Kementrian Lembaga: BMKG

  • 6 Kecamatan di Lamongan Berpotensi Terdampak Bencana Hidrometeorologi

    6 Kecamatan di Lamongan Berpotensi Terdampak Bencana Hidrometeorologi

    Lamongan (beritajatim.com) – Sebanyak enam kecamatan di Kabupaten Lamongan berpotensi terdampak bencana hidrometeorologi seperti angin kencang hingga banjir.

    Merujuk pada hasil mitigasi uang dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lamongan, keenam kecamatan tersebut yakni Kecamatan Glagah, Karangbinangun, Karanggeneng, Turi, Laren dan Babat.

    Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, menyampaikan tantangan bencana ke depan semakin kompleks, dampak perubahan iklim semakin terasa dan membuat dampak bencana semakin signifikan.

    “Merespon hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Lamongan telah memprogramkan kegiatan mitigasi bencana baik struktural maupun nonstruktural,” kata Yuhronur saat memimpin apel kesiapsiagaan bencana hidrometeorologi tahun 2024-2025 yang diikuti oleh BPBD, Kodim 0182, Polres Lamongan, Satpoll PP, Dinkes, Dishub, Dinsos, lembaga keagamaan, di Alun-Alun Kabupaten Lamongan, Jumat (6/12/2024).

    Menurut Bupati yang akrab disapa Pak Yes tersebut, apel kesiapaiagaan menjadi media untuk membangun sinergitas dan kesiapsiagaan dalam menghadapi berbagai kemungkinan risiko terjadinya bencana.

    Apel kesiapsiagaan bencana hidrometeorologi tahun 2024-2025 di Alun-Alun Kabupaten Lamongan, Jumat (6/12/2024).

    Apel tersebut juga untuk mengecek kesiapan sarana dan prasarana dalam menghadapi bencana hidrometerologi tahun 2024. Meliputi kendaraan angkut, kendaraan damkar, kendaraan darat dan perairan, pompa air mobile, gergaji, tenda pengungsi, serta kelengkapan lainnya. Adapun kesiapan logistik berupa bahan makanan.

    “Sebagaimana prakiraan BMKG pada bulan November minggu ke-4 sampai dengan bulan Desember 2024, Kabupaten Lamongan memasuki fase peralihan musim dari kemarau ke musim penghujan. Masa tersebut berpotensi terhadap perubahan cuaca yang tidak mendukung,” tututnya.

    Pak Yes menjelaskan, mitigasi bencana struktural direalisasikan pada penanganan tanggul kritis dan jebol, waduk di wilayah Kabupaten Lamongan, normalisasi Kaligawe oleh BBWS sepanjang 4,5 Km, pengerukan saluran perkotaan di dataran rendah, elektrik pintu operasional, pompa pengendali banjir dengan kapasitas 5000 liter, operasi pompa mobile, dan lainnya.

    Apel kesiapsiagaan bencana hidrometeorologi tahun 2024-2025 di Alun-Alun Kabupaten Lamongan, Jumat (6/12/2024).

    Sedangkan pada mitigasi non struktural telah dilakukan penanganan darurat kekeringan melalui dropping air bersih ke 15 kecamatan dan 69 desa, 102 terpal, 204 jirigen, pembentukan dan pembinaan desa tangguh bencana sebanyak 88 desa, kemudian kita lakukan sosialisasi edukasi bencana kepada masyarakat yang rentan, pelajar PAUD sampai dengan SMA, Lamongan Green and Clean, dan Desa Berseri.

    “Pemkab Lamongan tidak hanya mengaktifkan posko hidrometeorologi dan posko penanggulangan bencana di wilayah rawan, melainkan di seluruh 27 Kecamatan. Tentu disana juga dilengkapi dengan personel,” tuturnya. (fak/but)

  • Pemprov DKI akan lakukan rekayasa cuaca hingga akhir  2024

    Pemprov DKI akan lakukan rekayasa cuaca hingga akhir 2024

    kita akan bicarakan dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), tentu saja dengan BMKG juga terkait penggunaan dana Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk rekayasa cuaca

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) akan melakukan rekayasa cuaca hingga akhir tahun 2024 guna mengantisipasi potensi curah hujan yang diprediksi tinggi pada akhir tahun.

    “Rekayasa cuaca yang akan kita lakukan untuk pertengahan sampai dengan akhir tahun, ini sedang dijajaki, kita akan bicarakan dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), tentu saja dengan BMKG juga terkait penggunaan dana Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk rekayasa cuaca,” kata Penjabat Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi di Jakarta Pusat, Jumat.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2024

  • Siklon Tropis 91S Terdeteksi, BMKG: Waspada Cuaca Ekstrem pada 6-8 Desember 2024

    Siklon Tropis 91S Terdeteksi, BMKG: Waspada Cuaca Ekstrem pada 6-8 Desember 2024

    Jakarta, Beritasatu.com – Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan bibit siklon tropis 91S yang terdeteksi di Samudra Hindia sebelah barat daya Banten akan memicu terjadinya cuaca ekstrem akibat siklon tropis. Fenomena ini berpotensi memberikan dampak signifikan terhadap cuaca dan gelombang laut dalam 6-8 Desember 2024.

    Menurut BMKG, kondisi ini diprakirakan akan membuat wilayah Lampung, Banten,  Jawa Barat, dan Jabodetabek akan mengalami hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang. Gelombang tinggi hingga 4-6 meter berpotensi terjadi di perairan Bengkulu-Lampung, Selat Sunda dan Perairan Selatan Jawa, dan Samudra Hindia Selatan Jawa.

    Selain itu, suspect area siklon tropis di Laut Timor juga dipantau. Diperkirakan cuaca ekstrem akibat siklon tropis ini berdampak pada wilayah NTB, NTT, dan Maluku. 

    BMKG menyebut Jawa Barat masuk dalam wilayah dengan kategori siaga dan Bengkulu, Lampung, Jabodetabek, Jateng, Jatim, Bali, NTB, NTT  termasuk  wilayah dengan kategori waspada terjadinya cuaca ekstrem akibat siklon tropis 91S. 

    “Kami mengimbau masyarakat untuk waspada potensi cuaca ekstrem akibat sikon tropis 91S berupa banjir, longsor, dan angin kencang.  Nelayan dan pengguna transportasi laut menghentikan aktivitas sementara di perairan terdampak,” ujar BMKG dalam siaran pers, Jumat (6/12/2024).

  • Jakarta Berpotensi Dilanda Banjir saat Nataru, Ini Kata BMKG

    Jakarta Berpotensi Dilanda Banjir saat Nataru, Ini Kata BMKG

    Jakarta: Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi Jakarta berpotensi dilanda banjir saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024. 

    Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, dalam rapat bersama Komisi V DPR RI, Rabu, 4 Desember 2024. 

    Menurutnya, fase puncak musim hujan akan terjadi pada akhir Desember 2024. “Saat ini kita sedang memasuki musim hujan dan puncak musim hujan di sebagian wilayah di Sumatera dan Jawa itu ada di bulan Desember akhir. Kemudian di sebagian wilayah itu mengalami puncak musim hujan di bulan Januari,” kata Dwikorita. 

    “Artinya selama mudik Nataru ini kebetulan berada atau menuju puncak musim hujan,” imbuhnya. 
     

     

    Ancaman badai La Nina di penghujung tahun

    Tak hanya ancaman banjir, BMKG juga mengajak masyarakat untuk mewaspadai ancaman badai La Nina saat libur Nataru.

    Menurut BMKG, pada Desember dan Januari juga ada ancaman adanya fenomena La Nina yang bisa meningkatkan curah hujan hingga 20 persen.

    BMKG juga sudah mendeteksi potensi masuknya seruak dingin tersebut ke wilayah Indonesia.

    “Sejak minggu lalu kami mendeteksi adanya potensi masuknya seruak udara dingin dari dataran tinggi Siberia. Kemudian diprediksi mulai Desember ini sudah bergerak mengarah ke wilayah Indonesia,” Jelas Dwikorita. 

    “Diprediksi landing-nya ini kira-kira sekitar tanggal 20 Desember sampai sekitar 29 Desember,” pungkasnya. 

    Jakarta: Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi Jakarta berpotensi dilanda banjir saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024. 
     
    Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, dalam rapat bersama Komisi V DPR RI, Rabu, 4 Desember 2024. 
     
    Menurutnya, fase puncak musim hujan akan terjadi pada akhir Desember 2024. “Saat ini kita sedang memasuki musim hujan dan puncak musim hujan di sebagian wilayah di Sumatera dan Jawa itu ada di bulan Desember akhir. Kemudian di sebagian wilayah itu mengalami puncak musim hujan di bulan Januari,” kata Dwikorita. 
    “Artinya selama mudik Nataru ini kebetulan berada atau menuju puncak musim hujan,” imbuhnya. 
     

     

    Ancaman badai La Nina di penghujung tahun

    Tak hanya ancaman banjir, BMKG juga mengajak masyarakat untuk mewaspadai ancaman badai La Nina saat libur Nataru.
     
    Menurut BMKG, pada Desember dan Januari juga ada ancaman adanya fenomena La Nina yang bisa meningkatkan curah hujan hingga 20 persen.
     
    BMKG juga sudah mendeteksi potensi masuknya seruak dingin tersebut ke wilayah Indonesia.
     
    “Sejak minggu lalu kami mendeteksi adanya potensi masuknya seruak udara dingin dari dataran tinggi Siberia. Kemudian diprediksi mulai Desember ini sudah bergerak mengarah ke wilayah Indonesia,” Jelas Dwikorita. 
     
    “Diprediksi landing-nya ini kira-kira sekitar tanggal 20 Desember sampai sekitar 29 Desember,” pungkasnya. 
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (PRI)

  • Jelang Natal dan Tahun Baru, PT ASDP Indonesia Ferry Siaga Cuaca Buruk di Lintasan Penyeberangan

    Jelang Natal dan Tahun Baru, PT ASDP Indonesia Ferry Siaga Cuaca Buruk di Lintasan Penyeberangan

    Liputan6.com, Cilegon – Jelang akhir tahun hingga libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), PT ASDP Indonesia Ferry siaga cuaca buruk yang membahayakan penyeberangan serta berakibat penutupan pelabuhan, terutama di lintasan Pelabuhan Merak – Bakauheni dan Ketapang – Gilimanuk.

    Pada Selasa (3/12/2024), Pelabuhan Merak – Bakauheni sempat ditutup akibat cuaca ekstrem yang melanda Selat Sunda. Kala itu, terjadi gelombang tinggi dan angin kencang yang berbahaya bagi pelayaran hingga menyebabkan kapal tidak bisa sandar di dermaga.

    “Kami menyarankan pengguna jasa untuk merencanakan keberangkatan lebih awal sebelum puncak arus libur Natal dan Tahun Baru, serta tetap waspada dengan risiko yang muncul dengan terjadinya cuaca ekstrem yang berdampak pada terganggunya layanan penyeberangan,” ujar Shelvy Arifin, Corporate Secretary ASDP, Kamis (5/12/2024).

    Selaku perusahaan BUMN, pihaknya mengaku terus berkoordinasi dengan BMKG, BPTD, KSOP hingga Basarnas terkait keselamatan serta memastikan kapal yang beroperasi dalam kondisi layak.

    PT ASDP Indonesia Ferry akan mengambil tindakan cepat, jika mendapat peringatan dari BMKG terkait cuaca buruk, kemudian berkoordinasi dengan BPTD dan KSOP mengenai operasional kapal dan pelabuhan. Selanjutnya terkait keselamatan penumpang, mereka akan berkomunikasi dengan Basarnas Pos Merak.

    “Semua armada yang dioperasikan pada layanan Natal dan Tahun Baru 2024/2025 ini telah menjalani pemeriksaan alat keselamatan yang sesuai dengan prosedur operasi standar (SOP),” tuturnya.

  • Prakiraan Cuaca Bogor, Jawa Barat Hari Ini, Jumat, 6 Desember 2024

    Prakiraan Cuaca Bogor, Jawa Barat Hari Ini, Jumat, 6 Desember 2024

    JABAR EKSPRES – Untuk memberikan informasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah merilis prakiraan cuaca wilayah Bogor pada hari ini, Jumat, 6 Desember 2024.

    Jika memiliki rencana kegiatan atau berjalan-jalan di kawasan Bogor, ada baiknya kamu mengetahui informasi cuaca pada hari tersebut.

    Prakiraan cuaca bisa kamu gunakan sebagai bahan pertimbangan agar bisa lebih waspada dalam melakukan aktivitas di luar ruangan pada area Bogor.

    BACA JUGA: Untung Rp 265.000 Saldo DANA Gratis Lewat Aplikasi Tercepat, Cair Ke Akun

    Berikut informasi mengenai Prakiraan Cuaca wilayah Bogor, Jumat, 6 Desember 2024:

    Prakiraan Cuaca Bogor, Jumat, 6 Desember 2024Pukul 08:00 WIB – [Berawan Tebal]

    Suhu: 25°C

    Kelembapan Udara: 83%

    Kecepatan Angin: 4 km/jam

    Pukul 10:00 WIB – [Berawan Tebal]

    Suhu: 27°C

    Kelembapan Udara: 76%

    Kecepatan Angin: 2 km/jam

    Pukul 13:00 WIB – [Hujan Ringan]

    Suhu: 26°C

    Kelembapan Udara: 84%

    Kecepatan Angin: 1 km/jam

    BACA JUGA: LINK DANA KAGET Hari Ini, Klaim Amplop Saldo Gratis Rp100.000 Sekali Klik

    Pukul 16:00 WIB – [Hujan Ringan]

    Suhu: 24°C

    Kelembapan Udara: 90%

    Kecepatan Angin:  6 km/jam 

    Pukul 19:00 WIB – [Berawan Tebal]

    Suhu: 24C

    Kelembapan Udara: 91%

    Kecepatan Angin:  1 km/jam 

    Pukul 22:00 WIB – [Berawan Tebal]

    Suhu: 23°C

    Kelembapan Udara: 92%

    Kecepatan Angin: 2 km/jam 

  • Prakiraan Cuaca Ekstrem Hari Ini, Jumat 6 Desember 2024, BMKG: 24 Wilayah Berpotensi Hujan Lebat – Halaman all

    Prakiraan Cuaca Ekstrem Hari Ini, Jumat 6 Desember 2024, BMKG: 24 Wilayah Berpotensi Hujan Lebat – Halaman all

    Berikut ini potensi hujan BMKG Hari Ini Jumat (6/12/2024), beberapa lokasi di Indonesia berpotensi hujan, termasuk Jawa Tengah.

    Tayang: Jumat, 6 Desember 2024 07:20 WIB

    Tribunnews/Jeprima

    Ilustrasi hujan deras guyur Jakarta. Berikut ini potensi hujan BMKG Hari Ini Jumat (6/12/2024), beberapa lokasi di Indonesia berpotensi hujan, termasuk Jawa Tengah. 

    TRIBUNNEWS.COM – Berikut daerah yang berpotensi hujan hari ini, Jumat (6/12/2024), menurut informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

    Dikutip dari meteo.bmkg.go.id, berikut daerah-daerah yang perlu mewaspadai potensi cuaca ekstrem.

    Prakiraan Cuaca Jumat, 6 Desember 2024
    Hujan Berintensitas Ringan Berpotensi Terjadi di Wilayah:

    Kalimantan Utara
    Gorontalo

    Hujan Berintensitas Sedang Berpotensi Terjadi di Wilayah:

    Riau
    Jambi
    Kepulauan Riau
    Sumatera Selatan

    Lampung
    DKI Jakarta
    Bali
    Kalimantan Barat
    Kalimantan Selatan
    Kalimantan Timur
    Sulawesi Barat
    Sulawesi Selatan
    Sulawesi Tenggara
    Maluku

    Hujan Berintensitas Lebat Berpotensi Terjadi di Wilayah:

    Aceh
    Sumatera Utara
    Sumatera Barat
    Kepulauan Bangka Belitung
    Bengkulu
    Banten
    D.I Yogyakarta
    Jawa Timur
    Nusa Tenggara Barat
    Kalimantan Tengah
    Sulawesi Utara
    Sulawesi Tengah
    Maluku Utara
    Papua Barat
    Papua

    Hujan Berintensitas Sangat Lebat Berpotensi Terjadi di Wilayah:

    Hujan Berintensitas Ekstrem Berpotensi Terjadi di Wilayah:

    Peta prakiraan berbasis dampak hujan lebat di wilayah Indonesia, dengan status waspada, Jumat (6/12/2024)

    Aceh
    Bali
    Banten
    Bengkulu
    DKI Jakarta
    Jambi
    Jawa Tengah
    Jawa Timur
    Kalimantan Barat
    Kalimantan Selatan
    Lampung
    Maluku
    Maluku Utara
    Nusa Tenggara Barat
    Nusa Tenggara Timur
    Papua
    Papua Barat
    Riau
    Sulawesi Barat
    Sulawesi Tengah
    Sumatera Barat
    Sumatera Selatan
    Sumatera Utara
    Yogyakarta

    (Tribunnews.com/Garudea Prabawati)

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’1′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Prakiraan Cuaca Bandung, Jawa Barat Hari Ini, Jumat, 6 Desember 2024

    Prakiraan Cuaca Bandung, Jawa Barat Hari Ini, Jumat, 6 Desember 2024

    JABAR EKSPRES – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah merilis prakiraan cuaca untuk wilayah Bandung pada hari ini, Jumat, 6 Desember 2024.

    Jika kamu merencanakan kegiatan atau berjalan-jalan di kawasan Bandung, ada baiknya kamu mengetahui informasi cuaca pada hari tersebut.

    Prakiraan cuaca bisa kamu gunakan sebagai bahan pertimbangan agar bisa lebih waspada dalam melakukan aktivitas di luar ruangan pada area Bandung.

    BACA JUGA: Jadwal SIM Keliling Kota Bandung Saat Ini (Periode: 2 Desember – 8 Desember 2024)

    Berikut informasi mengenai Prakiraan Cuaca wilayah Bandung Hari ini, Jumat, 6 Desember 2024:

    Prakiraan Cuaca Bandung, Jumat, 6 Desember 2024Pukul 08:00 WIB – [Berawan Tebal]

    Suhu: 22°C

    Kelembapan Udara: 84%

    Kecepatan Angin: 2 km/jam

    Pukul 10:00 WIB – [Berawan Tebal]

    Suhu: 25°C

    Kelembapan Udara: 72%

    Kecepatan Angin: 4 km/jam

    Pukul 13:00 WIB – [Hujan Ringan]

    Suhu: 23C

    Kelembapan Udara: 81%

    Kecepatan Angin: 3 km/jam

    BACA JUGA: Deretan Aplikasi Penghasil Uang Hingga Rp 550.000 Langsung Cair Ke Dompet Digital

    Pukul 16:00 WIB – [Hujan Ringan]

    Suhu: 23°C

    Kelembapan Udara: 84%

    Kecepatan Angin: 4 km/jam

    Pukul 19:00 WIB – [Hujan Ringan]

    Suhu: 21°C

    Kelembapan Udara: 93%

    Kecepatan Angin: 1 km/jam

    Pukul 22:00 WIB – [Berawan Tebal]

    Suhu: 21°C

    Kelembapan Udara: 92%

    Kecepatan Angin: 0 km/jam

  • Fakta-fakta Musim Hujan, Prediksi BMKG hingga Mitos Kehujanan Bikin Sakit

    Fakta-fakta Musim Hujan, Prediksi BMKG hingga Mitos Kehujanan Bikin Sakit

    Jakarta

    Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat diprediksi terjadi di hampir seluruh Indonesia di awal Desember 2024. Badan Meterorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi potensi cuaca ekstrem di sebagian wilayah.

    Dalam sepekan ke depan, diprediksi terjadi fenomena atmosfer yang mempengaruhi pola cuaca. Beberapa fenomena yang berkontribusi pada pembentukan awan hujan sebagaimana dipaparkan BMKG antara lain:

    Dipole mode negatif. Berlangsung konsisten, meningkatkan pasokan uap air yang memperkuat curah hujan di wilayah barat IndonesiaMadden-Julian Oscillation (MJO). Berada di fase 4 yang aktif di wilayah barat dan tengah Indonesia, mendukung pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia.Gelombang Rossby, Kelvin, dan Low Frequency. Meningkatkan peluang pembentukan awan hujan signifikan di wilayah barah dan timur Indonesia.

    Kehujanan bikin sakit, mitos atau fakta?

    Selain risiko bencana hidrometeorologi, risiko kesehatan juga banyak diantisipasi di musim hujan. Banyak anggapan, kehujanan dapat menyebabkan seseorang jatuh sakit. Benarkah?

    “Jadi, hujan itu sendiri tidak menyebabkan sakit,” kata Tanner Dunn, seorang praktisi keperawatan keluarga dari Mayo Clinic Health System di Wisconsin.

    “Namun demikian, efek hujan dapat mempengaruhi tubuh membuatnya lebih rentan terhadap penyakit,” jelasnya.

    Disebutkan, hujan dapat membuat temperatur tubuh mengalami penurunan. Kondisi ini menciptakan lingkungan yang memungkinkan bakteri tertentu berkembang biak dan melemahkan sistem imun atau daya tahan tubuh.

    Di sisi lain, hujan ringan justru memberikan manfaat bagi kesehatan bagi yang sebagian orang yang menyukai aktivitas outdoor. Dikutip dari VeryWellHealth, Neal Patel, seorang pakar kedokteran keluarga di St Joseph Hospital California menyebut kualitas udara cenderung lebih baik saat hujan.

    “Salah satu keuntungan jalan-jalan saat hujan adalah udara lebih bersih dan segar untuk pernapasan,” katanya.

    Selain itu, olahraga di tengah cuaca hujan cenderung membakar lebih banyak kalori. Hal ini disampaikan oleh Eric Ascher, seorang dokter di Lenox Hill Hospital di New York. Alasannya, seseorang cenderung bergerak lebih cepat dan intens saat hujan.

    “Tubuh secara alamiah bergerak sedikit lebih keras dan membakar lebih banyak kalori,” katanya.

    NEXT: Tak disarankan olahraga outdoor saat hujan jika…..

    Simak Video “Video IDAI: Waspadai DBD di Musim Hujan Sebulan ke Depan”
    [Gambas:Video 20detik]

  • Cuaca Ekstrem Berpotensi Ancam RI hingga April 2025

    Cuaca Ekstrem Berpotensi Ancam RI hingga April 2025

    Jakarta, CNN Indonesia

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi cuaca ekstrem berpotensi terjadi hingga Maret-April 2025 imbas aktifnya fenomena La Nina. Simak penjelasannya.

    Hingga akhir Oktober, pemantauan terhadap suhu permukaan laut di Samudra Pasifik menunjukkan kecenderungan yang terus mendingin, dengan indeks El Nino Southern Oscillation (ENSO) sudah melewati ambang batas La Nina, yakni -0,59. Kondisi La Nina yang berstatus lemah ini akan bertahan setidaknya sampai dengan Maret 2025.

    Dalam keterangan di laman resminya, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan bahwa “cuaca ekstrem diperkirakan berpotensi terjadi hingga Maret-April 2025, dipengaruhi oleh fenomena La Nina Lemah yang dapat meningkatkan curah hujan sebesar 20 persen.”

    Faktor lain yang turut mempengaruhi kondisi cuaca tersebut adalah dinamika atmosfer seperti Madden-Julian Oscillation (MJO). Potensi Cold Surge atau seruak udara dingin yang bergerak dari Siberia menuju wilayah barat Indonesia juga diproyeksikan aktif selama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru).

    Menurut BMKG, kedua fenomena ini berpotensi meningkatkan intensitas dan volume curah hujan di berbagai wilayah Indonesia, “meskipun skala dan dampaknya masih memerlukan pemantauan lebih lanjut”.

    Dwikorita dalam beberapa kesempatan juga mengimbau masyarakat untuk tetap mewaspadai menghadapi cuaca ekstrem dan potensi bencana hidrometeorologi yang ditimbulkannya.

    “Pemerintah daerah dan masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan. Saat ini sebagian besar wilayah Indonesia telah memasuki musim penghujan. Adanya fenomena La Nina mengakibatkan potensi penambahan curah hujan hingga 20 persen sampai awal 2025. Situasi ini juga berpotensi meningkatkan frekuensi bencana hidrometeorologi,” ungkap Dwikorita awal November lalu.

    Menurut dia pemerintah harus meningkatkan optimalisasi fungsi infrastruktur sumber daya air pada wilayah urban atau yang rentan terhadap banjir, seperti penyiapan kapasitas pada sistem drainase, sistem peresapan dan tampungan air, agar secara optimal dapat mencegah terjadinya banjir.

    Selain itu juga perlu dipastikan keandalan operasional waduk, embung, kolam retensi, dan penyimpanan air buatan lainnya untuk pengelolaan curah hujan tinggi saat musim hujan dan penggunaannya di saat musim kemarau.

    Banjir Jakarta 2020 berpotensi terulang

    BMKG juga mengungkap potensi bencana banjir Jakarta pada 2020 terulang imbas pergerakan seruak udara dingin dari dataran tinggi Siberia.

    “Sejak minggu lalu kami mendeteksi adanya potensi masuknya seruak udara dingin dari dataran tinggi Siberia. Kemudian diprediksi mulai Desember ini sudah bergerak mengarah ke wilayah Indonesia,” kata Dwikorita dalam Raker Kesiapan Nataru dengan Komisi V DPR RI, Rabu (4/12).

    “Diprediksi landing-nya ini kira-kira sekitar tanggal 20 Desember sampai sekitar 29 Desember,” ujar dia menambahkan.

    Dwikorita menjelaskan seruak dingin tersebut menyebabkan terjadinya angin kencang, gelombang tinggi, dan peningkatan curah hujan.

    Menurut dia kecepatan angin dan peningkatan gelombang tinggi ini akan terjadi terutama di Laut Natuna.

    Di wilayah barat Indonesia, seruak dingin ini dalam skenario terburuk dapat menyebabkan banjir parah yang menerjang Jakarta pada 2020.

    “Kemudian kalau saat landing ke Indonesia bagian barat yaitu Jawa Barat, Lampung, kemudian Banten, DKI. Skenario terburuk itu meningkatkan curah hujan dengan intensitas yang ekstrem. Contoh yang sudah terjadi di tahun 2020 di bulan Januari kondisi terparah adalah Jabodetabek banjir saat itu,” jelas Dwikorita.

    “Itu akibat kami mendeteksi seruak udara dingin tadi,” imbuhnya.

    (tim/dmi)

    [Gambas:Video CNN]