Kementrian Lembaga: BNPB

  • Diskresi Polisi Karena Banjir, 400 Pengendara Motor Bekasi Masuk Tol ke Jakarta – Page 3

    Diskresi Polisi Karena Banjir, 400 Pengendara Motor Bekasi Masuk Tol ke Jakarta – Page 3

    Sementara itu, Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) bersama wakilnya, Agus Jabo Priyono turun langsung ikut menyiapkan sahur bagi para korban banjir di dapur umum Kantor Kelurahan Jatiasih, Kota Bekasi, Selasa (4/3/2025) dini hari. Kehadiran keduanya bertujuan memastikan pelayanan makanan bagi korban banjir tetap optimal meskipun dalam suasana puasa Ramadan.

    “Khusus di Bekasi, ada sekitar 1.600 Kepala Keluarga (KK) terdampak, dengan 11.000 jiwa. Alhamdulillah, bisa didukung keperluan dasarnya, ada yang kita dukung (melalui) makanan siap saji, ada juga lewat dapur umum,” kata Gus Ipul seperti dikutip dari siaran pers.

    Gus Ipul menjelaskan, dapur umum di Jatiasih melayani 1.500 bungkus makanan untuk sahur dan berbuka. Guna melayani tiga posko pengungsian, dengan yang terbesar berada di Gudang Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang menampung sekitar 500 pengungsi dan sebagian warga lainnya memilih mengungsi secara mandiri.

    Diketahui, sebagai bentuk dukungan terhadap korban banjir, Gus Ipul mengungkap Kementerian Sosial juga telah menyalurkan bantuan senilai Rp 561 juta. Bantuan tersebut mencakup 3.500 paket makanan siap saji, 500 lembar selimut, 400 lembar kasur, 100 kidware, serta 50 paket tenda gulung. Lalu ada juga 3 unit perahu karet.

  • 4 Respons BNPB Terkait Bencana Banjir Jabodetabek – Page 3

    4 Respons BNPB Terkait Bencana Banjir Jabodetabek – Page 3

    Banjir kembali melanda wilayah Jakarta setelah hujan deras mengguyur sejak awal Maret 2025. Akibatnya, ribuan warga terdampak, ratusan rumah terendam, dan lebih dari seribu orang harus mengungsi ke tempat yang lebih aman. Luapan Kali Ciliwung menjadi penyebab utama bencana ini, menggenangi sejumlah kawasan di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.

    Pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta bergerak cepat untuk menyalurkan bantuan bagi para korban. Berbagai kebutuhan dasar seperti makanan siap saji, air bersih, selimut, dan kasur telah didistribusikan ke beberapa lokasi pengungsian untuk memastikan para korban dapat bertahan selama situasi darurat berlangsung.

    Namun, banjir kali ini dinilai lebih lama surut dibandingkan kejadian sebelumnya. BNPB dan instansi terkait terus melakukan evaluasi agar dampak bencana dapat diminimalisir ke depannya. Bagaimana kondisi terkini korban banjir, dan bagaimana langkah penanganannya? Berikut laporan lengkapnya, dirangkum Liputan6, Selasa 4 Maret 2025.

    Banjir yang terjadi akibat luapan Kali Ciliwung merendam ratusan rumah di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur dengan ketinggian air mencapai 1,5 meter. Berdasarkan data BNPB, sebanyak 485 keluarga atau 1.446 orang terdampak, sementara sekitar 1.229 warga harus mengungsi ke 11 lokasi penampungan yang tersebar di beberapa kelurahan.

    Kawasan yang paling parah terdampak di antaranya adalah Kelurahan Rawajati di Jakarta Selatan serta Kampung Melayu, Bidara Cina, dan Cawang di Jakarta Timur. Warga yang terdampak langsung dievakuasi ke tempat yang lebih aman, seperti sekolah, masjid, dan fasilitas umum lainnya yang dijadikan sebagai lokasi pengungsian sementara.

    Sementara itu, beberapa daerah masih mengalami genangan air yang belum surut sepenuhnya. Situasi ini diperburuk oleh hujan yang terus mengguyur, sehingga memperlambat proses pemulihan di wilayah terdampak.

    “Dari banjir ini tidak seperti biasanya. Biasanya 4-5 jam surut tetapi ini sampai sore belum surut juga. Diharapkan setelah dicarikan solusinya, risikonya tidak terlalu banyak,” kata Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Lukmansyah, dikutip dari ANTARA.

     

  • Mensos Gus Ipul Tinjau Langsung Lokasi Pengungsian Banjir Bekasi: Semua Kebutuhan Pengungsi Akan Terpenuhi – Page 3

    Mensos Gus Ipul Tinjau Langsung Lokasi Pengungsian Banjir Bekasi: Semua Kebutuhan Pengungsi Akan Terpenuhi – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Banjir yang melanda Bekasi membuat Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) langsung turun tangan. Didampingi Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto, Gus Ipul meninjau lokasi pengungsian pada Selasa malam (4/3/2025).

    Kunjungan ini dilakukan untuk memastikan para pengungsi mendapatkan layanan dengan baik, sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto.

    “Kementerian Sosial (Kemensos) mendukung penanganan bencana dengan menyediakan logistik dan shelter bagi warga terdampak,” tegas Gus Ipul.

    Sampai malam itu, Kemensos telah mengirimkan bantuan yang cukup banyak, termasuk kasur, bantal, obat-obatan, pakaian, makanan siap saji, dan tenda. Untuk menjamin kebutuhan makanan, Kemensos juga mendirikan dapur umum di Kecamatan Jatiasih.

    Total bantuan yang disalurkan mencapai Rp 561 juta, mencakup 3.500 paket makanan siap saji, 500 lembar selimut, 400 kasur, 100 kidware, 50 paket tenda gulung, serta 3 unit perahu karet untuk mendukung evakuasi warga.

    Tak hanya logistik, Kemensos juga menyiapkan kebutuhan khusus bagi anak-anak serta layanan psikososial. Ibu hamil dan anak-anak menjadi prioritas dalam pelayanan ini.

    “Kami berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang optimal bagi masyarakat yang terdampak bencana,” ujar Gus Ipul.

  • Jabodetabek Dikepung Banjir, DPR Desak Pemda Bekasi Cs Gerak Cepat

    Jabodetabek Dikepung Banjir, DPR Desak Pemda Bekasi Cs Gerak Cepat

    Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah wilayah di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi alias Jabodetabek dilanda banjir akibat air kiriman dari kawasan Puncak, Jawa Barat. 

    Menanggapi itu, Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal berpesan pada pemerintah, terkhusus pemerintah daerah (pemda) untuk sigap membantu masyarakat yang terkena dampak banjir.

    “Utamakan operasi penyelamatan masyarakat. Pemda harus tanggap dan sigap membantu warganya yang terdampak banjir,” katanya dalam keterangan tertulis yang dikutip Selasa (4/3/2025).

    Selain itu, dia juga meminta agar para petugas gabungan memastikan evakuasi terus dilakukan secara menyeluruh. Menurutnya, keselamatan masyarakat harus menjadi prioritas.

    Tak hanya itu, legislator PKB ini mengungkapkan pihaknya meminta BPBD dan Pemprov setempat agar segera memastikan jalur-jalur yang tergenang bisa cepat dikeringkan, supaya mobilitas masyarakat tak terganggu.

    “Pemda dan BNPB perlu juga memastikan agar warga yang masih bertahan di rumahnya untuk tetap mendapatkan bantuan dan jaminan keamanan serta kenyamanan, apalagi mayoritas warga kini tengah menjalani ibadah puasa,” ujarnya.

    Pimpinan DPR koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat (Kesra) ini turut meminta pemerintah dengan BNBP, BPBD, BMKG, Basarnas, TNI/Polri dan Pemda di Jabodetabek untuk bersinergi dan bergerak cepat guna mengatasi bencana banjir.

    “Semua stakeholder harus bergerak cepat. Baik mitigasi dan penanganan bencana harus dilakukan dengan maksimal, analisis semakin diefektifkan untuk mengantisipasi banjir semakin besar di Jakarta dan sekitarnya,” pesannya.

    Lebih jauh, dia pun mengingatkan pemerintah pusat untuk segera memberikan bantuan kepada daerah yang wilayahnya terdampak banjir parah.

    “Segera salurkan bantuan untuk memenuhi kebutuhan dasar warga yang terdampak banjir di kawasan Jakarta, Bekasi, Depok, Bogor, Tangerang dan sekitarnya,” tutup Cucun.

  • Evaluasi 130 Hari Kerja Kabinet, Prabowo Soroti Masalah Banjir

    Evaluasi 130 Hari Kerja Kabinet, Prabowo Soroti Masalah Banjir

    Jakarta, Beritasatu.com – Presiden Prabowo Subianto mengadakan rapat evaluasi 130 hari kerja kabinet dan memberikan pengarahan khusus (taklimat) kepada para pimpinan kementerian dan lembaga pemerintah nonkementerian (LPNK) di Istana Kepresidenan, Jakarta.

    Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi mengatakan, dalam kesempatan tersebut, Presiden Prabowo memaparkan sejumlah hal terkait pemerintahan yang telah berjalan selama 130 hari terakhir.

    Presiden menyampaikan, pembahasan evaluasi 130 hari kerja tersebut, Kabinet Merah Putih telah berhasil mengeluarkan berbagai kebijakan yang berpihak pada rakyat, antara lain berupa makanan bergizi gratis, cek kesehatan gratis, hingga program tiga juta rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah. 

    Namun, kepala negara menekankan agar seluruh anggota kabinet tidak cepat berpuas diri.

    “Walaupun sudah melahirkan puluhan kebijakan, presiden menyampaikan kepada seluruh anggota kabinet dan kepala-kepala lembaga yang hadir agar tidak berpuas diri,” ujar Hasan pada Selasa (4/3/2025) malam.

    Dalam rapat evaluasi 130 hari kerja kabinet, Prabowo juga mengingatkan pemerintahan baru saja dimulai sehingga seluruh jajaran kabinet harus terus bersemangat dalam menjalankan program-program demi kepentingan rakyat.

    Di sisi lain, Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya mengungkapkan dalam arahan khusus tersebut, Presiden Prabowo kembali menekankan pentingnya pendidikan bagi seluruh anak di Tanah Air.

    Bima Arya menyampaikan, Presiden Prabowo berkomitmen kuat untuk membangun sekolah rakyat, menciptakan sekolah unggulan, serta memperbaiki sarana dan prasarana pendidikan hingga ke pelosok-pelosok daerah.

    Selain itu, Presiden Prabowo juga menegaskan komitmennya untuk memberantas korupsi dan mendorong agar koruptor dihukum dengan berat sehingga uang negara dapat digunakan untuk program-program prioritas.

    “Presiden juga menegaskan kita harus memutus rantai kemiskinan dengan menyekolahkan anak-anak yang tidak mampu di sekolah terbaik. Beliau juga menekankan agar tidak ragu terhadap program prioritas yang sedang berjalan. Kritikan itu wajar, dan dapat membuat kita semakin cermat dan waspada, tetapi kita semua sudah berada di jalur yang tepat,” ungkap Bima Arya.

    Sementara itu Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengatakan, Presiden Prabowo memberikan perhatian besar terhadap musibah banjir yang melanda sejumlah wilayah. Untuk itu, presiden telah mengarahkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk segera melakukan evakuasi.

    Presiden juga mendorong seluruh pihak, termasuk TNI-Polri, untuk bekerja sama agar penanganan korban banjir dapat dilakukan dengan maksimal. Selain itu, presiden telah menginstruksikan Kemensos dan pihak terkait untuk segera mendistribusikan bantuan logistik kepada korban banjir serta membantu penanganan hingga tahap rehabilitasi.

    “Pada pidatonya, Presiden menyampaikan bahwa kita sedang dilanda banjir dan harus menanganinya dengan baik. Presiden meminta kepada TNI-Polri dan semua pihak yang bertugas untuk bekerja sama dalam penanganan ini,” kata Gus Ipul mengenai penanggulangan bencana banjir seusai rapat evaluasi 130 hari kerja kabinet.

  • Ramai Spekulasi Warganet soal Penyebab Banjir Bekasi, Mana yang Benar? – Page 3

    Ramai Spekulasi Warganet soal Penyebab Banjir Bekasi, Mana yang Benar? – Page 3

    Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya melakukan langkah tanggap darurat banjir di Bekasi. Dengan memobilisasi 2 perahu karet beserta mesin untuk membantu mengevakuasi masyarakat terdampak bencana banjir di Kota Bekasi.

    “Kami terus memprioritaskan keselamatan dan kenyamanan masyarakat terdampak. Kementerian PU akan memberikan dukungan penuh dalam menangani dampak banjir di Bekasi,” kata Menteri PU Dody Hanggodo dalam keterangan tertulis, Rabu (5/3/2025).

    Adapun banjir yang terjadi di Kota Bekasi akibat curah hujan ekstrem sejak Senin (3/3/2025), terus menyebabkan sungai-sungai di Kota Bekasi meluap dan menggenangi permukiman warga serta beberapa fasilitas umum.

    Berdasarkan data Satgas Tanggap Darurat Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Barat dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi, terdapat 7 kecamatan yang terdampak bencana banjir. Antara lain, Kecamatan Bekasi Timur, Bekasi Utara, Bekasi Selatan, Medan Satria, Jatiasih, Pondok Gede, dan Rawalumbu.

    Kondisi lapangan terakhir per Selasa (4/3/2025) malam, air banjir belum surut dan di beberapa lokasi terdampak mengalami listrik padam. Pihak berwenang masih dalam tahap evakuasi warga dan pendataan korban serta fasilitas umum yang terdampak.

    Kementerian PU terus berkoordinasi dengan BPBD Kota Bekasi serta survey ke lokasi terdampak bencana, untuk membantu langkah-langkah tanggap darurat guna mengurangi dampak bencana.

    Tenda Darurat

    Selain memobilisasi perahu karet, Tim BPPW Jawa Barat juga telah mendirikan tenda darurat di lokasi pengungsian daerah Kemang Pratama.

    Dukungan sarana dan prasarana air bersih untuk keperluan sehari-hari bagi para pengungsi juga telah didistribusikan di posko-posko logistik milik BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana). Salah satunya di Perumahan Pondok Gede Permai.

    Di lokasi tersebut sudah terpenuhi sanitasi, namun masih membutuhkan kebutuhan air bersih. Saat ini, tim tanggap darurat Cipta Karya telah memobilisasi 1 unit mobil tangki air dan 2 unit hidran umum untuk di lokasi pengungsian.

    Dukungan juga diberikan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung Cisadane, Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PU. Dengan menurunkan alat berat berupa 6 unit dump truck beserta 4 pompa air berkapasitas 250 liter per detik, serta sandbad sebanyak 250 di Kemang Pratama dan 500 sandbag di daerah Rawalumbu Kota Bekasi.

    “Kementerian PU bersama dengan instansi terkait terus memantau kondisi di lapangan dan memastikan proses penanganan berjalan dengan baik. Identifikasi lanjutan akan dilakukan untuk memetakan kebutuhan penanganan jangka menengah, terutama di wilayah aliran Sungai Bekasi,” pungkas Dody.

  • Banjir di 7 Kecamatan Bekasi Surut, Kementerian PU Turun Tangan – Page 3

    Banjir di 7 Kecamatan Bekasi Surut, Kementerian PU Turun Tangan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya melakukan langkah tanggap darurat banjir di Bekasi. Dengan memobilisasi 2 perahu karet beserta mesin untuk membantu mengevakuasi masyarakat terdampak bencana banjir di Kota Bekasi.

    “Kami terus memprioritaskan keselamatan dan kenyamanan masyarakat terdampak. Kementerian PU akan memberikan dukungan penuh dalam menangani dampak banjir di Bekasi,” kata Menteri PU Dody Hanggodo dalam keterangan tertulis, Rabu (5/3/2025).

    Adapun banjir yang terjadi di Kota Bekasi akibat curah hujan ekstrem sejak Senin (3/3/2025), terus menyebabkan sungai-sungai di Kota Bekasi meluap dan menggenangi permukiman warga serta beberapa fasilitas umum.

    Berdasarkan data Satgas Tanggap Darurat Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Barat dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi, terdapat 7 kecamatan yang terdampak bencana banjir. Antara lain, Kecamatan Bekasi Timur, Bekasi Utara, Bekasi Selatan, Medan Satria, Jatiasih, Pondok Gede, dan Rawalumbu.

    Kondisi lapangan terakhir per Selasa (4/3/2025) malam, air banjir belum surut dan di beberapa lokasi terdampak mengalami listrik padam. Pihak berwenang masih dalam tahap evakuasi warga dan pendataan korban serta fasilitas umum yang terdampak.

    Kementerian PU terus berkoordinasi dengan BPBD Kota Bekasi serta survey ke lokasi terdampak bencana, untuk membantu langkah-langkah tanggap darurat guna mengurangi dampak bencana.

    Tenda Darurat

    Selain memobilisasi perahu karet, Tim BPPW Jawa Barat juga telah mendirikan tenda darurat di lokasi pengungsian daerah Kemang Pratama.

    Dukungan sarana dan prasarana air bersih untuk keperluan sehari-hari bagi para pengungsi juga telah didistribusikan di posko-posko logistik milik BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana). Salah satunya di Perumahan Pondok Gede Permai.

    Di lokasi tersebut sudah terpenuhi sanitasi, namun masih membutuhkan kebutuhan air bersih. Saat ini, tim tanggap darurat Cipta Karya telah memobilisasi 1 unit mobil tangki air dan 2 unit hidran umum untuk di lokasi pengungsian.

    Dukungan juga diberikan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung Cisadane, Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PU. Dengan menurunkan alat berat berupa 6 unit dump truck beserta 4 pompa air berkapasitas 250 liter per detik, serta sandbad sebanyak 250 di Kemang Pratama dan 500 sandbag di daerah Rawalumbu Kota Bekasi.

    “Kementerian PU bersama dengan instansi terkait terus memantau kondisi di lapangan dan memastikan proses penanganan berjalan dengan baik. Identifikasi lanjutan akan dilakukan untuk memetakan kebutuhan penanganan jangka menengah, terutama di wilayah aliran Sungai Bekasi,” pungkas Dody.

     

  • Presiden Instruksikan Aparat hingga Relawan Sinergi Tangani Banjir

    Presiden Instruksikan Aparat hingga Relawan Sinergi Tangani Banjir

    JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan seluruh pihak, mulai dari aparat penegak hukum hingga relawan saling bersinergi untuk menangani bencana banjir yang melanda sejumlah wilayah Jakarta, Depok, Tangerang dan Bekasi.

    Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengatakan arahan tersebut disampaikan Presiden Prabowo dalam pemberian taklimat atau arahan kepada para menteri, kepala badan/lembaga, wakil menteri, dan anggota Kabinet Merah Putih di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa.

    “Presiden menginstruksikan agar seluruh pihak, termasuk TNI, Polri, dan relawan, bersinergi dalam penanganan bencana. Seperti yang selalu terjadi, setiap kali ada bencana, seluruh elemen bangsa bersatu padu untuk memberikan bantuan, mulai dari evakuasi, pengungsian, hingga tahap rehabilitasi,” kata Gus Ipul dilansir ANTARA, Selasa, 4 Maret.

    Gus Ipul menjelaskan Presiden Prabowo mengharapkan seluruh elemen bangsa untuk bersatu memberikan bantuan korban terdampak banjir.

    Menanggapi instruksi Presiden itu, Gus Ipul juga menegaskan seluruh sumber daya pemerintah, baik dari Kementerian Sosial, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, hingga relawan dari berbagai organisasi terus bekerja.

    “BNPB tetap menjadi garda terdepan dalam penanganan bencana, sementara Kementerian Sosial berperan dalam penyediaan logistik dan shelter,” kata Gus Ipul.

    Hingga kini, dukungan dari pemerintah pusat dan daerah, termasuk Kabupaten dan Kota Bekasi, serta Kabupaten dan Kota Bogor terus mengalir ke daerah-daerah terdampak banjir.

    Bantuan yang diberikan meliputi kasur, bantal, obat-obatan, pakaian untuk dewasa dan anak, serta tenda untuk memastikan para pengungsi mendapatkan tempat yang layak.

    Selain logistik, bantuan makanan siap saji, hingga tenda dapur umum juga telah didirikan, salah satunya di Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, yang merupakan hasil kerja sama Pemerintah Kota dan Kabupaten Bekasi dengan Kementerian Sosial.

    Adapun banjir yang pagi ini merendam sejumlah kawasan di Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi dengan ketinggian 1-4 meter merupakan banjir kiriman dari Bogor, Jawa Barat, berdasarkan pernyataan BMKG.

    BMKG menilai curah hujan ekstrem yang mengguyur kota Bogor sejak Ahad (2/3) malam memungkinkan air DAS Ciliwung meluap menjadi banjir bandang yang melanda sejumlah kecamatan di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor, hingga terbawa ke hilir sungai di Jakarta, Depok, Bekasi, dan Tangerang.

  • Kementerian PKP Siap Bantu BNPB Relokasi Korban Banjir Jabodetabek

    Kementerian PKP Siap Bantu BNPB Relokasi Korban Banjir Jabodetabek

    Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) membuka peluang untuk membantu relokasi warga yang terdampak bencana banjir.

    Menteri PKP Maruarar Sirait memastikan bahwa pemerintah akan segera mengambil langkah untuk membantu warga korban banjir, termasuk kemungkinan relokasi rumah. 

    Maruarar Sirait atau Ara menyampaikan bahwa Kementerian Perumahan akan bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk menangani bencana ini, khususnya dalam hal relokasi dan pembangunan kembali rumah-rumah yang rusak.

    “Kami tentu akan membantu, sama kan kami lakukan dengan BNPB. BNPB itu udah biasa kerja sama kami,” ujarnya di kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (4/2/2025) malam.

    Menurutnya, dalam kasus bencana yang melibatkan kerusakan besar, kementeriannya akan bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, Kementerian Keuangan, Kementerian Sosial, dan Kementerian Pekerjaan Umum, untuk memastikan penanganan yang tepat dan efektif.

    “Biasanya kalau jumlahnya tidak terlalu besar BNPB yang tanganin. Tetapi kalau jumlannya besar kami yang menangani,” tambah Maruarar.

    Apalagi, kata Ara BNPB telah diterjunkan ke lokasi-lokasi terdampak untuk melakukan evaluasi dan koordinasi dengan pemerintah daerah. 

    Nantinya, dia melanjutkan berdasarkan temuan BNPB, Kementerian Perumahan akan melakukan rapat koordinasi untuk memutuskan langkah-langkah yang diperlukan, termasuk opsi relokasi rumah bagi warga yang rumahnya tidak dapat lagi dihuni.

    Maruarar juga menekankan bahwa jika kebutuhan perumahan bagi korban banjir besar, pihaknya siap untuk menyediakan dukungan.

    Menurutnya, Dengan adanya kerjasama antara berbagai kementerian dan instansi terkait, diharapkan warga yang terdampak bencana dapat segera mendapatkan tempat tinggal yang layak dan aman.

    “Kami pada dasarnya siap untuk bisa men-support di daerah-daerah bencana. Kami pada dasarnya siap. Tapi saya katakan tadi, kalau jumlahnya tidak besar perumahan yang dibutuhkan pada umumnya BNPB itu menangani sendiri, karena dia sudah punya sistem yang bagus,” pungkas Ara.

  • Relokasi Rumah Warga yang Terdampak Banjir, Menteri PKP: Tunggu BNPB

    Relokasi Rumah Warga yang Terdampak Banjir, Menteri PKP: Tunggu BNPB

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menyatakan, pemerintah mendukung relokasi rumah warga yang terdampak banjir. Namun, keputusan relokasi ini akan bergantung pada hasil temuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terkait kondisi permukiman yang terdampak bencana.

    “Biasanya, apabila jumlah korban tidak terlalu besar, BNPB yang akan menangani, tetapi jika jumlahnya besar kami yang akan turun tangan,” ujar Maruarar di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Selasa (4/3/2025) malam.

    Maruarar menjelaskan, Kementerian PKP terus menjalin koordinasi dengan BNPB sebagai bagian dari upaya penanganan terhadap rumah-rumah warga yang terdampak bencana. Ia juga menambahkan, apabila penanganan yang diperlukan bersifat besar-besaran, pemerintah, melalui kementerian terkait, akan langsung mengupayakan relokasi.

    “Jika diperlukan relokasi rumah warga dalam skala besar, pemerintah daerah akan berkoordinasi dengan pemerintah pusat. Menko Pratikno akan memimpin penanganannya. Selain itu, akan ada kerja sama antara menteri keuangan, menteri sosial, menteri pekerjaan umum, serta dari kami,” jelasnya.

    Saat ini, pemerintah tengah fokus pada evakuasi dan pemberian bantuan kepada korban banjir di sejumlah daerah yang terdampak. Kementerian PKP, kata Maruarar, masih menunggu koordinasi lebih lanjut dari BNPB mengenai temuan-temuan di lapangan.

    “Kami siap mendukung daerah-daerah yang terdampak bencana. Namun, jika jumlah rumah yang terdampak tidak terlalu besar, umumnya BNPB yang akan menangani karena mereka sudah memiliki sistem yang baik,” papar Maruarar.

    Sebelumnya, Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti juga mengungkapkan rencana relokasi rumah warga yang berada di wilayah rawan banjir. Hal ini merupakan respons atas banjir besar yang melanda beberapa daerah, termasuk Jawa Barat, Jakarta, dan daerah lainnya.