Kementrian Lembaga: BMKG

  • BMKG Juanda Ingatkan Warga Jawa Timur Cuaca Ekstrem 30 Oktober-5 November 2025

    BMKG Juanda Ingatkan Warga Jawa Timur Cuaca Ekstrem 30 Oktober-5 November 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda mengeluarkan peringatan kepada masyarakat Jawa Timur agar mewaspadai potensi cuaca ekstrem yang diprakirakan terjadi pada periode 30 Oktober hingga 5 November 2025.

    Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda Sidoarjo, Taufiq Hermawan, menyatakan bahwa selama periode tersebut, sejumlah wilayah di Jawa Timur berpotensi mengalami bencana hidrometeorologi. Bencana yang diwaspadai meliputi hujan lebat, banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, dan hujan es.

    “Peningkatan cuaca ekstrem dalam sepekan ke depan ini diprakirakan akan berdampak signifikan terhadap aktivitas masyarakat,” kata Taufiq Hermawan, Kamis (30/10/2025).

    Menurut Taufiq, fenomena ini bisa terjadi didorong oleh beberapa faktor, terutama karena adanya aktivitas atmosfer dan kondisi laut yang mendukung pembentukan awan hujan skala luas.

    “Saat ini, sebagian wilayah Jawa Timur berada pada masa pancaroba, sementara sebagian lainnya telah memasuki awal musim hujan,” urainya.

    Menurut prakiraan BMKG, gangguan atmosfer seperti Madden-Julian Oscillation (MJO) dan Gelombang Rossby yang melintasi Jawa Timur saat ini, turut memperkuat potensi pertumbuhan awan konvektif.

    “Selain itu, suhu muka laut yang masih hangat di sekitar Selat Madura (24-31 derajat Celsius dengan anomali mencapai +2 derajat) juga meningkatkan penguapan, sehingga memperbesar peluang terbentuknya hujan lebat,” rincinya.

    Wilayah yang diimbau untuk waspada antara lain mencakup Surabaya, Sidoarjo, Malang, Lumajang, Pasuruan, Jember, Probolinggo. Kemudian, Blitar, Kediri, Ponorogo, Trenggalek, Tulungagung, Jombang, Madiun, Mojokerto, Nganjuk, Ngawi, Pacitan, Bangkalan, Pamekasan, dan Sumenep.

    Secara khusus, BMKG juga mengingatkan wilayah dengan topografi curam atau bergunung agar lebih waspada terhadap dampak bencana lanjutan, seperti banjir, longsor, pohon tumbang, jalan licin, hingga jarak pandang terbatas.

    “Oleh karena itu, masyarakat dan instansi terkait untuk senantiasa waspada terhadap perubahan cuaca mendadak, serta potensi hujan disertai petir dan angin kencang,” tegas Taufiq.

    Untuk memantau kondisi terkini, BMKG Juanda menyediakan citra radar cuaca WOFI dan peringatan dini melalui situs stamet-juanda.bmkg.go.id, media sosial @infobmkgjuanda, serta layanan telepon dan WhatsApp 24 jam. (rma/ted)

  • JNK minta pengemudi waspadai cuaca ekstrem dengan kurangi kecepatan

    JNK minta pengemudi waspadai cuaca ekstrem dengan kurangi kecepatan

    Madiun (ANTARA) – PT Jasamarga Ngawi Kertosono Kediri (JNK) meminta para pengemudi di ruas tol Ngawi-Kertosono untuk mewaspadai hujan deras dan cuaca ekstrem dengan mengurangi kecepatan kendaraan menjadi maksimal 70 kilometer per jam demi keselamatan berkendara di jalan tol.

    “JNK mengimbau pengguna jalan tol agar berhati-hati dan menurunkan kecepatan kendaraan saat hujan deras untuk menghindari risiko kecelakaan akibat aquaplaning atau hilangnya traksi ban dengan permukaan jalan,” ujar Direktur Utama PT JNK Arie Irianto di Madiun, Kamis.

    Menurut dia, meski jalan tol telah dirancang dengan kemiringan 2 persen untuk memudahkan aliran air, curah hujan ekstrem tetap dapat menimbulkan limpasan di permukaan jalan. Karena itu, pengendara diimbau tidak melaju lebih dari 70 kilometer per jam saat kondisi hujan deras.

    “Intinya, kurangi kecepatan. Tidak perlu terus-menerus pelan, tapi saat hujan ekstrem wajib mengurangi laju kendaraan,” katanya, menegaskan.

    JNK telah menyiapkan sejumlah langkah mitigasi untuk menghadapi potensi cuaca ekstrem yang diprediksi oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Langkah tersebut mencakup pemantauan kondisi jalan, kesiapan sistem operasi, hingga layanan informasi dan fasilitas di rest area.

    “Kami terus memantau data BMKG dan kondisi jalan tol. Saat hujan deras, kami memastikan tidak ada genangan yang berpotensi menimbulkan aquaplaning karena kondisi ini sangat berbahaya bagi pengguna jalan,” katanya.

    Selain pemantauan jalan, PT JNK juga menyiagakan genset cadangan di setiap gerbang tol untuk mengantisipasi gangguan listrik akibat petir atau hujan lebat. Di sisi lain, papan informasi elektronik Variable Message Sign (VMS) akan menampilkan peringatan dan informasi kondisi cuaca secara real time kepada pengendara.

    Untuk pengguna yang ingin beristirahat, PT JNK juga menyiapkan rest area di sepanjang ruas Tol Ngawi-Kertosono agar pengemudi dapat berhenti sementara saat kondisi cuaca ekstrem.

    “Keselamatan pengguna jalan adalah prioritas utama kami. Kami ingin memastikan perjalanan tetap aman dan nyaman, terutama di musim hujan seperti sekarang,” katanya.

    Pewarta: Louis Rika Stevani
    Editor: Virna P Setyorini
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Waspada Bencana Hidrometeorologi! Ini Jenis dan Dampaknya

    Waspada Bencana Hidrometeorologi! Ini Jenis dan Dampaknya

    Jakarta, Beritasatu.com – Bencana hidrometeorologi belakangan ini diklaim akan melanda sejumlah wilayah di Indonesia. Jenis bencana ini dipicu oleh faktor cuaca, iklim, dan air, sehingga sangat erat kaitannya dengan kondisi alam Indonesia yang beriklim tropis dan memiliki curah hujan tinggi sepanjang tahun.

    Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), bencana hidrometeorologi termasuk jenis bencana alam yang disebabkan oleh unsur-unsur atmosfer, seperti angin, curah hujan, suhu udara, dan kelembapan.

    Dampak dari bencana ini bisa sangat luas, mulai dari kerusakan infrastruktur hingga ancaman terhadap keselamatan manusia.

    Apa Itu Bencana Hidrometeorologi?

    Secara umum, bencana hidrometeorologi adalah fenomena alam atau proses perusak yang berkaitan dengan unsur cuaca (meteorologi), air (hidrologi), dan laut (oseanografi).

    Karena Indonesia merupakan negara kepulauan dengan kondisi geografis yang kompleks, risiko terjadinya bencana jenis ini sangat tinggi, terutama saat musim hujan.

    Berikut ini beberapa contoh bencana hidrometeorologi yang sering terjadi di berbagai wilayah Indonesia.

    1. Kekeringan

    Kekeringan terjadi ketika curah hujan berada di bawah normal untuk jangka waktu tertentu. BMKG memantau potensi kekeringan melalui indikator, seperti penurunan curah hujan, peningkatan suhu udara, dan meningkatnya evapotranspirasi. Dampaknya bisa menyebabkan berkurangnya pasokan air bersih dan gagal panen.

    2. Badai petir

    Badai petir terbentuk akibat munculnya awan cumulonimbus (Cb) yang memunculkan kilat dan suara petir. Fenomena ini terjadi karena adanya uap air, ketidakstabilan udara, dan pengangkatan massa udara ke lapisan atmosfer.

    Petir merupakan pelepasan muatan listrik bertegangan tinggi di atmosfer, baik antarawan maupun antara awan dan permukaan bumi.

    3. Puting beliung

    Puting beliung adalah pusaran angin kencang dengan kecepatan mencapai 120 km/jam atau lebih. Fenomena ini sering muncul di wilayah tropis akibat perbedaan tekanan udara ekstrem.

    Jika terbentuk di laut, puting beliung dapat menimbulkan gelombang tinggi dan banjir pesisir saat angin kuat mendorong air ke daratan.

    4. Banjir

    Banjir terjadi ketika air meluap dan menenggelamkan wilayah daratan yang seharusnya kering. Penyebabnya bisa karena meluapnya sungai, danau, atau laut, serta hujan lebat yang membuat tanah tak lagi mampu menyerap air. Banjir merupakan bencana hidrometeorologi paling umum di Indonesia.

    5. Tanah longsor

    Longsor terjadi di daerah berkontur miring seperti pegunungan atau tebing pantai. Penyebabnya antara lain curah hujan tinggi, gempa bumi, atau aktivitas manusia yang mengubah kemiringan lereng. Longsor sering disertai banjir bandang dan bisa menyebabkan korban jiwa.

    6. Angin kencang

    Angin kencang adalah pergerakan udara dengan kecepatan di atas 27,8 km/jam, bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan rendah. Jika terjadi secara mendadak dan singkat, fenomena ini disebut gusty, biasanya disertai hujan deras dan muncul bersamaan dengan pembentukan awan cumulonimbus.

    Dampak Bencana Hidrometeorologi

    Bencana hidrometeorologi membawa berbagai dampak negatif terhadap lingkungan, sosial, dan ekonomi. Berikut beberapa dampak utamanya:

    Angin kencang dan banjir dapat merusak rumah, jalan, jembatan, serta jaringan listrik dan komunikasi. Pemulihan pascabencana sering kali membutuhkan waktu dan biaya besar.

    Kekeringan yang berkepanjangan dapat menimbulkan kekurangan air bersih, gagal panen, hingga meningkatnya risiko kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

    Sektor pertanian, perikanan, dan industri bisa berhenti beroperasi akibat dampak bencana, menimbulkan kerugian finansial besar bagi masyarakat dan pemerintah.

    Banjir, longsor, dan kebakaran hutan menyebabkan degradasi tanah, berkurangnya keanekaragaman hayati, serta pencemaran udara dan air.

    Korban jiwa dan kesehatan

    Bencana hidrometeorologi juga dapat menimbulkan korban jiwa dan gangguan kesehatan, terutama di wilayah padat penduduk yang minim fasilitas medis dan sanitasi.

    Bencana hidrometeorologi adalah ancaman nyata yang perlu diwaspadai, terutama di negara tropis seperti Indonesia. Dengan memahami penyebab, jenis, dan dampaknya, masyarakat diharapkan dapat meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi bencana yang mungkin terjadi sewaktu-waktu.

  • Musim Hujan Tiba, Jasa Marga Awasi Setiap Titik Rawan di Tol Ngawi–Kertosono

    Musim Hujan Tiba, Jasa Marga Awasi Setiap Titik Rawan di Tol Ngawi–Kertosono

    Madiun (beritajatim.com) – Memasuki puncak musim penghujan, PT Jasamarga Ngawi Kertosono Kediri (JNK) meningkatkan kewaspadaan di seluruh ruas jalan tol. Dengan memperketat pemantauan dan kesiapan layanan operasional di sepanjang ruas tol Ngawi–Kertosono. Direktur Utama PT JNK Arie Irianto, menyebut ada empat lini utama pelayanan yang disiagakan yaitu pemeliharaan, lalu lintas, transaksi, dan rest area.

    “Kami selalu memantau data dari BMKG serta kondisi jalan tol kami, apakah ada potensi bahaya atau unsafe condition yang bisa memicu kecelakaan,” jelas Arie, Kamis (30/10/2025).

    Menurutnya, tim pemeliharaan terus memantau potensi genangan di jalur tol yang bisa menyebabkan pengendara kehilangan kendali. “Kita monitor saat hujan deras apakah ada genangan di titik-titik tertentu yang bisa menimbulkan risiko aquaplaning,” ujarnya.

    Selain dari sisi infrastruktur, PT JNK juga menyiapkan langkah antisipatif dari sisi operasional. “Kami menyiapkan genset untuk antisipasi listrik padam di gerbang tol agar layanan transaksi tidak terputus,” terang Arie.

    Informasi kondisi terkini juga disampaikan secara dinamis melalui papan pesan elektronik atau Variable Message Sign (VMS). “Pengguna jalan bisa langsung mendapat informasi cuaca dan imbauan kecepatan lewat VMS di lapangan,” tambahnya.

    Di sisi lain, rest area juga disiapkan sebagai tempat berlindung sementara bagi pengguna jalan jika terjadi kondisi cuaca ekstrem. “Kami mengimbau pengendara memanfaatkan rest area jika visibilitas menurun atau hujan sangat deras,” kata Arie.

    Arie juga mengingatkan pengemudi agar tidak menyalakan lampu hazard saat hujan. “Itu salah kaprah. Cukup nyalakan lampu besar dan lampu belakang, karena hazard justru membingungkan pengguna jalan lain,” tegasnya. [rbr/aje]

     

  • Prakiraan Cuaca Hari Ini 30 Oktober: Hujan Ringan Dominasi Kota Besar

    Prakiraan Cuaca Hari Ini 30 Oktober: Hujan Ringan Dominasi Kota Besar

    Jakarta, Beritasatu.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan sebagian besar kota besar di Indonesia berpotensi hujan ringan pada Kamis (30/10/2025).

    Prakirawan cuaca BMKG, Adelia FA menyampaikan, untuk Pulau Sumatera diprediksi berawan di Tanjung Pinang, berawan tebal di Banda Aceh dan Pekanbaru, serta hujan ringan di Medan dan Padang.

    Di Pulau Jawa, hujan ringan diperkirakan terjadi di Serang, Bandung, dan Surabaya, sementara Semarang dan Yogyakarta berpotensi hujan sedang. Adelia mengingatkan untuk mewaspadai potensi hujan disertai petir di Jakarta.

    Untuk wilayah Bali dan Nusa Tenggara, cuaca diperkirakan berawan di Kupang, serta hujan ringan di Denpasar dan Mataram.

    Di Pulau Kalimantan, hujan ringan diprediksi terjadi di Pontianak, Tanjung Selor, dan Palangka Raya, sedangkan Banjarmasin berpotensi hujan sedang. Hujan disertai petir diperkirakan terjadi di Samarinda.

    Sementara itu, Pulau Sulawesi diperkirakan hujan ringan di Manado, Gorontalo, Palu, Mamuju, dan Makassar, serta potensi hujan disertai petir di Kendari.

    Untuk Indonesia bagian timur, hujan ringan diprediksi di Ternate, Ambon, Manokwari, Jayawijaya, dan Merauke. Adapun Sorong, Nabire, dan Jayapura berpotensi hujan sedang.

  • Hujan Ringan di Ngawi, Magetan & Ponorogo Siang Cerah: Begini Prakiraan BMKG

    Hujan Ringan di Ngawi, Magetan & Ponorogo Siang Cerah: Begini Prakiraan BMKG

    Surabaya (beritajatim.com) – Ngawi, Magetan, dan Ponorogo diprediksi akan mengalami variasi cuaca pada Kamis, 30 Oktober 2025. Berdasarkan prakiraan resmi dari BMKG Juanda, prakirawan Oky Sukma Hakim, S. Tr., disebutkan bahwa pagi hari di Ngawi berpotensi diguyur hujan ringan, sehingga masyarakat sebaiknya menyiapkan payung sebelum beraktivitas.

    Di Ngawi, hujan ringan diperkirakan terjadi pada pukul 06.00 WIB. Memasuki siang, langit akan berawan mulai pukul 09.00 WIB hingga 12.00 WIB, sebelum akhirnya cerah total pada pukul 15.00 WIB hingga 18.00 WIB.

    Menjelang malam, cuaca akan kembali berawan pada pukul 21.00 WIB. Suhu udara berkisar antara 23 hingga 30 derajat Celcius, dengan kelembapan udara 75–98 persen dan angin bertiup dari arah Timur Laut sekitar 6,3 km/jam.

    Sementara itu, Magetan diperkirakan mengalami langit berawan pada pagi hari pukul 06.00 WIB hingga 09.00 WIB.

    “Cuaca di Magetan akan membaik siang hingga sore hari, sehingga aman untuk aktivitas luar ruangan,” ujar Oky.

    Cerah berawan muncul sekitar pukul 12.00 WIB, dan wilayah ini akan cerah total dari pukul 15.00 WIB hingga 21.00 WIB. Suhu berkisar antara 22–29 derajat Celcius, dengan kelembapan 69–95 persen, dan angin bertiup dari Selatan 7,3 km/jam.

    Di Ponorogo, pagi hari pukul 06.00 WIB juga berpotensi hujan ringan, dilanjutkan langit berawan pada pukul 09.00 WIB. Cerah berawan akan berlangsung mulai pukul 12.00 WIB hingga 15.00 WIB, dan cerah total diperkirakan muncul pukul 18.00 WIB hingga 21.00 WIB.

    Suhu di Ponorogo berkisar 22–31 derajat Celcius, kelembapan 61–96 persen, dan angin bertiup dari Selatan dengan kecepatan 10,5 km/jam.

    “Masyarakat sebaiknya tetap memantau prakiraan cuaca melalui aplikasi resmi atau BMKG untuk mengantisipasi perubahan mendadak,” tambah Oky.

    Dengan prakiraan ini, warga Ngawi dan Ponorogo disarankan menyiapkan jas hujan pagi hari, sementara Magetan cenderung aman untuk kegiatan di luar rumah.

    Secara umum, aktivitas di siang hingga sore hari relatif nyaman di ketiga wilayah dengan cuaca cerah atau cerah berawan, sehingga kegiatan luar ruangan seperti olahraga atau bekerja di luar kantor dapat dilakukan tanpa kendala. [mnd/aje]

     

  • Cuaca Jakarta Kamis sore diprakirakan hujan petir

    Cuaca Jakarta Kamis sore diprakirakan hujan petir

    Jakarta (ANTARA) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan pada Kamis sore seluruh wilayah Jakarta diguyur hujan petir dan malam harinya hujan dengan intensitas ringan.

    Dikutip dari akun Instagram resmi BMKG, Kamis, Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Utara, dan Kabupaten Kepulauan Seribu pada pagi hari rata-rata berawan tebal, sedangkan Jakarta Timur dan Jakarta Selatan hujan dengan intensitas ringan.

    Awan tebal yang menyelimuti Jakarta berlangsung hingga siang hari.

    Pada Kamis sore, awan tebal yang menyelimuti Jakarta dari pagi menjadi penghantar hujan petir, dan itu terjadi merata di seluruh wilayah DKI Jakarta, kecuali Kabupaten Kepulauan Seribu yang diguyur hujan ringan.

    Sedangkan pada malam harinya, hujan intensitas ringan terjadi di seluruh wilayah Jakarta, kecuali Jakarta Utara dan Kabupaten Kepulauan Seribu yang berawan tebal.

    Hujan dengan intensitas ringan menurunkan air kurang dari 2,5 mm per jam, sementara hujan petir merupakan hujan yang turun disertai gemuruh petir.

    Pada hari yang sama, kecepatan angin di Jakarta sekitar 4-5 kilometer per jam, kecuali di Kabupaten Kepulauan Seribu yang mencapai 9 km per jam dengan suhu berkisar antara 24 hingga 31 derajat Celcius.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Prakiraan Cuaca Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik 30 Oktober 2025

    Prakiraan Cuaca Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik 30 Oktober 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda kembali merilis prakiraan cuaca untuk wilayah Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik, Kamis 30 Oktober 2025.

    “Beberapa daerah di Surabaya, Gresik, maupun Sidoarjo diguyur hujan ringan hari ini. Untuk suhu, yakni antara 24°C hingga 32°C. Sedangkan kelembabannya antara 60%-96%,” ujar Prakiraan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, Rabu (29/10/2025).

    Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini

    BMKG Juanda menyebut cuaca di Surabaya bervariasi hari ini, mulai dari cerah, cerah berawan, berawan, dan bahkan hujan. Adapun turun hujan diprakirakan terjadi sekitar pukul 18.00 WIB, di beberapa wilayah seperti Bulak, Kenjeran, Krembangan, Genteng, dan Dukuh Pakis.

    Suhu udara: 24°C – 31°C
    Kelembapan: 68% – 97%
    Kecepatan angin: 6,5 Km/jam dari arah Selatan.

    Prakiraan Cuaca Sidoarjo Hari Ini

    Beberapa wilayah di Sidoarjo diprediksi akan diguyur hujan dengan intensitas ringan sekitar pukul 3.00 WIB, di antaranya seperti Kecamatan Balongbendo dan Jabon. Selebihnya, cuaca cenderung cerah dan berawan.

    Suhu udara: 24°C – 32°C
    Kelembapan: 60%-96%
    Kecepatan angin: 11 km/jam dari arah Barat Daya.

    Prakiraan Cuaca Gresik Hari Ini

    Menurut data dari BMKG Juanda, cuaca di Gresik hampir sama seperti di Sidoarjo, beberapa wilayah turun hujan sekitar pukul 9.00 WIB. Adapun selebihnya tampak berawan, termasuk di Kecamatan Kedamean, Kebomas, Manyar, Duduksampeyan, Sidayu, Bungah, dan Cerme.

    Suhu udara: 25°C – 30°C
    Kelembapan: 70%-90%
    Kecepatan angin: 14,9 km/jam dari arah Tenggara.

    Meski hanya beberapa daerah yang diprediksi akan turun hujan, masyarakat tetap disarankan untuk membawa payung atau jas hujan sebagai langkah antisipatif. Mengingat cuaca di wilayah tropis seperti Jawa Timur dapat berubah dalam waktu singkat, penting bagi warga untuk selalu memantau pembaruan informasi cuaca melalui aplikasi resmi BMKG atau layanan cuaca daring lainnya.

    Dengan memahami prakiraan cuaca secara detail, masyarakat di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik dapat menjalani aktivitas hari inidengan lebih aman dan nyaman, termasuk saat memulai aktivitas tempat. [fyi/suf]

  • BMKG Juanda Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem di Mojokerto

    BMKG Juanda Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem di Mojokerto

    Mojokerto (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem yang diperkirakan terjadi di sejumlah wilayah Jawa Timur, termasuk Kabupaten dan Kota Mojokerto. Peringatan ini berlaku untuk periode 30 Oktober hingga 5 November 2025.

    Kepala BMKG Juanda, Taufiq Hermawan, menjelaskan bahwa kondisi atmosfer dalam sepekan ke depan berpotensi memicu berbagai bencana hidrometeorologi, mulai dari hujan sedang hingga lebat, banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, hingga hujan es.

    “Wilayah Mojokerto perlu mewaspadai potensi hujan intensitas sedang hingga lebat yang bisa disertai petir dan angin kencang selama sepekan ke depan. Masyarakat di daerah rawan seperti lereng perbukitan, tepi sungai, serta kawasan padat pohon besar diminta untuk lebih waspada,” ungkapnya, Rabu (29/10/2025).

    Taufiq menuturkan, potensi peningkatan curah hujan ini dipengaruhi oleh gangguan gelombang atmosfer, seperti Madden-Julian Oscillation (MJO) dan Gelombang Rossby yang melintas di wilayah Jawa Timur. Selain itu, suhu muka laut yang hangat di sekitar Selat Madura juga memicu pertumbuhan awan-awan konvektif penyebab hujan lebat.

    Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa sebagian wilayah Jawa Timur sudah memasuki awal musim hujan, sedangkan sebagian lainnya masih dalam masa pancaroba. Kondisi transisi ini membuat cuaca dapat berubah secara cepat dan ekstrem, sehingga masyarakat diminta tetap waspada terhadap potensi dampaknya terhadap aktivitas harian.

    “Kami mengimbau masyarakat Mojokerto agar tetap waspada terhadap perubahan cuaca mendadak dan selalu memperbarui informasi prakiraan serta peringatan dini cuaca dari BMKG Juanda. Masyarakat dapat memantau kondisi cuaca terkini melalui citra radar cuaca WOFI dan peringatan dini yang diperbarui setiap beberapa jam di situs resmi BMKG Juanda,” tegasnya.

    Informasi lebih lanjut dapat diakses melalui situs stamet-juanda.bmkg.go.id, media sosial @infobmkgjuanda, saluran telepon (031) 8668989, atau WhatsApp 0895800300011. Dengan meningkatnya potensi cuaca ekstrem, BMKG Juanda berharap masyarakat serta instansi terkait di Mojokerto dapat lebih siaga dalam mengantisipasi risiko banjir lokal, jalan licin, pohon tumbang, maupun gangguan jarak pandang akibat hujan deras. [tin/beq]

  • Pemkab Tolitoli Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Banjir

    Pemkab Tolitoli Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Banjir

    Tolitoli, Beritasatu.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tolitoli, Sulawesi Tengah, menetapkan status tanggap darurat bencana selama tujuh hari setelah banjir dan angin kencang melanda sejumlah wilayah sejak akhir pekan lalu. Keputusan tersebut diambil untuk mempercepat penanganan warga terdampak dan mencegah risiko bencana susulan.

    Status tanggap darurat berlaku mulai 27 Oktober hingga 2 November 2025, sebagaimana tertuang dalam Surat Keputusan Bupati Tolitoli Nomor 360/656/BPBD/2025. “Penetapan status ini merupakan langkah cepat setelah hasil kaji Tim Reaksi Cepat BPBD menunjukkan tingginya dampak banjir dan potensi bencana lanjutan,” kata Bupati Tolitoli, Amran Hi Yahya, dalam keterangannya. Rabu (29/10/2025).

    Hujan deras disertai pasang air laut menyebabkan Sungai Lembe meluap dan merendam lima kelurahan di Kecamatan Baolan, yakni Tuweley, Baru, Nalu, Tambun, dan Panasakan. Sedikitnya 1.300 kepala keluarga terdampak. Sejumlah fasilitas umum juga rusak, antara lain pipa air bersih, bronjong sungai, sarana pendidikan, dan rumah ibadah.

    Sementara itu, angin kencang pada Rabu (29/10/2025) menumbangkan pohon besar di Desa Dungingis, Kecamatan Dakopemean, dan menutup sebagian badan jalan Trans Tolitoli–Buol. Warga bersama aparat desa dan petugas BPBD bergotong royong menyingkirkan batang pohon hingga jalur lalu lintas kembali dapat dilalui dalam beberapa jam.

    Menurut Kepala BPBD Sulteng, Akris Fattah Yunus, kebutuhan mendesak saat ini meliputi logistik bantuan, pasokan air bersih, normalisasi sungai, serta penguatan tebing sungai. “Kami terus melakukan pemantauan dan berkoordinasi dengan pemerintah provinsi serta lembaga terkait,” ujarnya.

    BMKG mengingatkan potensi cuaca ekstrem masih dapat terjadi di wilayah Sulawesi Tengah beberapa hari ke depan. Masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap hujan lebat, angin kencang, dan genangan air di kawasan rendah.

    Peristiwa ini menambah daftar bencana hidrometeorologi yang terjadi di Sulawesi Tengah dalam bulan Oktober. Pemerintah daerah mengimbau warga tetap siaga dan menjaga kebersamaan dalam menghadapi kondisi cuaca yang tidak menentu.