Kementrian Lembaga: BNN

  • Awal Tahun 2025, Lapas Narkotika Jakarta Gerak Cepat Gelar Evalusi Kinerja – Halaman all

    Awal Tahun 2025, Lapas Narkotika Jakarta Gerak Cepat Gelar Evalusi Kinerja – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Jakarta menggelar rapat kerja untuk mempersiapkan Tahun Anggaran 2025. 

    Rapat ini dihadiri oleh seluruh pejabat struktural serta seluruh pegawai Lapas Narkotika Jakarta dan dipimpin langsung oleh Kepala Lapas Narkotika Jakarta, Fonika Affandi. 

    Selain membahas persiapan anggaran, rapat juga digunakan untuk mengevaluasi kinerja dan pencapaian selama tahun 2024.

    Dalam kesempatan tersebut, Fonika menekankan pentingnya untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja yang telah baik di Lapas Narkotika Jakarta. 

    “Tugas kita di tahun 2025 adalah bagaimana kita mempertahankan yang sudah baik, mulai dari hal-hal kecil, hingga aspek yang lebih besar. Fokus utama kita adalah tetap mengacu pada Asta Cita Presiden Prabowo dan 13 program akselerasi dari Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan,” kata Fonika, Jumat (3/1/2025).

    Rapat kerja ini bertujuan untuk mengevaluasi setiap lini kegiatan di Lapas Narkotika Jakarta serta memastikan bahwa program dan kebijakan yang telah dijalankan berjalan sesuai dengan rencana dan target yang ditetapkan. 

    Fonika juga mengajak seluruh jajaran Lapas Narkotika Jakarta untuk terus berkomitmen dalam mewujudkan pelayanan terbaik, serta peningkatan kualitas pengelolaan di lembaga pemasyarakatan.

    Dengan semangat dan tekad, Lapas Narkotika Jakarta berharap dapat menjalankan tugas dan tanggung jawab di tahun 2025 dengan lebih efektif dan efisien, selaras dengan visi dan misi pemerintah dalam menciptakan sistem pemasyarakatan yang lebih baik.

    Dalam kesempatan itu, juga dilakukan pemberian apresiasi kepada pegawai Lapas Narkotika Jakarta yang telah menunjukkan dedikasi dan kontribusi luar biasa dalam mendukung kelancaran tugas dan fungsi lembaga. 

    “Apresiasi ini kami berikan kepada para pegawai yang telah memberikan kontribusi signifikan bagi kemajuan Lapas Narkotika Jakarta. Semoga ini menjadi motivasi untuk terus bekerja dengan lebih baik,” ujar Fonika Affandi.

    Sebanyak 15 Penghargaan diraih sepanjang tahun 2024, yakni :

    1. Penghargaan Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK)
    2. Sertifikat Standar Nasional Indonesia (SNI 8807:2022)
    3. Akreditasi Paripurna Klinik Pratama Lapas Narkotika Jakarta
    4. Penghargaan dari BNN RI atas komitmen dalam bidang Pemberantasan Indonesia BERSINAR
    5. Penghargaan Pelayanan Publik dari Ombudsman RI
    6. Penghargaan Capaian IKPA 100 dari Kanwil DJPb DKI Jakarta
    7. Penghargaan RPD Halaman III DIPA dari KPPN Jakarta V
    8. Penghargaan Unit Kerja yang melaksanakan P2HAM dari Kementerian HAM RI
    9. Penghargaan Terbaik II Pengawasan Kearsipan Lingkup UPT Pemasyarakatan
    10. Penghargaan Terbaik III Publikasi dan Glorifikasi Kinerja Tahun 2024
    11. Penghargaan Terbaik II Capaian IKPA Kategori UPT Pagu Besar
    12. Penghargaan Terbaik I Pengelolaan BMN dengan Total Aset Diatas 50 Miliar
    13. Penghargaan Terbaik II Digitalisasi Arsip Vital pada e-Arsip
    14. Penghargaan Satker Berpredikat WBK dari Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta
    15. Penghargaan Satker Berpredikat WBK dari Ditjen Pemasyarakatan

  • Raker Lapas Narkotika Jakarta, Kalapas Tekankan Peningkatan Kinerja

    Raker Lapas Narkotika Jakarta, Kalapas Tekankan Peningkatan Kinerja

    loading…

    Sejumlah pegawai Lapas Narkotika Jakarta mendapat penghargaan karena dedikasi dan kontribusi luar biasa dalam mendukung kelancaran tugas dan fungsi lembaga. Foto/Dok. SINDOnews

    JAKARTALapas Narkotika Jakarta menggelar rapat kerja persiapan Tahun Anggaran 2025. Rapat ini dihadiri seluruh pejabat struktural serta seluruh pegawai Lapas Narkotika Jakarta.

    Selain membahas persiapan anggaran, rapat juga untuk mengevaluasi kinerja dan pencapaian selama 2024. Rapat dimulai dengan pemberian apresiasi kepada pegawai lapas yang telah menunjukkan dedikasi dan kontribusi luar biasa dalam mendukung kelancaran tugas dan fungsi lembaga.

    “Apresiasi ini kami berikan kepada para pegawai yang telah memberikan kontribusi signifikan bagi kemajuan Lapas Narkotika Jakarta. Semoga ini menjadi motivasi untuk terus bekerja dengan lebih baik,” kata yang dipimpin langsung Kepala Lapas Narkotika Jakarta Fonika Affandi saat memimpin rapat, Kamis (2/1/2025).

    Sebanyak 15 Penghargaan diraih sepanjang 2024, yakni :
    1. Penghargaan Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK)
    2. Sertifikat Standar Nasional Indonesia (SNI 8807:2022)
    3. Akreditasi Paripurna Klinik Pratama Lapas Narkotika Jakarta
    4. Penghargaan dari BNN RI atas komitmen dalam bidang Pemberantasan Indonesia BERSINAR
    5. Penghargaan Pelayanan Publik dari Ombudsman RI
    6. Penghargaan Capaian IKPA 100 dari Kanwil DJPb DKI Jakarta
    7. Penghargaan RPD Halaman III DIPA dari KPPN Jakarta V
    8. Penghargaan Unit Kerja yang melaksanakan P2HAM dari Kementerian HAM RI
    9. Penghargaan Terbaik II Pengawasan Kearsipan Lingkup UPT Pemasyarakatan
    10. Penghargaan Terbaik III Publikasi dan Glorifikasi Kinerja Tahun 2024
    11. Penghargaan Terbaik II Capaian IKPA Kategori UPT Pagu Besar
    12. Penghargaan Terbaik I Pengelolaan BMN dengan Total Aset Diatas 50 Miliar
    13. Penghargaan Terbaik II Digitalisasi Arsip Vital pada e-Arsip
    14. Penghargaan Satker Berpredikat WBK dari Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta
    15. Penghargaan Satker Berpredikat WBK dari Ditjen Pemasyarakatan

    Fonika juga menekankan pentingnya untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja yang telah baik di Lapas Narkotika Jakarta. “Tugas kita di tahun 2025 adalah bagaimana kita mempertahankan yang sudah baik, mulai dari hal-hal kecil, hingga aspek yang lebih besar. Fokus utama kita adalah tetap mengacu pada Asta Cita Bapak Presiden dan 13 program akselerasi dari Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan,” ungkapnya.

    Rapat kerja ini bertujuan mengevaluasi setiap lini kegiatan di Lapas Narkotika Jakarta serta memastikan bahwa program dan kebijakan yang telah dijalankan berjalan sesuai dengan rencana dan target yang ditetapkan.

    Fonika juga mengajak seluruh jajaran Lapas Narkotika Jakarta untuk terus berkomitmen dalam mewujudkan pelayanan terbaik. Termasuk peningkatan kualitas pengelolaan di lembaga pemasyarakatan.

    Dengan semangat dan tekad untuk terus berkembang, Lapas Narkotika Jakarta berharap dapat menjalankan tugas dan tanggung jawab di tahun 2025 dengan lebih efektif dan efisien, selaras dengan visi dan misi pemerintah dalam menciptakan sistem pemasyarakatan yang lebih baik.

    “Kami ucapan terima kasih kepada masyarakat dan stake holder yg sudah banyak membantu dan berkontribusi dalam memberikan pembinaan dan dukungan sehingga di tahun 2024, lapas narkotika jakarta mendapatkan penghargaan dlm menjalankan tusi pemasyarakatan,” ujarnya.

    (poe)

  • Poltek Harber Gelar Seminar Pancasila: Gen Z Kuat, Masa Depan Hebat

    Poltek Harber Gelar Seminar Pancasila: Gen Z Kuat, Masa Depan Hebat

    TRIBUNJATENG.COM — Politeknik Harapan Bersama (Poltek Harber) mengadakan Seminar Pancasila dengan tema “Gen Z Kuat, Masa Depan Hebat, Jauhi Pergaulan Bebas, Jauhi Narkoba, Jauhi Judi Online” di Aula Kampus Poltek Harber pada Jumat, (27/12/2024).

    Kegiatan yang merupakan bagian dari implementasi praktik mata kuliah Pendidikan Pancasila dihadiri oleh 143 peserta mahasiswa dan tamu undangan.

    Seminar ini mengangkat tiga topik utama yaitu, anti narkoba, anti pergaulan bebas, dan anti judi online. 

    Materi tentang bahaya narkoba disampaikan oleh Laelatus Zahro dari BNN Kota Tegal, kemudian materi pergaulan bebas disampaikan oleh Futihat Nikmatul Millah, yang merupakan seorang psikolog, serta materi tentang bahaya judi online disampaikan oleh Lukman Romadhon, finalis Duta Genre Kota Tegal 2024.

    Prasetya Putra Nugraha selaku Dosen Pengampu Pendidikan Pancasila Poltek Harber, menjelaskan dalam sambutannya bahwa seminar ini merupakan bagian dari tugas praktik mata kuliah yang menekankan 70 persen pada praktik, sesuai dengan prinsip pendidikan vokasi.

    “Seminar ini juga melatih mahasiswa dalam kerja sama, public speaking, dan kepemimpinan. Selain itu, kegiatan ini menjadi uji kelayakan bagi mahasiswa Prodi Keperawatan untuk transformasi dari Komunitas Keperawatan menjadi Himaprodi Keperawatan,” ujar Prasetya.

    Sebagai finalis Duta Genre Kota Tegal 2024, Lukman Romadhon mengaku sangat senang bisa terlibat dalam kegiatan ini. Dia merasa bahwa statusnya sebagai mahasiswa memberikan nilai lebih dalam menyampaikan materi mengenai bahaya judi online.

    “Kegiatan ini saya anggap sebagai tutorial sebaya yang bermanfaat bagi teman-teman mahasiswa, dan saya berharap ini dapat memberikan dampak positif,” ungkap Lukman.

    Laelatus Zahro, narasumber dari BNN, juga menyampaikan apresiasinya terhadap sinergi yang terjalin melalui seminar ini. Dia menekankan pentingnya peran generasi muda dalam memerangi bahaya narkoba.

    Futihat Nikmatul Millah, selaku psikolog, menambahkan bahwa berbagi pengetahuan tentang pergaulan bebas kepada remaja adalah hal yang sangat penting, mengingat mayoritas pasien yang ia tangani berasal dari kalangan usia remaja.

    Dengan adanya seminar ini, diharapkan para mahasiswa dapat memahami bahaya pergaulan bebas, narkoba, dan judi online, serta memperkuat nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

  • Tren Konsumsi Obat Terlarang di Kendal, Komik Oplosan Banyak Diminati Remaja 

    Tren Konsumsi Obat Terlarang di Kendal, Komik Oplosan Banyak Diminati Remaja 

    TRIBUNJATENG.COM, KENDAL – Peredaran dan penyalahgunaan obat-obatan terlarang di kalangan remaja di Kendal belum sepenuhnya teratasi.

    Meskipun telah dilakukan upaya pencegahan dari Badan Narkotika Nasional (BNN), pengguna obat-obatan haram tersebut masih bisa berkilah.

    Data laporan BNN Kendal menyebut, terdapat 29 kasus penyalahgunaan obat-obatan terlarang telah tertangani selama tahun 2024.

    Jumlah itu menurun dibanding tahun 2023 yang mencapai 36 kasus. Hanya saja, pelaku penyalahgunaan mayoritas justru dilakukan oleh remaja SMA.

    “Tahun ini kasusnya menurun dibanding tahun lalu, tapi untuk pelaku penyalahgunaan memang paling banyak itu anak SMA,” kata Anna ditemui di kantornya, Selasa (31/12/2024).

    Anna menerangkan, ada sebuah tren menarik yang dilakukan pelaku penyalahgunaan obat-obatan haram itu. 

    Mereka banyak yang menggunakan obat-obatan komik oplosan sebagai cara memabukkan diri.

    “Kalau trennya di Kendal itu mereka pakai obat komik tapi dioplos, kan enggak kelihatan pakai obat,”

    “Ada juga yang pakai sabu, ganja dan berbagai jenis pil.” ungkapnya.

    Dijelaskan lebih lanjut, pelajar yang terseret kasus penyalahgunaan obat-obatan akan dilakukan pembinaan sesuai prosedur.

    “Kami akan lakukan rehabilitasi agar tidak mengulangi lagi dan juga diberikan pengetahuan bahaya obat-obatan terlarang,” tuturnya.

    Selain di kalangan pelajar, BNN juga telah memusnahkan sekitar 26 ribu butir pil hasil sitaan selama tahun 2024.

    Pil-pil tersebut sebelumnya banyak digunakan warga untuk disalahgunakan.

    “Terbanyak itu di Kutoharjo Kaliwungu, Purwokerto Patebon, dan Weleri,” ujarnya. (ags) 

  • Efek Minuman Oplosan “Jamu Kunyit” di Banyumas Mirip Seperti Ekstasi

    Efek Minuman Oplosan “Jamu Kunyit” di Banyumas Mirip Seperti Ekstasi

    TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO – Peredaran minuman oplosan yang efeknya seperti mengkonsumsi ekstasi ditemukan di Kabupaten Banyumas. 

    Minuman dengan kemasan botol kaca yang biasa dikenal dengan “jamu kunyit” itu, banyak ditemukan di tempat hiburan malam sepert di Baturraden.

    Ketua Tim Kerja Pemberantasan BNN Banyumas, Gita Tri Ramdani mengatakan, peredaran minuman tersebut kali pertama terdeteksi pada 2016.

    Namun beberapa tahun terakhir muncul kembali.

    “Ketika ditanyakan ke pengguna, efeknya seperti ekstasi. 

    Sampel urin yang diambil dari pengguna positif metamfetamin (sabu-sabu),” ujar Gita kepada Tribunbanyumas.com, dalam Konferensi Pers Kinerja BNN Kabupaten Banyumas Tahun 2024, Selasa (31/12/2024).

    Namun saat sampel minuman oplosan tersebut diuji di laboratorium, tidak mengandung metamfetamin atau jenis narkotika lainnya.

    “Hasil uji lab tidak ada kandungan narkotika. 

    Kami tiga kali kirim sampel ke laboratorium BNN pada 2016, 2023 dan 2024, hasilnya zat-zat yang terkandung dalam “jamu kunyit” itu seperti dalam obat batuk, tapi dosisnya banyak,” imbuhnya.  

    Dari hasil penyelidikan yang dilakukan, “jamu kunyit” dibuat dengan minuman berenergi yang dicampur dengan sejumlah obat-obatan dalam dosis tinggi.

    Cairan minuman berenergi tersebut dicampur dengan obat-obatan yang bisa dibeli secara bebas, namun jumlahnya di atas kadar normal. 

    Minuman aslinya berwarna kekuning-kuningan, setelah dicampur obat-obatan menjadi pink. 

    Minuman oplosan tersebut dijual dengan harga Rp350 ribu per botol dengan ukuran 150 mililiter.

    “Info yang kami terima untuk membuat jamu kunyit itu modalnya Rp100 ribu sampai Rp150 ribu untuk beli obat-obatan. 

    Bisa dibayangkan efeknya, obat-obatan dengan harga segitu dikonsumsi dalam satu botol,” terangnya. 

    Pihaknya meminta masyarakat agar lebih waspada. 

    Ia mengimbau masyarakat tidak mengkonsumsi “jamu kunyit” karena sangat berbahaya. (jti) 

  • Rilis Akhir Tahun BNN Kota Tegal, Ada 47 Kasus Narkotika Selama 2024

    Rilis Akhir Tahun BNN Kota Tegal, Ada 47 Kasus Narkotika Selama 2024

    TRIBUNJATENG.COM, TEGAL – Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Tegal mengungkapkan, ada sebanyak 47 kasus narkotika selama 2024 di Kota Tegal. 

    Hal itu terungkap dalam Pers Rilis Akhir Tahun 2024 di Kantor BNN Kota Tegal, Selasa (31/12/2024).

    Kepala BNN Kota Tegal, Nasrudin mengatakan, berdasarkan data dari Satresnarkoba Polres Tegal Kota, total ada 47 kasus narkotika dengan sekira 53 tersangka di tahun 2024.

    Ia mencatat, sejumlah 2 orang di antaranya menjalani rehabilitasi. 

    Menurutnya, angka tersebut dibandingkan tahun lalu pada 2023, jumlahnya tidak mengalami penurunan yang signifikan. 

    “Tahun lalu pun di kisaran angka itu. Harapan kita dengan model-model sosialisasi dan intervensi berbasis masyarakat yakni agen kelurahan bersinar, bisa menekan angka tersebut,” katanya. 

    Pada kesempatan itu, Nasrudin mengatakan, BNN Kota Tegal mencatat meningkatkannya beberapa indeks capaian kerja di masyarakat terkait pencegahan dan penyalahgunaan narkotika. 

    Antara lain indeks ketahanan diri remaja anti narkoba 55,88 persen (sangat tinggi) dan indeks ketahanan keluarga anti narkoba 89,107 persen (sangat tinggi).

    Lalu BNN Kota Tegal juga meraih peringkat ke-5 indeks Kota Tanggap Ancaman Narkoba (Ikotan) dengan nilai 3,78 atau kategori sangat tanggap.

    Kemudian capaian kinerja rehabilitasi mencapai 83,33 persen dari target 68 persen, tercatat ada sebanyak 15 klien mengakses layanan rehabilitasi. 

    “Sedangkan untuk capaian pemberantasan narkoba di angka 160 persen, ada 16 tersangka dari target 10 tersangka. Angka tersebut juga memperlihatkan keaktifan kami dalam razia, tes urine, dan pemberantasan obat-obatan ilegal,” jelasnya. (fba)

  • Minuman “Jamu Kunyit” Beredar di Tempat Hiburan Malam Baturraden Banyumas, Efeknya Mirip Ekstasi

    Minuman “Jamu Kunyit” Beredar di Tempat Hiburan Malam Baturraden Banyumas, Efeknya Mirip Ekstasi

    TRIBUNJATENG.COM, BANYUMAS – Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Banyumas menggelar konferensi pers “Kinerja BNN Kabupaten Banyumas Tahun 2024”, Selasa (31/12/2024).

    Dalam kesempatan tersebut, BNN Banyumas mengungkapkan telah menemukan peredaran minuman oplosan yang memberikan efek seperti mengonsumsi ekstasi.

    Minuman tersebut, yang dikenal dengan nama “jamu kunyit,” ditemukan beredar di tempat hiburan malam di Baturraden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

    Ketua Tim Kerja Pemberantasan BNN Banyumas, Gita Tri Ramdani, menjelaskan peredaran minuman ini pertama kali terdeteksi pada 2016, tapi kembali muncul dalam beberapa tahun terakhir.

    Konferensi Pers Kinerja BNN Kabupaten Banyumas, Selasa (31/12/2024). (KOMPAS.COM/FADLAN MUKHTAR ZAIN)

    “Menurut pengguna, efeknya mirip ekstasi.

    Sampel urin mereka menunjukkan positif metamfetamin (sabu-sabu),” kata Gita saat konferensi pers Kinerja BNN Kabupaten Banyumas Tahun 2024, Selasa (31/12/2024).

    Meski demikian, hasil uji laboratorium terhadap minuman tersebut tidak menunjukkan adanya kandungan metamfetamin atau narkotika lainnya.

    “Kami telah mengirim sampel ke laboratorium BNN pada 2016, 2023, dan 2024.

    Hasilnya menunjukkan minuman itu mengandung zat seperti yang terdapat dalam obat batuk, tetapi dalam dosis tinggi,” ungkap Gita.

    Penyelidikan lebih lanjut mengungkap bahwa “jamu kunyit” dibuat dengan mencampurkan minuman berenergi dan obat-obatan yang dapat dibeli bebas dalam dosis berlebihan.

    “Minuman berenergi dicampur dengan obat-obatan hingga dosisnya jauh di atas normal.

    Aslinya berwarna kekuningan, tetapi setelah dicampur, berubah menjadi warna pink,” jelasnya.

    Minuman oplosan ini dijual seharga Rp 350.000 per botol dengan ukuran 150 mililiter.

    “Modal untuk membuatnya sekitar Rp 100.000 hingga Rp 150.000.

    Bisa dibayangkan efek obat-obatan dalam jumlah tersebut jika dikonsumsi dalam satu botol,” kata Gita.

    BNN Banyumas meminta masyarakat waspada terhadap peredaran minuman berbahaya ini.

    “Kami mengimbau agar tidak mengonsumsi ‘jamu kunyit,’ karena sangat berbahaya bagi kesehatan dan dapat menimbulkan efek samping serius,” pungkas Gita. (*)

     

  • BNNK Jakarta Selatan rehabilitasi 253 pengguna narkoba pada 2024

    BNNK Jakarta Selatan rehabilitasi 253 pengguna narkoba pada 2024

    Mayoritas pasien adalah pengguna narkoba jenis ganja, sabu, dan tembakau sintetis

    Jakarta (ANTARA) – Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Jakarta Selatan melalui Klinik Pratama Swastinara mencatat telah merehabilitasi sebanyak 253 orang pasien rawat jalan pada 2024.

    “Mayoritas pasien adalah pengguna narkoba jenis ganja, sabu, dan tembakau sintetis,” kata Kepala BNNK Jakarta Selatan Kombes Pol Bambang Yudistira dalam jumpa pers capaian kinerja tahun 2024 di Jakarta, Selasa.

    Bambang mengatakan dalam kurun waktu setahun ini, BNNK Jakarta Selatan melalui Klinik Pratama Swastinara telah melayani 253 orang pasien rawat jalan pada 2024.

    Kemudian, pihaknya juga berperan dalam layanan pasca rehabilitasi bagi 26 orang klien yang telah menyelesaikan proses rehabilitasi.

    “Dalam bidang penegakan hukum, BNNK Jakarta Selatan bekerja sama dengan aparat penegak hukum dalam menindaklanjuti kasus narkoba dan memberikan layanan asesmen terintegrasi untuk penyalahguna narkoba yang terjerat hukum,” ucapnya.

    Layanan rehabilitasi dan pasca rehabilitasi jadi langkah BNNK Jakarta Selatan untuk terus melakukan percepatan penanganan masalah narkotika sepanjang tahun 2024 guna menekan penggunaan obat-obatan terlarang.

    Lebih lanjut, BNNK juga terus menggencarkan sosialisasi Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN), pembentukan Kelurahan Bersinar, program ketahanan keluarga dan pemberdayaan Remaja.

    “Dalam pembentukan Kelurahan Bersinar, Kelurahan Bintaro dan Kebayoran Lama Selatan menjadi kawasan pertama yang menerapkan kegiatan pencegahan narkoba, termasuk pembentukan penggiat anti narkoba dan pemetaan kasus narkoba,” jelasnya.

    Kemudian, lanjut Bambang, pihaknya juga memberikan pelatihan tentang ketahanan keluarga dalam menghadapi bahaya narkoba.

    “Terakhir adalah pemberdayaan remaja dalam program ‘Ransel’, Remaja Anti Narkoba Jakarta Selatan, dengan tujuan membentuk karakter remaja agar lebih tangguh dalam menghadapi bahaya narkoba,” ujarnya.

    Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DKI Jakarta mengungkapkan total ada 21 kasus peredaran narkoba sepanjang 2024 dengan menyita barang bukti seberat 35,7 kilogram (kg).

    Adapun salah satu modus yang paling banyak diungkap dari peredaran gelap narkoba yaitu paket narkoba yang dikirim melalui jasa ekspedisi. Sedangkan jenis narkoba yang diungkap, jenis ganja dan sabu masih menjadi jenis yang paling banyak disalahgunakan.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Ade irma Junida
    Copyright © ANTARA 2024

  • 63 Pecandu Narkotika di Tulungagung Ikuti Rehabilitasi di BNN

    63 Pecandu Narkotika di Tulungagung Ikuti Rehabilitasi di BNN

    Tulungagung (beritajatim.com) – Sepanjang tahun 2024 ini, puluhan pengguna narkoba mengikuti program rehabilitasi yang digelar oleh BNN Kabupaten Tulungagung. Beberapa diantaranya merupakan hasil asesment dari pihak terkait.

    Terdapat dua oknum ASN yang mengikuti program rehabilitasi ini. Selain itu terdapat peserta rehabilitasi yang masih berstatus sebagai pelajar.

    Kepala BNN Kabupaten Tulungagung, Rose Iptriwulandhani mengatakan sepanjang tahun ini total terdapat 63 orang yang mengikuti program rehabilitasi. Proses rehabilitasi dilakukan di klinik yang telah bekerja sama dengan BNN.

    “Ada 63 klien yang mengikuti program rehabilitasi, mereka ada yang datang secara mandiri dan yang datang berdasarkan hasil asesmen,” ujarnya, Senin (30/12/2024).

    Dari jumlah tersebut terdapat dua ASN yang mengikuti program rehabilitasi. Keduanya berasal dari Dinas Kesehatan Tulungagung. Oknum ASN ini ditangkap oleh Polda Jawa Timur di sebuah ruang karaoke di Surabaya.

    Berdasar hasil asesmen mereka mengikuti rehabilitasi di BNN Tulungagung. “Selain itu terdapat juga beberapa klien yang masih berstatus pelajar,” tuturnya.

    Pihak BNN juga melakukan pengukuran persentasi kualitas hidup penyalahgunaan narkotika. Dari hasil pengukuran persentase kualitas hidup penyalahguna narkotika menggunakan WHO Quality, diperoleh hasil kualitas hidup 79,59 persen pada domain fisik, 75,63 persen pada domain sosial, dan 80,10 persen pada domain lingkungan. Hasil ini melebihi terget yang ditetapkan. “Angka itu di atas target minimal yakni 66 persen,” pungkasnya. [nm/kun]

  • BNNP DKI ungkap total ada 21 kasus narkoba pada 2024

    BNNP DKI ungkap total ada 21 kasus narkoba pada 2024

    Jakarta (ANTARA) – Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DKI Jakarta mengungkapkan total ada 21 kasus peredaran narkoba sepanjang 2024 dengan menyita barang bukti seberat 35,7 kilogram (kg).

    “Tahun 2024, kami berhasil melampaui target yang ditetapkan dengan mengungkap kasus peredaran gelap Narkotika sebanyak 21 berkas perkara atau 233,33 persen dari target tahun 2024 yaitu sebanyak 9 berkas perkara,” kata Kepala BNNP DKI Jakarta Brigjen Pol Nurhadi Yuwono dalam konferensi pers capaian kinerja BNNP DKI Jakarta Tahun 2024 di Kantor BNNP DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Senin.

    Rinciannya, barang bukti sabu seberat 2.790,8 gram (2,7 kg), ganja seberat 32.706,59 gram (32,7 kg) dan 263 butir ekstasi. Berdasarkan kasus tersebut, dari 21 tersangka terdapat dua berstatus daftar pencarian orang (DPO) dari kasus sebelumnya.

    “Satu tersangka merupakan DPO kasus pada 2024 dan merupakan napi yang berada di dalam Lapas Tangerang, serta satu tersangka merupakan DPO kasus tahun 2023 yang melarikan diri,” ujar Nurhadi.

    Adapun salah satu modus yang paling banyak diungkap dari peredaran gelap narkoba yaitu paket narkoba yang dikirim melalui jasa ekspedisi. Sedangkan jenis narkoba yang diungkap, jenis ganja dan sabu masih menjadi jenis yang paling banyak disalahgunakan.

    Selain itu, Nurhadi menjelaskan, selama 2024, pihaknya telah melaksanakan pemusnahan barang bukti narkoba menggunakan mobil insinerator sebanyak tiga kali di halaman kantor BNNP DKI Jakarta dan satu kali secara terpusat di BNN RI.

    Sebelumnya, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI Komjen Pol. Marthinus Hukom mengungkapkan bahwa pihaknya telah menangkap 985 tersangka dari total 620 kasus selama 2024.

    Marthinus menjelaskan bahwa BNN RI menangkap 974 tersangka dari kasus tindak pidana narkotika dan 11 tersangka dari kasus laboratorium klandestin. Untuk kasusnya terdiri dari 618 kasus narkotika dan dua kasus laboratorium klandestin.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2024