Gempa M 2,5 Guncang Sukabumi, BMKG: Masih Susulan dari Gempa M 4,0
Tim Redaksi
BANDUNG, KOMPAS.com
– Wilayah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, diguncang gempa tektonik pada Jumat (26/9/2025) pukul 17.55 WIB. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa tersebut memiliki magnitudo 2,5.
“Hasil analisa BMKG menunjukkan bahwa gempabumi ini berkekuatan M2,5,” kata Kepala Stasiun Bandung, Teguh Rahayu, melalui keterangannya, Jumat.
BMKG menjelaskan episenter gempa terletak pada koordinat 6,76 LS dan 106,58 BT, atau darat pada jarak 25 kilometer timur laut Kabupaten Sukabumi dengan kedalaman 7 kilometer. Gempa ini merupakan jenis dangkal akibat aktivitas sesar aktif.
Getaran dirasakan di wilayah Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, dengan intensitas II–III MMI. Getaran terasa nyata dalam rumah, benda-benda ringan bergoyang, dan seakan-akan ada truk berlalu.
“Gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas sesar aktif,” ucap Teguh.
Hingga kini belum ada laporan kerusakan bangunan akibat peristiwa tersebut. Teguh menyebut gempa ini masih merupakan rangkaian susulan dari gempa utama berkekuatan M4,0 yang terjadi pada 20 September 2025 pukul 23.47 WIB di Sukabumi.
“Hingga pukul 18.00 WIB, hasil monitoring mencatat sudah terjadi 49 kali gempa susulan dengan magnitudo terbesar M3,8 dan terkecil M1,9,” ujarnya.
BMKG mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Kementrian Lembaga: BMKG
-

Gempa Megathrust Ancam Selatan Jawab, BMKG Tunjuk Wilayah Ini
Jakarta, CNBC Indonesia – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan potensi gempa bumi megathrust berkekuatan M8,8 di selatan Jawa. Bencana itu juga berpotensi memicu tsunami besar.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mencatat terdapat 114 kejadian gempabumi di atas magnitudo 5, dua kali gempa merusak, dan 44 guncangan yang dirasakan masyarakat yang terjadi di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Dengan potensi tersebut, masyarakat diingatkan untuk terus memperkuat kesiapsiagaan menghadapi gempa bumi dan tsunami di DIY.
“Ancaman ini nyata dan bisa terjadi tiba-tiba. Karena itu, kesiapsiagaan harus terus diperkuat,” kata Dwikorita saat membuka Sekolah Lapang Gempabumi dan Tsunami (SLG) di Kulon Progo, dikutip dari laman resmi BMKG, Jumat (26/9/2025).
Dia juga mengatakan SLG adalah wujud kepedulian negara melindungi keselamatan masyarakat dan bencana tersebut.
Kulon Progo sendiri disebut sebagai wilayah strategis. Sebab berada di kawasan rawan bencana dan juga pintu gerbang wisata Yogyakarta dengan keberadaan Yogyakarta International Airport (YIA).
YIA dirancang khusus untuk menghadapi ancaman gempa bumi megathrust dan tsunami.
“Keberadaan YIA adalah simbol kesiapsiagaan bencana. Dengan desain khusus tersebut, Kulon Progo memiliki peluang menjadi contoh daerah tangguh bencana. Ketangguhan inilah yang akan menjaga rasa aman masyarakat sekaligus meningkatkan kepercayaan wisatawan dan investor,” tegas Dwikorita.
BMKG juga melakukan sejumlah program sebagai bentuk penguatan mitigasi. Mulai dari SLG, Masyarakat Siaga Tsunami serta BMKG Goes To School.
Enam desa di DIY telah diakusi sebagai Masyarakat Siaga Tsunami. Program edukasi di sekolah tercatat menjangkau 166 sekolah dengan lebih 20 ribu peserta.
Program tersebut dirancang menumbuhkan kesadaran dan kemampuan masyarakat untuk merespon tanda bahaya dan memahami peringatan dini.
Dwikorita juga menegaskan implementasi 12 indikator Tsunami Ready dari UNESCO-IOC perlu segera diwujudkan di daerah pesisir. Beberapa di antaranya adalah pembangunan rambu evakuasi, peta bahaya tsunami, serta rencana kontinjensi.
“Jika indikator tersebut dipenuhi, target zero victim bukan mustahil tercapai. Kuncinya adalah sinergi pemerintah daerah, masyarakat, dan swasta dalam membangun kesiapsiagaan yang berkelanjutan,” ujarnya.
(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5361920/original/082819500_1758797715-WhatsApp_Image_2025-09-25_at_17.17.52.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Penjelasan Badan Geologi Soal Gempa Destruktif yang Guncang Banyuwangi
Lokasi pusat gempa bumi berada di laut, dengan morfologi wilayah terdekat berupa dataran, berombak, bergelombang, perbukitan, pegunungan.
Kondisi batuan (litologi) penyusun wilayah ini terdiri atas batuan terobosan granit berumur Miosen, Formasi Batu Ampar selang seling batupasir dengan sisipan tuf yang berumur Oligo-Miosen, batuan sedimen berumur Resen, serta aluvium di wilayah pesisir.
“Batuan yang telah mengalami pelapukan dan atau sedimen permukaan berpotensi memperkuat guncangan gempa bumi,” jelas Wafid.
Kekerasan batuan permukaan dipengaruhi oleh umur dan jenis batuan. Batuan yang berumur lebih muda atau yang telah mengalami pelapukan mempunyai kekerasan lebih rendah begitu juga sebaliknya.
Wilayah Banyuwangi dan sekitarnya termasuk dalam kelas tanah C (tanah sangat padat dan batuan lunak), D (tanah sedang), dan sedikit kelas tanah E (tanah lunak).
Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), lokasi pusat gempa bumi terletak pada koordinat 7,82 derajat LS – 114,47 derajat BT, berjarak 46 km timurlaut Banyuwangi, Jawa Timur, dengan magnitudo M5,7 pada kedalaman 12 km.
Sedangkan menurut The United States Geological Survey (USGS) Amerika Serikat, pusat gempa bumi berada pada koordinat 7,948 derajat LS – 114,504 derajat BT, dengan magnitudo M4,9 pada kedalaman 10 km.
Berdasarkan GeoForschungsZentrum (GFZ) Jerman, pusat gempa bumi berada pada koordinat 8,02 derajat LS – 114,53 derajat BT dengan magnitudo Mb 5,4 pada kedalaman 10 km.
-

Gempa Laut Bali Guncang Situbondo, 64 Rumah Rusak di Kecamatan Banyuputih
Situbondo, (beritajatim.com) – Gempa bumi bermagnitudo 5,7 Skala Richter (SR) yang berpusat di Laut Bali, Kamis (25/9/2025) pukul 16.04 WIB, menyebabkan puluhan rumah warga di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, mengalami kerusakan.
Berdasarkan data Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBD Situbondo, guncangan terasa cukup kuat di Kecamatan Banyuputih. Total ada 64 rumah warga terdampak di empat desa, yakni Desa Sumberwaru, Desa Sumberanyar, Desa Sumberejo, dan Desa Wonorejo.
“Gempa cukup terasa hingga membuat warga panik dan berhamburan keluar rumah. Dari hasil asesmen awal, ada 64 unit rumah terdampak dengan tingkat kerusakan ringan hingga berat. Syukurlah tidak ada korban jiwa,” kata Sruwi Hartanto, Kalaksa BPBD Situbondo pada BeritaJatim.com, Jumat (26/9/2025).
Di Desa Sumberwaru, 25 rumah rusak dengan kategori ringan, sedang, hingga berat. Sementara di Desa Sumberanyar tercatat 16 rumah rusak, di Desa Sumberejo 4 rumah rusak, dan di Desa Wonorejo 19 rumah rusak, termasuk satu masjid.
“Kerusakan paling banyak terjadi di Desa Sumberwaru dan Desa Sumberanyar. Beberapa bangunan permanen mengalami keretakan parah, bahkan roboh sebagian,” jelas Sruwi.
Menurut catatan BMKG, pusat gempa berada di koordinat 7,82 Lintang Selatan dan 114,47 Bujur Timur atau sekitar 54 km tenggara Situbondo, dengan kedalaman 12 km. Gempa ini dipastikan tidak berpotensi tsunami.
Meski demikian, getaran kuat membuat warga setempat khawatir dan memilih tetap berada di luar rumah beberapa saat setelah kejadian.
BPBD Situbondo bersama Tim Reaksi Cepat (TRC), aparat kecamatan, Polsek, Koramil, relawan, hingga unsur TNI AL, Basarnas, PMI, dan Tagana telah turun ke lokasi melakukan asesmen cepat.
“Kami sudah melakukan pendataan, koordinasi dengan perangkat daerah, dan menyalurkan bantuan logistik darurat. Tahap berikutnya, tim akan masuk pada jitupasna atau pengkajian kebutuhan pasca bencana,” ujar Sruwi.
BPBD Situbondo mengimbau masyarakat untuk tetap tenang namun waspada terhadap kemungkinan gempa susulan. Warga juga diminta tidak berada di dekat bangunan yang mengalami retakan parah.
“Pemerintah daerah akan mendampingi masyarakat terdampak sampai kondisi pulih. Semua langkah koordinasi lintas sektor terus dilakukan untuk mempercepat pemulihan,” tambah Sruwi.
Hingga Kamis malam, cuaca di wilayah Banyuputih terpantau cerah berawan. Situasi lapangan relatif aman dan terkendali. Warga terdampak sementara mengungsi ke rumah kerabat masing-masing. [awi/aje]
-

Prakiraan Cuaca Ngawi, Magetan, dan Ponorogo Jumat 26 September 2025
Surabaya (beritajatim.com) – Cuaca di Jawa Timur bagian barat diperkirakan akan bergerak dinamis pada Jumat, 26 September 2025. Tiga wilayah yakni Ngawi, Magetan, dan Ponorogo akan mengalami kondisi yang bervariasi sejak pagi hingga malam.
Pagi hari cenderung cerah, sementara menjelang malam langit diprediksi dipenuhi awan. Informasi ini disampaikan langsung oleh prakirawan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, S.Tr.
Cuaca di Ngawi
Ngawi akan mengawali hari dengan cerah berawan pada pukul 06.00 WIB. “Langit cerah akan terlihat jelas sekitar pukul 09.00 WIB, namun kembali berubah berawan pada pukul 12.00 WIB sebelum cerah lagi pada pukul 15.00 WIB,” ungkap Oky.
Malam hari, tepatnya pukul 18.00 hingga 21.00 WIB, cuaca kembali berawan. Suhu udara di wilayah ini berada pada kisaran 25–34 derajat Celcius, dengan angin bertiup dari tenggara berkecepatan 22,5 km/jam dan kelembapan 42–75 persen.
Cuaca di Magetan
Magetan juga diprediksi mengalami perubahan cuaca serupa. Pagi hari dimulai dengan cerah berawan, lalu cerah penuh pukul 09.00 WIB. Siang hingga sore, cuaca bergantian antara cerah berawan dan cerah, sebelum akhirnya berawan saat malam tiba.
“Suhu di Magetan relatif lebih sejuk, dengan titik terendah 23 derajat Celcius dan tertinggi 32 derajat Celcius,” jelas Oky. Angin bertiup dari arah selatan dengan kecepatan 16,8 km/jam dan kelembapan udara 45–78 persen.
Cuaca di Ponorogo
Sementara itu, Ponorogo akan cerah sejak pagi hingga menjelang siang. Pada pukul 12.00 WIB, cuaca berubah menjadi cerah berawan, lalu kembali cerah pada sore hari pukul 15.00 WIB.
Namun, malam harinya cuaca kembali diperkirakan berawan mulai pukul 18.00 hingga 21.00 WIB. Suhu di Ponorogo berada pada rentang 23–32 derajat Celcius, dengan kelembapan cukup tinggi antara 50–95 persen. Angin bertiup dari arah tenggara dengan kecepatan 22,2 km/jam.
Secara umum, cuaca di Ngawi, Magetan, dan Ponorogo pada Jumat esok cenderung stabil dengan pola cerah di siang hari dan berawan saat malam. BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap memperhatikan kondisi cuaca terutama ketika beraktivitas di luar ruangan. [mnd/suf]
-

Update Cuaca Hari Ini di Madiun dan Pacitan: 26 September 2025 Cerah hingga Berawan
Surabaya (beritajatim.com) – Cuaca di wilayah Madiun dan Pacitan pada Jumat, 26 September 2025 diperkirakan akan bervariasi sepanjang hari. Berdasarkan data prakiraan dari BMKG Juanda, kondisi pagi hari umumnya cerah, namun perubahan cuaca mulai terasa ketika memasuki siang hingga malam.
Prakirawan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, S. Tr., menjelaskan bahwa Kota Madiun akan diawali dengan langit cerah berawan pada pukul 06.00 WIB dan berubah menjadi cerah penuh sekitar pukul 09.00 WIB.
“Namun, siang harinya cuaca diprediksi kembali berawan sebelum cerah lagi pada sore pukul 15.00 WIB. Malam hari, langit akan didominasi awan hingga pukul 21.00 WIB,” terangnya pada Kamis (26/9/2025).
Suhu di Kota Madiun berada di kisaran 24–34 derajat Celcius dengan kelembapan mencapai 45–83 persen. Angin bertiup dari arah Selatan dengan kecepatan 18,6 km/jam.
Sementara itu, Kabupaten Madiun juga akan mengalami pola yang hampir serupa. Cuaca cerah akan terlihat pada pagi hari hingga pukul 09.00 WIB. Siang harinya, langit sempat berawan sebelum kembali cerah menjelang sore.
“Ketika malam tiba, kondisi cuaca berpotensi berubah menjadi berawan dan cerah berawan,” jelas Oky.
Suhu udara di Kabupaten Madiun diperkirakan berkisar antara 24–33 derajat Celcius dengan kelembapan 44–81 persen, serta hembusan angin dari arah Barat Daya dengan kecepatan 12 km/jam.
Di sisi lain, Pacitan yang dikenal dengan pesisirnya akan merasakan cuaca cerah terik sejak pagi hingga siang hari. Namun, kondisi berubah saat sore menjelang malam. Pacitan diprakirakan berawan pada sore pukul 15.00 hingga 18.00 WIB, lalu ditutup dengan cuaca kabur pada malam hari.
Suhu udara di Pacitan lebih sejuk dibanding Madiun, yakni antara 20–28 derajat Celcius. Angin bertiup dari arah Utara dengan kecepatan 11 km/jam, sementara kelembapan udara cukup tinggi, mencapai 65–98 persen.
BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap memperhatikan perubahan cuaca, terutama bagi warga yang beraktivitas di luar ruangan pada sore hingga malam hari.
“Cuaca memang cerah di pagi hari, tetapi masyarakat perlu waspada karena perubahan bisa terjadi di siang atau malam,” tutup Oky. [mnd/suf]
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5362122/original/010810200_1758838609-1000455869.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Diguncang Gempa Banyuwangi, 7 Rumah di Kecamatan Wongsorejo Ambruk
Kerusakan lainnya terjadi di Desa Sidowangi Atap dan genting masjid Babul Muttaqin di desa tersebut ambrol hingga materialnya turun ke lantai masjid. Berikutnya, kerusakan juga tercatat di dapur rumah warga di Desa Bajulmati.
BPBD masih berkomunikasi dengan perangkat desa, aparat, dan para relawan di lapangan untuk menghimpun sebanyak mungkin informasi dampak gempa tersebut.
“Ibu Bupati Ipuk terus memantau perkembangan yang terjadi di lapangan. Kami diminta untuk segera melakukan assesment di lapangan,” jelas Danang.
BPBD juga berkoordinasi dengan instansi terkait soal penanganan lanjutan terhadap bangunan milik warga yang menjadi korban bencana itu.
“Untuk korban jiwa nihil. Kerugian berupa materiil akibat kerusakan bangunan,” imbuh Danang.
Di Banyuwangi, gempa dirasakan merata hampir di seluruh wilayah. BMKG menyebut, gempa tidak berpotensi tsunami.
-

Gempa M 4 Guncang Maluku Tenggara Barat
Maluku Tenggara Barat –
Gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 4 terjadi di Kabupaten Maluku Tenggara Barat. Gempa ini ada pada kedalaman 191 km.
“Gempa Mag:4,0,” kata Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) di situsnya, Kamis (26/9/2025).
Gempa terjadi pada pukul 02.03 WIB. Lokasi gempa berada di koordinat 6,43 derajat Lintang Selatan (LS) dan 130,36 derajat Bujur Timur (BT).
Posisi pusat gempa berada di 200 km barat laut Kabupaten Maluku Tenggara Barat. Belum ada laporan kerusakan dari dampak gempa ini.
Belum ada informasi juga soal penyebab timbulnya gempa.
(isa/isa)
-

Sebagian Jakarta cerah berawan pada Jumat malam
Jakarta (ANTARA) –
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan sebagian wilayah DKI Jakarta diselimuti awan tebal pada Jumat pagi.
Dalam akun resmi BMKG di instagram @infobmkg di Jakarta, Jumat menyatakan wilayah yang mengalami cuaca berawan tebal mulai dari Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Selatan dan Kabupaten Kepulauan Seribu di pagi hari.
Sementara Jakarta Timur dan Jakarta Utara diprediksi cerah berawan pada Jumat pagi.
Beranjak pada siang hari, sebagian besar wilayah di DKI Jakarta diperkirakan cerah berawan kecuali Kabupaten Kepulauan Seribu yang diperkirakan berawan.
Cuaca cerah berawan ini terus berlanjut hingga Jumat malam baik Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Jakarta Utara dan Kabupaten Kepulauan Seribu.
Sementara Jakarta Barat dan Jakarta Selatan diprediksi dalam kondisi cuaca berawan pada Jumat malam.
Lalu, untuk suhu di DKI Jakarta diperkirakan berkisar antara 24 hingga 33 derajat Celcius. BMKG juga menyatakan bahwa kecepatan angin berkisar 1-15 kilometer (km) per jam.
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
/data/photo/2024/08/14/66bc21952691a.png?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
