Kementrian Lembaga: BMKG

  • Polres dan BPBD Tuban Cek Kesiapan Tim dan Perlengkapan Hadapi Potensi Bencana Hidrometeorologi

    Polres dan BPBD Tuban Cek Kesiapan Tim dan Perlengkapan Hadapi Potensi Bencana Hidrometeorologi

    Tuban (beritajatim.com) – Polres Tuban bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban melakukan pengecekan kesiapan personel dan perlengkapan dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi saat musim penghujan. Kegiatan siaga tanggap bencana tersebut melibatkan unsur TNI/Polri, BPBD, Satpol PP, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, serta berbagai elemen relawan kebencanaan di Kabupaten Tuban.

    Wakapolres Tuban Kompol Achmad Robial menjelaskan, langkah kesiapsiagaan ini merupakan tindak lanjut arahan Kapolri agar setiap daerah memperkuat koordinasi lintas sektor dalam menghadapi ancaman bencana. Indonesia yang berada di cincin api atau Ring of Fire termasuk salah satu negara dengan tingkat kerawanan bencana tertinggi di dunia.

    “Data BNPB hingga 19 Oktober 2025 mencatat telah terjadi 2.606 bencana di Indonesia, meliputi 1.289 banjir, 544 cuaca ekstrem, 511 kebakaran hutan dan lahan, 189 tanah longsor, 22 gempa bumi, 4 erupsi gunung berapi, serta bencana lainnya yang mengakibatkan 361 orang meninggal dunia, 37 hilang, 615 luka, dan lebih dari 5,2 juta warga mengungsi,” ujar Kompol Robial, Rabu (5/11/2025).

    Ia menegaskan, apel siaga ini menjadi langkah awal untuk memastikan seluruh personel, sarana, dan prasarana siap digunakan dalam situasi darurat. Pemeriksaan meliputi kendaraan operasional, perahu karet, alat evakuasi, hingga perlengkapan medis yang akan digunakan jika bencana terjadi.

    “Berdasarkan data BMKG, sekitar 43,8 persen wilayah Indonesia sudah memasuki musim hujan. Untuk Kabupaten Tuban, potensi banjir, tanah longsor, puting beliung, dan gelombang tinggi perlu diantisipasi sejak dini,” imbuhnya.

    Kompol Robial juga mengimbau masyarakat agar waspada terhadap perubahan cuaca ekstrem dan segera melapor ke layanan darurat apabila menemukan potensi bencana di lingkungan sekitar. Menurutnya, penanggulangan bencana tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah, tetapi membutuhkan sinergi seluruh elemen masyarakat.

    “Kami berharap masyarakat ikut berperan aktif. Kesiapsiagaan ini penting agar kita bisa mengurangi risiko dan dampak bencana sejak awal,” tegasnya.

    Dari hasil pemetaan, terdapat empat kecamatan di Kabupaten Tuban yang tergolong rawan banjir karena dilalui aliran Sungai Bengawan Solo, yaitu Kecamatan Soko, Rengel, Plumpang, dan Widang. Selain menjadi sumber air bagi pertanian, wilayah ini juga berpotensi mengalami banjir akibat curah hujan tinggi maupun luapan air kiriman dari wilayah hulu. [dya/beq]

  • 31.000 Personel dan Sarpras SAR Disiagakan

    31.000 Personel dan Sarpras SAR Disiagakan

    JAKARTA – Polda Riau bersama TNI, Basarnas, BPBD, dan stakeholder terkait menggelar Apel Siaga Bencana Hidrometeorologi dalam menghadapi potensi banjir, tanah longsor, gelombang tinggi, hingga cuaca ekstrem yang diperkirakan meningkat pada November 2025 hingga Februari 2026.

    Apel yang dipimpin Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan berlangsung di Lapangan Mapolda Riau, Jalan Pattimura, Pekanbaru, Rabu, 5 November. Apel ini juga dihadiri Pangdam XIX/Tuanku Tambusai Mayjen Agus Hadi Waluyo, Wakil Gubernur Riau SF Hariyanto, dan jajaran Forkopimda Riau.

    Sebanyak 31.000 personel gabungan TNI–Polri, BPBD, Basarnas, Manggala Agni, dan instansi terkait disiagakan untuk mengantisipasi berbagai potensi bencana hidrometeorologi di wilayah Riau.

    Pengecekan sarana dan prasarana dilakukan langsung oleh Kapolda dan Pangdam, meliputi drone pemantau, rubber boat, pompa air dan nozzle, rescue truck, peralatan selam, kendaraan taktis, water treatment unit, hingga peralatan medis dan ambulans. Berbagai sarana tersebut disiapkan untuk memastikan kesiapan operasi penyelamatan dan evakuasi apabila terjadi bencana.

    Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan menegaskan, apel bersama ini dilakukan untuk memperkuat komitmen seluruh unsur dalam kesiapsiagaan, terutama memasuki periode cuaca ekstrem sebagaimana diprediksi BMKG.

    “Apel ini menguatkan komitmen dan menentukan langkah ke depan menghadapi situasi tanggap bencana hidrometeorologi, yang menurut laporan BMKG meningkat pada November 2025 sampai Februari 2026,” ujar Irjen Herry dalam keterangannya, Rabu, 5 November. 

    Selain gelar pasukan dan sarpras, Polda Riau juga melaksanakan simulasi penanganan bencana untuk menguji respons cepat dan sinergi lintas instansi, mulai dari mobilisasi personel, pengaturan lalu lintas, hingga skenario penyelamatan korban di air.

    Simulasi evakuasi di pesisir juga dilakukan, mengingat potensi gelombang tinggi di tiga wilayah pesisir prioritas yaitu Dumai, Bengkalis, dan Kepulauan Meranti.

    “Kita simulasikan bagaimana menyelamatkan korban, termasuk dengan sekoci dan peralatan air lain, khususnya di wilayah pesisir,” jelas Kapolda.

    Irjen Herry juga menyampaikan, meski curah hujan diprediksi meningkat, ancaman Karhutla tetap harus diwaspadai karena pola cuaca ekstrem dapat berubah sewaktu-waktu. Ia mencontohkan penanganan cepat kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Kampar beberapa waktu lalu yang berhasil dipadamkan dalam waktu dua jam berkat kolaborasi lapangan seluruh unsur terkait.

    Dalam amanatnya, Kapolda menegaskan kesiapsiagaan ini merupakan wujud kehadiran negara dalam melindungi masyarakat. “Kita harus mampu menunjukkan bahwa negara selalu hadir untuk melindungi rakyat dalam situasi apa pun, terutama pada masa-masa sulit,” katanya.

    Ia juga menyampaikan apresiasi kepada jajaran TNI, Basarnas, BPBD, Manggala Agni, pemerintah daerah, dan relawan yang terus bersinergi dalam mitigasi dan respons bencana. “Semoga langkah kolaboratif ini terus kita jaga demi keselamatan dan ketenangan masyarakat Riau,” tutupnya

    Apel turut dihadiri Danrem 031/Wira Bima Brigjen TNI Jarot Suprihanto, Danlanud Roesmin Nurjadin Marsma TNI Abdul Haris, Kepala BNNP Brigjen Christ Reinhard Pusung, Kajati Riau Sutikno, Kepala Basarnas Riau Budi Cahyadi, dan Kepala BMKG Riau. 

  • Prakiraan Cuaca Malang Raya Hari Ini: Hujan Ringan Siang hingga Sore

    Prakiraan Cuaca Malang Raya Hari Ini: Hujan Ringan Siang hingga Sore

    Malang (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda memprakirakan cuaca di wilayah Malang Raya pada Kamis, 6 November 2025, akan didominasi kondisi berawan dengan potensi hujan ringan di sejumlah kawasan, baik di Kota Malang, Kabupaten Malang, maupun Kota Batu.

    Menurut laporan resmi BMKG Juanda, cuaca di Kota Malang — meliputi Blimbing, Kedungkandang, Klojen, Lowokwaru, dan Sukun — pada pagi hari diprediksi berawan. “Memasuki siang hingga sore hari, cuaca di Kota Malang berpotensi hujan ringan, terutama di Blimbing dan Lowokwaru,” dikutip dari laman resmi BMKG Juanda.

    Pada malam hari, kondisi cuaca di Kota Malang diperkirakan kembali berawan dengan suhu udara berkisar antara 21–28°C. Sementara itu, dini hari Jumat (7/11/2025), cuaca di wilayah ini secara umum juga berawan.

    Untuk Kabupaten Malang, BMKG memprakirakan cuaca pagi hari cenderung berawan, dengan potensi hujan ringan terjadi di sebagian besar wilayah pada siang hingga sore hari. “Beberapa wilayah seperti Lawang, Singosari, dan Tumpang diprediksi berawan, sementara wilayah dataran tinggi seperti Ngantang berpotensi mengalami udara kabur,” dikutip dari keterangan BMKG Juanda.

    Menjelang malam, hujan di sebagian besar wilayah Kabupaten Malang diprediksi mereda dan berganti menjadi cuaca berawan. Pada dini hari Jumat (7/11/2025), cuaca di wilayah kabupaten secara umum masih berawan.

    Sementara itu, Kota Batu diperkirakan mengalami cuaca berawan dan berkabut pada pagi hari. Wilayah Batu, Bumiaji, dan Junrejo berpotensi diguyur hujan ringan pada siang hingga sore hari, sebelum kembali berawan pada malam hari. Suhu udara di Kota Batu relatif lebih sejuk dibandingkan wilayah lainnya di Malang Raya, yakni berkisar antara 17–22°C.

    BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi hujan ringan disertai angin di sejumlah titik, serta memperhatikan kondisi jalan bagi pengendara di wilayah pegunungan seperti Batu dan Ngantang yang rawan berkabut. [dan/beq]

  • Kepala BMKG Ungkap Udara DKI Paling Tak Sehat: Yang Kita Hirup Sehari-hari

    Kepala BMKG Ungkap Udara DKI Paling Tak Sehat: Yang Kita Hirup Sehari-hari

    Jakarta

    Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Teuku Faisal mengatakan DKI Jakarta menempati peringkat pertama dengan kualitas udara terburuk di RI. Teuku mengatakan DKI dikategorikan wilayah dengan udara tak sehat selama 100 hari.

    Hal itu disampaikan Teuku dalam Rapat Kerja dengan Timwas DPR RI terhadap Pelaksanaan Penanganan Bencana, Rabu (5/11/2025). Teuku mulanya menyampaikan cuaca ekstrem di Indonesia yang didominasi oleh hujan lebat.

    “Kami sampaikan bahwa hingga November 2025, kejadian cuaca ekstrim di Indonesia didominasi oleh hujan lebat sekitar 65%, angin kencang 27%, dan selanjutnya puting beliung, petir, dan hujan es dengan frekuensi tertinggi di Provinsi Jawa Barat,” kata Teuku dalam pemaparannya.

    Potensi iklim ekstrim lain di RI meliputi kekeringan dan penurunan kualitas udara. Teuku mengatakan potensi peningkatan kekeringan di Tanah Air mencapai 60 persen.

    “Peta kekeringan meteorologis tahun 1991 hingga tahun 2020 menunjukkan bahwa banyak wilayah Indonesia rentan kekeringan dengan peningkatan kejadian hingga 60 persen,” ucapnya.

    Adapun Jakarta berada di tingkat pertama. Disebut DKI mengalami udara tak sehat selama 100 hari.

    “Sementara itu, berdasarkan pemantauan dari Particulate Matter (PM) 2,5 mikro tahun 2024 di 27 lokasi, menunjukkan variasi kualitas udara dari kategori baik hingga tidak sehat,” kata Teuku.

    (dwr/lir)

  • Link Live Streaming Supermoon Malam Ini, Cek Jadwal dan Lokasinya

    Link Live Streaming Supermoon Malam Ini, Cek Jadwal dan Lokasinya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Fenomena Supermoon atau Bulan Purnama bakal terlihat pada malam ini, 5 November 2025. Kejadian tersebut jadi yang kedua dari tiga Supermoon pada tahun ini.

    Bulan Purnama kali ini dikenal sebagai beaver moon, merujuk pada istilah masyarakat adat Amerika Utara yang jadi penanda berang-berang membangun sarang musim dingin. Selain itu juga periode pemburuan sebelum akhirnya sungai membeku.

    Fenomena ini juga bakal terlihat lebih besar dan juga lebih terang. Karena Bulan berada di titik perigee atau jarak terdekat dengan Bumi dalam orbit.

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mengatakan nanti malam jarak Bumi dan Bulan mencapai 356.980 km pada 20:19 WIB. Sementara ukuran semi-diameter Bulan mencapai 16′ 43,87.

    Besok, 6 November 2025, Bulan berada di jarak terdekatnnya dengan Bumi, pukul 05:28 WIB dengan jarak 356.833 km atau terdekat selama satu tahun ini. Semi-diameter Bulan nantinya berukuran 16’44,28″.

    Khusus masyarakat Indonesia, Bulan Purnama bisa dilihat langsung. BMKG mengatakan pengamatan dapat dilakukan saat Bulan terbit pada sore hingga malam ini.

    Sementara bagi Anda yang tak bisa menyaksikan secara langsung, dapat menontonnya melalui YouTube Live Streaming. Sejumlah kanal YouTube menyediakan tayangan langsung tampilan Bulan Purnama hari ini.

    The Virtual Telescope Project menayangkan Live Streaming yang akan dimulai pada 02:00 WIB mendatang. Dalam keterangan di kanalnya, pengamatan dilakukan di fasilitas mereka dari Manciano, Italia. Berikut link-nya:

    [Gambas:Youtube]

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Gempa 4,8 SR Guncang Kota Tarakan, Tidak Berpotensi Tsunami

    Gempa 4,8 SR Guncang Kota Tarakan, Tidak Berpotensi Tsunami

    Bisnis.com, BALIKPAPAN — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Tarakan memastikan gempa berkekuatan magnitudo 4,8 yang mengguncang Kota Tarakan tidak menimbulkan potensi tsunami.

    Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Tarakan, Muhammad Sulam Hilmi, menyatakan pihaknya belum memantau aktivitas gempa susulan sejak kejadian berlangsung. 

    “Gempa ini tidak berpotensi tsunami. Sampai saat ini, BMKG belum memonitor adanya gempa susulan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (5/11/2025).

    Lebih lanjut, Hilmi menjelaskan secara teoretis, karakteristik gempa susulan umumnya memiliki kekuatan lebih rendah dibandingkan gempa utama. 

    Namun, dia menggarisbawahi keterbatasan teknologi dalam memprediksi waktu kejadian gempa secara pasti.

    “Secara teori dan karakter, gempa susulan biasanya kekuatannya lebih kecil daripada gempa utama. Dan sampai saat ini belum ada teknologi yang bisa memprediksi kapan gempa akan terjadi,” paparnya. 

    Mengingat situasi yang mulai kondusif, otoritas setempat mengimbau masyarakat untuk kembali beraktivitas normal. 

    Seiring dengan itu, masyarakat yang sempat mengungsi dipersilakan kembali ke rumah masing-masing setelah tidak terdeteksi adanya gempa susulan hingga satu jam pascakejadian.

    Tak hanya itu, rumah sakit yang sempat mengevakuasi pasien sebagai langkah antisipasi juga mendapat izin untuk mengembalikan pasien ke ruang perawatan. 

    Langkah ini diambil setelah mempertimbangkan kondisi lapangan yang dinilai aman dan terkendali.

    Adapun, masyarakat tetap diimbau untuk selalu waspada dan mengikuti perkembangan informasi resmi dari BMKG.

  • Akses Terputus, Warga di Lumajang Nekat Gotong Kendaraan Seberangi Derasnya Aliran Lahar Gunung Semeru

    Akses Terputus, Warga di Lumajang Nekat Gotong Kendaraan Seberangi Derasnya Aliran Lahar Gunung Semeru

    Lumajang (beritajatim.com) – Banjir lahar Gunung Semeru menyebabkan akses warga di Desa Gondoruso, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur terputus.

    Kondisi ini terjadi setelah sungai Regoyo diterjang banjir lahar dan menyebabkan tanggul penahan di Desa Gondoruso jebol.

    Akibat banjir, akses keluar masuk warga antar Kecamatan Pasirian-Tempursari terputus dan membuat terisolasi.

    Adapun tiga dusun yang terisolir banjir yakni Dusun Liwek, Glendang Petung, dan Dusun Kali Welang.

    Terputusnya akses membuat banyak warga nekat menggotong kendaraan sepeda motor mereka melintasi banjir.

    Warga tampak saling bantu menggotong satu persatu kendaraan bermotor melintasi luapan banjir lahar yang menutup akses mereka untuk pulang ke rumah masing-masing.

    Diyah, salah satu warga mengatakan, banjir lahar Gunung Semeru telah menutup akses keluar masuk kendaraan bagi warga yang hendak menuju ke Desa Gondoruso, Kecamatan Pasirian dari arah Kecamatan Tempursari.

    Menurut Diyah, saat berangkat di pagi hari jalanan masih dapat dilewati kendaraan. Namun, kondisi itu langsung berubah saat banjir datang.

    Untuk bisa pulang, Diyah mendapat bantuan dari warga dan petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang untuk menggotong kendaraannya menyeberangi derasnya banjir lahar.

    “Baru kali ini kendaraannya (digotong, Red), biasanya gak pernah, ini tadi habis dari rumah saudara di Jugosari, mau balek. Tadikan belum kayak gini, sekarang banjir. Tapi untungnya ada yang membantu menyeberangkan,” terang Diyah, Rabu (5/11/2025).

    Kabid Kedaruratan dan Rehabilitasi BPBD Lumajang Yudhi Cahyono menjelaskan, aksi nekat warga yang menggotong kendaraan melintasi aliran lahar dilakukan lantaran tidak ada akses penghubung lain antar Kecamatan Pasirian dan Tempursari.

    Menyikapi hal ini, petugas dari BPBD Lumajang ikut terjun untuk membantu warga menyeberang lantaran sangat berbahaya.

    “Ini untuk warga yang menggotong kendaraannya kita ikut bantu evakuasi. Hal ini karena warga ada yang terisolir di wilayah sungai Regoyo,” katanya.

    Yudhi mengaku, saat ini pihaknya masih melakukan asesmen terhadap dampak yang disebabkan banjir lahar Gunung Semeru.

    Proses asesmen juga sudah dilakukan terhadap warga yang terisolir. Seluruhnya dipastikan aman.

    Meski begitu, Yudhi tetap menghimbau agar warga yang berdekatan dengan daerah aliran sungai (DAS) Gunung Semeru tetap waspada.

    “Sebab di bulan ini rilis dari BMKG masih hujan lebat, untuk itu warga tetap harus waspada dan mengutamakan keselamatan karena tanggul jebol,” ungkap Yudhi. (has/ian)

  • DPR Apresiasi Kemensos di Bawah Gus Ipul: Cepat Tanggap Tangani Ribuan Bencana

    DPR Apresiasi Kemensos di Bawah Gus Ipul: Cepat Tanggap Tangani Ribuan Bencana

    Jakarta (beritajatim.com) – Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal mengapresiasi langkah cepat dan tanggap Kementerian Sosial (Kemensos) dalam menangani berbagai bencana yang terjadi di Indonesia.

    Apresiasi itu disampaikan Cucun saat Rapat Kerja dan Rapat Dengar Pendapat Evaluasi Pelaksanaan Program Kerja dan Anggaran Tahun 2025 serta Rencana Kerja Tahun 2026 Bidang Kebencanaan.

    Rapat digelar Tim Pengawas DPR RI terhadap Pelaksanaan Penanganan Bencana di Ruang Rapat Badan Anggaran DPR RI, Gedung Nusantara II, Jakarta, Rabu (5/11/2025).

    “Terima kasih Pak Mensos. Selama ini kita mengapresiasi tanggap dan aksi cepat dari Kemensos setiap ada accident, setiap ada bencana. Kita memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya,” kata Cucun.

    Dalam rapat tersebut, Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) memaparkan capaian dan kinerja Kemensos dalam penanganan bencana. Ia menyebutkan, sepanjang satu dekade terakhir (2014–2024) terjadi 38.506 kejadian bencana di Indonesia. Rata-rata alokasi anggaran bencana melalui Kemensos mencapai Rp442,25 miliar per tahun.

    “Kita sudah memberikan bantuan kepada korban bencana dalam bentuk logistik kedaruratan, sebanyak 478.225 jiwa. Kami juga memberikan santunan korban yang meninggal sebanyak 425 jiwa untuk bencana alam maupun bencana non malam. Kemudian santunan lain yang menyasar 9.447 jiwa. Kami juga memberikan bantuan kepada korban bencana non-alam ada 1.078 jiwa,” jelas Gus Ipul.

    Untuk kesiapsiagaan pra-bencana, Kemensos memiliki 1.254 Kampung Siaga Bencana dan 783 Lumbung Sosial yang tersebar di 35 provinsi, 826 kecamatan, dan 211 kabupaten/kota. Lumbung sosial tersebut berisi logistik yang dibutuhkan saat bencana terjadi.

    Selain kesiapan logistik, Kemensos juga memperkuat sumber daya kebencanaan meliputi mitra kerja, alat evakuasi, logistik dan gudang logistik, sistem komunikasi, kendaraan siaga bencana, dan sumber daya manusia kebencanaan. Saat ini, Kemensos memiliki 38.400 personel Taruna Siaga Bencana (Tagana), 951 Pelopor Perdamaian, dan para Pendamping Sosial.

    “Dalam tahun 2025 ini kita melibatkan 11.216 orang Tagana yang turun dan dikerahkan pada saat masa kedaruratan atau bencana,” kata Gus Ipul.

    Menanggapi pemaparan itu, Cucun menegaskan DPR memberikan apresiasi atas langkah Kemensos dalam memperkuat penanggulangan bencana. Ia juga membuka ruang bagi Kemensos untuk mengajukan penyesuaian anggaran apabila dibutuhkan demi kepentingan rakyat.

    “Kalau misalkan nanti anggaran penyesuaian-penyesuaian diperlukan untuk rakyat, silakan tinggal datang ke DPR dan di rapat-rapat kabinet. Yang penting kalau anggaran dibutuhkan rakyat, Pak Mensos harus sudah siap hadir di tengah-tengah rakyat,” tegasnya.

    Rapat tersebut juga dihadiri sejumlah anggota DPR RI di antaranya Maman Imanul Haq (Fraksi PKB), Sigit Purnomo (Fraksi PAN), Obon Tabroni (Fraksi Gerindra), M. Husni (Fraksi Gerindra), dan Sri Wulan (Fraksi NasDem).

    Selain itu hadir Menteri Agama Nasaruddin Umar, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifatul Choiri Fauzi, Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani, dan Ketua Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Noor Achmad.

    Turut hadir pula Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono, Wakil Menteri Pekerjaan Umum Diana Kusumastuti, Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Veronica Tan, Wakil Menteri ATR/BPN Ossy Dermawan, Sekretaris Utama BNPB Rustian, serta Sekretaris Utama Basarnas Abdul Haris Achadi.

    Pejabat dari Kementerian Dalam Negeri, Kementerian PPN/Bappenas, dan Markas Besar TNI-Polri juga hadir dalam rapat tersebut. [tok/ian]

  • 3
                    
                        Tiga Zona Megathrust di Indonesia Berpotensi Gempa Besar
                        Nasional

    3 Tiga Zona Megathrust di Indonesia Berpotensi Gempa Besar Nasional

    Tiga Zona Megathrust di Indonesia Berpotensi Gempa Besar
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Teuku Faisal Fathani mengungkapkan bahwa terdapat zona megathrust di wilayah Mentawai, Selat Sunda, dan Sumba, yang belum mengalami gempa selama ratusan tahun.
    Hal tersebut disampaikan Teuku saat rapat bersama Timwas Penanganan Bencana DPR di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (5/11/2025).
    Dia mengatakan Indonesia merupakan negara yang rawan bencana karena kondisi geografis, geologis, dan klimatologis yang sangat kompleks.
    Selain itu, wilayah Indonesia terletak pada pertemuan tiga
    lempeng
    aktif utama dunia. Oleh karena itu rawan terjadi tumbukan antarlempeng.
    “Atas tumbukan lempeng ini, maka wilayah Indonesia terdapat 13 segmen
    megathrust
    , dan diyakini bahwa megathrust pada nomor 4 di daerah Mentawai, nomor 7 di daerah Selat Sunda, dan nomor 10 di Sumba adalah zona sumber
    gempa
    aktif yang belum terjadi
    gempa besar
    dalam rentang waktu selama puluhan hingga ratusan tahun,” sambung Kepala
    BMKG
    yang baru dilantik ini.
    Menurut Teuku, diduga kuat tengah terjadi proses akumulasi energi tektonik pada tiga daerah tersebut.
    Dengan demikian, kata dia, gempa besar bisa saja terjadi di Mentawai, Selat Sunda, dan Sumba kapan pun.
    “Diduga kuat saat ini sedang terjadi proses akumulasi energi tektonik yang dapat merilis gempa besar sewaktu-waktu tanpa dapat diprediksi,” imbuh Teuku.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Hadapi Musim Hujan, Polda Jabar Siagakan Pasukan dan Peralatan Tanggap Bencana

    Hadapi Musim Hujan, Polda Jabar Siagakan Pasukan dan Peralatan Tanggap Bencana

    Liputan6.com, Jakarta – Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) Jawa Barat sepakat untuk melakukan siaga tanggap bencana menghadapi musim penghujan. Sebab, puluhan kejadian bencana alam telah terjadi sejak bulan Oktober hingga awal November 2025.

    Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Rudi Setiawan mengatakan, pihaknya bersama stakeholder terkait akan mempersiapkan baik pasukan maupun peralatan. Sejumlah rencana mitigasi bencana pun telah didiskusikan bersama Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.

    “Kita ketahui sesuai dengan ramalan BMKG bahwa kemungkinan akan terjadi beberapa potensi bencana di wilayah Jawa Barat. Saya sampaikan di sini bahwa Jawa Barat tidak bisa diselesaikan oleh sendiri. Ini oleh seluruhnya komponen Jawa Barat, tentunya di bawah pimpinan Bapak Gubernur sebagai Kepala Daerah Provinsi Jawa Barat,” ucap Rudi usai Apel Gelar Pasukan Siaga Tanggap Bencana di Jalan Dipenogoro, Kota Bandung, Rabu (5/11/2025).

    Rudi mengungkapkan, sebanyak 25 kejadian bencana alam pada bulan Oktober hingga awal November 2025 telah terjadi. Oleh karenanya, pihaknya pun berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mengatasi hal tersebut.

    “Berdasarkan data di Jawa Barat terakhir ini sudah 25 kejadian pada bulan Oktober, dan dari bulan Januari ada 1.500-an bencana yang terjadi. Oleh sebab itu kita perlu serius dan melihat dari beberapa kenyataan Bapak Gubernur dan kesiapan semua teman-teman di Jawa Barat ini siap untuk menyelamatkan, menolong warga yang apabila terjadi bencana terkena dampaknya,” jelas dia.