Kementrian Lembaga: BMKG

  • 79 Penumpang Bus yang Diusir dari Iran Tewas di Afghanistan

    79 Penumpang Bus yang Diusir dari Iran Tewas di Afghanistan

    Jakarta

    Dunia Hari Ini, edisi Kamis, 21 Agustus 2025 sudah merangkum laporan utama di sejumlah negara selama 24 jam terakhir.

    Kita mulai dengan berita kecelakaan di Afghanistan.

    Puluhan penumpang bus tewas di Afghanistan

    Sebuah bus penuh sesak yang mengangkut warga Afghanistan yang diusir dari Iran mengalami kecelakaan dan menewaskan sedikitnya 79 orang, termasuk 17 anak-anak.

    Ahmdullah Muttaqi, kepala departemen informasi pemerintah provinsi Herat, mengatakan bus penumpang tersebut terlibat kecelakaan dengan sebuah truk dan sepeda motor di jalan raya Herat-Kabul, sebelah barat Afghanistan.

    Abdul Mateen Qaniee, juru bicara Kementerian Dalam Negeri, mengatakan bus tersebut terbakar usai mengalami tabrakan.

    Rekaman video dari lokasi kejadian menunjukkan api yang besar membakar bus, sementara sebuah truk pemadam kebakaran berusaha memadamkan api.

    Gempa tujuh kali di Bekasi

    Gempa di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat terjadi sebanyak tujuh kali kemarin menjelang pukul 8 malam, dengan kekuatan 4,9SR yang kemudian dimutakhirkan menjadi 4,7SR.

    Dilansir dari Detik, Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan gempa ini merupakan gempa bumi dangkal.

    “Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal yang dipicu oleh sumber gempa sesar naik busur belakang Jawa Barat,” ujarnya.

    Reaksi PM Australia dan Israel dikecam

    Perdana Menteri Australia Anthony Albanese dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sama-sama dikecam karena “perang kata-kata” yang dilontarkan masing-masing oleh salah satu kelompok komunitas Yahudi di Australia.

    Dalam sebuah surat, Dewan Eksekutif Yahudi Australia menulis mereka sangat kecewa atas perdebatan sengit antara kedua negara tersebut.

    Dalam surat tersebut, Presiden ECAJ, Daniel Aghion, menulis PM Albanese berperilaku “berlebihan dan tanpa alasan menghina” ketika mengatakan PM Netanyahu “menyangkal” konsekuensi perang di Gaza.

    “Tidak pantas bagi seorang perdana menteri Australia untuk menyimpang dari norma-norma diplomatik terkait pemimpin negara yang telah menjalin hubungan persahabatan dengan Australia selama beberapa dekade,” tulis Aghion.

    Hakim tolak permintaan buka segel kasus Eipstein

    Seorang hakim federal Amerika Serikat yang memimpin kasus perdagangan seks terhadap Jeffrey Epstein, telah menolak permintaan Presiden Donald Trump untuk membuka segel transkrip dewan juri agung terkait pelecehan seksual yang telah berlangsung puluhan tahun.

    Putusan yang dikeluarkan kemarin oleh Hakim Richard Berman di Manhattan muncul setelah hakim dari kasus Ghislaine Maxwell, mantan pacar Epstein, juga menolak permintaan pemerintah.

    Putusan ini juga muncul setelah Departemen Kehakiman AS setuju untuk memberikan dokumen-dokumen dari investigasi perdagangan seks Epstein kepada Kongres.

    Dokumen-dokumen Kongres akan diserahkan kepada komite pada hari Jumat, tetapi belum jelas dokumen mana atau berapa banyak dokumen yang mungkin diserahkan.

    (nvc/nvc)

  • Gempa Bumi Bekasi Warga Rasakan Getaran Seperti Truk, Cek Imbauan BMKG

    Gempa Bumi Bekasi Warga Rasakan Getaran Seperti Truk, Cek Imbauan BMKG

    Jakarta, CNBC Indonesia – Gempa bumi yang mengguncang Kabupaten Karawang dan episenternya berada pada jarak 19 km Tenggara Kabupaten Bekasi, terasa hingga di Purwakarta, Cikarang, Depok, Bandung, Jakarta, Tangerang.

    Gempa bumi pertama terkadi pada Rabu (20/8) malam pukul 19:54 WIB dengan kekuatan M4,7, menurut catatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

    Selanjutnya, terjadi gempa susulan pada pukul 20:16 WIB dengan kekuatan M2,1. Tak berhenti sampai di situ, masih terjadi 4 gempa susulan lagi semalam kemarin di wilayah Jawa. Masing-masing memiliki kekuatan M1,9 hingga M3,9. Terakhir tercatat pada pukul 22:39 WIB.

    Di seluruh Indonesia, terjadi puluhan gempa pasca insiden di Bekasi. Wilayah sebarannya ada di Sulawesi, Sumbawa, Jawa, Bali, Flores, Minahasa, dsb.

    Dalam pernyataan resminya, Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengatakan gempa yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal yang dipicu sumber sesar naik busur belakang Jawa Barat (West Java back arc thrust).

    Daryono mengatakan dampak yang terasa meluas hingga ke Purwakarta, Cikarang, Depok, Bandung, Jakarta, Tangerang Selatan, Bekasi Timur, Tangerang, Pandegalang, Cianjur, Pelabuhanratu, dan Lebak. Berikut perinciannya:

    Gempa di Bekasi dirasakan dengan Skala Intensitas III-IV MMI. Artinya, getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
    Gempa dirasakan di Purwakarta, Cikarang dan Depok dengan Skala Intensitas III MMI. Artinya, getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
    Gempa dirasakan di Bandung, Jakarta, Tangerang Selatan, Bekasi Timur dengan Skala Intensitas II – III MMI. Artinya, getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang. Getaran dirasakan nyata dalam rumah.
    Gempa dirasakan di Tangerang, Pandegalang, Cianjur dan Pelabuhanratu, Lebak dengan Skala Intensitas II MMI. Artinya, getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

    “Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” Daryono memungkasi.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • BMKG Ungkap Penampakan Sebaran Segmen-segmen Sesar pada Gempa Bekasi Semalam

    BMKG Ungkap Penampakan Sebaran Segmen-segmen Sesar pada Gempa Bekasi Semalam

    Bisnis.com, JAKARTA – Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan kejadian gempa di Karawang-Bekasi yang mengguncang Jakarta terlihat sebaran segmen-segmen Sesar dari Sesar Naik Busur Belakang Jabar (West Java Back Arc Thrust).

    Menurut BMKG, tampak pembangkit gempa Magnitudo 4,7 semalam adalah Segmen Citatum.

    Dalam peta segmen ini juga ada Baribis tapi ada di timur, dekat Kuningan/Cirebon.

    “Epicenternya gempa Magnitudo 4,7 semalam ada di selatan segmen Citarum, karena West Java back-arc thrust itu dipping ke arah selatan, jadi epicenter berada di selatan sesar,” ujar Daryono.

    Diberitakan Bisnis sebelumnya, Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan 13 gempa susulan itu tercatat sejak Rabu malam (20/8/2025) hingga Kamis pagi (21/8/2025) pukul 07.46 WIB.

    “Jumlah event [gempa] susulan 13 kali,” ujar Daryono dalam keterangan tertulis, Kamis (21/8/2025).

    Dia menuturkan gempa susulan itu terjadi sejak 20.16 WIB pada Rabu (20/8/2025). Adapun, gempa susulan paling besar tercatat mencapai 3,9 magnitudo, sementara terkecil 1,7 magnitudo.

    “Magnitudo terbesar 3,9 m dan magnitudo terkecil 1,7 m,” pungkasnya.

  • BMKG Kasih Peringatan Cuaca Ekstrem Usai Gempa Bekasi, Cek Lokasinya

    BMKG Kasih Peringatan Cuaca Ekstrem Usai Gempa Bekasi, Cek Lokasinya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Wilayah Karawang dan Bekasi diguncang gempa beruntun pada Rabu (20/8) malam kemarin. Gempa awal terjadi pada pukul 19:54 WIB dengan kekuatan M4,7.

    BMKG mencatat gempa turut dirasakan hingga ke wilayah Purwakarta, Cikarang, Depok, Bandung, Jakarta, Tangerang Selatan, Bekasi Timur, Tangerang, Pandegalang, Cianjur, Pelabuhanratu, dan Lebak.

    Hingga berita ini dirilis, Kamis (21/8/2025), masih terjadi beberapa kali gempa susulan, baik di wilayah Jawa maupun wilayah lain di Indonesia, menurut pencatatan di laman resmi BMKG.

    Pasca insiden gempa, BMKG juga merilis peringatan cuaca dini untuk periode 3 hari ke depan, terhitung 21-23 Agustus 2025. Beberapa wilayah diprediksi masih akan diguyur hujan sedang-lebat, hingga angin kencang.

    “Kesiapsiagaan adalah kunci untuk beradaptasi terhadap prediksi bencana hidrometeorologi dan cuaca ekstrem,” tulis BMKG di unggahan Instagram resminya, dikutip Kamis (21/8/2025). Berikut perinciannya:

    21 Agustus 2025

    Waspada Hujan Sedang-Lebat: Aceh, Sumatera Utara, Riau, Kep. Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Barat, Papua Barat, Papua Tengah, Papua, Papua Selatan.

    Siaga Hujan Lebat-Sangat Lebat: Kep. Bangka Belitung, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Pegunungan.

    Peringatan Dini Angin Kencang: Aceh, Bali, Nusa Tenggara Timur.

    22 Agustus 2025

    Waspada Hujan Sedang-Lebat: Sumatera Utara, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Sulawesi Utara, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua, Papua Selatan.

    Siaga Hujan Lebat-Sangat Lebat: Kep. Bangka Belitung, Maluku Utara, Maluku.

    Peringatan Dini Angin Kencang: Aceh, Bali, Nusa Tenggara Timur.

    23 Agustus 2025

    Waspada Hujan Sedang-Lebat: Aceh, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Banten, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Papua Barat, Papua Tengah, Papua, Papua Selatan.

    Siaga Hujan Lebat-Sangat Lebat: Kep. Bangka Belitung, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Pegunungan.

    Peringatan Dini Angin Kencang: Bali, Maluku, Nusa Tenggara Timur.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Fakta-fakta Gempa Bumi 4,9 M di Bekasi-Karawang yang Guncang Jakarta

    Fakta-fakta Gempa Bumi 4,9 M di Bekasi-Karawang yang Guncang Jakarta

    Bisnis.com, JAKARTA — Kabupaten Karawang dan Bekasi, Jawa Barat telah diguncang oleh gempa bumi berkekuatan 4,9 magnitudo pada Rabu (20/8/2025) malam.

    Gempa itu tak hanya dirasakan warga Karawang dan Bekasi, namun dirasakan oleh masyarakat di Purwakarta, Bekasi, Jakarta, Depok, Tangerang, Tangerang Selatan, Pelabuhan Ratu.

    Adapun, titik gempa bumi ini terletak pada koordinat darat pada jarak 19 km Tenggara Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada kedalaman 10 km.   

    Gempa bumi tektonik ini berjenis dangkal yang dipicu oleh sumber gempa sesar naik busur belakang Jawa Barat alias West Java back arc thrust.

    Berikut ini sederet fakta terkait gempa bumi di Bekasi-Karawang 

    1. Ada 13 Kali Gempa Susulan

    Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menyampaikan setelah gempa bumi terjadi sekitar 19.54 menit, setidaknya ada 13 kali gempa susulan.

    Berbekal informasi dari BMKG, gempa susulan itu memiliki kekuatan paling besar mencapai 3,9 magnitudo, sementara terkecil hanya sekitar 1,7 magnitudo.

    “Menurut informasi BMKG per pagi ini sudah terjadi gempa susulan sebanyak 13 kali dengan magnitudo terbesar 3,9 dan magnitudo terkecil 1,7,” ujar Abdul Muhar dalam YouTube BNPB Indonesia, Kamis (21/8/2025).

    2. 26 Rumah Warga Rusak

    Kemudian, Abdul mengemukakan bahwa gempa ini telah berdampak pada lima kecamatan dan sembilan desa. Perinciannya, kecamatan Telukjambe Barat; Tegalwaru; Kelari; Pangkalan dan Ciampel.

    Dari wilayah itu, terdapat 26 rumah rusak ringan hingga rusak sedang akibat gempa bumi 4,9 magnitudo. Berdasarkan penelusuran tim reaksi cepat BNPB, kerusakan rumah itu terletak pada bagian dinding.

    “Mengecek sendiri tim di lapangan ada 26 rumah warga yang mengalami rusak ringan hingga rusak sedang,” imbuh Abdul.

    3. Tak Ada Korban Jiwa

    Untungnya, kata Abdul, gempa bumi Karawang-Bekasi ini tidak ada korban jiwa baik itu meninggal dunia. Namun demikian, masyarakat tetap diminta waspada dan jangan termakan berita hoaks alias tidak benar terkait gempa bumi ini.

    “Hingga pagi ini BNPB tidak menerima adanya informasi korban jiwa baik itu meninggal dunia maupun luka,” ujar Abdul.

    4. Bakal Ada Gempa Susulan?

    Sementara itu, BNPB juga saat ini masih melanjutkan pemantauan terkait gempa ini. Oleh sebab itu, Abdul meminta agar seluruh masyarakat bisa melaporkan ke aparat desa atau BPBD apabila terdampak gempa bumi ini.

    Pasalnya, menurut Abdul, gempa susulan masih sangat mungkin terjadi di sekitar lokasi di Kabupaten Bekasi-Karawang.

    “Gempa susulan mungkin masih akan ada jadi kita harapkan masyarakat tetap waspada,” pungkas Abdul.

  • 33 Perjalanan Kereta Api Terdampak Gempa Magnitudo 4,9 Bekasi Sudah Kembali Normal – Page 3

    33 Perjalanan Kereta Api Terdampak Gempa Magnitudo 4,9 Bekasi Sudah Kembali Normal – Page 3

    Sebelumnya, Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memberikan hasil analisis terhadap kejadian gempa bumi di tenggara Kabupaten Bekasi, yang sempat mengagetkan pada Rabu malam, 20 Agustus 2025. 

    Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid menyampaikan, berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), lokasi pusat gempa bumi terletak pada koordinat 6,52°LS – 107,25° BT, di sebelah tenggara Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, dengan magnitudo M4,7 pada kedalaman 10 km.

    “Lokasi pusat gempa bumi berada di darat, dengan morfologi wilayah terdekat didominasi oleh dataran, berombak, bergelombang, hingga pegunungan,” ujar Wafid dalam keterangan tertulis, Kamis (21/8/2025).

    Ia menjelaskan, litologi penyusun wilayah ini terdiri atas batuan sedimen berumur Tersier, batuan gunungapi berumur Kuarter, serta endapan aluvium berumur Resen. Batuan yang telah mengalami pelapukan dan/atau sedimen permukaan berpotensi memperkuat guncangan gempa bumi.

    “Secara umum, kekerasan batuan permukaan dipengaruhi oleh umur dan jenis batuan. Batuan yang berumur lebih muda atau yang telah mengalami pelapukan mempunyai kekerasan lebih rendah begitu juga sebaliknya,” ungkapnya. 

    Analisis parameter sumber gempa bumi menunjukkan gempa ini diakibatkan oleh sesar naik pada zona Sesar Baribis. 

     

  • 7
                    
                        Dampak Gempa Bekasi Rabu Malam: Dari Bangunan Rusak hingga Terganggunya KRL dan Whoosh
                        Megapolitan

    7 Dampak Gempa Bekasi Rabu Malam: Dari Bangunan Rusak hingga Terganggunya KRL dan Whoosh Megapolitan

    Dampak Gempa Bekasi Rabu Malam: Dari Bangunan Rusak hingga Terganggunya KRL dan Whoosh
    Penulis
    BEKASI, KOMPAS.com –
    Gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 4,9 mengguncang wilayah Bekasi dan sekitarnya pada Rabu (20/8/2025) pukul 19.54 WIB.
    Episentrum gempa tercatat di koordinat 6,48 Lintang Selatan (LS) dan 107,24 Bujur Timur (BT), sekitar 14 kilometer tenggara Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, dengan kedalaman 10 kilometer.
    Tak lama berselang, gempa susulan bermagnitudo M 2,1 kembali terjadi pukul 20.16 WIB dengan pusat guncangan berdekatan.
    Kedua gempa ini menimbulkan sejumlah dampak di lapangan, baik pada bangunan maupun layanan transportasi.
    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi melaporkan, sebuah mushala di Desa Sukabungah, Kecamatan Bojongmangu, mengalami kerusakan berat hingga roboh akibat guncangan gempa.
    “Satu sarana ibadah (mushala) di Desa Sukabungah, Kecamatan Bojongmangu, rusak berat atau roboh,” kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bekasi, Dodi Supriadi, Rabu malam.
    Meski ada kerusakan bangunan, BPBD memastikan tidak ada korban jiwa. Petugas masih melakukan pemantauan di sejumlah lokasi bersama aparat kecamatan serta berkoordinasi dengan BMKG dan BPBD Provinsi Jawa Barat.
    “Masyarakat diimbau tetap tenang, namun tetap waspada serta selalu memperhatikan informasi resmi dari BMKG dan BPBD,” ujar Dodi.
    Guncangan gempa juga berdampak pada operasional KRL Commuter Line Jabodetabek. Perjalanan sempat tertahan sementara guna pemeriksaan jalur rel dan jembatan.
    KAI Commuter menyatakan perjalanan KRL sudah kembali berjalan normal usai pengecekan lintasan.
    “Setelah dilakukan pemeriksaan kondisi jalur maupun jembatan oleh petugas kami, maka pada pukul 20.28 WIB dilaporkan kondisi keduanya aman. KRL sudah mulai kembali berjalan pukul 20.35 WIB,” jelas VP Corporate Secretary KAI Commuter, Joni Martinus.
    Ia menegaskan, penghentian sementara perjalanan merupakan prosedur standar demi keselamatan penumpang.
    “Karena faktor keamanan menjadi hal yang paling utama,” tambahnya.
    Selain KRL, Kereta Cepat Whoosh juga terdampak. PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) membatalkan delapan perjalanan mulai pukul 20.00 hingga 21.25 WIB pada Rabu malam.
    “KCIC memutuskan untuk membatalkan perjalanan Whoosh mulai pukul 20.00 hingga 21.25 WIB yang belum diberangkatkan pada hari ini akibat gempa bumi,” kata GM Corporate Secretary KCIC, Eva Chairunisa.
    Keputusan ini diambil setelah sistem earthquake early warning system di jalur Whoosh mendeteksi guncangan.
    KCIC memastikan penumpang mendapat pengembalian bea tiket penuh atau diarahkan ke moda transportasi pengganti.
    “Proses pengembalian dapat dilakukan melalui loket stasiun hingga H+3 setelah jadwal keberangkatan. Dana akan ditransfer maksimal 15 hari kerja setelah pembatalan,” jelas Eva.
    Selanjutnya, KCIC memastikan perjalanan Whoosh kembali normal dengan 62 jadwal harian.
    Pemeriksaan jalur, jembatan, terowongan, dan sistem kelistrikan dilakukan secara menyeluruh menggunakan rail car dan comprehensive inspection train (CIT).
    “Masyarakat tidak perlu khawatir terkait operasional Whoosh setelah sebelumnya terjadi penyesuaian perjalanan pascagempa,” tegas Eva.
    Hingga berita ini diturunkan,
    Kompas.com
    masih menunggu laporan lanjutan resmi terkait dampak kerusakan lain maupun korban akibat gempa yang terjadi di Bekasi Rabu malam.
    Masyarakat juga dapat memantau perkembangan informasi lebih lanjut dari lembaga resmi, seperti BMKG atau Badan Geologi Kementerian ESDM.
    (Reporter: Achmad Nasrudin Yahya, Dinda Aulia Ramadhanty, Febryan Kevin Candra Kurniawan | Editor: Tim Redaksi)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • BMKG: Ada 6 Gempa Susulan di Bekasi
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        21 Agustus 2025

    BMKG: Ada 6 Gempa Susulan di Bekasi Nasional 21 Agustus 2025

    BMKG: Ada 6 Gempa Susulan di Bekasi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat adanya sejumlah gempa susulan usai gempa berkekuatan magnitudo (M)4,9 mengguncang Kabupaten Bekasi, Rabu (20/8/2025) pukul 19.54 WIB tadi malam.
    Kamis (21/8/2025) pagi ini, Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menyampaikan laporan bahwa ada enam gempa susulan pasca-gempa utama M 4,9.
    Meski terjadi serangkaian susulan, BMKG tetap mengimbau masyarakat untuk tenang karena kekuatan gempa lanjutan atau susulan ini relatif kecil dari gempa utama.
    Daryono menjelaskan, gempa magnitudo 4,9 di Kabupaten Bekasi dipicu oleh pergerakan sesar naik busur belakang Jawa Barat.
    “Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal yang dipicu oleh sumber gempa sesar naik busur belakang Jawa Barat (
    West Java back arc thrust
    ),” kata Daryono dalam keterangannya, Rabu malam.
    Episenter gempa utama berada di koordinat 6.52 LS dan 107.25 BT, tepatnya di darat sekitar 19 km tengara Kabupaten Bekasi dengan kedalaman 10 km.
    Sejumlah wilayah yakni di Jakarta, Depok, Bandung, dan Tangerang juga turut merasakan gempa ini.
    – Bekasi: III – IV MMI (getaran terasa nyata dalam rumah, jendela dan pintu berderik, dinding berbunyi).
    – Purwakarta, Cikarang, Depok: III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah, seakan ada truk berlalu).
    – Bandung, Jakarta, Tangerang Selatan, Bekasi Timur: II – III MMI (benda ringan bergoyang, getaran terasa dalam rumah).
    – Tangerang, Pandeglang, Cianjur, Pelabuhan Ratu, Lebak: II MMI (benda ringan bergoyang).
    Menyusul adanya gempa, BNPB meminta masyarakat menghindari dan menjauhi bangunan yang retak maupun yang berpotensi roboh.
    “Jauhi kaca dan segala jenis benda yang dapat melukai jika terjatuh akibat guncangan gempa bumi,” kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Rabu malam.
    Bagi masyarakat yang sedang berada atau tinggal di gedung yang tinggi, hindari penggunaan lift untuk sementara. Gunakan akses keluar melalui tangga dan pintu darurat.
    Muhari memastikan, perkembangan situasi dan kondisi di lapangan akan disampaikan dalam beberapa waktu ke depan secara berkala. “Masyarakat diharapkan tidak panik namun tetap meningkatkan kewaspadaan untuk potensi gempa bumi susulan,” ucapnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dampak Gempa Bekasi di Karawang Selatan: Rumah dan Gedung Rusak

    Dampak Gempa Bekasi di Karawang Selatan: Rumah dan Gedung Rusak

    Liputan6.com, Jakarta Gempa magnitudi 4,9 mengguncang Bekasi menyebabkan sejumlah rumah dan gedung pemerintahan di wilayah selatan Kabupaten Karawang, Jawa Barat, rusak.

    Sesuai dengan informasi dari BMKG, gempa terjadi di titik lokasi: 6.48 LS, 107.24 BT (14 kilometer Tenggara Kabupaten Bekasi, Jawa Barat), di kedalaman 10 kilometer dengan Magnitudo: 4.9,, pada Rabu malam pukul 19.54.55 WIB.

    Camat Pangkalan, Bunawan mengatakan, untuk sementara ini dilaporkan bahwa daerahnya mengalami dampak gempa paling parah dibandingkan dengan daerah lain di wilayah Karawang.

    “Selain membuat panik warga, getaran gempa juga mengakibatkan sejumlah rumah warga, gedung perkantoran dan gedung sekolah mengalami kerusakan yang cukup parah,” kata Bunawan. Dikutip dari Antara.

    Dia menyampaikan, sesuai dengan pendataan sementara sejumlah rumah di wilayah Kecamatan Pangkalan dilaporkan mengalami kerusakan.

    Kemudian gedung kantor kecamatan dan satu unit gedung sekolah juga dilaporkan mengalami kerusakan.

    Sebagian besar kerusakan akibat gempa tersebut ialah di bagian atap dan dinding yang mengalami retak. Selain itu, aula kantor Kecamatan Pangkalan juga dilaporkan ambruk.

    “Untuk sementara seperti itu. Kami masih melakukan pendataan lebih lanjut,” katanya.

    Sementara itu, getaran gempa yang terjadi cukup terasa di wilayah Karawang. Termasuk di wilayah perkotaan. Bahkan beberapa kali terjadi getaran.

    Sejumlah warga berhamburan ke luar rumah saat gempa. Termasuk di sejumlah pusat perbelanjaan, sejumlah warga panik dan berhamburan ke luar pertokoan.

    “Sangat terasa getaran gempanya, ada sekitar 4-5 detik,” kata Nana, salah seorang warga Kecamatan Karawang Timur, Karawang.

    Antisipasi Gempa Bumi

    Dilansir Liputan6, Jika Anda berada dalam situasi guncangan akibat gempa, berikut adalah beberapa hal yang harus dilakukan sebelum, sesaat, dan sesudah gempa bumi:

    Sebelum Terjadi Gempa:

    – Untuk memastikan keamanan tempat tinggal Anda, pastikan bahwa struktur dan letak rumah dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa, seperti longsor atau likuefaksi. Lakukan evaluasi dan renovasi ulang terhadap struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempa bumi.

    – Penting untuk mengenali lingkungan tempat Anda bekerja: perhatikan letak pintu, lift, serta tangga darurat. Ketahui juga di mana tempat paling aman untuk berlindung.

    – Mempelajari manfaat P3K dan alat pemadam kebakaran.

    – Pastikan selalu menyiapkan nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempa bumi.

    – Atur perabotan di rumah Anda agar menempel kuat pada dinding. Hal itu disarankan agar benda tersebut tak mudah jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempa bumi.

    – Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah. Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempa terjadi

    – Untuk barang yang mudah terbakar, sebaiknya disimpan pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.

    – Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan.

    – Pastikan Anda selalu siap dengan alat-alat penting seperti Kotak P3K, senter/lampu baterai, radio, makanan suplemen dan air.

    Saat Terjadi Gempa:

    – Ketika Anda merasakan gempa dan sedang berada dalam bangunan, lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja, cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan guncangan. Jika memungkinkan, lari ke luar gedung untuk mencari tempat berlindung yang lebih aman.

    – Jika berada di luar bangunan atau area terbuka, hindari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, dan pohon. Perhatikan juga tempat Anda berdiri, hindari apabila terjadi rekahan tanah.

    – Jika gempa terjadi ketika Anda sedang mengendarai mobil, segera keluar, turun dan menjauh dari mobil. Hindari juga kendaraan Anda jika terjadi pergeseran atau kebakaran.

    – Jika gempa terjadi ketika Anda berada di area pantai, jauhi pantai dan cari medan yang tinggi untuk menghindari bahaya tsunami.

    – Jika Anda tinggal di daerah pegunungan, apabila terjadi gempa bumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.

    Setelah Terjadi Gempa:

    – Jika gempa terjadi ketika Anda berada di dalam bangunan, keluar dari bangunan tersebut dengan tertib. Tidak disarankan untuk keluar melalui tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa. Periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K, telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau orang disekitar Anda.

    – Setelah terjadi gempa, segera periksa lingkungan sekitar Anda. Pastikan tidak terjadi kebakaran. Selain itu, disarankan juga untuk memeriksa aliran dan pipa air, untuk menghindari hal-hal yang membahayakan.

    – Hindari bangunan yang sudah terkena gempa karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.

    – Jangan berjalan di daerah sekitar gempa, guna menghindari bahaya susulan.

    – Dengarkan informasi mengenai gempa bumi dari radio untuk mencari informasi apabila terjadi gempa susulan. Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak diketahui jelas sumbernya.

    – Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi.

    – Jangan panik dan jangan lupa selalu berdoa kepada Tuhan demi keamanan dan keselamatan kita semuanya.

  • Gempa Bekasi Sebabkan Satu Musala Roboh, Ini Imbauan BPBD ke Warga

    Gempa Bekasi Sebabkan Satu Musala Roboh, Ini Imbauan BPBD ke Warga

    Liputan6.com, Jakarta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi, mencatat satu sarana ibadah yakni musala di Desa Sukabungah, Kecamatan Bojongmangu mengalami rusak berat hingga roboh akibat gempa bumi berkekuatan magnitudo 4,9.

    “Gempa bumi dirasakan oleh warga di seluruh wilayah Kabupaten Bekasi. Satu musala roboh, beruntung tidak ada korban jiwa,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bekasi Muchlis di Cikarang, Rabu (20/8). Dikutip dari Antara.

    Gempa bumi bermagnitudo 4,9 mengguncang Kabupaten Bekasi pada Rabu pukul 19.54 WIB berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

    Muchlis menyatakan tim di lapangan masih terus berkoordinasi dengan BMKG, BPBD Jawa Barat maupun aparatur kecamatan untuk memantau perkembangan situasi serta kemungkinan terjadi gempa susulan.

    Dia mengaku gempa susulan sempat terjadi dan terbaru pada pukul 22.40 WIB meski berkekuatan relatif kecil sehingga tidak menimbulkan dampak berarti.

    Pihaknya mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, tidak panik dan selalu memperhatikan informasi resmi dari BMKG serta BPBD Kabupaten Bekasi, jangan mudah percaya pada informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

    “Periksa kondisi bangunan di sekitar tempat tinggal. Jika terdapat retakan atau kerusakan, segera menjauh untuk menghindari potensi bahaya,” katanya.

    Antisipasi Gempa Bumi

    Dilansir Liputan6, Jika Anda berada dalam situasi guncangan akibat gempa, berikut adalah beberapa hal yang harus dilakukan sebelum, sesaat, dan sesudah gempa bumi:

    Sebelum Terjadi Gempa:

    – Untuk memastikan keamanan tempat tinggal Anda, pastikan bahwa struktur dan letak rumah dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa, seperti longsor atau likuefaksi. Lakukan evaluasi dan renovasi ulang terhadap struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempa bumi.

    – Penting untuk mengenali lingkungan tempat Anda bekerja: perhatikan letak pintu, lift, serta tangga darurat. Ketahui juga di mana tempat paling aman untuk berlindung.

    – Mempelajari manfaat P3K dan alat pemadam kebakaran.

    – Pastikan selalu menyiapkan nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempa bumi.

    – Atur perabotan di rumah Anda agar menempel kuat pada dinding. Hal itu disarankan agar benda tersebut tak mudah jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempa bumi.

    – Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah. Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempa terjadi

    – Untuk barang yang mudah terbakar, sebaiknya disimpan pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.

    – Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan.

    – Pastikan Anda selalu siap dengan alat-alat penting seperti Kotak P3K, senter/lampu baterai, radio, makanan suplemen dan air.

    Saat Terjadi Gempa:

    – Ketika Anda merasakan gempa dan sedang berada dalam bangunan, lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja, cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan guncangan. Jika memungkinkan, lari ke luar gedung untuk mencari tempat berlindung yang lebih aman.

    – Jika berada di luar bangunan atau area terbuka, hindari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, dan pohon. Perhatikan juga tempat Anda berdiri, hindari apabila terjadi rekahan tanah.

    – Jika gempa terjadi ketika Anda sedang mengendarai mobil, segera keluar, turun dan menjauh dari mobil. Hindari juga kendaraan Anda jika terjadi pergeseran atau kebakaran.

    – Jika gempa terjadi ketika Anda berada di area pantai, jauhi pantai dan cari medan yang tinggi untuk menghindari bahaya tsunami.

    – Jika Anda tinggal di daerah pegunungan, apabila terjadi gempa bumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.

    Setelah Terjadi Gempa:

    – Jika gempa terjadi ketika Anda berada di dalam bangunan, keluar dari bangunan tersebut dengan tertib. Tidak disarankan untuk keluar melalui tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa. Periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K, telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau orang disekitar Anda.

    – Setelah terjadi gempa, segera periksa lingkungan sekitar Anda. Pastikan tidak terjadi kebakaran. Selain itu, disarankan juga untuk memeriksa aliran dan pipa air, untuk menghindari hal-hal yang membahayakan.

    – Hindari bangunan yang sudah terkena gempa karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.

    – Jangan berjalan di daerah sekitar gempa, guna menghindari bahaya susulan.

    – Dengarkan informasi mengenai gempa bumi dari radio untuk mencari informasi apabila terjadi gempa susulan. Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak diketahui jelas sumbernya.

    – Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi.

    – Jangan panik dan jangan lupa selalu berdoa kepada Tuhan demi keamanan dan keselamatan kita semuanya.