Kementrian Lembaga: BMKG

  • Prakiraan Cuaca 27 Oktober 2025: Madiun dan Pacitan Berpotensi Diguyur Hujan Petir Saat Siang

    Prakiraan Cuaca 27 Oktober 2025: Madiun dan Pacitan Berpotensi Diguyur Hujan Petir Saat Siang

    Surabaya (beritajatim.com) – Warga Madiun dan Pacitan diimbau untuk waspada terhadap potensi hujan petir pada Senin, 27 Oktober 2025. Berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda, sejumlah wilayah di Jawa Timur bagian barat diperkirakan akan diguyur hujan intensitas sedang hingga lebat di siang hari.

    Prakirawan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, S.Tr., menjelaskan bahwa kondisi atmosfer di wilayah Madiun dan sekitarnya menunjukkan potensi pertumbuhan awan konvektif yang cukup aktif.

    “Warga sebaiknya lebih waspada pada siang hari karena potensi hujan petir cukup tinggi, terutama di wilayah perkotaan dan daerah perbukitan,” ujarnya, Minggu (26/10/2025).

    Untuk Kota Madiun, cuaca pada pagi hari diprediksi berawan sejak pukul 06.00 hingga 09.00 WIB. Memasuki siang, tepatnya pukul 12.00 WIB, hujan petir akan melanda hingga sekitar pukul 15.00 WIB.

    Setelah itu, cuaca mulai reda, namun langit masih berawan hingga malam hari. Suhu udara berkisar antara 24–32 derajat Celcius dengan kelembapan 59–97 persen. Angin bertiup dari arah barat dengan kecepatan sekitar 8,5 km/jam.

    Sementara di Kabupaten Madiun, kondisi cuaca tak jauh berbeda. Pagi hari pukul 06.00 WIB akan diawali langit cerah berawan, namun pada siang hingga sore hari potensi hujan meningkat.

    “Masyarakat yang beraktivitas di luar ruangan sebaiknya membawa perlengkapan seperti payung atau jas hujan, karena hujan bisa turun tiba-tiba,” tambah Oky.

    Suhu udara di wilayah ini berkisar 24–32 derajat Celcius, dengan kelembapan 56–95 persen dan kecepatan angin dari selatan sekitar 8,2 km/jam.

    Adapun Pacitan diperkirakan berawan sejak pagi hingga pukul 09.00 WIB. Menjelang siang pukul 12.00 WIB, hujan petir berpotensi terjadi dan dapat berlangsung hingga pukul 18.00 WIB.

    Kemudian, langit kembali berawan pada malam hari sekitar pukul 21.00 WIB. Suhu udara di Pacitan berkisar antara 22–26 derajat Celcius, dengan kelembapan tinggi mencapai 77–99 persen dan angin berhembus dari utara sekitar 9 km/jam.

    “Kami mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi hujan disertai kilat dan angin kencang, terutama di jam-jam siang hingga sore,” tutur Oky Sukma Hakim.

    Ia juga menambahkan, kondisi berawan di malam hari bisa menjadi indikasi masih adanya peluang hujan ringan di beberapa wilayah sekitar. [mnd/suf]

  • Waspada! Hujan Petir Siang Hari Ancam Ngawi, Magetan, dan Ponorogo 27 Oktober

    Waspada! Hujan Petir Siang Hari Ancam Ngawi, Magetan, dan Ponorogo 27 Oktober

    Surabaya (beritajatim.com) – Langit cerah di pagi hari rupanya tak menjamin cuaca akan bersahabat sepanjang Senin, 27 Oktober 2025. Warga Ngawi, Magetan, dan Ponorogo perlu waspada, sebab siang nanti diperkirakan akan terjadi hujan disertai petir di sejumlah wilayah.

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda mengimbau masyarakat agar tidak lengah terhadap perubahan cuaca yang bisa terjadi tiba-tiba.

    Prakirawan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, S.Tr., menjelaskan bahwa potensi hujan petir terjadi akibat adanya peningkatan aktivitas awan konvektif di wilayah Jawa Timur bagian barat dan selatan.

    “Pagi hari mungkin masih tampak cerah atau berawan, tapi menjelang siang potensi hujan petir cukup tinggi, terutama di daerah pegunungan,” katanya, Minggu (26/10/2025).

    Untuk wilayah Ngawi, cuaca berawan akan menyambut pagi hari sejak pukul 06.00 hingga 09.00 WIB. Namun, pada pukul 12.00 WIB, hujan petir diprediksi mengguyur wilayah ini hingga pukul 15.00 WIB.

    Menjelang malam, kondisi cuaca akan berangsur membaik meski langit masih berawan sampai pukul 21.00 WIB. Suhu udara di Ngawi berkisar antara 24–32 derajat Celcius, dengan kecepatan angin dari arah barat laut sekitar 8,6 km/jam dan kelembapan udara mencapai 58–95 persen.

    Di Magetan, pagi hari akan dimulai dengan cuaca cerah berawan. Namun, Oky mengingatkan agar warga tetap waspada terhadap potensi hujan pada siang hingga sore hari.

    “Meskipun suhunya sejuk di kisaran 23–29 derajat Celcius, cuaca bisa berubah cepat. Kami sarankan warga tidak beraktivitas di area terbuka saat petir mulai terdengar,” ujarnya.

    Kecepatan angin di Magetan tercatat dari arah selatan sekitar 10,6 km/jam, dengan tingkat kelembapan antara 66–96 persen.

    Sementara itu, Ponorogo juga akan mengalami pola cuaca serupa. Langit berawan sejak pagi hingga pukul 09.00 WIB akan berganti dengan hujan petir pada pukul 12.00 hingga 18.00 WIB.

    Malam harinya, sekitar pukul 21.00 WIB, langit kembali berawan. Suhu udara di wilayah ini berkisar 24–30 derajat Celcius, dengan angin dari arah timur laut berkecepatan 11,5 km/jam dan kelembapan mencapai 94 persen.

    BMKG mengingatkan masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem. “Kalau mendengar suara guntur, segera cari tempat aman dan hindari berteduh di bawah pohon. Keselamatan tetap jadi prioritas,” tambah Oky. [mnd/suf]

  • Gempa M 6,3 Guncang NTT, Tak Berpotensi Tsunami

    Gempa M 6,3 Guncang NTT, Tak Berpotensi Tsunami

    Jakarta

    Gempa berkekuatan magnitudo (M) 6,3 terjadi di Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur (NTT). Gempa terjadi pada kedalaman 75 Km.

    BMKG melaporkan gempa terjadi, Senin (27/10/2025), pukul 00.04 WIB. Gempa berada pada 82 Km barat laut Timor Tengah Utara, NTT.

    “Gempa mag: 6,3,” tulis BMKG di akun X.

    Titik koordinat gempa tercatat 9,06 lintang selatan (LS) dan 123,97 bujur timur (TB). Belum diketahui ada tidaknya korban jiwa dan dampak kerusakan akibat peristiwa ini.

    “Tidak berpotensi tsunami,” tulis BMKG.

    (wnv/wnv)

  • Atap Lapangan Padel di Jakarta Ambruk, Imbas Hujan Deras dan Angin Kencang

    Atap Lapangan Padel di Jakarta Ambruk, Imbas Hujan Deras dan Angin Kencang

    Bisnis.com, JAKARTA – Sebuah lapangan padel di Jakarta ambruk atau roboh atapnya akibat diterpa angin kencang dan hujan deras di Jakarta hari ini.

    Saat itu, lapangan padel tersebut tengah menggelar turnamen yang diisi oleh beberapa influencer termasuk Tasya Farasya.

    Tasya membagikan video momen atap lapangan tersebut roboh dan membuat orang-orang yang berada di lapangan tersebut berlarian menyelamatkan diri.

    Tampak dari video tersebut, ketika atap lapangan roboh air yang tertampung jatuh ke lapangan.

    “Ya Allah alhamdulillah selamat. Semangat theprimeopen.id, semangat anwaracketclub,” tulis Tasya dalam unggahan videonya tersebut.

    Sementara itu pihak pemilik lapangan memutuskan untuk menutup sementara fasilitaasnya untuk perbaikan. Mereka juga meminta maaf atas kejadian tersebut.

    “Kami mohon maaf atas kejadian yang terjadi pada 26 Oktober 2025 di Anwa Racquet Club. Terima kasih atas pengertian dan dukungan Anda,” tulis pernyataan manajemen.

    Pihak manajemen juga menyatakan saat ini situasi sudah kondusif dan tidak ada korban dalam kejadian tersebut.

    Dilansir dari Antara, Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto memaparkan kronologi kejadian.

    “Awal mula kejadian ketika hujan deras disertai angin kencang menerjang atap lapangan, sehingga atap itu pun terhempas,” katanya.

    Atap yang menaungi enam bidang lapangan pun rusak dan ambruk. Beruntung, pemain yang tengah berada di lapangan segera mengevakuasi diri, sehingga tidak ada korban jiwa atau pun luka.

    “Nihil korban jiwa atau luka. Kerusakan atap enam lapangan. Atas kejadian itu, karyawan memanggil pihak kepolisian untuk ditindaklanjuti,” kata Uus.

    Memasuki pekan akhir Oktober, BMKG memprediksi sejumlah wilayah Indonesia akan mulai memasuki musim hujan, terutama di bagian selatan ekuator seperti Jawa, Bali, Nusa Tenggara, serta sebagian Kalimantan dan Sulawesi bagian selatan.

    Pada awal musim hujan umumnya ditandai dengan siang yang masih terik dan hujan tidak merata di sore atau malam hari, serta perubahan pola angin dan peningkatan kelembaban udara. Seiring dengan perubahan tersebut, masyarakat diimbau untuk mewaspadai potensi cuaca gerah yang kerap terjadi menjelang turunnya hujan, akibat peningkatan kelembaban udara dan pemanasan permukaan yang kuat sebelum awan hujan berkembang.

    Mempertimbangkan peningkatan potensi hujan dalam waktu mendatang, masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi dini terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat memicu banjir, genangan, dan longsor yang berdampak pada aktivitas harian maupun transportasi.

  • Hujan Deras, Pohon Bertumbangan di Lebak Bulus Jaksel

    Hujan Deras, Pohon Bertumbangan di Lebak Bulus Jaksel

    Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah pohon bertumbangan di wilayah Lebak Bulus Jakarta Selatan hari ini, Minggu 26 Oktober 2026.

    Menurut pantauan Bisnis, hujan deras mengguyur di kawasan ini dengan cukup deras dengan angin kencang yang menumbangkan pohon-pohon tersebut.

    Pohon bertumbangan di Lebak Bulus arah Ciputat dan arah Pondok Indah Jakarta Selatan.

    Pohon yang bertumbangan juga menutupi jalan menuju arah Ciputat di bagian sebelah kanan. Meski demikian tidak tampak kendaraan yang terimpa.

    Kawasan underpass Lebak Bulus tampak aman.

    Sementara itu, genangan air setinggi 50 cm juga menggenangi kawasan tersebut.

    Hujan deras juga tampak turun merata dari kawasan Bandara Soekarno Hatta Cengkareng Banten.

    BMKG memperkirakan dalam beberapa hari terakhir, BMKG mencatat kejadian hujan sangat lebat (curah hujan mencapai ≥ 100 mm/hari) di sejumlah wilayah di Indonesia, termasuk di Jakarta Selatan.

    Menurut keterangan BMKG, hujan deras itu diantaranya akan terjadi di di Palangka Raya, Kalimantan Tengah (122,6 mm/hari), Balikpapan, Kalimantan Timur (116,9 mm/hari), Jakarta Selatan, DK Jakarta (141,4 mm/hari), Manggarai, Nusa Tenggara Timur (100 mm/hari).

    Sementara itu, kondisi cuaca panas di sejumlah wilayah Indonesia mulai menurun dibandingkan dengan sepekan sebelumnya, suhu maksimum tercatat dalam beberapa hari terakhir di Kupang, Nusa Tenggara Timur (37,0°C), Majalengka, Jawa Barat (36,4°C), Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara (36,2°C), frekuensi wilayah dengan suhu diatas 36°C mulai berkurang.

    Selama sepekan ke depan, pertumbuhan awan hujan yang signifikan berpotensi terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia. Kondisi ini dipicu oleh interaksi berbagai faktor atmosfer skala global, regional, hingga lokal, yang mempertahankan atmosfer berada dalam kondisi labil dan mendukung perkembangan awan konvektif. Aktivitas atmosfer tersebut berpotensi menghasilkan hujan dengan intensitas bervariasi, mulai dari ringan hingga lebat.

  • Daerah di Banten Ini Bahaya, Dikepung Megathrust-Sesar Aktif-Krakatau

    Daerah di Banten Ini Bahaya, Dikepung Megathrust-Sesar Aktif-Krakatau

    Jakarta, CNBC Indonesia – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sudah mengambil langkah-langkah antisipasi terjadinya gempa dan tsunami di Provinsi Banten khususnya di Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang. Daerah ini merupakan zona merah di Banten karena merupakan titik yang mempertemukan zona Megathrust, sesar aktif, hingga Gunung Anak Krakatau.

    Direktur Seismologi Teknik, Geofisika Potensial, dan Tanda Waktu BMKG Setyoajie Prayoedhie menyatakan bahwa penguatan edukasi kesiapsiagaan menjadi krusial melihat tren frekuensi gempa bumi yang terus meningkat dan mekanisme pembangkitan tsunami yang semakin kompleks. Oleh karenanya, Sekolah Lapang Gempabumi dan Tsunami (SLG) adalah wujud kepedulian negara terhadap keselamatan bangsa dari ancaman bahaya yang nyata.

    Risiko bencana sesungguhnya dapat kita kurangi apabila kita secara terencana dan terukur melakukan upaya mitigasi yang melibatkan semua pihak, termasuk masyarakat,” kata Setyoajie di Pandeglang, Minggu (26/10/2025).

    Lebih lanjut, Kabupaten Pandeglang, yang berada di Provinsi Banten, memiliki tingkat kerawanan tinggi karena wilayah ini dipengaruhi oleh empat sumber utama potensi bencana: Zona Megathrust selatan Jawa dengan potensi M 8,9, zona sesar aktif (Semangko dan Ujung Kulon), Zona Graben Selat Sunda yang berpotensi longsor dasar laut, serta aktivitas Gunung Anak Krakatau.

    Mengingat kembali pada peristiwa tsunami 22 Desember 2018 akibat longsoran Gunung Anak Krakatau yang menerjang Kecamatan Sumur dan sekitarnya, serta gempabumi M 6,9 pada 2019 yang guncangannya menimbulkan kepanikan di Kec. Sumur. Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa ancaman di Pandeglang bersifat kompleks, baik dari sumber tektonik maupun non-tektonik.

    Kecamatan Sumur memiliki risiko bencana yang perlu diwaspadai. Wilayah ini merupakan daerah pesisir yang berhadapan langsung dengan Selat Sunda, sebuah area yang menyimpan potensi ancaman multi hazard. Ancaman tidak hanya datang dari gempabumi tektonik, tetapi juga dari aktivitas Gunung Api Anak Krakatau (GAK) , yang secara historis pernah memicu tsunami di Selat Sunda. Oleh karena itu, SLG ini dinilai krusial sebagai wadah koordinasi untuk memperkuat upaya pengurangan risiko bencana di wilayah tersebut.

    Pada bencana tsunami 2018, Kabupaten Pandeglang mencatat korban terbanyak dengan sedikitnya 292 orang meninggal, 3.976 luka-luka, dan puluhan ribu warga mengungsi.

    Sebagai respons atas kerawanan tersebut, BMKG telah memberikan dukungan teknologi vital bagi Pandeglang. Tiga unit Warning Receiver System New Generation (WRS-NG)-perangkat penerima informasi gempa dan peringatan dini tsunami secara real-time-telah terpasang di lokasi strategis: Kantor Setda Pandeglang, Kantor BPBD Kabupaten Pandeglang, dan KEK Tanjung Lesung. Selain itu, sirine peringatan dini juga telah diaktifkan di Desa Teluk Labuan dan Desa Sidamukti untuk menjangkau masyarakat pesisir secara langsung.

    (wur/wur)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Prakiraan Cuaca Surabaya, Sidoarjo dan Gresik 26 Oktober 2025

    Prakiraan Cuaca Surabaya, Sidoarjo dan Gresik 26 Oktober 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda kembali merilis prakiraan cuaca untuk wilayah Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik, Minggu 26 Oktober 2025.

    “Beberapa daerah di Surabaya, Gresik, maupun Sidoarjo diguyur hujan ringan hari ini. Untuk suhu antara 24°C hingga 34°C. Sedangkan kelembabannya antara 47%-94%,” ujar Prakiraan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, Sabtu (25/10/2025).

    Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini

    BMKG Juanda menyebut cuaca di Surabaya cenderung berawan sepanjang hari ini. Namun, tidak ada tanda akan diguyur hujan, termasuk di Kecamatan Benowo, Bubutan, Bulak, Jambangan, Karangpilang, Mulyorejo, Rungkut, dan Sawahan.

    Suhu udara: 24°C – 32°C
    Kelembapan: 57% – 94%
    Kecepatan angin: 5,7 Km/jam dari arah Barat Daya.

    Prakiraan Cuaca Sidoarjo Hari Ini

    Sama seperti Kota Pahlawan, Sidoarjo tidak ada tanda akan turun hujan, meski cuaca cenderung berawan sepanjang hari ini. Termasuk di Kecamatan Buduran, Candi, Krian, Sedati, Taman, Tarik, Tulangan, Waru, Sidoarjo, Krembung, dan Wonoayu.

    Suhu udara: 24°C – 34°C
    Kelembapan: 47%-94%
    Kecepatan angin: 7,2 km/jam dari arah Barat Daya.

    Prakiraan Cuaca Gresik Hari Ini

    Menurut data dari BMKG Juanda, daerah di Gresik cenderung berawan sepanjang hari ini. Adapun malamnya cerah berawan, tetapi tidak ada tanda akan turun hujan, termasuk di Kecamatan Bungah, Kebomas, Manyar, Sangkapura, Tambak, Driyorejo, Duduk Sampeyan, dan Benjeng.

    Suhu udara: 25°C – 30°C
    Kelembapan: 70%-93%
    Kecepatan angin: 12,6 km/jam dari arah Selatan.

    Meski tidak ada tanda akan turun hujan, masyarakat tetap disarankan untuk membawa payung atau jas hujan sebagai langkah antisipatif. Mengingat cuaca di wilayah tropis seperti Jawa Timur dapat berubah dalam waktu singkat, penting bagi warga untuk selalu memantau pembaruan informasi cuaca melalui aplikasi resmi BMKG atau layanan cuaca daring lainnya.

    Dengan memahami prakiraan cuaca secara detail, masyarakat di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik dapat menjalani aktivitas hari inidengan lebih aman dan nyaman, termasuk saat memulai aktivitas tempat. (fyi/aje)

  • Malam ini seluruh wilayah Jakarta diguyur hujan

    Malam ini seluruh wilayah Jakarta diguyur hujan

    Jakarta (ANTARA) – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan seluruh wilayah DKI Jakarta diselimuti awan tebal pada Ahad pagi.

    Kondisi ini berlanjut di Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Selatan dan Jakarta Utara hingga siang hari.

    Sementara untuk Kabupaten Kepulauan Seribu diprediksi mengalami cuaca yang disertai petir di siang hari.

    Lalu pada sore harinya, hampir seluruh wilayah DKI Jakarta diguyur hujan kecuali Kabupaten Kepulauan Seribu yang masih diselimuti awan tebal.

    Hujan ringan diperkirakan terjadi di Jakarta Pusat dan Jakarta Utara, sementara hujan sedang diprediksi terjadi di Jakarta Barat.

    Kemudian hujan disertai petir diperkirakan terjadi di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur pada sore hari.

    Hujan ringan diperkirakan terus berlanjut pada malam hari di Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Selatan dan Jakarta Utara.

    Sementara itu Kabupaten Kepulauan Seribu yang diselimuti awan tebal pada malam hari ini.

    Suhu di DKI Jakarta diperkirakan berkisar 24-31 derajat Celcius. Sedangkan kecepatan angin berkisar 1-14 kilometer (km) per jam.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Waspadai Hujan Pagi! Ini Prakiraan Cuaca 26 Oktober 2025 untuk Ngawi, Magetan, dan Ponorogo

    Waspadai Hujan Pagi! Ini Prakiraan Cuaca 26 Oktober 2025 untuk Ngawi, Magetan, dan Ponorogo

    Surabaya (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda memperkirakan tiga wilayah di Jawa Timur, yakni Ngawi, Magetan, dan Ponorogo, akan mengalami cuaca yang cukup bervariasi pada Minggu, 26 Oktober 2025.

    Prakirawan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, S.Tr., menyampaikan bahwa sebagian besar wilayah diprediksi akan diguyur hujan ringan pada pagi hari, sebelum cuaca kembali cerah berawan menjelang siang dan sore.

    “Warga diharapkan tetap waspada terhadap potensi hujan pada pagi hari, terutama bagi yang beraktivitas di luar ruangan,” ujar Oky dalam keterangan resminya.

    Ia menambahkan bahwa secara umum, kondisi cuaca masih tergolong stabil, namun perubahan mendadak bisa terjadi terutama di wilayah dengan topografi pegunungan seperti Magetan.

    Ngawi: Hujan Pagi dan Cerah Berawan di Malam Hari
    Di wilayah Ngawi, hujan ringan diperkirakan turun sejak pukul 06.00 hingga 09.00 WIB. Cuaca akan berangsur membaik dengan kondisi cerah pada siang hari sekitar pukul 12.00 WIB. Namun, menjelang sore hingga petang (15.00–18.00 WIB), langit kembali diperkirakan berawan.

    Malam harinya, sekitar pukul 21.00 WIB, Ngawi akan cerah berawan. Suhu udara di wilayah ini berkisar antara 22–31 derajat Celcius dengan kelembapan 68–98 persen dan kecepatan angin dari arah Barat Laut sekitar 5,5 km/jam.

    Magetan: Hujan Ringan Pagi Hari, Suhu Cenderung Sejuk
    Sementara itu, wilayah Magetan juga diprediksi mengalami hujan ringan pada pagi hari pukul 06.00 WIB. Cuaca akan berubah cerah berawan antara pukul 09.00 hingga 12.00 WIB, kemudian berawan pada sore hari pukul 15.00–18.00 WIB.

    Saat malam tiba, kondisi cuaca kembali cerah berawan. Suhu udara di Magetan diperkirakan berada di kisaran 22–29 derajat Celcius dengan kelembapan 67–95 persen. Angin bertiup dari arah Selatan dengan kecepatan 7,8 km/jam.

    “Udara Magetan relatif lebih sejuk dibandingkan wilayah sekitar karena faktor ketinggian dan vegetasi yang masih cukup banyak,” jelas Oky.

    Ponorogo: Hujan Sedang di Pagi Hari, Berawan Hingga Malam
    Untuk wilayah Ponorogo, hujan dengan intensitas sedang akan mengguyur sejak pagi pukul 06.00 WIB, kemudian menurun menjadi hujan ringan sekitar pukul 09.00 WIB. Mulai tengah hari hingga malam (12.00–21.00 WIB), langit Ponorogo diprediksi berawan.

    Suhu udara berkisar antara 23–31 derajat Celcius, dengan kelembapan mencapai 63–96 persen dan kecepatan angin dari arah Tenggara sekitar 9,7 km/jam.

    Dengan kondisi cuaca yang dinamis ini, BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap memperhatikan prakiraan cuaca harian dan menyiapkan perlengkapan seperti jas hujan atau payung, terutama bagi yang berencana beraktivitas sejak pagi hari. (mnd/kun)

  • Warga Terdampak Cuaca Ekstrem di Kabupaten Bekasi Mencapai 304 Orang

    Warga Terdampak Cuaca Ekstrem di Kabupaten Bekasi Mencapai 304 Orang

    JAKARTA – Warga terdampak cuaca ekstrem berupa hujan deras disertai angin kencang di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat mencapai 304 orang, sebagaimana dilaporkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

    Dalam laporan yang diterima Antara, di Jakarta, Jumat 24 Oktober Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan bahwa data yang diterima menyatakan 304 jiwa warga terdampak cuaca ekstrem yang terjadi sejak dua hari terakhir itu terdiri atas 169 keluarga.

    “Mereka tersebar di sembilan desa di Kabupaten Bekasi. Tidak ada laporan korban jiwa akibat insiden ini,” kata dia.

    Dia memastikan tim petugas gabungan di Kabupaten Bekasi sudah dikerahkan ke lokasi kejadian untuk melakukan sejumlah penanganan darurat; mulai dari distribusi kebutuhan logistik makanan dan perlengkapan tambahan berupa terpal-tikar untuk alas tidur.

    BNPB belum melaporkan secara rinci berapa dan bagaimana dampak kerusakan rumah warga dan fasilitas publik imbas cuaca ekstrem yang terjadi Kamis (23/10).

    Meski demikian, menurut dia percepatan pemulihan dampak bencana bakal berlangsung secara beriringan dengan penanganan darurat yang dilakukan tim petugas gabungan di bawah koordinasi BPBD Kabupaten Bekasi.

    Dia menambahkan bahwa BNPB bersama Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaksanakan operasi modifikasi cuaca (OMC) di wilayah Provinsi Jawa Barat untuk menekan potensi bencana hidrometeorologi akibat curah hujan tinggi pada masa peralihan musim kemarau ke penghujan.

    Operasi OMC bertujuan mengatur dan mendistribusikan curah hujan agar tidak melampaui batas normal di wilayah padat penduduk dan rawan banjir. BNPB menggunakan pesawat Cessa Caravan 2028 PK-YNA dalam pelaksanaan operasi itu.

    “OMC dilakukan dengan total dua sorti dan 1.600 kilogram bahan semai,” kata dia.