Kementrian Lembaga: BMKG

  • Jakarta Bakal Diselimuti Awan dan Diguyur Hujan Siang Hari Ini

    Jakarta Bakal Diselimuti Awan dan Diguyur Hujan Siang Hari Ini

    Jakarta: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca di Jakarta hari ini, 25 November 2024, berawan. Suhu udara maksimum diprakirakan mencapai 30 derajat Celsius. 

    “Mulai pukul 06.00 WIB, cuaca diprakirakan berawan tebal. Suhu udara mencapai 25 derajat Celsius,” sebut BMKG dalam laman resmi, Senin, 25 November 2024. 

    Kondisi cuaca itu, menurut BMKG, terus berlangsung hingga siang hari. Pada pukul 12.00 WIB, Jakarta diprakirakan masih diselimuti awan tebal. 

    “Suhu udara diprakirakan mencapai maksimum, yakni 30 derajat Celsius,” ujar BMKG. 

    Kondisi cuaca itu diprakirakan terjadi hingga pukul 14.00 WIB. Namun suhu udara sudah mulai turun, menjadi 29 derajat Celsius. 

    “Pukul 15.00 WIB, Jakarta bakal diguyur hujan ringan pukul 18.00 WIB. Suhu udara pun turun mencapai 27 derajat Celsius,” jelas BMKG. 

    Mulai pukul 19.00 WIB, Jakarta kembali diselimuti awan tebal. Menurut BMKG, kondisi cuaca itu berlangsung hingga dini hari. 

    “Hingga pukul 23.00 WIB, Jakarta masih diselimuti awan tebal dengan suhu udara yakni 26 derajat Celsius,” ungkap BMKG. 

    Jakarta: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca di Jakarta hari ini, 25 November 2024, berawan. Suhu udara maksimum diprakirakan mencapai 30 derajat Celsius. 
     
    “Mulai pukul 06.00 WIB, cuaca diprakirakan berawan tebal. Suhu udara mencapai 25 derajat Celsius,” sebut BMKG dalam laman resmi, Senin, 25 November 2024. 
     
    Kondisi cuaca itu, menurut BMKG, terus berlangsung hingga siang hari. Pada pukul 12.00 WIB, Jakarta diprakirakan masih diselimuti awan tebal. 
    “Suhu udara diprakirakan mencapai maksimum, yakni 30 derajat Celsius,” ujar BMKG. 

    Kondisi cuaca itu diprakirakan terjadi hingga pukul 14.00 WIB. Namun suhu udara sudah mulai turun, menjadi 29 derajat Celsius. 
     
    “Pukul 15.00 WIB, Jakarta bakal diguyur hujan ringan pukul 18.00 WIB. Suhu udara pun turun mencapai 27 derajat Celsius,” jelas BMKG. 
     
    Mulai pukul 19.00 WIB, Jakarta kembali diselimuti awan tebal. Menurut BMKG, kondisi cuaca itu berlangsung hingga dini hari. 
     
    “Hingga pukul 23.00 WIB, Jakarta masih diselimuti awan tebal dengan suhu udara yakni 26 derajat Celsius,” ungkap BMKG. 
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (LDS)

  • Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Senin 25 November 2024, dan Besok : Siang Ini Hujan Ringan
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        25 November 2024

    Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Senin 25 November 2024, dan Besok : Siang Ini Hujan Ringan Regional 25 November 2024

    Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Senin 25 November 2024, dan Besok : Siang Ini Hujan Ringan
    Tim Redaksi
    Balikpapan, KOMPAS.com
    – Halaman ini memuat informasi
    prakiraan cuaca
    Balikpapan, Kalimantan Timur, untuk hari ini Senin 25 November 2024 dan besok Selasa 26 November 2024.
    Silakan simpan halaman ini untuk mengetahui prakiraan cuaca Balikpapan. Jangan ke luar rumah sebelum Anda baca artikel ini. Data prakiraan cuaca diambil dari BMKG.go.id
    Di Indonesia, informasi prakiraan cuaca setiap daerah dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
    Setiap pagi, kita bisa melihat informasi perkiraan cuaca yang dikeluarkan BMKG.
    Prakiraan cuaca
    dilakukan oleh seorang
    forecaster
    (prakirawan cuaca).
    Pembuatan prakiraan cuaca juga dibantu dengan teknologi pemodelan prediksi cuaca berbasis komputer yakni model
    Numerical Weather Prediction
    (NWP).
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • La Nina Berlangsung hingga April 2025, Waspadai Bencana Hidrometeorologi

    La Nina Berlangsung hingga April 2025, Waspadai Bencana Hidrometeorologi

    Jakarta, Beritasatu.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat untuk bersiap menghadapi musim hujan yang bersamaan dengan fenomena la nina lemah. Fenomena ini diperkirakan akan meningkatkan curah hujan sebesar 20%-40% dan berlangsung hingga Maret atau April 2025.

    La nina sendiri merupakan anomali iklim global yang terjadi akibat penurunan suhu permukaan laut di Samudra Pasifik hingga lebih dingin dari biasanya.

    “Kami mengimbau masyarakat untuk lebih siaga, terutama yang tinggal di daerah perbukitan, lereng gunung, dataran tinggi, serta di sepanjang bantaran sungai,” ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam keterangan resminya, dikutip Senin (25/11/2024).

    Dwikorita menambahkan, la nina dapat memicu bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, angin kencang, dan puting beliung. Ia juga mengingatkan potensi banjir lahar hujan, terutama di area gunung berapi yang baru mengalami erupsi.

    Berdasarkan analisis BMKG, sebagian besar wilayah Indonesia pada 2025 akan mengalami curah hujan tahunan dalam kategori normal, yakni 1.000-5.000 mm per tahun. Sekitar 67% wilayah akan mengalami curah hujan tinggi (di atas 2.500 mm per tahun), dan 15% wilayah diperkirakan mengalami curah hujan di atas normal. Hanya 1% wilayah yang diprediksi mengalami curah hujan di bawah normal.

    Meskipun berisiko menimbulkan bencana, Dwikorita menyebut fenomena la nina juga membawa peluang positif apabila dikelola dengan benar. Curah hujan tinggi dapat dimanfaatkan untuk mendukung ketahanan pangan, air, dan energi.

  • Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Senin 25 November 2024, dan Besok : Siang Ini Hujan Ringan
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        25 November 2024

    Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Senin 25 November 2024, dan Besok: Sore ini Hujan Ringan Megapolitan 25 November 2024

    Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Senin 25 November 2024, dan Besok: Sore ini Hujan Ringan
    Tim Redaksi
    Jakarta, KOMPAS.com
    – Halaman ini memuat informasi
    prakiraan cuaca
    Jakarta untuk hari ini Senin 25 November 2024 dan besok Selasa 26 November 2024.
    Silakan simpan halaman ini untuk mengetahui prakiraan cuaca Jakarta. Jangan ke luar rumah sebelum Anda baca artikel ini. Data prakiraan cuaca diambil dari BMKG.go.id
    Prakiraan Cuaca
    Jakarta Hari Ini Per Jam
    Prakiraan Cuaca Jakarta Besok
    Di Indonesia, informasi prakiraan cuaca setiap daerah dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
    Setiap pagi, kita bisa melihat informasi perkiraan cuaca yang dikeluarkan BMKG.
    Prakiraan cuaca
    dilakukan oleh seorang
    forecaster
    (prakirawan cuaca)
    Pembuatan prakiraan cuaca juga dibantu dengan teknologi pemodelan prediksi cuaca berbasis komputer yakni model
    Numerical Weather Prediction
    (NWP).
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Seluruh wilayah Jakarta akan hujan pada Senin sore hingga malam

    Seluruh wilayah Jakarta akan hujan pada Senin sore hingga malam

    Pada Senin pagi seluruh wilayah Jakarta diprediksi berawan tebal, kecuali Kepulauan Seribu yang akan diguyur hujan ringan.Jakarta (ANTARA) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca di seluruh wilayah DKI Jakarta berpotensi diguyur hujan pada Senin.

    Berdasarkan unggahan infobmkg di Instagam, pada Senin pagi seluruh wilayah Jakarta diprediksi berawan tebal, kecuali Kepulauan Seribu yang akan diguyur hujan ringan. Suhu rata-rata di pagi hari diperkirakan 26 hingga 29 derajat Celsius.

    Memasuki siang hari wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Pusat diperkirakan hujan ringan. Sedangkan hujan berintensitas sedang akan mengguyur Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.

    Wilayah Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu diperkirakan cerah berawan pada Senin siang. Untuk suhu rata-rata pada siang hari yaitu 28 hingga 30 derajat Celsius.

    Selanjutnya pada sore hari sebagian besar wilayah Jakarta akan turun hujan dengan intensitas ringan, kecuali Kepulauan Seribu yang berawan tebal dengan suhu rata-rata yaitu 28 hingga 29 derajat Celsius.

    Pewarta: Hendri Sukma Indrawan
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2024

  • BMKG Ingatkan Gempa Megathrust RI Tunggu Waktu, Cek Zona Merahnya

    BMKG Ingatkan Gempa Megathrust RI Tunggu Waktu, Cek Zona Merahnya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan peringatan dini terkait potensi gempa megathrust di Indonesia. Sebelumnya, isu ini telah ramai diperbincangkan dan membuat masyarakat khawatir.

    Kabar ini muncul setelah gempa dahsyat berkekuatan 7,1 Skala Richter (SR) terjadi di Pulai Kyushu, Jepang pada 8 Agustus lalu.

    Terkait hal ini, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono pun memperingatkan gempa dari dua zona megathrust, yakni Megathrust Selat Sunda dan Megathrust Mentawai-Siberut, tinggal tunggu waktu.

    Alasannya, dua zona itu sudah lama tak mengalami gempa atau ada seismic gap, yakni lebih dari dua abad. Biasanya, gempa besar punya siklusnya sendiri dalam rentang hingga ratusan tahun.

    Namun BMKG sendiri belum dapat memastikan kapan bencana alam itu akan terjadi. Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyebut pihaknya terus membicarakan isu ini agar masyarakat bersiap menghadapi efek dari megathrust di Indonesia.

    “Sebetulnya isu megathrust itu bukan isu yang baru. Itu isu yg sudah sangat lama. Tapi kenapa BMKG dan beberapa pakar mengingatkan? Tujuannya adalah untuk ‘ayo, tidak hanya ngomong aja, segera mitigasi (tindakan mengurangi dampak bencana),” ujar Dwikorita, dikutip dari CNN Indonesia, Minggu (25/8/2024).

    “Jadi tujuannya ke sana; mitigasi dan edukasi, persiapan, kesiapsiagaan,” imbuh dia.

    Dwikorita melanjutkan pihaknya sudah melakukan berbagai langkah antisipasi megathrust. Pertama, menempatkan sensor-sensor sistem peringatan dini tsunami InaTEWS menghadap ke zona-zona megathrust.

    “InaTEWS itu sengaja dipasang untuk menghadap ke arah megathrust. Aslinya tuh di BMKG hadir untuk menghadapi, memitigasi megathrust,” jelasnya.

    Kedua, edukasi masyarakat lokal dan internasional. Salah satu bentuk nyatanya adalah mendampingi pemerintah daerah (pemda) buat menyiapkan berbagai infrastruktur mitigasi, seperti jalur evakuasi, sistem peringatan dini, hingga shelter tsunami.

    Selain itu, bergabung dengan Indian Ocean Tsunami Information Center, yang juga berkantor di kompleks BMKG. Komunitas ini bertujuan buat mengedukasi 25 negara di Samudra Hindia dalam menghadapi gempa dan tsunami.

    “Kami edukasi publik bagaimana menyiapkan masyarakat dan pemda sebelum terjadi gempa dengan kekuatan tinggi yang menyebabkan tsunami,” kata dia.

    Ketiga, mengecek secara berkala sistem peringatan dini yang sudah dihibahkan ke pemda.

    “Sirine [peringatan tsunami] harusnya tanggung jawab pemerintah daerah, hibah dari BNPB, hibah dari BMKG, tapi pemeliharaan dari pemerintah daerah, kan otonomi daerah. Ternyata sirine selalu kita tes tanggal 26 [tiap bulan], kebanyakan bunyi tapi yang macet ada,” bongkarnya.

    Keempat, menyebarluaskan peringatan dini bencana. Menurut Dwi, jika masyarakat harus siap, berarti harus ada penyebarluasan informasi. “Kami dibantu Kominfo,” pungkasnya.

    (fsd/fsd)

  • Minggu, Jakarta diprediksi berawan tebal seharian

    Minggu, Jakarta diprediksi berawan tebal seharian

    Awan tebal yang menyelimuti pemukiman dan gedung bertingkat di Jakarta, Jumat (15/3/2024). (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/YU.)

    Minggu, Jakarta diprediksi berawan tebal seharian
    Dalam Negeri   
    Editor: Widodo   
    Minggu, 24 November 2024 – 06:25 WIB

    Elshinta.com – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan cuaca pada hari Minggu di sebagian besar wilayah Jakarta diprediksi akan berawal dari pagi hingga malam hari.

    Pada Minggu pagi seluruh wilayah Jakarta diprediksi akan berawan tebal dengan suhu rata-rata di pagi hari diperkirakan 27 hingga 29 derajat Celcius, sedangkan untuk kelembapan udara pada pagi hari rata-rata 75-82 persen.

    Memasuki siang hari hampir seluruh wilayah Jakarta masih akan berawan tebal, kecuali Jakarta Selatan dan Jakarta Timur yang akan hujan ringan. Untuk suhu rata-rata pada siang hari yaitu 28 hingga 31 derajat Celcius, sedangkan untuk kelembapan udara pada siang hari rata-rata 66-79 persen.

    Selanjutnya pada sore hari sebagian besar wilayah Jakarta masih akan berawan tebal, kecuali Jakarta Selatan dan Jakarta Timur yang akan hujan ringan dengan suhu rata-rata yaitu 27 hingga 28 derajat Celcius dan kelembapan udara pada sore hari rata-rata 79-80 persen.

    Kemudian untuk malam hari sebagian wilayah Jakarta akan berawan tebal, kecuali Jakarta Timur dan Jakarta Selatan yang turun hujan ringan, sementara untuk suhu rata-rata pada malam hari berkisar 26 hingga 28 derajat Celcius, sedangkan kelembapan udara pada malam hari berkisar 77-90 persen.

    Sementara itu, pada Senin (24/11) dini hari seluruh wilayah Jakarta akan berawan tebal dengan suhu rata-rata 24 – 28 derajat Celcius sedangkan kelembapan udara pada malam hari berkisar 80-96 persen.

    Sumber : Antara

  • BMKG: Waspada Bencana Hidrometeorologi Hingga April 2025, Akibat La Nina!

    BMKG: Waspada Bencana Hidrometeorologi Hingga April 2025, Akibat La Nina!

    Bisnis.com, JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk mewaspadai fenomena masuknya musim hujan yang bersamaan dengan La Nina Lemah.

    Hal ini mengakibatkan potensi penambahan curah hujan hingga 20-40 persen. Fenomena ini berlangsung mulai November atau akhir tahun 2024 hingga setidaknya Maret atau April 2025.

    Sebagai informasi, La Nina adalah fenomena anomali iklim global yang diakibatkan oleh suhu permukaan laut di Samudra Pasifik yang mendingin, lebih dingin dibandingkan biasanya.

    “Kami mengimbau masyarakat untuk mempersiapkan diri menghadapinya karena fenomena ini dapat berdampak signifikan pada kondisi cuaca. Utamanya bagi masyarakat yang bermukim di wilayah perbukitan, lereng-lereng gunung, dataran tinggi, juga sepanjang bantaran sungai,” ungkap Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati dilansir dari laman resmi BMKG.

    Dwikorita mengatakan, fenomena La Nina ini berpotensi mengakibatkan berbagai bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, dan puting beliung.

    Termasuk, kata dia, bencana banjir lahar hujan yang berpotensi terjadi ketika air hujan bercampur dengan material vulkanik dari gunung berapi berupa pasir, abu, dan bebatuan serta kayu atau pohon, terutama untuk gunung api yang saat ini sedang atau baru saja mengalami erupsi. Maka dari itu, menurutnya, dibutuhkan kewaspadaan dan kesiap-siagaan seluruh komponen baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, maupun masyarakat.

    Dwikorita menjelaskan bahwa beberapa faktor utama yang mempengaruhi cuaca dan iklim di Indonesia pada tahun 2025 adalah penyimpangan suhu muka laut di Samudra Pasifik, Samudra Hindia, dan perairan Indonesia. Penyimpangan suhu di wilayah ini berhubungan erat dengan fenomena La Nina Lemah, yang berpotensi menyebabkan peningkatan curah hujan di Indonesia. Selain itu, fenomena Indian Ocean Dipole (IOD) juga mempengaruhi distribusi hujan di wilayah Indonesia.

    Berdasarkan analisis dinamika atmosfer dan lautan, BMKG memprediksi sebagian besar wilayah Indonesia pada 2025 akan mengalami curah hujan tahunan dalam kategori normal, dengan jumlah berkisar antara 1.000 hingga 5.000 mm per tahun. Sebanyak 67% wilayah Indonesia diprediksi akan menerima curah hujan lebih dari 2.500 mm per tahun (kategori tinggi), meliputi sebagian besar Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau bagian barat, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Lampung bagian utara, sebagian besar Kalimantan, Sulawesi bagian tengah dan selatan, serta sebagian besar wilayah Papua.

    Sementara itu, 15% wilayah diprediksi mengalami curah hujan di atas normal, termasuk sebagian kecil Sumatera, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Timur, Kepulauan Maluku, dan Papua bagian tengah. Di sisi lain, 1% wilayah Indonesia diprediksi akan mengalami curah hujan di bawah normal, seperti di Sumatera Selatan bagian barat, Nusa Tenggara Timur, dan Maluku Utara.

    Dampak Positif La Nina

    Meski berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi, lanjut Dwikorita, apabila dimitigasi dengan tepat, fenomena La Nina Lemah disebutnya memiliki sejumlah peluang positif yang dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat. Menurutnya, keberlimpahan air hujan akibat La Nina dapat dimanfaatkan secara optimal guna mendukung ketahanan pangan dan air serta energi.

    Di sektor pertanian, papar Dwikorita, petani memiliki peluang percepatan tanam, perluasan area tanam padi baik di lahan sawah irigasi, tadah hujan, maupun ladang. Tentunya, kata Dwikorita, hal ini selaras dengan Program Asta Cita yang digagas Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang berkeinginan Indonesia memiliki ketahanan pangan yang kuat dan mencapai swasembada pangan.

    Tidak hanya itu, dengan langkah mitigasi yang tepat, lanjut dia, tingginya curah hujan akibat La Nina juga bermanfaat dalam meningkatkan kapasitas tampungan air di bendungan dan waduk, yang akan mendukung operasional pembangkit listrik tenaga air secara maksimum sehingga menjamin pasokan energi listrik. Masyarakat, tambah dia, dapat memanen air hujan atau rainwater harvesting dan digunakan saat musim kemarau tiba guna mengantisipasi kekeringan.

    “Untuk itu, penting untuk terus menjaga kualitas infrastruktur seperti bendungan dan waduk agar siap digunakan sepanjang tahun. Selain itu, optimalisasi drainase dan tampungan air harus disiapkan guna menghadapi musim kemarau berikutnya,” tuturnya.

    Sementara itu, Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Ardhasena Sopaheluwakan, mengatakan bahwa BMKG mendukung penuh program Asta Cita yang digulirkan Presiden Prabowo Subianto untuk mencapai ketahanan pangan, air, dan energi melalui penyediaan informasi cuaca, iklim, dan potensi bencana yang cepat, tepat, dan akurat.

    Ardhasena menyampaikan, bahwa selama ini BMKG telah menyediakan berbagai layanan iklim yang dapat membantu petani dalam merencanakan musim tanam. Prediksi curah hujan 10 harian, bulanan hingga enam bulan ke depan yang dikeluarkan BMKG memungkinkan petani mengatur pola tanam sesuai dengan kondisi iklim yang terus berubah.

    “Dalam satu dasawarsa terakhir, BMKG dengan berbagai pihak terkait, juga telah membina lebih dari 20.000 petani melalui program Sekolah Lapang Iklim (SLI). Program ini bertujuan untuk membantu petani memahami data iklim yang relevan dan mengambil keputusan strategis, mulai dari waktu tanam hingga pemilihan komoditas yang tepat,” paparnya.

    Sedangkan pada sektor energi, kata Ardhasena, BMKG menyediakan data radiasi matahari dan kecepatan angin guna mendukung optimalisasi pemanfaatan energi terbarukan. Dengan informasi tersebut, Indonesia dapat meningkatkan ketahanan pangan, menjaga ketersediaan air, dan memaksimalkan potensi energi terbarukan secara berkelanjutan.

    “Informasi iklim yang kami sampaikan harus diikuti oleh tindakan lanjut dari sektor terkait. Kami mendorong kementerian/lembaga/daerah dalam penyusunan program dan kebijakan bisa menyesuaikan prediksi iklim yang kami berikan. Tidak hanya antisipasi dan mitigasi bencana, namun juga berbagai sektor lainnya seperti transportasi, pembangunan infrastruktur, pertanian dan kehutanan, kelautan dan perikanan, tata ruang, kesehatan, pariwisata, industri, hingga pertahanan keamanan,” pungkasnya. 

  • BMKG Minta Warga Waspada Potensi Cuaca Ekstrem Periode Natal dan Tahun Baru Nanti

    BMKG Minta Warga Waspada Potensi Cuaca Ekstrem Periode Natal dan Tahun Baru Nanti

    Jakarta, Beritasatu.com – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengimbau warga mewaspadai potensi cuaca ekstrem pada periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).

    Dwikorita dalam keterangannya, Minggu (24/11/2024) mengatakan, potensi cuaca ekstrem tersebut dipicu oleh sejumlah faktor dari peningkatan curah hujan.

    “Fenomena La Nina mengakibatkan potensi penambahan curah hujan hingga 20-40%. Fenomena ini akan berlangsung mulai akhir tahun 2024 hingga setidaknya April 2025,” katanya.

    Selain itu potensi cuaca ekstrem dipicu karena dinamika atmosfer yang diprediksi pada periode Nataru tahun ini aktif bersamaan, seperti Madden-Julian Oscillation (MJO) dan cold surge yang bergerak dari daratan Asia (Siberia) menuju wilayah barat Indonesia.

    “Situasi itu berpotensi menambah intensitas dan volume curah hujan di berbagai wilayah Indonesia,” katanya.

    BMKG juga mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem yang dapat berdampak pada bencana hidrometeorologi di wilayah Indonesia seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor, khususnya pada periode Nataru.

    BMKG mengimbau pengelola perusahaan pelayaran, angkutan penyeberangan, hingga nelayan untuk waspada potensi cuaca ekstrem, mengingat fenomena cold surge juga dapat memicu gelombang tinggi laut sehingga membahayakan keselamatan aktivitas pelayaran serta penangkapan ikan.

  • BMKG: Puncak Musim Hujan Antara November 2024 hingga Februari 2025

    BMKG: Puncak Musim Hujan Antara November 2024 hingga Februari 2025

    Jakarta, Beritasatu.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi puncak musim hujan akan terjadi antara bulan November 2024 hingga Februari 2025.

    Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, pada Minggu (24/11/2024) menjelaskan, bahwa puncak musim hujan ini akan bervariasi pada beberapa wilayah Indonesia. “Pada bulan November hingga Desember 2024, sejumlah wilayah diperkirakan akan mengalami puncak musim hujan,” ujarnya.

    Wilayah yang dimaksud di antaranya sebagian Sumatera, pesisir selatan Pulau Jawa, serta Kalimantan.

    Sementara pada periode Januari hingga Februari 2025, wilayah yang diprediksi akan mengalami puncak musim hujan antara lain Lampung, Jawa bagian utara, sebagian Sulawesi, Bali, NTB, NTT, serta sebagian besar Papua.

    Deputi Klimatologi BMKG Ardhasena menambahkan bahwa hingga pertengahan November 2024, indeks El Niño-Southern Oscillation (ENSO) menunjukkan kecenderungan La Niña yang lemah.

    “Di sisi lain, indeks Indian Ocean Dipole menunjukkan nilai negatif menuju kondisi netral,” katanya.

    Kondisi ini berpotensi memengaruhi pola cuaca di Indonesia, dengan secara umum suhu permukaan laut di Tanah Air lebih hangat dari biasanya, yang berpotensi mendatangkan gangguan iklim basah hingga awal 2025.

    Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto juga mengungkapkan terdapat dua bibit siklon tropis yang sedang berkembang di Samudra Hindia, yaitu bibit Siklon Tropis 96S di sebelah barat daya Bengkulu dan bibit Siklon Tropis 99B di sebelah barat Aceh.

    ‘Kedua bibit siklon ini berpotensi memberikan dampak langsung maupun tidak langsung terhadap cuaca dan perairan di wilayah Indonesia bagian barat,” ujarnya.

    Selain itu, beberapa fenomena atmosfer seperti Madden-Julian Oscillation (MJO), Gelombang Rossby, dan Gelombang Kelvin juga sedang aktif.

    Fenomena ini dapat meningkatkan potensi cuaca ekstrem dalam beberapa pekan ke depan, seperti hujan lebat disertai kilat atau petir serta angin kencang. BMKG mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan melakukan antisipasi dini terhadap puncak musim hujan dan potensi cuaca ekstrem yang dapat terjadi.