Kementrian Lembaga: BNPB

  • Dua Pesawat Diterbangkan untuk Modifikasi Cuaca di Selatan Jabar

    Dua Pesawat Diterbangkan untuk Modifikasi Cuaca di Selatan Jabar

    Jakarta, Beritasatu.com – Sebanyak dua pesawat mulai diterbangkan untuk modifikasi cuaca guna mengendalikan intensitas hujan yang berpotensi memicu bencana hidrometeorologi di selatan Jawa Barat (Jabar).

    Operasi modifikasi cuaca di selatan Jabar yang diinisiasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) tersebut dimulai pada Rabu (11/12/2024) siang ini.

    Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Lukmansyah mengatakan, kondisi cuaca yang labil dengan intensitas sedang hingga tinggi di wilayah selatan Jawa Barat diharapkan dapat dikendalikan setelah dilakukan modifikasi cuaca di Jabar.

    “BNPB menilai pengendalian cuaca penting sehingga penanganan darurat dampak bencana di kawasan tersebut, salah satunya wilayah Kabupaten Sukabumi dan sekitarnya bisa berjalan secara lebih optimal dan efisien,” kata dia dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu dilansir Antara. 

    Sebanyak 39 kecamatan di Kabupaten Sukabumi dilanda bencana hidrometeorologi berupa banjir bandang, tanah longsor, pergerakan tanah, cuaca eksterem yang dipicu oleh tingginya intensitas hujan di wilayah tersebut 3-4 Desember 2024.

    Bencana tersebut menimbulkan dampak signifikan. Kondisi terkini, ada penambahan warga terdampak yang sebelumnya 10.160 menjadi 10.237, dan 2.988 warga mengungsi. Kemudian sebanyak 10 orang meninggal dunia dan dua orang warga dinyatakan hilang setelah 7×24 jam dilakukan pencarian. “Dua pesawat yang diterbangkan dalam operasi modifikasi cuaca ini diharapkan bisa mempercepat penangan tanggap darurat,” kata Lukmansyah.

    Sementara itu, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam kesempatan terpisah menambahkan setiap armada pesawat dalam operasi modifikasi cuaca tersebut akan menaburkan zat natrium klorida (NaCl) ke awan potensial di wilayah selatan Jawa Barat.

  • Tanggap Darurat Bencana Sukabumi Diperpanjang sampai 17 Desember

    Tanggap Darurat Bencana Sukabumi Diperpanjang sampai 17 Desember

    Jakarta, CNN Indonesia

    Pemerintah Kabupaten Sukabumi memperpanjang masa tanggap darurat bencana selama satu pekan atau tujuh hari ke depan terhitung dari 11 sampai 17 Desember 2024.

    “Awalnya masa tanggap darurat bencana kami berlakukan dari 4-10 Desember 2024, namun karena berbagai pertimbangan kami mengeluarkan kebijakan untuk memperpanjang masa tanggap darurat bencana ini hingga 17 Desember 2024,” kata Sekda Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman di Sukabumi, Selasa (10/12), dikutip dari Antara.

    Menurut Ade, yang menjadi pertimbangan pihaknya memperpanjang masa tanggap darurat bencana yakni potensi hujan deras yang masih tinggi, pengungsi serta adanya korban yang belum ditemukan.

    Selain itu, kebijakan ini dibuat berdasarkan hasil rapat koordinasi pertama potensi hujan deras hingga 14 Desember yang masih tinggi sesuai prakiraan cuaca dari BMKG.

    Kemudian masih ada dua korban yang tertimbun longsor yang belum ditemukan. Saat ini jumlah pengungsi masih terus bertambah mencapai 2.988 jiwa.

    Penetapan kebijakan ini melalui rakor secara daring yang dihadiri oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Basarnas, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar, Polres Sukabumi, Kodim 0620 Kabupaten Sukabumi dan Pemkab Sukabumi.

    Modifikasi cuaca

    Sementara Bupati Sukabumi Marwan Hamami meminta kepada Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk melakukan modifikasi cuaca di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

    “Kami sudah mengirimkan surat kepada BMKG terkait modifikasi cuaca untuk mengurangi intensitas hujan yang turun di wilayah Kabupaten Sukabumi,” katanya di Sukabumi.

    Menurut Marwan, untuk pelaksanaan modifikasi cuaca, pihaknya belum mengetahui karena BMKG yang menentukan jadwal pelaksanaannya. Pihaknya berhadap bisa terlaksana dalam waktu dekat agar intensitas hujan bisa dikurangi.

    Tujuan dari modifikasi cuaca ini juga untuk mempercepat penanganan dan penanggulangan bencana di Kabupaten Sukabumi seperti evakuasi penyintas, penyaluran bantuan, membuka akses jalan yang terisolasi maupun mengurangi potensi terjadinya kembali bencana hidrometeorologi agar daerah terdampak tidak terus meluas.

    Modifikasi ini dilakukan dengan melakukan penyemaian awan dengan menggunakan bahan khusus dalam beberapa hari dengan menggunakan pesawat terbang sehingga bisa mengendalikan potensi dan intensitas hujan.

    Hingga Selasa daerah yang terdampak bencana banjir dan longsor yang terjadi pada Rabu (4/12) mencapai 39 kecamatan dari 47 kecamatan di Kabupaten Sukabumi.

    Akibatnya sebanyak 13.837 warga terdampak. Dari jumlah tersebut sebanyak 10 warga meninggal dan dua warga dinyatakan hilang.

    Sekitar 1.428 unit rumah rusak berat, 1.201 unit rusak sedang dan 1.272 unit rusak ringan. Selanjutnya untuk rumah terancam ada 653 unit dan terendam 1.169 unit.

    (Antara/fra)

    [Gambas:Video CNN]

  • Gempa Beberapa Kali Terjadi di Maluku Utara

    Gempa Beberapa Kali Terjadi di Maluku Utara

    JAKARTA – Hingga pagi ini, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat beberapa kali gempa susulan (aftershock) usai gempa utama (mainshock) dengan magnitudo 7,4 yang dimutakhirkan menjadi 7,1 yang berlokasi di titik koordinat 1.63 LU 126.39 BT atau 134 kilometer Barat Laut Jailolo, pada kedalaman 73 kilometer di Maluku Utara, Jumat 15 November dini hari.

    Gempa susulan masing-masing tercatat adalah magnitudo 5,0 pukul 0.55 WIB, dengan titik lokasi di 1.54 LU,126.46 BT atau 128 km Barat Laut Jailolo, di kedalaman 10 kilometer. BMKG menyatakan gempa susulan ini tidak berpotensi tsunami.

    Kemudian gempa selanjutnya tercatat dengan magnitudo 5.9 pukul 1.45 WIB di titik lokasi 1.49 LU, 126.40 BT dengan pusat gempa berada di dasar laut atau 127 km Barat Laut Jailolo di Kedalaman 10 Km. Gempa tersebut juga dinyatakan tidak berpotensi tsunami dan guncangannya drasakan (MMI) III Ternate, II-III Manado, II-III Tahuna dan II-III Bitung.

    #Gempa Mag:5.9, 15-Nov-19 08:17:35 WIB, Lok:1.73 LU, 126.39 BT (Pusat gempa berada di Laut 140 km Barat Laut Halmahera Barat), Kedlmn:10 Km Dirasakan (MMI) II-III Bitung, II-III Manado, II Ternate, II Minahasa Selatan, II Tahuna #BMKG pic.twitter.com/Q4x8NnJar2

    — BMKG (@infoBMKG) November 15, 2019

    Sebelumnya BMKG menyatakan status peringatan dini tsunami usai gempa utama M 7,1 yang diakhiri pada pukul 01.45 WIB. BMKG juga memutakhirkan laporan adanya gelombang tsunami dengan ketinggian masing-masing 0,6 meter di Ternate (23.43 WIB), 0,9 meter di Jailolo (23.43) dan 0,10 meter di Bitung (00.08 WIB).

    Sementara ini, belum ada laporan kerusakan infrastruktur ataupun jatuhnya korban jiwa. Tim gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama TNI/Polri sedang berupaya melalukan kaji cepat terkait pascagempa tersebut.

    “Warga sekitar lokasi yang terdampak guncangan gempa diharapkan agar tidak panik dan tidak terpengaruh dengan kabar yang tidak benar dan tidak dapat dipertanggungjawabkan. Pastikan informasi yang resmi selalu bersumber dari instansi terkait seperti BMKG, BNPB, BPBD, Dinas Provinsi dan pihak berwajib lainnya,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo.

  • Berdamai dengan Cuaca hingga Wacana Perbaikan Iklim di Era Prabowo-Gibran

    Berdamai dengan Cuaca hingga Wacana Perbaikan Iklim di Era Prabowo-Gibran

    Jakarta

    Sebagian besar wilayah Indonesia kini sudah mulai dirundung hujan. Tidak hanya dalam intensitas ringan, di beberapa daerah, intensitas hujan yang tinggi telah membawa dampak terhadap masyarakat. Di Sukabumi misalnya, banjir sudah merusak permukiman hingga berbagai fasilitas warga.

    Mengutip detikNews, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi mencatat jumlah warga yang mengungsi akibat terdampak bencana hidrometerologi. Terhitung mencapai 919 kepala keluarga atau 3.023 jiwa.

    “Para pengungsi ini tersebar di sejumlah kecamatan seperti Kecamatan Cikembar, Pabuaran, Lengkong, Simpenan dan beberapa kecamatan lainnya,” kata Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sukabumi Medi Abdul Hakim di Sukabumi, dilansir Antara, Senin (9/12/2024).

    Berkaca dari peristiwa pertama, pemerintah melalui BNPB telah melakukan berbagai usaha untuk mengurangi risiko bencana, salah satunya adalah modifikasi cuaca. Hal serupa juga dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Jakarta. Untuk mengurai awan hujan yang mengarah ke langit Jakarta, BPBD Jakarta melakukan operasi modifikasi cuaca pada Sabtu, 7 Desember, hingga Senin, 9 Desember. Operasi ini diharapkan bisa mengantisipasi terjadinya hujan lebat di Jakarta.

    Modifikasi cuaca bukanlah hal baru di Indonesia. sejumlah pemerintah daerah hingga pusat mengamini jika metode ini tokcer untuk mengurangi risiko bencana hidrometeorologi mulai dari banjir hingga tanah longsor.

    Presiden ke-7 Indonesia, Joko Widodo, juga berulang kali mengatakan jika pemerintahannya mendorong adanya perbaikan iklim. Tidak hanya menciptakan kebijakan seperti tata Kelola karbon hingga ide soal ekonomi hijau, pihaknya juga menyampaikan pesan ini kepada seluruh masyarakat.

    Dalam kesempatannya, Jokowi mengatakan, ancaman perubahan iklim yang nyata. Ia kemudian menyebut pentingnya praktik transisi energi oleh masyarakat dunia. Soal ekonomi hijau, ia mengatakan jika konsep ini bukan hanya soal perlindungan, tapi juga kesejahteraan manusia.

    “Karena ekonomi hijau bukan hanya tentang perlindungan lingkungan, bukan hanya itu, tapi juga tentang bagaimana menciptakan kesejahteraan rakyat, kesejahteraan yang berkelanjutan bagi rakyat,” ucap Jokowi saat membuka Indonesia International Sustainability Forum (IISF) 2024 di JCC, Senayan, Jakarta, Kamis (5/9/2024)

    Lalu bagaimana dengan era Prabowo-Gibran? Sebesar apa komitmen pemerintahan saat ini dalam mencegah imbas buruk perubahan iklim? Ikuti diskusinya dalam Editorial Review.

    Beralih ke Jawa Tengah, detikSore akan mengulas perkembangan kasus penganiayaan yang dilakukan oleh warga Wonosegoro, Boyolali terhadap seorang bocah berumur 12 tahun. Ia dianiaya warga hingga terluka parah gegara dituduh mencuri celana dalam. Korban pertama kali dipukul oleh Pak RT. Mengutip detikJateng, anak tersebut disiksa oleh 15 orang. Apa saja bentuk penganiayaannya? Apa langkah pihak kepolisian? Ikuti Laporan Redaktur detikJateng selengkapnya dalam Indonesia Detik Ini.

    Sementara itu, untuk menutup detikSore edisi hari ini, Sunsetalk akan mengulas pertandingan perdana Indonesia di laga AFF 2024 malam tadi. Bertandang di Myanmar, Indonesia berhasil mengambil kemenangan 0-1 atas tuan rumah. Hasilnya, Indonesia kini berada di urutan kedua Grup B di bawah Vietnam karena selisih gol. Apakah racikan Shin Tae-yong dianggap berhasil? Ikuti diskusinya jelang matahari terbenam nanti.

    Ikuti terus ulasan mendalam berita-berita hangat detikcom dalam sehari yang disiarkan secara langsung langsung (live streaming) pada Senin-Jumat, pukul 15.30-18.00 WIB, di 20.detik.com dan TikTok detikcom. Jangan ketinggalan untuk mengikuti analisis pergerakan pasar saham jelang penutupan IHSG di awal acara. Sampaikan komentar Anda melalui kolom live chat yang tersedia.

    “Detik Sore, Nggak Cuma Hore-hore!”

    (far/vys)

  • Antisipasi Banjir Akhir Tahun, Pemerintah Bakal Modifikasi Cuaca di Jabodetabek

    Antisipasi Banjir Akhir Tahun, Pemerintah Bakal Modifikasi Cuaca di Jabodetabek

    Antisipasi Banjir Akhir Tahun, Pemerintah Bakal Modifikasi Cuaca di Jabodetabek
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Pemerintah bakal melaksanakan
    modifikasi cuaca
    untuk meminimalisir banjir di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).
    Hal itu disepakati dalam rapat kerja antara Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), BMKG, BNPB, Basarnas, dan perwakilan pemerintah daerah, Selasa (10/12/2024).
    “Pertama akan dilanjutkan terus modifikasi cuaca baik yang dilakukan oleh BNPB bersama dengan BMKG, maupun juga oleh pemerintah provinsi terutama oleh Pemprov DKI,” Menko PMK Pratikno selepas rapat di Kantor Kemenko PMK, Selasa.
    Pratikno menjelaskan, langkah ini diambil karena tingginya intensitas hujan di Jabodetabek pada periode Desember 2024 hingga awal Januari 2025.
    Berdasarkan laporan BMKG, curah hujan yang sangat tinggi terjadi hampir di seluruh wilayah Indonesia, khususnya Sumatera, Jawa, dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
    Pratikno menyebutkan, modifikasi cuaca mampu mengurangi curah hujan berlebihan yang berpotensi mengakibatkan bencana hidrometeorologi, termasuk banjir.
    “Jadi modifikasi ini akan mengurangi curah hujan yang berlebihan. Tidak bisa meniadakan, tidak mungkin, tapi mengurangi dan itu mengurangi beban terhadap
    infrastruktur air
    yang ada di wilayah Jabodetabek,” kata dia.
    Dalam rapat tersebut, Pratikno juga mendorong pemerintah daerah Jabodetabek untuk mengoptimalkan infrastruktur dalam rangka mengantisipasi dampak dari hujan deras.
    “Yang sudah ada diperbaiki, direnovasi, dioptimalkan baik melalui perawatan infrastruktur, maupun melalui kesiapsiagaan dari petugas teknis yang ada di lapangan. Jangan sampai petugas teknis lengah,” kata Pratikno.
    “Jika pun kemudian banjir tidak bisa terhindarkan, kita harapkan banjirnya sudah bisa mulai terkendali, dengan langkah-langkah tadi yang saya sampaikan,” ujar mantan Menteri Sekretaris Negara itu.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Menko PMK Pratikno Pimpin Rapat Antisipasi Cuaca Ekstrem di Jabodetabek

    Menko PMK Pratikno Pimpin Rapat Antisipasi Cuaca Ekstrem di Jabodetabek

    loading…

    Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno memimpin Rapat Tingkat Menteri (RTM) di kantornya, Selasa (10/12/2024). FOTO/SINDOnews/BINTI MUFARIDA

    JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno memimpin Rapat Tingkat Menteri (RTM) di kantornya, Selasa (10/12/2024). Rapat membahas langkah antisipasi menghadapi cuaca ekstrem di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).

    Rapat tersebut dihadiri Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto, Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati, Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto, Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Kusworo, PJ Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi, dan sejumlah pejabat lainnya.

    Dari pantauan SINDOnews, hingga pukul 09.45 WIB, rapat masih berlangsung secara tertutup. Menurut informasi rapat kali ini bertujuan untuk memastikan kesiapan pemerintah dalam menghadapi potensi dampak cuaca ekstrem, seperti bencana hidrometeorologi basah di Jabodetabek pada puncak musim hujan.

    “Kemungkinan bencana hidrometeorologi di wilayah Jabodetabek. Jadi kita harus antisipasi potensi curah hujan yang sangat tinggi di Sumatera di Jawa dan untuk kemungkinan untuk banjir di wilayah Jabodetabek dan ini sudah mulai terasa di Sukabumi di Cianjur dan seterusnya. Dan kita harus antisipasi di wilayah Jabodetabek,” kata Pratikno mengawali sambutannya.

    Pada kesempatan itu, Pratikno juga mengimbau kepada semua pihak untuk mengantisipasi bencana banjir seperti di tahun 2014, 2015, 2019, dan 2020. “Kita harus melihat tahun-tahun sebelumnya, tahun 2014, 2015, 2019, 2020 kita punya pengalaman banjir di Jakarta dan sekitarnya.”

    “Bahkan waktu itu korban meninggal misalnya tahun 2014 itu sampai 23 orang, tahun 2020, 19 orang. Kemudian jumlah pengungsi tahun 2014 itu mencapai 122 ribu pengungsi, tahun 2020 ada 36 ribu pengungsi jadi ini artinya perlu kita antisipasi,” tambahnya.

    Sebelumnya, Kepala BMKG Dwikorita telah mengeluarkan peringatan dini potensi cuaca ekstrem di sejumlah wilayah termasuk Jabodetabek akibat beberapa faktor diantaranya adanya Bibit Siklon Tropis 91S yang terpantau di barat daya Banten.

    Ditambah lagi, bahwa pada bulan Desember kali ini sejumlah wilayah telah masuk puncak musim hujan yang diperkirakan berlangsung hingga Maret 2025. Melalui koordinasi kali ini, diharapkan tercipta koordinasi yang kuat antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat untuk menghadapi cuaca ekstrem dengan lebih baik.

    (abd)

  • BPBD Jakarta Siapkan Rp 4 M untuk Modifikasi Cuaca Antisipasi Hujan Lebat

    BPBD Jakarta Siapkan Rp 4 M untuk Modifikasi Cuaca Antisipasi Hujan Lebat

    Jakarta

    Pemerintah Provinsi Jakarta bersama Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) RI melakukan modifikasi cuaca hingga akhir tahun 2024. Rekayasa cuaca itu menggunakan anggaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta mencapai Rp 4 Miliar.

    “Anggarannya yang tersedia di BPBD saat ini kurang lebih sekitar Rp 4 miliar. Ini nanti kita akan optimalkan sesuai dengan kebutuhan,” kata Penjabat Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi kepada wartawan di Balai Kota Jakarta, Senin (9/12/2024).

    Meski begitu, ia menjelaskan bahwa pihaknya juga berjaga-jaga untuk menggunakan biaya tak terduga (BTT) jika anggaran BPBD belum tersedia. Jika menggunakan biaya tak terduga, kata Teguh, pihaknya harus membuat pernyataan status darurat.

    “Kalau anggarannya belum tersedia di BPBD, kami menggunakan anggaran BTT, biaya tak terduga. Namun karena menggunakan anggaran BTT nantinya, kita juga harus mengeluarkan status kondisi darurat,” ujarnya.

    “Ini kami juga sedang koordinasi, pastinya dengan BNPB, dengan BMKG, kemudian juga berbagai kementerian lembaga yang terkait,” sambungnya.

    Diketahui, Pemprov Jakarta melakukan operasi modifikasi cuaca (OMC) dengan menyebarkan 3,2 ton garam untuk meminimalkan dampak dari potensi hujan ekstrem. OMC ini berlangsung selama tiga hari dari 7-9 Desember 2024.

    Yohan mengatakan, OMC dapat mengurangi intensitas curah hujan di Jakarta dan mempercepat proses pengendapan di wilayah udara luar Jakarta.

    “OMC dapat mendistribusikan curah hujan secara merata sehingga dampak dari potensi hujan ekstrem juga bisa diminimalkan,” ujarnya.

    “Penyemaian dilakukan pada awan-awan di sekitar perbatasan wilayah Jakarta untuk mengurangi intensitas hujan sebelum masuk ke kawasan urban,” tuturnya.

    Hasil sementara dari modifikasi cuaca ini, kata Yohan, menunjukkan adanya penurunan intensitas hujan di beberapa wilayah yang sebelumnya berpotensi mengalami curah hujan tinggi. Selain OMC, Pemprov juga menyiagakan pompa air, menyiapkan logistik darurat, dan memastikan kesiapan posko pengungsian jika diperlukan.

    “Kami terus memantau dinamika atmosfer dan menyesuaikan strategi penyemaian agar hasil operasi lebih maksimal,” imbuhnya.

    (bel/lir)

  • Gempa Hari Ini di Indonesia pada Akhir Pekan Minggu 8 Desember 2024, Getarkan Garut Jabar – Page 3

    Gempa Hari Ini di Indonesia pada Akhir Pekan Minggu 8 Desember 2024, Getarkan Garut Jabar – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Di akhir pekan, Minggu (8/12/2024) lindu kembali menggetarkan Bumi Pertiwi. Meski begitu, hingga pukul 19.45 WIB, hanya terjadi satu kali gempa hari ini di Indonesia.

    Lindu tersebut menggetarkan jelang sore tadi pukul 15:36:51 WIB di wilayah Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat (Jabar), seperti laporan yang disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

    Gempa bumi di Indonesia itu dirasakan MMI (Modified Mercalli Intensity) II di Kertasari dan Pengalengan. Lindu tersebut memiliki kekuatan magnitudo 2,7 dengan kedalaman 10 kilometer.

    “Pusat gempa berada di darat 22 kilometer barat daya Kabupaten Garut,” papar BMKG seperti dikutip Liputan6.com dari laman resminya www.bmkg.go.id, Minggu (8/12/2024).

    Episenter lindu di Indonesia saat akhir pekan itu berada pada koordinat titik 7.23 Lintang Selatan (LS) dan 107.69 Bujur Timur (BT).

    Apa Itu Gempa Bumi?

    Untuk diketahui, gempa bumi adalah bencana alam yang bersifat merusak. Fenomena ini bisa terjadi setiap saat dan berlangsung dalam waktu singkat. Dan Indonesia termasuk wilayah rawan akan bencana gempa.

    Gempa bumi adalah bencana yang bisa menyebabkan kerugian nyawa dan materil.

    Menurut WHO, secara global gempa bumi menyebabkan 750 ribu kematian selama kurun 1998-2017. Lebih dari 125 juta orang terkena dampak gempa bumi selama periode ini.

    Tanggap Bencana Gempa Bumi

    Meski tak bisa dicegah, gempa bumi adalah bencana yang bisa dihadapi. Salah satu cara menghadapi gempa bumi adalah tanggap akan bencana gempa bumi.

    Contoh tanggap gempa bumi adalah mengetahui prosedur evakuasi dan mematuhi pedoman keselamatan ketika bencana ini datang.

    Menurut BNPB, gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi yang disebabkan oleh tumbukan antar lempeng bumi, patahan aktif, akitivitas gunung api atau runtuhan batuan.

    Menurut BMKG, gempa bumi adalah peristiwa bergetarnya bumi akibat pelepasan energi di dalam bumi secara tiba-tiba yang ditandai dengan patahnya lapisan batuan pada kerak bumi.

    Menurut WHO, gempa bumi adalah guncangan hebat dan tiba-tiba dari tanah, yang disebabkan oleh pergerakan antara lempeng tektonik di sepanjang garis patahan di kerak bumi.

    Gempa bumi dapat mengakibatkan goncangan tanah, likuifaksi tanah, tanah longsor, retakan, longsoran, kebakaran dan tsunami.

    BMKG Bandung mengigatkan masyarakat Jabar soal kemungkinan terjadinya gempa bumi yang terjadi di sesar Lembang. BMKG akan melakukan sosialisasi mengenai gempa tersebut.

  • Penanganan Darurat Banjr dan Longsor Sukabumi Diproyeksikan Selesai dalam 2 Pekan – Halaman all

    Penanganan Darurat Banjr dan Longsor Sukabumi Diproyeksikan Selesai dalam 2 Pekan – Halaman all

     

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti menargetkan penanganan tanggap darurat pasca-bencana banjir dan longsor di Sukabumi akan rampung dalam dua pekan.

    Penanganan tanggap darurat difokuskan untuk membuka akses penyaluran logistik, termasuk bahan bakar minyak (BBM).

    Diana meninjau sejumlah titik lokasi bencana di Pelabuhan Perikanan Nusantara, Palabuhan Ratu Sukabumi, yang merupakan hilir Sungai Cipalabuhan. Sabtu (7/12/2024).

    Diana mengatakan Sungai Cipalabuhan terjadi pendangkalan dan akan dilakukan pengerukan sedimen oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum, Ditjen Sumber Daya Air

    Jika tidak dikeruk, ketika hujan turun dengan lebat bisa terjadi banjir lagi. Pada akhir tahun ini, hujan deras dengan intensitas tinggi diprediksi turun sampai Januari 2025.

    Hingga Kamis (5/12/2024) pukul 19.00 WIB, jumlah korban meninggal dunia akibat bencana banjir dan tanah longsor di sejumlah wilayah Sukabumi, Jawa Barat bertambah menjadi total dua orang. Sebanyak 10 jembatan terputus. (BNPB)

    “Kita antisipasi supaya tidak meluap dan sungai tersebut harus dikeruk,” kata Diana dikutip dari keterangan tertulis pada Minggu (8/12/2024).

    Saat ini BBWS Citarum telah memobilisasi 1 unit excavator dan dump truck dan sedang melakukan pengerukan sedimen Sungai Cipalabuhan sepanjang 200.

    BBWS Citarum juga sedang melakukan pemasangan geobag berbagai ukuran di sungai Cipalabuan dengan total panjang sekitar 100 meter untuk penanganan tebing kritis dan luapan sungai.

    Selain itu juga telah diturunkan 1 unit mini excavator serta pompa Alkon untuk membantu membersihkan 1 unit puskesmas di Pelabuhan Ratu serta mengembalikan aliran sungai Ciracas yang merupakan anak Sungai Cipalabuhan.

    Untuk sungai lainnya akan segera ditangani darurat bersama pemerintah provinsi dan kabupaten setelah akses jalannya bisa dilalui.

    Dia juga mengecek ruas Jalan Nasional ruas Cikembang-Bagbagan-Batas Banten dan ruas Jalan Bagbagan-Jampang Kulon di mana terjadi 44 titik pohon tumbang, tanah longsor, dan jalan retak.

    Saat ini sudah selesai dikerjakan pembersihan material longsor, penanganan pohon tumbang, dan penanganan darurat tanah longsor dengan ditutup terpal untuk menahan air.

    “Sudah ada 37 titik sudah fungsional dari 44 titik tadi, sisanya 7 titik belum fungsional karena karena akses belum terbuka,” ujar Diana.

    Mobilisasi alat berat telah dilakukan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) DKI Jakarta-Jawa Barat.

    BBPJN DKI Jakarta-Jawa Barat mengerahkan 15 alat berat tersebar di titik-titik penanganan

    Alat berat itu antara lain wheel loader 1 unit, excavator 4 unit, dump truk 3 unit, pick up 1 unit, mini excavator 2 unit, backhoe loader 2 unit, dan self loader 2 unit.

    Upaya ini pun melibatkan sekitar 35 orang tenaga Padat Karya yang tersebar sepanjang 92 km.

    Kebutuhan Air Minum dan Sanitasi

    Diana mengatakan pemenuhan kebutuhan air minum dan sanitasi bagi masyarakat terdampak juga penting.

    Saat ini, Satuan Tugas Tanggap Darurat Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Barat, Ditjen Cipta Karya telah melakukan assessment kebutuhan sarana dan prasana (sarpras) yang dibutuhkan sejak 4 Desember 2024.

    Mobilisasi Sarpras dikerahkan di Posko Yayasan Al Hikmah sebanyak 3 unit Toilet Portable dan 2 unit Hidran Umum Kapasitas 2000 liter.

    Kemudian juga 1 unit Biority Septictank Kapasitas 1000 liter, 2 unit tenda ukuran 4 x 3,25 meter dan 2 unit tenda ukuran 6 X 12 meter.

    Selain itu juga membantu 100 batang pipa PVC ukuran 8 inch sepanjang 504 meter untuk membantu jaringan JDU Perumdam yang terputus dan sudah tidak beroperasi selama 3 hari.

    Penanganan Permanen

    Diana mengatakan saat ini pihaknya fokus dalam penanganan tanggap darurat yang diharapkan selesai dalam dua pekan.

    Diana menyebut penanganan secara permanen membutuhkan waktu karena harus digambar dulu perencanaannya, butuh lelang, dan sebagainya.

    “Tetapi sementara ini sudah kita tangani semua, baik itu jalan, Sungai, air minum, maupun toilet, saya pikir tidak masalah,” ucap Diana.

     

     

  • Legislator minta DKI persiapkan lima langkah konkret antisipasi banjir

    Legislator minta DKI persiapkan lima langkah konkret antisipasi banjir

    Pedagang sayur menarik gerobaknya melintasi banjir rob di Muara Angke, Jakarta, Senin (2/12/2024). Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan banjir pesisir atau rob di Jakarta pada 28 November hingga 6 Desember 2024 yang disebabkan adanya fenomena pasang maksimum air laut bersamaan dengan fase bulan baru. ANTARA FOTO/Zaky Fahreziansyah

    Legislator minta DKI persiapkan lima langkah konkret antisipasi banjir
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Sabtu, 07 Desember 2024 – 10:49 WIB

    Elshinta.com – Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Hardiyanto Kenneth meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mempersiapkan lima langkah konkret sebagai kesiapsiagaan dalam mengantisipasi banjir di musim hujan ini.

    “Saya meminta Pemprov Jakarta untuk lebih proaktif dan cepat dalam menghadapi potensi bencana tersebut,” kata Kenneth di Jakarta, Sabtu.

    Hal ini disampaikannya menanggapi prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yakni musim hujan saat ini disertai fenomena La Nina membuat curah hujan meningkat hingga 20 persen dari normalnya.

    “Koordinasi yang lebih baik, peningkatan infrastruktur dan edukasi kepada masyarakat menjadi langkah-langkah penting dalam mengurangi dampak banjir yang dapat merugikan banyak pihak,” katanya.

    Fenomena itu bisa berdampak pada skenario terburuk curah hujan yang ekstrem hingga banjir bandang seperti yang pernah terjadi di Jakarta pada 2020.

    Dengan kesiapsiagaan yang baik diharapkan Jakarta dapat mengurangi risiko banjir dan memastikan keselamatan warganya.

    “Ada beberapa saran konkret kepada Pemprov Jakarta dalam rangka mengantisipasi potensi bencana banjir di musim hujan ini,” ujar Kenneth.

    Pertama, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta harus segera memastikan bahwa seluruh infrastruktur drainase berfungsi maksimal dengan melakukan pemeriksaan dan pemeliharaan rutin.

    Pemprov juga diharapkan dapat melakukan pengerukan lumpur di sungai atau kali di Jakarta serta mempercepat normalisasi sungai dan saluran air agar mampu menampung volume air yang tinggi.

    Kedua, Pemprov Jakarta perlu memastikan sistem peringatan dini berjalan efektif dan cepat tersampaikan ke masyarakat. Simulasi evakuasi untuk masyarakat juga perlu diperkuat sehingga warga yang tinggal di kawasan rawan banjir bisa dengan cepat bergerak menuju tempat aman.

    Ketiga, Pemprov perlu memaksimalkan kapasitas pompa air dan memastikan operasionalnya berjalan lancar. Hal ini penting untuk menghindari genangan air di wilayah-wilayah yang rawan banjir.

    Keempat, Pemprov juga diminta untuk menggencarkan kampanye edukasi kepada masyarakat terkait cara-cara mitigasi banjir yang sederhana namun efektif, seperti menjaga kebersihan saluran air dan mengurangi pembuangan sampah sembarangan.

    Kelima, Pemprov Jakarta perlu untuk melibatkan sektor swasta, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), dan masyarakat dalam berbagai program mitigasi banjir. Pendekatan kolaboratif ini akan memaksimalkan sumber daya yang tersedia untuk pembangunan infrastruktur yang lebih baik.

    Langkah-langkah mitigasi BPBD DKI Jakarta seharusnya bisa berjalan lebih efektif dalam menghadapi bencana, khususnya banjir dan angin kencang.

    Ke depannya, kata dia, penting untuk terus memperkuat koordinasi antar instansi, meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dan memanfaatkan teknologi untuk pemantauan dan respons bencana yang lebih cepat.

    Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta bersama BMKG akan melakukan rekayasa cuaca hingga akhir tahun 2024 guna mengantisipasi potensi curah hujan yang diprediksi tinggi pada akhir tahun.

    Rekayasa cuaca akan dilakukan untuk pertengahan sampai akhir tahun. Hal ini sedang dijajaki dan akan dibicarakan dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)

    “Tentu saja dengan BMKG juga terkait penggunaan dana Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk rekayasa cuaca,” kata Penjabat Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi di Jakarta Pusat, Jumat (6/12).

    Sumber : Antara