Kementrian Lembaga: BMKG

  • Gempa Magnitudo 6,8 Guncang Tanimbar, Tidak Berpotensi Tsunami

    Gempa Magnitudo 6,8 Guncang Tanimbar, Tidak Berpotensi Tsunami

    Bisnis.com, JAKARTA – Gempa magnitudo 6,8 mengguncang kawasan Tanimbar Maluku malam ini. 

    Dikutip dari akun twitter BMKG disebutkan jika gempa magnitudo 6,8 itu terjadi pada Selasa 28-Oktober 2025 pukul 21:40:18 WIB.

    Adapun pusat gempa berlokasi di titik 6.81 LS,130.13 BT (183 km BaratLaut TANIMBAR).

    Gempa tersebut berkedalaman 185 Km, dan BMKG mengatakan tidak berpotensi tsunami.

    Tanimbar berada di Provinsi Maluku, Indonesia, tepatnya sebagai ibu kota dari Kabupaten Kepulauan Tanimbar. Kepulauan ini merupakan gugusan pulau yang terletak di antara Laut Banda dan Laut Arafura, di bagian timur Indonesia.

    Pusat administrasi kabupaten ini berada di Saumlaki, yang terletak di Pulau Yamdena 

  • Gempa M 6,8 Guncang Tanimbar Maluku, Tidak Ada Peringatan Tsunami

    Gempa M 6,8 Guncang Tanimbar Maluku, Tidak Ada Peringatan Tsunami

    Jakarta, Beritasatu.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan telah terjadi gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 6,8 di Kepulauan Tanimbar, Maluku pada Selasa (28/10/2025) pukul 21.40 WIB.

    Gempa tercatat berada pada koordinat 6,81 derajat lintang selatan dan 130,13 derajat bujur timur dengan kedalaman 185 kilometer. Pusat gempa berada di laut, sekitar 183 kilometer barat laut Tanimbar.

    Tidak  ada peringatan tsunami yang dikeluarkan BMKG akibat gempa ini. “Hati-hati terhadap gempa bumi susulan yang mungkin terjadi,” tulis BMKG di akun resminya.

    BMKG mengimbau masyarakat tetap tenang dan waspada terhadap kemungkinan gempa susulan, serta memantau informasi resmi dari BMKG melalui kanal komunikasi yang tepercaya.

  • Gempa M 4,1 Guncang Pulau Simeulue Aceh Akibat Aktivitas Megathrust

    Gempa M 4,1 Guncang Pulau Simeulue Aceh Akibat Aktivitas Megathrust

    Medan, Beritasatu.com – Gempa bumi tektonik dengan magnitudo 4,1 melanda Kota Sinabang, Kabupaten Kepulauan Simeulue, Aceh, Selasa (28/10/2025) pukul 16.23 WIB merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya aktivitas megathrust.

    “Episenter gempa terletak pada koordinat 2.38 derajat lintang utara dan 96,96 derajat bujur timur, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 66 kilometer arah tenggara Sinabang, pada kedalaman 11 kilometer,” kata Kepala Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah I, Hendro Nugroho di Medan dikutip dari Antara.

    Berdasarkan laporan dari masyarakat, gempa bumi itu dirasakan di daerah Sinabang dengan skala intensitas II – III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu).

    Namun hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa bumi tersebut.

    Hingga pukul 16:53 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan belum ada gempa bumi susulan (aftershock).

    BMKG mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

  • Waspada Cuaca Ekstrem: Hujan Petir-Angin Kencang Ancam Sejumlah Wilayah di Lampung hingga Akhir Oktober

    Waspada Cuaca Ekstrem: Hujan Petir-Angin Kencang Ancam Sejumlah Wilayah di Lampung hingga Akhir Oktober

    Pagi hari: Pesisir Barat, Pesawaran

    Siang-Sore: Lampung Barat, Lampung Tengah

    Malam: Way Kanan, Tulang Bawang, Lampung Selatan

    Dini hari: Tanggamus, Pesisir Barat

    Dia mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem di masa peralihan menuju musim hujan ini.

    “Masyarakat diharapkan tetap waspada terhadap kemungkinan genangan, banjir, serta angin kencang yang dapat menumbangkan pohon atau dahan di pinggir jalan,” jelas dia.

    BMKG juga mengingatkan agar masyarakat memperbarui informasi cuaca harian melalui kanal resmi BMKG untuk mengantisipasi potensi perubahan kondisi cuaca secara mendadak.

  • Infografis Waspada Peningkatan Hujan di Sejumlah Wilayah Indonesia – Page 3

    Infografis Waspada Peningkatan Hujan di Sejumlah Wilayah Indonesia – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali mengeluarkan peringatan dini cuaca hujan di sejumlah wilayah Indonesia. Padahal seperti diketahui, cuaca panas belakangan ini sangat terasa di Indonesia.

    Namun, BMKG menyebut, dalam sepekan kedepan, potensi hujan diprediksi meningkat di sebagian wilayah Indonesia meliputi sebagian besar Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Maluku, Papua, serta sebagian Pulau Sumatra, Kalimantan, Sulawesi.

    “Memasuki pekan akhir Oktober, BMKG memprediksi sejumlah wilayah Indonesia akan mulai memasuki musim hujan, terutama di bagian selatan ekuator seperti Jawa, Bali, Nusa Tenggara, serta sebagian Kalimantan dan Sulawesi bagian selatan,” kata BMKG seperti dikutip Liputan6.com dari laman resminya www.bmkg.go.id, Selasa (28/10/2025).

    BMKG menuturkan, pada awal musim hujan umumnya ditandai dengan siang yang masih terik dan hujan tidak merata di sore atau malam hari, serta perubahan pola angin dan peningkatan kelembaban udara.

    BMKG pun menuliskan periode waspada terjadinya peningkatan hujan di sejumlah wilayah Indonesia. Pada periode 27-30 Oktober 2025, cuaca di Indonesia umumnya didominasi oleh kondisi hujan ringan hingga hujan lebat.

    Di antaranya, perlu diwaspadai adanya peningkatan hujan dengan intensitas sedang yang terjadi di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, dan Jawa Timur.

    Selain itu, hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang dapat terjadi.

    Selain itu, menghadapi potensi cuaca ekstrem dalam beberapa waktu kedepan, BMKG mengimbau masyarakat untuk pertama, waspada terhadap cuaca yang dapat berubah sewaktu-waktu, seperti hujan lebat yang disertai angin kencang dan petir.

    Lantas, wilayah mana saja yang diprediksi BMKG bakal diguyur hujan dengan intensitas ringan, sedang, hingga lebat pada akhir Oktober 2025? Apa saja imbauan BMKG? Simak selengkapnya dalam rangkaian Infografis berikut ini:

  • Cuaca Panas Mulai Mereda, BMKG: Waspada Peningkatan Hujan di Sejumlah Wilayah Indonesia – Page 3

    Cuaca Panas Mulai Mereda, BMKG: Waspada Peningkatan Hujan di Sejumlah Wilayah Indonesia – Page 3

    Menurut BMKG, pada skala global, indikator Dipole Mode Index (DMI) saat ini menunjukkan nilai negatif sebesar −1.27, yang mengindikasikan peningkatan suplai uap air dari Samudra Hindia menuju wilayah Indonesia bagian barat, sehingga mendukung pembentukan awan hujan di kawasan tersebut.

    Faktor lain, menurut dia, di antaranya terpantau Madden-Jullian Oscillation (MJO) di sebagian besar wilayah Sumatra, Kalimantan dan Jawa, mengindikasikan tingginya konvektifitas di wilayah tersebut.

    “Selain itu, gelombang atmosfer diprediksi aktif yang memberikan potensi peningkatan pertumbuhan awan hujan di wilayah yang dilaluinya. Aktivitas Gelombang Rossby Ekuator yang berpropagasi ke arah barat diprediksi aktif di Samudra Hindia barat daya Banten hingga selatan NTB dan Samudra Pasifik sebelah timur laut Papua,” papar BMKG.

    BMKG menjelaskan, fenomena lain yang turut mempengaruhi kondisi cuaca di Indonesia adalah Sirkulasi Siklonik yang terpantau di Laut Andaman, Laut Natuna Utara, Laut Cina Selatan, Laut Sulu, Kalimantan, dan Laut Maluku yang membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) memanjang di Teluk Thailand, di Laut Natuna, dari Laut Natuna hingga Laut Sulu, di Selat Malaka, dari Kalimantan Timur hingga Laut Sulawesi, dari Maluku hingga Maluku Utara, dan dari perairan utara Maluku Utara hingga Laut Seram.

    “Daerah konvergensi lainnya memanjang dari Jawa Timur hingga perairan utara Jawa Tengah, di perairan selatan Bali hingga Jawa Timur, dari Laut Jawa hingga Kalimantan Timur, di Laut Sulawesi, dan dari Papua pegunungan hingga Papua Barat Daya,” terang BMKG.

    Menurut dia, kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut.

    Sementara itu, labilitas atmosfer lokal yang mendukung proses konvektif pada skala lokal diprediksi terjadi di Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Kepulauan Riau, sebagian besar Pulau Jawa, Bali, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Maluku dan sebagian besar Kep.Papua.

     

  • Jalur Kandangan Madiun Terputus Longsor, Warga Kare Gotong Royong Buka Akses Jalan

    Jalur Kandangan Madiun Terputus Longsor, Warga Kare Gotong Royong Buka Akses Jalan

    Madiun (beritajatim.com) – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun, selama sepekan terakhir menyebabkan longsor di Dusun Kandangan, Desa Kare. Akibatnya, jalur alternatif yang menghubungkan Madiun dan Ponorogo terputus sementara karena tertimbun material tanah dan batu.

    Sedikitnya tujuh titik longsor terpantau di sepanjang jalur Kandangan. Warga setempat bersama relawan bahu-membahu membersihkan timbunan tanah menggunakan peralatan seadanya agar akses jalan bisa kembali dilalui. Meski sebagian titik sudah terbuka untuk kendaraan roda dua, satu lokasi longsor masih sulit dibersihkan karena material menumpuk cukup tebal.

    “Satu titik masih parah karena tanahnya menumpuk tinggi. Dari kemarin Kami sudah coba bersihkan, tapi tanpa alat berat tidak bisa cepat selesai,” kata Gianto, warga Desa Kare, Selasa (28/10/2025).

    Menurut Gianto, tebing di lokasi longsor memiliki ketinggian sekitar 10 meter dengan panjang longsoran sekitar 20 meter. Jalur tersebut sangat vital bagi masyarakat karena menjadi satu-satunya akses menuju Ponorogo melalui wilayah selatan.

    Meski lokasi longsor berada cukup jauh dari permukiman, jalur Kandangan–Ponorogo kerap digunakan warga untuk menuju ladang dan pasar. Kondisi jalan yang licin dan masih labil membuat pengguna jalan diminta lebih berhati-hati, terutama pada malam hari atau saat hujan deras.

    “Kalau hujan deras, sebaiknya jangan dulu lewat sini. Selain tanah masih labil, tebingnya juga rawan turun lagi,” imbuhnya.

    Pemerintah Desa Kare telah berkoordinasi dengan pihak Kecamatan Kare dan BPBD Kabupaten Madiun untuk meminta bantuan alat berat. Sambil menunggu penanganan dari petugas, warga tetap melakukan pembersihan manual agar jalur tidak tertutup total dan aktivitas masyarakat bisa segera pulih.

    Petugas BPBD mengingatkan pengguna jalan agar waspada terhadap potensi longsor susulan mengingat curah hujan di wilayah selatan Madiun masih tinggi. BMKG juga memprakirakan cuaca ekstrem berpotensi berlangsung hingga beberapa hari ke depan seiring meningkatnya intensitas hujan di kawasan lereng selatan Gunung Wilis. [rbr/beq]

  • Waspadai Hujan Lebat dan Angin Kencang 3 Hari ke Depan di Yogyakarta

    Waspadai Hujan Lebat dan Angin Kencang 3 Hari ke Depan di Yogyakarta

    Yogyakarta, Beritasatu.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Yogyakarta mengimbau masyarakat di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk mewaspadai potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang dalam tiga hari ke depan, mulai Selasa (28/10/2025) hingga Kamis (30/10/2025).

    Menurut prediksi BMKG, pada Selasa (28/10/2025), hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berpotensi terjadi di Kota Yogyakarta, Sleman, Bantul bagian utara, Kulon Progo bagian utara, dan Gunungkidul bagian utara. Kondisi serupa diperkirakan masih berlangsung pada Rabu (29/10/2025).

    Sementara itu, pada Kamis (30/10/2025), hujan sedang hingga lebat diperkirakan melanda hampir seluruh wilayah DIY. “Memasuki musim hujan, masyarakat diimbau tetap waspada terhadap potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang yang dapat terjadi sewaktu-waktu,” tulis BMKG Yogyakarta dalam keterangan resminya.

    BMKG juga mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai dampak cuaca ekstrem, seperti banjir, tanah longsor, pohon tumbang, dan genangan air, terutama bagi warga yang tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi.

    Selain itu, masyarakat diimbau untuk tidak berteduh di bawah pohon atau baliho saat hujan deras disertai petir dan angin kencang, serta memastikan kondisi atap, talang air, dan instalasi listrik rumah dalam keadaan baik guna mencegah kebocoran maupun korsleting listrik.

    BMKG Yogyakarta mengajak masyarakat untuk selalu memperbarui informasi cuaca melalui aplikasi InfoBMKG, laman resmi BMKG, dan akun media sosial resmi BMKG agar dapat melakukan langkah antisipatif lebih dini.

  • Gempa Bumi Magnitudo 5,5 Guncang Minahasa Sulut Pagi Ini

    Gempa Bumi Magnitudo 5,5 Guncang Minahasa Sulut Pagi Ini

    Jakarta, Beritasatu.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan telah terjadi gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 5,5 di wilayah Minahasa, Sulawesi Utara (Sulut), pada Selasa (28/10/2025) pukul 08.31 WIB.

    Gempa tercatat berada pada koordinat 1,43 derajat lintang utara dan 121,77 derajat bujur timur dengan kedalaman 10 kilometer. Pusat gempa berada di laut, sekitar 68 kilometer timur laut Buol, Sulawesi Tengah, dan 109 kilometer barat laut Pohuwato, Gorontalo.

    “Berdasarkan hasil pemodelan dan pengamatan awal, gempa tidak berpotensi menimbulkan tsunami,” tulis BMKG dalam keterangannya.

    Getaran gempa kemungkinan dirasakan di wilayah sekitar Sulawesi Tengah dan Gorontalo dengan intensitas lemah hingga sedang. Hingga laporan ini diterbitkan, belum ada informasi mengenai dampak kerusakan atau korban akibat guncangan tersebut.

    BMKG mengimbau masyarakat tetap tenang dan waspada terhadap kemungkinan gempa susulan, serta memantau informasi resmi dari BMKG melalui kanal komunikasi yang tepercaya.

  • Gempa Magnitudo 5,5 Guncang Buol Sulawesi Tengah: Tak Berpotensi Tsunami

    Gempa Magnitudo 5,5 Guncang Buol Sulawesi Tengah: Tak Berpotensi Tsunami

    Liputan6.com, Sulawesi Gempa Magnitudo 5,5 mengguncang wilayah Buol, Sulawesi Tengah, Selasa (28/10/2025) pukul 08.31.20 WIB. Badan meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan lokasi gempa berada pada koordinat 1.43 LU,121.77 BT.

    “Kedalaman gempa 10 km,” tulis BMKG.

    BMKG memastikan gempa tidak berpotensi tsunami. “Tidak berpotensi Tsunami,” demikian tulis BMKG.

    Belum ada laporan kerusakan akibat gempa, namun warga diimbau tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya gempa susulan.