Kementrian Lembaga: BMKG

  • Banjir Landa Semarang-Grobogan, BNPB Gelar Operasi Modifikasi Cuaca Selama 3 Hari

    Banjir Landa Semarang-Grobogan, BNPB Gelar Operasi Modifikasi Cuaca Selama 3 Hari

    Liputan6.com, Jakarta – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan operasi modifikasi cuaca untuk menurunkan intensitas hujan yang mengguyur wilayah Kota Semarang dan Kabupaten Grobogan, yang dalam beberapa hari terakhir terdampak banjir.

    Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyampaikan bahwa pesawat yang digunakan dalam operasi tersebut diterbangkan dari Bandara Ahmad Yani, Semarang.

    Ia menjelaskan, sebanyak 10 ton NaCl dan 2 ton CaO akan disebarkan secara bertahap di atas area terdampak guna membantu mengurangi potensi hujan lebat di kawasan tersebut.

    “Modifikasi cuaca bertujuan untuk redistribusi curah hujan agar tidak turun di wilayah yang saat ini tergenang banjir,” katanya, dikutip dari Antara, Sabtu (25/10/2025)

    Ia menjelaskan kawasan yang menjadi perhatian utama antara lain hulu Sungai Tuntang dan Lusi yang melintas di wilayah Kabupaten Grpbogan.

    Modifikasi cuaca juga difokuskan untuk mengatur hujan agar tidak turun di wilayah Kota Semarang yang saat ini masih dilakukan penanganan banjir.

    Curah hujan tinggi, kata dia, masih akan melanda Jawa Tengah hingga awal November 2025 berdasarkan prakiraan BMKG. Ia menjelaskan operasi modifikasi cuaca akan digelar selama tiga hingga lima hari ke depan.

    “Lamanya operasi modifikasi cuaca tergantung dari evaluasi harian yang dilakukan,” katanya.

  • BMKG Bilang Gempa Megathrust RI Hanya Tunggu Waktu, Cek Zona Merahnya

    BMKG Bilang Gempa Megathrust RI Hanya Tunggu Waktu, Cek Zona Merahnya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali mengingatkan masyarakat Indonesia agar meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi gempa besar akibat Megathrust.

    Menurut BMKG, wilayah Indonesia memiliki tingkat kerentanan tinggi terhadap ancaman bencana gempa dan tsunami. Hal ini karena Indonesia berada di kawasan Cincin Api Pasifik (Ring of Fire).

    BMKG menyatakan, ada dari 13 segmen Megathrust yang ‘mengepung’ wilayah Indonesia. Di antaranya, ada dua segmen yang memiliki potensi risiko tertinggi terhadap bencana gempa dan tsunami.

    Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono sudah memberikan peringatan bahwa gempa dari 2 zona Megathrust tinggal menunggu waktu.

    Masing-masing zona tersebut adalah Megathrust Selat Sunda dan Megathrust Mentawai-Siberut. Kedua zona itu sudah lama tidak mengalami gempa atau seismic gap, yakni berabad-abad. Biasanya, gempa besar memiliki siklus sendiri dalam rentang hingga ratusan tahun.

    Beberapa waktu lalu, tepatnya pada 7 Mei 2025, gempa berkekuatan M5,2 yang mengguncang wilayah Nias Barat dikaitkan dengan Megathrust Mentawai-Siberut.

    Daryono mengungkapkan, gempa di Nias Barat merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).

    “Murni gempa berpusat di zona Megathrust Mentawai Siberut,” kata Daryono, dikutip beberapa waktu lalu.

    Gempa Dahsyat Ancam Jawa Barat

    Secara terpisah, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menegaskan perlunya sikap waspada terhadap dampak Megathrust untuk selatan Jawa Barat yang memanjang hingga Selat Sunda.

    Para peneliti memperingatkan, energi yang terkunci di zona subduksi ini terus bertambah seiring waktu. Jika energi ini dilepaskan sekaligus, maka bisa menimbulkan dampak berupa gempa besar hingga magnitudo 8,7.

    Peneliti dari Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN, Nuraini Rahma Hanifa menjelaskan, pelepasan energi ini tidak hanya memicu guncangan kuat, melainkan juga menggerakkan kolom air laut dan membentuk tsunami besar.

    Mengacu pada hitungannya, jika Megathrust di wilayah Pangandaran pecah, maka gelombang tsunami setinggi 20 meter bisa terjadi dan menjalar ke berbagai wilayah, termasuk Banten, Lampung, bahkan sampai ke Jakarta.

    “Semua pesisir Banten akan terdampak, hanya saja tinggi tsunaminya berbeda-beda,” kata Rahma.

    Di kawasan pesisir Banten, tsunami diprediksi bisa mencapai ketinggian antara 4 meter hingga 8 meter. Sementara di pesisir Lampung, kata dia, seluruh wilayah yang menghadap Selat Sunda disebut akan terkena dampaknya.

    Untuk kawasan Jakarta, bencana tsunami diperkirakan mencapai pesisir utara dengan ketinggian sekitar 1 hingga 1,8 meter. Namun, waktu kedatangannya lebih lambat dibanding daerah lain. Tsunami diperkirakan baru tiba di Jakarta setelah 2,5 jam sejak gempa terjadi.

    “Kalau di selatan Jawa, tsunami sampai dalam waktu 40 menit, bahkan di Lebak hanya 18 menit. Tapi di Jakarta Utara, tsunami datang 2,5 jam setelah gempa,” jelas Rahma.

    Lantas, BRIN mengajak masyarakat Indonesia untuk waspada terhadap risiko Megathrust. Risiko Megathrust bukan hanya gempa dan tsunami, melainkan juga kerusakan infrastruktur, gangguan layanan dasar, dampak sosial ekonomi, hingga korban jiwa.

    Kapan Megathrust Hantam RI?

    Belum ada yang dapat memastikan kapan bencana alam besar tersebut akan terjadi, termasuk BMKG. Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyebut pihaknya terus membicarakan isu ini agar masyarakat bersiap menghadapi efek dari Megathrust di Indonesia.

    “Sebetulnya isu Megathrust itu bukan isu yang baru. Itu isu yg sudah sangat lama. Tapi kenapa BMKG dan beberapa pakar mengingatkan? Tujuannya adalah untuk ‘ayo, tidak hanya ngomong aja, segera mitigasi (tindakan mengurangi dampak bencana),” ujar Dwikorita.

    Pembahasan mengenai isu Megathrust ini disebut BMKG memiliki tujuan untuk mitigasi, edukasi, persiapan, dan kesiapsiagaan dari seluruh masyarakat.

    Dwikorita melanjutkan, pihaknya sudah melakukan berbagai langkah antisipasi Megathrust. Pertama, menempatkan sensor-sensor sistem peringatan dini tsunami InaTEWS menghadap ke zona-zona megathrust.

    “InaTEWS itu sengaja dipasang untuk menghadap ke arah megathrust. Aslinya tuh di BMKG hadir untuk menghadapi, memitigasi Megathrust,” jelasnya.

    Kedua, edukasi terhadap masyarakat lokal dan internasional. Salah satu bentuk nyatanya adalah mendampingi pemerintah daerah (pemda) untuk menyiapkan berbagai infrastruktur mitigasi, seperti jalur evakuasi, sistem peringatan dini, hingga shelter tsunami.

    Selain itu, BMKG juga berkolaborasi dengan Indian Ocean Tsunami Information Center. Komunitas ini bertujuan buat mengedukasi 25 negara di Samudra Hindia dalam menghadapi gempa dan tsunami. “Kami edukasi publik bagaimana menyiapkan masyarakat dan pemda sebelum terjadi gempa dengan kekuatan tinggi yang menyebabkan tsunami,” kata dia.

    Ketiga, BMKG senantiasa mengecek secara berkala sistem peringatan dini yang sudah dihibahkan ke pemda.

    “Sirine [peringatan tsunami] harusnya tanggung jawab pemerintah daerah, hibah dari BNPB, hibah dari BMKG, tapi pemeliharaan dari pemerintah daerah, kan otonomi daerah. Ternyata sirine selalu kita tes tanggal 26 [tiap bulan], kebanyakan bunyi tapi yang macet ada,” bongkarnya.

    Keempat, BMKG berupaya terus menyebarluaskan peringatan dini bencana. Menurut Dwi, jika masyarakat harus siap, berarti harus ada penyebarluasan informasi. “Kami dibantu Kominfo,” tandas dia.

    Berdasarkan pada Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia tahun 2017, berikut ini daftar 13 segmen Megathrust yang mengancam Indonesia:

    1. Megathrust Mentawai-Pagai dengan potensi gempa M8,9

    2. Megathrust Enggano dengan potensi gempa M8,4

    3. Megathrust Selat Sunda dengan potensi gempa M8,7

    4. Megathrust Jawa Barat-Jawa Tengah dengan potensi gempa M8,7

    5. Megathrust Jawa Timur dengan potensi gempa M8,7

    6. Megathrust Sumba dengan potensi gempa M8,5

    7. Megathrust Aceh-Andaman dengan potensi gempa M9,2

    8. Megathrust Nias-Simeulue dengan potensi gempa M8,7

    9. Megathrust Batu dengan potensi gempa M7,8

    10. Megathrust Mentawai-Siberut dengan potensi gempa M8,9

    11. Megathrust Sulawesi Utara dengan potensi gempa M8,5

    12. Megathrust Filipina dengan potensi gempa M8,2

    13. Megathrust Papua dengan potensi gempa M8,7.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Cuaca Malang Raya Hari Ini Didominasi Berawan dan Kabut

    Cuaca Malang Raya Hari Ini Didominasi Berawan dan Kabut

    Malang (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda memperkirakan cuaca di wilayah Malang Raya pada Sabtu, 25 Oktober 2025, akan didominasi kondisi berawan dan berkabut, dengan potensi hujan ringan di beberapa kecamatan. Prakiraan ini mencakup wilayah Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu.

    Berdasarkan laporan resmi BMKG Juanda, Kota Malang pada pagi hari antara pukul 07.00 hingga 09.00 WIB diperkirakan berawan dengan sebagian wilayah mengalami hujan ringan. Memasuki pukul 10.00 WIB hingga sore hari, cuaca cenderung berawan. Pada malam hari, kondisi berawan hingga cerah berawan masih mendominasi langit Kota Malang. Menjelang dini hari Minggu (26/10/2025), cuaca tetap berawan dengan suhu harian berkisar antara 20 hingga 28 derajat Celcius.

    Di Kabupaten Malang, cuaca pagi hari umumnya berawan dengan beberapa kecamatan mengalami hujan ringan. Pada pukul 10.00 hingga 13.00 WIB, cuaca cenderung cerah hingga berawan, disertai kabut di sejumlah wilayah seperti Jabung, Dau, Ampelgading, Poncokusumo, Pakis, Wagir, Turen, dan Pujon.

    BMKG Juanda menyebutkan, pukul 16.00 WIB cuaca di sebagian besar wilayah Kabupaten Malang diperkirakan berawan dan berkabut, dengan potensi hujan ringan di Kecamatan Tumpang. Sementara itu, Dau, Lawang, dan Pakis diperkirakan mengalami kabut pada sore hari. Pada malam hari pukul 19.00 hingga 22.00 WIB, cuaca bervariasi antara kabut dan cerah, dengan hujan ringan masih berpotensi terjadi di wilayah Tumpang.

    Menjelang dini hari Minggu (26/10/2025), cuaca Kabupaten Malang diperkirakan berawan, dengan hujan ringan di beberapa kecamatan seperti Pakis, Singosari, dan Karangploso. Suhu udara di wilayah ini berada pada kisaran 20 hingga 30 derajat Celcius sepanjang hari.

    Sementara itu, cuaca di Kota Batu pada Sabtu (25/10/2025) pagi diperkirakan berawan. Mulai pukul 10.00 WIB hingga sore hari, wilayah ini diselimuti udara kabut. Pada malam hari, kondisi berawan dan berkabut masih mendominasi tiga kecamatan, yakni Batu, Bumiaji, dan Junrejo. Dini hari Minggu (26/10/2025), Kota Batu masih diperkirakan berkabut, dan pada pagi hari pukul 07.00 WIB diprediksi terjadi hujan ringan. Suhu udara harian di Kota Batu berkisar antara 16 hingga 24 derajat Celcius. [dan/beq]

  • Suhu Capai 36°C, Ini Cuaca Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik 25 Oktober 2025

    Suhu Capai 36°C, Ini Cuaca Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik 25 Oktober 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda kembali merilis prakiraan cuaca untuk wilayah Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik, Sabtu 25 Oktober 2025.

    “Beberapa daerah di Surabaya, Gresik, maupun Sidoarjo diguyur hujan ringan hari ini. Untuk suhu antara 24°C hingga 36°C. Sedangkan kelembabannya antara 49%-96%,” ujar Prakiraan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, Jumat (24/10/2025).

    Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini

    BMKG Juanda menyebut cuaca di Surabaya cenderung berawan sejak pagi hingga sore hari ini. Adapun malamnya tampak cerah, termasuk di Kecamatan Bubutan, Bulak, Genteng, Gubeng, Kenjeran, Krembangan, Pakal, Pabean Cantian, dan Semampir.

    Suhu udara: 24°C – 34°C
    Kelembapan: 58% – 96%
    Kecepatan angin: 27,7 Km/jam dari arah Barat Laut.

    Prakiraan Cuaca Sidoarjo Hari Ini

    Sama seperti Kota Pahlawan, cuaca Sidoarjo cenderung cerah berawan hari ini. Adapun malamnya tampak cerah dan tidak ada tanda akan turun hujan, termasuk di Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo, Tulangan, Sedati, Porong, Krembung, Candi, Buduran, dan Jabon.

    Suhu udara: 24°C – 36°C
    Kelembapan: 49%-96%
    Kecepatan angin: 27,8 km/jam dari arah Selatan.

    Prakiraan Cuaca Gresik Hari Ini

    Menurut data dari BMKG Juanda, daerah di Gresik cenderung berawan siang hari ini. Adapun malamnya cerah berawan, tetapi tidak ada tanda akan turun hujan, termasuk di Kecamatan Benjeng, Bungah, Cerme, Kebomas, Kedamean, Gresik, Menganti, dan Panceng.

    Suhu udara: 24°C – 32°C
    Kelembapan: 65%-94%
    Kecepatan angin: 24 km/jam dari arah Barat Daya.

    Mengingat cuaca diprediksi akan hujan di sejumlah daerah, masyarakat disarankan untuk membawa payung atau jas hujan sebagai langkah antisipatif. Mengingat cuaca di wilayah tropis seperti Jawa Timur dapat berubah dalam waktu singkat, penting bagi warga untuk selalu memantau pembaruan informasi cuaca melalui aplikasi resmi BMKG atau layanan cuaca daring lainnya.

    Dengan memahami prakiraan cuaca secara detail, masyarakat di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik dapat menjalani aktivitas hari inidengan lebih aman dan nyaman, termasuk saat memulai aktivitas tempat. (fyi/ted)

  • Sinyal Berawan hingga Hujan di Jakarta, Bandung Cs, Sabtu (25/10/2025) dari BMKG

    Sinyal Berawan hingga Hujan di Jakarta, Bandung Cs, Sabtu (25/10/2025) dari BMKG

    Bisnis.com, JAKARTA—Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan sinyal berawan hingga hujan di sejumlah daerah pada Sabtu (25/10/2025).

    Prakirawan BMKG Ina Indah Hapsari mengatakan tanda cuaca berawan di Banda Aceh, Aceh; Pekanbaru, Riau; Padang, Sumatra Barat; Palembang, Sumatra Selatan dan Pangkal Pinang, Bangka Belitung. Selain itu, tanda hujan ringan terlihat di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau dan Jambi. Ada pula kemungkinan hujan berintensitas sedang di Medan, Sumatra Utara serta hujan disertai petir di Bengkulu dan Bandar Lampung. 

    Di sisi lain, di kota besar di Pulau Jawa, terdapat potensi berawan hingga hujan dengan intensitas ringan.

    “Di Pulau Jawa, diprakirakan berawan tebal untuk kota Jakarta, hujan ringan untuk kota Bandung, Semarang, Yogyakarta dan Surabaya serta hujan sedang untuk kota Serang,” ujarnya, dikutip dari Antara, Sabtu (25/10/2025).

    Potensi hujan juga tampak di wilayah Indonesia tengah, yakni Denpasar, Bali; Mataram, Nusa Tenggara Barat; dan Kupang, Nusa Tenggara Timur. Denpasar dan Mataram, katanya, cenderung hujan ringan. Lalu, Kupang masih cerah cenderung berawan.

    Di wilayah lainnya, yakni di Pulau Kalimantan, jelasnya, hujan ringan berpotensi turun di Pontianak, Kalimantan Barat dan Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Kemudian, hujan dengan intensitas sedang kemungkinan terjadi di Tanjung Selor, Kalimantan Utara dan Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Sementara itu, Samarinda, Kalimantan Timur berpotensi terjadi hujan petir.

    Di Pulau Sulawesi, BMKG memprakirakan potensi hujan di semua ibu kota provinsinya. Hujan ringan diperkirakan terjadi di Manado, Sulawesi Utara; Gorontalo, Palu, Sulawesi Tengah; Kendari, Sulawesi Tenggara; dan Makassar, Sulawesi Sela. Namun, hujan disertai petir diperkirakan terjadi di Mamuju, Sulawesi Barat.

    Di wilayah paling timur Indonesia, BMKG memprediksi hujan ringan terjadi di Ternate, Maluku Utara dan Ambon, Maluku. Berikutnya, di Papua Barat, yakni Manokwari, dan Nabire; Jayapura, Papua dan Jayawijaya, Papua Pegunungan bakal turut terjadi hujan ringan. Hujan dengan intensitas sedang pun bakal terjadi di Disertai hujan intensitas sedang di Sorong, Papua Barat Daya dan Merauke, Papua Barat.

    Di tengah potensi hujan, Ina menyebut bahwa sejumlah wilayah bakal menghadapi suhu tinggi yang berkisar antara 28 sampai 35 derajat Celcius.

    “Bagi yang tinggal di Palembang, Pangkal Pinang, Serang, Yogyakarta dan Surabaya serta sekitarnya waspadai suhu berkisar antara 32 hingga 35 derajat Celcius,” katanya.

  • Longsor Hantam Rumah Warga di Bandung, Bandung Barat, Bogor

    Longsor Hantam Rumah Warga di Bandung, Bandung Barat, Bogor

    Jakarta, CNBC Indonesia – Hujan lebat yang mengguyur wilayah Indonesia akhir-akhir ini memicu longsor di Jawa Barat. Ada 3 lokasi yang dilaporkan mengalami longsor pada Jumat (24/10), yakni Kota Bandung, Kab. Bandung Barat, dan Kab. Bogor.

    Di Kota Bandung, titik longsor berada di Desa Jatisari, Desa Cibadak, Desa Ciumbuleuit, dan Desa Pasir Kaliki, menurut catata BPBD Provinsi Jawa Barat, dikutip dari CNN Indonesia, Sabtu (25/10/2025).

    Insiden ini membuat 1 unit bangunan di Desa Jatisari dan 1 unit rumah di Desa Pasir Kaliki terdampak.

    Humas BPBD Jawa Barat, Hadi Rahmat, dalam keterangannya mengatakan tidak ada korban jiwa yang terdeteksi sejauh ini. Kendati demikian, 1 kepala keluarga dengan 3 anggota terdampak di Desa Pasir Kaliki. Salah satunya mengalami luka ringan akibat tertimpa material longsor.

    Selanjutnya, di Kab. Bandung Barat, longsor terjadi di Desa Jayagiri dan Desa Kayuambon (Kec. Lembang), serta Desa Cibenda (Kec. Cipongkor).

    Sebanyak 4 unit rumah terdampak di Desa Jayagiri, 8 unit rumah di Desa Kayuambon, dan 1 unit rumah di Desa Cibenda.

    Selain itu, 13 jiwa dari 4 kepala keluarga terdampak di Jayagiri. Lalu ada 9 kepala keluarga dengan 31 jiwa terdampak di Kayuambon.

    Terakhir, longsor di Kab. Bogor berdampak pada 20 kepala keluarga dengan 91 jiwa. Hujan deras berkepanjangan di wilayah Kab. Bogor mengakibatkan 2 unit rumah rusak ringan di Desa Kedungwaringin, Kec. Bojong Gede.

    BPBD Provinsi Jawa Barat bersama dengan BPBD Kab. Bogor segera menurunkan tim untuk melakukan koordinasi di lapangan, melaksanakan analisis cepat di Tempat Kejadian Musibah (TKM), dan memberikan edukasi kebencanaan dan imbauan kepada masyarakat agar selalu waspada menghadapi potensi hujan susulan.

    Sebelumnya, BMKG sudah memberikan peringatan dini terkait peningkatan curah hujan di beberapa wilayah, termasuk di Jawa Barat. Masyarakat diminta untuk terus waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, dan longsor.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Gempa M 2,5 Terjadi di Labuan Bajo NTT

    Gempa M 2,5 Terjadi di Labuan Bajo NTT

    Jakarta

    Gempa bumi dengan kekuatan magnitudo (M) 2,5 terjadi di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Gempa itu berada di kedalaman 157 Km.

    “#Gempa Mag:2.5, (37 km BaratLaut LABUANBAJO-NTT),” tulis BMKG di akun X @infoBMKG, Sabtu (25/10/2025).

    Gempa tercatat pada pukul 03.00 WIB. Titik gempa ini berada di 8.36 Lintang Selatan, 119.58 Bujur Timur.

    Hingga kini, belum diketahui dampak dari gempa di Labuan Bajo tersebut.

    “Disclaimer: Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data,” tulis BMKG.

    (whn/whn)

  • Cuaca Ekstrem Landa Kabupaten Sampang, BPBD Imbau Warga Waspada

    Cuaca Ekstrem Landa Kabupaten Sampang, BPBD Imbau Warga Waspada

    Sampang (beritajatim.com) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sampang mengeluarkan imbauan kewaspadaan terkait cuaca ekstrem yang melanda sejumlah wilayah di kabupaten tersebut dalam beberapa hari terakhir.

    Peringatan ini dikeluarkan setelah insiden robohnya sebuah rumah di Dusun Kamarong, Desa Banjar, Kecamatan Kedungdung pada Sabtu, 18 Oktober 2025. Rumah berukuran lima meter itu ambruk akibat hujan deras disertai angin kencang.

    Meskipun tidak ada korban jiwa, kerusakan yang dialami bangunan tersebut sangat parah, dan rumah tersebut kini dinyatakan tidak layak huni.

    Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Sampang, Mohammad Hozin, menjelaskan bahwa cuaca belakangan ini sangat tidak menentu. “Jika siang terasa panas, hujan deras bisa turun secara tiba-tiba. Ini berbahaya, terutama jika disertai angin kencang,” ungkap Hozin pada Jumat, 24 Oktober 2025.

    Ia menambahkan bahwa cuaca ekstrem ini berpotensi meningkatkan bahaya bencana, seperti angin puting beliung, hujan intensitas tinggi, serta pohon tumbang.

    Warga diminta untuk lebih waspada, terutama mereka yang tinggal di rumah dengan struktur bangunan tua atau di sekitar pepohonan besar yang rentan tumbang saat angin kencang. BPBD Sampang juga memberikan beberapa saran penting untuk menjaga keselamatan.

    Masyarakat diimbau untuk mengamankan dokumen penting, memperkuat atap rumah, serta tidak berteduh di bawah pohon besar atau papan reklame saat cuaca buruk.

    Menurut data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), cuaca ekstrem di Sampang diperkirakan masih akan berlanjut hingga akhir November 2025. Suhu maksimum harian bisa mencapai 37,6°C, dengan potensi hujan lokal dan hembusan angin kencang yang semakin meningkat.

    Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk tetap waspada dan mempersiapkan langkah-langkah antisipasi untuk menghadapi cuaca buruk yang diperkirakan masih akan terus terjadi. [sar/suf]

  • Jelang Nataru, Menhub Instruksikan Seluruh Moda Transportasi Ramp Check

    Jelang Nataru, Menhub Instruksikan Seluruh Moda Transportasi Ramp Check

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi menginstruksikan pelaksanaan ramp check di seluruh moda transportasi, selama masa liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru).

    “Kami akan memastikan seluruh armada siap beroperasi dengan aman dan selamat agar masyarakat merasa tenang saat bepergian,” tegas Menhub dalam keterangan resmi, Jumat (24/10/2025). 

    Untuk moda transportasi darat, ramp check akan dilaksanakan secara nasional mulai 7 November 2025 hingga 2 Januari 2026, mencakup terminal, pool bus, hingga jalur wisata strategis. Adapun target operasi ramp check sebanyak 15.000 kendaraan.

    Pada moda angkutan kereta api, ramp check dilakukan terhadap sarana dan prasarana perkeretaapian, termasuk pemeriksaan Standar Pelayanan Minimal (SPM) serta inspeksi keselamatan di lintas operasi. 

    Sementara pada sektor angkutan udara, ramp check mencakup 560 unit pesawat penumpang niaga berjadwal, dengan rincian 366 unit siap operasi dan 194 unit sedang dalam perawatan. 

    Untuk transportasi laut, setiap kapal penumpang yang akan dioperasikan wajib menjalankan pemeriksaan kelaikan secara menyeluruh di seluruh titik pantau pelabuhan guna memastikan keselamatan pelayaran. Kemudian juga dilakukan koordinasi intensif dengan BMKG untuk memperoleh pembaruan perkiraan cuaca dan menerapkan SOP jika terjadi cuaca ekstrem.

    Untuk mendukung pengawasan selama masa layanan, Dudy menuturkan bahwa Kemenhub juga menyelenggarakan Posko Terpadu Angkutan Nataru 2025/2026 yang akan beroperasi selama 19 hari, yakni dari 18 Desember 2025 hingga 5 Januari 2026. 

    Posko ini melibatkan lebih dari 12.000 personel dari unsur Kementerian/Lembaga serta stakeholder antara lain Kemenhub, Komdigi, Kepolisian, BMKG, Jasa Marga, dan operator transportasi di seluruh Indonesia. Posko pusat akan berada di Kantor Kemenhub Jakarta, yang terhubung secara real-time dengan posko daerah melalui sistem pemantauan terpadu.

    Selain fokus pada aspek keselamatan dan pengawasan, pemerintah juga menyiapkan stimulus ekonomi di sektor transportasi untuk menjaga keterjangkauan biaya perjalanan masyarakat. 

    Salah satu langkah konkret yang telah dilakukan adalah pemberian diskon tarif penerbangan dan insentif tarif untuk moda kereta api, laut, dan penyeberangan. Kebijakan ini diharapkan dapat membantu masyarakat menikmati perjalanan yang lebih terjangkau sekaligus mendorong pergerakan ekonomi nasional.

    Wakil Menteri Perhubungan (Wamenhub) Suntana mengingatkan para pemilik kapal untuk segera melakukan pemeriksaan rutin kapal, demi menghindari insiden yang tak diinginkan saat momen Nataru.

    Suntana meminta agar para pemilik kapal menaruh perhatian dan memotivasi para pekerja, agar kejadian sebelumnya—kapal tenggelam maupun terbakar—tak terjadi lagi. 

    “Mumpung masih ada waktu, yang punya kapal, ojo lali [jangan lupa] untuk segera dilakukan ramp check dan pemeriksaan rutin, sehingga hari H bisa berjalan dengan bagus,” ujarnya dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Gabungan Angkutan Nasional Sungai, Danau, dan Penyeberangan [Gadasdap] di Hotel Fairmont, Rabu (22/10/2025).  

    Pemerintah saat ini masih terus berkoordinasi dengan kementerian, lembaga, dan pemangku kepentingan terkait untuk mematangkan rencana operasi dan pengaturan lalu lintas angkutan Nataru. 

    Dalam waktu dekat, hasil koordinasi tersebut akan dituangkan dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) sebagai dasar pelaksanaan di lapangan.

  • Bertemu Menhut, Kapolri Tegaskan Perkuat Penanganan Karhutla Nasional
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        24 Oktober 2025

    Bertemu Menhut, Kapolri Tegaskan Perkuat Penanganan Karhutla Nasional Nasional 24 Oktober 2025

    Bertemu Menhut, Kapolri Tegaskan Perkuat Penanganan Karhutla Nasional
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan bahwa Polri terus memperkuat langkah pencegahan dan penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di berbagai daerah.
    “Saya baru saja menerima audiensi dari Menteri Kehutanan untuk memperkuat koordinasi dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dalam penanggulangan kebakaran hutan dan lahan,” kata Sigit usai menerima Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (24/10/2025).
    Sigit menjelaskan, meski Indonesia mulai memasuki musim hujan pada periode September hingga November 2025, potensi karhutla masih perlu diwaspadai.
    Potensi ini dikemukakan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
    “BMKG menjelaskan saat ini masih terjadi kondisi panas ekstrem di beberapa wilayah, di antaranya Majalengka, Surabaya, Gorontalo, Kupang, hingga Sentani,” ucapnya.
    Sigit mengungkapkan, berdasarkan hasil monitoring, terdapat 2.517 titik hotspot dengan tingkat kepercayaan tinggi (confidence level high) pada periode Januari hingga 22 Oktober 2025.
    Angka itu menurun 833 titik atau 24,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024.
    Wilayah dengan titik hotspot tertinggi berada di Riau, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Timur.
    “Kondisi ini disebabkan rendahnya curah hujan, cuaca kering, angin kencang, serta karakteristik wilayah yang sebagian besar lahan gambut,” kata Kapolri.
    Sigit menyebut kan, Polri bersama kementerian dan lembaga terkait telah melakukan serangkaian mitigasi karhutla.
    Sepanjang 2025, Polri menggelar 27.621 kegiatan sosialisasi dan 11.949 patroli.
    Selain itu, Polri bersama pemangku kepentingan juga membangun 4.032 embung atau kanal serta 1.457 menara pantau di wilayah rawan karhutla.
    “Polri bersama kementerian dan lembaga berkomitmen melakukan langkah cepat, terpadu, dan berkesinambungan,” kata Sigit.
    Ia mengatakan langkah pencegahan dilakukan dengan peningkatan kesiapsiagaan personel, penyediaan sarana dan prasarana, hingga pendirian posko tanggap darurat terpadu.
    Polri juga mengoperasikan
    early warning system
    untuk deteksi dini melalui aplikasi Geospatial Analytic Center (GAC) yang terintegrasi dengan SiPongi (KLHK), Fire Danger Rating System, satelit Himawari (BMKG), dan TMAT.
    Selain patroli darat, Polri melakukan patroli udara bersama TNI, BPBD, Manggala Agni, dan Masyarakat Peduli Api (MPA).
    Jika terdeteksi titik api, pemadaman dilakukan melalui jalur darat maupun operasi modifikasi cuaca.
    Terkait penegakan hukum, Polri memastikan akan menindak tegas pelaku pembakaran lahan.
    Sigit bilang, Polri menangani 86 kasus tindak pidana karhutla dengan menetapkan 83 tersangka perorangan pada Januari sampai 23 Oktober 2025.
    Para pelaku diduga membakar lahan untuk membuka kebun secara ilegal.
    “Saya mengimbau masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar. Selain merusak lingkungan, itu membahayakan kesehatan dan keselamatan banyak orang,” kata Kapolri.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.