Kementrian Lembaga: BMKG

  • Rentetan Gempa Sukabumi Dipicu Sesar Aktif, Ini Imbauan untuk Warga

    Rentetan Gempa Sukabumi Dipicu Sesar Aktif, Ini Imbauan untuk Warga

    Sebelumnya diberitakan Liputan6, BMKG mencatat Kabupaten Sukabumi dan Bogor diguncang gempa susulan berulang kali, usai terjadi gempa magnitudo 4,0 yang mengguncang Sukabumi, Sabtu (20/09/2025) pukul 23.47 WIB.‎

    ‎Koordinat gempa berada pada 6.76 lintang selatan, 106.57 bujur timur, 25 kilometer timur laut Sukabumi, Jawa Barat, dengan kedalaman 10 kilometer.

    ‎Gempa susulan yang berpusat di Sukabumi dengan kekuatan 2,3, 2,5, 2,6, dan 3,8 magnitudo terjadi Minggu mulai pukul 00.00 hingga 01.59 WIB.‎

    Sementara rentetan gempa yang berpusat di Bogor, Jawa Barat, terjadi Minggu mulai pukul 00.18 WIB dengan kekuatan 2,2 magnitudo.

    Selanjutnya pukul 00.22 WIB berkekuatan 2,7 magnitudo, pukul 01.45 WIB dengan kekuatan 2,5 magnitudo.

    Kemudian pukul 01.47 WIB berkekuatan 3,1 magnitudo, dan pukul 01.59 WIB dengan kekuatan 3,8 magnitudo.‎ ‎Informasi di akun resmi BMKG menyatakan gempa terasa hingga Palabuhanratu.‎

    Pada Minggu (21/9/2025) pukul 06.27 WIB, otoritas yang sama mencatat adanya gempa bumi darat berkekuatan M2.0 di kedalaman 6 Km berlokasi 6.7 derajat LS – 106.58 derajat BT sekitar 26 km Barat Daya, Kota Bogor, Jawa Barat.

  • BMKG Catat 30 Kali Gempa Susulan di Sukabumi Sejak Dini Hari

    BMKG Catat 30 Kali Gempa Susulan di Sukabumi Sejak Dini Hari

    Bisnis.com, JAKARTA — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa susulan telah terjadi 30 kali setelah terdeteksi terjadi di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat dua kali dengan kekuatan 2,3 SR dan 4 SR pukul 00.30 WIB.

    Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan Gempa berkekuatan M3,8 di wilayah Kec. Kabandungan. Kab. Sukabumi kembali terjadi pagi dini hari tadi, hingga saat ini masih terus terjadi. 

    “Hingga saat ini BMKG sudah mencatat sebanyak 30 kali gempa susulan (aftershocks),” kata Daryono dalam keterangan tertulis, Minggu (21/9/2025). 

    Adapun, titik pusat gempa berada di 25 km timur laut Kabupaten Sukabumi dengan kedalaman 13 km.

    Hasil analisa BMKG menunjukkan bahwa gempabumi ini berkekuatan M 3,8. Episenter terletak pada koordinat 6.75 LS dan 106.58 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 26 km TimurLaut Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.    

    Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas sesar aktif. 

    BMKG mencatat gempa bumi ini merupakan rangkaian susulan dari gempabumi utama dengan kekuatan M4.0 di Kabupaten Sukabumi tanggal 20 September 2025 pada pukul  23:47 WIB. 

    Dampak gempabumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (Shakemap) BMKG dan berdasarkan laporan dari masyarakat, gempabumi ini dirasakan  di wilayah Leuwiliang, Pemijahan dan Kabandungan, Cibadak, Pelabuhanratu.

    “Namun hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempabumi tersebut,” pungkasnya. 

  • BMKG Ungkap Potensi Banjir Rob, Diperkirakan Dua Kali Hingga Akhir September di Pesisir Jatim

    BMKG Ungkap Potensi Banjir Rob, Diperkirakan Dua Kali Hingga Akhir September di Pesisir Jatim

    Surabaya (beritajatim.com) – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Maritim Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya menginformasikan adanya potensi banjir rob yang akan melanda wilayah pesisir Jawa Timur sebanyak dua kali selama akhir bulan September 2025.

    Potensi banjir rob ini dipicu oleh fase bulan baru yang mengakibatkan meningkatkan ketinggian air laut maksimum, terjadi pada rentang tanggal 18-23 September 2025 serta 28-30 September 2025.

    Menurut Koordinator Prakirawan BMKG Maritim Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Ady Hermanto, pasang air laut bisa mencapai ketinggian 130 cm. Pasang ini akan berdampak pada potensi banjir rob di wilayah pesisir Surabaya Barat, Gresik, Lamongan, dan Tuban.

    “Untuk wilayah yang berpotensi terdampak banjir rob sebagian besar di pesisir utara Jawa Timur, antara pukul 08.00-12.00 WIB, dengan ketinggian mulai 130 cm dari permukaan air laut,” kata Ady, Jumat (19/9/2025)

    BMKG turut mengimbau masyarakat khususnya yang tinggal di wilayah pesisir, agar senantiasa waspada, sebab genangan air rob tersebut memiliki sifat korosif dan berpotensi mengganggu aktivitas bongkar muat di pelabuhan.

    “Masyarakat bisa menghindari melewati jalan dan wilayah yang tergenang oleh banjir rob karena airnya bersifat korosif atau mudah membuat karat benda-benda dari metal atau logam,” urainya.

    Selain itu, banjir rob juga bisa mengganggu aktivitas tambak garam dan perikanan darat. Sehingga para pemilik tambak juga diimbau untuk meninggikan tanggulnya agar tidak terdampak kerugian.

    “Untuk pemilik tambak hendaknya meninggikan tanggulnya meminimalisir kerugian karena tambak yang meluber,” bebernya.

    BMKG pun mengingatkan agar masyarakat bisa mengikuti informasi terkini yang disampaikan BMKG, sebelum melakukan aktivitas di wilayah pesisir Jawa Timur. (rma/)

  • Cuaca Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik 21 September 2025, Suhu Capai 34°C

    Cuaca Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik 21 September 2025, Suhu Capai 34°C

    Surabaya (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda kembali merilis prakiraan cuaca untuk wilayah Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik, Minggu, 21 September 2025.

    “Cuaca di Surabaya dan Sidoarjo diprediksi cerah. Sedangkan Gresik, beberapa wilayah diprediksi turun hujan ringan hari ini. Untuk suhu antara 24°C hingga 34°C,” ujar Prakiraan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, Sabtu (20/9/2025).

    Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini

    BMKG Juanda menyebut cuaca di Surabaya sepanjang hari ini cerah. Bahkan terik di pagi hingga sore harinya, termasuk di Kecamatan Bulak, Kenjeran, Mulyorejo, Rungkut, Sukomanunggal, Wonokromo, dan Sambikerep.

    Suhu udara: 25°C – 34°C
    Kelembapan: 49% – 93%
    Kecepatan angin: 8,7 Km/jam dari arah Barat Laut.

    Prakiraan Cuaca Sidoarjo Hari Ini

    Sama seperti Kota Pahlawan, cuaca di Sidoarjo tidak ada tanda akan turun hujan, lantaran diprediksi cerah sepanjang hari ini, termasuk di Kecamatan Tarik, Balongbendo, Tarik, Tulangan, Wonoayu, Sidoarjo, Tanggulangin, dan Sedati.

    Suhu udara: 24°C – 34°C
    Kelembapan: 45%-92%
    Kecepatan angin: 11,6 km/jam dari arah Barat Daya.

    Prakiraan Cuaca Gresik Hari Ini

    Menurut data dari BMKG Juanda, daerah di Gresik cenderung cerah hari ini, termasuk Kecamatan Manyar, Dangkapura, Wringinanom, Gresik, Duduk Sampeyan, dan Benjeng. Adapun di Kecamatan Ujungpangkah diprediksi hujan ringan pada siang harinya.

    Suhu udara: 24°C – 31°C
    Kelembapan: 67%-94%
    Kecepatan angin: 18,4 km/jam dari arah Barat.

    Meski cuaca cenderung cerah, masyarakat disarankan untuk membawa payung atau jas hujan sebagai langkah antisipatif. Mengingat cuaca di wilayah tropis seperti Jawa Timur dapat berubah dalam waktu singkat, penting bagi warga untuk selalu memantau pembaruan informasi cuaca melalui aplikasi resmi BMKG atau layanan cuaca daring lainnya.

    Dengan memahami prakiraan cuaca secara detail, masyarakat di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik dapat menjalani aktivitas hari inidengan lebih aman dan nyaman, termasuk saat memulai aktivitas tempat. [fyi]

  • Terungkap Penyebab Gempa Magnitudo 6,6 Guncang Nabire

    Terungkap Penyebab Gempa Magnitudo 6,6 Guncang Nabire

    Badan Geologi Kementerian ESDM juga mencatat usai gempa bumi utama terjadi sedikitnya 27 gempa bumi susulan dengan magnitudo M 1,5 – M 4,9 dilaporkan masih mengguncang wilayah Nabire dan sekitarnya, yang diperkirakan masih akan bertambah.

    Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), lokasi pusat gempa bumi terletak di darat, pada koordinat 3,47°LS dan 135,49°BT, berjarak sekitar 12 km Baratdaya Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah dengan magnitudo M 6,6 pada kedalaman 24 km.

    Sedangkan lembaga geologi The United States of Geological Survey (USGS) Amerika Serikat, menyebutkan bahwa pusat gempa bumi berada pada koordinat 3,61°LS – 235,53°BT, magnitudo M 6,1 dengan kedalaman 10 km.

    Sedangkan Geoforschung Potsdam GFZ Jerman, melaporkan pusat gempa bumi pada koordinat 3,51°LS – 135,52°BT, magnitudo M 6, 1 dengan kedalaman 30 km.

    Berdasarkan parameter sumber gempa bumi dari USGS, gempa bumi ini memiliki arah bidang sesar (strike) 8° atau relatif berarah Baratdaya – Timurlaut (BD-TL), dengan kemiringan 36° ke arah tenggara. Mekanisme gempa bumi adalah sesar naik dengan komponen oblique mengiri. Sumber gempa bumi diperkirakan berasosiasi dengan aktivitas Pensesaran Naik Weyland (Weyland Overthrust) di wilayah Nabire.

  • Gempa Susulan Berulang Kali Guncang Sukabumi dan Bogor

    Gempa Susulan Berulang Kali Guncang Sukabumi dan Bogor

    Liputan6.com, Jakarta Badan Meteorologi, Klimatologi,dan Geofisika (BMKG) mencatat Kabupaten Sukabumi dan Bogor diguncang gempa susulan berulang kali, usai terjadi gempa magnitudo 4,0 yang mengguncang Sukabumi, Sabtu (20/09/2025) pukul 23.47 WIB.‎

    ‎Koordinat gempa berada pada 6.76 lintang selatan, 106.57 bujur timur, 25 kilometer timur laut Sukabumi, Jawa Barat, dengan kedalaman 10 kilometer.

    ‎Gempa susulan yang berpusat di Sukabumi dengan kekuatan 2,3, 2,5, 2,6, dan 3,8 magnitudo terjadi Minggu mulai pukul 00.00 hingga 01.59 WIB.‎

    Sementara rentetan gempa yang berpusat di Bogor, Jawa Barat, terjadi Minggu mulai pukul 00.18 WIB dengan kekuatan 2,2 magnitudo.

    Selanjutnya pukul 00.22 WIB berkekuatan 2,7 magnitudo, pukul 01.45 WIB dengan kekuatan 2,5 magnitudo.

    Kemudian pukul 01.47 WIB berkekuatan 3,1 magnitudo, dan pukul 01.59 WIB dengan kekuatan 3,8 magnitudo.‎

    ‎Informasi di akun resmi BMKG menyatakan gempa terasa hingga Palabuhanratu.‎

  • Analisis BMKG soal Gempa M 3,8 Guncang Sukabumi

    Analisis BMKG soal Gempa M 3,8 Guncang Sukabumi

    Jakarta

    Gempa bumi dengan kekuatan magnitudo (M) 3,8 mengguncang Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. BMKG menyebut gempa di Sukabumi itu disebabkan oleh aktivitas sesar aktif.

    “Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar aktif,” kata Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono, dalam keterangannya, Minggu (21/9/2025).

    Daryono menyebut gempa di Sukabumi ini terjadi pada pukul 01.59 WIB. Titik episenternya terletak pada koordinat 6.75 lintang selatan dan 106.58 bujur timur, atau tepatnya di darat pada jarak 26 km timur laut Kabupaten Sukabumi dengan kedalaman 8 km.

    “Gempa bumi ini merupakan rangkaian susulan dari gempa bumi utama dengan kekuatan M 4,0 di Kabupaten Sukabumi tanggal 20 September 2025 pada pukul 23.47WIB,” ucap Daryono.

    Daryono mengungkap dampak dari gempa di Sukabumi ini berdasarkan gambar dari peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG dan laporan dari masyarakat.

    “Gempa bumi ini dirasakan di wilayah Leuwiliang, Pemijahan dan Kabandungan dengan Skala Intensitas III MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang). Di Cibadak dengan Skala Intensitas II-III MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang),” ujar Daryono.

    “Di Pelabuhanratu dengan Skala Intensitas II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang – Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu),” tambahnya.

    Hingga saat ini, BMKG belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa bumi tersebut.

    (fas/fas)

  • Gempa M 3,8 Guncang Sukabumi

    Gempa M 3,8 Guncang Sukabumi

    Jakarta

    BMKG melaporkan gempa bumi dengan kekuatan magnitudo (M) 3,8 mengguncang Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Gempa itu berpusat di darat.

    “Pusat gempa berada di darat 26 km timur laut Kabupaten Sukabumi,” tulis BMKG melalui akun X, Minggu (21/9/2025).

    Gempa terjadi pukul 01.59 WIB. Titik koordinat gempa 6,75 lintang selatan dan 106,58 bujur timur. Kedalaman gempa 8 kilometer.

    Getaran dari gempa ini dirasakan dengan skala MMI III di Leuwiliang, Kabandungan, Cibadak dan Pamijahan, serta skala MMI II di Pelabuhanratu.

    Skala MMI II artinya getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang. Sedangkan MMI III artinya getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.

    (fas/fas)

  • Gempa Lagi di Sukabumi Magnitudo 3,8

    Gempa Lagi di Sukabumi Magnitudo 3,8

    Bisnis.com, JAKARTA—Gempa bumi terjadi di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat dengan kekuatan 3,8 SR pada Minggu (21/9/2025) pukul 01.59 WIB.

    Dikutip dari akun X Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Minggu (21/9/2025) pukul 02.27 WIB, gempa terjadi di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat dengan titik pusat gempa berada di 23 km timur laut Kabupaten Sukabumi dengan kedalaman 10 km. 

    “Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data,” ujar BMKG.

    Sebelumnya, pukul 00.02 WIB gempa terjadi sebesar 2,3 SR. Titik pusat gempa berada di 25 km timur laut Kabupaten Sukabumi dengan kedalaman 13 km. 

    Ada pula gempa pada Sabtu (20/9/2025) pukul 23.47 WIB dengan kekuatan 4 SR. Titik pusat gempa berada di darat, yakni 26 km timur laut Sukabumi dengan kedalaman 7 km. Gempa pun terasa di wilayah Pamijahan dan Palabuhanratu.

  • Gempa M 3,8 Guncang Sukabumi

    Gempa M 3,1 Terjadi di Kota Bogor

    Jakarta

    Gempa bumi dengan kekuatan magnitudo (M) 3,1 terjadi di Kota Bogor, Jawa Barat. Gempa ada pada kedalaman 10 kilometer.

    “Gempa Mag:3.1, 27 km barat daya Kota Bogor-Jabar,” tulis BMKG melalui akun X, Minggu (21/9/2025).

    Gempa terjadi pukul 01.47 WIB. Titik koordinat gempa 6,75 lintang selatan dan 106,60 bujur timur.

    “Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data,” jelasnya.

    (fas/fas)