Kementrian Lembaga: BMKG

  • Gempa Darat M 4,4 Terjadi di Melonguane Sulut

    Gempa Darat M 4,4 Terjadi di Melonguane Sulut

    Jakarta

    Gempa berkekuatan magnitudo (M) 4,4 terjadi di Melonguane, Sulawesi Utara. Gempa berpusat di darat.

    BMKG melaporkan gempa terjadi Rabu (27/8/2025), pukul 02.45 WIB. Gempa terjadi pada kedalaman 79 kilometer.

    “480 km barat laut Melonguane-Sulut,” tulis @infoBMKG.

    Titik pusat gempa dilaporkan berada di 8,31 lintang utara dan 126,33 bujur timur. Sampai saat ini belum ada informasi terkait dampak gempa itu.

    “Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data,” lanjut BMKG.

    (maa/maa)

  • Gempa M 4,6 Guncang Maluku Tenggara Barat

    Gempa M 4,6 Guncang Maluku Tenggara Barat

    Jakarta

    Gempa berkekuatan magnitudo (M) 4,6 terjadi di Maluku Tenggara Barat. Gempa beprusat di laut.

    BMKG melaporkan gempa terjadi Rabu (27/8/2025), pukul 02.15 WIB. Gempa terjadi pada kedalaman 202 kilometer.

    “218 km BaratLaut Maluku Tenggara Barat,” tulis @infoBMKG.

    Titik koordinat gempa berada di 6,82 lintang selatan (LS) dan 129,71 bujur timur (BT). Sampai saat ini belum ada informai terkait dampak gempa tersebut.

    “Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data,” lanjut BMKG.

    (maa/maa)

  • Jakarta berselimut awan Selasa ini

    Jakarta berselimut awan Selasa ini

    Jakarta (ANTARA) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan seluruh Jakarta diselimuti awan Selasa ini.

    BMKG melalui laman resmi Instagram merinci, Jakarta Barat cerah berawan pagi ini, kemudian berawan pada siang hingga malam hari. Suhu rata-rata wilayah itu 28 derajat Celcius.

    Kondisi serupa juga diprediksi terjadi di Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan, yang cerah berawan pagi hari lalu berawan mulai siang hingga malam hari. Suhu rata-rata hari ini di kedua wilayah itu 28 derajat Celcius.

    Jakarta Timur juga cerah berawan pagi ini, kemudian berawan pada siang hari, cerah berawan pada sore hari dan kembali berawan pada malam hari. Suhu rata-rata wilayah itu 27 derajat Celcius.

    Jakarta Utara cerah berawan pada pagi hingga siang hari dan berawan mulai sore hingga malam hari. Suhu rata-rata Jakarta Utara 27 derajat Celcius.

    Sementara itu, Kepulauan Seribu cerah berawan pagi ini, lalu berawan pada siang hari, dan berawan tebal mulai sore hingga malam hari. Suhu wilayah itu 28 derajat Celcius.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Peringatan Terbaru BMKG, Awas Hujan Lebat-Angin Kencang Hantam RI!

    Peringatan Terbaru BMKG, Awas Hujan Lebat-Angin Kencang Hantam RI!

    Jakarta, CNBC Indonesia – Fenomena hujan lebat yang disertai angin kencang masih akan melanda wilayah Indonesia. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan sejumlah wilayah di Tanah Air berpotensi mengalami pembentukan awan hujan yang cukup signifikan.

    Ada beberapa faktor atmosfer yang memicu kondisi ini, baik di skala global, regional, hingga lokal.

    Pada skala global, indeks Dipole Mode tercatat bernilai -0,91. Hal ini mengindikasikan adanya aliran massa udara signifikan dari Samudra Hindia bagian timur Afrika menuju wilayah Indonesia, khususnya bagian barat.

    “Fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO) saat ini berada pada fase 3 (Samudra Hindia bagian timur) dan diperkirakan akan menguat, lalu bergeser ke fase 4, memasuki wilayah Indonesia,” tulis BMKG dalam keterangan di laman resminya, dikutip Senin (25/8/2025).

    Pada skala regional, kondisi ini diperkuat oleh gelombang-gelombang tropis, seperti Gelombang Kelvin, Rossby Ekuator, dan Mixed Rossby-Gravity yang terpantau aktif di wilayah Sumatra, Kalimantan bagian timur, Sulawesi, Maluku, dan sebagian Papua.

    Selain itu, gelombang berfrekuensi rendah (low frequency) juga persisten aktif di Lampung, sebagian Jawa dan Kalimantan, serta sebagian besar wilayah timur Indonesia, sehingga mendukung proses pembentukan awan hujan di area tersebut.

    Ada pula faktor lain yang turut memperkuat potensi hujan, yakni sirkulasi siklonik di Samudra Pasifik utara Papua Barat yang memicu perlambatan angin (zona konvergensi) yang membentang dari Samudra Pasifik utara Papua Barat Daya hingga Samudra Pasifik timur Filipina.

    “Berdasarkan perkembangan dinamika atmosfer di atas, masyarakat diimbau tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem berupa hujan berintensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir, angin kencang, serta gelombang laut tinggi yang berpotensi mengganggu aktivitas masyarakat,” tulis BMKG.

    Lebih perinci, BMKG memberikan peringatan dini cuaca di wilayah RI dalam 3 hari ke depan, terhitung 25-27 Agustus 2025. Berikut perinciannya, sebagaimana dikutip dari laman Instagram resmi BMKG:

    25 Agustus 2025

    Waspada Hujan Sedang-Lebat: Aceh, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan, Kep. Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Bali, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua, dan Papua Selatan.

    Siaga Hujan Lebat-Sangat Lebat: Jawa Barat dan Papua Pegunungan.

    Peringatan Dini Angin Kencang: Aceh, Banten, Jawa Timur, Maluku, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi Selatan.

    26 Agustus 2025

    Waspada Hujan Sedang-Lebat: Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kep. Riau, Sumatera Selatan, Bengkulu, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua, dan Papua Selatan.

    Siaga Hujan Lebat-Sangat Lebat: Maluku dan Papua Pegunungan.

    Peringatan Dini Angin Kencang: Aceh, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Maluku, Nusa Tenggara Timur.

    27 Agustus 2025

    Waspada Hujan Sedang-Lebat: Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Maluku, Papua Barat, Papua Barat, Papua, dan Papua Tengah.

    Siaga Hujan Lebat-Sangat Lebat: Papua Pegunungan

    Peringatan Dini Angin Kencang: Aceh, Banten, Bengkulu, Jawa Barat, Jawa Timur, Maluku.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Kualitas udara Jakarta terburuk kedua di dunia

    Kualitas udara Jakarta terburuk kedua di dunia

    Arsip foto – Warga berolahraga saat hari bebas kendaraan bermotor (HBKB) di kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Minggu (27/7/2025). Pemprov DKI Jakarta berencana melakukan pemetaan titik-titik strategis untuk pelaksanaan Car Free Day atau HBKB di lima wilayah administrasi yang didasarkan pada data kualitas udara sebagai upaya pengendalian polusi udara di ibu kota. ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/nz

    Kualitas udara Jakarta terburuk kedua di dunia
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Senin, 25 Agustus 2025 – 08:50 WIB

    Elshinta.com – Kualitas udara di Jakarta pada Senin pagi masuk kategori tidak sehat dan menduduki peringkat kedua sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di dunia.

    Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada pukul 05.59 WIB, Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta berada di angka 172 atau masuk dalam kategori tidak sehat dengan polusi udara PM2.5 dan nilai konsentrasi 85 mikrogram per meter kubik.

    Angka itu memiliki penjelasan tingkat kualitas udaranya tidak sehat bagi kelompok sensitif karena dapat merugikan manusia ataupun kelompok hewan yang sensitif atau bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika.

    Situs tersebut juga merekomendasikan terkait kondisi udara di Jakarta, yaitu bagi masyarakat sebaiknya menghindari aktivitas di luar ruangan. Jika berada di luar ruangan gunakanlah masker, kemudian menutup jendela untuk menghindari udara luar yang kotor.

    Sedangkan kategori baik, yakni tingkat kualitas udara yang tidak memberikan efek bagi kesehatan manusia atau hewan dan tidak berpengaruh pada tumbuhan, bangunan ataupun nilai estetika dengan rentang PM2,5 sebesar 0-50.

    Kemudian, kategori sedang, yakni kualitas udaranya yang tidak berpengaruh pada kesehatan manusia ataupun hewan tetapi berpengaruh pada tumbuhan yang sensitif dan nilai estetika dengan rentang PM2,5 sebesar 51-100.

    Lalu, kategori sangat tidak sehat dengan rentang PM2,5 sebesar 200-299 atau kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan pada sejumlah segmen populasi yang terpapar. Terakhir, berbahaya (300-500) atau secara umum kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan yang serius pada populasi.

    Kota dengan kualitas udara terburuk urutan pertama, yaitu Kinshasa (Kongo) di angka 181, urutan ketiga Dubai (Uni Emirat Arab) di angka 134, urutan keempat Kampala (Uganda) di angka 133 dan urutan kelima Kairo (Mesir) di angka 129.

    Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta telah meluncurkan platform perantau kualitas udara terintegrasi yang didukung 31 titik Stasiun Pemantau Kualitas Udara (SPKU) tersebar di wilayah kota metropolitan tersebut.

    Dari SPKU tersebut, kemudian data yang diperoleh ditampilkan melalui platform pemantau kualitas udara. Hal ini dibuat sebagai penyempurnaan dari yang sudah ada sebelumnya dan sesuai dengan standar yang berlaku secara nasional.

    Laman ini juga menampilkan data dari 31 SPKU di Jakarta yang mengintegrasikan data dari SPKU milik DLH Jakarta, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), World Resources Institute (WRI) Indonesia dan Vital Strategies.

    Sumber : Antara

  • Senin pagi, kualitas udara di Jakarta terburuk kedua di dunia

    Senin pagi, kualitas udara di Jakarta terburuk kedua di dunia

    Jakarta (ANTARA) – Kualitas udara di Jakarta pada Senin pagi masuk kategori tidak sehat dan menduduki peringkat kedua sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di dunia.

    Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada pukul 05.59 WIB, Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta berada di angka 172 atau masuk dalam kategori tidak sehat dengan polusi udara PM2.5 dan nilai konsentrasi 85 mikrogram per meter kubik.

    Angka itu memiliki penjelasan tingkat kualitas udaranya tidak sehat bagi kelompok sensitif karena dapat merugikan manusia ataupun kelompok hewan yang sensitif atau bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika.

    Situs tersebut juga merekomendasikan terkait kondisi udara di Jakarta, yaitu bagi masyarakat sebaiknya menghindari aktivitas di luar ruangan. Jika berada di luar ruangan gunakanlah masker, kemudian menutup jendela untuk menghindari udara luar yang kotor.

    Sedangkan kategori baik, yakni tingkat kualitas udara yang tidak memberikan efek bagi kesehatan manusia atau hewan dan tidak berpengaruh pada tumbuhan, bangunan ataupun nilai estetika dengan rentang PM2,5 sebesar 0-50.

    Kemudian, kategori sedang, yakni kualitas udaranya yang tidak berpengaruh pada kesehatan manusia ataupun hewan tetapi berpengaruh pada tumbuhan yang sensitif dan nilai estetika dengan rentang PM2,5 sebesar 51-100.

    Lalu, kategori sangat tidak sehat dengan rentang PM2,5 sebesar 200-299 atau kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan pada sejumlah segmen populasi yang terpapar. Terakhir, berbahaya (300-500) atau secara umum kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan yang serius pada populasi.

    Kota dengan kualitas udara terburuk urutan pertama, yaitu Kinshasa (Kongo) di angka 181, urutan ketiga Dubai (Uni Emirat Arab) di angka 134, urutan keempat Kampala (Uganda) di angka 133 dan urutan kelima Kairo (Mesir) di angka 129.

    Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta telah meluncurkan platform perantau kualitas udara terintegrasi yang didukung 31 titik Stasiun Pemantau Kualitas Udara (SPKU) tersebar di wilayah kota metropolitan tersebut.

    Dari SPKU tersebut, kemudian data yang diperoleh ditampilkan melalui platform pemantau kualitas udara. Hal ini dibuat sebagai penyempurnaan dari yang sudah ada sebelumnya dan sesuai dengan standar yang berlaku secara nasional.

    Laman ini juga menampilkan data dari 31 SPKU di Jakarta yang mengintegrasikan data dari SPKU milik DLH Jakarta, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), World Resources Institute (WRI) Indonesia dan Vital Strategies.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Gempa M 5 Guncang Sarmi Papua
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        25 Agustus 2025

    Gempa M 5 Guncang Sarmi Papua Regional 25 Agustus 2025

    Gempa M 5 Guncang Sarmi Papua
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – Gempa bumi berkekuatan magnitudo 5 mengguncang Kabupaten Sarmi, Papua, pada Senin (25/8/2025) pukul 00.22.41 WIB.
    Berdasarkan keterangan di laman resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa berlokasi pada koordinat 1.86 derajat Lintang Selatan – 139.00 derajat Bujur Timur pada kedalaman 15 kilometer.
    Adapun pusat gempa berada di darat 27 kilometer Tenggara Sarmi.
    “Tidak berpotensi tsunami,” kata BMKG dalam keterangannya.
    Gempa ini dirasakan di Kabupaten Sarmi dengan skala III-IV MMI  atau dirasakan oleh banyak orang.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gempa M 5 Guncang Sarmi Papua

    Gempa M 5 Guncang Sarmi Papua

    Jakarta

    Gempa magnitudo (M) 5 mengguncang Sarmi, Papua. Pusat gempa berada di darat 27 Km tenggara Sarmi.

    “Kedalaman: 15 Km,” tulis BMKG di akun X, Senin (25/8/2025).

    Gempa terjadi pada pukul 00.22 WIB dengan titik koordinat 1,86 LS, 139,00 BT.

    Gempa dirasakan dalam skala MMI III-IV Sarmi. Artinya, gempa bumi dirasakan secara nyata di dalam rumah dan oleh banyak orang di luar rumah, terutama saat siang hari.

    (rfs/rfs)

  • Waspada! BMKG Prediksi Sumut Diguyur Hujan Petir dan Angin Kencang Hari Ini

    Waspada! BMKG Prediksi Sumut Diguyur Hujan Petir dan Angin Kencang Hari Ini

    Suhu udara berkisar 14-36 derajat Celsius, kelembaban udara 59-89 persen dan angin berembus dari selatan hingga barat daya dengan kecepatan 4 sampai 10 km per jam.

    Prakirawan Stasiun Meteorologi Stasiun Martitim Belawan, Medan, Indah Riandiby, mengatakan sejumlah perairan di Sumatera Utara berpotensi dilanda gelombang setinggi 1,25 hingga 2,5 meter pada 24 hingga 27 Agustus 2025.

    Gelombang tinggi berpotensi terjadi di perairan Kepulauan Batu, perairan barat Kepulauan Batu, perairan barat Sumatera Utara, perairan barat Kepulauan Batu dan perairan timur Kepulauan Nias.

     

  • Gempa M 4,6 Guncang Maluku Tenggara Barat

    Gempa M 4,4 Terjadi di Bitung Sulut

    Jakarta

    Gempa magnitudo (M) 4,4 terjadi di Bitung, Sulawesi Utara (Sulut). Pusat gempa berada di laut 66 Km tenggara Bitung.

    “Kedalaman: 33 Km,” tulis BMKG di akun X, Senin (25/8/2025).

    Gempa terjadi pada Minggu (24/8) sekitar pukul 22.26 WIB. Titik koordinat gempa 1,07 LU, 125,59 BT.

    Gempa dirasakan dalam skala MMI II di Minahasa Utara. Artinya getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

    (rfs/rfs)