Kementrian Lembaga: BNPB

  • Prabowo Turut Berduka Cita Atas Banjir dan Longsor di Pekalongan
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        23 Januari 2025

    Prabowo Turut Berduka Cita Atas Banjir dan Longsor di Pekalongan Nasional 23 Januari 2025

    Prabowo Turut Berduka Cita Atas Banjir dan Longsor di Pekalongan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Presiden
    Prabowo Subianto
    menyampaikan duka cita mendalam bagi masyarakat yang terdampak musibah banjir dan
    tanah longsor
    di
    Pekalongan
    , Jawa Tengah.
    Ucapan itu disampaikannya sesaat sebelum lepas landas ke India di Lapangan Udara (Lanud) TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (23/1/2025).
    “Pada kesempatan ini pula saya menyampaikan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas musibah
    bencana banjir
    dan longsor di Pekalongan, Jawa Tengah, yang mengakibatkan korban jiwa,” kata Prabowo, Kamis.
    Ia menegaskan sudah menugaskan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk turun langsung dan bergerak cepat ke lokasi.
    BNPB bakal membantu pemerintah daerah (pemda) setempat menanggulangi bencana.
    “Bergerak cepat di lokasi membantu pemda dan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk meyakini bahwa segera ada tindakan bantuan dan semua bantuan harus cepat dan tepat sasaran,” ucap dia.
    Lebih lanjut ia menegaskan, dirinya akan terus memantau perkembangan meski berada di luar negeri selama beberapa hari ke depan. “Saya terus akan memantau perkembangan,” tandas Prabowo.
    Sebelumnya diberitakan, bencana tanah longsor dan banjir melanda Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, pada Selasa (21/1/2025).
    Sedikitnya, 17 korban tewas dan belasan lainnya masih hilang akibat longsor di Pekalongan.
    Selain dilanda bencana longsor, sejumlah wilayah di Pekalongan, termasuk Kedungwuni, Wonopringgo, dan Talun, juga direndam banjir.
    Bencana longsor ini terjadi akibat hujan deras mengguyur kawasan Kabupaten Pekalongan selama beberapa jam sejak Senin (20/1/2025).
    Sekda Kabupaten Pekalongan, M. Yulian Akbar, menyatakan bahwa longsor di Desa Kasimpar menyebabkan sejumlah korban tertimbun material longsoran tebing.
    “Korban paling banyak di Desa Kasimpar. Tertimbun longsoran tebing. Ada itu sampai satu rumahnya sekdes tertimbun,” ujarnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Prabowo Perintahkan Kepala BNPB Bergerak Cepat Bantu Korban Bencana Pekalongan

    Prabowo Perintahkan Kepala BNPB Bergerak Cepat Bantu Korban Bencana Pekalongan

    loading…

    Presiden Prabowo Subianto menyampaikan turut berduka cita atas musibah banjir dan longsor yang yang melanda Pekalongan, Jawa Tengah. Foto/SindoNews/raka dwi novianto

    JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto menyampaikan turut berduka cita atas musibah banjir dan longsor yang yang melanda Pekalongan, Jawa Tengah.

    “Pada kesempatan ini pula saya menyampaikan turut berduka cita yang sedalam dalamnya atas musibah bencana banjir dan longsor di Pekalongan Jawa Tengah yang mengakibatkan korban jiwa,” kata Prabowo di Pangkalan TNI AU, Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (23/1/2025).

    Prabowo mengaku sudah menugaskan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto dan aparat untuk bergerak cepat ke lokasi untuk memberikan bantuan.

    “Saya sudah tugaskan langsung Kepala BNPB dan aparatnya untuk bergerak cepat di lokasi membantu pemda dan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk meyakini segera ada tindakan bantuan dan semua bantuan harus cepat dan tepat sasaran,” tegasnya.

    Prabowo mengaku akan memantau perkembangan penanganan bencana di Pekalongan tersebut. “Saya terus akan memantau perkembangan,” katanya

    Diketahui, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sebanyak 21 orang meninggal dunia akibat longsor yang melanda Pekalongan, Jawa Tengah.

    “Berdasarkan data per hari ini Kamis (23/1/2024) bancana tanah longsor di Kabupaten Pekalongan yang terjadi pada (21/1) menelan korban jiwa sebanyak 21 orang, dengan 58 jiwa lainnya harus meninggalkan tempat tinggal mereka,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Kamis (23/1/2025).

    Aam sapaan Abdul Muhari mengatakan selain korban jiwa, dilaporkan kerugian materil yang terjadi akibat peristiwa ini, sebanyak dua unit rumah rusak berat, dua jembatan rusak, tiga unit kendaraan roda empat rusak berat, satu unit cafe terdampak, dan tiga akses jalan tertutup materil longsor.

    Tim SAR harus menghadapi kendala akses menuju lokasi terdampak karena terputus akibat longsor. Untuk sementara, akses menuju lokasi terdampak harus memutar melalui melalui Kali Bening Kabupaten Banjarnegara akibat jembatan di Kabupaten Pekalongan tidak bisa dilalui dikarenakan ada jembatan terputus. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pekalongan bersama dengan seluruh instansi terkait, masih terus melakukan pendataan dan penanganan korban dan lokasi terdampak.

    “BNPB mengimbau kepada masyarakat dan tim yang sedang bertugas di lapangan untuk berhati-hati dan waspada terhadap bencana susulan yang bisa saja terjadi sewaktu-waktu dikarenakan kondisi cuaca yang belum menentu,” paparnya.

    (cip)

  • Kisah di Balik Kebakaran Glodok Plaza: Suami Pamit DLK, Jasadnya Ditemukan di Tempat Karaoke – Halaman all

    Kisah di Balik Kebakaran Glodok Plaza: Suami Pamit DLK, Jasadnya Ditemukan di Tempat Karaoke – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Ada kisah drama rumah tangga di balik peristiwa kebakaran di Glodok Plaza, Jakarta Barat. 

    Sang suami yang sebelumnya pamit pergi dinas luar kota, ternyata jasadnya ditemukan di sebuah tempat karaoke.

    Kisah ini diungkap Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto saat memberikan keterangan pers terkait bencana longsor di Pekalongan, Jawa Tengah, dilansir WartaKotaLive.com, Rabu (22/1/2025).

    Awalnya, Suharyanto menjelaskan agar para suami tidak berbohong kepada istri, karena bencana bisa menimpa siapa saja dan di mana saja.

    Seperti saat longsor terjadi di Pekalongan, sebanyak delapan orang dilaporkan hilang, namun ternyata satu orang tiba-tiba ada yang kembali ke rumah dan sudah bersama keluarganya.

    “(Longsor di Pekalongan) ini sama kasus di kebakaran di Glodok itu.”

    “Ada seorang bapak-bapak yang izin ke istrinya ke luar kota, tetapi ternyata menjadi salah satu korban di Glodok. Itu biasa di bencana, makanya kalau bapak-bapak jangan bohong sama istri. Bahaya, itu kejadian nyata itu yang di Glodok itu,” ujar Suharyanto memberikan arahan.

    Apa yang dikatakan Suharyanto ini merujuk pada sebuah komentar di video kebakaran Glodok Plaza di media sosial.

    Sebuah akun TikTok bernama @akusuka575 dengan nama Hasya menyematkan komentar dan mengaku suaminya menjadi salah satu korban tewas di Tiyara Karaoke, yang berada di Glodok Plaza. 

    Ia menunggu suaminya pulang dinas luar kota, namun ternyata sang suami meninggal di tempat karaoke itu.

    “Dari salah satunya korban di sana ada suamiku padahal tiga hari lalu dia minta izin ke saya ada kerjaan di Surabaya tapi tadi siang saya dapat kabar dari temannya (suami meninggal di karaoke),” demikian komentar pemilik akun tersebut dalam video TikTok @ulhandoank93, MInggu (19/1/2025).

    Dari curhatan itu, banyak warganet yang ikut berduka atas kabar tersebut.

    Mereka juga menyayangkan sikap suami yang membohongi istrinya itu.

    Update Kebakaran di Glodok Plaza

    Diketahui, sampai Rabu (22/1/2025) hari ini, tim SAR gabungan kembali membawa dua kantong jenazah dari lokasi kebakaran Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat.

    Dua kantong jenazah itu dibawa dari lantai tujuh, delapan dan sembilan.

    “Pada Pukul 16.39 WIB penemuan dua kantong jenazah di lantai delapan dan langsung di bawa ke RS Polri Kramat Jati bersama tim DVI Polri,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan dalam keterangannya, Rabu.

    Hingga saat ini, total ada 11 kantong jenazah yang sudah dibawa ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur untuk diidentifikasi.

    Di sisi lain, pihak RS Kramat Jati mengaku kesulitan dalam mengidentifikasi korban kebakaran Glodok Plaza.

    Pasalnya, para korban sulit kenali lagi.

    “Kita upayakan kemarin awalnya sidik jari namun ada sidik jari yang tidak bisa.”

    “Kita coba giginya, kemudian DNA kita ambil,” kata Kabid DVI Rodokpol Pusdokkes Mabes Polri Kombes Pol Ahmad Fauzi, Sabtu (18/1/2025).

    Ahmad berujar pihaknya membutuhkan waktu hingga berminggu-minggu dalam proses identifikasi identitas korban kebakaran.

    Dalam beberapa kasus, pemeriksaan jenazah harus dilakukan kembali untuk mendapatkan data post mortem yang lebih akurat.

    “Pengalaman kami itu satu sampai dua minggu. Itu kalau lancar, mudah-mudahan lancar namun kalau misalnya ada kendala, kita ulang lagi sampai nanti hasilnya keluar atau tidak,” jelas Ahmad.

    Ahmad menuturkan hasil pemeriksaan DNA akan diperiksa terlebih dahulu di lab.

    “Pemeriksaan DNA kan perlu waktu jadi DNA yang kita ambil dari jenazah nanti diperiksa di lab DNA untuk mencari profilnya.”

    “Kemudian, kita juga periksa sampel DNA dari keluarga sama-sama kita cari profilnya nanti kita bandingkan,” ungkap Ahmad.

    Diketahui, sejak peristiwa kebakaran Glodok Plaza terjadi pada Rabu (15/1/2025) malam, sebanyak 14 orang dilaporkan hilang.

    Mereka yang dilaporkan hilang di antaranya:

    Ade Aryati (29)
    Sinta Amelia (20)
    Aldrinas (29)
    Aulia Belinda (28)
    Oshima Yukari (25)
    Deri Saiki (25)
    Indira Seviana Bela (25)
    Keren Shalom J (21)
    Intan Mutiara (26)
    Desty (42) 
    Zukhi Radja (42)
    Chika Adinda Yustin (26)
    Muljadi (56)
    Dian Cahyadi (38)

    Sebagian artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Kepala BNPB Ungkap Ada Suami Izin ke Istri Dinas Luar Kota, Tetapi Tewas di Kebakaran Glodok Plaza

    (Tribunnews.com/Galuh widya Wardani/Abdi Ryanda Shakti)(WartaKotalive.com/Budi Sam Lau Malau)

     

  • PMI Gelar Peringatan 20 Tahun Tsunami Aceh, JK Kenang Proses Penanganan

    PMI Gelar Peringatan 20 Tahun Tsunami Aceh, JK Kenang Proses Penanganan

    Jakarta

    Palang Merah Indonesia (PMI) menggelar peringatan 20 tahun bencana alam tsunami Aceh. Ketua Umum PMI, Jusuf Kalla (JK), menyebut sempat ada kendala keamanan dalam melakukan penanganan bencana tersebut karena adanya konflik di Aceh.

    Awalnya, JK bercerita kejadian tsunami di Aceh saat itu tidak bisa diketahui tanda-tandanya. Hingga akhirnya, kejadian itu merenggut sekitar 200 ribu nyawa masyarakat.

    “Peristiwa itu tentu merupakan suatu bencana yang terbesar dalam sejarah Indonesia, bencana alam. Karena seperti kita ketahui juga, korban keseluruhan sekitar 200 ribu manusia tewas atau meninggal akibat tsunami itu,” ungkap JK saat memberi sambutan melalui video yang ditayangkan saat acara peringatan berlangsung di Pusdiklat PMI, Jakarta Timur, Kamis (23/1/2025).

    JK menjelaskan saat itu dirinya pun baru sebulan menjabat sebagai Wakil Presiden (Wapres) dan juga selaku Kepala Badan Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana dan Penanganan Pengungsi (Bakornas PBP). Dia mengaku pada saat Tsunami terjadi belum menerima kejelasan soal pemberitaan yang ada karena terkendala putusnya komunikasi di Aceh.

    JK pun meminta Sofyan Djalil sebagai Menteri ATR/BPN saat itu untuk terbang lebih dulu ke Aceh guna mendapatkan informasi yang pasti. Hasilnya, JK mendapat kabar jumlah korban tewas akibat tsunami yang terjadi mencapai 200 ribu orang.

    Singkat cerita, JK mengatakan saat kejadian tsunami, situasi keamanan di Aceh juga sedang panas. Sebab saat itu masih terjadi konflik yang melibatkan kelompok GAM (Gerakan Aceh Merdeka).

    “Namun ada suatu kendala yaitu kendala keamanan. Waktu itu konflik di Aceh masih berlangsung. Karena itu, setelah bersama-sama, saya usahakan konflik ini dapat mencapai kedamaian dalam waktu 6 bulan. Karena tanggap darurat kita juga diberikan 6 bulan. Sehingga secara bersama-sama bisa ketemu, akhirnya 6 bulan itu ada kedamaian,” sebut JK.

    Dia menjelaskan setelah adanya kesepakatan perdamaian, penanganan terhadap bencana tsunami Aceh pun dapat cepat dilakukan. Dia lantas menekankan bahwa penyelesaian terhadap dua persoalan secara bersama-sama ini pun menjadi pembelajaran ke depan.

    “Nah ini adalah pembelajaran terhadap masa-masa lalu, bagaimana melalui permasalahan yang besar pada saat yang kesamaan, terjadi konflik, bagaimana menyelesaikannya, sehingga penyelesaian tsunami pada waktu itu sudah dianggap terbaik di dunia, dari bencana sebesar itu,” sambungnya.

    Selain pembelajaran penyelesaian konflik dari kejadian tsunami Aceh, JK juga menerangkan dari momentum ini terbentuk pula Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Dia mengatakan BNPB lahir karena pemerintah merasa perlu adanya badan khusus yang fokus menangani bencana besar layaknya tsunami.

    “Setelah bencana itu kita sudah memikirkan, bahwa perlu ada sebuah badan yang tetap untuk mengikuti atau menyelesaikan masalah-masalah dan bencana di Tanah Air. Maka itu didirikanlah BNPB untuk penyelesaian bencana yang beroperasi. Itu pembelajaran yang diambil dari tsunami itu, bahwa tsunami itu kita tidak siap bekerja sekian besar, hanya bersifat koordinatif,” imbuhnya.

    (lir/lir)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Tim K-9 Polda Jateng Temukan Jasad Bayi 5 Bulan di Bencana Longsor Pekalongan, Tertutup Selendang – Halaman all

    Tim K-9 Polda Jateng Temukan Jasad Bayi 5 Bulan di Bencana Longsor Pekalongan, Tertutup Selendang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, PEKALONGAN – Jasad bayi berusia 5 bulan ditemukan tertimbun tanah longsor akibat bencana yang terjadi di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah (Jateng).

    Bayi tersebut diketahui bernama Abiyan yang ditemukan oleh tim K-9 Polda Jateng. Adapun jasadnya ditemukan dalam keadaan tertutup selendang di bawah kasur yang tersangkut di pohon bambu dekat saluran air.

    Anggota SAR Bumi Santri Pekalongan, Agus Yusuf mengatakan saat itu, jenazah disambut isak tangis dari paman Abiyan yang ikut memantau proses pencarian.

    “Paman korban menangis histeris saat Abiyan ditemukan. Jenazah langsung dibawa ke posko induk,” ucap Agus dalam keterangannya, Kamis (23/1/2025).

    Dalam hal ini, ibunda dari bayi bernama Abiyan ini juga menjadi korban tewas dalam insiden bencana tersebut.

    Sedangkan sang ayah, hingga kini masih belum ditemukan keberadaannya.

    Hingga Kamis (23/1), proses pencarian korban longsor dan banjir bandang ini masih terus dilakukan oleh Tim SAR gabungan. Mereka berharap dapat menemukan korban lain yang mungkin masih tertimbun.

    Korban meninggal dunia longsor di Petungkriyono, Pekalongan, Jateng, terus bertambah. Hingga Rabu (22/1), jumlah korban longsor Pekalongan yang sudah ditemukan meninggal dunia berjumlah 21 orang, termasuk balita berusia 5 bulan. Sementara 5 orang masih dinyatakan dalam pencarian.

    Untuk informasi, Sebanyak 21 orang menjadi korban meninggal akibat bencana longsor di Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, hingga Rabu (22/1/2025).

    Korban meninggal terakhir ditemukan di sungai, sedangkan enam orang masih dinyatakan hilang.

    Menurut Penjabat Gubernur Jawa Tengah (Pj Gubernur Jateng), Nana Sudjana, saat ini fokus tim gabungan, yakni pencarian korban hilang.

    “Fokus penanganan saat ini adalah pencarian korban hilang. Upaya pencarian dilakukan oleh tim gabungan,” kata Nana melalui keterangan tertulis, dilansir TribunJateng.com.

    Selanjutnya. Nana meminta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk mengadakan operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) di wilayah Pekalongan.

    Hal tersebut, dilakukan guna mengatasi dampak cuaca ekstrem yang berpotensi memperparah situasi, 

    “Hujan selama sepekan terakhir sangat lebat dengan intensitas tinggi. Operasi TMC diharapkan membantu meminimalkan cuaca ekstrem agar proses pencarian tidak terganggu,” ucap Nana. 

    Adapun proses penanganan melibatkan 550 personel gabungan dari TNI, Polri, BPBD, Basarnas, Satpol PP, dan relawan. 

    Mereka dikerahkan untuk pencarian korban, membuka akses jalan, dan memenuhi kebutuhan dasar pengungsi. 

    Pemprov Jawa Tengah pun telah menyalurkan bantuan senilai Rp207 juta, sedangkan BNPB memberikan bantuan tambahan senilai Rp289 juta. 

  • Kebakaran Glodok Plaza, Manajemen Sebut Telah Jalankan Standar Keselamatan dan Keamanan

    Kebakaran Glodok Plaza, Manajemen Sebut Telah Jalankan Standar Keselamatan dan Keamanan

    loading…

    Pengelola Glodok Plaza, PT TCP Internusa menyampaikan duka cita mendalam atas musibah kebakaran pada pekan lalu yang mengakibatkan 11 korban meninggal dunia. Foto/Ist

    JAKARTA – Pengelola Glodok Plaza, PT TCP Internusa menyampaikan duka cita yang mendalam atas insiden kebakaran yang terjadi pada pekan lalu. Diketahui, telah ditemukan 11 korban meninggal dalam musibah kebakaran ini.

    “Kami turut berduka cita kepada para korban serta keluarga yang terdampak oleh kejadian ini,” ujar Legal Manager Glodok Plaza, Stevana Rani dalam keterangan resminya, Kamis (23/1/2024).

    Terkait peristiwa tersebut, Manajemen Glodok Plaza ingin menyampaikan beberapa hal. Pertama, kata Stevana, bahwa pihaknya senantiasa mematuhi peraturan dan standar hukum yang berlaku.

    Termasuk pemenuhan perizinan gedung berupa SLF (Sertifikat Laik Fungsi) dan pemenuhan perijinan gedung yang berkaitan dengan keselamatan kebakaran, pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran serta K3 pada gedung.

    “Seluruh peralatan keselamatan, termasuk peralatan pemadam kebakaran, telah dipasang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dan berfungsi dengan baik pada saat insiden terjadi,” tuturnya.

    Dia melanjutkan manajemen Glodok Plaza telah dan akan terus bekerja sama sepenuhnya dengan seluruh otoritas terkait untuk mendukung proses investigasi atas kejadian ini.

    “Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penanganan insiden ini, terutama kepada petugas Damkar, BNPB, Kepolisian, aparat keamanan, serta semua pihak lain yang terlibat,” kata Stevana.

    Terakhir, pihaknya memastikan bahwa keselamatan dan keamanan pengunjung serta tenant selalu menjadi prioritas utama.

    Dia menambahkan Manajemen Glodok Plaza berkomitmen penuh untuk mematuhi peraturan dan perundang-undangan yang berlaku terkait aspek operasional yang dijalankan, sesuai dengan yang telah ditetapkan pemerintah.

    (shf)

  • Jaksa KPK Sebut Gedung Shelter Tsunami di Lombok Proyek Gagal
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        23 Januari 2025

    Jaksa KPK Sebut Gedung Shelter Tsunami di Lombok Proyek Gagal Regional 23 Januari 2025

    Jaksa KPK Sebut Gedung Shelter Tsunami di Lombok Proyek Gagal
    Tim Redaksi
    MATARAM, KOMPAS.com
    – Jaksa Penuntut Umum Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyebutkan, proyek gedung tempat evakuasi sementara (TES) Shelter Tsunami di Desa Bangsal, Kecamatan Pemenang, Kabupaten
    Lombok
    Utara, Nusa Tenggara Barat, gagal.
    Hal tersebut terungkap dalam sidang perdana dengan agenda pembacaan dakwaan di Pengadilan Negeri Tipikor Mataram, Rabu (22/1/2025).
    “Gedung TES Lombok pada saat bencana mengalami kegagalan bangunan sehingga tidak dimanfaatkan pada kondisinya saat ini,” kata JPU KPK, Ahmad Ali Fikri Pandela saat membacakan dakwaan.
    Gedung shelter tsunami yang dibangun tahun 2014, semula dihajatkan untuk menyelamatkan masyarakat dari bencana gempa dan tsunami. 
    Namun hingga saat ini shelter belum bisa dimanfaatkan karena telah rusak saat diguncang gempa magnitudo 6,4 dan 7,0 di Lombok tahun 2018.
    Padahal, standar shelter itu harus bisa tahan terhadap gempa hingga magnitudo 9 dan kuat terhadap empasan gelombang tsunami. 
    “Jadi benar-benar sudah tidak bisa (difungsikan) atau kegagalan bangunan,” kata Ahmad Ali Fikri dikonfirmasi usai sidang.
    Sebelumnya, sidang perdana kasus korupsi proyek pembangunan shelter tsunami di Lombok Utara menghadirkan dua terdakwa yang sebelumnya telah ditetapkan sebagai tersangka oleh lembaga antirasuah KPK.
    Dalam sidang tersebut, dua terdakwa hadir yaitu Aprialely Nirmala (AN) selaku Pejabat Pembuat Komitmen proyek pembangunan shelter tsunami di Kabupaten Lombok Utara tahun 2014. 
    Serta Agus Herijanto (AH) selalu Kepala Proyek PT Waskita Karya (Persero) Tbk pada pembangunan shelter tsunami di Lombok Utara tahun 2014. 
    Keduanya didakwa melakukan korupsi secara bersama-sama dengan cara mengubah desain dan mengurangi spesifikasi shelter tsunami. 
    Dalam dakwaan, AN diduga telah melakukan perubahan desain tanpa ada dasar kajian yang dapat dipertanggungjawabkan tanpa pengesahan dari Konsultan Perencanaan BNPB. 
    AN bersama-sama dengan terdakwa AH melaksanakan pembangunan tidak sesuai dengan kontrak dan membuat laporan pertanggungjawaban tidak benar. 
    KPK menaksir kasus korupsi ini menyebabkan kerugian negara sebesar Rp 18,4 miliar. 
    Keduanya didakwa dengan Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 3 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2001 Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. 
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Update Longsor Pekalongan: 21 Orang Meninggal, 6 Hilang
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        23 Januari 2025

    Update Longsor Pekalongan: 21 Orang Meninggal, 6 Hilang Regional 23 Januari 2025

    Update Longsor Pekalongan: 21 Orang Meninggal, 6 Hilang
    Tim Redaksi
    SEMARANG, KOMPAS.com
    – Penjabat Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana, mengumumkan jumlah korban meninggal akibat bencana longsor di Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, bertambah menjadi 21 orang pada Rabu (22/1/2025) pukul 18.20 WIB.
    Korban terakhir ditemukan di sungai. Hingga kini, enam orang masih dinyatakan hilang.
    “Fokus penanganan saat ini adalah pencarian korban hilang. Upaya pencarian dilakukan oleh tim gabungan,” ujar Nana melalui keterangan tertulis.
    Untuk mengatasi dampak cuaca ekstrem yang berpotensi memperparah situasi, Nana meminta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk mengadakan operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) di wilayah Pekalongan.
    Permintaan tersebut disampaikan kepada Kepala BNPB Suharyanto dalam rapat koordinasi penanganan bencana di Desa Kasimpar, Kecamatan Petungkriyono.
    “Hujan selama sepekan terakhir sangat lebat dengan intensitas tinggi. Operasi TMC diharapkan membantu meminimalkan cuaca ekstrem agar proses pencarian tidak terganggu,” kata Nana.
    Proses penanganan melibatkan 550 personel gabungan dari TNI, Polri, BPBD, Basarnas, Satpol PP, dan relawan.
    Mereka dikerahkan untuk pencarian korban, membuka akses jalan, dan memenuhi kebutuhan dasar pengungsi.
    Pemprov Jawa Tengah telah menyalurkan bantuan senilai Rp207 juta, sementara BNPB memberikan bantuan tambahan senilai Rp289 juta.
    Kepala BNPB Suharyanto menyatakan bahwa operasi TMC akan dimulai pada Kamis, 23 Januari 2025, dan berlangsung selama sepekan.
    “TMC bertujuan mencegah cuaca ekstrem dan memastikan kelancaran pencarian korban,” ujar Suharyanto.
    Upaya pencarian korban hilang tetap menjadi prioritas utama. Selain itu, pembukaan akses jalan dan penyediaan kebutuhan dasar untuk para pengungsi juga menjadi perhatian utama pemerintah.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Semeru Sering Erupsi, Pemkab Lumajang Hadirkan Pemerintah Swiss Upaya Mitigasi

    Semeru Sering Erupsi, Pemkab Lumajang Hadirkan Pemerintah Swiss Upaya Mitigasi

    Lumajang (beritajatim.com) – Upaya mitigasi bencana di Lumajang terus ditingkatkan. Kali ini, pemerintah daerah bekerja sama dengan Pemerintah Swiss dan BNPB untuk menyempurnakan Sistem Peringatan Dini Bencana (SPDB) untuk menghadapi ancaman lahar dingin Gunung Semeru.

    Kepala Pelaksana BPBD Lumajang, Patria Dwi Hastiadi, mengungkapkan bahwa program ini bertujuan untuk meminimalisir dampak buruk bencana, baik dari segi kerusakan infrastruktur maupun korban jiwa.

    “Fokus utama kami adalah memperkuat sistem, mulai dari pemasangan alat pemantau hingga edukasi masyarakat,” jelas Patria, Rabu (22/01/2025)

    Menurut Patria, serangkaian kegiatan telah dilakukan, mulai dari rapat koordinasi untuk merumuskan strategi hingga survei lokasi pemasangan alat.

    “Kami ingin memastikan bahwa teknologi yang digunakan efektif dan informasi yang disampaikan mudah dipahami masyarakat” tambahnya.

    Direktur Peringatan Dini BNPB, Afrial Rosya, juga menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam program ini. “Keberhasilan program ini tidak hanya bergantung pada teknologi, tapi juga partisipasi aktif masyarakat” tegasnya.

    Dengan adanya sistem peringatan dini yang canggih dan kesadaran masyarakat yang tinggi, diharapkan Lumajang dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam menghadapi ancaman bencana serupa.

    Kolaborasi antara pemerintah, lembaga internasional, dan masyarakat ini menunjukkan komitmen bersama untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman. [vid/ian]

  • Korban Tewas Longsor Pekalongan Jadi 21 Orang, 5 Orang Hilang Masih Dicari – Halaman all

    Korban Tewas Longsor Pekalongan Jadi 21 Orang, 5 Orang Hilang Masih Dicari – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Korban meninggal dunia bencana longsor di Desa Kasimpar, Petungkriyono, Pekalongan, Jawa Tengah, bertambah jadi 21 orang. 

    Hari ini ada empat korban tewas ditemukan atas nama Aisyah (P), Ta’ari (L), Afkar Abiyan (L), dan Ta’di (L). 

    Kepala Kantor Basarnas Semarang, Budiono, menjelaskan penemuan pertama atas nama Aisyah. 

    Jenazah Aisyah ditemukan di jarak 4,7 kilometer dari lokasi kejadian bencana (LKB) pada pukul 10.06 WIB.

    Korban kedua atas nama Pak Ta’ari ditemukan di sektor 2, tepatnya di atas rumah perangkat desa setempat pada pukul 10.53 WIB.

    Kemudian pada pukul 12.05 WIB, tim gabungan kembali menemukan seorang balita umur 5 bulan atas nama Afkar Arbiyan. 

    Selanjutnya, tim gabungan mendapatkan laporan dari warga sesosok jasad, setelah diidentifikasi ternyata atas nama Ta’di. 

    Ta’di ditemukan di bawah jembatan putus dan berhasil diidentifikasi pada 18.45 WIB. 

    Lebih lanjut, Budiono mengatakan, saat ini ada lima orang yang masih dalam pencarian. 

    “Dengan ditemukannya 4 korban, jadi hingga hari ini jumlah korban meninggal yang ditemukan total berjumlah 21 orang.”

    “Dan yang masih dalam pencarian sebanyak 5 orang,” kata Budiono, Rabu (22/1/2025), dikutip dari TribunJateng.com.

    300 Personel Polri Dikerahkan

    Kapolda Jateng, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, mengatakan sebanyak 300 personel diterjunkan untuk membantu proses evakuasi.

    Para personel tersebut terdiri dari Brimob, Samapta Bhayangkara, serta tiga anjing pelacak K9.

    “Kunjungan ini merupakan wujud komitmen Polda Jateng dalam memberikan penanganan cepat atas bencana yang melanda masyarakat,” katanya, Rabu. 

    Proses pencarian terus dilakukan hingga seluruh korban dapat ditemukan.

    Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tegal, M Afifudin, menyatakan ada lima rescuer yang dikirimkan untuk membantu evakuasi.

    “Kami siap mengirimkan empat hingga lima rescuer yang sudah terlatih dan memiliki fisik kuat. Mereka juga telah mengikuti pelatihan penyelamatan,” terangnya.

    Pihaknya masih menunggu konfirmasi dari BPBD Kabupaten Pekalongan terkait penambahan personel.

    Menurutnya, bencana banjir tidak hanya terjadi di Pekalongan, namun juga wilayah sekitarnya seperti Brebes, Tegal dan Pemalang.

    “Meski banyak wilayah terdampak, Kabupaten Pekalongan menjadi yang paling besar dampaknya,” tukasnya.

    Longsor di Pekalongan mengakibatkan kerusakan sejumlah fasilitas seperti dua rumah, dua jembatan hingga tiga akses jalan tertutup.

    Untuk melakukan evakuasi, tim SAR hanya bisa melewati Kali Bening di Banjarnegara.

    Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Ph.D, meminta tim yang bertugas mewaspadai bencana susulan karena intensitas hujan masih tinggi.

    Ia menambahkan wilayah Pekalongan masih berpotensi hujan selama tiga hari kedepan hingga Kamis (23/1/2025).

    BNPB meminta warga yang tinggal di dekat tebing untuk waspada dan mengecek kondisi tanah secara berkala.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Update Jumlah Korban Longsor Petungkriyono Pekalongan Mencapai 21 Orang, 

    (Tribunnews.com/Milani) (TribunJateng.com/Indra Dwi) (Kompas.com)