Kementrian Lembaga: BMKG

  • Prakiraan Cuaca Malang Raya Hari Ini Rabu 1 Oktober 2025, Mulai Hujan Ringan

    Prakiraan Cuaca Malang Raya Hari Ini Rabu 1 Oktober 2025, Mulai Hujan Ringan

    Malang (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda memperkirakan cuaca Malang Raya pada Rabu 1 Oktober 2025 di wilayah kabupaten dan kota Malang.

    BMKG Juanda melaporkan bahwa kota Malang pagi hari mulai pukul 07.00 sampai 09.00 WIB cuaca hujan ringan. “Memasuki pukul 10.00 cuaca di kota Malang cuaca masih hujan ringan,” dikutip dari laman resmi BMKG Juanda.

    Cuaca berawan juga terjadi pada siang hari pukul 13.00 WIB. Sore hari cuaca di kota Malang cuaca udara kabut. Malam hari cuaca di kota Malang cuaca udara kabut.

    Hari Kamis (2/10/2025) dini hari cuaca di Malang cuaca cerah. Suhu di kota Malang selama satu hari penuh berada pada rentang 18 sampai 30 derajat celcius. Pagi hari cuaca kembali cerah.

    Sementara itu, wilayah Kabupaten Malang pada Rabu (1/10/2025) pagi hari sebagian besar kecamatan cuaca hujan ringan dan berawan. Gedangan dan Sumbermanjing Wetan cuaca hujan petir.

    Kemudian, pukul 10.00 WIB hingga 13.00 WIB cuaca cerah hujan ringan. Cuaca cerah berawan terjadi di Jabung, Karangploso, Pakis, Singosari, dan Tumpang. Gedangan dan Sumbermanjing Wetan cuaca hujan petir.

    “Pukul 16.00 WIB diperkirakan cuaca sebagian besar kecamatan di kabupaten Malang cuaca berawan. Bantur, Pagak, Tirtoyudo cuaca udara kabut,” dikutip dari laman resmi BMKG Juanda.

    Malam hari pukul 19.00 WIB sampai pukul 22.000 cuaca berawan dan udara kabut. Sementara itu di Karangploso, Lawang, Singosari, Jabung, Pujon, Pagelaran, Poncokusumo, Tumpang, Turen, dan Wagir cuaca berkabut.

    Dini hari Kamis (2/10/2025) wilayah di kabupaten Malang cuaca berawan dan cerah berawan. Cuaca hujan ringan terjadi di Kasembon, Poncokusumo, Wajak, Wagir. Suhu dengan kondisi tersebut selama sehari berada pada rentan angka 19 sampai 24 derajat celcius.

    Kota Batu pada Rabu 1 Oktober 2025 pagi hari diperkirakan cuaca hujan ringan. Pukul 10.00 WIB cuaca berawan. Cuaca berawan terjadi pada siang hari. Sore hari cuaca berawan.

    Kota Batu yang meliputi Batu, Bumiaji, dan Junrejo kabut terjadi pada pukul 19.00. Kemudian malam hari cuaca berawan. Dini hari Selasa, 2 Oktober 2025 cuaca cerah berawan. Pagi hari pukul 07.00 WIB cuaca hujan ringan. Suhu berada pada rentan 16 – 23 derajat celcius. (dan/ted)

  • Hari Kesaktian Pancasila, Berikut Cuaca Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik 1 Oktober 2025

    Hari Kesaktian Pancasila, Berikut Cuaca Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik 1 Oktober 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda kembali merilis prakiraan cuaca untuk wilayah Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik, pada Hari Kesaktian Pancasila, 1 Oktober 2025.

    “Cuaca di Surabaya diprakirakan hujan dini hari, selebihnya berawan dan cerah. Adapun Sidoarjo dan Gresik tidak ada tanda akan turun hujan. Suhu antara 23°C hingga 32°C,” ujar Prakiraan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, Senin (1/10/2025).

    Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini

    BMKG Juanda menyebut cuaca di Surabaya cukup bervariasi hari ini, mulai dari hujan ringan dini hari, berawan, hingga cerah pada malamnya, termasuk di Kecamatan Krembangan, Lakarsantri, Sambikerep, Sawahan, Pabean Cantikan, Kenjeran, Tambaksari, Tandes, Tegalsari, hingga Gayungan.

    Suhu udara: 24°C – 30°C
    Kelembapan: 71% – 96%
    Kecepatan angin: 6,7 Km/jam dari arah Selatan.

    Prakiraan Cuaca Sidoarjo Hari Ini

    Cuaca di Sidoarjo juga cenderung cerah berawan hari ini. Meski malamnya tampak cerah, termasuk di Kecamatan Wonoayu, Prambon, Porong, Krian, Gedangan, Buduran, Balongbendo, Krembung, Tulangan, Waru, dan Jabon.

    Suhu udara: 23°C – 32°C
    Kelembapan: 60%-91%
    Kecepatan angin: 12,8 km/jam dari arah Barat Daya.

    Prakiraan Cuaca Gresik Hari Ini

    Menurut data dari BMKG Juanda, daerah di Gresik tidak ada tanda akan turun hujan, meski cenderung berawan pada pagi hingga siang hari ini. Termasuk Kecamatan Ujungpangkah, Panceng, Tambak, Bungah, Kedamean, Duduksampeyan, Cerme, Menganti, dan Wringinanom.

    Suhu udara: 26°C – 29°C
    Kelembapan: 73%-90%
    Kecepatan angin: 15,6 km/jam dari arah Timur.

    Meski beberapa daerah diprakirakan tidak turun hujan, masyarakat disarankan untuk membawa payung atau jas hujan sebagai langkah antisipatif. Mengingat cuaca di wilayah tropis seperti Jawa Timur dapat berubah dalam waktu singkat, penting bagi warga untuk selalu memantau pembaruan informasi cuaca melalui aplikasi resmi BMKG atau layanan cuaca daring lainnya.

    Dengan memahami prakiraan cuaca secara detail, masyarakat di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik dapat menjalani aktivitas hari inidengan lebih aman dan nyaman, termasuk saat memulai aktivitas tempat. (fyi/ian)

  • Tercatat 4 Gempa Susulan di Sumenep, Terkuat Magnitudo 4,4 
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        1 Oktober 2025

    Tercatat 4 Gempa Susulan di Sumenep, Terkuat Magnitudo 4,4 Surabaya 1 Oktober 2025

    Tercatat 4 Gempa Susulan di Sumenep, Terkuat Magnitudo 4,4
    Tim Redaksi
    SUMENEP, KOMPAS.com
    – Setelah gempa utama mengguncang Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Selasa (30/9/2025) malam, BMKG mencatat empat kali gempa susulan hingga pukul 00.29 WIB dengan magnitudo terbesar 4,4.
    BMKG juga memperbarui kekuatan gempa utama yang semula dilaporkan bermagnitudo 6,5 menjadi magnitudo 6,0 setelah dilakukan analisis lebih lanjut.
    Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mudah percaya pada informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
    “Masyarakat sebaiknya menjauhi bangunan yang retak atau rusak akibat gempa dan memastikan kondisi rumah aman sebelum kembali masuk,” kata Daryono.
    Daryono juga mengungkapkan, gempa di Kabupaten Sumenep termasuk jenis gempa dangkal yang dipicu oleh aktivitas sesar aktif bawah laut.
    Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan pergerakan naik atau
    thrust fault
    , yang menjadi penyebab utama terjadinya guncangan.
    “Karakteristik lokasi dan kedalamannya menunjukkan bahwa gempa dipicu oleh sesar aktif bawah laut dengan mekanisme pergerakan naik,” kata Daryono melalui rilis tertulisnya, Rabu (1/10/2025).
    Dari penelusuran
    Kompas.com
    , sejumlah kerusakan terjadi di tiga desa di Kecamatan Gayam.
    Namun, hingga kini belum ada jumlah pasti bangunan yang rusak dan berapa kerugiannya.
    Tim Kecamatan Gayam masih terus melakukan pendataan akibat gempa tersebut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • BMKG Ungkap Penyebab Gempa di Sumenep 
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        1 Oktober 2025

    BMKG Ungkap Penyebab Gempa di Sumenep Surabaya 1 Oktober 2025

    BMKG Ungkap Penyebab Gempa di Sumenep
    Tim Redaksi
    SUMENEP, KOMPAS.com
    – Gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,0 mengguncang wilayah Sumenep dan Pulau Sapudi, Jawa Timur, Selasa (30/9/2025) pukul 23.49 WIB.
    Episenter gempa berada di laut, sekitar 58 kilometer tenggara Sumenep pada kedalaman 12 kilometer.
    Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono menyebut, gempa di Sumenep termasuk jenis gempa dangkal yang dipicu aktivitas sesar aktif bawah laut.
    Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan pergerakan naik atau
    thrust fault,
    yang menjadi penyebab utama terjadinya guncangan.
    “Karakteristik lokasi dan kedalamannya menunjukkan bahwa gempa dipicu oleh sesar aktif bawah laut dengan mekanisme pergerakan naik,” kata Daryono melalui rilis tertulisnya, Rabu (1/10/2025).
    Guncangan gempa, kata Daryono, dirasakan kuat di Pulau Sapudi dengan intensitas V–VI MMI hingga menyebabkan kerusakan ringan.
    “Semua orang merasakan getaran dan terjadi kerusakan ringan,” ucap dia.
    Sementara itu, wilayah Sumenep, Pamekasan, dan Surabaya merasakan getaran pada skala III–IV MMI.
    “Di wilayah itu, getaran dirasakan nyata dalam rumah,” kata dia. 
    Adapun di daerah lain, seperti Denpasar, Banyuwangi, hingga Lombok merasakan getaran lebih lemah.
    Dalam rilisnya, BMKG memastikan gempa ini tidak berpotensi tsunami.
    Sebelumnya, gempa bumi bermagnitudo 6,5 mengguncang wilayah Sumenep, Jawa Timur, Selasa (30/9/2025) malam, pukul 23.49 WIB.
    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat pusat gempa berada di koordinat 7,25 Lintang Selatan dan 114,22 Bujur Timur, dengan kedalaman 11 kilometer.
    Namun, dari hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo 6,0 skala Richter.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gempa di Sumenep, Getaran Terasa sampai Pasuruan 
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        1 Oktober 2025

    Gempa di Sumenep, Getaran Terasa sampai Pasuruan Surabaya 1 Oktober 2025

    Gempa di Sumenep, Getaran Terasa sampai Pasuruan
    Tim Redaksi
    PASURUAN, KOMPAS.com
    – Gempa dengan skala magnitudo 6,5 yang terjadi 50 kilometer tengara Sumenep, Jawa Timur, terasa hingga di Kota dan Kabupaten Pasuruan pada Selasa (30/9/2025).
    Warga jelas merasakan getaran tersebut hingga keluar teras rumah.
    Namun, belum ada laporan dampak kerusakan di Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota ataupun Kabupaten Pasuruan.
    “Iya, saya merasakan saat duduk di kamar, saya kira ada orang mengganggu. Saya sempat takut,” kata Diana Rahmawati, warga Bugul Kidul, Kota Pasuruan, Rabu (1/10/2025) subuh.
    Karena khawatir, dia membangunkan suaminya untuk keluar kamar ke teras rumah guna memastikan getaran tersebut.
    “Kemudian saya lihat di
    handphone
    , ternyata ada informasi di
    website
    -nya BMKG tentang lindu (gempa),” katanya.
    Terpisah, Kalaksa BPBD Kabupaten Pasuruan Sugeng Hariyadi menyebutkan, belum ada laporan mengenai dampak kerusakan akibat gempa yang terjadi pukul 23.49 WIB itu. 
    “Seperti warga di daerah Lumbang, daerah atas juga merasakan gempa. Dan ramai yang kasih informasi via WA. Belum ada laporan kerusakan rumah. Semoga saja tidak ada,” katanya. 
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sedia payung! Cuaca DKI diprakirakan hujan pada Rabu

    Sedia payung! Cuaca DKI diprakirakan hujan pada Rabu

    Jakarta (ANTARA) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan seluruh wilayah Jakarta diguyur hujan pada Rabu siang hingga malam.

    Melalui akun media sosial resminya, BMKG memprakirakan Jakarta Barat akan berawan tebal pada pagi pukul 07.00 hingga 10.00 WIB.

    Hujan ringan akan mulai turun di wilayah ini pada 13.00 hingga 19.00 WIB. Sementara pada pukul 22.00 WIB, BMKG memprakirakan wilayah ini akan mulai berpetir. Rata-rata suhu di Jakarta Barat sekitar 24-29 derajat Celcius.

    Sementara itu, Jakarta Pusat dan Jakarta Timur juga diprakirakan berawan tebal pada pagi pukul 07.00 hingga 10.00 WIB.

    Sama seperti di Jakarta Barat, hujan ringan akan mulai turun di kedua wilayah ini pada 13.00 hingga 19.00 WIB dan akan mereda pada 22.00 WIB. Rata-rata suhu di wilayah ini sekitar 24-30 derajat Celcius.

    Di Jakarta Selatan, BMKG memprakirakan cuaca berawan pada 07.00 hingga 10.00 WIB. Hujan akan mulai turun sekitar 13.00 hingga 19.00 dengan intensitas ringan hingga berpetir.

    Hujan akan mulai reda di wilayah ini pada 22.00 WIB. Rata-rata suhu di wilayah ini sekitar 24-30 derajat Celcius.

    Kemudian Jakarta Utara juga diprakirakan diselimuti awan tebal pada 07.00 hingga 10.00 WIB. Hujan akan mulai turun sekitar 13.00 hingga 16.00 WIB.

    Meski sempat reda pada 19.00 WIB, namun BMKG memprakirakan cuaca akan berpetir di wilayah ini pada 22.00 WIB. Rata-rata suhu di wilayah ini sekitar 25-29 derajat Celcius.

    Terakhir di Kepulauan Seribu, hujan petir diprakirakan turun mulai 07.00 hingga 22.00 WIB. Intensitas hujan di wilayah ini akan menurun pada 13.00 hingga 19.00 WIB.

    Namun, hujan petir akan kembali mengguyur pada 22.00 WIB. Rata-rata suhu di wilayah ini sekitar 26-28 derajat Celcius.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Eka Arifa Rusqiyati
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Getaran Terasa di Blitar, Bali hingga Lombok

    Getaran Terasa di Blitar, Bali hingga Lombok

    Jakarta

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat telah terjadi sejumlah gempa susulan usai gempa magnitudo (M) 6,5 yang mengguncang Sumenep, Madura, Jawa Timur. Getaran gempa M 6,5 terasa hingga ke wilayah Bali dan Lombok.

    “Gempa susulan sebanyak empat kali ini, terjadi hingga pukul 00.29 WIB, Rabu pagi, dari kejadian awal pada pukul 23.49 WIB pada Selasa (30/9) malam, dengan magnitudo terbesar 4,4,” kata Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, dilansir Antara, Rabu (1/10/2025).

    Pusat gempa yang terjadi di kabupaten paling timur Pulau Madura tersebut berada pada koordinat 7,25 LS, 114,22 BT, dengan episenter gempa berada di laut 50 Km tenggara Sumenep dan Pulau Sapudi, Sumenep, di kedalaman 11 Km.

    Menurut Daryono, jenis gempa bumi yang terjadi di Sumenep itu adalah gempa tektonik, yakni gempa dangkal yang disebabkan adanya aktivitas sesar aktif bawah laut.

    “Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Pulau Sapudi V-VI MMI (Semua orang merasakan getaran dan terjadi kerusakan ringan), daerah Sumenep, Pamekasan dan Surabaya dengan skala intensitas III-IV MMI, Getaran dirasakan nyata dalam rumah,” katanya.

    Getaran gempa juga dirasakan di daerah Tuban, Denpasar, dan Gianyar dengan skala intensitas III MMI, daerah Tabanan, Buleleng, Kuta dan Banyuwangi dengan skala intensitas II-III MMI.

    Daerah lain yang terpantau juga merasakan getaran gempa di Sumenep dan Pulau Sapudi itu adalah Lombok Utara, Kota Mataram, Lombok Tengah, Malang dan Blitar dengan skala intensitas II MMI.

    “Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,” katanya, menjelaskan.

    Pihak BMKG mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Warga terdampak juga diminta untuk menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

    “Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi,” katanya.

    Halaman 2 dari 2

    (rfs/rfs)

  • Penjelasan BMKG soal Gempa Bumi di Sumenep yang terasa hingga Denpasar

    Penjelasan BMKG soal Gempa Bumi di Sumenep yang terasa hingga Denpasar

    Bisnis.com, JAKARTA— Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan soal gempa bumi di Sumenep, Jawa Timur yang terasa hingga Lumajang.

    Melalui akun X resminya, Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menjelaskan soal gempa bumi di Sumenep. Dia menyebut bahwa gempa bumi di Sumenep memiliki magnitudo 6 dan dirasakan hingga ke beberapa wilayah dengan kekuatan gempa berbeda. 

    Dari data yang disampaikan, gempa dengan kategori lemah terasa di Bali, yakni Tabanan, Buleleng, Kuta, Denpasar, dan Gianyar Lalu, gempa lemah juga terasa di Banyuwangi, Bangkalan, Probolinggo, Lumajang, Jember, Sidoarjo, dan Tuban. 

    Gempa lemah hingga sedang dirasakan di Situbondo, Sampang, Pamekasan dan Surabaya. Sementara itu, gempa dengan kekuatan sedang dan kuat terasa di Sumenep dan Pulau Sapudi.

    Dia menyebut bahwa gempa bumi yang terjadi adalah jenis gempa tektonik, dangkal akibat aktivitas sesar aktif di bawah laut. Gempa ini terjadi pada Selasa (30/9/2025) pukul 23.49 WIB dengan kedalaman 12 km yang berlokasi di laut pada jarak 58 km Sumenep. 

    “Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault),” ujarnya. 

    Gempa ini bukanlah satu-satunya yang terjadi. Daryono mencatat ada empat gempa susulan yang terjadi pada rentang waktu yang berdekatan.

    “Hingga (Rabu, 1 Oktober 2025) pukul 00.29 WIB, hasil monitoring BMKG terhadap Gempa Madura-Pulau Sapudi M6 menunjukkan adanya empat aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitudo terbesar M4,4,” katanya.

  • Getaran Terasa di Blitar, Bali hingga Lombok

    Sejumlah Gempa Susulan Terjadi di Sumenep Madura

    Jakarta

    Gempa mangnitudo (M) 6,5 mengguncang wilayah Sumenep, Madura. Sejumlah gempa susulan terjadi di Sumenep.

    Berdasarkan data BMKG di akun media sosial X, Rabu (1/10/2025), gempa M 6,5 terjadi pada Selasa (30/9) pukul 23.49 WIB dengan titik koordinat 7,25 LS, 114,22 BT, kedalaman gempa 11 Km.

    “Tidak berpotensi tsunami,” tulis BMKG.

    Kemudian terjadi sejumlah gempa susulan yang tercatat pada Rabu (1/10) dini hari, sebagai berikut:

    Gempa M 3,2, pukul 00.08 WIB, kedalaman 10 Km
    Gempa M 2,9, pukul 00.11 WIB, kedalaman 12 Km
    Gempa M 4,3, pukul 00:15 WIB, kedalaman 15 Km
    Gempa M 2,7, pukul 00:27 WIB, kedalaman 10 Km
    Gempa M 2,9, pukul 00:29 WIB, kedalaman 26 Km
    Gempa M 3,4, pukul 00:41 WIB, kedalaman 13 Km
    Gempa M 3,6, pukul 00:46 WIB, kedalaman 13 Km
    Gempa M 2,5, pukul 00:49 WIB, kedalaman 19 Km
    Gempa M 3,0, pukul 00:56 WIB, kedalaman 16 Km
    Gempa M 2,7, pukul 01:04 WIB, kedalaman 15 Km

    (rfs/rfs)

  • Gempa M 6,5 Guncang Sumenep Madura

    Gempa M 6,5 Guncang Sumenep Madura

    Jakarta

    Gempa magnitudo (M) 6,5 mengguncang di Sumenep, Madura. Gempa terjadi 50 Km Tenggara Sumenep.

    “Tidak berpotensi tsunami,” tulis BMKG di akun X, Rabu (1/10/2025).

    Gempa terjadi pada Selasa (30/9) pukul 23.49 WIB dengan titik koordinat 7,25 LS, 114,22 BT. Kedalaman gempa 11 Km.

    Belum diketahui korban jiwa hingga kerusakan fasilitas akibat gempa yang terjadi di Sumenep.

    (rfs/rfs)