17 ASN di Palangka Raya Terindikasi Narkoba, Ini Kata Pemkot
Tim Redaksi
PALANGKA RAYA, KOMPAS.com –
Pemerintah Kota (Pemkot)
Palangka Raya
, Kalimantan Tengah, mengonfirmasi bahwa 17 Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan pemerintah kota terindikasi positif menggunakan narkoba berdasarkan hasil tes urine yang dilakukan oleh Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) dalam sebulan terakhir.
Wakil Wali Kota Palangka Raya Achmad Zaini menyebutkan bahwa saat ini pihaknya sedang berkoordinasi dengan BNNK untuk menentukan tindak lanjut terhadap para ASN tersebut.
“Terhadap 17 orang itu sedang kami komunikasikan dengan BNN, kalau ada yang kecanduannya parah bisa dilakukan rehabilitasi seperti yang sudah dilakukan sebelumnya,” ujar Zaini saat ditemui di Kantor Wali Kota Palangka Raya, Senin (16/6/2025).
Zaini menegaskan bahwa ASN adalah abdi negara yang harus menjadi contoh dalam perilaku dan pelayanan publik.
Oleh karena itu, sanksi akan diberlakukan sesuai dengan tingkat pelanggaran yang dilakukan.
“Inspektorat akan melakukan pemeriksaan khusus (riksus). Kalau pelanggarannya ringan bisa pembinaan, kalau berat bisa sampai pemecatan. Ini jadi peringatan serius bagi ASN lainnya,” tegasnya.
Sementara itu, Pj Sekretaris Daerah Kota Palangka Raya, Arbert Tumbak, menjelaskan bahwa hasil tes urine tersebut belum secara langsung membuktikan bahwa para ASN merupakan pengguna aktif narkoba.
BNNK masih menyelidiki lebih lanjut, termasuk kemungkinan penggunaan obat tertentu yang memengaruhi hasil tes.
“Masih didalami, apakah memang mengonsumsi narkoba atau karena obat-obatan untuk pengobatan. Kami tunggu dulu hasil dari BNN,” ujar Arbert.
Ia menambahkan bahwa langkah administrasi dan sanksi akan diambil setelah BNN menyelesaikan proses pembinaan dan verifikasi hasil.
“Kalau dari BNN sudah menyatakan clear, kami akan ambil tindakan berdasarkan regulasi kepegawaian, tentu lewat Inspektorat,” imbuhnya.
Achmad Zaini menegaskan komitmen Pemkot Palangka Raya untuk memastikan ASN bebas dari narkoba, baik sebagai pengguna maupun pengedar. Menurutnya, penggunaan narkoba di kalangan ASN dapat menurunkan kualitas birokrasi dan pelayanan publik.
“Kami tidak ingin ASN menjadi bagian dari persoalan ini. ASN harus jadi contoh dan melayani masyarakat dengan integritas,” tuturnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Kementrian Lembaga: BNN
-
/data/photo/2025/06/16/685019888c111.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
17 ASN di Palangka Raya Terindikasi Narkoba, Ini Kata Pemkot Regional 17 Juni 2025
-

Wali Kota Mojokerto Ajak Warga Bentengi Keluarga dari Bahaya Narkoba
Mojokerto (beritajatim.com) – Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari, mengajak seluruh masyarakat untuk membentengi diri dan keluarga dari ancaman narkoba. Ajakan tersebut disampaikan dalam kegiatan pembinaan kader PKK dan anggota Satlinmas terkait program Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) yang digelar di ruang pertemuan Kelurahan Magersari, Senin (16/6/2025).
Kegiatan ini merupakan bentuk sinergi antara Pemerintah Kota Mojokerto dan elemen masyarakat untuk mendukung program nasional pemberantasan narkoba. Wali kota yang akrab disapa Ning Ita menegaskan bahwa partisipasi masyarakat sangat penting untuk mencegah penyebaran narkoba, yang kini semakin mengancam generasi muda.
“Kita harus membentengi diri dan keluarga kita. Setidaknya, jangan memberikan peluang sekecil apa pun untuk narkoba masuk ke lingkungan kita. Kita tahu, narkoba itu sifatnya adiktif, nyandu, nagih. Kalau sudah pernah mencoba, besar kemungkinan akan kecanduan. Jadi, hati-hati betul,” tegas Ning Ita.
Ia mengungkapkan fakta mencengangkan bahwa lebih dari 70 persen dari sekitar 980 warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Mojokerto merupakan narapidana kasus narkoba. Data ini menunjukkan bahwa penyalahgunaan narkoba bukan lagi isu pinggiran, melainkan ancaman serius yang merasuki berbagai lapisan masyarakat.
Dalam sambutannya, Ning Ita menekankan pentingnya kerja kolaboratif antara pemerintah, lembaga, dan warga. Menurutnya, pemberantasan narkoba tak bisa dibebankan hanya pada pemerintah atau Badan Narkotika Nasional (BNN).
“Kita tidak bisa bekerja sendiri. Kita butuh kerja bersama, termasuk keterlibatan masyarakat. Salah satu aksi nyata yang bisa dilakukan adalah dengan membentengi diri dan keluarga serta terus menyebarkan informasi tentang bahaya narkoba,” ujarnya. [tin/beq]
-

Menko Polkam Apresiasi BNN hingga Bea Cukai Bongkar 2 Ton Sabu di Batam
Jakarta –
Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Jenderal (Purn) Budi Gunawan menyampaikan apresiasi kepada Badan Narkotika Nasional (BNN) hingga Bea Cukai RI atas pengungkapan 2 ton sabu di Batam, Kepulauan Riau (Kepri).
Hal itu disampaikan oleh Budi Gunawan saat menghadiri pemusnahan 2 ton sabu di Alun-alun Engku Putri, Batam, Kepulauan Riau, Kamis (12/6/2025). Dalam sambutannya, Menko Polkam Budi Gunawan menyampaikan pesan langsung dari Presiden RI Prabowo Subianto, yang memberikan apresiasi tinggi atas capaian luar biasa tersebut.
“Ini merupakan sejarah terbesar dalam pengungkapan narkoba di negara kita, di perairan Kepri. Presiden Prabowo menyampaikan terima kasih dan penghargaan sebesar-besarnya kepada seluruh tim gabungan,” ujar Budi Gunawan.
Pada kesempatan itu pula, Budi Gunawan memberikan penghargaan kepada 10 pejabat lintas instansi. Lima di antaranya adalah Panglima armada 1 Laksda TNI Fauzi, Direktur Penindakan dan Pengejaran BNN Brigjen Pol R Ahmad Wibowo, Kepala Bea Cukai Tanjung Balai Karimun Jerry Kurniawan, Plt Direktur Intervensi Bidang Rehabilitasi BNN RI Dr. dr. Farid Amansyah, dan Direktur Interdiksi Deputi Bidang Pemberantasan BNN Tery Zakiar Muslim.
Menko Polkam Budi Gunawan menyampaikan apresiasi kepada BNN RI hingga Bea Cukai atas pengungkapan 2 ton sabu di Batam, Kepri. (dok. Istimewa)Pemusnahan 2 Ton Sabu
Kepala BNN RI Marthinus Hukom yang hadir dalam kegiatan ini menyampaikan pemusnahan ini merupakan komitmen BNN dalam mewujudkan akuntabilitas dan transparansi penegakan hukum serta pencegahan penyalahgunaan narkoba di Indonesia.
Kegiatan pemusnahan ini disaksikan oleh Menko Polkam Budi Gunawan, Kepala Staf Kepresidenan AM Putranto, Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia Abdul Kadir Karding, Kepala Badan Komunikasi Strategis Kepresidenan Hasan Nasbi, Kepala BNNP Kepri Brigjen Hanny Hidayat, serta unsur TNI, Polri, Kejaksaan, Bea-Cukai, DPR RI, tokoh agama, akademisi, dan tokoh masyarakat setempat.
Operasi besar-besaran tersebut merupakan tindak lanjut dari laporan intelijen terkait adanya perlintasan narkoba ke wilayah RI melalui perairan. Informasi tersebut ditindaklanjuti oleh tim gabungan dengan melaksanakan observasi dan pemetaan di lokasi.
Operasi besar-besaran tersebut merupakan tindak lanjut dari laporan intelijen terkait adanya perlintasan narkoba ke wilayah RI melalui perairan. Informasi tersebut ditindaklanjuti oleh tim gabungan dengan melaksanakan observasi dan pemetaan di lokasi.
Modus operandi jaringan menyelundupkan sabu dalam 31 kardus yang disembunyikan di ruang kapal dan 36 kardus lainnya di tangki bahan bakar bawah kapal. Enam tersangka ditangkap dalam operasi tersebut, antara lain 4 warga negara Indonesia (WNI) berinisial HS, LC, FR, dan RH, serta dua warga negara asing (WNA) asal Thailand berinisial WP dan TL.
Para tersangka dijerat dengan Pasal 114 ayat (2) juncto Pasal 132 ayat (1) dan Pasal 112 ayat (2) juncto Pasal 132 ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Mereka terancam hukuman maksimal berupa pidana mati atau penjara seumur hidup.
(mei/knv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
-

Kriminal sepekan, tawuran Pasar Rebo hingga wanita pengendali narkoba
Jakarta (ANTARA) – Sejumlah peristiwa dan kriminalitas yang terjadi di Jakarta pada Senin (9/6) sampai Sabtu (14/6) telah diwartakan pewarta ANTARA, disuguhkan melalui Kanal Metro, mulai dari korban tewas akibat tawuran di Pasar Rebo hingga seorang wanita pengendali peredaran narkoba.
Berikut sejumlah berita pilihan untuk menemani aktivitas Anda pada Minggu;
1. Satu tewas akibat tawuran bersenjata tajam dan bom molotov di Pasar Rebo, Jaktim
Jakarta (ANTARA) – Satu orang tewas akibat tawuran antarremaja bersenjata tajam dan bom molotov di Jalan Raya Kampung Tengah, Jakarta Timur, Senin dinihari.
Selengkapnya
2. Kejati DKI limpahkan kasus korupsi Disbud DKI ke PN Jakpus
Jakarta (ANTARA) – Kejaksaan Tinggi (Kejati) DKI melimpahkan kasus korupsi anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Dinas Kebudayaan DKI 2023 ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (PN Jakpus).
Selanjutnya
3. Motif suami bakar rumah karena cemburu pada istri yang diduga lesbian
Jakarta (ANTARA) – Motif suami berinisial H (44) pembakar tiga rumah di Jalan H. Muchtar Raya, RT11/RW11, Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan karena diduga cemburu terhadap istri yang lesbian.
Selengkapnya
4. Polisi: Pelaku bunuh korban karena dendam dan dibakar rasa cemburu
Jakarta (ANTARA) – Kepolisian mengungkap motif dari pelaku MY (32) menusuk rekannya sesama buruh lepas di Dermaga Muara Angke bernama ABT (39) hingga tewas karena dendam dan dibakar api cemburu.
“Dari hasil interogasi awal diketahui motif pelaku membunuh korban karena dendam dan cemburu,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Pelabuhan Tanjung Priok AKP I Gusti Ngurah Putu Krishna Narayana di Jakarta, Sabtu.
Selanjutnya
5. BNNP DKI bongkar jaringan narkotika dikendalikan seorang wanita
Jakarta (ANTARA) – Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNPP) DKI Jakarta membongkar peredaran narkotika jenis sabu yang dikendalikan oleh seorang wanita, dengan barang bukti sebanyak sembilan ons sabu serta menangkap tujuh tersangka.
Selengkapnya
Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-
Pengamat: Wakapolri Baru Harus Bisa Terjemahkan Visi Misi Kapolri dan Berkarakter Kuat – Page 3
Saat ini terdapat sejumlah perwira tinggi Polri berpangkat Komjen (jenderal bintang tiga) yang berpotensi menjadi pengganti Wakapolri, baik yang bertugas di struktur internal Polri maupun di lembaga negara lain.
Mereka adalah lulusan Akpol dari tahun 1990 hingga 1993, berikut daftarnya:
• Irwasum Polri: Komjen Dedi Prasetyo (Akpol 1990)
• Kepala Baharkam: Komjen Mohammad Fadil Imran (Akpol 1991)
• Kepala Bareskrim: Komjen Wahyu Widada (Akpol 1991)
• Kepala Baintelkam: Komjen Syahardiantono (Akpol 1991)
• Asisten Utama Bidang Perencanaan dan Anggaran Kapolri: Komjen Wahyu Hadiningrat (Akpol 1992)
Selain nama-nama di atas, terdapat pula jenderal bintang tiga yang bertugas di luar struktur Polri, seperti di BNN, BNPT, BSSN, Kementerian/Lembaga hingga BIN, diantaranya:
• Sekretaris Utama Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas): Komjen Panca Putra Simanjuntak (Akpol 1990)
• Inspektur Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri): Komjen Tomsi Tohir Balaw (Akpol 1990)
• Sekretaris Jenderal DPD RI: Komjen Mohammad Iqbal (Akpol 1991)
• Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN): Komjen Marthinus Hukom (Akpol 1991)
• Sekretaris Jenderal Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia: Komjen Nico Afinta (Akpol 1992)
• Sekretaris BNPP RI: Komjen Komjen Makhruzi Rahman (Akpol 1992)
• Wakil Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN): Komjen Albertus Rachmad Wibowo (Akpol 1993)
• Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP): Komjen Rudy Heriyanto Adi Nugroho (Sekolah Perwira Polri 1993).
-

TNI AL perkuat lanal seluruh wilayah dengan kapal buatan dalam negeri
“Apabila (kapal patroli) itu bisa dibangun dari dalam negeri maka akan kita maksimalkan yang dari dalam negeri sehingga kita mudah dalam meng-upgrade peralatan tersebut,”
Jakarta (ANTARA) – Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali mengatakan pihaknya berencana memperkuat pangkalan angkatan laut (lanal) dengan kapal patroli baru buatan dalam negeri.
“Apabila (kapal patroli) itu bisa dibangun dari dalam negeri maka akan kita maksimalkan yang dari dalam negeri sehingga kita mudah dalam meng-upgrade peralatan tersebut,” kata Ali dalam jumpa pers pemusnahan narkoba seberat dua ton di Batam, Kamis.
Menurut Ali, penguatan lanal-lanal di beberapa daerah perlu dilakukan guna memperkuat sistem patroli laut di kawasan perbatasan.
Hal tersebut, menurut Ali, perlu dilakukan karena saat ini lanal-lanal kerap kali membongkar kasus penyelundupan barang ilegal hingga narkoba di kawasan laut wilayah perbatasan.
Yang paling besar, personel lanal terlibat dalam pengungkapan kasus penyelundupan narkoba seberat dua ton di wilayah laut Kepulauan Riau.
Ali sendiri mengakui dalam gelaran pameran Indo Defence yang saat ini sedang berlangsung di Kemayoran, banyak pihak perusahaan asing yang menawarkan TNI AL produk kapal patroli dan teknologi pengawasan baru.
“Nah ini dengan adanya Indo Defence kita melihat banyak negara-negara yang menawarkan sistem pengawasan surveillance, maritime surveillance ini dengan baik. Namun kita lebih memprioritaskan barang-barang dari dalam negeri,” kata Ali.
Namun demikian, Ali tidak menjelaskan dengan rinci berapa kapal patroli yang akan dibuat untuk memperkuat lanal-lanal di seluruh Indonesia.
Dia juga tidak menjelaskan secara rinci kapan kerja sama pembuatan kapal patroli tersebut mulai berlangsung.
Sebelumnya, pada 20 Mei 2025, kapal Sea Dragon Terawa yang dicurigai membawa narkotika berlayar dari perairan Andaman menuju perairan Kepri.
Selanjutnya pada 22 Mei 2025 sekitar pukul 23.00 WIB, petugas BNN didukung kekuatan penuh Ditjen Bea Cukai yang mengerahkan dua kapal dan didukung Lantamal IV yang mengerahkan dua kapal perang, dan dukung Polda Kepri serta Bais TNI bersama-sama melakukan operasi penindakan terhadap kapal tersebut.
Pada saat melewati perairan Indonesia, petugas gabungan berhasil menangkap dan membawa kapal tersebut ke Dermaga Bea Cukai di Pelabuhan Tanjung Uncang untuk dilakukan penggeledahan dan pemeriksaan awak kapal.
Saat dilakukan penggeledahan petugas menemukan 67 kardus yang berisi 2.000 bungkus narkoba jenis sabu seberat kurang lebih dua ton atau tepatnya 2.115.130 gram yang dibungkus dengan kemasan khas yang lazim digunakan sindikat jaringan narkotika “Golden Triangle”.
Pewarta: Walda Marison
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

Cerita Pertobatan Freddy Budiman yang Diungkap Anaknya
Jakarta, Beritasatu.com – Sebelum dieksekusi mati di Nusa Kambangan, gembong narkoba terkenal Freddy Budiman sempat bertobat untuk tidak lagi terjun di bisnis narkoba. Kisah pertobatan Freddy Budiman itu dibongkar anaknya, Fikri Budiman.
“Jadi, bokap (Freddy Budiman) itu bertobat sejak 2013,” jelas Fikri Budiman kepada Vasco Ruseimy dikutip dari podcast Macan Idealis milik Vasco Ruseimy, Kamis (12/6/2025).
Fikri Budiman menyebut, pada saat berada di dalam penjara tepatnya di BNN, Cawang. Freddy Budiman mendapatkan mimpi yang membuatnya secara perlahan untuk menjauhi narkoba.
“Bokap itu sempat dimimpikan sama opa atau kakek gue (ayahanda Freddy Budiman). Karena, gue ingat banget saat itu dia masih di BNN yang di Cawang. Di situ, dia bicara sama tante gue,” ujarnya.
“Di situ, bokap bilang ke tante gue ‘aku sudah berhenti dari semuanya, aku sudah enggak berjualan lagi. Aku sudah enggak make juga, karena aku didatangi papa saat lagi tidur’. Bokap itu bicara bahasa Jawa ke tante gue,” ungkapnya.
Ia mengatakan, keinginan Freddy Budiman untuk berhenti dari dunia haram tidak hanya disampaikan kepada tantenya saja. Namun, pernyataan itu juga diutarakan kepadanya.
“Mohon maaf ya bro, karena sekelas Freddy Budiman apalagi saat itu dia masuk penjara pada 2012 kan enggak mungkin secepat itu dia menghentikan jaringannya,” tanya Vasco Ruseimy kepada Fikri Budiman.
“Ibaratnya begini Bang, kita punya suatu bisnis dan ketika bisnis itu sudah bisa dijalankan oleh orang lain. Maka, tentu dia akan mencabut semuanya, dia tidak lagi meng-handle-nya,” jawab Fikri Budiman.
Fikri pun mulai menjelaskan secara mendetail mengenai pertobatan yang dilakukan Freddy Budiman untuk tidak lagi berkecimpung di narkoba.
“Trigger-nya itu saat bokap dimimpiin sama papanya. Dari situ semua penampilan bokap berubah total. Apalagi dahulu bokap itu penampilan dia itu layaknya seorang mafia, mulai dari rambut oranye, badannya besar, kemeja putih. Dia itu powerfull banget,” lanjutnya.
Permulaan untuk hijrah ke jalan yang baik, Fikri Budiman mengatakan, ayahnya sampai menjauh dari yang namanya rokok.
“Bokap itu mulai dari hal yang kecil, dia sampai berhenti merokok. Setelah itu mulai berubah semua, ada jenggot, mulai salat, kemudian jidatnya sampai pada hitam karena sering bersujud,” paparnya.
“Bokap sampai minta ke gue untuk dibelikan baju gamis, sarung, Al-Qur’an,” ungkapnya.
Ia menyebut, pada awalnya Freddy Budiman tidak fasih membaca Al-Qur’an. Namun, memiliki keinginan yang kuat untuk bertobat secara perlahan gembong narkoba itu mulai menekuni kitab suci agama Islam tersebut.
“Di dalam lapas itu, bokap terus belajar dan akhir ketemu sama satu ustaz sampai akhirnya dia hapal Al-Qur’an. Perubahan itu terjadi di Rutan Salemba,” tambahnya.
“Selain terus mendalami agama Islam, bokap itu tidak pernah terlepas dari Al-Qur’an di tangannya. Bahkan, makan pun dia berdoa secara agama Islam dan bukan baca doa makan sekilas saja,” tutupnya.
-

Pimpin Perang Melawan Narkoba, Marthinus Hukom Diapresiasi Prabowo
Batam, Beritasatu.com — Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Marthinus Hukom, mendapat apresiasi langsung dari Presiden Prabowo Subianto atas keberhasilannya menggagalkan penyelundupan sabu seberat 2 ton. Apresiasi tersebut disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Budi Gunawan, di hadapan ribuan warga Batam yang memadati Alun-alun Kota Batam, Kamis (12/6/2025).
“Presiden Prabowo sangat mengapresiasi prestasi yang diraih BNN di bawah kepemimpinan Marthinus Hukom dalam pengungkapan jaringan narkotika internasional,” ujar Budi Gunawan.
Marthinus Hukom, purnawirawan Densus 88 dan doktor filsafat, sejak dilantik sebagai kepala BNN pada Desember 2023, membawa BNN aktif melawan sindikat narkoba internasional.
“Langkah awal saya sebagai kepala BNN adalah membangun kepercayaan publik, menjalin sinergisitas dengan para pemangku kepentingan, serta memperkuat kerja sama lintas lembaga,” ujar Marthinus. Ia juga menegaskan bahwa dukungan penuh Presiden menjadi fondasi kuat dalam mengobarkan perang melawan narkoba.
Marthinus juga menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas. Ia memastikan proses pemusnahan 2 ton sabu dilakukan secara terbuka, disaksikan masyarakat dan media, sebagai wujud komitmen terhadap prinsip good governance.
Keberhasilan pengungkapan kasus ini, menurut Marthinus, tak lepas dari kolaborasi antarinstansi seperti Kemenko Polhukam, TNI AL, Polri, Bea Cukai, dan Kejaksaan. Tak hanya itu, kerja sama internasional, terutama dengan negara-negara ASEAN seperti Thailand, juga memegang peranan penting dalam membongkar jaringan narkoba Golden Triangle.
Ia menyebut Asta Cita dan program prioritas Presiden Prabowo sebagai pijakan moral dalam pemberantasan narkoba. BNN kini mengedepankan strategi komprehensif, antara lain penguatan kolaborasi dan intelijen, ketahanan sosial di wilayah pesisir dan perbatasan, pendekatan tematik dan simbolik seperti pemusnahan terbuka, serta eningkatan kualitas SDM dan infrastruktur BNN.
Marthinus juga menyoroti dampak sosial narkoba. Ia menyebut narkoba bukan sekadar persoalan hukum, tetapi juga ancaman terhadap kesehatan (8 juta jiwa berisiko), moral bangsa, serta kerugian ekonomi yang ditaksir mencapai Rp 5 triliun hanya dari transaksi sabu.
“Negara bersama rakyat, bangkit melawan narkoba,” seru Marthinus, yang juga menegaskan pentingnya peran media serta masyarakat sebagai pengawas kritis.
Ia juga menerapkan prinsip penghargaan dan sanksi yang adil. Marthinus bahkan mengusulkan promosi luar biasa bagi petugas gabungan yang sukses menggagalkan penyelundupan besar ini. Hal itu sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi dan kerja keras mereka.
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5250695/original/055206300_1749729067-WhatsApp_Image_2025-06-12_at_18.16.12.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Pesta Rakyat Melawan Narkoba, BNN Musnahkan 2 Ton Sabu di Batam
Liputan6.com, Batam – Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia memusnahkan lebih dari 2 ton narkotika jenis sabu-sabu dengan melibatkan masyarakat, di Dataran Engku Putri, Batam Center, Kepulauan Riau, Kamis (12/6/2025).
Pemusnahan ini menjadi momentum bersejarah yang membangkitkan semangat perang melawan narkoba, yang dikemas dalam acara bertajuk ‘Pesta Rakyat Antinarkoba’, dan dihadiri ribuan warga yang turut dilibatkan bagian dalam aksi simbolik melawan narkotika.
Pemusnahan dilakukan secara simbolis dengan membakar 30 kilogram sabu menggunakan incinerator di tengah kerumunan masyarakat, sementara sisanya, 66 kotak sabu dari total 67 kotak, dimusnahkan di kawasan kargo PT Desa Air Kargo, Kabil, Nongsa pada hari yang sama.
Sabu yang dimusnahkan merupakan hasil pengungkapan jaringan internasional yang ditangkap di wilayah Karimun, Kepri. Barang bukti ini dikemas dalam bungkus teh asal Tiongkok dan diperkirakan nilainya mencapai Rp6 triliun.
Kepala BNN RI Komjen Pol Marthinus Hukom, menyebut pengungkapan ini sebagai yang terbesar dalam sejarah pemberantasan narkoba di Indonesia. Ia menekankan bahwa keberhasilan ini bukan sekadar penegakan hukum, tapi juga penyelamatan generasi bangsa.
“Berdasarkan estimasi standar penyalahgunaan satu gram sabu untuk empat orang, maka dari 2 ton sabu ini kita telah menyelamatkan sekitar 8 juta jiwa,” ujar Marthinus.
Selain Warga Batam kegiatan pemusnahan 2 ton sabu juga di saksikan oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) RI Budi Gunawan, serta sejumlah pejabat tinggi TNI, Polri, Kejaksaan, dan unsur Forkopimda Kepri.
