Kementrian Lembaga: BMKG

  • Sebagian Jakarta diprakirakan berawan pada Sabtu pagi

    Sebagian Jakarta diprakirakan berawan pada Sabtu pagi

    Jakarta (ANTARA) – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca di wilayah DKI Jakarta berawan pada Sabtu pagi.

    Kemudian pada siang hari, Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan dan Kepulauan Seribu akan cerah berawan.

    Namun, beranjak pada malam hari, Jakarta Barat, Jakarta Pusat dan Jakarta Utara akan kembali berawan.

    Sementara Jakarta Selatan dan Jakarta Timur akan diguyur hujan dengan intensitas ringan, lalu Kepulauan Seribu akan cerah berawan.

    Adapun suhu udara di Jakarta berkisar antara 23 sampai dengan 31 derajat Celsius dengan kecepatan angin berkisar 1 hingga 11 kilometer per jam.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • BMKG Beberkan Sifat Hujan 2025, Sebut Musim Hujan di Jawa Maju

    BMKG Beberkan Sifat Hujan 2025, Sebut Musim Hujan di Jawa Maju

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sebagian besar wilayah Indonesia telah memasuki musim hujan. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) membeberkan sifat hujan untuk tahun ini.

    “Sebagian besar wilayah Indonesia curah hujan, sifat hujannya adalah normal secara mayoritas dengan diwarnai di beberapa daerah 27% itu di atas normal,” kata Deputi Bidang Klimatologi Ardhasena Sopaheluwakan di Jakarta, Jumat (12/9/2025).

    Dia juga menjelaskan, wilayah Indonesia menunjukkan musim hujan yang maju, termasuk untuk sebagian besar Jawa. Menurutnya, kondisi ini bisa dimanfaatkan dengan baik, khususnya untuk bercocok tanam.

    Dia menilai, awal musim tanam bisa dimajukan, sehingga bisa memperkuat ketahanan pangan pada daerah-daerah tersebut.

    “Bahwa ini merupakan kesempatan baik untuk kita juga memajukan awal dari musim tanam berikutnya, sehingga ini merupakan kesempatan baik sebenarnya untuk kita bisa memperkuat juga upaya ketahanan pangan kita di daerah-daerah yang musim hujan yang nanti maju,” jelasnya.

    “Itu juga didukung dengan sifat hujannya yang juga normal, bahkan ada beberapa yang tidak normal asalkan jumlah hujan yang jatuh itu bisa dikelola di wilayah sentra pangan,” ujarnya.

    Dalam kesempatan yang sama, BMKG juga mengumumkan prediksi cuaca selama sepekan ke depan. Hampir di semua wilayah Indonesia kemungkinan akan mengalami hujan lebat dan angin kencang.

    Masyarakat diminta untuk waspada pada dampak cuaca tersebut seperti banjir, genangan air, banjir bandang, tanah longsor, pohon tumbang, serta gangguan transportasi. Begitu juga risiko gelombang tinggi di perairan dan banjir rob.

    Berikut daftar daerah berdasarkan potensi hujan lebat dan angin kencang sepanjang sepekan ke depan:

    12-14 September 2025

    Hujan Lebat: Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan.

    Angin Kencang: Aceh, Banten, Kalimantan Barat, Maluku, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi Selatan.

    15-18 September 2025

    Hujan Lebat: Sumatera Utara, Bangka Belitung, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Tengah, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan.

    Angin Kencang: Kepulauan Riau, Sulawesi Selatan, dan Maluku.

    (wia)

    [Gambas:Video CNBC]

  • BMKG Beberkan Sifat Hujan 2025, Sebut Musim Hujan di Jawa Maju

    Antisipasi Bencana, BMKG Minta Pemda Siapkan Posko & Langkah Mitigasi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah Daerah diminta untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana, seperti banjir. Termasuk, menyiapkan posko bencana di tiap daerah.

    “Pemerintah Daerah dimohon terus meningkatkan kesiapsiagaan, antara lain dengan mengaktifkan posko bencana dan juga menyiapkan jalur evakuasi,” ungkap Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati di Jakarta, Jumat (12/9/2025).

    Dia pun meminta Pemda menyiapkan langkah-langkah nyata apabila peringatan dini kebencanaan dikeluarkan. Misalnya, mengungsikan sementara warga yang akan terdampak bencana.

    Selain itu, Pemda juga diminta untuk terus melakukan koordinasi dengan aparat terkait, sehingga bisa merespons dengan cepat dan tepat.

    Mitigasi lingkungan menurutnya juga perlu dilakukan, misalnya melakukan pembersihan saluran drainase dari sedimentasi dan sampah, serta menjaga resapan air.

    “Seandainya itu pun dijaga, resapan air berfungsi optimal,” ujarnya.

    Pihaknya pun mengimbau agar para pemangku kepentingan dan masyarakat memantau kondisi perkembangan cuaca berdasarkan informasi resmi dari BMKG. Dia menyebut, kerap terdapat informasi tidak resmi yang tersebar melalui perangkat di masyarakat.

    “Kami juga terus mengimbau perlunya masyarakat dan pemangku kepentingan untuk rutin memonitor informasi perkembangan cuaca yang resmi dari BMKG,” tuturnya.

    Dwikorita menjelaskan, informasi dari BMKG berupa prospek cuaca, termasuk dengan jangka waktu tertentu. Mulai dari satu minggu, tiga harian atau beberapa jam atau menit sebelum kejadian.

    Hal ini menurutnya telah dilakukan saat banjir Bali. Dia mengatakan, peringatan dini telah dilakukan sejak tiga hari sebelum kejadian yang diharapkan untuk bisa melakukan antisipasi lebih lanjut.

    “Sehingga mohon terus memonitor peringatan dini namun juga disertai dengan aksi dini, terutama memastikan drainase, tata kelola air itu benar-benar sudah siap. Mestinya sudah disiapkan agar daya tampungnya itu bisa memadai untuk menampung hujan,” jelas Dwikorita.

    (wia)

    [Gambas:Video CNBC]

  • BMKG Beberkan Sifat Hujan 2025, Sebut Musim Hujan di Jawa Maju

    Terungkap Penyebab Banjir Bandang di Bali, BMKG Sebut Ini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Penyebab banjir bandang di Bali pada 9 September 2025 terungkap. Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengungkapkan, terdapat beberapa fenomena yang terjadi bersamaan.

    “Jadi misalnya saat kejadian Bali itu, adanya aktivitas Madden Julian Oscillation yang saat itu aktif, bersamaan dengan aktifnya gelombang Kelvin dan Rosby, selain ada tadi pengaruh mungkin siklon,” jelas Dwikorita, Jumat (12/9/2025).

    Dia mengatakan, fenomena itu agak berbeda dengan biasanya. Seharusnya terjadi pada musim hujan, namun kali ini pada musim kemarau.

    “Jadi nampaknya tren kejadian-kejadian itu yang seharusnya tidak terjadi, ini musim kemarau atau peralihan, jadi mulai fakta menunjukkan bisa terjadi, kayak ada sesuatu anomali,” kata dia.

    Dwikorita juga menjelaskan, peringatan dini terkait bencana di Bali juga telah diinformasikan pada 5 September 2025, atau beberapa hari sebelum banjir terjadi. Peringatan dini itu kemudian diulang kembali beberapa waktu kemudian.

    Peringatan dini kala itu juga tidak hanya untuk Bali, namun beberapa wilayah lain dalam Prospek Cuaca Sepekan.

    “Dan diperkuat peringatan dini 3 harian. Kalau 5 September itu kan berarti 5 hari sebelum kejadian, namun 3 harian, jadi biasanya 5 kemudian 3 hari tanggal 7 itu diulang lagi,” ujarnya.

    Peringatan dini yang berulang itu dilakukan agar kemungkinan melesetnya lebih kecil. Jika jauh-jauh hari bisa menghasilkan ketidakpastian nantinya.

    “Makanya 3 hari berikutnya diulang lagi itu kemungkinan meleset makin kecil. Diupdate lagi pas tanggal 10 pagi. Jadi beberapa jam sebelum kejadian diulang lagi. Memang harus seperti itu,” tutur Dwikorita.

    (wia)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Cuaca Ekstrem Mengintai, BMKG Peringatkan Risiko Banjir dan Longsor di Sejumlah Daerah
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        12 September 2025

    Cuaca Ekstrem Mengintai, BMKG Peringatkan Risiko Banjir dan Longsor di Sejumlah Daerah Nasional 12 September 2025

    Cuaca Ekstrem Mengintai, BMKG Peringatkan Risiko Banjir dan Longsor di Sejumlah Daerah
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan risiko banjir dan tanah longsor di tengah potensi cuaca ekstrem di sejumlah wilayah Indonesia selama sepekan ke depan.
    Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, dinamika atmosfer saat ini cukup kompleks dan dapat meningkatkan risiko bencana hidrometeorologi di berbagai daerah.
    “Dinamika atmosfer saat ini memicu potensi hujan lebat hingga sangat lebat, disertai angin kencang yang perlu diwaspadai masyarakat maupun pemerintah daerah. Cuaca ekstrem ini dapat meningkatkan risiko banjir, longsor, maupun gelombang tinggi,” ujar Dwikorita, dalam keterangan pers, Jumat (12/9/2025).
    Dwikorita menuturkan, terdapat sejumlah faktor atmosfer yang memicu kondisi ini.
    Fase Dipole Mode Index (DMI) negatif (-1,27) dan anomali Outgoing Longwave Radiation (OLR) bernilai negatif yang mendukung pembentukan awan hujan.
    “Keadaan ini diperkuat oleh aktivitas Madden–Julian Oscillation (MJO), gelombang Kelvin, Rossby ekuator, serta gelombang atmosfer frekuensi rendah yang sedang aktif,” ucap dia.
    Tak hanya itu, bibit siklon tropis 93S di Samudra Hindia barat Bengkulu juga menciptakan konvergensi dan konfluensi angin, sementara pola siklonik di Kalimantan Utara turun memperbesar peluang hujan.
    Banjir dan longsor yang melanda Bali pada 9–10 September 2025 memperlihatkan dampak hidrometeorologi basah yang luar biasa.
    Laporan BNPB mencatat bencana terjadi di tujuh kabupaten/kota dengan lebih dari 120 titik banjir.
    Kota Denpasar menjadi wilayah dengan jumlah titik terbanyak, mencapai 81, disusul Gianyar 14 titik, Badung 12 titik, Tabanan 8 titik, Karangasem dan Jembrana masing-masing 4 titik, serta Klungkung di Kecamatan Dawan.
    “Curah hujan harian ekstrem yang menjadi pemicu utama banjir besar tersebut. Di Jembrana, curah hujan tercatat mencapai 385,5 mm dalam satu hari, disusul Tampak Siring 373,8 mm,” tutur dia.
    Kemudian Karangasem 316,6 mm, Klungkung 296 mm, dan Abiansemal 284,6 mm.
    Bahkan, beberapa titik lain seperti Denpasar Barat, Petang, Kerambitan, dan Padangbai juga mencatat curah hujan di atas 200 mm per hari.
    Padahal, secara klimatologis, hujan di atas 150 mm/hari sudah dikategorikan ekstrem.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tim SAR Ditpolairud Polda Bali temukan empat perempuan korban banjir

    Tim SAR Ditpolairud Polda Bali temukan empat perempuan korban banjir

    Jakarta (ANTARA) – Tim SAR Direktorat Kepolisian Perairan dan Udara (Ditpolairud) Polda Bali berhasil menemukan empat korban banjir berjenis kelamin perempuan di Tanah Kilap, Mangrove, Denpasar Selatan.

    Ditpolairud Polda Bali Kombes Pol. Nurodin dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Jumat, mengatakan bahwa keempat korban tersebut ditemukan dalam keadaan meninggal dunia pada Kamis (11/9) sekitar pukul 09.00 WIB.

    Nurodin mengatakan bahwa keempat korban tersebut sebelumnya dinyatakan hilang.

    Selanjutnya, keempat korban dibawa ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof. Ngurah Denpasar, Bali, untuk proses identifikasi.

    “Pencarian terhadap beberapa korban yang belum ditemukan masih terus kami lakukan melibatkan tim gabungan,” ungkap Nurodin.

    Hingga Kamis (11/9) malam, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan total korban meninggal akibat banjir di Bali bertambah dari 14 orang menjadi 16 orang dan semuanya sudah dievakuasi oleh tim petugas gabungan

    BNPB mengkonfirmasi rincian korban meninggal meliputi 10 orang di Kota Denpasar, dua orang di Kabupaten Jembrana, tiga orang di Kabupaten Gianyar dan satu orang di Kabupaten Badung.

    Proses pencarian korban hilang masih berlangsung dengan melibatkan sedikitnya 125 personel gabungan di sejumlah titik yang diduga menjadi tempat keberadaan terakhir korban.

    Bencana hidrometeorologi basah itu terjadi setelah Bali diguyur hujan berintensitas deras yang diperparah oleh adanya gangguan gelombang ekuatorial Rossby lebih dari 24 jam sejak Selasa (9/10) pagi, sebagaimana dilaporkan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

    BNPB melaporkan dalam peristiwa kebencanaan ini ada sebanyak 562 orang warga mengungsi di sejumlah titik pengungsian sementara. Para penyintas itu memanfaatkan posko dan sejumlah fasilitas umum seperti sekolah, balai desa, mushola, dan banjar sebagai lokasi pengungsian.

    Pewarta: Nadia Putri Rahmani
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Analisis Penyebab Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Maluku Tenggara

    Analisis Penyebab Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Maluku Tenggara

    Liputan6.com, Jakarta Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebutkan gempa magnitudo 5,3 (update M5,0) pada kedalaman 100 km (update 77 km) berjarak sekitar 108 km barat laut Maluku Tenggara, Kamis (11/09/2025) pukul 16.06 WIB, disebabkan aktivitas deformasi batuan dalam lempeng Laut Banda, dengan mekanisme pergerakan sesar oblique mengiri dengan komponen turun.

    Menurut Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Muhammad Wafid, berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) guncangan gempa bumi ini dirasakan III-IV Modified Mercalli Intensity (MMI) di Kota Tual.

    “Kejadian gempa bumi ini tidak memicu tsunami. Hingga laporan ini disusun pukul 17.30 WIB (Kamis 11/09/2025), tidak ada laporan terkait korban jiwa dan kerusakan akibat gempa bumi ini,” kata Wafid dalam keterangannya ditulis Bandung, Jumat (12/09/2025).

    Lokasi pusat gempa bumi terletak di Laut Banda. Daerah yang terdekat dengan pusat gempa bumi adalah Kota Tual dan Kabupaten Kepulauan Tanimbar.

    “Morfologi (kondisi batuan) wilayah di sekitar lokasi pusat gempa bumi pada umumnya berupa dataran yang berada di kawasan pantai berselingan dengan morfologi perbukitan. Daerah berombak, bergelombang, perbukitan dan pegunungan berada di bagian tengah Kota Tual dan Kabupaten Kepulauan Tanimbar,” ungkap Wafid.

    Berdasarkan data Badan Geologi, daerah pantai dan dataran tersusun oleh litologi aluvium dan batuan sedimen Kuarter. Sedangkan pada morfologi perbukitan, bergelombang, berombak dan pegunungan tersusun oleh batuan sedimen Tersier dan batuan metamorf Pra Tersier.

    Batuan yang telah mengalami pelapukan dan atau sedimen permukaan berpotensi memperkuat guncangan gempa bumi.

    Kekerasan batuan permukaan dipengaruhi oleh umur dan jenis batuan. Batuan yang berumur lebih muda atau yang telah mengalami pelapukan mempunyai kekerasan lebih rendah begitu juga sebaliknya.

    “Wilayah terdekat dengan pusat gempa bumi sebagian besar tersusun oleh litologi (batuan penyusun) yang diklasifikasikan ke dalam kelas tanah sedang (Kelas D) dan kelas tanah sangat padat dan batuan lunak (kelas C) dengan kecepatan Vs30 berkisar antara 350- 450 m/det,” terang Wafid.

    Antisipasi Gempa Bumi

    Ini yang harus dilakukan sebelum, sesaat, dan sesudah gempa bumi.

    Sebelum Gempa:

    – Pastikan bahwa struktur dan letak rumah Anda dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa, seperti longsor atau likuefaksi. Evaluasi dan renovasi ulang struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempabumi.

    – Kenali lingkungan tempat Anda bekerja: perhatikan letak pintu, lift, serta tangga darurat. Ketahui juga di mana tempat paling aman untuk berlindung.

    – Belajar melakukan P3K dan alat pemadam kebakaran.

    – Catat nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempa bumi.

    – Atur perabotan agar menempel kuat pada dinding untuk menghindari jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempa bumi.

    – Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah. Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempa bumi terjadi

    – Simpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.

    – Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan.

    – Siapkan alat yang harus ada di setiap tempat: Kotak P3K, senter/lampu baterai, radio, makanan suplemen dan air.

    Saat Terjadi Gempa Bumi:

    – Jika Anda berada dalam bangunan: lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja, cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan guncangan, lari ke luar apabila masih dapat dilakukan.

    – Jika berada di luar bangunan atau area terbuka: Menghindar dari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, pohon. Perhatikan tempat Anda berpijak, hindari apabila terjadi rekahan tanah.

    – Jika Anda sedang mengendarai mobil: keluar, turun dan menjauh dari mobil hindari jika terjadi pergeseran atau kebakaran.

    – Jika Anda tinggal atau berada di pantai: jauhi pantai untuk menghindari bahaya tsunami.

    – Jika Anda tinggal di daerah pegunungan: apabila terjadi gempa bumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.

    Setelah Terjadi Gempa Bumi:

    – Jika Anda berada di dalam bangunan: keluar dari bangunan tersebut dengan tertib; jangan menggunakan tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa;periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K; telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau sekitar Anda.

    – Periksa lingkungan sekitar Anda: apabila terjadi kebakaran, apabila terjadi kebocoran gas, apabila terjadi hubungan arus pendek listrik. Periksa aliran dan pipa air, periksa apabila ada hal-hal yang membahayakan.

    – Jangan memasuki bangunan yang sudah terkena gempa,karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.

    – Jangan berjalan di daerah sekitar gempa, kemungkinan terjadi bahaya susulan masih ada.

    – Dengarkan informasi mengenai gempa bumi dari radio (apabila terjadi gempa susulan). Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak jelas sumbernya.

    – Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi.

    – Jangan panik dan jangan lupa selalu berdoa kepada Tuhan demi keamanan dan keselamatan kita semuanya.

  • BMKG prakirakan sebagian wilayah Jakarta diguyur hujan Jumat sore

    BMKG prakirakan sebagian wilayah Jakarta diguyur hujan Jumat sore

    Jakarta (ANTARA) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan sebagian besar wilayah DKI Jakarta akan diguyur hujan pada Jumat sore.

    Hujan ringan diperkirakan terjadi di Jakarta Pusat dan Jakarta Utara. Sementara di Jakarta Barat, Jakarta Timur, dan Jakarta Selatan diprediksi hujan sedang dan di Kabupaten Kepulauan Seribu diperkirakan akan diselimuti awan tebal pada sore hari.

    Pada pagi hari, seluruh wilayah Jakarta berawan, tebal kecuali Kabupaten Kepulauan Seribu yang diprediksi hujan petir.

    Kemudian pada siang hari, Jakarta diperkirakan berawan tebal, kecuali Jakarta Pusat dan Jakarta Barat yang diprediksi cerah berawan

    Selanjutnya pada malam hari, hujan ringan diperkirakan terjadi di Jakarta Barat, dan sementara awan tebal menyelimuti Jakarta Selatan, Jakarta Timur, dan Kepulauan Seribu.

    Untuk wilayah Jakarta Pusat dan Jakarta Utara diprediksi cerah berawan pada Jumat malam.

    Suhu di DKI Jakarta diperkirakan berkisar antara 23 hingga 31 derajat Celcius. BMKG juga memperkirakan kecepatan angin berkisar 1-12 kilometer (Km) per jam.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Suhu Capai 34°C, Ini Cuaca Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik 12 September 2025

    Suhu Capai 34°C, Ini Cuaca Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik 12 September 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda kembali merilis prakiraan cuaca untuk wilayah Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik, Jumat, 12 September 2025.

    “Cuaca di Surabaya, Sidoarjo, maupun Gresik cenderung berawan pada hari ini. Meskipun begitu tidak ada tanda akan turun hujan. Adapun malamnya cenderung cerah. Untuk suhu antara 24°C hingga 34°C,” ujar Prakiraan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, Kamis (11/9/2025).

    Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini

    BMKG Juanda menyebut cuaca Surabaya mulai dari cerah berawan hingga berawan. Tidak ada tanda akan turun hujan hari ini, termasuk di Kecamatan Bubutan, Bulak, Dukuh Pakis, Gayungan, Gubeng, Kenjeran, Wiyung, hingga Wonocolo.

    Suhu udara: 25°C – 34°C
    Kelembapan: 39% – 90%
    Kecepatan angin: 27,8 km/jam dari arah Barat.

    Prakiraan Cuaca Sidoarjo Hari Ini

    Cuaca di Sidoarjo pada pagi hingga sorehari cenderung berawan. Meski begitu tidak ada tanda akan diguyur hujan. Adapun malamnya tampak cerah, termasuk di Candi, Gedangan, Porong, Sedati, Sukodono, Taman, dan Tulangan.

    Suhu udara: 24°C – 34°C
    Kelembapan: 41% – 90%
    Kecepatan angin: 27,8 km/jam dari arah Barat.

    Prakiraan Cuaca Gresik Hari Ini

    Menurut data dari BMKG Juanda, daerah di Gresik cenderung berawan hari ini. Meski begitu tidak ada daerah yang diguyur hujan, termasuk di Bungah, Dukun, Kedamean, Panceng, Sangkapura, Tambak, dan Ujungpangkah.

    Suhu udara: 25°C – 30°C
    Kelembapan: 59%-94%
    Kecepatan angin: 27,7 km/jam dari arah Selatan.

    Meski cuaca diprediksi tidak hujan, masyarakat disarankan untuk membawa payung atau jas hujan sebagai langkah antisipatif. Mengingat cuaca di wilayah tropis seperti Jawa Timur dapat berubah dalam waktu singkat, penting bagi warga untuk selalu memantau pembaruan informasi cuaca melalui aplikasi resmi BMKG atau layanan cuaca daring lainnya.

    Dengan memahami prakiraan cuaca secara detail, masyarakat di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik dapat menjalani aktivitas hari inidengan lebih aman dan nyaman, termasuk saat memulai aktivitas tempat. (fyi/aje)

  • Suhu Capai 34°C, Ini Cuaca Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik 12 September 2025

    Suhu Capai 34°C, Ini Cuaca Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik 12 September 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda kembali merilis prakiraan cuaca untuk wilayah Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik, Jumat, 12 September 2025.

    “Cuaca di Surabaya, Sidoarjo, maupun Gresik cenderung berawan pada hari ini. Meskipun begitu tidak ada tanda akan turun hujan. Adapun malamnya cenderung cerah. Untuk suhu antara 24°C hingga 34°C,” ujar Prakiraan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, Kamis (11/9/2025).

    Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini

    BMKG Juanda menyebut cuaca Surabaya mulai dari cerah berawan hingga berawan. Tidak ada tanda akan turun hujan hari ini, termasuk di Kecamatan Bubutan, Bulak, Dukuh Pakis, Gayungan, Gubeng, Kenjeran, Wiyung, hingga Wonocolo.

    Suhu udara: 25°C – 34°C
    Kelembapan: 39% – 90%
    Kecepatan angin: 27,8 km/jam dari arah Barat.

    Prakiraan Cuaca Sidoarjo Hari Ini

    Cuaca di Sidoarjo pada pagi hingga sorehari cenderung berawan. Meski begitu tidak ada tanda akan diguyur hujan. Adapun malamnya tampak cerah, termasuk di Candi, Gedangan, Porong, Sedati, Sukodono, Taman, dan Tulangan.

    Suhu udara: 24°C – 34°C
    Kelembapan: 41% – 90%
    Kecepatan angin: 27,8 km/jam dari arah Barat.

    Prakiraan Cuaca Gresik Hari Ini

    Menurut data dari BMKG Juanda, daerah di Gresik cenderung berawan hari ini. Meski begitu tidak ada daerah yang diguyur hujan, termasuk di Bungah, Dukun, Kedamean, Panceng, Sangkapura, Tambak, dan Ujungpangkah.

    Suhu udara: 25°C – 30°C
    Kelembapan: 59%-94%
    Kecepatan angin: 27,7 km/jam dari arah Selatan.

    Meski cuaca diprediksi tidak hujan, masyarakat disarankan untuk membawa payung atau jas hujan sebagai langkah antisipatif. Mengingat cuaca di wilayah tropis seperti Jawa Timur dapat berubah dalam waktu singkat, penting bagi warga untuk selalu memantau pembaruan informasi cuaca melalui aplikasi resmi BMKG atau layanan cuaca daring lainnya.

    Dengan memahami prakiraan cuaca secara detail, masyarakat di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik dapat menjalani aktivitas hari inidengan lebih aman dan nyaman, termasuk saat memulai aktivitas tempat. (fyi/aje)