Kementrian Lembaga: BMKG

  • Jakarta Panas Mendidih 35 Derajat Celsius, BMKG Ungkap Penyebabnya

    Jakarta Panas Mendidih 35 Derajat Celsius, BMKG Ungkap Penyebabnya

    CNBC Indonesia – Cuaca panas ekstrem tengah melanda sejumlah wilayah Indonesia dalam beberapa hari terakhir. Suhu udara di berbagai kota besar tercatat mencapai 35 hingga 36 derajat Celsius.

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan, fenomena suhu tinggi yang dirasakan masyarakat saat ini disebabkan oleh beberapa faktor utama.

    Faktor pertama adalah pergeseran semu Matahari ke selatan Indonesia, yang menyebabkan peningkatan intensitas radiasi matahari di wilayah Indonesia bagian selatan.

    Selain itu, minimnya tutupan awan membuat sinar Matahari langsung menyentuh permukaan Bumi tanpa banyak hambatan.

    BMKG mencatat, masa pancaroba atau peralihan dari musim kemarau ke musim hujan juga turut memicu peningkatan suhu udara.

    “Masa pancaroba, yaitu peralihan dari musim kemarau ke musim hujan, yang biasanya ditandai dengan suhu udara yang tinggi dan cuaca yang tidak menentu,” ujar Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto dalam keterangan tertulis yang diterima CNBC Indonesia, Selasa (14/10/2025).

    Adapun wilayah yang paling terdampak antara lain:

    DKI Jakarta dengan suhu mencapai 35 derajat Celsius.

    Surabaya dan Sidoarjo, Jawa Timur hingga 36 derajat Celsius.

    Semarang, Grobogan, dan Sragen (Jawa Tengah) dengan suhu antara 34-35 derajat Celsius.

    Bali dan Nusa Tenggara mencatat suhu sekitar 35 derajat Celsius.

    BMKG memprediksi cuaca panas ekstrem ini akan mulai mereda pada akhir Oktober hingga awal November 2025, seiring dengan meningkatnya tutupan awan dan datangnya musim hujan.

    Sebagai langkah antisipasi, BMKG mengimbau masyarakat untuk menghindari paparan langsung sinar matahari antara pukul 10.00 hingga 16.00 WIB, menggunakan pelindung diri seperti topi, payung, dan sunscreen, serta memperbanyak konsumsi air putih agar terhindar dari dehidrasi.

    “Bagi masyarakat yang banyak beraktivitas di luar ruangan, sebaiknya mengurangi kegiatan fisik berat pada siang hari, terutama bagi anak-anak dan lansia,” kata Guswanto.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Waspada Cuaca Panas Ekstrem, Begini Cara Menjaga Tubuh Agar Tetap Fit

    Waspada Cuaca Panas Ekstrem, Begini Cara Menjaga Tubuh Agar Tetap Fit

    Jakarta

    Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan cuaca panas ekstrem banyak dikeluhkan masyarakat. Berdasarkan pantauan melalui Accuweather, suhu per Selasa (14/10/2025) ada di 34 derajat Celsius, dengan realfeel shade 36 derajat dan kualitas udara yang kurang sehat.

    Menurut Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, cuaca panas ekstrem kemungkinan akan mereda di akhir Oktober hingga November 2025. Cuaca panas ekstrem ini dipicu oleh pergeseran semu matahari ke selatan Indonesia.

    “Ini seiring masuknya musim hujan dan peningkatan tutupan awan,” bebernya pada wartawan, Selasa (14/10).

    Fenomena ini menyebabkan tutupan awan berkurang, sehingga sinar matahari langsung terasa di permukaan. Selain itu, radiasi matahari meningkat, terutama di wilayah daratan seperti Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.

    Selain itu, kata dia, Indonesia saat ini tengah berada dalam masa pancaroba, yakni peralihan dari musim kemarau ke musim hujan. Dia mengatakan hal ini kerap ditandai dengan cuaca yang tak menentu.

    Cara Menjaga Tubuh Tetap Fit

    Untuk mencegah agar tak mudah tumbang, praktisi kesehatan dr Andi Khomeini Takdir mengingatkan yang mengalami batuk dan pilek untuk menggunakan masker, memperbaiki asupan nutrisi, dan istirahat yang cukup agar tidak menularkan orang lain.

    “Kalau sudah istirahat, makannya bagus, tetapi masih lemas sebaiknya segera ke dokter,” kata pria yang akrab disapa dr Koko pada detikcom, Rabu (8/10)

    dr Koko menyaranka mengonsumsi vitamin. Ia menyarankan untuk mengonsumsi vitamin seperti zinc dan vitamin D yang membantu imun tubuh berfungsi dengan baik.

    Selain itu, dr Koko juga menyarankan beberapa herbal yang bisa dikonsumsi. Misalnya, minum perasan jeruk nipis dengan madu atau wedang jahe demi mencegah batuk berlanjut.

    “Soal herbal sebenarnya saya kurang jago. Tapi, yang biasa saya konsumsi adalah jahe dan madu,” pungkasnya.

    Di sisi lain, Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto beberapa waktu lalu memberikan lima hal yang bisa dilakukan demi menghindari risiko di tengah cuaca panas ekstrem agar tak tumbang

    1. Pastikan tetap terhidrasi dengan cara rutin minum air putih secara berkala, meski tidak merasa haus untuk mencegah dehidrasi.

    2. Membatasi aktivitas luar ruangan, utamanya pada rentang waktu 11.00 hingga 15.00 WIB. Bila tetap perlu ke luar rumah, disarankan menggunakan topi, payung, hingga pakaian yang ringan.

    “Menghindari paparan sinar matahari langsung pada siang hari dapat mengurangi risiko heat stroke,” tuturnya beberapa waktu lalu.

    3. Bila memungkinkan, gunakanlah kipas atau pendingin udara di dalam ruangan untuk menjaga tubuh tetap stabil. Memilih tempat-tempat publik yang memiliki AC, untuk bisa meredakan suhu ekstrem.

    4. Kelompok rentan, seperti lansia, anak-anak, dan orang dengan kondisi kesehatan kronis rentan pada serangan panas. Maka dari itu, perlu mendapatkan perhatian khusus, sehingga terhindar dari kemungkinan heatstroke maupun komplikasi kesehatan lainnya.

    5. Memantau laporan dan prediksi cuaca sebelum ke luar rumah juga perlu dilakukan. Akses informasi bisa didapat melalui kanal media sosial @infoBMKG maupun website resmi mereka https://www.bmkg.go.id, juga call center BMKG (196).

    Halaman 2 dari 2

    (sao/suc)

  • Hujan ringan diprakirakan guyur Jaksel dan Jaktim Selasa sore

    Hujan ringan diprakirakan guyur Jaksel dan Jaktim Selasa sore

    Jakarta (ANTARA) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan hujan ringan mengguyur wilayah Jakarta Selatan (Jaksel) dan Jakarta Timur (Jaktim) pada Selasa sore.

    BMKG melalui laman Instagram resmi @infobmkg merinci, Jakarta Barat cerah berawan Selasa pagi, kemudian berawan pada siang hingga sore hari. Lalu pada malam hari, wilayah itu kembali cerah berawan. Suhu rata-rata Jakarta Barat hari ini 28 derajat Celcius.

    Jakarta Pusat juga diperkirakan cerah berawan pada Selasa pagi, lalu berawan pada siang hingga sore hari. Pada malam harinya, kembali cerah berawan. Suhu rata-rata wilayah tersebut 28 derajat Celcius.

    Jakarta Selatan diprakirakan cerah berawan Selasa pagi, kemudian berawan tebal pada siang hari. Pada sore hari, wilayah itu diprediksi hujan ringan dan kembali cerah berawan pada malam hari. Suhu rata-rata Jakarta Selatan 28 derajat Celcius.

    Jakarta Timur juga cerah berawan pada Selasa pagi, lalu berawan pada siang hari. Pada sore hari, wilayah itu diprakirakan diguyur hujan ringan, lalu kembali cerah berawan pada malam harinya. Suhu di Jakarta Timur sekitar 28 derajat Celcius.

    Jakarta Utara cerah juga diprediksi berawan Selasa pagi, kemudian berawan pada siang hari. Pada malam harinya, wilayah itu kembali cerah berawan. Suhu rata-rata Jakarta Utara 28 derajat Celcius.

    Sementara itu, Kepulauan Seribu diperkirakan hujan ringan pada pagi hingga siang hari. Kemudian pada sore hari, wilayah itu berawan tebal hingga malam hari. Suhu rata-rata Kepulauan Seribu 28 derajat Celcius.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Terasa Sangat Panas Beberapa Hari Terakhir

    BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Terasa Sangat Panas Beberapa Hari Terakhir

     

    Liputan6.com, Jakarta – Belakangan ini temperatur di sejumlah daerah di Indonesia terasa begitu panas. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap, temperatur terasa sangat panas karena posisi matahari sekarang sudah bergeser di selatan wilayah Indonesia.

    Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto, Senin 913/10/2025), menjelaskan temperatur ideal untuk wilayah perkotaan rata-rata maksimum adalah 31-34 derajat Celcius.

    “Saat ini kenapa terlihat panas? Karena di sisi selatan matahari sekarang itu udah bergeser di selatan wilayah Indonesia,” jelasnya.

    “Ini juga menyebabkan pertumbuhan awan hujan itu juga sudah jarang di wilayah selatan,” tambahnya.

    Minimnya pertumbuhan awan menyebabkan tidak ada awan yang menutup sinar matahari sehingga terasa secara langsung. Hal itu menyebabkan cuaca panas di sejumlah wilayah Indonesia terasa lebih panas dari biasanya.

    Terkait potensi hujan, Guswanto menjelaskan, Indonesia sudah memasuki musim hujan sejak Agustus. Namun, karena wilayah yang luas maka periode musim hujan tidak dialami serentak di seluruh daerahnya.

    Menurut prakiraan BMKG, sekitar bulan November hampir semua daerah di Indonesia sudah mengalami musim hujan. BMKG juga memprakirakan potensi cuaca ekstrem di sejumlah wilayah dalam sepekan ke depan, termasuk di wilayah Sumatera Utara serta di wilayah Jawa bagian tengah.

    “Nanti di Desember, Januari, Februari itu sudah serentak,” jelasnya.

    Sebelumnya, prakiraan BMKG memperlihatkan temperatur tinggi di sejumlah kota pada Senin (13/10/2025), yang berkisar antara 27 sampai 35 derajat Celcius. Termasuk wilayah Serang, Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya yang memiliki temperatur 32 sampai 35 derajat Celcius.

     

     

  • Sumenep Diguncang 6 Kali Gempa Beruntun Siang Ini, Getaran hingga ke Malang

    Sumenep Diguncang 6 Kali Gempa Beruntun Siang Ini, Getaran hingga ke Malang

    Bisnis.com, JAKARTA – Sumenep Jawa Timur diguncang gempa magnitudo 5,0 siang ini.

    Berdasarkan data dari BMKG gempa terjadi pada pukul 14:10:31 WIB.

    Adapun pusat gempa yakni di titik lokasi 7.28 LS, 114.14 BT (Pusat gempa berada di laut 47 km Tenggara Sumenep).

    Gempa dengan kedalaman 14 Km itu dirasakan di Pasuruan, Pamekasan, Sapudi, Kota Malang, dan Kab. Sumenep.

    Berikut kejadian gempa di Sumenep hari ini

    Gempa Mag:5.0, 13-Oct-2025 14:10:31WIB, Lok:7.28LS, 114.14BT (47 km Tenggara SUMENEP-JATIM), Kedlmn:14 Km

    Gempa Mag:2.6, 13-Oct-2025 14:32:41WIB, Lok:7.25LS, 114.16BT (45 km Tenggara SUMENEP-JATIM), Kedlmn:10 Km

    Gempa Mag:2.5, 13-Oct-2025 14:34:34WIB, Lok:7.28LS, 114.09BT (44 km Tenggara SUMENEP-JATIM), Kedlmn:10 Km

    Gempa (UPDATE) Mag:5.0, 13-Okt-25 14:10:31 WIB, Lok:7.28 LS, 114.14 BT (Pusat gempa berada di laut 47 km Tenggara Sumenep), Kedlmn:14 Km Dirasakan (MMI) II – III Pasuruan, II – III Pamekasan, II-III Sapudi, II Kota Malang

    Gempa Mag:2.2, 13-Oct-2025 14:47:34WIB, Lok:7.30LS, 114.12BT (47 km Tenggara SUMENEP-JATIM), Kedlmn:12 Km

  • Gempa M5,0 Guncang Sumenep, Getaran Terasa Sampai di Malang

    Gempa M5,0 Guncang Sumenep, Getaran Terasa Sampai di Malang

     

    Liputan6.com, Jakarta – Gempa magnitudo 5,0 mengguncang wilayah Sumenep Jatim, Senin (13/10/2025), pukul 14.10.31 WIB. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, lokasi gempa Sumenep ini berada pada koordinat 7.28 LS, 114.14 BT, dengan episenter gempa berada di laut 47 km tenggara Sumenep.

    “Kedalaman gempa 14 km,” tulis BMKG.

    BMKG menyebutkan, gempa dirasakan antara lain pada skala (MMI), antara lain  II – III Pasuruan, II – III Pamekasan, II-III Sapudi, II Kota Malang.

    BMKG memastikan gempa tidak berpotensi tsunami.

    Belum ada laporan kerusakan akibat gempa, namun warga diimbau tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya gempa susulan.

  • Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Sumenep Jatim

    Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Sumenep Jatim

     

    Liputan6.com, Jakarta – Gempa Magnitudo 5,0 mengguncang wilayah Sumenep Jatim, Senin siang (13/10/2025), pukul 14.10.31 WIB. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, lokasi gempa Sumenep ini berada pada koordinat 7.28LS, 114.14BT, dengan episenter gempa berada di laut 47 km tenggara Sumenep, Jatim.

    “Kedalaman gempa 14 km,” tulis BMKG.

    BMKG menyebutkan gempa tidak berpotensi tsunami.

    Belum ada laporan kerusakan akibat gempa, namun warga diimbau tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya gempa susulan. 

  • Mengenal Udara Kabur dan Penyebabnya, Fenomena yang Diprediksi BMKG Terjadi di Surabaya – Page 3

    Mengenal Udara Kabur dan Penyebabnya, Fenomena yang Diprediksi BMKG Terjadi di Surabaya – Page 3

    Guswanto menyebut, udara kabur diprediksi hanya terjadi di Surabaya hari ini. Sementara wilayah lain di Pulau Jawa seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan Serang justru diperkirakan mengalami hujan ringan.

    Namun, ada fenomena serupa udara kabur di luar Pulau Jawa. Di Pekanbaru misalnya, diprediksi mengalami kabut atau asap, yang secara visual mirip dengan udara kabur.

    Wilayah lain seperti Banda Aceh, Medan, Padang, dan Palembang diperkirakan hujan ringan, bukan kabur.

    “Jadi, untuk hari ini, Surabaya menjadi satu-satunya kota di Jawa yang disebut mengalami udara kabur secara eksplisit. Ini bisa jadi karena faktor lokal seperti polusi, kelembapan, atau partikel aerosol yang tinggi,” kata Guswanto.

  • BMKG Prediksi Terjadi Udara Kabur di Surabaya Hari Ini – Page 3

    BMKG Prediksi Terjadi Udara Kabur di Surabaya Hari Ini – Page 3

    Untuk Pulau Sulawesi, cuaca berawan diprediksi BMKG terjadi di Manado, berawan tebal di Makassar dan Kendari, hujan ringan di Gorontalo dan Palu serta hujan intensitas sedang di Mamuju.

    Di Indonesia bagian timur, Putri menjelaskan bahwa cuaca berawan diprediksi BMKG dialami di Manokwari dan Ambon, hujan ringan di Ternate, Sorong, Nabire, Jayawijaya, Jayapura dan Merauke.

    Dia juga memperingatkan suhu maksimum yang tinggi di sejumlah kota, berkisar antara 27 sampai 35 derajat Celcius.

    “Bagi yang tinggal di Serang, Surabaya, Semarang, Yogyakarta dan sekitarnya waspadai terhadap suhu yang diprediksi berkisar antara 32 hingga 35 derajat Celcius terutama yang beraktivitas di luar ruangan,” ujarnya.

     

  • BMKG Prediksi Cuaca Ngawi, Magetan, dan Ponorogo Senin 13 Oktober 2025: Cerah di Pagi, Berawan Jelang Sore

    BMKG Prediksi Cuaca Ngawi, Magetan, dan Ponorogo Senin 13 Oktober 2025: Cerah di Pagi, Berawan Jelang Sore

    Surabaya (beritajatim.com) – Cuaca di wilayah barat Jawa Timur tampaknya akan berjalan cukup bersahabat hari ini, Senin (13/10/2025). Berdasarkan informasi dari BMKG Juanda, prakirawan Oky Sukma Hakim, S.Tr., menyampaikan bahwa Ngawi, Magetan, dan Ponorogo akan mengalami cuaca cerah di pagi hari dan berubah berawan pada siang hingga sore.

    Untuk wilayah Ngawi, Oky menjelaskan bahwa cuaca cerah akan berlangsung sejak pukul 06.00 hingga 09.00 WIB. Memasuki siang hari, tepatnya pukul 12.00 WIB, kondisi langit akan berubah menjadi cerah berawan, kemudian berawan penuh pada sore hari.

    “Menjelang malam, langit Ngawi kembali tampak cerah,” ujar Oky.

    Adapun suhu udara di wilayah ini berkisar antara 24–35 derajat Celcius, dengan kelembapan 43–96 persen, serta angin berhembus dari arah utara dengan kecepatan sekitar 11,6 km/jam.

    Berpindah ke Magetan, pola cuaca yang terjadi tidak jauh berbeda. Sejak pagi hingga menjelang siang, langit terlihat cukup bersih, namun pada pukul 12.00 WIB, awan mulai menutupi sebagian besar wilayah tersebut.

    Suhu udara di Magetan diperkirakan berada di kisaran 22–32 derajat Celcius, dengan kelembapan antara 48–90 persen, dan angin bertiup dari tenggara sekitar 8,9 km/jam.

    Sementara itu, Ponorogo juga akan mengalami cuaca cerah pada pagi hari hingga pukul 09.00 WIB. Lalu pada siang hingga sore, langit diperkirakan berawan, dan malam harinya akan cerah sebagian sekitar pukul 21.00 WIB.

    “Suhu di wilayah ini diprediksi mencapai 24–33 derajat Celcius ya, kalau untuk kelembapannya sekitar 48–96 persen,” tambah Oky.

    Oky mengingatkan masyarakat agar tetap memperhatikan perkembangan cuaca, terutama bagi mereka yang beraktivitas di luar ruangan.

    “Meskipun sebagian besar wilayah diprediksi cerah, perubahan cuaca bisa saja terjadi. Jadi, ada baiknya tetap membawa perlengkapan seperti topi atau payung kecil,” jelasnya.

    Secara umum, cuaca di tiga wilayah tersebut diperkirakan cukup mendukung berbagai kegiatan masyarakat. BMKG mengimbau warga untuk tetap memantau pembaruan prakiraan cuaca agar bisa menyesuaikan aktivitas dengan kondisi terkini.[mnd/aje]