Kementrian Lembaga: BNPB

  • RSUD Kota Bogor Kirim Tim Medis hingga Tukang Urut Bantu Korban Bencana di Sumatera
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        8 Desember 2025

    RSUD Kota Bogor Kirim Tim Medis hingga Tukang Urut Bantu Korban Bencana di Sumatera Megapolitan 8 Desember 2025

    RSUD Kota Bogor Kirim Tim Medis hingga Tukang Urut Bantu Korban Bencana di Sumatera
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com –
    Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor menerjunkan tim medis ke wilayah terdampak bencana di Sumatera Utara dan Sumatera Barat.
    Tim medis
    yang terdiri atas dokter dan perawat ICU ini direncanakan bertugas di lokasi bencana selama satu minggu.
    “Keberangkatan tim medis dari
    RSUD Kota Bogor
    ini bekerja sama dengan Yayasan Negeri Satu Bangsa dalam aksi Gerakan Anak Negeri, aksi kemanusiaan bencana Aceh, Sumbar, dan Sumut,” ucap Plt Direktur RSUD Kota Bogor Sri Nowo Retno, Senin (8/12/2025).
    Retno menyampaikan, selain dokter dan perawat, RSUD Kota Bogor turut mengirim tiga orang tukang urut dari daerah Cimande, Kabupaten Bogor, yang turut diperbantukan dalam misi kemanusiaan ini.
    “Setelah ini juga akan dilakukan pemberangkatan. Untuk pemberangkatan periode selanjutnya ini sedang dikoordinasikan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor,” sebutnya.
    Berdasarkan laporan tim medis RSUD Kota Bogor di posko Kecamatan Muara Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, hasil pemeriksaan kesehatan, pengobatan, dan perawatan mencatat 24 kasus trauma, 211 kasus non-trauma, serta satu kasus perawatan luka.
    “Dari hasil kegiatan tersebut, total pasien yang telah dilayani hingga 5 Desember 2025 sebanyak 571 orang,” ucapnya.
    Berdasarkan data pada situs resmi Dashboard Penanganan Darurat Banjir dan Longsor dari BNPB, jumlah korban tewas telah mencapai 961 orang per 8 Desember 2025, sebagaimana dikutip
    Kompas.com
    pada pukul 15.26 WIB.
    Adapun jumlah warga yang masih hilang tercatat sebanyak 234 orang. Sementara itu, sekitar 5.000 orang dilaporkan mengalami luka-luka akibat bencana yang terjadi pada akhir November.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tim SAR Evakuasi 4.271 Korban Banjir dan Longsor di Aceh

    Tim SAR Evakuasi 4.271 Korban Banjir dan Longsor di Aceh

    Banda Aceh, Beritasatu.com – Tim SAR gabungan sudah mengevakuasi 4.271 orang yang tersebar di 17 kabupaten/kota di Aceh sejak banjir dan tanah longsor melanda provinsi itu sejak Selasa (25/11/2025) hingga Senin (8/12/2025) pukul 13.48 WIB.

    “Sejak bencana melanda, Basarnas bersama tim gabungan telah bergerak untuk menyisir daerah bencana guna mengevakuasi dan penyelamatan korban, baik yang terjebak dalam rumah maupun lainnya,” kata Kepala Basarnas Banda Aceh Ibnu Harris Al-Hussain dalam konferensi pers di Posko Media Center Kantor Gubernur Aceh di Banda Aceh dikutip dari Antara.

    Ia menyebutkan tim gabungan Basarnas dibantu TNI, Polri, relawan, masyarakat, dan semua komponen hingga hari ke-14 telah mengevakuasi sebanyak 4.271 jiwa dengan selamat, 389 korban meninggal dunia.

    “Saat ini kita juga terus menyisir daerah-daerah bencana untuk mencari 62 orang yang dilaporkan hilang,” katanya yang didampingi Juru Bicara Pos Komando Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi Aceh Murthalamuddin.

    Ia mengatakan dalam evakuasi dan penanganan bencana ada 400 personel yang melekat dan sekitar dua ribuan personel TNI dan Polri di lapangan yang juga terus bekerja maksimal dalam melakukan evakuasi dan penanggulangan bencana.

    Pihaknya juga terus melakukan pemantauan dan penyisiran di seluruh daerah terdampak bencana yang ada di provinsi ujung paling barat Indonesia itu, sehingga semua korban dapat dievakuasi.

    Ia mengatakan dalam evakuasi dan penyelamatan, Basarnas juga mengerahkan seluruh peralatan untuk mengoptimalkan proses evakuasi, termasuk juga di daerah terisolasi seperti di Aceh Tengah.

    “Kami juga sudah mengirim personel ke daerah Tengah, yakni ke Bener Meriah dan Aceh Tengah, sebab jalur darat belum bisa diakses, karena terputus akibat bencana dengan menggunakan pesawat BNPB,” katanya.

    Ia mengatakan dalam pencarian korban bencana alam Aceh tersebut, Basarnas juga menggunakan drone thermal guna mempercepat pencarian korban.

    Ia menambahkan saat ini operasi SAR yang masih berlangsung dilaksanakan di Kabupaten Bireuen dengan lokasi Peusangan dan Peudada, Aceh Utara di Jambo Ayee dan Aceh Tamiang dengan menyisir sungai guna memastikan tidak ada lagi warga selamat yang belum dievakuasi.

  • Warga Aceh di Jakarta Ungkap Kondisi Keluarga: Krisis Beras dan Korban Gugur Saat Cari Makan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        8 Desember 2025

    Warga Aceh di Jakarta Ungkap Kondisi Keluarga: Krisis Beras dan Korban Gugur Saat Cari Makan Megapolitan 8 Desember 2025

    Warga Aceh di Jakarta Ungkap Kondisi Keluarga: Krisis Beras dan Korban Gugur Saat Cari Makan
    Tim Redaksi

    JAKARTA, KOMPAS.com —
     Warga
    Gampong Isaq
    , Kecamatan Linge, Kabupaten Aceh Tengah, mulai mengalami
    krisis pangan
    setelah banjir bandang dan tanah longsor menerjang Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara pada akhir November 2025.
    Yani, seorang warga yang suaminya tinggal di Gampong Isaq, mengatakan kondisi di wilayah tersebut sangat memprihatinkan.
    “Semalam suami baru telpon lagi. Suami telpon dari Kantor Polsek Isaq. Menurut suami keadaan di sana sangat memprihatinkan. Beras sudah tidak ada,” ujar Yani ketika dikonfirmasi
    Kompas.com
    , Senin (8/12/2025).
    Ia menuturkan, sejumlah kebutuhan pokok saat ini dijual dengan harga yang sangat tinggi karena langka.
    “Bensin ada yang jual pun dengan harga Rp 80.000 per liter. Itu pun sudah langka. Minyak goreng ada yg jual dengan harga Rp 100-150 ribu per liter,” lanjutnya.
    Yani kini berada di Jakarta, sementara suaminya, Aulia, tinggal di Gampong Isaq bersama keluarga besar. Ia sebenarnya berencana pulang ke kampung halaman pada Desember ini, namun rencana itu terpaksa tertunda akibat bencana.
    Gampong Isaq merupakan pusat pemerintahan Kecamatan Linge. Ketika banjir melanda, warga dari kampung lain berjalan kaki menuju Gampong Isaq untuk mencari bahan makanan karena jalan rusak dan tak bisa dilalui kendaraan.
    Menurut penuturan suami Yani, ada warga yang meninggal saat berjalan mencari pangan.
    “Banyak (warga) dari kampung-kampung pedalaman Kecamatan Linge yg berjalan kaki ke Gampong Isaq untuk mencari logistik. Menurut cerita suami bahkan ada yang gugur di jalan,” kata Yani.
    Ia mengatakan, logistik baru dapat disalurkan secara maksimal jika jalur darat kembali dibuka. Bantuan dari pemerintah yang tiba pada Kamis (4/12/2025) pun hanya bisa didistribusikan melalui helikopter. Warga sangat membutuhkan beras, tetapi jumlah bantuan yang datang jauh dari cukup.
    “Yang dibutuhkan di sana itu sekarang beras. Karena sudah masuk krisis beras. Bantuan yang masuk ke Isaq tanggal 4 kemarin tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan Gampong Isaq dan sekitar Kecamatan Linge,” ujar Yani.
    “Paling banyak 1 keluarga dpt 1-1,5 liter beras,” tuturnya.
    Bantuan yang tiba pada 4 Desember disalurkan di lapangan bola desa, setelah warga mendapat pemberitahuan dari kepala desa. Hingga kini, itu satu-satunya bantuan dari pemerintah.
    Yani mengungkapkan, keluarganya tinggal di gampong berbeda yang tak terdampak banjir, tetapi ia belum bisa menghubungi kedua orangtuanya. Suaminya sudah memastikan mereka dalam kondisi baik.
    Ia mengatakan hanya kendaraan roda dua yang kini dapat melintasi Isaq menuju Kota Takengon. Tetapi longsor masih terjadi di banyak titik.
    “Semalam pun suami bilang turun hujan kembali dan ada beberapa titik longsor kembali,” ujarnya.
    Lebih dari 11 hari listrik mati di sebagian besar wilayah, termasuk Gampong Isaq.
    “Sampai detik ini listrik belum menyala di semua lokasi. Hanya baru di Kota Takengon itu pun hanya dua titik (yang menyala),” kata Yani.
    Ia berharap pemerintah segera memperbaiki akses jalan penghubung antara Lhoksumawe-Takengon dan jaringan listrik, serta menyalurkan BBM dan pangan secara lebih merata.
    “Gas untuk memasak juga sudah tidak ada. Kayu dijual dgn harga tinggi. Makin tercekik hidup mereka di sana. Tolong pemerintah, Bapak Presiden segera dibantu saudara-saudara kita di Aceh Tengah, Bener Meriah, Gayo Lues,” ujar Yani.
    Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto melaporkan, 37.546 rumah warga rusak akibat banjir dan longsor di Aceh per Minggu (7/12/2025) pukul 19.00 WIB. Kerusakan meliputi kategori ringan, sedang, hingga berat.
    Data tersebut dipaparkan dalam rapat terbatas bersama Presiden Prabowo Subianto di Lanud Sultan Iskandar Muda, Kabupaten Aceh Besar, Minggu (7/12/2025) malam.
    BNPB memperkirakan kebutuhan anggaran pemulihan mencapai Rp 25,41 triliun. Selain itu, Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Tengah hingga kini masih terisolasi.
    “Per hari ini, Pak Presiden, rumah masyarakat yang rusak mencapai 37.546. Rusak berat termasuk yang hilang kena sapu banjir. Untuk rusak sedang dan ringan ada kriterianya,” ujar Suharyanto sebagaimana dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Daftar Wilayah di Aceh, Sumut, dan Sumbar yang Masih Terisolasi

    Daftar Wilayah di Aceh, Sumut, dan Sumbar yang Masih Terisolasi

    Jakarta, Beritasatu.com – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengungkap sejumlah wilayah di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat masih terisolasi akibat dampak banjir bandang dan longsor.

    Data tersebut disampaikan Suharyanto dalam rapat terbatas bersama Presiden Prabowo Subianto di Lanud Sultan Iskandar Muda, Kabupaten Aceh Besar, Minggu (7/12/2025) malam. Lantas, daerah mana saja yang disebut masih terisolasi?

    Wilayah yang masih terisolasi

    Dalam rapat terbatas bersama Presiden Prabowo Subianto dan jajaran kementerian serta lembaga di Lanud Sultan Iskandar Muda, Kabupaten Aceh Besar, Suharyanto melaporkan bahwa masih terdapat area yang belum dapat dijangkau akibat dampak banjir bandang dan longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, di antaranya:

    1. Provinsi Aceh

    Untuk wilayah Aceh, Suharyanto menjelaskan bahwa Kabupaten Bener Meriah dan Kabupaten Aceh Tengah masih berada dalam kondisi terisolir akibat banjir bandang dan tanah longsor.

    “Kemudian kami laporkan per provinsi, Bapak Presiden. Yang pertama untuk Aceh, kami laporkan untuk yang terisolir, daerah yang masih cukup berat, ada dua kabupaten di Aceh ini, adalah Bener Meriah dan Aceh Tengah, Bapak Presiden,” kata Suharyanto, dikutip dari siaran langsung Sekretariat Presiden, Minggu (7/12/2025).

    Ia menambahkan bahwa ratusan gampong atau kelurahan juga terdampak di dua kabupaten tersebut. “Untuk Bener Meriah 232 desa atau gampong, Aceh Tengah 295 desa di 14 kecamatan,” ujar Suharyanto, menggambarkan luasnya cakupan wilayah yang terkena dampak banjir dan longsor.

    Meski begitu, kondisi di Aceh Tamiang yang sebelumnya sangat terisolasi disebut sudah mulai membaik. Wilayah tersebut kini dilaporkan sudah dapat kembali menerima distribusi bantuan melalui jalur darat, sehingga akses logistik dapat berjalan lebih lancar dibanding beberapa hari sebelumnya.

    2. Provinsi Sumatera Utara

    Untuk wilayah Sumatera Utara, Suharyanto menyampaikan bahwa masih ada dua kabupaten yang berada dalam kondisi terisolir, yaitu Kabupaten Humbang Hasundutan dan Kabupaten Tapanuli Utara.

    “Sumatera Utara yang masih terisolir tinggal dua kabupaten. Dari 18 kota yang terdampak, 7 desa terisolir. Ini Humbang Hasundutan, satu kecamatan. Dan Tapanuli Utara ada 7 kecamatan,” ujar Suharyanto.

    Ia kemudian menambahkan rincian lebih lanjut terkait kondisi akses wilayah tersebut. “Tapanuli Utara yang dua kabupaten/kota yang masih tadi dikatakan terisolir, ini ada dua kecamatan. Humbang Hasundutan ada enam kecamatan. Ini semuanya juga sudah didistribusikan logistik lewat udara,” sambungnya.

    Sementara itu, upaya pemerintah untuk membuka akses jalan dari Tapanuli Utara menuju Tapanuli Tengah melalui Sibolga terus dipercepat.

    Suharyanto melaporkan bahwa jalur tersebut masih terputus di Kecamatan Adian Koting, Kabupaten Tapanuli Utara. Adapun akses jalan dari Tapanuli Selatan menuju Mandailing Natal belum dapat dilalui kendaraan roda empat, meski sepeda motor sudah bisa melewati jalur tersebut.

    3. Provinsi Sumatera Barat

    Sedangkan di Sumatera Barat, Suharyanto melaporkan bahwa masih ada wilayah terisolasi yang berada di dua kabupaten, yaitu Kabupaten Agam dan Kabupaten Pesisir Selatan.

    “Dua kabupaten yang masih penanganan khusus. Agam, ada beberapa kecamatan dan lima nagari yang masih terisolasi. Dan Pesisir Selatan, ada satu kecamatan dan tiga nagari yang terisolasi,” ujar Suharyanto.

    Meski begitu, ia menegaskan bahwa penyaluran bantuan tetap berjalan untuk daerah yang belum dapat diakses sepenuhnya tersebut.

    “Kemudian juga untuk daerah terdampak, dua kabupaten ini, Pesisir Selatan dan Agam, ada beberapa nagari yang masih terisolasi. Ini pun kami sudah drop logistik secara terus-menerus, di Pesisir Selatan masih lewat udara,” kata Suharyanto.

    Dampak Kerusakan di Tiga Provinsi

    Bencana banjir dan longsor di Aceh telah menimbulkan kerusakan masif pada hunian dan infrastruktur vital. Data resmi menyebutkan bahwa sebanyak 77.049 rumah rusak terdampak, memaksa ratusan ribu warga mengungsi.

    Selain rumah, fasilitas umum seperti sekolah, kantor pemerintahan, dan tempat ibadah juga terdampak, serta 302 titik jalan dan belasan jembatan dilaporkan rusak, sehingga akses antardesa dan antarkabupaten sangat terganggu.

    Kemudian, banjir, banjir bandang, dan longsor di Sumatera Utara memengaruhi puluhan kecamatan di berbagai kabupaten dan kota, dengan kerusakan tersebar mulai dari Langkat, Medan, Deliserdang, Binjai, Tanjungbalai, hingga Tapanuli bagian selatan dan utara.

    Ribuan rumah terdampak, fasilitas umum rusak, serta sejumlah jembatan dan ruas jalan putus sehingga menghambat mobilitas warga. Kabupaten Langkat melaporkan lebih dari empat ribu jiwa terdampak, sementara Medan mencatat puluhan kelurahan terendam.

    Kerusakan serupa terjadi di Serdang Bedagai, Batu Bara, Asahan, Labuhanbatu, Mandailing Natal, hingga Padang Lawas, dengan total akumulasi warga terdampak mencapai puluhan ribu jiwa dan sejumlah titik desa terisolasi akibat akses yang terputus.

    Di Sumatera Barat, bencana banjir dan longsor merusak kawasan yang tersebar di banyak kabupaten, termasuk Agam, Pasaman Barat, Bukittinggi, Solok, Tanah Datar, Padang Panjang, Padang Pariaman, hingga Pesisir Selatan. Ribuan rumah terendam, ratusan warga mengungsi, serta puluhan fasilitas publik dan lahan pertanian mengalami kerusakan.

    Banyak jalan utama putus akibat tumpukan material longsor, terutama di wilayah hulu yang memiliki kontur curam, sehingga pendistribusian bantuan mengalami hambatan.

    Beberapa kabupaten, seperti Limapuluh Kota dan Kepulauan Mentawai, juga mencatat kerusakan signifikan pada jembatan, jaringan air bersih, serta pemukiman warga, memperlihatkan skala kerusakan yang luas di seluruh provinsi.

  • Distribusi Bantuan ke Daerah Terisolasi di Aceh Dioptimalkan via Udara

    Distribusi Bantuan ke Daerah Terisolasi di Aceh Dioptimalkan via Udara

    Banda Aceh, Beritasatu.com – Pemerintah Aceh memastikan optimalisasi penyaluran distribusi logistik ke seluruh kabupaten/kota yang terdampak bencana banjir dan longsor. Prioritas utama logistik, khususnya pangan dan obat-obatan ini dilakukan melalui jalur udara untuk menjangkau daerah-daerah yang terisolasi.

    Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh M Nasir menjelaskan Pemerintah Aceh telah menjalin kerjasama erat dengan berbagai pihak, termasuk BNPB, Kodam Iskandar Muda, dan Polda Aceh untuk mempercepat dan memastikan bantuan tiba tepat sasaran.

    Menurutnya, fokus penanganan logistik meliputi penyaluran bantuan menyeluruh ke semua daerah yang terdampak banjir dan longsor. Distribusi logistik, meliputi pangan dan obat-obatan, diprioritaskan via udara untuk menjangkau wilayah yang terisolasi akibat akses darat terputus. 

    “Distribusi ini kita fokuskan di Kabupaten Aceh Tengah, Bener Meriah, Gayo Lues, Aceh Utara, Aceh Tamiang, Aceh Timur, dan Kota Langsa. Di daerah tersebut kita sudah mendirikan tenda-tenda darurat, dapur umum serta posko-posko layanan medis,” ujar Nasir di Ruang Setda Kantor Gubernur Aceh di Banda Aceh, Senin (8/12/2025).

    Selain udara, distribusi logistik juga dibantu melalui jalur darat dan laut. Pada tahap awal, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyalurkan bantuan logistik seberat 27 ton melalui jalur laut untuk korban bencana banjir dan longsor di Aceh.

    “Pemerintah Aceh dan Instansi Lain seperti Satpol PP/WH juga berkoordinasi untuk memanfaatkan jalur laut guna mempercepat penyaluran bantuan logistik. Ini merupakan pengiriman tahap awal dari BNPB pada akhir November 2025. Proses distribusi logistik terus berlangsung secara bertahap melalui kombinasi jalur darat, laut, dan udara,” ucap Nasir.

    Pengiriman bantuan logistik ini bertujuan untuk menjangkau lima kabupaten/kota terdampak, di antaranya Kota Lhokseumawe, Aceh Utara, Aceh Timur, Kota Langsa, dan Aceh Tamiang.

    “Tujuan utama pengiriman via laut adalah untuk mempercepat pendistribusian logistik dan peralatan vital, mengingat banyak akses darat yang terputus total. Alhamdulillah, saat ini jalur darat seperti Aceh Tamiang–Sumut sudah bisa diaskes baik kendaraan roda empat maupun dua,” pungkasnya. 

  • PLN Nyalakan Kembali 4 Wilayah Terberat Pascabencana Banjir, Sistem Kelistrikan Aceh Pulih 93%

    PLN Nyalakan Kembali 4 Wilayah Terberat Pascabencana Banjir, Sistem Kelistrikan Aceh Pulih 93%

    Mohamad Mamduh • 08 Desember 2025 11:03

    Aceh: PT PLN (Persero) berhasil memulihkan 93 persen sistem kelistrikan di Aceh sehingga lebih dari 1,7 juta masyarakat telah menikmati listrik kembali. Pasokan listrik pada 4 (empat) lokasi di Aceh yang sebelumnya gelap karena paling terdampak bencana pun telah kembali terang. Keempat kabupaten tersebut terdiri dari Kabupaten Bener Meriah, Aceh Tengah, Aceh Tamiang, dan Gayo Lues.

    Dalam rapat terbatas yang digelar saat lawatannya ke Aceh pada Minggu (7/12), Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto memberikan apresiasi atas kerja keras dan kecepatan semua pihak, termasuk PLN dalam memulihkan kembali listrik sehingga masyarakat dapat kembali beraktivitas pascabencana yang menerpa.

    “Saya mengucapkan terima kasih atas kolaborasi semua lembaga, para gubernur, bupati yang hadir. Terutama, saya ingin menyampaikan penghargaan saya kepada semua pejabat, semua yang ada di lapangan, semua lembaga, TNI, Polri, BNPB, PLN, Kemensos, serta para dokter. Jadi, saya sampaikan terima kasih. Semuanya bekerja keras,” kata Presiden Prabowo.

    Pada kesempatan sama, Menteri Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa arahan Presiden sejak awal bencana untuk segera mempercepat pemulihan seluruh kelistrikan Aceh dengan berbagai upaya dan kerjasama lintas sektoral.

    Oleh karena itu, lanjut Bahlil, pihaknya bersama PLN terus berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah, TNI, POLRI, BNPB, Kementerian/Lembaga terkait dan semua stakeholders untuk mempercepat memulihkan pasokan listrik.

    “Alhamdulillah, pemulihan kelistrikan di empat kabupaten berjalan lancar. Ini bukan pekerjaan mudah, tetapi berkat kolaborasi kuat antara PLN, TNI, Polri, Pemerintah Daerah, serta dukungan masyarakat, hal ini bisa tercapai dengan segera. Kita tahu pemulihan listrik dan energi sangat krusial karena berpengaruh besar terhadap berbagai aspek kehidupan masyarakat apalagi di masa-masa sulit seperti saat ini,” ujar Menteri Bahlil.

    Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menjelaskan bahwa kehadiran Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto yang kembali turun langsung ke Aceh memberikan dorongan moril yang sangat besar bagi seluruh insan PLN di lapangan. Dukungan tersebut menjadi tambahan energi bagi para petugas untuk bekerja lebih cepat dan semangat di tengah kondisi yang penuh tantangan.

    “Dukungan dan kehadiran langsung dari Bapak Presiden menjadi penyemangat luar biasa bagi seluruh tim kami di lapangan. Setelah berhari-hari bekerja non-stop, para petugas tentu kelelahan menghadapi medan dan cuaca yang ekstrem.

    Namun, rasa lelah tersebut berubah menjadi semangat. Hal yang sebelumnya tak mungkin, menjadi sangat mungkin. Alhamdulillah, progres pemulihan kelistrikan Aceh hari ini berhasil meningkat signifikan dari sebelumnya 81 persen menjadi 93 persen,” ujar Darmawan.

    Darmawan juga menjabarkan, untuk membuat sistem kelistrikan Aceh andal seperti sedia kala, dibutuhkan waktu 24 jam ke depan untuk dilakukan proses sinkronisasi.

    “Saat ini, sistem kelistrikan Aceh membutuhkan waktu 24 jam dalam proses sinkronisasi agar pasokan listrik lebih stabil dan kokoh. Proses sinkronisasi dilakukan untuk mengeliminasi pemadaman bergilir sehingga sistem kelistrikan Aceh menjadi pulih seperti sedia kala,” jabar Darmawan.

    Darmawan menerangkan bahwa pemulihan sistem kelistrikan dilakukan dengan mengutamakan fasilitas-fasilitas layanan publik seperti rumah sakit, posko pengungsian, kantor pemerintahan, jaringan telekomunikasi dan fasilitas vital lainnya. Secara bertahap, pasokan listrik juga terus disalurkan ke rumah-rumah masyarakat. 

    “Jaringan telekomunikasi yang sebelumnya lumpuh, kini dapat beroperasi, sama seperti fasilitas-fasilitas publik vital lainnya. Kami juga tetap mengutamakan keselamatan warga dengan memastikan setiap lokasi telah aman dari genangan air sebelum kembali dialiri listrik. Tidak hanya itu, petugas PLN juga terus bersiaga di wilayah-wilayah yang terdampak untuk mengantisipasi setiap potensi gangguan kelistrikan susulan,” terang Darmawan

    Darmawan juga merinci bahwa proses pemulihan menjadi sangat menantang ketika banjir dan longsor susulan merobohkan beberapa tower transmisi tegangan tinggi di sejumlah titik baru yang sebelumnya tidak terdampak. Kondisi ini memaksa PLN melakukan identifikasi ulang jaringan, mengerahkan peralatan tambahan, serta meningkatkan jumlah personel untuk membangun tower darurat dalam waktu singkat.

    “Di tengah upaya penyambungan transmisi yang sudah kami identifikasi, cuaca kembali memburuk dan merobohkan tower di titik baru. Ini memerlukan peralatan baru dan tambahan tenaga di lapangan. Namun berkat kerja bersama TNI, Polri, Pemda, BNPB, BPBA, hingga masyarakat, semua kendala tersebut dapat kami atasi,” tutup Darmawan.

    Aceh: PT PLN (Persero) berhasil memulihkan 93 persen sistem kelistrikan di Aceh sehingga lebih dari 1,7 juta masyarakat telah menikmati listrik kembali. Pasokan listrik pada 4 (empat) lokasi di Aceh yang sebelumnya gelap karena paling terdampak bencana pun telah kembali terang. Keempat kabupaten tersebut terdiri dari Kabupaten Bener Meriah, Aceh Tengah, Aceh Tamiang, dan Gayo Lues.
     
    Dalam rapat terbatas yang digelar saat lawatannya ke Aceh pada Minggu (7/12), Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto memberikan apresiasi atas kerja keras dan kecepatan semua pihak, termasuk PLN dalam memulihkan kembali listrik sehingga masyarakat dapat kembali beraktivitas pascabencana yang menerpa.
     
    “Saya mengucapkan terima kasih atas kolaborasi semua lembaga, para gubernur, bupati yang hadir. Terutama, saya ingin menyampaikan penghargaan saya kepada semua pejabat, semua yang ada di lapangan, semua lembaga, TNI, Polri, BNPB, PLN, Kemensos, serta para dokter. Jadi, saya sampaikan terima kasih. Semuanya bekerja keras,” kata Presiden Prabowo.

    Pada kesempatan sama, Menteri Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa arahan Presiden sejak awal bencana untuk segera mempercepat pemulihan seluruh kelistrikan Aceh dengan berbagai upaya dan kerjasama lintas sektoral.
     
    Oleh karena itu, lanjut Bahlil, pihaknya bersama PLN terus berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah, TNI, POLRI, BNPB, Kementerian/Lembaga terkait dan semua stakeholders untuk mempercepat memulihkan pasokan listrik.
     
    “Alhamdulillah, pemulihan kelistrikan di empat kabupaten berjalan lancar. Ini bukan pekerjaan mudah, tetapi berkat kolaborasi kuat antara PLN, TNI, Polri, Pemerintah Daerah, serta dukungan masyarakat, hal ini bisa tercapai dengan segera. Kita tahu pemulihan listrik dan energi sangat krusial karena berpengaruh besar terhadap berbagai aspek kehidupan masyarakat apalagi di masa-masa sulit seperti saat ini,” ujar Menteri Bahlil.
     
    Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menjelaskan bahwa kehadiran Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto yang kembali turun langsung ke Aceh memberikan dorongan moril yang sangat besar bagi seluruh insan PLN di lapangan. Dukungan tersebut menjadi tambahan energi bagi para petugas untuk bekerja lebih cepat dan semangat di tengah kondisi yang penuh tantangan.
     
    “Dukungan dan kehadiran langsung dari Bapak Presiden menjadi penyemangat luar biasa bagi seluruh tim kami di lapangan. Setelah berhari-hari bekerja non-stop, para petugas tentu kelelahan menghadapi medan dan cuaca yang ekstrem.
     
    Namun, rasa lelah tersebut berubah menjadi semangat. Hal yang sebelumnya tak mungkin, menjadi sangat mungkin. Alhamdulillah, progres pemulihan kelistrikan Aceh hari ini berhasil meningkat signifikan dari sebelumnya 81 persen menjadi 93 persen,” ujar Darmawan.
     
    Darmawan juga menjabarkan, untuk membuat sistem kelistrikan Aceh andal seperti sedia kala, dibutuhkan waktu 24 jam ke depan untuk dilakukan proses sinkronisasi.
     
    “Saat ini, sistem kelistrikan Aceh membutuhkan waktu 24 jam dalam proses sinkronisasi agar pasokan listrik lebih stabil dan kokoh. Proses sinkronisasi dilakukan untuk mengeliminasi pemadaman bergilir sehingga sistem kelistrikan Aceh menjadi pulih seperti sedia kala,” jabar Darmawan.
     
    Darmawan menerangkan bahwa pemulihan sistem kelistrikan dilakukan dengan mengutamakan fasilitas-fasilitas layanan publik seperti rumah sakit, posko pengungsian, kantor pemerintahan, jaringan telekomunikasi dan fasilitas vital lainnya. Secara bertahap, pasokan listrik juga terus disalurkan ke rumah-rumah masyarakat. 
     
    “Jaringan telekomunikasi yang sebelumnya lumpuh, kini dapat beroperasi, sama seperti fasilitas-fasilitas publik vital lainnya. Kami juga tetap mengutamakan keselamatan warga dengan memastikan setiap lokasi telah aman dari genangan air sebelum kembali dialiri listrik. Tidak hanya itu, petugas PLN juga terus bersiaga di wilayah-wilayah yang terdampak untuk mengantisipasi setiap potensi gangguan kelistrikan susulan,” terang Darmawan
     
    Darmawan juga merinci bahwa proses pemulihan menjadi sangat menantang ketika banjir dan longsor susulan merobohkan beberapa tower transmisi tegangan tinggi di sejumlah titik baru yang sebelumnya tidak terdampak. Kondisi ini memaksa PLN melakukan identifikasi ulang jaringan, mengerahkan peralatan tambahan, serta meningkatkan jumlah personel untuk membangun tower darurat dalam waktu singkat.
     
    “Di tengah upaya penyambungan transmisi yang sudah kami identifikasi, cuaca kembali memburuk dan merobohkan tower di titik baru. Ini memerlukan peralatan baru dan tambahan tenaga di lapangan. Namun berkat kerja bersama TNI, Polri, Pemda, BNPB, BPBA, hingga masyarakat, semua kendala tersebut dapat kami atasi,” tutup Darmawan.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News

    (MMI)

  • Titik Banjir di Jabar, Jateng, Jatim Dampak Hujan Deras di Akhir Pekan

    Titik Banjir di Jabar, Jateng, Jatim Dampak Hujan Deras di Akhir Pekan

    Liputan6.com, Jakarta – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sejumlah daerah terdampak bencana hidrometeorologi dalam kurun waktu dua hari terakhir sejak Sabtu (6/12), pukul 07.00 WIB hingga Minggu (7/12), pukul 07.00 WIB. Bencana hidrometeorologi tersebut meliputi banjir, tanah longsor, dan angin kencang bersamaan dengan curah hujan tinggi.

    “Beberapa kejadian baru dilaporkan di sejumlah daerah. Di Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat, hujan intensitas tinggi menyebabkan banjir di Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat pada Sabtu (6/12), berdampak pada 413 KK (1.224 jiwa), dengan 150 jiwa mengungsi,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam keterangannya, Senin (8/12).

    Kerugian material dampak peristiwa 316 unit rumah, 3 fasilitas ibadah, 2 fasilitas pendidikan mengalami kerusakan. BPBD Kabupaten Karawang sudah melakukan evakuasi dan distribusi logistik sejak siang hari.

    Bencana hidrometeorologi juga terjadi di Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Curah hujan yang tinggi menyebabkan Kali Cibagolo meluap pada Sabtu (6/12) kemarin dan memicu banjir. Adapun daerah terdampak yakni Desa Pasir Jambu di Kecamatan Sukaraja serta Desa Pakansari dan Kelurahan Tengah di Kecamatan Cibinong.

    “Sebanyak 89 KK (160 jiwa) terdampak dan 2 KK (8 jiwa) mengungsi. Peristiwa ini juga menyebabkan 89 unit rumah terdampak. BPBD Kabupaten Bogor telah melakukan asesmen dan koordinasi dengan aparat setempat,” sebutnya.

    Simak informasi dalam Fokus Pagi edisi (07/12) dengan topik-topik pilihan sebagai berikut, Banjir Rendam Ratusan Rumah, Warga Mengungsi, Tebing Tol Cisumdawu Longsor, Kebakaran Dua Gudang Plastik, Maling Sawit Ditangkap.

  • Prabowo Setuju Anggaran Perbaikan Rp 60 Juta Per Rumah Rusak Korban Banjir Sumatra

    Prabowo Setuju Anggaran Perbaikan Rp 60 Juta Per Rumah Rusak Korban Banjir Sumatra

    Liputan6.com, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto menyetujui turunnya anggaran sebesar Rp 60 juta per rumah untuk membantu para korban terdampak mengganti atau memperbaiki hunian mereka yang rusak akibat bencana banjir dan longsor di Sumatra. Hal itu dibahas dalam rapat koordinasi bencana di Posko Terpadu Lanud Sultan Iskandar Muda, Kabupaten Aceh Besar, Minggu, 7 Desember 2025 malam.

    Prabowo menerima langsung laporan mengenai pembangunan hunian sementara (huntara) dan hunian tetap (huntap) yang diperuntukkan kepada para pengungsi banjir bandang dan longsor di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

    “Per hari ini, Bapak Presiden, rumah masyarakat yang rusak itu sampai 37.546 rumah baik yang rusak berat — rusak berat ini termasuk yang hilang kena sapu banjir — kemudian rusak sedang, dan rusak ringan,” kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto kepada Presiden Prabowo saat rapat. 

    Suharyanto menyebut, data tersebut belum final lantaran pendataan masih terus dilakukan oleh BNPB bersama Kementerian Pekerjaan Umum (PU). Rencananya, huntara untuk para pengungsi akan dibangun oleh anggota TNI dan Polri yang tergabung dalam satuan tugas (satgas) penanggulangan bencana. 

    Sementara untuk pembangunan hunian tetap diserahkan kepada Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman.

    “Kemudian yang tidak pindah, karena mungkin banjirnya, dampaknya tidak terlalu besar bagi keluarga itu sehingga tidak harus pindah, tetapi rumahnya rusak, kami perbaiki oleh satgas BNPB,” kata Suharyanto saat memberikan laporan kepada Presiden dalam rapat yang sama, dilansir Antara.

     

    Presiden Prabowo Subianto memerintahkan mengirim empat pesawat menuju Aceh, Padang Sumatera Barat dan Tapanuli Tengah. Menko PMK Pratikno mengatakan, Presiden Prabowo telah memerintahkan mengirim bantuan ke titik bencana, sejak hari pertama bencana tersebut melanda. Seskab Teddy mengatakan, empat…

  • Prabowo Setujui Anggaran Rp60 Juta per Rumah untuk Korban Bencana

    Prabowo Setujui Anggaran Rp60 Juta per Rumah untuk Korban Bencana

    GELORA.CO -Presiden Prabowo Subianto menyetujui anggaran Rp60 juta per rumah untuk membantu warga korban banjir bandang dan longsor membangun kembali hunian mereka yang rusak maupun hancur di sejumlah daerah.

    Kebijakan tersebut diputuskan dalam rapat koordinasi penanganan bencana di Posko Terpadu Lanud Sultan Iskandar Muda, Kabupaten Aceh Besar, Minggu malam, 7 Desember 2025.

    Prabowo menerima laporan Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengenai kondisi ribuan rumah warga yang terdampak di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

    Dikatakan bahwa hingga kemarin, 37.546 rumah warga di lokasi bencana mengalami kerusakan berat termasuk yang hilang tersapu banjir, kemudian rusak sedang, dan rusak ringan. 

    Suharyanto mengusulkan agar pembangunan hunian sementara (huntara) dikerjakan oleh personel TNI dan Polri yang tergabung dalam satgas penanggulangan bencana, sementara pembangunan hunian tetap (huntap) menjadi tanggung jawab Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman. 

    Untuk warga yang tidak perlu direlokasi tetapi rumahnya mengalami kerusakan, perbaikan akan ditangani langsung oleh satgas BNPB. 

    “Kemudian yang tidak pindah, karena mungkin banjirnya, dampaknya tidak terlalu besar bagi keluarga itu sehingga tidak harus pindah, tetapi rumahnya rusak, kami perbaiki oleh satgas BNPB,” kata Suharyanto.

    Mengenai besaran anggaran, BNPB mengajukan kebutuhan Rp60 juta untuk setiap unit hunian tetap. 

    Presiden menanyakan kecukupan nominal tersebut. Kemudian dijawab Suharyanto sudah memadai, tetapi peluang penambahan akan jauh lebih baik. 

    “Selama ini cukup, tetapi kalau memang Bapak Presiden ingin menambahkan kami lebih senang,” ujarnya.

    Kepala BNPB itu menambahkan bahwa bantuan tidak akan diberikan dalam bentuk uang tunai demi mencegah penyalahgunaan. 

    “Rp60 juta karena tidak relokasi, Bapak. Nanti penerima bisa nambah dengan uangnya sendiri. Mungkin punya keluarga di kampung, punya anak yang punya gaji mau nambah, bisa. Tetapi, (kami) tidak (memberikannya) dalam bentuk uang, karena khawatir kalau bentuk uang jadi yang lain,” jelasnya.

    Menanggapi hal itu, Presiden Prabowo menginstruksikan agar perhitungan yang lebih komprehensif dilakukan. 

    “Oke, mungkin tentunya kita hitung kenaikan harga ya, inflasi, dan sebagainya,” tegasnya.

  • Prabowo Siap Cabut HGU untuk Hunian Sementara Bencana Sumatra: Lahannya Harus Ada

    Prabowo Siap Cabut HGU untuk Hunian Sementara Bencana Sumatra: Lahannya Harus Ada

    Dalam penjelasannya, Kepala BNPB menyampaikan bahwa huntara dirancang untuk menjadi tempat tinggal yang jauh lebih layak dibanding tenda-tenda pengungsian. Setiap unit diperuntukkan bagi satu keluarga. 

    “Luasnya tipe 36, Pak Presiden. Delapan kali lima. Daripada mereka tinggal di tenda, lebih representatif mereka tinggal di hunian sementara,” ujar Suharyanto.

    Prabowo lalu menanyakan detail spesifikasi dan biaya konstruksi. Suharyanto menyampaikan bahwa harga satu unit hunian sementara yakni, Rp30 juta.

    “Sekitar Rp30 juta, Pak Presiden, satu hunian sementara,” ucap dia.

    Menurut dia, setiap unit huntara sudah dilengkapi fasilitas dasar seperti, kamar mandi atau WC. Prabowo pun menilai harga ini relatif efisien.

    BNPB juga menjelaskan bahwa huntara dirancang digunakan maksimal satu tahun sebelum warga dipindahkan ke hunian tetap (huntap). Namun bisa lebih lama bila ketersediaan lahan terhambat. 

    “Konsep kita hunian sementara tidak lebih dari satu tahun, kecuali beberapa kejadian karena pembagian tugasnya kepala daerah harus menyiapkan lahan,” pungkas Suharyanto.