Kementrian Lembaga: BMKG

  • Sampai Kapan Cuaca Panas Melanda RI? Ini Penjelasan BMKG

    Sampai Kapan Cuaca Panas Melanda RI? Ini Penjelasan BMKG

    Jakarta

    Direktur Meteorologi Publik Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Andri Ramdhani mengatakan cuaca panas yang terjadi disebabkan oleh sejumlah faktor meteorologis. Salah satu penyebab utamanya adalah posisi gerak semu matahari yang pada bulan Oktober telah berada sedikit di selatan ekuator.

    “Posisi ini membuat wilayah Indonesia bagian tengah dan selatan menerima penyinaran matahari yang lebih intens sehingga suhu udara terasa lebih tinggi, terutama pada siang hari,” ucapnya saat dihubungi detikcom, Rabu (15/10/2025).

    Selain itu, lanjutnya, penguatan angin timuran atau Monsun Australia turut membawa massa udara kering dan hangat dari Benua Australia menuju wilayah Indonesia. Kondisi ini mengurangi pembentukan awan dan membuat cuaca cenderung cerah.

    Radiasi matahari mencapai permukaan bumi secara maksimal dan radiasi balik dari permukaan juga meningkatkan suhu udara.

    “Kombinasi kedua faktor tersebut menyebabkan cuaca terasa lebih panas di banyak wilayah Indonesia,” sambungnya lagi.

    Berdasarkan hasil pengamatan BMKG pada 14 Oktober 2025, suhu maksimum di Indonesia berkisar antara 34-37 derajat celcius. Beberapa wilayah mencatat suhu maksimum 35-37 derajat celcius, di antaranya Kalimantan, Papua, Jawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

    Selama periode 12-14 Oktober 2025, pengamatan suhu udara maksimum di berbagai stasiun BMKG menunjukkan sebaran suhu di atas 35 derajat celcius secara luas di seluruh wilayah Indonesia.

    Adapun wilayah yang paling sering mencatat suhu tinggi meliputi sebagian besar Nusa Tenggara, Jawa bagian barat hingga timur, Kalimantan bagian barat dan tengah, Sulawesi bagian selatan dan tenggara, serta beberapa wilayah Papua.

    Pada 12 Oktober 2025, suhu tertinggi tercatat sebesar 36,8 derajat celcius di Kapuas Hulu (Kalimantan Barat), Kupang (NTT), dan Majalengka (Jawa Barat). Pada 13 Oktober suhu sedikit menurun menjadi 36,6 derajat celcius di Sabu Barat (NTT).

    Namun pada 14 Oktober, suhu maksimum kembali meningkat hingga 37,6 derajat celcius di Majalengka (Jawa Barat) dan Boven Digoel (Papua). Konsistensi tingginya suhu maksimum di banyak wilayah menunjukkan kondisi cuaca panas yang persisten, didukung oleh dominasi massa udara kering dan minimnya tutupan awan.

    Sampai Kapan Cuaca Panas Berakhir?

    Andri mengatakan, dalam beberapa hari ke depan, wilayah Indonesia bagian tengah dan selatan diperkirakan masih didominasi cuaca cerah hingga berawan dengan potensi hujan yang relatif kecil.

    Kondisi panas ini kemungkinan masih berlangsung hingga akhir Oktober atau awal November 2025, tergantung pada waktu mulai masuknya musim hujan di masing-masing daerah.

    “Meski demikian, pada sore hingga malam hari masih berpotensi terjadi hujan lokal akibat aktivitas konvektif, terutama di sebagian wilayah Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan Papua,” lanjutnya.

    Melihat Tren Suhu di Indonesia Sejak 1981 Lewat Warming Stripe:

    Halaman 2 dari 2

    (suc/up)

  • 4 Imbauan dan Warning BMKG di Tengah Cuaca yang Lagi Panas-panasnya

    4 Imbauan dan Warning BMKG di Tengah Cuaca yang Lagi Panas-panasnya

    Jakarta

    Cuaca yang terasa lebih panas dari biasanya ternyata ada benarnya. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengonfirmasi suhu saat ini berada di atas rata-rata, terutama di wilayah selatan khatulistiwa seperti Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.

    Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, menjelaskan fenomena panas ekstrem merupakan dampak dari pergeseran semu matahari ke selatan, yang meningkatkan intensitas radiasi matahari di wilayah Indonesia bagian selatan. Kondisi ini diperparah oleh minimnya tutupan awan, sehingga sinar matahari langsung menyentuh permukaan bumi tanpa banyak hambatan.

    “Situasi ini umum terjadi saat masa pancaroba, yaitu peralihan dari musim kemarau menuju musim hujan. Namun, suhu udara kali ini memang terasa lebih terik karena kelembapan udara rendah dan langit relatif cerah hampir sepanjang hari,” jelasnya, saat dihubungi detikcom Selasa (14/10/2025).

    Menurut BMKG, suhu udara maksimum di sejumlah wilayah tercatat mencapai 34 hingga 36 derajat Celsius, bahkan terasa lebih tinggi akibat efek panas permukaan. Daerah seperti DKI Jakarta, Surabaya, Semarang, hingga Bali dan Nusa Tenggara termasuk yang paling terdampak.

    BMKG memperkirakan kondisi ini masih akan berlangsung hingga akhir Oktober atau awal November 2025, sebelum berangsur mereda dengan datangnya musim hujan dan meningkatnya tutupan awan.

    Imbauan dan Warning BMKG

    Guswanto mengingatkan masyarakat agar tidak menyepelekan risiko paparan panas ekstrem yang bisa berdampak pada kesehatan, mulai dari dehidrasi, kelelahan akibat panas (heat exhaustion), hingga heat stroke yang berpotensi fatal.

    Untuk itu, BMKG mengimbau masyarakat melakukan langkah-langkah pencegahan berikut:

    Hindari paparan langsung sinar matahari antara pukul 10.00-16.00 WIB, saat intensitas radiasi matahari berada pada titik tertinggi.Gunakan pelindung diri seperti topi, kacamata hitam, payung, dan tabir surya (sunscreen) saat harus beraktivitas di luar ruangan.Perbanyak minum air putih untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi dan menurunkan suhu tubuh.Kurangi aktivitas fisik berat di luar ruangan, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan penderita penyakit kronis.

    Pantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG, termasuk aplikasi InfoBMKG dan akun media sosial resminya.

    BMKG menegaskan fenomena ini masih tergolong normal untuk periode pancaroba, meski dampaknya kini terasa lebih ekstrem karena perubahan iklim global dan urbanisasi yang memperparah efek panas permukaan.

    “Yang penting masyarakat tetap tenang, tetapi waspada. Pastikan kondisi tubuh terjaga, kurangi aktivitas di bawah matahari langsung, dan ikuti perkembangan cuaca dari sumber resmi,” tutup Guswanto.

    (naf/naf)

  • 4 Imbauan dan Warning BMKG di Tengah Cuaca yang Lagi Panas-panasnya

    4 Imbauan dan Warning BMKG di Tengah Cuaca yang Lagi Panas-panasnya

    Jakarta

    Cuaca yang terasa lebih panas dari biasanya ternyata ada benarnya. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengonfirmasi suhu saat ini berada di atas rata-rata, terutama di wilayah selatan khatulistiwa seperti Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.

    Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, menjelaskan fenomena panas ekstrem merupakan dampak dari pergeseran semu matahari ke selatan, yang meningkatkan intensitas radiasi matahari di wilayah Indonesia bagian selatan. Kondisi ini diperparah oleh minimnya tutupan awan, sehingga sinar matahari langsung menyentuh permukaan bumi tanpa banyak hambatan.

    “Situasi ini umum terjadi saat masa pancaroba, yaitu peralihan dari musim kemarau menuju musim hujan. Namun, suhu udara kali ini memang terasa lebih terik karena kelembapan udara rendah dan langit relatif cerah hampir sepanjang hari,” jelasnya, saat dihubungi detikcom Selasa (14/10/2025).

    Menurut BMKG, suhu udara maksimum di sejumlah wilayah tercatat mencapai 34 hingga 36 derajat Celsius, bahkan terasa lebih tinggi akibat efek panas permukaan. Daerah seperti DKI Jakarta, Surabaya, Semarang, hingga Bali dan Nusa Tenggara termasuk yang paling terdampak.

    BMKG memperkirakan kondisi ini masih akan berlangsung hingga akhir Oktober atau awal November 2025, sebelum berangsur mereda dengan datangnya musim hujan dan meningkatnya tutupan awan.

    Imbauan dan Warning BMKG

    Guswanto mengingatkan masyarakat agar tidak menyepelekan risiko paparan panas ekstrem yang bisa berdampak pada kesehatan, mulai dari dehidrasi, kelelahan akibat panas (heat exhaustion), hingga heat stroke yang berpotensi fatal.

    Untuk itu, BMKG mengimbau masyarakat melakukan langkah-langkah pencegahan berikut:

    Hindari paparan langsung sinar matahari antara pukul 10.00-16.00 WIB, saat intensitas radiasi matahari berada pada titik tertinggi.Gunakan pelindung diri seperti topi, kacamata hitam, payung, dan tabir surya (sunscreen) saat harus beraktivitas di luar ruangan.Perbanyak minum air putih untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi dan menurunkan suhu tubuh.Kurangi aktivitas fisik berat di luar ruangan, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan penderita penyakit kronis.

    Pantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG, termasuk aplikasi InfoBMKG dan akun media sosial resminya.

    BMKG menegaskan fenomena ini masih tergolong normal untuk periode pancaroba, meski dampaknya kini terasa lebih ekstrem karena perubahan iklim global dan urbanisasi yang memperparah efek panas permukaan.

    “Yang penting masyarakat tetap tenang, tetapi waspada. Pastikan kondisi tubuh terjaga, kurangi aktivitas di bawah matahari langsung, dan ikuti perkembangan cuaca dari sumber resmi,” tutup Guswanto.

    (naf/naf)

  • Cuaca Panas Bak ‘Disembur Naga’, BMKG Ungkap Wilayah Paling Terdampak

    Cuaca Panas Bak ‘Disembur Naga’, BMKG Ungkap Wilayah Paling Terdampak

    Jakarta

    Cuaca panas ekstrem yang melanda sejumlah wilayah Indonesia dalam beberapa hari terakhir ramai dikeluhkan warganet di media sosial. Banyak yang merasa suhu udara kali ini jauh lebih menyengat dari biasanya.

    “Cuaca panasnya udah gak masuk akal, gak ada angin, sekali ada rasanya kayak disembur naga. Pagi aja udah berasa 36 derajat, takut banget nanti siang gimana,” tulis seorang pengguna X.

    “Cuaca panas ini bikin kulit sampai flare up, gatal-gatal,” beber netizen lain yang mengaku merasakan dampaknya hingga ke fisik.

    “Wilayah bagian neraka yang bocor,” timpal yang lain.

    Kenapa Cuaca Lebih Menyengat?

    Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menjelaskan fenomena cuaca panas kali ini disebabkan oleh beberapa faktor utama. Pertama, pergeseran semu matahari ke selatan Indonesia.

    Posisi semu matahari yang bergeser ke selatan menyebabkan peningkatan intensitas radiasi matahari di wilayah selatan Indonesia.

    Kedua, minimnya tutupan awan, sehingga sinar matahari langsung menyentuh permukaan bumi tanpa banyak hambatan dan menyebabkan suhu terasa lebih terik.

    Ketiga, masa pancaroba, yakni peralihan dari musim kemarau ke musim hujan, yang kerap ditandai dengan suhu udara tinggi, angin kering, dan cuaca yang tidak menentu.

    Kapan Panas Mereda?

    BMKG memprediksi cuaca panas ekstrem ini akan mulai berkurang pada akhir Oktober hingga awal November 2025, seiring datangnya musim hujan dan meningkatnya tutupan awan yang dapat menurunkan suhu udara.

    Wilayah Paling Terdampak

    Beberapa daerah tercatat mengalami suhu tertinggi dalam periode ini, di antaranya:

    DKI Jakarta: mencapai 35 derajat celciusSurabaya dan Sidoarjo (Jawa Timur): hingga 36 derajat celciusSemarang, Grobogan, dan Sragen (Jawa Tengah): antara 34 hingga 35 derajat celciusBali dan Nusa Tenggara: hingga 35 derajat celcius

    BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap risiko dehidrasi dan paparan sinar matahari berlebih. Disarankan mengenakan pakaian longgar, menggunakan pelindung kepala, dan memperbanyak konsumsi air putih saat beraktivitas di luar ruangan.

    “Fenomena ini masih dalam batas normal untuk periode peralihan musim, namun masyarakat perlu menjaga kondisi tubuh agar tidak mudah mengalami heat exhaustion atau kelelahan akibat panas,” pungkas Guswanto.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Macam-macam Cara Orang Hadapi Panas Ekstrem di Berbagai Negara”
    [Gambas:Video 20detik]
    (naf/up)

    Cuaca Terik Menyengat

    4 Konten

    Cuaca terik menyengat diprediksi akan berlangsung hingga akhir Oktober 2025. Menurunnya daya tahan tubuh membuat keluhan flu dan batuk meningkat.

    Konten Selanjutnya

    Lihat Koleksi Pilihan Selengkapnya

  • Prakiraan Cuaca Malang Raya Hari Ini Rabu 15 Oktober 2025, Cerah dan Berawan

    Prakiraan Cuaca Malang Raya Hari Ini Rabu 15 Oktober 2025, Cerah dan Berawan

    Malang (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda memperkirakan cuaca Malang Raya pada Rabu 15 Oktober 2025 di wilayah kabupaten dan kota Malang.

    BMKG Juanda melaporkan bahwa kota Malang pagi hari mulai pukul 07.00 sampai 09.00 WIB cuaca cerah berawan. “Memasuki pukul 10.00 cuaca di kota Malang cuaca cerah,” dikutip dari laman resmi BMKG Juanda.

    Cuaca berkabut juga terjadi pada siang hari pukul 13.00 WIB. Sore hari cuaca di kota Malang cuaca kabut. Malam hari cuaca di kota Malang cuaca kabut.

    Hari Kamis (16/10/2025) dini hari cuaca di Malang cuaca cerah. Suhu di kota Malang selama satu hari penuh berada pada rentang 21 sampai 30 derajat celcius. Pagi hari cuaca cerah.

    Sementara itu, wilayah Kabupaten Malang pada Rabu (15/10/2025) pagi hari sebagian besar kecamatan cuaca cerah berawan. Cuaca berawan terjadi di Jabung, Kasembon, Pujon, Tumpang diperkirakan cuaca hujan ringan.

    Kemudian, pukul 10.00 WIB hingga 13.00 WIB cuaca cerah, cerah berawan dan berkabut. Cuaca berawan terjadi di Karangploso, Kasembon, Lawang, Singosari, dan Pujon.

    “Pukul 16.00 WIB diperkirakan cuaca sebagian besar kecamatan di kabupaten Malang cuaca udara kabut. Sementara itu cuaca udara kabut terjadi di Jabung, Kasembon, Lawang, Ngantang, Pakis, Pujon, Singosari, Tumpang, Wajak, Turen,” dikutip dari laman resmi BMKG Juanda.

    Malam hari pukul 19.00 WIB sampai pukul 22.000 cuaca kabut dan cerah. Cuaca berkabut terjadi di Karangploso, Kasembon, Ngantang, Pujon, Lawang.

    Dini hari Kamis (16/10/2025) wilayah di kabupaten Malang cuaca cerah. Cerah berawan terjadi di Pakis, Singosari, dan Karangploso. Suhu dengan kondisi tersebut selama sehari berada pada rentan angka 20 sampai 31 derajat celcius.

    Kota Batu pada Rabu 15 Oktober 2025 pagi hari perkirakan cuaca cerah berawan. Pukul 10.00 WIB cuaca berawan. Cuaca berawan terjadi pada siang hari. Sore hari berkabut.

    Kota Batu yang meliputi Batu, Bumiaji, dan Junrejo cuaca cerah terjadi pada pukul 19.00. Kemudian malam hari cuaca berkabut. Dini hari Kamis, 16 Oktober 2025 cuaca cerah. Pagi hari pukul 07.00 WIB cuaca cerah berawan. Suhu berada pada rentan 16 – 24 derajat celcius. [dan/aje]

  • Panas Menyengat? Ini Cuaca Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik 15 Oktober 2025

    Panas Menyengat? Ini Cuaca Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik 15 Oktober 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda kembali merilis prakiraan cuaca untuk wilayah Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik, Rabu, 15 Oktober 2025.

    “Cuaca di Surabaya, Gresik, maupun Sidoarjo cenderung cerah terik, tidak ada tanda akan turun hujan. Untuk suhu antara 26°C hingga 36°C. Sedangkan kelembabannya antara 38%-90%,” ujar Prakiraan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, Selasa (14/10/2025).

    Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini

    BMKG Juanda menyebut cuaca di Surabaya cenderung cerak terik sepanjang hari ini. Tidak ada tanda akan turun hujan, termasuk di Kecamatan Gayungan, Genteng, Gubeng, Gunung Anyar, Krembangan, Lakarsantri, Mulyorejo, Simokerto, dan Sukolilo.

    Suhu udara: 26°C – 36°C
    Kelembapan: 41% – 87%
    Kecepatan angin: 18,5 Km/jam dari arah Barat Daya.

    Prakiraan Cuaca Sidoarjo Hari Ini

    Sama seperti Kota Pahlawan, Sidoarjo juga tidak ada tanda akan turun hujan. Adapun pada pagi hingga malamnya cenderung cerah, termasuk di Kecamatan Sukodono, Tulangan, Waru, Wonoayu, Prambon, Krembung, Candi, Sedati, Sidoarjo, dan Buduran.

    Suhu udara: 26°C – 36°C
    Kelembapan: 38%-85%
    Kecepatan angin: 18,5 km/jam dari arah Barat.

    Prakiraan Cuaca Gresik Hari Ini

    Menurut data dari BMKG Juanda, daerah di Gresik cerah terik sepanjang hari. Tidak ada tanda akan diguyur hujan di wilayah ini, termasuk di Kecamatan Tambak, Tambak, Sidayu, Sangkapura, Driyorejo, Duduk Sampeyan, dan Sangkapura.

    Suhu udara: 26°C – 32°C
    Kelembapan: 64%-90%
    Kecepatan angin: 18,5 km/jam dari arah Tenggara.

    Meski beberapa daerah diprakirakan tidak turun hujan, masyarakat disarankan untuk membawa payung atau jas hujan sebagai langkah antisipatif. Mengingat cuaca di wilayah tropis seperti Jawa Timur dapat berubah dalam waktu singkat, penting bagi warga untuk selalu memantau pembaruan informasi cuaca melalui aplikasi resmi BMKG atau layanan cuaca daring lainnya.

    Dengan memahami prakiraan cuaca secara detail, masyarakat di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik dapat menjalani aktivitas hari inidengan lebih aman dan nyaman, termasuk saat memulai aktivitas tempat. [fyi/aje]

  • 7 Rekomendasi Asupan Segar Bernutrisi, Bantu Jaga Kondisi Saat Cuaca Terik Menyengat

    7 Rekomendasi Asupan Segar Bernutrisi, Bantu Jaga Kondisi Saat Cuaca Terik Menyengat

    Jakarta

    Suhu di banyak wilayah Indonesia terasa menyengat dalam beberapa hari terakhir. Siang hari bisa mencapai lebih dari 35 derajat Celsius, membuat tubuh gampang lelah dan dehidrasi.

    Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), kondisi panas ekstrem ini diperkirakan mulai berkurang menjelang akhir Oktober hingga awal November 2025, seiring bertambahnya tutupan awan dan datangnya hujan ringan di sejumlah daerah.

    Selama cuaca masih panas, menjaga pola makan sangat penting agar tubuh tetap segar dan tidak mudah drop. Konsumsi jenis makanan ini sehari-hari memberikan pengaruh besar pada daya tahan tubuh, keseimbangan cairan, dan kenyamanan pencernaan.

    Pentingnya Makanan yang Tepat Saat Cuaca Terik

    Tubuh bekerja lebih keras untuk menjaga suhu tetap normal saat suhu udara meningkat. Proses pendinginan tubuh dilakukan dengan cara berkeringat, membuat cairan serta elektrolit seperti natrium, kalium, dan magnesium ikut berkurang. Jika tidak digantikan melalui makanan dan minuman yang sesuai, konsentrasi menurun, tubuh gampang lemas, pusing, bahkan dehidrasi.

    Selain itu, panas berlebih juga memicu stres oksidatif di dalam sel tubuh. Kondisi ini terjadi ketika produksi radikal bebas meningkat akibat paparan panas dan sinar ultraviolet. Karena itu, tubuh membutuhkan makanan kaya air, vitamin, dan antioksidan untuk membantu menjaga metabolisme tubuh tetap stabil di tengah cuaca terik.

    Beberapa jenis makanan dan minuman justru bisa membuat tubuh semakin lelah saat suhu udara panas. Makanan tinggi garam bisa membuat tubuh menyerap dan menahan air lebih banyak dan cepat merasa haus. Begitu juga dengan makanan berlemak dan gorengan yang bikin tenggorokan tidak nyaman dan tubuh butuh waktu lama untuk mencerna.

    Hindari minuman berkafein tinggi, karena dapat meningkatkan pengeluaran urine dan memperparah dehidrasi. Sementara itu, minuman manis berlebihan justru menghambat penyerapan cairan.

    Rekomendasi Makanan dan Minuman Sehat Saat Cuaca Terik

    Makanan yang sesuai untuk kondisi panas memiliki kandungan air tinggi, kaya vitamin dan mineral, serta mudah dicerna. Kandungan air di dalam buah dan sayur membantu menggantikan cairan tubuh yang hilang. Vitamin C dan antioksidan berperan melindungi sel dari kerusakan akibat stres panas, sementara kalium dan magnesium membantu menyeimbangkan cairan dalam tubuh.

    Pilih makanan yang segar dan alami tanpa banyak pemanis tambahan. Konsumsi langsung atau dibuat jus tanpa gula lebih dianjurkan agar nutrisi tidak rusak oleh panas.

    1. Semangka

    Berdasarkan Tabel Komposisi Pangan Indonesia (TKPI) Semangka mengandung sekitar 92 persen air dan kaya akan elektrolit alami seperti kalium dan magnesium. Semangka bisa bantu menurunkan suhu tubuh dan mempercepat pemulihan cairan tubuh setelah melakukan aktivitas fisik di cuaca panas. Kandungan likopen dan vitamin C di dalamnya juga berperan sebagai antioksidan yang melindungi sel dari stres oksidatif.

    2. Melon

    Buah ini juga termasuk kelompok buah tinggi air dengan kadar air hingga 91 persen. Melon mengandung vitamin A dan C yang baik untuk imunitas, serta kalium yang menjaga keseimbangan elektrolit.

    3. Jeruk dan Lemon

    Buah sitrus kaya akan vitamin C dan flavonoid, yang berfungsi meningkatkan daya tahan tubuh dan mengurangi efek oksidatif akibat paparan sinar matahari. Kandungan air jeruk mencapai 87 persen, sehingga efektif membantu hidrasi tubuh. Asam sitrat di dalamnya juga membantu menyeimbangkan pH tubuh saat cuaca ekstrem.

    4. Timun (Ketimun)

    Meski sering dianggap sayur, timun secara botani termasuk buah. Kandungan airnya mencapai 98%, salah satu yang tertinggi di antara tanaman segar. Timun mengandung antioksidan seperti cucurbitacin dan lignan yang berperan menurunkan inflamasi ringan akibat panas.

    5. Air Kelapa

    Kandungan elektrolit alami seperti kalium dan magnesium yang penting untuk mengganti cairan tubuh yang hilang lewat keringat. Menurut studi dari Jurnal Sports tahun 2023, efektivitas air kelapa dalam menjaga hidrasi sebanding dengan minuman olahraga komersial, dengan keunggulan alami tanpa tambahan pemanis buatan.

    6. Infused Water

    Air mineral dengan tambahan irisan buah seperti lemon, timun, apel, kiwi, atau strawberi memberi sensasi segar sekaligus membantu tubuh lebih mudah memenuhi kebutuhan cairan harian. Aroma buah di dalamnya membuat tubuh terasa lebih relaks saat cuaca sedang sangat terik.

    7. Teh dingin

    Teh mengandung antioksidan katekin dan polifenol yang membantu melawan radikal bebas akibat panas berlebih. Tambahan sedikit gula ke dalam teh dingin membantu mengembalikan energi yang hilang akibat termoregulasi yang dilakukan tubuh.

    Halaman 2 dari 4

    Simak Video “Video: Macam-macam Cara Orang Hadapi Panas Ekstrem di Berbagai Negara”
    [Gambas:Video 20detik]
    (mal/up)

  • Netizen Keluhkan Cuaca Panas Bikin Gerah, BMKG Ungkap Penyebabnya

    Netizen Keluhkan Cuaca Panas Bikin Gerah, BMKG Ungkap Penyebabnya

    Jakarta

    Cuaca panas tengah melanda berbagai wilayah Indonesia. Kondisi ini membuat banyak masyarakat merasa tidak nyaman dengan suhu yang bikin gerah.

    Warganet pun ramai-ramai mengeluhkan kondisi ini di berbagai platform media sosial, salah satunya X.com, dengan berbagi pengalaman sehari-hari seperti sulitnya beraktivitas di luar ruangan hingga kegerahan saat malam hari.

    Sampai-sampai, kata kunci ‘panas’ menjadi trending topic di X.com, mencerminkan betapa luasnya dampak cuaca ini dirasakan oleh masyarakat di berbagai daerah.

    “Gila baru kali ini tidur pun kepanasan, dari kasur sampe selimut bener2 panas. Cek cuaca suhunya cuma 26° tp gua rasa itu bohong, orang kaya 30°C 😭 tidur aja kaya kepanggang 😭,” kata @chocoocheezy.

    “Masih jam 6 tapi panas nya udah kaya jam 10,” ujar @apanyayangsatu.

    “pliss iya, kipas angin gue berasa kaya lgi sembur naga cok jdi panas banget,” ungkap @3103dumppp.

    “Aku kuliah di Malang. Malang biasanya dingin kok beb. Kalo panas ya udaranya masih sejuk gtu, tp skrg ini beneran panas yang panas banget, udaranya juga panas,” lapor @ethemouw.

    “Hari ini aku mandi sampe 5 kali😭. Pagi, siang, pas ashar, isya, sama mau tidur 😭. Kasur w berasa lagi di jemur di atas genteng puanas pool. Padahal tadi sore sempet teduh gelap tapi gajadi hujan😔” keluh @ahuja_ridwan.

    Penjelasan BMKG

    Foto: dok.detikhealt

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) akhirnya buka suara mengenai penyebab fenomena ini.

    Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan bahwa cuaca panas saat ini disebabkan oleh pergeseran semu matahari ke arah selatan Indonesia. Fenomena ini membuat tutupan awan berkurang, sehingga sinar matahari langsung menembus permukaan bumi tanpa hambatan.

    “Kenapa terasa makin panas? Pertama, minim tutupan awan, sinar matahari langsung menembus tanpa penghalang. Kedua, radiasi matahari meningkat, terutama di wilayah daratan seperti Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara,” ujar Dwikorita dilansir detiknews, Selasa (14/10/2025).

    Ia menambahkan, Indonesia kini sedang berada dalam masa pancaroba, yakni periode peralihan dari musim kemarau ke musim hujan. Kondisi ini biasanya ditandai dengan cuaca yang tidak menentu-kadang panas terik, kadang hujan deras disertai angin kencang.

    BMKG memprediksi bahwa suhu panas ini akan mulai mereda pada akhir Oktober hingga awal November 2025, seiring masuknya musim hujan di sebagian besar wilayah Indonesia.

    “Prediksi kami, hujan akan meningkat mulai November hingga Januari, terutama di wilayah dengan suhu laut yang hangat dan dapat memicu peningkatan curah hujan,” kata Dwikorita.

    Sementara itu, Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menambahkan bahwa pergeseran posisi matahari ke selatan merupakan faktor utama yang membuat suhu udara terasa sangat tinggi belakangan ini. “Matahari sekarang sudah bergeser ke posisi selatan wilayah Indonesia,” jelasnya.

    Menariknya, BMKG juga mendeteksi potensi munculnya fenomena La Nina lemah mulai Oktober 2025 hingga awal 2026. Fenomena ini biasanya membawa peningkatan curah hujan, meski dampaknya tidak sekuat La Nina pada tahun-tahun sebelumnya.

    BMKG mengimbau masyarakat untuk menjaga hidrasi, menggunakan pelindung diri dari sinar matahari langsung, serta menghindari aktivitas berat di luar ruangan saat siang hari. Dengan datangnya musim hujan dalam beberapa minggu ke depan, diharapkan suhu udara akan berangsur normal.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Macam-macam Cara Orang Hadapi Panas Ekstrem di Berbagai Negara”
    [Gambas:Video 20detik]
    (afr/afr)

  • BMKG prakirakan hujan akan turun di Jakarta pada Rabu sore

    BMKG prakirakan hujan akan turun di Jakarta pada Rabu sore

    Jakarta (ANTARA) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan hujan akan turun di sebagian besar wilayah Jakarta pada Rabu sore.

    BMKG melalui laman Instagram resmi @infobmkg merinci Jakarta Barat dan Jakarta Pusat akan cerah berawan hingga berawan tebal pada pagi dan siang hari. Pada sore hari, hujan dengan intensitas sedang baru akan turun di wilayah ini.

    Hujan akan mulai mereda di dua wilayah ini pada malam hari. Cuaca diprakirakan akan berawan tebal pada malam hari di Jakarta Barat dan Jakarta Pusat.

    Situasi serupa juga terjadi di Jakarta Selatan. Namun, hujan diprakirakan akan turun di wilayah ini hingga pukul 19.00 WIB. Hujan baru akan mereda dan berawan tebal pada 22.00 WIB.

    Sementara itu langit Jakarta Utara juga diprakirakan akan cerah berawan hingga berawan tebal pada pagi dan siang hari. Hujan dengan intensitas ringan akan turun pada sore hari dan mereda pada malam hari.

    Kemudian di Jakarta Timur, cuaca diprakirakan akan cerah berawan hingga berawan tebal pada pagi dan siang hari. Namun di sore hari, Jakarta Timur diprakirakan akan hujan petir.

    Meski hujan akan mengguyur wilayah ini hingga malam hari, namun intensitas hujan diprediksi akan menurun menjadi hujan ringan pada malam hari.

    Terakhir di Kepulauan Seribu, BMKG memprakirakan cuaca akan berawan hingga berawan tebal sejak pagi hingga malam. Hujan diprediksi tak akan turun di Kepulauan Seribu.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Gempa M 4,3 Terjadi di Belu NTT

    Gempa M 4,3 Terjadi di Belu NTT

    Jakarta

    Gempa bumi dengan magnitudo (M) 4,3 terjadi di Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT). Gempa ada pada kedalaman 5 kilometer.

    “Gempa 119 km Tenggara BELU-NTT,” tulis BMKG melalui akun X-nya, Rabu (15/10/2025).

    Gempa terjadi pada pukul 05.10 WIB. Gempa ada pada titik koordinat 9,21 lintang selatan dan 125,98 bujur timur.

    “Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data,” jelasnya.

    (lir/lir)