Kementrian Lembaga: BMKG

  • Gempa Magnitudo 5,8 Guncang Sinabang Aceh

    Gempa Magnitudo 5,8 Guncang Sinabang Aceh

    Liputan6.com, Jakarta – Gempa Magnitudo 5,8 mengguncang wilayah Sinabang Aceh, Sabtu malam (23/8/2025), pukul 19.24.53 WIB. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, lokasi gempa Sinabang Aceh ini berada pada koordinat 2.03 LU,96.52 BT, dengan episenter gempa berada di laut 51 km tenggara Sinabang Aceh.

    “Kedalaman gempa 12 km,” tulis BMKG.

    BMKG juga mengatakan, gempa tidak berpotensi tsunami.

    Gempa dirasakan, pada skala (MMI) antara lain di IV Simeulue, III Gunung Sitoli, III Aceh Selatan.

    Belum ada laporan kerusakan akibat gempa, namun warga diimbau tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya gempa susulan.

  • BMKG prakirakan mayoritas wilayah Indonesia berawan-hujan ringan

    BMKG prakirakan mayoritas wilayah Indonesia berawan-hujan ringan

    logo BMKG

    BMKG prakirakan mayoritas wilayah Indonesia berawan-hujan ringan
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Sabtu, 23 Agustus 2025 – 08:53 WIB

    Elshinta.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini berupa potensi hujan ringan, sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat dan angin kencang di berbagai kota besar di Indonesia pada Sabtu.

    Dikutip dari laman resmi BMKG di Jakarta, prakirawan Rira Angela Damanik menerangkan secara umum daerah konvergensi memanjang di Laut Sulawesi, Laut Halmahera, Samudra Pasifik Utara, Papua Barat Daya, pesisir Bengkulu hingga Sumatera Selatan, Jawa Timur hingga pesisir selatan Jawa Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tenggara hingga Sulawesi Tengah, dan Papua bagian tengah. 

    Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang daerah yang dilewati konvergensi atau konfluensi. 

    Oleh karena itu, pihaknya memprakirakan beberapa kota besar akan berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang, diantaranya Pekanbaru, Tanjung Pinang, Palembang, Pangkal Pinang, Bandar Lampung, Tanjung Selor, Banjarmasin, Sorong, Ternate, dan Nabire. 

    Sementara itu, beberapa kota besar lainnya akan mengalami hujan ringan hingga sedang, yaitu Medan, Jambi, Bengkulu, Serang, Jakarta, Bandung, Semarang, Denpasar, Pontianak, Samarinda, Palangka Raya, Palu, Mamuju, Ambon, Manokwari, Jayapura, Jayawijaya, dan Merauke.

    Adapun beberapa kota besar yang lain diprakirakan hanya akan mengalami kondisi berawan pada hari ini, diantaranya Banda Aceh, Padang, Yogyakarta, Surabaya, Kupang, Mataram, Manado, Gorontalo, Kendari, dan Makassar.

    Untuk prakiraan tinggi gelombang air laut di wilayah Indonesia, BMKG memprakirakan umumnya berada di kisaran 0.5 hingga 2.5 m, sementara gelombang tinggi lebih dari 2.5 m hingga 4 m berpotensi terjadi di perairan selatan Jawa, Nusa Tenggara Timur, Samudra Hindia Selatan Banten, dan Nusa Tenggara Timur.

    Pihaknya juga menghimbau agar masyarakat mewaspadai potensi banjir rob di pesisir Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, dan Sulawesi bagian utara.

    Sumber : Antara

  • Kualitas udara Jakarta menduduki peringkat terburuk kedua di dunia

    Kualitas udara Jakarta menduduki peringkat terburuk kedua di dunia

    Arsip foto – Suasana gedung bertingkat yang terlihat samar karena polusi udara di Jakarta. ANTARA FOTO/Fathul Habib Sholeh (ANTARA)

    Kualitas udara Jakarta menduduki peringkat terburuk kedua di dunia
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Sabtu, 23 Agustus 2025 – 06:31 WIB

    Elshinta.com – Kualitas udara di Jakarta pada Sabtu pagi masuk kategori tidak sehat dan menduduki peringkat kedua sebagai kota dengan udara terburuk di dunia. Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada pukul 05.00 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta berada di angka 177 atau masuk dalam kategori tidak sehat dengan polusi udara PM2.5 dan nilai konsentrasi 67 mikrogram per meter kubik.

    Angka itu memiliki penjelasan tingkat kualitas udaranya tidak sehat bagi kelompok sensitif karena dapat merugikan manusia maupun kelompok hewan yang sensitif atau bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika. Situs tersebut juga merekomendasikan terkait kondisi udara di Jakarta, yaitu bagi masyarakat sebaiknya menghindari aktivitas di luar ruangan. Jika berada di luar ruangan gunakanlah masker, kemudian menutup jendela untuk menghindari udara luar yang kotor.

    Sedangkan kategori baik yakni tingkat kualitas udara yang tidak memberikan efek bagi kesehatan manusia atau hewan dan tidak berpengaruh pada tumbuhan, bangunan ataupun nilai estetika dengan rentang PM2,5 sebesar 0-50. Kemudian, kategori sedang yakni kualitas udaranya yang tidak berpengaruh pada kesehatan manusia ataupun hewan tetapi berpengaruh pada tumbuhan yang sensitif dan nilai estetika dengan rentang PM2,5 sebesar 51-100.

    Lalu, kategori sangat tidak sehat dengan rentang PM2,5 sebesar 200-299 atau kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan pada sejumlah segmen populasi yang terpapar. Terakhir, berbahaya (300-500) atau secara umum kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan yang serius pada populasi.

    Kota dengan kualitas udara terburuk urutan pertama yaitu Doha, Qatar di angka 250, urutan ketiga Kinshasa, Democratic Repiblic of the Congo di angka 172, urutan keempat Kampala, Uganda di angka 165, dan urutan kelima Addis Ababa, Etiopia di angka 163. Adapun Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta meluncurkan platform perantau kualitas udara terintegrasi yang didukung 31 titik Stasiun Pemantau Kualitas Udara (SPKU) tersebar di wilayah kota metropolitan tersebut.

    Dari SPKU tersebut, kemudian data yang diperoleh ditampilkan melalui platform pemantau kualitas udara. Hal ini dibuat sebagai penyempurnaan dari yang sudah ada sebelumnya dan sesuai dengan standar yang berlaku secara nasional. Laman ini juga menampilkan data dari 31 SPKU di Jakarta yang mengintegrasikan data dari SPKU milik DLH Jakarta, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), World Resources Institute (WRI) Indonesia dan Vital Strategies.

    Sumber : Antara

  • Meski darurat, Wapres minta kegiatan belajar di Poso tetap berjalan

    Meski darurat, Wapres minta kegiatan belajar di Poso tetap berjalan

    Poso, Sulawesi Tengah (ANTARA) – Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka meminta kegiatan belajar-mengajar terhadap siswa korban gempa di Poso, Sulawesi Tengah, tetap berjalan meski di tenda pengungsian darurat yang difasilitasi oleh BNPB.

    Hal itu disampaikan Gibran usai meninjau posko pengungsian korban gempa di Lapangan Sepak Bola Desa Tangkura, serta SD Negeri 1 Tangkura, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso, Sulteng, Jumat.

    “Saya sudah mendarat di Poso untuk melihat tadi ada sekolah darurat dan juga sekolah yang memang rusak pada waktu kejadian di hari minggu lalu. Yang jelas saya titip tadi ke Pak Kepala Sekolah agar kegiatan belajar-mengajar tetap berjalan normal,” kata Wapres Gibran saat memberikan keterangan pers di SD Negeri 1 Tangkura, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso, Sulteng, Jumat.

    Wapres Gibran memastikan kegiatan belajar-mengajar tetap berjalan normal dengan dibangunnya empat tenda sekolah darurat oleh BNPB di posko pengungsian.

    Di lokasi yang sama, ratusan warga telah mengungsi di tenda karena rumah mereka rusak berat usai diterjang gempa.

    Wapres pun mengapresiasi jajaran pemerintah daerah bersama BNPB telah merespons cepat penanganan korban gempa dengan menyediakan dapur umum dan menyalurkan bantuan logistik di posko pengungsian.

    Wapres Gibran juga meminta penanganan trauma healing kepada anak-anak, serta memprioritaskan penyaluran bantuan kepada ibu hamil, difabel dan lansia.

    Yang utama, Wapres memastikan fasilitas umum, seperti puskesmas, sekolah, hingga rumah warga yang rusak dan roboh karena gempa akan diperbaiki atau dibangun ulang.

    “Tadi sudah bertemu dengan beberapa keluarga yang rumahnya rusak dan roboh. Nanti untuk rumah yang rusak berat, rusak sedang, rusak ringan, semuanya akan dibantu. Fasilitas-fasilitas seperti sekolah, mungkin ada puskesmas, tempat-tempat lain, fasilitas lain nanti akan kami perbaiki atau dibangun ulang,” kata Wapres.

    Berdasarkan informasi yang dihimpun, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah melaporkan sekitar 254 rumah warga mengalami kerusakan akibat dampak gempa magnitudo 5,8 mengguncang wilayah itu.

    BPBD juga melaporkan sekitar 10 unit bangunan sekolah/fasilitas pendidikan mengalami kerusakan, satu diantaranya rusak berat dan sisanya rusak ringan.

    Menurut data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) hingga hari ke lima setelah gempa besar atau Kamis (21/8) pagi, tercatat 137 kali gema susulan di Poso dengan magnitudo 3 ke atas sebanyak 126 kali guncangan, 10 kali guncangan di bawah magnitudo 3 dan satu kali guncangan magnitudo 4.

    Pewarta: Mentari Dwi Gayati
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Strategi menghadapi jebakan harga beras

    Strategi menghadapi jebakan harga beras

    Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian (kiri) bersama Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi (tengah) dan Gubernur Banten Andra Soni (kanan) menunjukkan beras Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) saat mengunjungi salah satu ritel modern di Kota Serang, Banten, Rabu (20/8/2025). Kunjungan Mendagri Tito Karnavian tersebut dalam rangka memastikan distribusi beras SPHP berjalan lancar untuk menjaga stabilitas pangan nasional serta menjaga harga beras tetap terkendali di pasar tradisional maupun modern. ANTARA FOTO/Angga Budhiyanto/bar

    Strategi menghadapi jebakan harga beras
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Jumat, 22 Agustus 2025 – 11:29 WIB

    Elshinta.com – Situasi perberasan di Indonesia kembali menjadi sorotan publik ketika harga beras melonjak tajam belum lama ini di tengah produksi yang justru dilaporkan melimpah.

    Secara teori, hukum ekonomi sederhana menyatakan bahwa ketika pasokan meningkat, harga akan turun. Namun, kondisi di lapangan menunjukkan fenomena yang berlawanan.

    Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyoroti keberadaan para pedagang perantara atau middleman yang dianggap memainkan peran signifikan dalam menentukan harga.

    Praktik ini membuat pasar beras rentan terhadap manipulasi dan menimbulkan keresahan publik. Pemerintah dihadapkan pada tantangan besar untuk menyeimbangkan antara ketersediaan beras, harga yang stabil, dan perlindungan terhadap petani.

    Dalam upaya meredam gejolak harga, pemerintah mengambil langkah dengan menggelontorkan bantuan sosial beras sebesar 360 ribu ton bagi 18,3 juta keluarga penerima manfaat melalui anggaran Rp4,9 triliun pada tengah tahun ini.

    Kebijakan ini diharapkan dapat menjaga daya beli masyarakat di tengah fluktuasi harga, sekaligus memastikan ketersediaan pangan bagi kelompok rentan.

    Namun, kebijakan bansos ini memiliki hubungan yang kompleks dengan kebijakan ekspor beras yang dilakukan secara paralel.

    Pemerintah merencanakan ekspor 2.000 ton beras per bulan ke Malaysia, atau sekitar 24.000 ton per tahun melalui skema bisnis antarbisnis (B-to-B). Tujuan ekspor ini berasal dari Pasokan Beras Pemerintah dan ditekankan bahwa kebutuhan domestik tetap menjadi prioritas utama.

    Hal ini menjadi tantangan tersendiri karena setiap kebijakan terkait ekspor harus diiringi dengan perhitungan cermat agar tidak menimbulkan kelangkaan dan inflasi pangan.

    Data Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa pada Juli 2025 produksi beras meningkat sekitar 14 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, membuat stok nasional mencapai 4,2 juta ton, tertinggi dalam beberapa tahun terakhir.

    Pemerintah optimistis stok ini cukup aman untuk kebutuhan dalam negeri sekaligus menopang kebijakan bansos.

    Direktur Utama Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani, bahkan memproyeksikan panen raya pada Agustus 2025 bisa menambah stok nasional hingga satu juta ton.

    Dengan kondisi produksi yang melimpah, pemerintah memanfaatkan momentum ini untuk menjaga stabilitas harga melalui sejumlah kebijakan strategis, seperti menyiapkan 1,3 juta ton beras untuk operasi pasar di bawah skema Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) serta 365 ribu ton untuk program bansos.

    Namun, persoalan stabilitas harga tidak semata-mata bergantung pada ketersediaan stok. Pemerintah juga menemukan adanya masalah kualitas beras di pasaran.

    Siaran resmi Kementan menyatakan bahwa pemeriksaan dilakukan terhadap 268 sampel beras dari 212 merek, menyimpulkan temuan standar mutu, berat, hingga HET yang tidak sesuai, dan potensi kerugian konsumen mencapai Rp 99 triliun/tahun

    Tindakan tegas oleh aparat hukum telah diperintahkan atas arahan Presiden seperti dilaporkan Menteri Pertanian. Sebagian merek yang sebelumnya bermasalah juga telah memperbaiki produk dan menjual sesuai standar.

    Keberlanjutan produksi

    Di sisi lain, pemerintah juga mengalokasikan anggaran hampir Rp13 triliun pada 2025 untuk perbaikan sistem irigasi dan peningkatan teknologi pertanian.

    Langkah ini diharapkan dapat menjaga keberlanjutan produksi beras sekaligus meningkatkan efisiensi pengelolaan lahan.

    Teknologi modern, benih unggul, dan penerapan sistem irigasi presisi menjadi bagian dari strategi besar menuju swasembada pangan dan perlindungan kesejahteraan petani.

    Meski produksi meningkat dan kebijakan penyaluran bansos berjalan, tantangan nyata tetap besar. Fluktuasi harga pupuk, dampak perubahan iklim, alih fungsi lahan, dan ketergantungan pada impor masih menjadi faktor yang dapat mengguncang ketahanan pangan.

    Perubahan cuaca ekstrem, termasuk ancaman kekeringan dan banjir, berpotensi mengganggu produktivitas sawah.

    Pemerintah merespons dengan melakukan prediksi iklim jangka menengah melalui BMKG, yang memproyeksikan musim kemarau 2025 cenderung terlambat dan dipengaruhi hujan yang berlanjut hingga Oktober.

    Kondisi ini diperkirakan membantu mempertahankan stabilitas produksi padi, meskipun kerentanan akibat degradasi kualitas lahan dan serangan hama masih perlu diantisipasi melalui pengelolaan lahan berkelanjutan dan penggunaan teknologi pengendalian hama terpadu.

    Kesejahteraan petani menjadi titik penting dalam dinamika perberasan. Jika harga gabah tidak dikelola dengan adil, maka tingginya produksi tidak akan meningkatkan pendapatan petani, melainkan justru memperlebar jurang ketimpangan.

    Kebijakan tata niaga beras perlu dikendalikan negara agar rantai pasok berjalan transparan dan petani mendapat harga yang layak.

    Pemerintah juga perlu memperketat pengawasan ekspor untuk memastikan tidak terjadi penyerapan berlebih yang dapat mengganggu ketersediaan beras dalam negeri.

    Pengendalian ini bukan hanya soal menjaga stok, tetapi juga menjaga psikologi pasar agar spekulasi harga tidak berkembang liar dan merugikan konsumen maupun petani.

    Pendekatan terencana

    Selain itu, pemerintah tengah mendorong kerja sama multipihak dengan perguruan tinggi, perusahaan swasta, dan komunitas petani untuk mengoptimalkan lahan serta mempercepat transfer teknologi pertanian modern.

    Pelatihan kepada petani mengenai pengelolaan lahan, manajemen risiko, dan pemanfaatan teknologi presisi diperlukan untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas beras.

    Pendidikan petani menjadi langkah strategis untuk menciptakan ketahanan pangan yang berkelanjutan, di mana petani tidak hanya bergantung pada kebijakan pemerintah, tetapi juga memiliki kapasitas adaptasi terhadap dinamika pasar dan iklim.

    Pendekatan integratif menjadi kunci penyelesaian persoalan perberasan. Pemerintah perlu memprioritaskan kebutuhan nasional sebelum melangkah pada kebijakan ekspor.

    Cadangan pangan strategis harus disiapkan dengan perhitungan yang matang agar stok aman dan harga stabil.

    Dengan demikian, bansos dapat tepat sasaran, operasi pasar berjalan efektif, dan masyarakat terlindungi dari gejolak harga. Keberhasilan menjaga stabilitas beras juga sangat bergantung pada kualitas tata kelola, bukan hanya pada angka produksi semata.

    Dalam konteks ini, transparansi distribusi, keberanian menindak praktik kartel, dan penguatan data pasokan menjadi fondasi yang tak bisa diabaikan.

    Kebijakan perberasan tidak dapat dikelola secara parsial, melainkan membutuhkan sinergi antara pemerintah pusat, daerah, sektor swasta, hingga komunitas petani.

    Dengan stok nasional yang relatif aman dan proyeksi panen raya di depan mata, peluang mewujudkan swasembada pangan semakin terbuka lebar.

    Namun, peluang ini hanya dapat diwujudkan jika pemerintah mampu mengendalikan tata niaga dengan ketat, melindungi kepentingan petani, serta mengedepankan keberlanjutan produksi.

    Dengan pendekatan yang terencana, berbasis data, dan berpihak pada kesejahteraan rakyat, Indonesia memiliki potensi besar untuk keluar dari jebakan manipulasi harga dan menjaga ketahanan pangan nasional secara berkelanjutan.

    *) Penulis adalah Ketua Dewan Pakar DPD HKTI Jawa Barat.

    Sumber : Antara

  • Wilayah RI Dihantam Gempa Bertubi-tubi, BMKG Ungkap Faktanya

    Wilayah RI Dihantam Gempa Bertubi-tubi, BMKG Ungkap Faktanya

     Dalam sepekan terakhir, tepatnya dalam periode 15-21 Agustus 2025, BMKG mencatat ada 47 kejadian gempa bumi di Indonesia. Sebanyak 2 gempa bumi dirasakan dampaknya oleh masyarakat.

    Di wilayah Karawang-Bekasi, gempa berkekuatan M4,7 pada Rabu (20/8) malam sempat membuat heboh. Bahkan, layanan transportasi umum dihentikan sementara untuk menjaga keamanan penumpang.

    Gempa tersebut lantas diikuti 15 gempa susulan yang tercatat BMKG hingga Kamis (21/8) pukul 20.00 WIB. BMKG mengatakan gempa susulan biasanya memang terjadi setelah gempa signifikan. Seiring berjalannya waktu, kekuatan dan frekuensi gempa susulan akan berkurang.

    Namun, BMKG juga memperingatkan potensi gempa besar jika dalam wilayah yang dihantam gempa masih memiliki patahan yang belum mengeluarkan energinya.

    Kembali ke fenomena gempa bertubi-tubi di wilayah Indonesia, BMKG mengatakan pada periode 15-21 Agustus 2025 didominasi oleh gempa berkekuatan kecil (M

    “Frekuensi kejadian gempa bumi harian paling tertinggi tanggal 16 Agustus 2025, yakni sebanyak 11 kejadian. Paling banyak terjadi di Pulau Timor dan sekitarnya,” tulis BMKG di unggahan akun Instagram resminya, dikutip Jumat (22/8/2025).

    BMKG memperingatkan agar masyarakat mencegah penyebaran hoax terkait kegempaan dan tsunami. Pantau terus informasi terkini dari BMKG, yang bisa turut diakses lewat kanal CNBC Indonesia!

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • BMKG Warning Gempa Bekasi Susulan, Waspada Potensi Gempa Besar!

    BMKG Warning Gempa Bekasi Susulan, Waspada Potensi Gempa Besar!

    Jakarta, CNBC Indonesia – Gempa Karawang-Bekasi berkekuatan M4,7 yang terjadi pada Rabu (20/8) pekan ini berdampak luas hingga ke area Purwakarta, Cikarang, Depok, Bandung, Jakarta, Tangerang Selatan, Tangerang, Pandeglang, Cianjur, Pelabuhanratu, dan Lebak.

    Dalam unggahan di akun Instagram resminya, BMKG mengatakan terjadi kerusakan ringan hingga sedang pada beberapa rumah warga di Kab. Karawang dan Kab. Bekasi. Selain itu, beberapa fasilitas umum juga mengalami kerusakan.

    Selanjutnya, BMKG mencatat terjadi 15 kali gempa susulan terkait gempa Karawang-Bekasi, hingga Kamis (21/8) pukul 20.00 WIB. Gempa susulan memang lumrah terjadi dan selalu relatif lebih kecil kekuatannya ketimbang gempa utama, tetapi jumlahnya bisa banyak.

    Pasalnya, BMKG mengatakan setiap terjadi gempa signifikan, sesar atau patahan di kerak bumi yang bergeser belum langsung tenah. Ada penyesuaian di sekitar sumber gempa yang menyebabkan gempa susulan.

    Adapun gempa susulan paling banyak terjadi pada jam dan hari pertama pasca gempa utama. Seiring berjalannya waktu, jumlah dan kekuatan gempa susulan akan makin berkurang.

    Gempa susulan, menurut BMKG, bisa terjadi selama beberapa hari, minggu, bahkan berbulan-bulan. Hal ini ditentukan besarnya gempa utama dan kondisi geologi wilayah setempat.

    Potensi Gempa Besar

    Kendati demikian, BMKG memperingatkan jika ada patahan lain yang belum melepas energi di wilayah gempa, maka tak menutup kemungkinan akan terjadi gempa besar baru di area berbeda.

    “Jadi, gempa besar berikutnya bukan lagi bagian dari gempa susulan, tetapi diseut gempa baru pada segmen patahan lain,” tulis BMKG dalam unggahannya.

    Menanggapi potensi ini, BMKG mengingatkan masyarakat agar tetap tenang dan menghindari isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

    Selain itu, masyarakat diminta menjauhi bangunan yang retak atau rusak gara-gara gempa.

    “Pastikan rumah aman sebelum kembali masuk, periksa ketahanan terhadap gempa,” begitu rekomendasi BMKG.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Sebagian Jakarta diprakirakan diselimuti awan tebal pada Jumat pagi

    Sebagian Jakarta diprakirakan diselimuti awan tebal pada Jumat pagi

    Ilustrasi – Awan tebal yang menyelimuti pemukiman dan gedung bertingkat di Jakarta. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

    Sebagian Jakarta diprakirakan diselimuti awan tebal pada Jumat pagi
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Jumat, 22 Agustus 2025 – 08:05 WIB

    Elshinta.com – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan sebagian wilayah DKI Jakarta diselimuti awan tebal pada Jumat pagi.

    Melalui laman resmi institusi tersebut di instagram @infobmkg di Jakarta, Jumat BMKG menyatakan Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Utara, Jakarta Timur diselimuti awan tebal pada pagi hari.

    Sementara Jakarta Pusat diprediksi berawan dan hujan diperkirakan mengguyur Kabupaten Kepulauan Seribu di Jumat pagi.

    Beranjak pada siang hari, sejumlah daerah di Jakarta diperkirakan cerah berawan kecuali Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu yang diprediksi berawan.

    Kemudian di sore hari, hujan ringan mengguyur Jakarta Barat dan Jakarta Selatan.

    Lalu Jakarta Pusat diperkirakan dalam kondisi udara kabur, Jakarta Timur berawan tebal, Jakarta Utara berawan dan Kepulauan Seribu cerah berawan.

    Selanjutnya Jumat malam, hujan ringan diprediksi akan mengguyur Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur. Kemudian Kepulauan Seribu, Jakarta Barat, dan Jakarta Utara diselimuti awan tebal pada malam tersebut.

    Suhu di DKI Jakarta diperkirakan berkisar antara 24 hingga 29 derajat Celcius. BMKG juga menyatakan bahwa kecepatan angin berkisar 1-13 Kilometer (km) per jam.

    Sumber : Antara

  • BMKG Warning Gempa Bekasi Susulan, Waspada Potensi Gempa Besar!

    53 Gempa Guncang RI dalam 24 Jam: Bekasi M3,1-Aceh M4,8

    Jakarta, CNBC Indonesia– Puluhan gempa terjadi di RI dalam waktu 24 jam terakhir. Mengutip data BMKG setidaknya ada 53 gempa, termasuk gempa susulan di Kabupaten Bekasi, gempa susulan di Poso, gempa dengan magnitudo di atas 4 di Aceh dan Papua.

    Lalu apa saja rinciannya? Berikut rangkuman CNBC Indonesia, dari data X BMKG, dirangkum Kamis-Jumat (22/8/2025).

    1.Gempa Bekasi, Jabar

    Gempa Kabupaten Bekasi kembali terjadi Rabu pukul 06:05 WIB, Kamis dengan magnitudo 3,3. Pusat gempa berada di 16 kilometer (km) Tenggara Bekasi, Jabar.

    2.Gempa Poso, Sulteng

    Gempa Poso, Sulteng, terjadi pukul 8:12 WIB. Gempa memiliki magnitudo 2,8 dengan pusat gempa berada di 20 km barat laut Poso.

    3.Gempa Poso, Sulteng

    Gempa susulan juga terjadi di Poso, tak lama setelah gempa pertama, pukul 8:29 WIB. Gempa memiliki magnitudo 3,8.

    4.Gempa Bekasi, Jabar

    Gempa kembali mengguncang Kabupaten Bekasi dua jam setelah gempa pukul 06:05 WIB, dengan magnitudo 2,6, sekitar pukul 8:39 WIB.

    5.Gempa Poso, Sulteng

    Gempa susulan terbaru lagi juga tercatat di Poso, Sulteng dengan magnitudo 3,7. Gempa terjadi 9:01 WIB.

    6.Gempa Melonguane, Sulut

    Gempa Melonguane, Sulut, terjadi di kedalaman 29 km, dengan magnitudo 3,1 pukul 09:17 WIB.

    7.Gempa Poso, Sulteng

    Gempa susulan di Poso, Sulteng, terjadi pukul 09:29 WIB, dengan magnitudo 2,5.

    8.Gempa Purbalingga, Jateng

    Gempa Purbalingga, Jateng, terjadi pukul 09:30 WIB. Gempa berada di 3 km barat laut Purbalingga dengan kedalaman 10 km, berkekuatan 2,1 skala ritcher.

    9.Gempa Poso, Sulteng

    Gempa Poso, Sulteng, terjadi lagi pukul 09:59 WIB, dengan magnitudo 2,9.

    10.Gempa Poso, Sulteng

    Gempa susulan baru terjadi di Poso 10.04 WIB, dengan magnitudo 3,4.

    11.Gempa Sukabumi, Jabar

    Gempa terjadi di Sukabumi, Jabar dengan magnitudo 3,3. Gempa terjadi sekitar pukul 10:38 WIB.

    12.Gempa Poso, Sulteng

    Gempa Poso terjadi lagi pukul 10.58 WIB. Gempa tersebut berada di kedalaman 12 km dengan magnitudo 2,2.

    14.Gempa Poso, Sulteng

    Gempa mengguncang lagi Poso jam 11:06 WIB, dengan kekuatan 2,2 skala ritcher.

    15.Gempa Sarmi, Papua

    Gempa terjadi di Sarmi, Papua, pukul 12:36 WIB. Gempa memiliki magnitudo 3,1.

    16.Gempa Bandung, Jabar

    Gempa terjadi lagi di Kabupaten Bandung, Jabar, pukul 12:39 WIB. Gempa memiliki magnitudo 2,5.

    17.Gempa Aceh

    Gempa dengan magnitudo 4,8 terjadi di laut Aceh pukul 13:27 WIB. Gempa berlokasi di 404 km barat daya, Sinabang, Aceh.

    18.Gempa Poso, Sulteng

    Gempa Poso, Sulteng, terjadi lagi pukul 13:37 WIB. Gempa memiliki magnitudo 2,5.

    19.Gempa Poso, Sulteng

    Gempa susulan terjadi lagi pukul 13:40 WIB. Gempa memiliki magnitudo 2,6.

    20.Gempa Sarmi, Papua

    Gempa lagi terjadi di Sarmi, Papua, pukul 14:59 WIB. Gempa cukup kuat dengan magnitudo 4,6.

    21.Gempa Melonguane, Sulut

    Gempa baru juga terjadi di Melonguane, Sulut, pukul 17:34 WIB. Gempa memiliki magnitudo 2,9.

    22.Gempa Labuan Bajo, NTT

    Gempa terjadi di Labuan Bajo, NTT dengan magnitudo 2,3. Gempa terjadi pukul 17:38 WIB.

    23.Gempa Jayapura, Papua

    Gempa terjadi pukul 17:39 WIB di Jayapura, Papua. Gempa memiliki magnitudo 2,7 dengan lokasi 90 km Timur Laut Kabupaten Jayapura.

    24.Gempa Bima, NTB

    Gempa Bima, NTB, terjadi pukul 17:59 WIB. Gempa memiliki magnitudo 2,4.

    25.Gempa Mitra, Sulut

    Gempa terjadi di Ratahan, Mitra, Sulut pukul 18:06 WIB, dengan magnitudo 3,1.

    26.Gempa Poso, Sulteng

    Gempa Poso, Sulteng terjadi lagi pukul 18:11 WIB, dengan magnitudo 3,1.

    27.Gempa Bekasi, Jabar

    Gempa Bekasi terjadi lagi pukul 18:27 WIB. Gempa memiliki magnitudo 3,1.

    28.Gempa Sukabumi, Jabar

    Gempa Sukabumi terjadi pukul 18:51 WIB dengan magnitudo 2,4.

    29.Gempa Cilacap, Jateng

    Genpa terjadi dengan magnitudo 3,1 pukul 19:13 WIB. Gempa berpusat di 90 km Barat Daya Cilacap, Jateng.

    30.Gempa Bondowoso, Jatim

    Gempa terjadi di Bondowoso, Jatim pukul 19:23 WIB. Gempa tercatat memiliki magnitudo 2,9.

    31.Gempa Sigli, Sulteng

    Gempa terjadi di 14 km Sigli, Sulteng, pukul 19:43 WIB. Gempa memiliki kedalaman 67 km namun dengan magnitudo rendah 1,7.

    32.Gempa Sarmi, Papua

    Gempa kembali mengguncang Sarmi, Papua pukul 20:19 WIB. Kali ini gempa memiliki magnitudo 4,5.

    33.Gempa Maluku

    Gempa terjadi di Seram bagian Timur, Maluku pukul 20:43 WIB. Gempa memiliki magnitudo 2,3.

    34.Gempa Sukabumi, Jabar

    Gempa terjadi lagi di Sukabumi pukul 20:52 WIB. Gempa memiliki magnitudo 2,8.

    35.Gempa Poso, Sulteng

    Gempa susulan terus terjadi di Poso, Sulteng. Gempa terjadi pukul 21:46 WIB magnitudo 3,5.

    36.Gempa Labuan Bajo, NTT

    Gempa lagi terjadi di Labuan Bajo, NTT pukul 21:57 WIB, dengan magnitudo 4,2. Gempa berpusat di 25 km barat laut wilayah itu dengan kedalaman 176 km.

    37.Gempa Manokwari, Papua Barat

    Gempa mengguncang Manokwari, Papua Barat dengan magnitudo 3,7 pukul 22:27. Lokasi pusat gempa berada di 43 km tenggara wilayah itu, dengan kedalaman 10 km.

    38.Gempa Bone Bolango, Gorontalo

    Gempa Bone Bolango, Gorontalo terjadi pukul 22:47 WIB dengan magnitudo 2,9.

    39.Gempa Bima, NTT

    Gempa mengguncang kota Bima, NTT pukul 23:06 WIB, dengan magnitudo 3,3.

    40.Gempa Bantul, DIY

    Gempa mengguncang Bantul, DIY, dengan pusat 96 km dari wilayah tersebut, pukul 23:45 WIB. Dilaporkan gempa memiliki magnitudo 3,5.

    41.Gempa Maumere, NTT

    Gempa terjadi di Maumere, Sikka, NTT pukul 00:08 WIB dengan magnitudo 2,7.

    42.Gempa Luwu Timur, Sulsel

    Gempa terjadi di Luwu Timut, Sulsel dengan magnitudo 3,2 pukul 00:25 WIB.

    43.Gempa Labuan Bajo, NTT

    Gempa di Labuan Bajo terjadi lagi pukul 00:50 WIB dengan magnitudo 2,5.

    44.Gempa Maluku Tengah

    Gempa mengguncang Maluku Tengah pukul 01:26 WIB dengan magnitudo 2,8.

    45.Gempa Poso, Sulteng

    Gempa terus terjadi di Poso. Pukul 01:58 WIB gempa kembali terasa dengan magnitudo 2,2.

    46.Gempa Sumbawa Barat, NTB

    Gempa terjadi di Sumbawa Barat, NTB, dengan pusatnya 68 km Tenggara wilayah itu, pukul 02:05 WIB. Gempa memiliki magnitudo 3,6.

    47.Gempa Seram bagian Timur, Maluku

    Gempa terjadi di Seram bagian Timur Maluku, pukul 02:31 WIB. Gempa memiliki magnitudo 3,7 dan berada di kedalaman 8 km.

    48.Gempa Poso, Sulteng

    Gempa terjadi lagi di Poso, Sulteng, pukul 03:05 WIB dengan magnitudo 3,4.

    49.Gempa Poso, Sulteng

    Poso, Sulteng kembali dilanda gempa pukul 03:43 WIB. Gempa memiliki magnitudo 2,0.

    50.Gempa Daruba, Maluku

    Gempa mengguncang Daruba, Maluku pukul 04:19 WIB dengan magnitudo 3,3. Gempa berlokasi 11 km timur laut wilayah itu dengan kedalaman 50 km.

    51.Gempa Sibolga, Sumut

    Gempa terjadi di Sibolga, Sumut. Gempa tersebut tercatat memiliki magnitudo 2,6, dengan pusatnya berada di 39 km barat daya daerah itu dan kedalaman 57 km.

    52.Gempa Banggai Kepulauan, Sulteng

    Gempa terjadi di Banggai Kepulauan, pukul 05:18 WIB, dengan magnitudo 3,2.

    53.Gempa Belu, NTT

    Gempa juga tercatat kembali terjadi di NTT, pukul 05:40 WIB. Kali ini 52 km timur laut Belu, dengan magnitudo 3,3.

    (sef/sef)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Gempa Magnitudo 3,1 Kembali Guncang Bekasi

    Gempa Magnitudo 3,1 Kembali Guncang Bekasi

    Bisnis.com, JAKARTA – Gempa magnitudo 3,1 kembali guncang Bekasi Jawa Barat malam ini, Kamis 21 Agustus 2025.

    Berdasarkan data BMKG pusat gempa berlokasi di 6.48LS, 107.23BT (14 km Tenggara KAB-BEKASI-JABAR). 

    Gempa terjadi pada pukul 18.27 WIB malam ini.

    Gempa tersebut termasuk gempa dangkal dengan kedalaman 10 kilometer.

    Sebelumnya, Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan kejadian gempa di Karawang-Bekasi yang mengguncang Jakarta terlihat sebaran segmen-segmen Sesar dari Sesar Naik Busur Belakang Jabar (West Java Back Arc Thrust).

    Menurut BMKG, tampak pembangkit gempa Magnitudo 4,7 semalam adalah Segmen Citatum.

    Dalam peta segmen ini juga ada Baribis tapi ada di timur, dekat Kuningan/Cirebon.

    “Epicenternya gempa Magnitudo 4,7 semalam ada di selatan segmen Citarum, karena West Java back-arc thrust itu dipping ke arah selatan, jadi epicenter berada di selatan sesar,” ujar Daryono.

    Diberitakan Bisnis sebelumnya, Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan 13 gempa susulan itu tercatat sejak Rabu malam (20/8/2025) hingga Kamis pagi (21/8/2025) pukul 07.46 WIB.