Kementrian Lembaga: BNPB

  • Akses Mulai Terbuka, Kemensos Kirim Bantuan ke Bener Meriah dan Aceh Tengah
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        7 Desember 2025

    Akses Mulai Terbuka, Kemensos Kirim Bantuan ke Bener Meriah dan Aceh Tengah Nasional 7 Desember 2025

    Akses Mulai Terbuka, Kemensos Kirim Bantuan ke Bener Meriah dan Aceh Tengah
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kementerian Sosial (Kemensos) mulai mengirimkan bantuan untuk korban banjir bandang dan tanah longsor di Kabupaten Bener Meriah serta Aceh Tengah pada Minggu (7/12/2025) ini.
    Pengiriman bantuan baru dapat dilakukan karena dua wilayah tidak bisa diakses. 
    “Pada hari ini, karena kemarin di Bener Meriah dan Aceh Tengah susah untuk diakses,
    Kemensos
    Insya Allah jam 11.00 WIB nanti sudah bisa memasukkan barang ya, baik itu permakanan maupun buffer stock,” ungkap Wakil Menteri Sosial (Wamensos), 
    Agus Jabo Priyono
    di Bundaran HI, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu.
    Setelah pendistribusian rampung di dua kabupaten tersebut, Agus juga memastikan, Kementerian Sosial akan mendirikan dapur umum. 
    Hingga saat ini, Kemensos telah mengeluarkan anggaran senilai Rp 66 miliar untuk bantuan korban bencana di Sumatera.
    “Kita akan masuk ke seluruh kota, ke seluruh daerah yang benar dampak bencana itu ya, dan pada hari ini yang kemarin-kemarin kita belum masuk di Aceh Tengah dan Bener Meriah, Insya Allah kita hari ini sudah bisa masuk,” tambah dia.
    Diberitakan sebelumnya, data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per 6 Desember 2025 hari ini mencatat jumlah
    korban tewas
    akibat banjir di Sumatera bertambah menjadi 914 orang.
    Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan data ini diperoleh berdasarkan rekapitulasi hasil pencarian dan pertolongan yang dilakukan pada Sabtu (6/12/2025) sore.
    “Di hari ini, Sabtu, 6 Desember 2025, jumlah korban meninggal secara total itu 914 jiwa,” ucap Abdul Muhari, dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube BNPB, Sabtu (6/12/2025).
    Angka ini bertambah 47 orang dari data Jumat (5/12/2025) kemarin.
    Rinciannya, jumlah korban meninggal di Aceh sebanyak 359 jiwa, di Sumatera Utara 329 jiwa, dan di Sumatera Barat 226 jiwa.
    “Untuk detail per provinsi, untuk Provinsi Aceh per hari ini itu berjumlah 359 jiwa, bertambah 14. Kemudian, Sumatera Utara itu 329 jiwa dan Sumatera Barat 226 jiwa,” ujar dia.
    Abdul menegaskan, BNPB akan terus mengoptimalkan dan melakukan percepatan operasi pencarian dan pertolongan untuk para korban yang masih hilang.
    “Sekali lagi inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Tentu saja simpati yang sangat mendalam kepada para korban,” imbuh dia.
    Selain itu, ia juga memaparkan ada 389 korban hilang dari tiga provinsi di Sumatera akibat bencana banjir dan longsor.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kemenbud Salurkan Bantuan Logistik untuk Korban Tapanuli

    Kemenbud Salurkan Bantuan Logistik untuk Korban Tapanuli

    TAPANULI UTARA – Pemerintah melalui Kementerian Kebudayaan RI menyalurkan bantuan logistik bagi korban bencana Sumatera berupa banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Sumatra Utara. Bantuan ini dikirim melalui Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah II untuk mempercepat pemulihan warga di masa tanggap darurat.

    Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyebut kementeriannya telah menggalang dana sekitar Rp1,5 miliar untuk mendukung penanganan awal. “Dana ini akan disalurkan melalui BPK di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat untuk warga terdampak,” ujar Fadli dalam taklimat media, 4 Desember 2025.

    Penyerahan bantuan dilakukan di Lanud Silangit, Sabtu (6/12), oleh Kepala BPK Wilayah II Sukronedi kepada Direktur Pengelolaan Logistik dan Peralatan BNPB Bambang Surya Putra serta perwakilan Kodim 0210/TU Reinhard R.J.F Tampubolon. Paket bantuan mencakup kebutuhan pangan, sanitasi, serta perlengkapan tanggap darurat.

    Sukronedi menyampaikan bantuan ini akan dikirim ke empat kabupaten terdampak: Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, dan Sibolga. “Semoga segera sampai dan dapat meringankan beban masyarakat,” ujarnya.

    Banjir di Sumatra menimbulkan dampak luas terhadap ribuan warga, termasuk ancaman terhadap warisan budaya lokal akibat cuaca ekstrem. Kemenbud memastikan koordinasi dengan BNPB dan pemerintah daerah terus dilakukan untuk distribusi lanjutan sesuai kebutuhan lapangan.

  • Sepekan di Lokasi Bencana Sumatera, Wamensos: Listrik Mati, Air Bersih Minim, BBM Menipis
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        7 Desember 2025

    Sepekan di Lokasi Bencana Sumatera, Wamensos: Listrik Mati, Air Bersih Minim, BBM Menipis Nasional 7 Desember 2025

    Sepekan di Lokasi Bencana Sumatera, Wamensos: Listrik Mati, Air Bersih Minim, BBM Menipis
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Wakil Menteri Sosial, Agus Jabo Priyono, menceritakan pengalaman kunjungan kerja (kunker) selama satu pekan ke sejumlah wilayah terdampak banjir bandang dan tanah longsor di Sumatera.
    “Memang kondisinya masih cukup parah, belum ada listrik, kemudian stok air bersih juga berkurang, BBM juga, apa namanya, terbatas,” ungkap Agus di Bundaran HI, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (7/12/2025).
    Agus mengatakan kelangkaan BBM di
    Aceh Tamiang
    terjadi karena hanya satu SPBU yang beroperasi. Ia pun mengaku sempat kehabisan BBM saat kunjungan kerja di sana.
    Saat itu, dia tengah dalam perjalanan dari Kota Medan, Sumatera Utara, ke Kutacane, Aceh Tenggara, untuk menyambut kedatangan Presiden Prabowo Subianto.
    “Di Kutacane sampai ke Medan itu antrian BBM luar biasa. Itu pada waktu itu memang stoknya mungkin terbatas dan saya sendiri juga bersama rombongan kehabisan bensin,” ujar Agus saat ditemui di Bundaran HI, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (7/12/2025).
    Agus pun tidak ada pilihan lain untuk menepikan kendaraan. Dia bersama rombongan turut antre bersama warga yang lain.
    “Tetapi kemudian sekitar 4 jam (atau) 5 jam akhirnya kita mendapatkan BBM,” jelasnya.
    Setelah mendapatkan BBM ini, Agus dan rombongan kembali melanjutkan perjalanan ke daerah di Provinsi Aceh lain yang turut terdampak akibat bencana ini.
    Di sisi lain, Agus memastikan berbagai kendala yang ia hadapi selama sepekan di lokasi bencana kini sudah banyak membaik.
    “Tapi sepertinya sekarang ini, ya, untuk kendala BBM mungkin sudah mulai terantisipasi karena akses, ya, akses untuk distribusi BBM ke daerah-daerah yang terkena dampak bencana untuk jalur daratnya sudah mulai kondusif,” katanya.
    Dalam kunkernya itu, Agus juga memastikan bahwa bantuan oleh pemerintah sudah sangat masif ke sejumlah daerah.
    “Memang karena aksesnya terbatas, kemudian bantuan-bantuan itu disalurkan lewat jalur udara, baik menggunakan helikopter maupun menggunakan pesawat-pesawat Hercules,” kata dia.
    “Tetapi terhitung sejak tanggal 2 Desember atau 3 Desember setelah jalur darat bisa terakses, ya, oleh kendaraan logistik, itu bantuan-bantuan sudah hampir merata masuk ke daerah-daerah yang terdampak bencana,” tambahnya.
    Menurut dia, ini merupakan sinergisitas kementerian dan lembaga terkait untuk menyalurkan bantuan kepada mereka yang membutuhkan.
    “Untuk urusan logistik ini aman, cuman proses distribusinya memang harus bersabar, ya,” ucapnya.
    Dalam hal ini, Agus menekankan bahwa kebutuhan tanggap darurat untuk korban bencana Sumatera terbilang aman.
    Sebab,
    Kementerian Sosial
    telah memberikan bantuan dan membuka dapur umum, salah satunya adalah Aceh Tamiang, daerah yang sebelumnya dinyatakan terisolasi.
    Pada Minggu (7/12/2025) pukul 11.00 WIB, Kementerian Sosial menjadwalkan pengiriman bantuan ke Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah.
    Kedua wilayah itu masih sulit dijangkau karena akses darat terputus saat Agus melakukan kunjungan kerja.
    Sejauh ini, Kementerian Sosial telah mengeluarkan uang senilai Rp 66 miliar untuk korban bencana di Sumatera.
    “Jadi untuk saat ini yang sudah dikeluarkan oleh Kemensos untuk membantu saudara-saudara kita yang terdampak
    bencana banjir
    itu kurang lebih Rp 66 miliar,” kata dia.
    “Kita akan masuk ke seluruh kota, ke seluruh daerah yang benar-benar terdampak bencana itu, ya, dan pada hari ini yang kemarin-kemarin kita belum masuk di Aceh Tengah dan Bener Meriah, Insya Allah kita hari ini sudah bisa masuk,” tambahnya.
    Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per 6 Desember 2025 mencatat jumlah korban tewas akibat banjir di Sumatera bertambah menjadi 914 orang.
    Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan data ini diperoleh berdasarkan rekapitulasi hasil pencarian dan pertolongan yang dilakukan pada Sabtu (6/12/2025) sore.
    “Di hari ini, Sabtu, 6 Desember 2025, jumlah korban meninggal secara total itu 914 jiwa,” ucap Abdul Muhari, dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube BNPB, Sabtu (6/12/2025).
    Angka ini bertambah 47 orang dari data Jumat (5/12/2025) kemarin.
    Rinciannya, jumlah korban meninggal di Aceh sebanyak 359 jiwa, di Sumatera Utara 329 jiwa, dan di Sumatera Barat 226 jiwa.
    “Untuk detail per provinsi, untuk Provinsi Aceh per hari ini itu berjumlah 359 jiwa, bertambah 14. Kemudian, Sumatera Utara itu 329 jiwa dan Sumatera Barat 226 jiwa,” ujar dia.
    Abdul menegaskan, BNPB akan terus mengoptimalkan dan melakukan percepatan operasi pencarian dan pertolongan untuk para korban yang masih hilang.
    “Sekali lagi inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Tentu saja simpati yang sangat mendalam kepada para korban,” imbuhnya.
    Selain itu, ia juga memaparkan ada 389 korban hilang dari tiga provinsi di Sumatera akibat bencana banjir dan longsor.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Atasi Krisis Pangan, Kemensos Buka 5 Dapur Umum di Wilayah Aceh Terdampak Bencana

    Atasi Krisis Pangan, Kemensos Buka 5 Dapur Umum di Wilayah Aceh Terdampak Bencana

    Meski logistik aman, ia mencatat masih ada masalah lain yang masih terjadi di lapangan, seperti pemadaman listrik, kurangnya air bersih hingga terbatasnya pasokan BBM karena infrastruktur SPBU banyak yang rusak masih menjadi tantangan. 

    “Di Aceh Tamiang hanya satu pom bensin yang bisa digunakan. Jadi memang harus bersabar dalam proses distribusinya,” ujarnya. 

    Namun untuk urusan kebutuhan dasar yakni permakanan, Agus menjamin Kemensos mampu menangani dengan mendirikan lima dapur umum di Aceh Tamiang, terdiri dari satu dapur umum induk dan empat dapur umum mandiri. Dapur umum juga telah dibuka di sejumlah wilayah lain seperti Langkat dan beberapa daerah di Sumatera Barat.

    Agus optimis, bantuan tambahan akan segera dikirim ke wilayah yang masih sulit diakses seperti Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Tengah.

    “Insyaallah jam 11 siang ini sudah bisa memasukkan logistik dan mendirikan dapur umum karena yang paling mendesak di sana adalah makanan dan air bersih,” dia menutup.

    Sebelumnya, pemerintah mengirimkan genset listrik berkapasitas 250 KWH diangkut menuju Rumah Sakit di Takengon, Aceh Tengah untuk mempercepat pemulihan layanan vital di wilayah terdampak bencana banjir, Sabtu (6/12/2025). Genset dikirim menggunakan helikopter Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). 

    “Sabtu 6 Desember 2025, melalui helikopter BNPB, telah diangkut Genset listrik 250 KWH untuk Rumah Sakit di Aceh Tengah, Takengon,” ujar Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya dikutip dari siaran persnya, Minggu (7/12/2025).

    Dia menjelaskan bahwa Takengon merupakan salah satu wilayah yang akses daratnya belum sepenuhnya pulih.

    “Takengon, Aceh Tengah, adalah salah satu kabupaten yang jalan daratnya terputus akibat longsor dan jembatan putus di berbagai jalur,” katanya.

     

  • Akses Darat Terputus, Pemerintah Kirim Genset untuk RS di Aceh Pakai Helikopter

    Akses Darat Terputus, Pemerintah Kirim Genset untuk RS di Aceh Pakai Helikopter

    Bisnis.com, JAKARTA — Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya menyampaikan pemerintah telah mengirim genset untuk rumah sakit di Takengon, Aceh Tengah.

    Teddy mengatakan genset berkekuatan 250 KWH diangkut menuju Rumah Sakit di Takengon, Aceh Tengah menggunakan helikopter Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Sabtu (6/12/2025).

    “Sabtu 6 Desember 2025, melalui helikopter BNPB, telah diangkut Genset listrik 250 KWH untuk Rumah Sakit di Aceh Tengah, Takengon,” ujar Teddy dalam keterangan tertulis, dikutip Minggu (7/12/2025).

    Teddy mengemukakan Takengon merupakan salah satu wilayah yang aksesnya terputus akibat bencana alam di Sumatra. Oleh sebab itu, pengiriman genset ini diharapkan dapat memperkuat operasional rumah sakit dalam memberikan layanan kesehatan di lokasi.

    “Takengon, Aceh Tengah, adalah salah satu kabupaten yang jalan daratnya terputus akibat longsor dan jembatan putus di berbagai jalur,” imbuhnya.

    Lebih lanjut, Teddy menyampaikan bahwa pemerintah melalui PLN dan Kementerian Pekerjaan Umum terus melakukan percepatan perbaikan infrastruktur kelistrikan dan jalur transportasi darat. 

    Teddy sendiri kembali menegaskan bahwa pemerintah akan untuk terus mempercepat pemulihan di seluruh wilayah terdampak bencana melalui kerja sama lintas kementerian dan lembaga.

    “PLN dan Kementerian PU terus memperbaiki seluruh gardu listrik dan terus memberikan pasokan listrik serta membuka jalur darat secepat mungkin,” pungkasnya.

  • Prabowo Tiba di Aceh Tinjau Lokasi Banjir, Langsung Peluk Gubernur Mualem

    Prabowo Tiba di Aceh Tinjau Lokasi Banjir, Langsung Peluk Gubernur Mualem

    Berdasarkan informasi dihimpun, Prabowo akan mengunjungi Kabupaten Bireuen. Di sana, dia akan meninjau jembatan rusak akibat banjir serta mengunjungi dapur umum untuk warga terdampak banjir.

    Sejumlah menteri tampak mendampingi yakni, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteti ESDM Bahlil Lahadalia. Kemudian, Kepala BNPB Suharyanto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, hingga Kepala Badan Komunikasi Pemerintah Angga Raka Prabowo.

    Sebelumnya, Presiden Prabowo bertolak dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta menuju Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, Kabupaten Aceh Besar, Minggu sekitar pukul 07.55 WIB.

    Setibanya di Aceh, Prabowo diagendakan meninjau titik yang mengalami kerusakan dan dampak signifikan akibat banjir, sekaligus menerima laporan terbaru dari pemerintah daerah dan instansi terkait.

    Kunjungan ini dilakukan sebagai bagian dari upaya Prabowp memastikan percepatan penanganan darurat serta pemulihan di daerah terdampak.

    Selain itu, Prabowo juga akan memantau distribusi bantuan, proses evakuasi warga, serta langkah-langkah pembukaan akses jalan. Pemerintah menegaskan bahwa penanganan banjir di Aceh menjadi prioritas nasional dan seluruh sumber daya dikerahkan untuk mempercepat pemulihan kondisi masyarakat.

  • Bak Kota Mati, Begini Kondisi Terkini Aceh Tamiang usai Banjir dan Longsor

    Bak Kota Mati, Begini Kondisi Terkini Aceh Tamiang usai Banjir dan Longsor

    GELORA.CO  – Kondisi Kabupaten Aceh Tamiang mencekam dan bak kota mati usai diterjang banjir bandang dan longsor pada 25 November 2025 lalu. Meski sudah sepekan, situasi di kabuaten tersebut masih porak-poranda.

    Selain krisis makanan, kesulitan tempat tinggal, dan krisis air bersih, pemandangan puing-puing berupa truk, mobil, dan kayu gelondongan yang berserakan di tengah kota menjadi bukti betapa dahsyatnya bencana ini. 

    Di Kota Kuala Simpang, pusat Kabupaten Aceh Tamiang, sisa-sisa bencana terlihat jelas: truk tangki saling bertindihan, rumah-rumah rusak parah tertumpuk kayu gelondongan, dan listrik mati total. Kerusakan tempat tinggal hampir dirasakan semua warga Kuala Simpang. 

    Di Desa Kota Lintang Bawah, Kecamatan Kota Lintang, tingkat kerusakan rumah bahkan mencapai sekitar 90 persen. 

    Sejak banjir terjadi, warga Aceh Tamiang mengalami kesulitan komunikasi dan pemadaman listrik total. Hal ini disebabkan banyaknya tiang listrik yang rubuh dan terseret banjir. 

    Menurut keterangan warga setempat, pemadaman listrik ini diperkirakan akan berlangsung lama. “Mati listrik diperkirakan akan normal sekitar dua bulan lagi,” ujar salah seorang warga, Minggu (7/12/2025). 

    Kondisi kelumpuhan infrastruktur ini semakin memperparah kesulitan warga dalam mengakses informasi dan bantuan. 

    Warga Aceh Tamiang menyampaikan pendapat keras mengenai perbandingan tingkat keparahan bencana yang beredar di publik.

    Pernyataan Kepala BNPB yang menyebutkan bahwa banjir seolah hanya dibesar-besarkan di media sosial menuai tanggapan warga. 

    Menurut warga Aceh Tamiang, M Zainal Tanjung, hingga saat ini, warga belum membutuhkan bantuan logistik dan terpal yang memadai. “Kebutuhan mendesak saat ini adalah logistik, terutama warga di pelosok,” katanya.

    Selain logistik, kata dia, kebutuhan mendesak lainnya adalah terpal untuk mendirikan tenda darurat. Sebab, hampir 90 persen rumah warga rusak parah diterjang banjir. 

    “Apa yang viral dan dibesar-besarkan di media sosial “belum ada apa-apanya” dibandingkan dengan kondisi kehancuran yang mereka alami secara langsung di Aceh Tamiang,” ujarnya

  • BNPB: Korban Meninggal Bencana Sumatera Tembus 916 Jiwa, 274 Orang Masih Hilang

    BNPB: Korban Meninggal Bencana Sumatera Tembus 916 Jiwa, 274 Orang Masih Hilang

    Jakarta

    Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat total ada 916 korban jiwa bencana Sumatera berdasarkan data yang dihimpun hingga Minggu (7/12/2025). BNPB juga melaporkan 274 orang masih dinyatakan hilang.

    Sementara sekitar 4.200 warga lainnya mengalami luka-luka. Total kematian terbanyak di Agam dengan 172 kasus, disusul Aceh Utara 128 kasus, dan Tapanuli Tengah 102 kasus.

    Tidak sedikit fasilitas umum yang ikut terdampak. BNPB merinci 1.300 fasilitas umum rusak, 199 fasilitas kesehatan ‘kolaps’, 697 fasilitas pendidikan hancur, 420 rumah ibadah dan 234 tak lagi bisa beroperasi.

    Akses jalan banyak terputus, hal ini ditandai dengan 405 jembatan yang rusak.

    Sebelumnya diberitakan, Kementerian Kesehatan RI mendata ratusan ribu kelompok rentan terdampak bencana banjir dan longsor di Sumatera, terparah di Aceh. Kepala Pusat Krisis Kesehatan (Pusdatinkes) Kemenkes, Agus Jamaludin, SKM, M Kes, menekankan banyak dari kelompok rentan di Aceh kesulitan mendapat layanan kesehatan akibat fasilitas kesehatan rusak, terendam, bahkan tidak dapat beroperasi.

    Beberapa rumah sakit dan puskesmas dilaporkan terputus aksesnya akibat jembatan ambruk, jalan longsor, serta pasokan listrik dan BBM yang tidak tersedia.

    “Ini data untuk menambah pemahaman kondisi di Aceh. Untuk bayi saja ada 104.623 orang. Kemudian balita 101.008 orang. Ibu hamil 394.250 orang. Ibu menyusui 2.380 orang. Lansia 459.428 orang. Disabilitas 17.077 orang. Dan pasien yang perlu hemodialisa 545 orang,” kata Agus dalam konferensi pers Jumat (5/12/2025).

    Data tersebut mencakup seluruh 18 kabupaten/kota di Provinsi Aceh.

    Banyak dari mereka seharusnya bisa mendapatkan pelayanan, tetapi faskes-nya kolaps.

    Situasi ini sangat berisiko, terutama bagi:

    Ibu hamil yang membutuhkan pemeriksaan berkalaBayi dan balita yang rentan terhadap penyakit infeksi di pengungsianLansia yang membutuhkan obat harianPenyandang disabilitas yang membutuhkan pendampinganPasien hemodialisa (HD) yang harus menjalani cuci darah rutin dan tidak boleh terlambat

    (naf/kna)

  • Ada 180 Titik Pengungsian di Aceh, BNPB Kirim Bantuan dengan 2 Pola

    Ada 180 Titik Pengungsian di Aceh, BNPB Kirim Bantuan dengan 2 Pola

    Banda Aceh, Beritasatu.com – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus mempercepat distribusi bantuan ke wilayah terdampak banjir dan longsor di Aceh. Kepala Pusdatin BNPB Abdul Muhari mengatakan jumlah titik pengungsian di Aceh Tengah mencapai sekitar 180 titik, sehingga strategi distribusi bantuan harus dilakukan dengan dua pola sekaligus.

    “Untuk Aceh Tengah, kita melakukan dropping bantuan melalui dua cara, yakni ke Posko Kabupaten di kota dan langsung ke titik pengungsi,” ujar Abdul Muhari, Sabtu (6/12/2025).

    Menurutnya, jika bantuan hanya diturunkan di posko kabupaten, maka ratusan titik pengungsian yang tersebar akan kesulitan menjangkau lokasi tersebut.

    Hingga saat ini, BNPB telah berhasil melakukan droping ke sekitar 18 titik prioritas, yaitu lokasi dengan jumlah pengungsi paling besar. Informasi titik prioritas tersebut dikumpulkan melalui Babinsa dan Bhabinkamtibmas di lapangan.

    “Jadi begitu menerima informasi ada titik yang belum tersentuh bantuan, itu langsung kita jadikan prioritas droping pada hari berikutnya, begit seterusnya,” terangnya.

    Sementara itu, terkait kondisi di Linge, wilayah yang masih terisolasi dan akses jalan banyak yang putus di Aceh Tengah, Abdul Muhari memastikan distribusi bantuan telah dilakukan menggunakan helikopter.

    “Kita tidak memakai jalur darat ke sana. Total sudah 18 sorti heli. Untuk Linge nanti saya cek lagi, tetapi prinsipnya heli mengejar setiap titik pengungsian yang ada koordinatnya,” katanya.

    Bantuan ke Aceh Tamiang

    Sedangkan laporan bahwa beberapa desa di Aceh Tamiang belum mendapatkan bantuan, BNPB memastikan distribusi terus berjalan dan kini dapat dilakukan melalui jalur darat.

    “Truk kita sudah masuk. Berbeda dengan Aceh Tengah yang hanya bisa dijangkau lewat heli,” ujar Abdul Muhari.

    Ia menyebut 18 truk bantuan, masing-masing bermuatan 10 ton, telah dikirim ke Aceh Tamiang melalui akses Medan–Langkat yang baru terbuka tiga hari lalu.

    “Jadi saya yakin distribusi ke–12 kecamatan di Aceh Tamiang itu bisa merata. Bantuan kita drop ke Dinsos Aceh Tamiang. Proses ini bertahap, tidak bisa langsung ke semua kantong tanpa data dari Dinsos,” tambahnya

  • RSUD Takengon Terima Genset 250 Kwh via Helikopter

    RSUD Takengon Terima Genset 250 Kwh via Helikopter

    Jakarta, Beritasatu.com – Pemerintah mengirim genset listrik 250 Kwh ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Takengon menggunakan helikopter BNPB. Pengiriman ini untuk memulihkan layanan kesehatan di Aceh Tengah yang terisolasi.

    Pemerintah berupaya mempercepat pemulihan layanan kesehatan di wilayah terdampak bencana di Aceh dengan mengirimkan bantuan logistik penting.

    Menteri Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya mengatakan, pengangkutan genset dilakukan menggunakan helikopter BNPB pada Sabtu (6/12/2025).

    Seskab Teddy menjelaskan, pengiriman via udara menjadi keharusan sebab Takengon merupakan salah satu wilayah yang akses daratnya belum sepenuhnya pulih. “Takengon, Aceh Tengah, adalah salah satu kabupaten yang jalan daratnya terputus akibat longsor dan jembatan putus di berbagai jalur,” ungkap Seskab Teddy.

    Pengangkutan genset ini diharapkan dapat memperkuat operasional rumah sakit dalam memberikan layanan kesehatan segera kepada masyarakat yang terdampak.

    Lebih lanjut, Seskab Teddy menyampaikan, pemerintah terus bekerja secara simultan untuk memperbaiki infrastruktur. Kementerian Pekerjaan Umum dan PLN ditugaskan untuk mempercepat perbaikan infrastruktur kelistrikan dan jalur transportasi darat.

    “PLN dan Kementerian PU terus memperbaiki seluruh gardu listrik dan terus memberikan pasokan listrik serta membuka jalur darat secepat mungkin,” ucapnya. Pemerintah menegaskan komitmennya untuk mempercepat pemulihan di seluruh wilayah terdampak melalui kerja sama lintas kementerian dan lembaga.