga mulai mengikat dan menarik konduktor. Estimasi besok selesai, dan mohon doanya hari Minggu nanti kami akan mencoba melakukan energize,” kata General Manager PLN UID Aceh, Eddi Saputra dalam konferensi pers di Media Center Posko Tanggap Darurat, Jumat (5/12/2025).
    Eddi berharap, suplai listrik dari Arun dapat segera mengaliri Banda Aceh yang hingga kini masih mengalami pemadaman.
    “Mudah-mudahan dengan berhasilnya
    energize
    hari Minggu, pasokan dari Arun ini bisa memasok ke Banda Aceh, sehingga wilayah yang belum bisa nyala dapat pulih maksimal,” ujarnya.
    Dia menambahkan, seluruh perbaikan tiang dan aset jaringan di Banda Aceh telah rampung 100 persen.
    Namun, pasokan listrik belum dapat dinormalkan karena masih menunggu suplai dari Arun.
    “Begitu aliran dari Arun masuk, insyaallah Banda Aceh, Sigli,
    Bireuen
    hingga Tapaktuan bisa normal kembali kelistrikannya,” tuturnya.
    Eddi juga memaparkan perkembangan signifikan terkait pemulihan kelistrikan di sejumlah wilayah terdampak bencana.
    Di Aceh Tamiang, PLN berhasil menyalakan satu penyulang menuju kawasan yang sebelumnya terisolir.
    Dengan penyalaan tersebut, listrik di Tamiang Sports Center, yang berfungsi sebagai posko pengungsian utama, serta sebagian wilayah Kuala Simpang telah kembali menyala.
    Selain itu, PLN turut memasang sejumlah genset darurat, termasuk untuk RSUD Aceh Tamiang dan instalasi PDAM berkapasitas 33 ribu watt, guna memastikan suplai air bersih di posko-posko pengungsian tidak mengalami kendala.
    Untuk mempercepat pemulihan, PLN mengerahkan sebanyak 1.347 personel yang tergabung dalam 118 tim dari berbagai wilayah Indonesia.
    Fokus utama penanganan saat ini berada di Aceh Tamiang, Aceh Timur, dan Aceh Utara, menyusul kerusakan berat yang mengakibatkan 2.147 batang tiang dan 100 gardu tumbang akibat bencana.
    Perbaikan serupa juga telah dituntaskan di Subulussalam, dengan 13 titik gangguan berhasil dipulihkan.
    Wilayah terdampak paling parah berada di UP3 Langsa dan UP3 Lhokseumawe, yang masing-masing mencatat 91 titik kerusakan.
    “Kami mengerahkan seluruh tim,
    all out
    , untuk mempercepat perbaikan jaringan, baik tiang maupun gardu yang rusak,” ungkap Eddi.
    Namun, Eddi mengakui bahwa akses jalan menjadi tantangan dalam penanganan.
    Beberapa wilayah terisolir masih sulit dijangkau, termasuk Pulau Tiga di Aceh Tamiang dan Peunaron, Aceh Timur.
    Kondisi medan yang berat membuat tim belum dapat melakukan survei penuh terhadap aset jaringan di beberapa titik.
    Sementara itu, akses menuju Kabupaten Aceh Tengah masih terputus total.
    Untuk mendukung layanan darurat, PLN mengirimkan sepuluh genset portable berkapasitas 7 ribu watt dengan dukungan BNPB.
    Peralatan tersebut telah diterbangkan ke Aceh Tengah untuk menerangi posko-posko pengungsi yang masih gelap.
    Di wilayah tersebut, PLN masih memiliki PLTD Ayangan yang mampu memasok listrik sebesar 800 ribu watt, sehingga RSUD Aceh Tengah dapat tetap beroperasi tanpa kendala kelistrikan.
    PLN juga berencana mengirimkan satu unit genset berkapasitas 250 ribu watt pada Sabtu besok untuk kebutuhan RSUD Bener Meriah.
    Di sisi lain, layanan kelistrikan di RSUD Langsa telah kembali normal.
    PLN menargetkan penyalaan satu penyulang tambahan di Aceh Tamiang pada malam ini, yang diharapkan dapat mengaliri listrik hingga kawasan Kedai Besi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Korban Tewas Banjir Sumatera Masih Bertambah, Ratusan Ribu Orang Mengungsi
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        6 Desember 2025

    Korban Tewas Banjir Sumatera Masih Bertambah, Ratusan Ribu Orang Mengungsi Nasional 6 Desember 2025

    Korban Tewas Banjir Sumatera Masih Bertambah, Ratusan Ribu Orang Mengungsi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Saat banjir di tiga provinsi Sumatera ditangani, angka masyarakat yang menjadi korban masih terus bertambah.
    Jumlah korban meninggal terus bertambah dan masih banyak masyarakat yang harus mengungsi.
    Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (
    BNPB
    ) per 5 Desember 2025 sore, jumlah korban tewas akibat
    banjir Sumatera
    naik menjadi 867 orang.
    “Total rekapitulasi dari tiga provinsi, total meninggal dunia 867 orang,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam konferensi pers yang digelar secara virtual di kanal YouTube BNPB Indonesia, Jumat (5/12/2025).
    Abdul mengatakan pada hari Jumat kemarin, tim evakuasi di lapangan menemukan 31 jenazah korban banjir di beberapa daerah.
    “Rinciannya, ditemukan 1 jenazah di Tapanuli Tengah, hasil pencarian dari Tim Gabungan di Provinsi Aceh menemukan 20 jenazah, dan di Sumatera Barat ditemukan 10 jenazah,” tuturnya.
    Sementara itu, masih ada 521 orang yang dinyatakan hilang.
    BNPB masih terus melakukan pencarian terhadap para korban.
    Ratusan ribu warga masih harus tinggal di pengungsian karena tidak dapat pulang ke rumahnya yang terkena banjir.
    Berdasarkan data Pusdalops di setiap provinsi, pengungsi paling banyak terdapat di Aceh.
    “Sumatera Utara 51.433 jiwa, Aceh 775.346, dan Sumatera Barat 22.354, sehingga total pengungsi di tiga provinsi ada 849.133 jiwa,” jelasnya.
    Banjir di Sumatera juga menyebabkan kerusakan pada ratusan fasilitas kesehatan.
    Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Benjamin Paulus Octavianus mengungkap, setidaknya ada 31 rumah sakit (RS) dan 156 puskesmas yang terdampak.
    “Total faskes yang terdampak itu 31 rumah sakit, 156 puskesmas,” kata pria yang akrab disapa Benny dalam konferensi pers dilihat dari Kompas TV, Jumat (5/12/2025).
    Benny turut merinci berdasarkan daerahnya. Di Aceh ada 13 rumah sakit dan 122 puskesmas terdampak.
    “Lalu Sumatera Utara 18 rumah sakit dan 22 puskesmas, dan Sumatera Barat 9 puskesmas,” lanjutnya.
    Hingga saat ini, ada beberapa rumah sakit dan puskesmas yang belum bisa beroperasi.
    Enam RS di Aceh dan tiga RS di Sumatera Utara yang belum beroperasi.
    Hanya Sumatera Barat yang semua RS-nya sudah beroperasi.
    “Kalau di Sumatera Barat semuanya sudah beroperasi,” kata Direktur Surveilans dan Kekarantinaan Kesehatan Kemenkes, Sumarjaya, dalam konferensi pers yang disiarkan oleh Kompas TV, Jumat (5/12/2025).
    Sumarjaya mengungkap, dua RS di Langkat Sumut masih terendam banjir sehingga harus menunggu surut dan dibersihkan terlebih dahulu.
    Dua RS ini adalah RS Tanjung Pura dan RS Pertamina Pangkalan Brandan.
    RS Sundari di Medan juga belum bisa beroperasi karena masih tergenang banjir.
    Saat ini, Kemenkes masih melakukan pemetaan terhadap kerusakan yang terjadi di rumah sakit di Aceh.
    Enam RS yang tidak beroperasi di Aceh tersebar ke tiga kabupaten.
    Di Aceh Tamiang ada dua RS yang belum beroperasi, yakni Rumah Sakit Muda Sedia dan Rumah Sakit Pertamina Rantau.
    Di Aceh Utara ada Rumah Sakit Prima Inti Medika yang belum bisa beroperasi akibat bencana.
    Di Aceh Timur terdapat tiga rumah sakit, yaitu Rumah Sakit Mulia Raya, Rumah Sakit RSUD Graha Bunda, dan RSUD Sultan Abdul Azizsyah.
    “Yang (RS) Abdul Aziz, Sultan Abdul Aziz inilah yang saat ini kita sedang melakukan pembersihan, mengidentifikasi alat kesehatan yang rusak, dan mungkin mobilisasi logistik kesehatan,” kata Sumarjaya.
    Kendati masih ada beberapa rumah sakit yang terkena dampak banjir dan tidak bisa beroperasi, Kemenkes memastikan bahwa semua daerah sudah mendapatkan pelayanan kesehatan.
    “Memang saat ini semua yang ada di tiga provinsi, alhamdulillah, sudah mendapatkan pelayanan kesehatan,” imbuh Sumarjaya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dampak Bencana Aceh Memprihatinkan, Mualem Khawatir Warganya Meninggal Kelaparan
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        5 Desember 2025

    Dampak Bencana Aceh Memprihatinkan, Mualem Khawatir Warganya Meninggal Kelaparan Regional 5 Desember 2025

    Dampak Bencana Aceh Memprihatinkan, Mualem Khawatir Warganya Meninggal Kelaparan
    Tim Redaksi
    BANDA ACEH, KOMPAS.com
    – Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau Mualem mengakui sampai saat ini masih ada wilayah terdampak banjir dan longsor di Aceh yang belum mendapatkan bantuan. 
    Terutama di wilayah-wilayah pedalaman atau terisolir. 
    Ia khawatir dengan kondisi semacam ini maka akan banyak warganya yang mati kelaparan. 
    Berdasarkan hasil peninjauannya dalam beberapa hari terakhir,
    Mualem
    menemukan kondisi warga yang cukup memprihatikan. 
    “Sangat memprihatinkan. Bukan meninggal karena banjir, meninggal kelaparan. Itu aja,” katanya saat diwawancari awak media di Lanud SIM Aceh Besar, Jumat (5/12/2025) sore.
    Mualem meminta seluruh jajaran pemerintah dan instansi terkait mempercepat distribusi kebutuhan pokok. 
    Dia juga meminta penanganan akses menuju wilayah-wilayah yang hingga kini masih terisolir akibat bencana banjir dan longsor bisa lebih dipercepat.
    “Masih banyak masyarakat yang membutuhkan sembako dan belum terjamah seperti di wilayah-wilayah pedalaman,” ujarnya. 
    Menurut Mualem, wilayah paling urgent dan paling membutuhkan bantuan sembako di antaranya seperti Aceh Tamiang, Aceh Timur, dan Aceh Utara.
    Akses menuju ke sejumlah kecamatan di daerah itu hanya dapat ditembus melalui jalur udara.
    Karena itu, Mualem meminta kepada jajaran termasuk kepala desa agar bisa bekerja aktif dan menyalurkan sembako kepada mereka yang sangat membutuhkan. 
    “Sembako jangan tertimbun di lokasi tertentu. Banyak titik berat yang harus ditangani cepat,” ujarnya.
    Salah satu wilayah yang mendapat perhatian khusus adalah Kecamatan Seumadam di Aceh Tamiang.
    Ia menyebut TNI dan berbagai unsur lain telah bergerak, namun percepatan tetap dibutuhkan.
    Saat memimpin rapat koordinasi penanganan bencana Aceh di Posko Lanud Sultan Iskandar Muda, Mualem turut menggambarkan situasi kritis di beberapa jalur utama.
    Khususnya ruas Tamiang ke Langsa yang hingga hari ini masih tertutup material banjir dan longsor.
    Ia menyebut adanya temuan kendaraan yang terjebak banjir dengan korban jiwa di dalamnya. 
    Selain akses, Gubernur menekankan kebutuhan mendesak berupa tenda pengungsian dan air bersih terutama untuk wilayah Aceh Tamiang, Aceh Timur, dan Aceh Utara yang masih terisolir.
    Mualem menyebutkan, bahwa lima unit alat berat dari Medan telah diarahkan menuju Aceh Timur dan Aceh Utara untuk mendukung pembukaan akses.
    Mualem juga meminta BNPB memprioritaskan pengiriman tenda dan air bersih dalam waktu sesingkat mungkin.
    Dengan 41 titik jembatan putus di Aceh Utara saja, menurutnya perlu percepatan dan koordinasi yang lebih solid.
    Sehingga distribusi sembako yang menumpuk di lapangan dapat segera bergerak ke desa-desa terdampak.
    “Segera pastikan semua berjalan. Sembako banyak tertumpuk karena akses. Percepat distribusi,” ujarnya.
    Selain itu, Gubernur Mualem juga menyoroti kondisi di Aceh Tengah, terutama akses jalan KKA yang menjadi jalur vital ke wilayah terdampak.
    Ia meminta Dinas PUPR dan instansi terkait segera melakukan percepatan pembenahan. 
    “Kalau Juli agak kewalahan, karena ada jembatan putus. Lebih cepat dikerjakan di KKA. PUPR harus cepat benahi,” tegasnya.
    Terakhirnya, Mualem juga menyebutkan bahwa ada tim dari China berjumlah lima orang.
    Mereka akan membantu pencarian korban tertimbun lumpur menggunakan perangkat khusus. 
    “Mereka punya alat mendeteksi mayat dalam lumpur. Ini sangat membantu,” pungkasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Hakim MK Sindir Kepala BNPB yang Ucapannya Bikin Heboh: Diseleksi Benar atau Tidak?

    Hakim MK Sindir Kepala BNPB yang Ucapannya Bikin Heboh: Diseleksi Benar atau Tidak?

    GELORA.CO  – Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Saldi Isra menyoroti pernyataan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto mengenai bencana di Sumatra. Suharyanto sebelumnya sempat menyebut bencana Sumatra hanya mencekam di media sosial

    Saldi mempertanyakan mekanisme seleksi perwira TNI yang ditempatkan di kementerian atau lembaga (K/L). Dia ingin tahu apakah proses penempatan perwira tersebut sudah berjalan sesuai standar.

    Pernyataan itu disampaikan Saldi Isra dalam sidang lanjutan perkara 197/PUU-XXIII/2025 terkait uji materi Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2025 tentang TNI. Sidang tersebut turut menghadirkan perwakilan pemerintah, salah satunya dari Wakil Menteri Hukum Edward Omar Sharif Hiariej atau Eddy Hiariej.

    Eddy menjelaskan bahwa penempatan perwira TNI ke K/L dilakukan atas permintaan pimpinan lembaga, bukan dari inisiatif TNI. Dia juga menyebut ada proses seleksi internal sebelum perwira ditempatkan di luar institusi militer.

    Penjelasan itu langsung ditanggapi oleh Saldi Isra. “Tolong kami juga dijelaskan mekanisme seleksi seperti yang diceritakan oleh Pak Wamen tadi,” ujarnya.

    Saldi kemudian mengaitkan hal tersebut dengan pernyataan Kepala BNPB Suharyanto yang sempat menyebut bencana Sumatra hanya mencekam di media sosial. Pernyataan itu viral dan menuai kritik publik.

    “Saya ini sebetulnya agak merasa sedih juga pernyataan seorang perwira tinggi soal bencana di Sumatera Barat itu,” kata Saldi.

    Saldi menyoroti kualitas seleksi perwira yang ditempatkan di lembaga sipil, mengingat pernyataan tersebut keluar dari pejabat setingkat kepala badan.

    “Ini memang diseleksi secara benar atau tidak itu? Masa bencana dikatakan hanya ributnya di medsos saja,” imbuhnya.

    Sebelumnya, Kepala BNPB Suharyanto telah meminta maaf kepada Bupati Tapanuli Selatan Gus Irawan Pasaribu setelah melihat langsung kondisi banjir di Desa Aek Garoga, Kecamatan Batang Toru, Minggu (30/11/2025). Dia mengaku tidak menyangka dampak bencana sebesar itu.

    “Saya tidak mengira sebesar ini. Saya mohon maaf Pak Bupati. Ini, bukan berarti kami tidak peduli begitu,” ujar Suharyanto.

    BNPB memastikan tetap hadir membantu masyarakat terdampak banjir di Tapanuli Selatan maupun wilayah lain yang mengalami bencana

  • Masa Bencana Dikatakan hanya Ributnya di Medsos Saja

    Masa Bencana Dikatakan hanya Ributnya di Medsos Saja

    GELORA.CO  – Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Saldi Isra menyoroti pernyataan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto yang sebelumnya menyebut bahwa situasi bencana di Sumatra hanya mencekam di media sosial. Saldi mengaku prihatin pernyataan tersebut keluar dari pimpinan lembaga yang juga merupakan perwira tinggi TNI.

    Komentar itu disampaikan Saldi dalam sidang lanjutan perkara 197/PUU-XXIII/2025 terkait uji materi Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2025 tentang TNI.

    Dalam sidang, Wakil Menteri Hukum dan HAM Edward Omar Sharif Hiariej (Eddy Hiariej) menjelaskan bahwa penempatan perwira TNI di kementerian atau lembaga merupakan permintaan langsung dari pimpinan K/L, bukan inisiatif TNI. Ia juga menjelaskan adanya mekanisme seleksi internal di tubuh TNI sebelum penempatan dilakukan.

    Pemaparan itu langsung ditanggapi Hakim Saldi, yang meminta penjelasan lebih lanjut mengenai proses seleksi tersebut.

    “Tolong kami juga dijelaskan mekanisme seleksi seperti yang diceritakan Pak Wamen tadi,” ujar Saldi.

    Saldi kemudian menyinggung pernyataan Kepala BNPB Suharyanto yang sempat viral karena menyatakan bencana di Sumatra hanya “mencekam di medsos”.

    “Saya sebetulnya merasa sedih mendengar pernyataan seorang perwira tinggi soal bencana di Sumatera Barat itu,” kata Saldi, Jumat (5/12/2025).

    “Ini diseleksi secara benar atau tidak? Masa bencana dikatakan hanya ributnya di medsos saja,” tambahnya.

    Sebelumnya, Suharyanto telah menyampaikan permintaan maaf kepada Bupati Tapanuli Selatan, Gus Irawan Pasaribu, saat meninjau kondisi bencana di Desa Aek Garoga, Kecamatan Batang Toru, Minggu (30/11/2025). Ia mengaku tak menyangka dampak banjir di wilayah tersebut sebesar yang ia lihat langsung.

    “Saya tidak mengira sebesar ini. Saya mohon maaf, Pak Bupati. Ini bukan berarti kami tidak peduli,” ujar Suharyanto.

    Dia menegaskan bahwa BNPB hadir di Tapanuli Selatan dan wilayah terdampak lainnya untuk membantu masyarakat yang mengalami bencana

  • Mentan Amran Beri Peringatan Keras Soal Bantuan Banjir Sumatra: Ini Tabungan Akhirat, Jangan Ada yang Sunat

    Mentan Amran Beri Peringatan Keras Soal Bantuan Banjir Sumatra: Ini Tabungan Akhirat, Jangan Ada yang Sunat

    Jakarta (beritajatim.com) – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman tidak main-main dalam mengawal distribusi bantuan kemanusiaan untuk korban banjir di Sumatera. Saat melepas Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Banda Aceh 593 yang memuat ratusan truk logistik di Dermaga Kolinlamil, Jakarta, Jumat (5/12/2025), Mentan mengeluarkan peringatan keras kepada seluruh pihak agar menjaga integritas dan memastikan tidak ada satu pun bantuan yang “disunat” atau diselewengkan.

    Mentan Amran menegaskan bahwa bantuan dengan total komitmen senilai Rp75 miliar ini bukan sekadar barang logistik, melainkan amanah dari hasil gotong royong pegawai dan mitra yang harus dipertanggungjawabkan dunia akhirat.

    “Ini adalah bantuan yang diberikan oleh seluruh mitra strategis, pengusaha, dan pegawai Kementerian Pertanian. Kami bertanggung jawab sampai di tujuan. Jangan sampai ada yang disalahgunakan. Ini amanah,” tegas Mentan Amran.

    Peringatan tegas ini disampaikan untuk menjamin 207 truk logistik yang diangkut kapal TNI AL tersebut benar-benar sampai ke tangan korban banjir bandang dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat tanpa pengurangan sedikitpun. Amran menyebut bantuan ini memiliki nilai spiritual yang tinggi bagi para donatur.

    “Supaya bantuan saudara-saudara kita ini sampai sesuai jumlah yang disampaikan. Ini tabungan akhirat, amanah. Kami kawal sampai naik kapal, sampai masuk ke BNPB, sampai berita acara diterima,” ucapnya.

    Dalam pelepasan hari ini, total bantuan yang diberangkatkan bernilai Rp34,8 miliar. Komposisi bantuan telah disesuaikan berdasarkan pantauan lapangan yang mendesak, seperti 3.115 dus mi instan, 1.780 dus susu, 35 ton minyak goreng, sarden, selimut, obat-obatan, pampers, hingga genset untuk wilayah yang mengalami krisis listrik.

    “Kami mengecek langsung di lapangan apa kebutuhan masyarakat. Ternyata yang dibutuhkan adalah makanan siap saji, karena beras sudah cukup,” jelas Amran.

    Selain menekankan aspek integritas, Mentan Amran juga mengambil langkah taktis dengan memangkas birokrasi. Ia menginstruksikan jajarannya untuk mendahulukan pengiriman barang daripada urusan administrasi surat-menyurat saat merespons permintaan darurat dari kepala daerah.

    “Kemarin Wagup Aceh telepon minta minyak goreng dan beras. Dua ribu kilo minyak goreng langsung dikeluarkan, suratnya menyusul. Di Lhokseumawe minta seratus ton, keluarin dulu. Ini darurat,” tegasnya.

    Misi kemanusiaan menggunakan KRI Banda Aceh 593 ini dijadwalkan menempuh rute Padang, Sibolga, hingga Aceh. Operasi ini melibatkan kolaborasi lintas sektor, mulai dari TNI AL, TNI AU yang mengerahkan Hercules, Bulog, hingga BUMN pangan lainnya untuk menembus isolasi wilayah terdampak bencana. [beq]

  • Mentan Amran Kirim Rp75 Miliar Bantuan Logistik untuk Korban Bencana Sumatra, Prioritaskan Makanan

    Mentan Amran Kirim Rp75 Miliar Bantuan Logistik untuk Korban Bencana Sumatra, Prioritaskan Makanan

    Jakarta (beritajatim.com) – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman merealisasikan komitmen bantuan kemanusiaan senilai total Rp75 miliar untuk penanganan darurat korban bencana banjir bandang dan tanah longsor di wilayah Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Realisasi bantuan logistik tersebut ditandai dengan pelepasan 207 truk pengangkut yang diberangkatkan menggunakan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Banda Aceh 593 dari Dermaga Kolinlamil, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (5/12/2025).

    Mentan Amran memimpin langsung proses pemuatan bantuan sejak pukul 05.35 WIB. Kapal perang ini dijadwalkan menempuh rute strategis mulai dari Padang, kemudian bergerak ke Sumatera Utara, dan berakhir di Aceh untuk mendistribusikan logistik ke titik-titik terisolir sesuai koordinasi dengan BNPB.

    Dalam keterangannya, Mentan merinci bahwa bantuan yang dikirimkan fokus pada kebutuhan mendesak yang sulit didapatkan di lokasi bencana, seperti makanan siap saji (mi instan, sosis, susu), air mineral, hingga genset untuk pasokan listrik darurat.

    “Kami mengecek langsung di lapangan apa kebutuhan masyarakat. Ternyata yang dibutuhkan adalah makanan siap saji, karena beras sudah cukup,” kata Mentan Amran, Jumat (5/12/2025).

    Bantuan masif ini merupakan hasil gotong royong dalam program “Kementan Peduli Bencana” yang menghimpun partisipasi dari mitra strategis, pengusaha, serta pegawai Kementerian Pertanian. Mentan menegaskan pengawasan ketat dilakukan agar bantuan dengan nilai fantastis ini tepat sasaran.

    “Ini adalah bantuan yang diberikan oleh seluruh mitra strategis, pengusaha, dan pegawai Kementerian Pertanian. Kami bertanggung jawab sampai di tujuan. Jangan sampai ada yang disalahgunakan. Ini amanah,” tegasnya.

    Secara akumulatif, total valuasi bantuan yang telah terhimpun mencapai angka Rp75 miliar. Pengiriman hari ini membawa logistik senilai Rp34,8 miliar, melengkapi pengiriman udara via Hercules sehari sebelumnya, dan akan terus bertambah sesuai kebutuhan lapangan.

    “Total yang kita berangkatkan sekarang dengan kemarin 34,8 miliar. Tidak menutup kemungkinan ada lagi. Tadi pagi ada tambahan bantuan, kita kirim lagi terus menerus,” jelas Mentan Amran.

    Selain bantuan logistik senilai Rp75 miliar tersebut, pemerintah melalui Kementan juga menggelontorkan cadangan pangan strategis berupa 44 ribu ton beras dan 6 ribu ton minyak goreng.

    “Bantuan dari pemerintah langsung yaitu 44 ribu ton beras sudah kita kirim. Minyak goreng 6 ribu ton juga sudah kita kirim,” ujarnya.

    Demi kecepatan penanganan, Mentan Amran menerapkan kebijakan pangkas birokrasi. Permintaan bantuan dari kepala daerah langsung dieksekusi hari itu juga tanpa menunggu proses administrasi yang berbelit.

    “Kemarin Wagup Aceh telepon minta minyak goreng dan beras. Hari itu juga kami langsung telepon Bulog dan Bapanas. Dua ribu kilo minyak goreng langsung dikeluarkan, suratnya menyusul. Di Lhokseumawe minta seratus ton, keluarkan dulu. Ini darurat,” tegasnya.

    Mentan Amran juga memastikan seluruh bantuan ini dikawal hingga proses serah terima berita acara dengan BNPB, sebagai bentuk pertanggungjawaban moral dan material.

    “Supaya bantuan saudara-saudara kita ini sampai sesuai jumlah yang disampaikan. Ini tabungan akhirat, amanah. Kami kawal sampai naik kapal, sampai masuk ke BNPB, sampai berita acara diterima,” ucapnya.

    Menutup keterangannya, Mentan kembali menekankan kesesuaian jumlah bantuan yang sampai ke tangan korban dengan komitmen awal.

    “Ini tabungan akhiratnya saudara-saudara kita. Bantuan kami yakinkan tiba dengan jumlah seperti yang disampaikan semula, yaitu 75 miliar,” pungkasnya. [beq]

  • Korban Tewas Banjir Sumatera Masih Bertambah, Ratusan Ribu Orang Mengungsi
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        6 Desember 2025

    Puan Minta Pemerintah Lebih Fokus dan Tanggap Tangani Bencana Sumatera Nasional 5 Desember 2025

    Puan Minta Pemerintah Lebih Fokus dan Tanggap Tangani Bencana Sumatera
    Tim Redaksi
    BANDUNG, KOMPAS.com –
    Ketua DPR RI Puan Maharani meminta pemerintah pusat dan pemerintah daerah lebih fokus serta tanggap dalam menangani bencana banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera.
    Dia menegaskan bahwa keselamatan warga terdampak, termasuk yang kini masih berada di posko pengungsian, menjadi prioritas utama yang harus diutamakan saat ini.
    “Kami meminta pemerintah pusat dan pemerintah daerah bisa menangani kejadian ini lebih efektif, lebih baik, dan lebih tanggap,” ujar Puan di Bandung, Jawa Barat, Jumat (5/12/2025).
    Ketika ditanya soal upaya
    penanganan bencana
    yang harus ditingkatkan, Puan menekankan bahwa fokus utama saat ini tetap pada upaya penyelamatan dan pemulihan korban.
    “Yang pertama-tama difokuskan adalah menangani penanganan bencana dahulu,” ujar politikus PDI-P tersebut.
    Puan mengatakan Komisi IV DPR sebelumnya telah memanggil Menteri Kehutanan untuk melakukan evaluasi atas penanganan bencana di wilayah terdampak.
    Namun, hasil evaluasi itu akan dibahas lebih lanjut setelah situasi darurat terkendali.
    Meski begitu, Puan meyakini seluruh pihak yang terlibat dalam penanggulangan bencana di lapangan telah menjalankan tugas secara maksimal.
    “Tapi kami meyakini semuanya sudah bekerja semaksimal mungkin untuk melakukan hal-hal yang memang perlu dilakukan. Juga teman-teman di DPR pun juga sudah berusaha untuk membantu, melakukan semua hal yang bisa kami bantu, melaksanakan apa yang bisa kami lakukan,” kata Puan.
    Diberitakan sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan jumlah korban terdampak
    banjir dan longsor
    di Aceh,
    Sumatera
    Utara, dan Sumatera Barat terus bertambah.
    Hingga Jumat (5/12/2025), sebanyak 836 orang meninggal dunia, 209 orang masih hilang, dan 2.700 orang mengalami luka-luka.
    Korban jiwa terbanyak tercatat di Aceh dengan 325 orang, disusul Sumatera Utara 311 orang, dan Sumatera Barat 200 orang.
    Selain itu, kerusakan fasilitas publik juga cukup luas.
    Tercatat 326 fasilitas pendidikan, 185 rumah ibadah, 25 fasilitas kesehatan, 115 kantor, serta 295 jembatan rusak akibat bencana tersebut.
    Data ini diperoleh dari Dashboard Penanganan Darurat Banjir dan Longsor Sumatera Tahun 2025 yang dirilis Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Bencana (Pusdatin) BNPB.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.