Kementrian Lembaga: BMKG

  • Wilayah RI Dihantam Hujan Lebat Sepekan Depan, BMKG Ungkap Penyebabnya

    Wilayah RI Dihantam Hujan Lebat Sepekan Depan, BMKG Ungkap Penyebabnya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi sebagian besar wilayah Indonesia akan diguyur hujan dalam sepekan ke depan. Peningkatan curah hujan ini dipengaruhi oleh dinamika atmosfer skala global, regional, dan lokal.

    Di tingkat global, indeks Dipole Mode Index (DMI) menunjukkan nilai negatif sebesar -1,27, yang menandakan suplai uap air dari Samudra Hindia menuju Indonesia bagian barat meningkat signifikan.

    Pada skala regional, aktivitas fenomena atmosfer seperti MJO, Gelombang Rossby Ekuator, dan Gelombang Kelvin yang secara bersamaan melewati wilayah Indonesia menjadi pemicu hujan lebat di sejumlah wilayah. Selain itu, faktor lokal di masing-masing wilayah menjadikan kondisi atmosfer relatif labil.

    “Sehingga meningkatkan potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat, petir dan angin kencang,” tulis BMKG dalam Prospek Cuaca Mingguan Periode 28 Oktober – 3 November 2025, dikutip Rabu (29/10/2025).

    Madden-Julian Oscillation (MJO) juga terpantau aktif di fase 4 atau wilayah Maritime Continent, memicu pertumbuhan awan hujan di Sumatra bagian barat, Jawa, Kalimantan, hingga Sulawesi.

    Selain itu, aktivitas Gelombang Rossby Ekuator yang berpropagasi ke arah barat diprediksi aktif di Kalimantan Utara, Sulawesi bagian selatan hingga Pulau Jawa bagian utara yang berpotensi menyebabkan peningkatan pertumbuhan awan hujan di wilayah tersebut.

    BMKG juga mengamati adanya sirkulasi siklonik di Laut Cina Selatan, perairan selatan Kalimantan Tengah, serta Samudra Pasifik utara Papua Barat Daya. Fenomena ini membentuk area perlambatan angin (konvergensi) dan pertemuan angin (konfluensi) di sejumlah wilayah, yang turut meningkatkan potensi pembentukan awan hujan.

    Daerah konvergensi dan konfluensi ini memanjang mulai dari Laut Natuna Utara hingga Laut Jawa, Kalimantan, Maluku Utara, hingga Papua bagian barat. Kondisi tersebut membuat atmosfer menjadi lebih labil, memperbesar peluang hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai kilat dan angin kencang.

    Dalam periode 28-30 Oktober 2025, status siaga hujan lebat-sangat lebat berlaku untuk Sumatra Selatan, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan Papua Pegunungan.

    Sementara itu, potensi angin kencang diperkirakan terjadi di Sumatra Selatan, Lampung, Banten, Jawa Barat, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.

    Pada periode 31 Oktober-3 November 2025, potensi hujan lebat masih akan berlanjut di sejumlah wilayah dengan peringatan siaga khusus untuk Papua Pegunungan.

    BMKG mengingatkan masyarakat agar waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat memicu banjir, genangan air, hingga longsor. Masyarakat diimbau untuk menjaga kebersihan saluran drainase agar tidak tersumbat, serta rutin memantau informasi cuaca resmi BMKG sebelum beraktivitas.

    “Menjauhi wilayah terbuka ketika terjadi hujan yang disertai petir, serta menjauhi pohon, bangunan dan infrastruktur yang sudah rapuh ketika terjadi hujan yang disertai angin kencang,” tulis imbauan BMKG.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Penjelasan BMKG soal Gumpalan Hitam Beterbangan di Langit Subang: Bukan Fenomena Atmosfer

    Penjelasan BMKG soal Gumpalan Hitam Beterbangan di Langit Subang: Bukan Fenomena Atmosfer

    BMKG menilai gumpalan hitam itu kemungkinan besar berasal dari aktivitas di permukaan bumi.

    “Fenomena yang tampak berupa gumpalan hitam tersebut lebih mungkin berasal dari proses industri, reaksi kimia limbah, atau aktivitas manusia lainnya yang menyebabkan terbentuknya busa atau material ringan yang kemudian terangkat oleh angin.”

    Untuk memastikan sumber dan kandungan materialnya, BMKG menyarankan agar Dinas Lingkungan Hidup (DLH) atau BPBD setempat melakukan pemeriksaan lebih lanjut di lokasi kejadian.

    BMKG Jawa Barat menyatakan akan terus memantau kondisi cuaca dan atmosfer di wilayah Subang serta siap memberikan dukungan data jika dibutuhkan untuk kajian lebih mendalam oleh instansi berwenang.

    “Kami terus melakukan pemantauan rutin terhadap dinamika cuaca dan atmosfer. Jika diperlukan, kami siap membantu analisis data untuk mendukung investigasi lanjutan,” tulis BMKG Jabar dalam pernyataannya.

  • Daftar Wilayah di Indonesia Diprediksi Hujan Sepekan Kedepan, BMKG Jelaskan Pola Perubahan Iklim

    Daftar Wilayah di Indonesia Diprediksi Hujan Sepekan Kedepan, BMKG Jelaskan Pola Perubahan Iklim

    Liputan6.com, Jakarta Sebagian besar wilayah di Indonesia memasuki periode musim hujan. Untuk puncak musim hujan diperkirakan terjadi pada November-Desember 2025 di wilayah Indonesia bagian barat. Kemudian, pada Januari hingga Februari 2026 di wilayah Indonesia bagian selatan dan timur.

    “Dalam sepekan ke depan, potensi hujan diprediksi meningkat di sejumlah wilayah meliputi Sumatera bagian selatan, sebagian besar Pulau Jawa, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, sebagian Kalimantan, Maluku, dan sebagian besar Papua,” kata Direktur Meteorologi Publik BMKG Andri Ramdhani saat dihubungi merdeka.com, Rabu (29/10).

    Dia menjelaskan, kondisi ini didukung oleh beberapa dinamika atmosfer seperti aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO) yang aktif secara spasial di wilayah Benua Maritim Indonesia.

    Selain itu juga suhu muka laut yang hangat di sekitar perairan Indonesia, serta gelombang Rossby ekuatorial. 

    “Dan Kelvin yang diprediksi aktif dalam dua hari mendatang dan turut memperkuat potensi hujan di wilayah Indonesia bagian selatan,” jelasnya. 

    “Faktor lokal seperti kelembapan udara yang tinggi dan atmosfer yang labil juga mendukung pembentukan awan hujan,” sambungnya.

  • Kota Bandung Mulai Perkenalkan Angkot Listrik dengan Sistem Pembayaran Digital

    Kota Bandung Mulai Perkenalkan Angkot Listrik dengan Sistem Pembayaran Digital

    Sementara itu, Ketua DPRD Kota Bandung Asep Mulyadi menyambut baik inovasi ini sebagai simbol bahwa Bandung terus beradaptasi dengan perkembangan zaman.

    “Kota Bandung mah harus kreatif, inovatif, dan bisa menyesuaikan diri. Yang penting, manfaatnya harus bisa dirasakan masyarakat dan membuat sistem angkutan lebih tertib,” terang dia.

    “Bagi Pemkot Bandung, uji coba ini bukan sekadar mengganti mesin bensin dengan listrik, tapi membangun ekosistem transportasi publik yang cerdas, ramah lingkungan, dan saling terhubung. Jika sukses, Angklung bisa menjadi cikal bakal wajah baru transportasi Bandung yang efisien, nyaman, dan berteknologi tinggi,” tutup Asep.

    Sebelumnya, wilayah Bandung Raya, Provinsi Jawa Barat (Jabar) saat ini mulai memasuki awal musim hujan.

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bandung memprakirakan cuaca sepekan ke depan akan didominasi kondisi cerah berawan pada pagi hari, disertai potensi hujan ringan hingga lebat di siang, sore, dan malam hari.

    Kepala BMKG Bandung Teguh Rahayu menyampaikan, peralihan dari kemarau menuju musim hujan membuat cuaca di Bandung Raya bersifat dinamis dan tidak menentu.

    “Masyarakat diimbau supaya tetap waspada terhadap potensi hujan sedang hingga lebat dalam durasi singkat dan skala lokal yang dapat disertai petir dan angin kencang antara siang, sore, atau malam hari. Kondisi ini dapat berdampak genangan, banjir, dan tanah longsor,” ujar Teguh dalam keterangan tertulis, Senin 27 Oktober 2025.

     

  • Musim Hujan Tiba, Mensos Pastikan Bansos untuk Bencana Alam Tersedia

    Musim Hujan Tiba, Mensos Pastikan Bansos untuk Bencana Alam Tersedia

    Musim Hujan Tiba, Mensos Pastikan Bansos untuk Bencana Alam Tersedia
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul memastikan bahwa Kementerian Sosial (Kemensos) telah menyiapkan bantuan sosial (bansos) untuk mengantisipasi berbagai bencana alam, termasuk potensi hujan deras dan banjir yang mulai melanda sejumlah daerah di Indonesia.
    “Tentu bantuan sosial disiapkan ya untuk bencana alam maupun bencana non-alam,” kata Gus Ipul di Jakarta, Selasa (28/10/2025).
    Ia menjelaskan, Kemensos terus menyalurkan berbagai bentuk bantuan dalam rangka perlindungan sosial dan rehabilitasi sosial, khususnya bagi masyarakat terdampak bencana.
    “Kita menyalurkan sangat banyak sekali dalam rangka perlindungan sosial dan rehabilitasi sosial ketika terjadi bencana,” ujarnya.
    Terkait potensi hujan deras di sejumlah wilayah seperti Sukabumi dan daerah lain yang mulai dilanda banjir, Gus Ipul mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan.
    “Mari kita bersama-sama waspada. Terus terang, kami mengimbau kepada masyarakat yang sedang di jalan saat hujan deras, terutama yang naik motor ataupun kendaraan roda empat, bisa berhenti sejenak mencari tempat aman,” ucapnya.
    Ia juga mengingatkan masyarakat agar tidak meremehkan kondisi cuaca ekstrem yang disertai angin kencang.
    “Kita tidak tahu apa yang terjadi apalagi kalau disertai dengan angin kencang. Hujan itu menimbulkan risiko-risiko yang berat. Untuk itu, kami imbau hati-hati di jalan, waspada, dan ikuti informasi tentang perubahan cuaca dari BMKG dengan baik,” tegas Gus Ipul.
    Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat bakal melanda beberapa wilayah Indonesia dalam sepekan ke depan.
    Saat ini, sekitar 43,8 persen zona musim (ZOM) di Tanah Air telah memasuki musim hujan.
    Sementara itu, BMKG Bandung memperkirakan bahwa Jawa Barat sudah memasuki musim hujan, kecuali di bagian kecil utara yang masih peralihan.
    “Saat ini sebagian besar Jawa Barat sudah memasuki musim hujan, kecuali sebagian kecil bagian utara masih dalam masa peralihan,” ucap Kepala BMKG Stasiun Bandung Teguh Rahayu, dalam keterangannya, Selasa (28/10/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 8 Wilayah Akan Dihantam Gelombang Tinggi Hari Ini 29 Oktober 2025

    8 Wilayah Akan Dihantam Gelombang Tinggi Hari Ini 29 Oktober 2025

    Jakarta, Beritasatu.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi gelombang laut tinggi di sejumlah perairan Indonesia pada hari ini, Rabu (29/10/2025).

    ‎Gelombang laut pada hari ini diperkirakan dapat mencapai ketinggian 2,5 meter hingga 4 meter. 

    ‎Kondisi ini dipengaruhi oleh pola angin di wilayah utara yang bertiup dari barat daya hingga barat laut dengan kecepatan angin berkisar 4-20 knot. Sementara itu, di wilayah selatan, angin bergerak dari timur hingga tenggara dengan kecepatan 4-15 knot.

    ‎Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Natuna utara dan Samudra Pasifik utara Papua.

    ‎BMKG mencatat terdapat delapan wilayah perairan dengan potensi gelombang 2,5–4 meter, di antaranya Samudra Hindia barat Lampung, Samudra Hindia selatan banten, Samudra Hindia selatan DI Yogyakarta, dan Samudra Hindia selatan Jawa Tengah, Samudra Hindia selatan Jawa Barat, Samudra Hindia selatan Jawa Timur, Samudra Hindia selatan Bali, dan Samudra Hindia selatan Nusa Tenggara Barat (NTB). 

    ‎BMKG mengimbau masyarakat pesisir, nelayan, serta operator transportasi laut agar tetap waspada. Gelombang tinggi berpotensi membahayakan keselamatan pelayaran dan aktivitas di laut.

  • Gempa M 4,2 Guncang Kabupaten Jayapura

    Gempa M 4,2 Guncang Kabupaten Jayapura

    Jayapura

    Gempa bumi dengan magnitudo (M) 4,2 terjadi di Kabupaten Jayapura, Papua. Gempa ada pada kedalaman 33kilometer.

    “Gempa Mag:4.2,” tulis BMKG melalui akun X-nya, Rabu (29/10/2025).

    Gempa terjadi pada pukul 04.57 WIB. Gempa ada pada titik koordinat 2,66 derajat Lintang Selatan dan 139,62 derajat Bujur Timur.

    “(Pusat gempa) 44 km barat laut Kabupaten Jayapura,” tulis BMKG.

    Belum diketahui ada tidaknya korban jiwa dan dampak kerusakan akibat gempa ini.

    (isa/isa)

  • ​Jurus Farhan Hadapi Cuaca Ekstrem di Kota Bandung, Siagakan Tim Gabungan Patroli 24 Jam

    ​Jurus Farhan Hadapi Cuaca Ekstrem di Kota Bandung, Siagakan Tim Gabungan Patroli 24 Jam

    Jakarta: Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan mengambil langkah strategis dalam menghadapi cuaca ekstrem yang tengah melanda wilayahnya. Ia menginstruksikan tim gabungan dari berbagai dinas untuk berpatroli selama 24 jam memantau potensi bencana.

    Farhan menyebut, dalam tiga hari terakhir sejumlah kejadian seperti longsor, pohon tumbang, dan genangan air terjadi di berbagai titik, terutama di kawasan pemukiman dekat bantaran sungai. 

    “Ini fenomena nasional akibat cuaca ekstrem yang telah diperingatkan oleh BMKG,” ujar Farhan di Balai Kota Bandung, Selasa 28 Oktober 2025.

    Sebagai langkah antisipasi, Pemkot Bandung memperkuat sistem drainase dan melakukan pembersihan saluran air di berbagai wilayah. Farhan meminta petugas gorong-gorong untuk siap siaga di titik-titik yang kerap terjadi genangan air.

    “Hal yang bisa dilakukan saat ini adalah memperbaiki dan membersihkan saluran air. Kami sudah mulai sejak Maret lalu, tapi memang erosi dari kawasan pegunungan seperti Tangkubanparahu dan Manglayang sangat tinggi,” jelas Farhan.

    Farhan juga telah menginstruksikan untuk memperkuat pompa penyedot air di daerah rawan genangan seperti Gedebage. Hingga kini, terdapat 27 rumah pompa yang disiagakan Pemkot Bandung sebagai upaya untuk mengurangi genangan air.

    “Kita sudah tambah banyak pompa baru, dan itu efektif untuk mengurangi genangan,” sahut Farhan.
     

    Farhan menyebut, fokus utama Pemkot Bandung adalah memastikan tidak ada korban jiwa akibat bencana hidrometeorologi. Hingga kini, baru terdapat satu rumah roboh yang terdampak akibat jebolnya kirmir sungai di Pajajaran.

    “Alhamdulillah, sejauh ini belum ada korban jiwa. Hanya satu rumah di Pajajaran yang jebol dan mengakibatkan luka ringan,” tandas Farhan.

    Jakarta: Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan mengambil langkah strategis dalam menghadapi cuaca ekstrem yang tengah melanda wilayahnya. Ia menginstruksikan tim gabungan dari berbagai dinas untuk berpatroli selama 24 jam memantau potensi bencana.
     
    Farhan menyebut, dalam tiga hari terakhir sejumlah kejadian seperti longsor, pohon tumbang, dan genangan air terjadi di berbagai titik, terutama di kawasan pemukiman dekat bantaran sungai. 
     
    “Ini fenomena nasional akibat cuaca ekstrem yang telah diperingatkan oleh BMKG,” ujar Farhan di Balai Kota Bandung, Selasa 28 Oktober 2025.

    Sebagai langkah antisipasi, Pemkot Bandung memperkuat sistem drainase dan melakukan pembersihan saluran air di berbagai wilayah. Farhan meminta petugas gorong-gorong untuk siap siaga di titik-titik yang kerap terjadi genangan air.
     
    “Hal yang bisa dilakukan saat ini adalah memperbaiki dan membersihkan saluran air. Kami sudah mulai sejak Maret lalu, tapi memang erosi dari kawasan pegunungan seperti Tangkubanparahu dan Manglayang sangat tinggi,” jelas Farhan.
     
    Farhan juga telah menginstruksikan untuk memperkuat pompa penyedot air di daerah rawan genangan seperti Gedebage. Hingga kini, terdapat 27 rumah pompa yang disiagakan Pemkot Bandung sebagai upaya untuk mengurangi genangan air.
     
    “Kita sudah tambah banyak pompa baru, dan itu efektif untuk mengurangi genangan,” sahut Farhan.
     

     
    Farhan menyebut, fokus utama Pemkot Bandung adalah memastikan tidak ada korban jiwa akibat bencana hidrometeorologi. Hingga kini, baru terdapat satu rumah roboh yang terdampak akibat jebolnya kirmir sungai di Pajajaran.
     
    “Alhamdulillah, sejauh ini belum ada korban jiwa. Hanya satu rumah di Pajajaran yang jebol dan mengakibatkan luka ringan,” tandas Farhan.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News


    Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id

    (RUL)

  • Gempa Magnitudo 6,8 Guncang Tanimbar, Tidak Berpotensi Tsunami

    Gempa Magnitudo 6,8 Guncang Tanimbar, Tidak Berpotensi Tsunami

    Bisnis.com, JAKARTA – Gempa magnitudo 6,8 mengguncang kawasan Tanimbar Maluku malam ini. 

    Dikutip dari akun twitter BMKG disebutkan jika gempa magnitudo 6,8 itu terjadi pada Selasa 28-Oktober 2025 pukul 21:40:18 WIB.

    Adapun pusat gempa berlokasi di titik 6.81 LS,130.13 BT (183 km BaratLaut TANIMBAR).

    Gempa tersebut berkedalaman 185 Km, dan BMKG mengatakan tidak berpotensi tsunami.

    Tanimbar berada di Provinsi Maluku, Indonesia, tepatnya sebagai ibu kota dari Kabupaten Kepulauan Tanimbar. Kepulauan ini merupakan gugusan pulau yang terletak di antara Laut Banda dan Laut Arafura, di bagian timur Indonesia.

    Pusat administrasi kabupaten ini berada di Saumlaki, yang terletak di Pulau Yamdena 

  • Gempa M 6,8 Guncang Tanimbar Maluku, Tidak Ada Peringatan Tsunami

    Gempa M 6,8 Guncang Tanimbar Maluku, Tidak Ada Peringatan Tsunami

    Jakarta, Beritasatu.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan telah terjadi gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 6,8 di Kepulauan Tanimbar, Maluku pada Selasa (28/10/2025) pukul 21.40 WIB.

    Gempa tercatat berada pada koordinat 6,81 derajat lintang selatan dan 130,13 derajat bujur timur dengan kedalaman 185 kilometer. Pusat gempa berada di laut, sekitar 183 kilometer barat laut Tanimbar.

    Tidak  ada peringatan tsunami yang dikeluarkan BMKG akibat gempa ini. “Hati-hati terhadap gempa bumi susulan yang mungkin terjadi,” tulis BMKG di akun resminya.

    BMKG mengimbau masyarakat tetap tenang dan waspada terhadap kemungkinan gempa susulan, serta memantau informasi resmi dari BMKG melalui kanal komunikasi yang tepercaya.