Kementrian Lembaga: BMKG

  • Video 4 Fenomena Ini Picu Cuaca Ekstrem di Indonesia

    Video 4 Fenomena Ini Picu Cuaca Ekstrem di Indonesia

    Lagi sering banget hujan deras, nggak, sih? Apa penyebabnya? BMKG kasih penjelasan, nih…

    Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengungkapkan sejumlah fenomena atmosfer yang memicu potensi cuaca ekstrem di Indonesia. Setidaknya ada empat fenomena.

    “Ada MJO (Madden Julian Oscillation). Ada gelombang atmosfer atau gelombang ekuator, Kelvin dan Rossby. Kemudian ada fenomena lokal tadi belokan, pertemuan angin dan belokan angin. Serta adanya fenomena makin hangatnya suhu muka air laut maka mengakibatkan kondisi di Indonesia dalam kondisi berawan, meningkat pertumbuhan awan-awan hujannya dan meningkat potensi terjadinya hujan lebat hingga ekstrem,” jelas Dwikorita dalan konferensi pers pada Sabtu (1/11).

    Tonton berita video lainnya di sini, ya!

  • Hujan Es dan Angin Kencang Hantam Tiga Kecamatan di Jombang

    Hujan Es dan Angin Kencang Hantam Tiga Kecamatan di Jombang

    Jombang (beritajatim.com) – Hujan deras disertai angin kencang melanda tiga kecamatan di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Minggu (2/11/2025). Tiga wilayah tersebut adalah Kecamatan Jombang, Jogoroto, dan Diwek.

    Bahkan untuk di Kecamatan Jogoroto bukan sekadar hujan lebat, tapi hujan es sebesar kelereng. Kejadian ini menyebabkan kerusakan besar, terutama pohon tumbang yang menimpa rumah warga dan sekolah. Meski begitu, untungnya tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

    Kejadian yang terjadi secara tiba-tiba ini mengejutkan banyak warga. Di Kecamatan Jogoroto, fenomena alam tersebut bahkan lebih parah dengan turunnya hujan es disertai angin kencang. Akibatnya, banyak pohon tumbang dan merusak berbagai fasilitas.

    Satu pohon bahkan jatuh menimpa bangunan sekolah dan rumah warga, mengakibatkan kerusakan pada atap dan beberapa sepeda. Kejadian ini terjadi sangat cepat, hingga tak sempat diantisipasi warga.

    Stevi Maria, Supervisor Pusdalops BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Jombang, menyampaikan bahwa hingga saat ini terdapat sembilan titik pohon tumbang di beberapa lokasi. “Termasuk di jalan raya sebelah barat Stasiun Jombang,” ujarnya. Meskipun kerusakan cukup besar, pihak BPBD memastikan bahwa tidak ada korban jiwa dalam musibah ini.

    Stevi juga mengingatkan masyarakat bahwa fenomena cuaca ekstrem ini dipicu oleh transisi dari musim kemarau ke musim hujan. Menurutnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda sebelumnya telah mengeluarkan peringatan terkait potensi cuaca ekstrem di wilayah Jombang.

    Rumah rusak disapu angin di Jombang

    “Ada anomali cuaca yang terjadi saat ini, seperti hujan lebat, angin kencang, dan sambaran petir,” kata Stevi.

    Sementara itu, Pril Irianto, warga Kelurahan Jombatan Kecamatan Jombang, menceritakan pengalaman mengerikan yang dialami oleh desanya. Ia mengatakan bahwa beberapa pohon tumbang menimpa rumah dan sekolah, bahkan menyebabkan atap rumah hilang disapu angin. “Kejadiannya sangat cepat. Angin kencang menyapu desa. Banyak pohon tumbang,” ujar Pril. [suf]

  • Video: Ini Daftar Wilayah RI Paling Rawan Banjir Menurut BMKG

    Video: Ini Daftar Wilayah RI Paling Rawan Banjir Menurut BMKG

    Video: Ini Daftar Wilayah RI Paling Rawan Banjir Menurut BMKG

  • Waspada Potensi Cuaca Ekstrem Jateng bagian Selatan, Hujan Lebat Disertai Petir 2-4 November 2025

    Waspada Potensi Cuaca Ekstrem Jateng bagian Selatan, Hujan Lebat Disertai Petir 2-4 November 2025

    Liputan6.com, Cilacap – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap mengimbau masyarakat mewaspadai potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat hingga sangat lebat disertai petir pada 2-4 November 2025 di Jawa Tengah bagian selatan.

    “Wilayah Jateng bagian selatan khususnya Kabupaten Cilacap, Banyumas, dan sekitarnya berpotensi dilanda hujan lebat hingga sangat lebat disertai petir pada 2-4 November,” ujar Ketua Tim Kerja Pelayanan Data dan Diseminasi Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo, melansir Antara, Minggu (2/11/2025).

    Ia mengatakan hal itu disebabkan kondisi atmosfer saat ini menunjukkan dinamika yang cukup aktif karena dipicu oleh beberapa faktor skala regional dan lokal.

    “Dalam hal ini, Indeks Dipole Mode (DMI) berada pada nilai negatif 1,61 atau jauh di bawah kondisi normal yang berada pada kisaran 0,4 sehingga menunjukkan adanya peningkatan aktivitas konvektif di wilayah Indonesia bagian barat, yang berdampak pada tingginya potensi pertumbuhan awan hujan di Jawa, Sumatera, dan sebagian Kalimantan,” papar Teguh.

    Selain itu, lanjut dia, fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) berada pada fase lima (Maritime Continent) yang turut mendukung pembentukan awan hujan di sebagian besar wilayah Indonesia, termasuk Jateng bagian selatan.

     

    Kedutaan Besar Amerika Serikat mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem di Jakarta pada 12 Januari 2020. Namun, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca ekstrem terjadi di Tanah Air, termasuk Jakarta dan sekitarnya, j…

  • Peringatan BMKG! Puncak Musim Hujan di RI Sampai Tahun Depan

    Peringatan BMKG! Puncak Musim Hujan di RI Sampai Tahun Depan

    Jakarta, CNBC Indonesia — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan sebagian wilayah Indonesia resmi memasuki puncak musim hujan pada awal bulan November ini.

    Mengutip detikcom (2/11), hal ini disampaikan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati. Ia menyatakan puncak musim hujan ini akan terus berlangsung hingga Februari 2026.

    Sebelumnya, Dwikorita menerangkan jika periode musim hujan di Indonesia tidak dimulai dalam waktu yang sama. Ada daerah yang memulai musim hujan di bulan Agustus, September, bahkan Oktober.

    Meski sudah memasuki periode hujan, cuaca di pagi sampai siang hari cenderung terik. Namun, hujan akan mulai turun pada sore sampai malam hari.

    “Mulai hari ini, mulai November ini kita memasuki puncak musim hujan di sebagian wilayah Indonesia,” ujar Dwikorita dalam Jumpa Pers Kesiapsiagaan Hadapi Puncak Musim Hujan disiarkan via Zoom Meeting pada Sabtu (1/11/2025).

    Beberapa Wilayah Sudah Diguyur Hujan Lebat

    Dwikorita menerangkan jika sebelum memasuki puncak musim hujan, beberapa wilayah sudah diguyur hujan lebat hingga sangat lebat dengan intensitas 80-150 mm/hari.

    “Cuaca ekstrem juga terpantau di sejumlah wilayah lain di Indonesia, antara lain di Sumatera Barat, Papua Barat, Sulawesi Tengah, Bali, dan Kepulauan Riau,” tuturnya.

    Lebih lanjut, puncak musim hujan tahun ini juga dinilai berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Jika biasanya puncak musim hujan hanya berlangsung Desember hingga Januari, kali ini Indonesia akan diguyur hujan lebat hingga empat bulan lamanya.

    “Ini relatif berbeda signifikan dengan tahun-tahun sebelumnya. Puncak musim hujan itu biasanya tidak sepanjang ini. BIasanya Desember-Januari. Saat ini, mulai November hingga Februari yaitu November 2025 hingga Februari 2026,” ujarnya.

    Adapun pola hujan akan bergerak dari arah barat ke timur. Artinya, puncak musim hujan di Indonesia tidak serempak pada bulan November.

    “Puncak musim hujan untuk wilayah Indonesia bagian barat November-Desember dan selanjutnya Indonesia tengah hingga timur di bulan Januari-Februari,” paparnya.

    Meski sudah memasuki fase puncak, Dwikorita mengingatkan jika fase paling puncak dari musim hujan Indonesia baru akan dimulai pada Desember mendatang.

    “Puncaknya puncak fase hujan utama di sebagian wilayah Indonesia terjadi pada periode Desember 2025 hingga Januari 2026,” ungkap Dwikorita

    (mkh/mkh)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Info Waktu dan Cara Melihatnya

    Info Waktu dan Cara Melihatnya

    Jakarta

    Fenomena langit Supermoon akan kembali menghiasi langit malam pada 5 November 2025. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan Planetarium Jakarta turut mengumumkan informasi waktu pengamatan dan cara menyaksikannya.

    Untuk informasi lebih lanjut, simak informasinya berikut ini.

    Kapan Supermoon Terjadi?

    Merujuk pada keterangan akun resmi Tanda Waktu BMKG (Instagram @tandawaktubmkg), fase Purnama Perigee atau Supermoon akan terjadi pada Rabu, 5 November 2025 pukul 20.19 WIB. Saat itu, jarak Bumi-Bulan mencapai 356.980 kilometer, dengan ukuran tampak Bulan sedikit lebih besar dibanding purnama biasanya, yaitu memiliki semi-diameter sebesar 16′ 43,87″.

    BMKG juga mencatat bahwa Bulan akan berada tepat di titik Perigee (titik terdekat Bulan dari Bumi) pada Kamis, 6 November 2025 pukul 05.28 WIB, atau saat sebagian wilayah Bumi masih mengalami malam hari. Jarak terdekat Bumi-Bulan pada momen ini adalah 356.833 kilometer, menjadikannya jarak terpendek antara keduanya sepanjang tahun 2025.

    Jika dibandingkan dengan Purnama Apoge (titik terjauh Bulan dari Bumi) pada 13 April 2025, ukuran Supermoon November ini akan tampak sekitar 14% lebih besar di langit malam.

    Cara Menyaksikan Supermoon

    BMKG menjelaskan, fenomena Supermoon dapat diamati langsung dengan mata telanjang dari lokasi yang memiliki langit cerah dan minim polusi cahaya. Pengamatan terbaik dilakukan sejak Bulan mulai terbit hingga mencapai puncak kecerahannya sekitar pukul 20.00 WIB.

    Piknik Malam di Planetarium Jakarta

    Bagi warga Jakarta, fenomena ini dapat disaksikan sambil mengikuti acara “Piknik Malam Bersama Supermoon” yang digelar di Gedung Planetarium dan Observatorium Jakarta, Taman Ismail Marzuki (TIM). Acara ini berlangsung pada Rabu, 5 November 2025 pukul 17.00-21.00 WIB.

    Pendaftaran peserta dilakukan secara daring melalui tautan linktr.ee/planetariumjkt yang dibuka mulai Selasa, 4 November 2025 pukul 19.00 WIB. Acara ini gratis dan terbuka untuk umum, namun setiap peserta wajib memiliki e-ticket untuk dapat mengikuti kegiatan. Kuota peserta dibagi dalam dua jenis tiket, yakni Tiket Supermoon dengan kapasitas 120 peserta dan Tiket Bulan dengan kuota 180 peserta.

    Syarat dan Ketentuan Kegiatan

    Kegiatan “Piknik Malam Bersama Supermoon” terbuka untuk semua usia, dengan ketentuan bahwa peserta berusia di atas enam tahun wajib memiliki tiket masing-masing. Satu akun dapat mendaftarkan hingga empat tiket.

    Untuk sesi pertunjukan planetarium mini, tersedia empat jadwal dengan kapasitas maksimal 30 peserta per sesi, dimulai pukul 17.00 WIB hingga 20.00 WIB. Sementara talkshow astronomi dimulai pukul 19.00 WIB dan diikuti sesi pengamatan Supermoon dan Saturnus pada pukul 20.00-21.00 WIB, tergantung kondisi langit cerah.

    (wia/idn)

  • Prakiraan Cuaca Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik 2 November 2025

    Prakiraan Cuaca Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik 2 November 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda kembali merilis prakiraan cuaca untuk wilayah Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik, Minggu 2 November 2025.

    “Cuaca di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik cenderung cerah dan berawan hari ini. Untuk suhu, yakni antara 24°C hingga 32°C. Sedangkan kelembabannya antara 63%-97%,” ujar Prakiraan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, Sabtu (1/11/2025).

    Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini

    BMKG Juanda menyebut beberapa wilayah di Surabaya cenderung cerah sepanjang hari ini. Termasuk di Kecamatan Pakal, Semampir, Simokerto, Bubutan, Bulak, Genteng, Kenjeran, Krembangan, Pabean Cantian, Sukomanunggal, dan Tandes.

    Suhu udara: 24°C – 30°C
    Kelembapan: 70% – 96%
    Kecepatan angin: 9,8 Km/jam dari arah Tenggara.

    Prakiraan Cuaca Sidoarjo Hari Ini

    Cuaca di Sidoarjo cenderung berawan hari ini. Namun tidak ada tanda akan turun hujan, termasuk di Kecamatan Sukodono, Taman, Tarik, Wonoayu, Buduran, Tulangan, Taman, Prambon, dan Krian.

    Suhu udara: 24°C – 32°C
    Kelembapan: 63%-97%
    Kecepatan angin: 11,9 km/jam dari arah Selatan.

    Prakiraan Cuaca Gresik Hari Ini

    Menurut data dari BMKG Juanda, wilayah di Gresik tidak diguyur hujan. Lantaran cuaca cenderung cerah berawan. Adapun di antaranya seperti di Kecamatan Dukun, Bungah, Menganti, Panceng, Sidayu, Ujungpangkah, Kedamean, Wringinanom, dan Ujungpangkah.

    Suhu udara: 25°C – 29°C
    Kelembapan: 76%-94%
    Kecepatan angin: 15,1 km/jam dari arah Selatan.

    Masyarakat disarankan untuk membawa payung atau jas hujan sebagai langkah antisipatif. Mengingat cuaca di wilayah tropis seperti Jawa Timur dapat berubah dalam waktu singkat, penting bagi warga untuk selalu memantau pembaruan informasi cuaca melalui aplikasi resmi BMKG atau layanan cuaca daring lainnya.

    Dengan memahami prakiraan cuaca secara detail, masyarakat di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik dapat menjalani aktivitas hari inidengan lebih aman dan nyaman, termasuk saat memulai aktivitas tempat. [fyi/aje]

  • 9
                    
                        Ini Daftar Wilayah di Indonesia yang Sudah Memasuki Musim Hujan
                        Nasional

    9 Ini Daftar Wilayah di Indonesia yang Sudah Memasuki Musim Hujan Nasional

    Ini Daftar Wilayah di Indonesia yang Sudah Memasuki Musim Hujan
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Sebanyak 43,8 persen wilayah di Indonesia telah memasuki musim hujan berdasarkan pembaruan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
    “Berdasarkan pembaruan data zona musim (ZOM), pada dasarian ketiga Oktober, sekitar 43,8 persen wilayah Indonesia atau setara dengan 306 zona musim, telah memasuki musim hujan,” ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam agenda jumpa pers Kesiapsiagaan Hadapi Puncak Musim Hujan 2025/2026, Sabtu (1/11/2025).
    Berikut wilayah di Indonesia yang telah memasuki musim hujan:
    Adapun puncak musim hujan di Indonesia, BMKG memperkirakan bahwa hal tersebut akan terjadi pada November 2025 hingga Februari 2026.
    Puncak musim hujan tahun ini juga diperkirakan lebih panjang dari tahun-tahun sebelumnya yang biasa berlangsung dalam waktu lebih singkat.
    “Jadi ini relatif berbeda signifikan dengan tahun-tahun sebelumnya, puncak musim hujan itu biasanya tidak sepanjang ini, jadi biasanya Desember-Januari atau Januari-Februari,” ujar Dwikorita.
    BMKG pun memperingatkan masyarakat untuk bersiaga menghadapi bencana alam yang berisiko terjadi pada puncak musim hujan.
    Potensi bencana banjir dan tanah longsor semakin meningkat seiring dengan kondisi cuaca yang diperkuat dengan angin Asia.
    “Kondisi ini diperkuat oleh mulai aktifnya monsun Asia atau angin Asia, angin yang bertiup dari arah Asia. Monsun Asia membawa masa udara lembap dari wilayah samudra menuju daratan Indonesia,” ujar Dwikorita.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Prakiraan Cuaca Hari ini Minggu 2 November 2025 Kota Malang dan Batu Berawan

    Prakiraan Cuaca Hari ini Minggu 2 November 2025 Kota Malang dan Batu Berawan

    Malang (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda memperkirakan cuaca Malang Raya pada Minggu, 2 November 2025, di wilayah kabupaten, kota Malang, dan kota Batu.

    BMKG Juanda melaporkan bahwa kota Malang (meliputi Blimbing, Kedungkandang, Klojen, Lowokwaru, dan Sukun) pada pagi hari cuaca didominasi berawan.

    “Memasuki pukul 13.00 hingga 15.00 WIB, cuaca di kota Malang berpotensi hujan ringan,” dikutip dari laman resmi BMKG Juanda.

    Sore hari cuaca bervariasi antara berawan dan berkabut, terutama di Blimbing dan Lowokwaru. Malam hari cuaca di kota Malang diperkirakan berawan dan berkabut.

    Hari Senin (3/11/2025) dini hari, cuaca di Malang umumnya cerah berawan, dengan potensi cerah sekitar pukul 03.00 WIB.

    Sementara itu, wilayah Kabupaten Malang pada Minggu (2/11/2025) pagi hari umumnya berawan. Namun, hujan ringan berpotensi terjadi di beberapa wilayah seperti Dau, Kasembon, Ngantang, Pujon, Lawang, dan Singosari.

    Kemudian, pukul 11.00 WIB hingga 16.00 WIB, hujan dengan intensitas ringan hingga petir diperkirakan terjadi di sebagian besar wilayah.

    “Cuaca hujan petir diprakirakan terjadi meluas antara pukul 13.00 dan 16.00 WIB,” dikutip dari laman BMKG Juanda.

    Wilayah yang berpotensi hujan petir tersebut di antaranya Dau, Karangploso, Kasembon, Lawang, Ngantang, Pujon, Singosari, Bululawang, Gondanglegi, Kepanjen, Kromengan, Pagak, Pagelaran, Pakisaji, Sumberpucung, Turen, Wagir, dan Wonosari.

    Malam hari, hujan di sebagian besar wilayah kabupaten diprakirakan mereda dan berganti menjadi cuaca berkabut atau berawan. Dini hari Senin (3/11/2025) wilayah di kabupaten Malang cuaca umumnya berawan hingga cerah berawan.

    Kota Batu pada Minggu, 2 November 2025, pagi hari diperkirakan cuaca berawan. Mulai pukul 11.00 WIB, hujan ringan diprediksi turun, dan berpotensi menjadi hujan petir antara pukul 13.00 dan 16.00 WIB, terutama di Kecamatan Bumiaji.

    Kota Batu yang meliputi Batu, Bumiaji, dan Junrejo, cuaca hujan ringan masih terjadi pada sore hari. Kemudian malam hari cuaca berkabut. Dini hari Senin, 3 November 2025, cuaca kembali berawan. [dan/aje]

     

  • Pagi Ini Gempa Guncang Banten dan DI Yogyakarta

    Pagi Ini Gempa Guncang Banten dan DI Yogyakarta

    Liputan6.com, Jakarta Gempa bumi mengguncang Provinsi Banten dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Minggu (02/11/2025) pagi. Gempa pertama terjadi di Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Banten.

    Gempa bermagnitudo 2,5 mengguncang sekira pukul 05.37 WIB. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat lokasi gempa berada di koordinat 7.58 LS, 106.10 BT.

    Pusat gempa berjarak sekira 74 km arah barat daya Bayah. Kedalaman gempat berada di 26 km dari permukaan laut.

    Sedangkan gempa di Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta bermagnitudo 3. Terjadi pada pukul 06.21 WIB.

    Lokasi gempa berada pada koordinat 8.81 LS, 110.39 BT. Berjarak 93 km arah barat daya Gunungkidul.

    Pusat gempa berada di kedalaman 27 kilometer dari permukaan laut.