Kementrian Lembaga: BNPB

  • Gibran Rapat di BNPB, Bahas Percepatan Penanggulangan Bencana Erupsi Gunung Lewotobi – Page 3

    Gibran Rapat di BNPB, Bahas Percepatan Penanggulangan Bencana Erupsi Gunung Lewotobi – Page 3

    Berdasarkan data sementara menyebutkan jumlah warga terdampak yang mengungsi terus bertambah bahkan membeludak, menyusul meningkatkan aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki yang terjadi pada beberapa hari terakhir.

    Hingga Sabtu (9/11/2024) malam, jumlah warga terdampak yang mengungsi sudah mencapai 11.445 jiwa. Jumlah warga terdampak yang mengungsi dan menempati tiga posko tersebut yang disediakan Pemda saja mencapai 5.838 jiwa.

    Pemda Flores Timur dan Tim Penanggulangan Bencana lainnya akhirnya menambah satu posko baru di SDK Eputobi, Desa Lewoingu, Kecamatan Demon Pagong Kabupaten Flores Timur atau 15-an kilometer dari puncak erupsi.

    “Iya, sementara ada penambahan 1 posko baru di SDK Eputobi, Desa Lewoingu. Jadinya sudah 4 posko terpusat, yakni Konga, Lewolaga, Bokang dan Eputobi,” kata Heri Lamawuran, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Flores Timur, kepada Liputan6.com, Selasa (12/11/2024).

    Menurutnya, penambahan posko ini dilakukan menyusul pada Kamis dan Jumat dilakukan evakuasi darurat karena ada erupsi yang berulang-ulang.

  • Gunung Lewotobi Laki-Laki Meletus Lagi Senin Pagi 11 November 2024, Abu Vulkanik Menyeruak Setinggi 2 Km

    Gunung Lewotobi Laki-Laki Meletus Lagi Senin Pagi 11 November 2024, Abu Vulkanik Menyeruak Setinggi 2 Km

    Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus memperluas sebaran tempat pengungsian untuk menampung semua warga korban terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang jumlahnya semakin bertambah.

    Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan ada beberapa lokasi yang disiapkan untuk menjadi tempat pengungsian di Flores Timur, salah satunya dengan memanfaatkan ruang kelas SD Katolik Etobi di Kecamatan Titehena.

    “Sebanyak 1.049 warga dari tujuh desa sudah mulai menempati pengungsian di SD Katolik Etobi sejak Sabtu (9/11) pagi,” katanya saat dikonfirmasi dari Aceh, Minggu.

    Ia menjelaskan penambahan atau perluasan lokasi pengungsian dilakukan karena pos pengungsi di Flores Timur yang disediakan sebelumnya sudah tidak mampu lagi menampung jumlah korban yang terus meningkat.

    Tercatat ada sekitar 8.431 dari 10 ribu jiwa penduduk yang mengungsi memanfaatkan pos-pos pengungsian di Kecamatan Titihena, Wulanggitang, Ile Bura, Demon Pagong, Larantuka, Ile Mandiri, dan Adonara Timur, sejak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki berlangsung pada Senin (4/11).

    “Karena sudah tidak mampu lagi menampung pengungsian kami perluas bekerja sama dengan pihak terkait lainnya,” kata dia.

    BNPB memastikan akan terus berupaya memberikan layanan terbaik bagi para pengungsi, termasuk menyiapkan tenda tambahan jika ruang sekolah atau bangunan yang disiapkan sebelumnya sudah tidak mencukupi.

    Hal ini sebagai respons BNPB terhadap rekomendasi dari Badan Geologi Kementerian ESDM yang memperluas radius zona bahaya erupsi menjadi sembilan kilometer di sektor barat daya-barat laut dan tujuh kilometer dari puncak kawah. Perluasan radius zona bahaya tersebut memungkinkan ada penambahan jumlah warga yang harus dipindahkan sementara ke pengungsian.

    Abdul menjamin semua fasilitas kebutuhan pokok, seperti makanan, obat-obatan, hingga perlengkapan pengungsian tambahan sudah mulai disiapkan termasuk air bersih dan toilet portable untuk menjamin kebutuhan sanitasi pengungsi.

    Dengan demikian BNPB mengimbau masyarakat di Flores Timur dan sekitarnya untuk tetap tenang dan terus mengikuti arahan pemerintah, sekaligus juga berharap kepada masyarakat supaya tidak mudah terpengaruh oleh informasi dari sumber yang tidak jelas terkait erupsi Gunung Lewotobi yang masih fluktuatif sampai hari ini, kecuali informasi resmi dari pemerintah.

  • Pulang dari Filipina, Pasukan TNI Dikerahkan Bantu Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki

    Pulang dari Filipina, Pasukan TNI Dikerahkan Bantu Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki

    Jakarta, Beritasatu.com – Pasukan TNI akan diterjunkan untuk melakukan tanggap darurat di lokasi erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).  Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengatakan pasukan yang dikirimkan ke Flores merupakan pasukan yang sebelumnya dikirim membantu korban topan trami atau badai tropis kristine di Filipina dalam Satuan Tugas (Satgas) Operasi Penanggulangan Bencana Kemanusiaan. 

    “Sekarang kita sedang melaksanakan tanggap darurat Lewotobi laki-laki. Kita buka dapur lapangan, kesehatan, kerja sama dengan kementerian terkait, Kemensos, BNPB, kita ada di sana. Hari ini mungkin pasukan yang dari Filipina yang membantu,” kata Agus di TMP Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu (10/11/2024).

    Sementara itu, Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memperluas zona rekomendasi bahaya Gunung Lewotobi Laki-laki akibat peningkatan aktivitas vulkanik. Zona ini kini diperpanjang dari radius 8 kilometer menjadi 9 kilometer ke arah barat daya barat laut dan berlaku efektif mulai Sabtu (9/11/2024) pagi.

    “Masyarakat diimbau untuk menghindari area dalam radius 7 kilometer dari puncak erupsi dan radius 9 kilometer pada sektoral yang telah disebutkan,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam siaran pers.

    Catatan PVMBG menunjukkan rentetan erupsi signifikan selama dua hari terakhir, dengan kolom erupsi yang mencapai 5.000 hingga 9.000 meter dan awan panas meluncur hingga 3.000 meter ke arah timur laut pada Jumat (8/11/2024) dini hari.

    Erupsi terbesar Gunung Lewotobi Laki-laki  terjadi pada Sabtu (9/11/2024) pukul 04.47 Wita, dengan kolom abu mencapai 9.000 meter dan awan panas ke arah barat laut.

  • Zona Rekomendasi Bahaya Gunung Lewotobi Laki-laki Diperluas

    Zona Rekomendasi Bahaya Gunung Lewotobi Laki-laki Diperluas

    Jakarta, Beritasatu.com – Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memperluas zona rekomendasi bahaya Gunung Lewotobi Laki-laki akibat peningkatan aktivitas vulkanik. Zona ini kini diperpanjang dari radius 8 kilometer menjadi 9 kilometer ke arah barat daya barat laut dan berlaku efektif mulai Sabtu (9/11/2024) pagi.

    “Masyarakat diimbau untuk menghindari area dalam radius 7 kilometer dari puncak erupsi dan radius 9 kilometer pada sektoral yang telah disebutkan,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam siaran pers, Minggu (10/11/2024).

    Catatan PVMBG menunjukkan rentetan erupsi signifikan selama dua hari terakhir, dengan kolom erupsi yang mencapai 5.000 hingga 9.000 meter dan awan panas meluncur hingga 3.000 meter ke arah timur laut pada Jumat (8/11/2024) dini hari.

    Erupsi terbesar Gunung Lewotobi Laki-laki  terjadi pada Sabtu (9/11/2024) pukul 04.47 Wita, dengan kolom abu mencapai 9.000 meter dan awan panas ke arah barat laut.

    Pos Pengungsian Tambahan
    Melihat cakupan radius zona bahaya yang semakin luas, BNPB segera membuka titik-titik pengungsian tambahan. Salah satu tempat baru yang mulai menampung pengungsi adalah SDK Eputobi di Kecamatan Titehena. Sejak Jumat sore, sekitar 1.049 warga dari tujuh desa telah mengungsi ke lokasi-lokasi aman di Flores Timur.

    Direktur Dukungan Sumber Daya Darurat BNPB Agus Riyanto melaporkan BNPB bersama pihak terkait telah menyediakan tenda tambahan, matras, selimut, perlengkapan kebersihan, makanan, minuman, dan tenaga medis di lokasi pengungsian.

    “Fasilitas sanitasi juga didukung oleh warga desa sekitar yang menyediakan kamar mandi, sementara BNPB mengupayakan pemasangan toilet portable dan tandon air untuk memenuhi kebutuhan air bersih,” kata Agus.

    Bantuan dari berbagai pihak sudah mulai berdatangan, termasuk logistik, tenaga medis, dan dukungan psikososial. Pelayanan psikosial diberikan kepada para pengungsi erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, khususnya anak-anak, melalui kegiatan menyanyi dan bermain bersama. Bantuan dapur umum juga didukung oleh warga sekitar dan relawan yang membantu pendistribusian makanan.

  • Dharma Pongrekun: Penanganan Bencana Harus Dimulai dari Akar Masalah
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        8 November 2024

    Dharma Pongrekun: Penanganan Bencana Harus Dimulai dari Akar Masalah Megapolitan 8 November 2024

    Dharma Pongrekun: Penanganan Bencana Harus Dimulai dari Akar Masalah
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Calon gubernur Jakarta nomor urut dua,
    Dharma Pongrekun
    , menekankan pentingnya menyelesaikan akar masalah sebelum melakukan
    mitigasi bencana
    seperti gempa bumi.
    Dharma menyatakan bahwa dirinya memahami persoalan mitigasi bencana, dengan pengalaman belajar di Federal Emergency Management Agency (FEMA), Amerika Serikat.
    “Karena kalau kita paham, maka semuanya kembali kepada keseimbangan alam. Bagaimana mengharapkan alam ramah kepada kita, sementara kita tidak ramah kepada alam,” ujar Dharma Pongrekun di Kampung Kramat, Cililitan, Kramat Jati, Kamis (7/11/2024).
    Dharma juga menyoroti bahwa langkah mitigasi sebaiknya diawali dengan menyelesaikan akar masalah.
    “Jadi, kalau mau memitigasi, selesaikan dulu akar masalahnya. Akar masalahnya apa? Kita sendiri, tidak memelihara alam, lalu kita berharap alam akan menjaga kita,” tegasnya.
    Lebih lanjut, Dharma menilai bahwa penanganan bencana memerlukan keterlibatan lintas daerah dan tidak bisa ditangani secara parsial hanya di wilayah Jakarta. Menurut dia, penanganan bencana perlu dilakukan secara terpadu.
    “Itu tidak bisa ditangani parsial hanya di Jakarta. Karena, ini merupakan hilirisasi atau residu dari mungkin provinsi tetangga. Oleh sebab itu, harus ada namanya penanganan terpadu,” katanya.
    Selain itu, Dharma mengkritisi kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang dinilainya belum maksimal dalam menangani bencana. Ia menekankan pentingnya meningkatkan fungsi BPBD agar lebih fokus pada perlindungan masyarakat.
    “Belum, kenapa demikian? BPBD atau BNPB jangan menakuti rakyat, justru rakyat harus dilindungi jangan hanya menjadi panitia untuk mengejar rakyat, mengikuti agenda politik global dengan alasan atau
    cover
    , atau kedok kesehatan,” jelasnya.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • BNPB Hadapi Sejumlah Tantangan di Pengungsian Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki

    BNPB Hadapi Sejumlah Tantangan di Pengungsian Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki

    Jakarta, Beritasatu.com – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto menyampaikan sejumlah tantangan untuk kebutuhan dan kekurangan yang masih ada di tempat pengungsian korban erupsi.

    Hal tersebut diungkapkan dalam update penanganan darurat pascaerupsi Gunung Lewotobi Laki-laki yang digelar secara daring pada Kamis (7/11/2024).

    Meskipun penanganan pengungsi di hari keempat pascaerupsi sudah berjalan lebih baik, tetapi masih terdapat beberapa kebutuhan yang perlu dipenuhi, antara lain alat memasak, air minum dan air bersih, tempat mandi, cuci, kakus (MCK), serta tempat tidur.

    “Masih ada kekurangan di masing-masing tempat pengungsian, seperti alat memasak yang akan dilengkapi secara bertahap. Kebutuhan air minum juga sangat penting, namun kami sudah memiliki solusi dengan menyediakan tangki air dan beberapa sumber bor yang sebelumnya terkendala masalah jaringan listrik, kini sudah dapat difungsikan kembali,” ungkap Suharyanto.

    Untuk kebutuhan tempat tidur dan toilet portable, Suharyanto juga mengungkapkan pemenuhannya masih terus dilengkapi secara bertahap. BNPB, lanjutnya, bekerja sama dengan berbagai instansi terkait, seperti Kementerian Sosial, Kementerian ESDM, serta TNI dan Polri, dalam upaya pemenuhan kebutuhan tersebut.

    Terkait dengan tempat pengungsian, Suharyanto menyebutkan korban erupsi tersebar di tiga lokasi, yaitu 663 orang di Desa Lewolaga, 662 orang di Desa Bokang, dan 1.367 orang di Desa Konga.

    Sementara itu, sebanyak 1.709 orang pengungsi berada di Sikka. Untuk korban luka berat, Suharyanto melaporkan bahwa empat orang telah dirawat di rumah sakit umum dan kondisinya kini sudah membaik.

    Demi kelancaran upaya penyelamatan, PVMBG dan BNPB menegaskan larangan segala aktivitas dalam radius 7 kilometer dari puncak Gunung Lewotobi. Aktivitas yang diperbolehkan hanya yang berkaitan langsung dengan upaya penyelamatan dan mitigasi.

  • Debat Pilkada NTT Singgung Penanganan Bencana, Apa Kata 3 Paslon?
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        7 November 2024

    Debat Pilkada NTT Singgung Penanganan Bencana, Apa Kata 3 Paslon? Regional 7 November 2024

    Debat Pilkada NTT Singgung Penanganan Bencana, Apa Kata 3 Paslon?
    Tim Redaksi
    KUPANG, KOMPAS.com
    – Debat publik antar pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Kupang, Rabu malam (6/11/2024).
    Debat ini diikuti oleh tiga pasangan calon, yaitu nomor urut 1 Yohanis Fransiskus Lema dan Jane Natalia Suryanto, nomor urut 2 Emanuel Melkiades Laka Lena dan Johanis Asadoma, serta nomor urut 3, Simon Petrus Kamlasi dan Adrianus Garu.
    Debat ini mengusung tema “Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat Nusa Tenggara Timur yang Berkeadilan dan Inklusif”. Salah satu topik yang menjadi perhatian adalah strategi
    penanganan bencana
    di NTT.
    Calon gubernur Yohanis Fransiskus Lema sempat menyebut, NTT menjadi “supermarket”-nya bencana.
    Oleh karena itu, dalam merumuskan program pembangunan, diperlukan kesadaran terhadap upaya penanganan bencana.
    Yohanis juga menekankan pentingnya mitigasi terhadap bencana kekeringan dan banjir melalui sistem peringatan dini.
    “Kuncinya ada pada
    early warning system
    , sehingga perlu menjalin kerjasama dengan sejumlah lembaga, di antaranya BMKG serta pihak ketiga yang memiliki konsen atau atensi serta kepedulian untuk penyediaan teknologi deteksi gempa sejak dini,” tambah dia.
    Dia menegaskan, Pemerintah Provinsi NTT harus memberikan edukasi untuk membangun kesadaran masyarakat dan memiliki prosedur standar untuk membentuk
    command center
    dalam waktu 1×24 jam terutama untuk hal-hal mendesak.
    “Ini tentu tidak hanya dikerjakan oleh Pemerintah Provinsi semata, tetapi melibatkan banyak
    stakeholders.
    Kata kuncinya adalah koordinasi lintas sektoral,” ujar dia.
    Sementara itu, calon gubernur Emanuel Melkiades Laka Lena berencana merangkul semua pihak yang terlibat dalam penanganan bencana, termasuk Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI, polisi, dan lembaga swadaya masyarakat.
    “Termasuk juga, pihak swasta yang sudah ahli soal penanganan bencana,” kata Melkiades.
    Melkiades menekankan pentingnya memetakan daerah rawan bencana di NTT.
    “Sudah ratusan tahun kita punya masyarakat hidup di sini sudah paham daerah-daerah bencana sehingga bisa dipetakan jenis bencana seperti apa,” ujar dia.
    Ia juga menyarankan agar Pemerintah menyiapkan infrastruktur yang mampu mengantisipasi kebencanaan di daerah rawan.
    Calon gubernur lainnya, Simon Petrus Kamlasi, menilai apa yang disampaikan oleh kedua paslon sebelumnya merupakan strategi untuk memperkuat siklus manajemen bencana.
    “Yang akan kami lakukan itu, yakni tindakan mitigasi dengan berbagai manajemen di mana kita mempersiapkan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) untuk bisa gagah berani memiliki alat yang cukup dan memiliki anggaran yang cukup,” ujar Simon.
    Ia menekankan pentingnya respons cepat saat terjadi bencana, termasuk pendataan akurat dan mobilitas bantuan.
    “Kita harus punya alat-alat yang bisa dengan cepat membantu masyarakat untuk pulih bahkan baik tempat yang lama maupun lokasi baru atau
    resettlement
    baru,” tutup dia. 
     
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Antisipasi Bencana Jakarta, Pemkot Bogor Siapkan Jalur Evakuasi dan Perlindungan untuk Warganya
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        7 November 2024

    Antisipasi Bencana Jakarta, Pemkot Bogor Siapkan Jalur Evakuasi dan Perlindungan untuk Warganya Megapolitan 7 November 2024

    Antisipasi Bencana Jakarta, Pemkot Bogor Siapkan Jalur Evakuasi dan Perlindungan untuk Warganya
    Tim Redaksi

    BOGOR, KOMPAS.com
    – Gempa atau bencana lain yang bisa saja terjadi di
    Jakarta
    , tidak hanya berdampak pada penduduk setempat, tetapi juga pada pekerja yang berasal dari daerah sekitar, termasuk Kota Bogor.
    Banyak warga Bogor yang setiap hari bekerja di Jakarta, sehingga bencana dapat memengaruhi keselamatan dan stabilitas ekonomi mereka.
    Menanggapi risiko ini, Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor, Hidayatulloh, mengungkapkan bahwa
    Pemkot Bogor
    telah menyiapkan sejumlah langkah antisipatif untuk melindungi warganya apabila terjadi bencana di Jakarta.
    “Bencana di Jakarta tidak hanya berdampak pada penduduknya, tetapi juga pada pekerja yang berdomisili di daerah sekitar seperti Bogor. Kami telah menyiapkan sejumlah solusi untuk mengatasi situasi ini,” ujarnya saat dihubungi
    Kompas.com
    , Kamis (7/11/2024).
    Langkah-langkah yang disiapkan Pemkot Bogor antara lain meliputi:
    1. Evakuasi dan Informasi Jalur Aman
    Pemkot Bogor bekerja sama dengan BNPB, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dan instansi terkait untuk memastikan adanya rencana evakuasi yang jelas.
    “Pekerja asal Bogor yang terjebak di Jakarta akan diarahkan melalui jalur evakuasi aman menuju Kota Bogor atau wilayah lain yang lebih aman,” jelas Hidayatulloh.
    2. Fasilitas Pengungsian dan Bantuan Sosial
    Pemkot Bogor juga berencana menyediakan fasilitas pengungsian bagi warga Bogor yang terdampak bencana. Selain itu, koordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja dilakukan untuk menjamin hak-hak pekerja dalam situasi darurat, termasuk gaji, tunjangan, dan jaminan sosial.
    “Kita tidak hanya fokus pada penyelamatan fisik, tetapi juga perlindungan hak pekerja. Dinas Tenaga Kerja diperlukan untuk memastikan perlindungan hak-hak pekerja,” tambahnya.
    3. Komunikasi Darurat
    Untuk mempermudah komunikasi, pemerintah akan mengembangkan sistem informasi darurat berbasis teknologi agar pekerja asal Bogor dapat tetap terhubung dengan keluarga dan pemerintah selama proses evakuasi.
    “Ini penting agar mereka mendapatkan informasi terbaru dan membantu pekerja asal Bogor tetap dapat berkomunikasi dengan keluarga dan pemerintah setempat selama proses evakuasi,” jelas Hidayatulloh.
    Hidayatulloh menegaskan pentingnya koordinasi lintas wilayah dalam mengatasi dampak bencana ini.
    “Bencana tidak mengenal batas administrasi. Kerjasama lintas daerah sangat penting untuk memastikan keselamatan semua pihak, termasuk pekerja dari Bogor,” ujarnya.
    Pemkot Bogor berharap, dengan adanya langkah antisipatif ini, warga Bogor yang bekerja di Jakarta dapat merasa lebih tenang dan terlindungi jika sewaktu-waktu terjadi bencana di Jakarta.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kesiapan Pemkot Bogor Hadapi Potensi Gempa di Jakarta
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        7 November 2024

    Kesiapan Pemkot Bogor Hadapi Potensi Gempa di Jakarta Megapolitan 7 November 2024

    Kesiapan Pemkot Bogor Hadapi Potensi Gempa di Jakarta
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com 
    – Pemerintah Kota Bogor melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor akan melakukan sejumlah langkah tanggap darurat dan mitigasi bencana jika terjadi gempa besar di Jakarta.
    Dengan kedekatan geografis serta peran sebagai wilayah penyangga, Kota Bogor menganggap penting koordinasi dan persiapan yang matang untuk menghadapi skenario bencana di Jakarta.
    “Pemkot Bogor dapat terlibat dalam sejumlah langkah mitigasi dan tanggap darurat jika terjadi gempa di Jakarta. Kerja sama ini mencakup kesiapan bantuan logistik, tim medis, hingga penempatan relawan,” jelas Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor Hidayatulloh saat dihubungi
    Kompas.com,
    Kamis (7/11/2024).
    Langkah utama yang disiapkan adalah koordinasi intensif dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
    Dalam skenario gempa besar, Pemerintah Kota Bogor berperan sebagai pendukung dalam Sistem Komando Penanggulangan Darurat Bencana, di mana BNPB bertindak sebagai komando pusat.
    Pemprov DKI dan BNPB akan berperan sebagai pengendali utama, sementara BPBD Kota Bogor akan mendukung dengan membantu proses evakuasi, penanganan korban, dan penyediaan tempat pengungsian sementara.
    “Pemerintah daerah Bogor dapat menjalankan peran pendukung di bawah komando BNPB untuk memobilisaai sumber daya yang dibutuhkan,” ujar Hidayatulloh.
    Selain itu, Kota Bogor juga fokus menangani pengungsi dari Jakarta yang mungkin mencari perlindungan ke wilayah sekitar.
    Pasca-bencana, Pemkot Bogor akan menyiapkan sejumlah fasilitas publik, seperti gedung olahraga dan aula serbaguna, yang dapat dijadikan sebagai tempat pengungsian darurat.
    “Pemkot Bogor dapat mempersiapkan fasilitas dan bantuan untuk pengungsi yang mungkin datang dari Jakarta, mengingat Bogor adalah salah satu daerah penyangga,” kata dia.
    Pemkot Bogor menekankan pentingnya kesiapan ini sebagai bentuk solidaritas regional dan tanggung jawab bersama dalam menghadapi bencana.
    Kolaborasi lintas wilayah diharapkan dapat meminimalkan dampak bencana serta membantu masyarakat yang terdampak.
    “Kota Bogor sebagai wilayah yang bertetangga dengan Jakarta, bisa menjadi bagian dari kerja sama regional,” ujar Hidayatulloh.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Waspada Gunung Marapi Meletus, Simak Panduan Evakuasi Darurat

    Waspada Gunung Marapi Meletus, Simak Panduan Evakuasi Darurat

    Jakarta: Gunung Marapi di Sumatera Barat kembali menunjukkan aktivitas vulkanik pada Rabu pagi, 6 November 2024. Letusan kali ini menghasilkan abu pekat yang menyembur dari kawah dan mengakibatkan lontaran batu di sekitar puncak.

    Berdasarkan Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana (PVMBG), letusan ini terjadi pada pukul 05.44 WIB. Erupsi Marapi tercatat pada seismogram dengan amplitudo maksimal mencapai 30 meter, berlangsung selama 4 menit 35 detik. 

    Saat ini, status Gunung Marapi berada pada level waspada, dan masyarakat diminta untuk tidak mendekati area dalam radius 3. 
     

    Dalam status darurat, pemahaman tentang panduan evakuasi sangat penting untuk keselamatan masyarakat, terutama di daerah Gunung Marapi. 

    Melansir laman resmi BNPB, berikut panduan evakuasi darurat yang dapat diikuti:
    Panduan evakuasi saat terjadi erupsi gunung

    Sebelum bencana:

    1. Ikuti informasi dan arahan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengenai aktivitas gunung berapi.

    2. Siapkan masker dan kacamata pelindung untuk melindungi dari abu vulkanik.

    3. Pahami jalur evakuasi dan lokasi penampungan (shelter) yang telah disediakan oleh pihak berwenang.

    4. Buat rencana evakuasi alternatif untuk mengantisipasi situasi di luar prediksi.

    5. Persiapkan perlengkapan penting seperti:
    – Makanan siap saji dan air minum,
    – Senter beserta baterai cadangan,
    – Uang tunai secukupnya, dan
    – Obat-obatan yang diperlukan.

    Saat bencana:

    1. Pastikan Anda berada di shelter atau tempat aman yang terlindung dari letusan.

    2. Gunakan masker dan kacamata pelindung untuk menghindari paparan abu.

    3. Dengarkan dan ikuti petunjuk dari pihak berwenang saat berada di shelter.

    Setelah bencana:

    1. Jika harus tinggal lebih lama di shelter, pastikan kebutuhan pokok terpenuhi. Berikan perhatian khusus kepada anak-anak dan remaja agar mereka merasa aman dan terhindar dari stres.

    2. Tetap pakai masker dan kacamata pelindung jika Anda berada di area yang terkena abu vulkanik.

    3. Pantau informasi terkini dari pihak berwenang melalui radio atau pengumuman resmi.

    4. Waspadai risiko bahaya lanjutan seperti banjir lahar dingin, terutama jika terjadi hujan lebat. Pastikan untuk menghindari area sekitar sungai yang mungkin meluap membawa material vulkanik atau kayu yang terbawa aliran.

    (Nithania Septianingsih)

    Jakarta: Gunung Marapi di Sumatera Barat kembali menunjukkan aktivitas vulkanik pada Rabu pagi, 6 November 2024. Letusan kali ini menghasilkan abu pekat yang menyembur dari kawah dan mengakibatkan lontaran batu di sekitar puncak.
     
    Berdasarkan Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana (PVMBG), letusan ini terjadi pada pukul 05.44 WIB. Erupsi Marapi tercatat pada seismogram dengan amplitudo maksimal mencapai 30 meter, berlangsung selama 4 menit 35 detik. 
     
    Saat ini, status Gunung Marapi berada pada level waspada, dan masyarakat diminta untuk tidak mendekati area dalam radius 3. 
     

    Dalam status darurat, pemahaman tentang panduan evakuasi sangat penting untuk keselamatan masyarakat, terutama di daerah Gunung Marapi. 
     
    Melansir laman resmi BNPB, berikut panduan evakuasi darurat yang dapat diikuti:

    Panduan evakuasi saat terjadi erupsi gunung

    Sebelum bencana:
     
    1. Ikuti informasi dan arahan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengenai aktivitas gunung berapi.
     
    2. Siapkan masker dan kacamata pelindung untuk melindungi dari abu vulkanik.
     
    3. Pahami jalur evakuasi dan lokasi penampungan (shelter) yang telah disediakan oleh pihak berwenang.
     
    4. Buat rencana evakuasi alternatif untuk mengantisipasi situasi di luar prediksi.
     
    5. Persiapkan perlengkapan penting seperti:
    – Makanan siap saji dan air minum,
    – Senter beserta baterai cadangan,
    – Uang tunai secukupnya, dan
    – Obat-obatan yang diperlukan.
     
    Saat bencana:
     
    1. Pastikan Anda berada di shelter atau tempat aman yang terlindung dari letusan.
     
    2. Gunakan masker dan kacamata pelindung untuk menghindari paparan abu.
     
    3. Dengarkan dan ikuti petunjuk dari pihak berwenang saat berada di shelter.
     
    Setelah bencana:
     
    1. Jika harus tinggal lebih lama di shelter, pastikan kebutuhan pokok terpenuhi. Berikan perhatian khusus kepada anak-anak dan remaja agar mereka merasa aman dan terhindar dari stres.
     
    2. Tetap pakai masker dan kacamata pelindung jika Anda berada di area yang terkena abu vulkanik.
     
    3. Pantau informasi terkini dari pihak berwenang melalui radio atau pengumuman resmi.
     
    4. Waspadai risiko bahaya lanjutan seperti banjir lahar dingin, terutama jika terjadi hujan lebat. Pastikan untuk menghindari area sekitar sungai yang mungkin meluap membawa material vulkanik atau kayu yang terbawa aliran.
     

    (Nithania Septianingsih)
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (PRI)