Kementrian Lembaga: BMKG

  • BMKG prakirakan Jakarta diguyur hujan pada Selasa siang

    BMKG prakirakan Jakarta diguyur hujan pada Selasa siang

    Jakarta (ANTARA) – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan wilayah di DKI Jakarta diguyur hujan pada Selasa siang.

    Berdasarkan informasi di laman resmi BMKG di Instagram @infobmg di Jakarta, menyatakan hujan ringan diprediksi terjadi di Jakarta Barat, Jakarta Pusat, dan Jakarta Utara.

    Sementara hujan sedang diperkirakan terjadi di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur serta hujan disertai petir akan terjadi di Kabupaten Kepulauan Seribu di siang hari.

    Kondisi cuaca hujan berlanjut hingga sore dan malam harinya.

    Di Selasa sore hujan ringan diprediksi terjadi di Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Timur, dan Jakarta Utara.

    Kemudian hujan sedang terjadi di Jakarta Selatan serta hujan disertai petir diprediksi masih berlangsung di Kepulauan Seribu.

    Pada malam hari, hujan merata terjadi di Jakarta. Mulai dari Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Jakarta Utara diprediksi diguyur hujan ringan.

    Kabupaten Kepulauan Seribu masih diguyur hujan disertai petir pada malam hari tersebut.

    Pada pukul 22.00 WIB cuaca sebagian besar DKI Jakarta diselimuti awan tebal kecuali Kepulauan Seribu yang sejak pagi hari dalam kondisi cuaca hujan disertai petir.

    Sementara di Selasa pagi, pada pukul 07.00 WIB seluruh wilayah DKI Jakarta diprediksi diselimuti awan tebal kecuali Kepulauan Seribu yang diguyur hujan disertai petir.

    Kemudian untuk suhu udara di DKI Jakarta diperkirakan berkisar antara 24 hingga 29 Derajat Celcius. BMKG juga menyatakan bahwa kecepatan angin berkisar 3 kilometer per jam hingga 16 kilometer kilometer per jam.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Triono Subagyo
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku

    Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku

    Jakarta

    Gempa mengguncang Tanimbar, Provinsi Maluku. Kekuatan gempa mencapai 5,2 magnitudo.

    “Gempa Mag:5.2,” tulis akun X BMKG, Selasa (11/10/2025).

    Gempa terjadi pukul 02.14 WIB. Titik gempa berada di 6.41 LS dan 130.18 BT.

    “213 Km barat laut Tanimbar,” tulis BMKG.

    BMKG belum menjelaskan dampak kerusakan dari gempa ini. Namun, gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.

    (ygs/ygs)

  • OMC hari ke-6, guyur 2,4 ton garam di langit Sukabumi-Ujung Kulon

    OMC hari ke-6, guyur 2,4 ton garam di langit Sukabumi-Ujung Kulon

    Jakarta (ANTARA) – Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) pada hari keenam mengguyur natrium klorida (NaCl) atau garam higroskopis sebanyak 2,4 ton di langit Sukabumi hingga Ujung Kulon.

    “Tim di lapangan melaksanakan tiga kali penerbangan dengan fokus penyemaian di perairan selatan hingga barat Banten,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta Isnawa Adji, di Jakarta, Senin.

    Ia mengatakan bahwa pada misi penerbangan kali ini membawa bahan semai sebanyak 2.400 kilogram NaCl (garam higroskopis).

    Bahan semai higroskopis (NaCl) maksudnya adalah zat penyemaian awan (bahan yang disebarkan ke awan saat modifikasi cuaca) yang bersifat higroskopis, yaitu mudah menyerap uap air dari udara.

    Menurut dia, penerbangan pertama dilakukan oleh tim pada pukul 09.10–11.26 WIB dengan menyasar perairan selatan Ujung Kulon dengan ketinggian jelajah yaitu 8.400–8.600 kaki.

    Selanjutnya, misi penerbangan kedua pada pukul 12.22–14.51 WIB, dengan area semai di perairan selatan Ujung Kulon dan perairan selatan Sukabumi dengan ketinggian 10.000 kaki.

    “Penerbangan ketiga pada pukul 15.38–17.00 WIB di Lebak, Pandeglang, perairan selatan dan barat Banten. Dengan total NaCl sebanyak 2,4 ton,” ujarnya.

    Ia menjelaskan bahwa pelaksanaan OMC hari keenam ini dilakukan dengan pola penyemaian berlapis di area perairan barat dan selatan Banten, untuk mengoptimalkan proses pengendalian pertumbuhan awan potensial hujan lebat sebelum mencapai wilayah Jabodetabek.

    Berdasarkan hasil observasi tim, pada penerbangan pertama terpantau awan cumulus humilis dan cumulus congestus di sekitar perairan Ujung Kulon dengan puncak awan mencapai 8.000–10.000 kaki, serta arah angin dominan dari timur–timur laut (6–18 knot).

    Pada penerbangan kedua, awan cumulus mediocris hingga congestus berkembang di area Lebak, Pandeglang, dan perairan barat Banten dengan puncak awan mencapai 9.000–11.000 kaki.

    Sementara pada penerbangan ketiga, terpantau awan cumulus towering dengan potensi hujan tinggi di perairan selatan Banten, dan arah angin dominan barat 14–18 knot.

    Isnawa menambahkan bahwa BPBD DKI Jakarta bersama BMKG dan TNI AU terus melakukan evaluasi rutin terhadap hasil penyemaian untuk memastikan efektivitas operasi.

    “Kami terus berkoordinasi setiap hari dengan BMKG dan TNI AU untuk menentukan titik semai paling potensial. Dengan kolaborasi ini, kami berupaya menjaga curah hujan tetap terkendali dan meminimalkan potensi genangan maupun banjir di Jakarta,” katanya menambahkan.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Tiga Zona Megathrust Paling Berbahaya di Indonesia, Potensi Gempa Magnitudo 8,9 hingga Tsunami

    Tiga Zona Megathrust Paling Berbahaya di Indonesia, Potensi Gempa Magnitudo 8,9 hingga Tsunami

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Ancaman gempa besar dengan potensi tsunami menjadi perhatian khusus Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Pasalnya, gempa dahsyat berpotensi terjadi setiap saat.

    Karena ancaman gempa dan potensi tsunami yang cukup besar itu, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Teuku Faisal Fathani mengeluarkan peringatan serius kepada masyarakat Indonesia.

    Ia mengingatkan potensi gempa besar dan tsunami akibat aktivitas tiga zona Megathrust yang disebut-sebut berpotensi “pecah” sewaktu-waktu.

    Teuku menjelaskan, secara geografis, Indonesia memang berada di kawasan rawan bencana karena menjadi pertemuan tiga lempeng aktif dunia, yakni Lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia, dan Lempeng Pasifik.

    “Negara kita berada sangat rawan terhadap bencana. Serta geotektonik yang berada di antara 3 lempeng aktif utama dunia sehingga mengimplikasikan ada tumpukan lempeng ini,” ungkapnya saat rapat kerja dengan DPR, dikutip Senin (9/11).

    Kondisi ini menyebabkan berbagai wilayah di Indonesia menjadi langganan gempa, terutama di daerah yang memiliki potensi Megathrust aktif.

    3 Zona Megathrust Paling Berbahaya di Indonesia

    Dari total 13 zona Megathrust yang dimiliki Indonesia, BMKG mencatat ada tiga zona yang paling berisiko tinggi dan bisa melepaskan energi besar dalam waktu tak terduga.

    Tiga zona berbahaya tersebut adalah:

    Mentawai-Siberut, dengan potensi gempa mencapai magnitudo M8,9

    Selat Sunda, dengan ancaman gempa hingga M8,7

    Sumba, dengan potensi gempa M8,5

    “Adalah zona sumber gempa aktif yang belum terjadi gempa besar dalam rentan waktu puluhan hingga ratusan tahun. Diduga kuat saat ini sedang terjadi proses akumulasi energi tektonik yang dapat merilis gempa besar sewaktu-waktu tanpa dapat diprediksi,” bebernya.

  • PLN mengimbau masyarakat tetap waspada hadapi musim hujan

    PLN mengimbau masyarakat tetap waspada hadapi musim hujan

    Cuaca tersebut harus kita waspadai, petugas PLN terus bersiaga untuk memantau kondisi kelistrikan di setiap wilayah untuk keselamatan masyarakat.

    Makassar (ANTARA) – PT PLN (Persero) mengimbau masyarakat, dalam hal ini seluruh pelanggan setia PLN untuk tetap waspada menghadapi musim hujan, khususnya terhadap potensi banjir atau imbas cuaca ekstrem lainnya yang mungkin melanda.

    General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar) Edyansyah PLN telah menginstruksikan seluruh unit untuk bersiaga penuh guna pemulihan maupun memastikan keamanan jaringan kelistrikan masyarakat.

    “Cuaca tersebut harus kita waspadai, petugas PLN terus bersiaga untuk memantau kondisi kelistrikan di setiap wilayah untuk keselamatan masyarakat,” kata Edyansyah, di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin.

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV-Makassar memprediksi cuaca hujan sedang-lebat yang terjadi pada sejumlah wilayah di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat akan berlangsung hingga 12 November mendatang.

    Dia menyebut PLN telah menyiagakan 71 posko siaga kelistrikan dan 2.278 personel guna menjaga pasokan listrik tetap aman dan andal apabila terjadi cuaca ekstrem.

    Edyansyah menyampaikan beberapa tips menggunakan listrik agar aman dan nyaman jika terjadi cuaca ekstrem.

    Menurut dia, apabila terjadi banjir dan air memasuki area rumah, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mematikan Miniature Circuit Breaker (MCB) pada kWh Meter.

    Kedua, matikan aliran listrik yang tidak terpakai dengan mencabut peralatan elektronik dari setop kontak. Selanjutnya pindahkan peralatan elektronik ke tempat yang aman dan tidak terjangkau air.

    “Selain itu, apabila terlihat potensi gangguan atau ancaman keselamatan dari jaringan listrik akibat banjir atau imbas cuaca ekstrem lainnya, masyarakat dapat melaporkan serta meminta penghentian pasokan tenaga listrik sementara,” kata Edyansyah pula.

    Guna mencegah potensi bahaya atau gangguan kelistrikan yang lebih luas, masyarakat dapat segera melapor ke PLN melalui berbagai kanal yang telah disediakan.

    “Segera lakukan langkah tersebut agar terhindar dari potensi bahaya listrik. Sudah saatnya kita meningkatkan kewaspadaan khususnya saat terjadi hujan lebat yang berpotensi banjir karena air merupakan konduktor yang kuat,” ujar Edyansyah.

    Pewarta: Nur Suhra Wardyah
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Hari Pahlawan Nasional, Ini Cuaca Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik 10 November 2025

    Hari Pahlawan Nasional, Ini Cuaca Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik 10 November 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda kembali merilis prakiraan cuaca untuk wilayah Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik, pada Hari Pahlawan Nasional yang bertepatan pada, Senin 10 November 2025.

    “Beberapa wilayah di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik diprakirakan hujan dengan intensitas ringan pada siang hari ini. Untuk suhu, yakni antara 24°C hingga 32°C. Sedangkan kelembabannya antara 62%-98%,” ujar Prakiraan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, Minggu (9/11/2025).

    Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini

    BMKG Juanda menyebut wilayah di Surabaya cenderung berawan pagi hari ini. Kemudian sekitar pukul 13.00-15.00 WIB diprediksi hujan dengan intensitas sedang di beberapa wilayah. Adapun sore harinya hujan ringan, termasuk di Kecamatan Dukuhpakis, Gayungan, Gubeng, Gununganyar, Karangpilang, Jambangan, dan Mulyorejo.

    Suhu udara: 24°C – 32°C
    Kelembapan: 65% – 97%
    Kecepatan angin: 8,8 Km/jam dari arah Barat Daya.

    Prakiraan Cuaca Sidoarjo Hari Ini

    Hampir sama seperti Kota Pahlawan, Sidoarjo diprakirakan diguyur hujan dengan intensitas sedang pada siang harinya. Kemudian sorenya tampak hujan ringan. Termasuk di antaranya Kecamatan Porong, Jabon, Sedati, Sidoarjo, Waru, Tulangan, Buduran, dan Candi.

    Suhu udara: 24°C – 32°C
    Kelembapan: 62%-98%
    Kecepatan angin: 6,3 km/jam dari arah Barat Daya.

    Prakiraan Cuaca Gresik Hari Ini

    Menurut data dari BMKG Juanda, cuaca di Gresik cenderung hujan dengan intensitas ringan, terlebih pada pukul 10.00—18.00 WIB. Termasuk di antaranya Kecamatan Manyar, Benjeng, Driyorejo, Gresik, Kebomas, Cerme, Sidayu, Bungah, Dukun, dan Duduk Sampeyan.

    Suhu udara: 25°C – 30°C
    Kelembapan: 70%-92%
    Kecepatan angin: 19,2 km/jam dari arah Barat.

    Masyarakat disarankan untuk membawa payung atau jas hujan sebagai langkah antisipatif. Mengingat cuaca di wilayah tropis seperti Jawa Timur dapat berubah dalam waktu singkat, penting bagi warga untuk selalu memantau pembaruan informasi cuaca melalui aplikasi resmi BMKG atau layanan cuaca daring lainnya.

    Dengan memahami prakiraan cuaca secara detail, masyarakat di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik dapat menjalani aktivitas hari inidengan lebih aman dan nyaman, termasuk saat memulai aktivitas tempat. (fyi/ted)

  • Cuaca Madiun dan Pacitan Senin, 10 November 2025: Berawan dan Hujan Ringan

    Cuaca Madiun dan Pacitan Senin, 10 November 2025: Berawan dan Hujan Ringan

    Surabaya (beritajatim.com) – BMKG Juanda merilis perkiraan cuaca untuk wilayah Kabupaten Madiun, Kota Madiun, dan Pacitan pada hari Senin, 10 November 2025. Masyarakat diharapkan tetap waspada terhadap perubahan cuaca, terutama bagi aktivitas luar ruangan.

    Cuaca di Kota Madiun diprediksi cukup stabil sepanjang hari. Pagi hari pukul 06.00 hingga 10.00 WIB, langit akan berawan.

    “Pagi ini suhu cukup sejuk, cocok untuk aktivitas ringan di luar rumah,” ujar Oky Sukma Hakim.

    Memasuki siang hari pukul 13.00 WIB, warga mungkin akan merasakan hujan ringan yang berlangsung singkat. Sore harinya, sekitar pukul 16.00 WIB, udara di Kota Madiun akan terlihat kabur, sebelum kembali berawan pada malam hari pukul 19.00 hingga 22.00 WIB.

    Suhu udara diperkirakan berada di kisaran 23–30°C dengan kelembapan 64–97 persen. Angin bertiup dari arah Selatan dengan kecepatan 10,2 km/jam.

    Kabupaten Madiun diprediksi memiliki kondisi cuaca yang mirip dengan Kota Madiun. Langit akan berawan di pagi hari dan hujan ringan kemungkinan terjadi pada siang hari. Ojy menyarankan agar warga Kabupaten Madiun tetap membawa payung jika beraktivitas di luar rumah pada siang hari.

    Suhu udara berkisar 23–30°C, dengan kelembapan 64–96 persen. Angin bertiup lebih pelan, dari arah Barat dengan kecepatan 4,8 km/jam.

    Sementara itu, wilayah Pacitan akan memulai hari dengan langit berawan sejak pukul 06.00 WIB. Hujan ringan diperkirakan mengguyur mulai pukul 10.00 hingga 13.00 WIB.

    “Kondisi hujan ringan ini tidak berlangsung lama, namun tetap disarankan bagi warga yang berpergian untuk berhati-hati,” jelas Oky.

    Meski langit kembali berawan pada sore hari pukul 16.00 WIB, udara kabur diprediksi muncul pada malam hari pukul 19.00 hingga 22.00 WIB. Suhu udara berkisar antara 21–27°C dengan kelembapan tinggi, mencapai 74–99 persen. Angin bertiup dari arah Barat Laut dengan kecepatan 8,3 km/jam.

    Dengan informasi ini, masyarakat diharapkan dapat menyesuaikan aktivitas harian dan tetap waspada terhadap perubahan cuaca di masing-masing wilayah.

    “Selalu pantau prakiraan cuaca terkini dari BMKG agar kegiatan harian tetap aman dan nyaman,” pungkas Oky. [mnd/aje]

  • Hari ke-5 OMC, 1,6 ton NaCl disemai di Banten hingga Sukabumi

    Hari ke-5 OMC, 1,6 ton NaCl disemai di Banten hingga Sukabumi

    Jakarta (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta pada hari kelima Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) sebanyak 1,6 ton garam (NaCl) telah disemai di udara perairan selatan Banten hingga selatan Sukabumi.

    “Hari ini, kami melakukan dua misi penerbangan dengan fokus area penyemaian di perairan selatan Banten hingga selatan Sukabumi,” kata Kepala Pelaksana BPBD Provinsi DKI Jakarta Isnawa Adji di Jakarta, Minggu.

    Menurut dia, kegiatan OMC hari kelima ini merupakan bagian dari upaya mitigasi yang dilakukan secara konsisten untuk mengantisipasi potensi hujan intensitas tinggi di Jabodetabek.

    Berdasarkan hasil observasi tim, kata Isnawa, pada misi penerbangan pertama awan cumulus humilis tumbuh di sekitar Taman Nasional Halimun dengan ketinggian 6.000–7.000 kaki, sementara di area target semai dominan awan stratus dan sratocumulus dengan ketinggian 9.500–10.000 kaki.

    Selain itu, di perairan selatan Sukabumi, terpantau pula awan cumulus dan stratocumulus dengan puncak awan lebih dari 14.000 kaki, serta adanya perlambatan kecepatan angin di sepanjang area Samudra Hindia.

    Sedangkan pada misi penerbangan kedua, perairan selatan Banten didominasi awan cumulus congestus dengan puncak awan mencapai 12.000–14.000 kaki.

    Arah angin di ketinggian 5.000–10.000 kaki umumnya bertiup dari barat hingga barat laut dengan kecepatan 15–25 knot.

    Pertumbuhan awan hujan lebih dominan di perairan dibandingkan area pesisir dan daratan Banten yang masih diwarnai awan cumulus solid.

    “Tujuannya adalah untuk mengurai pertumbuhan awan-awan potensial pembawa hujan lebat sebelum memasuki wilayah Jakarta,” ujarnya.

    Isnawa menambahkan, BPBD DKI Jakarta bersama BMKG dan TNI AU terus melakukan evaluasi harian terhadap hasil operasi agar efektivitas penyemaian tetap optimal.

    “Kami terus berkoordinasi lintas instansi untuk memastikan setiap misi penerbangan memberikan hasil yang signifikan dalam mengendalikan potensi cuaca ekstrem. Dengan langkah ini, kami berharap risiko genangan dan banjir di DKI Jakarta dapat ditekan,” katanya.

    BPBD Provinsi DKI Jakarta mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang, serta menjaga kebersihan saluran air di lingkungan masing-masing agar tidak terjadi penyumbatan.

    Informasi terkini mengenai peringatan dini cuaca dan kondisi kebencanaan dapat diakses melalui Jakarta Siaga 112, Aplikasi JAKI, situs bpbd.jakarta.go.id, serta akun media sosial resmi @bpbddkijakarta.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Palembang, Bandar Lampung, Palu-Makassar Berpotensi Dilanda Hujan Disertai Petir

    Palembang, Bandar Lampung, Palu-Makassar Berpotensi Dilanda Hujan Disertai Petir

    JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan sejumlah wilayah Indonesia mengalami hujan ringan hingga hujan disertai petir pada Minggu, 9 November.

    Prakirawati BMKG, Adelia Febby menyampaikan, wilayah Pulau Sumatera umumnya akan diliputi cuaca berawan hingga hujan ringan.

    “Diprakirakan berawan tebal di wilayah Banda Aceh, sementara hujan ringan berpotensi terjadi di Medan, Pekanbaru, Tanjung Pinang, dan Padang,” katanya dilansir ANTARA.

    Adelia menyebut potensi hujan ringan juga diprakirakan terjadi di Bengkulu, sedangkan masyarakat di Jambi, Palembang, Pangkalpinang, dan Bandar Lampung diimbau mewaspadai potensi hujan disertai petir.

    Untuk Pulau Jawa, BMKG memprakirakan cuaca berawan tebal di Bandung, serta hujan ringan di Serang, Jakarta, Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya.

    “Sementara itu, di wilayah Bali dan Nusa Tenggara, hujan ringan berpotensi terjadi di Kupang dan Denpasar. Adapun Mataram diprediksi hujan disertai petir,” ujarnya.

    Di Pulau Kalimantan, Adelia menyebut hujan ringan diprakirakan terjadi di Pontianak, Tanjung Selor, Samarinda, dan Palangka Raya, sementara wilayah Banjarmasin berpotensi mengalami hujan disertai petir.

    Adapun di Pulau Sulawesi, udara kabur berpotensi terjadi di Kendari. Selain itu, hujan ringan diprediksi turun di Manado, Gorontalo, Palu, dan Makassar, sedangkan potensi hujan disertai petir perlu diwaspadai di Mamuju.

    Untuk wilayah Indonesia bagian timur, udara kabur diprakirakan terjadi di Sorong, hujan ringan di Ternate, Ambon, Manokwari, Nabire, Jayawijaya, dan Merauke, serta hujan sedang di Jayapura.

    Adelia mengatakan prakiraan tersebut merupakan gambaran umum cuaca hari ini di masing-masing daerah. Adapun untuk informasi yang diperbarui setiap jam sekali, masyarakat dapat mengakses di laman web resmi bmkg.go.id atau aplikasi Info BMKG.

  • Bukan Cuma Lembang, Sesar Horor Ini Ancam Gempa Besar di Bandung Raya

    Bukan Cuma Lembang, Sesar Horor Ini Ancam Gempa Besar di Bandung Raya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Selain Sesar Lembang, ada satu lagi sesar yang bisa memicu gempa besar di Bandung Raya, Jawa Barat. Sesar tersebut adalah Cimandiri, sebuah sistem sesar aktif yang berpotensi memengaruhi aktivitas kegempaan di wilayah tersebut.

    Perekayasa Ahli Pertama dari Pusat Riset Kebencanaan Geologi (PRKG) BRIN Putri Natari Ratna mengungkapkan penelitian bertajuk “Geological and geomorphological insights into the Cimandiri Fault system: Fieldwork and preliminary findings in West Java, Indonesia”. Dia menjelaskan bahwa Sesar Cimandiri merupakan salah satu sesar aktif di Jawa Barat yang membentang sekitar 100 Km, mulai dari Pelabuhan Ratu hingga Padalarang.

    “Penelitian tentang Sesar Cimandiri sebenarnya sudah banyak dilakukan, namun hasilnya belum cukup konklusif. Karena itu, BRIN melakukan penelitian yang lebih komprehensif untuk memahami karakteristik dan pergerakan Sesar Cimandiri,” ungkap Putri

    Dalam riset ini, BRIN menggunakan pendekatan geologi, geofisika, dan geodesi secara terpadu. Melalui pendekatan geologi, tim melakukan pengamatan langsung di lapangan untuk mencari bukti adanya aktivitas sesar, seperti pergeseran lapisan batuan atau cermin sesar yang menandakan pergerakan kerak bumi.

    Pendekatan geodesi dilakukan dengan memanfaatkan teknologi Global Positioning System (GPS) untuk mengetahui besar, laju, dan arah deformasi pada area sekitar sesar.

    “Kami melakukan GPS Campaign di 24 titik di sekitar Sesar Cimandiri dengan pengambilan data selama 36 jam per tahun. Penelitian ini direncanakan berlangsung selama lima tahun hingga seluruh data dapat diolah dan dianalisis secara menyeluruh,” jelas Putri.

    Selain itu, pendekatan geofisika digunakan untuk menelusuri sejarah kegempaan di kawasan Cimandiri. Berdasarkan catatan, wilayah ini pernah mengalami gempa dengan magnitudo di atas 5 pada tahun 1982 dan 2000, yang menunjukkan potensi aktivitas tektonik signifikan.

    Foto: Jurnal Unpad
    Peta Jalur Sesar Cimandiri (Jurnal Unpad: unpad.ac.id)

    Bahkan Sesar Cimandiri pernah memicu gempa besar yang mengguncang kawasan Sukabumi, Cibeber, Cianjur, hingga Rajamandala di Bandung Barat. Dahsyatnya gempa meluluhlantakkan bangunan rumah hingga infrastruktur transportasi kereta api yang dibangun Belanda.

    BRIN juga memanfaatkan berbagai teknologi pemetaan canggih, seperti LiDAR, drone survei, dan SLAM LiDAR. Teknologi ini memungkinkan pemetaan geospasial dengan tingkat akurasi tinggi.

    “SLAM LiDAR bekerja seperti LiDAR konvensional, tetapi menggunakan laser 3D portabel sehingga dapat memetakan daerah singkapan secara detail dalam bentuk model tiga dimensi,” ungkap Putri.

    Penelitian ini memiliki peran penting dalam upaya mitigasi bencana di wilayah Jawa Barat. Sebagai sesar aktif, Sesar Cimandiri berpotensi memicu gempa bumi, bahkan tsunami lokal apabila jalurnya menerus hingga ke laut dan menyebabkan longsoran bawah laut.

    “Melalui penelitian ini, kita dapat memahami potensi dan karakteristik sesar, serta memperbarui peta sumber gempa di wilayah Jawa Barat,” jelas Putri.

    Ia menambahkan, hasil penelitian ini juga dapat membantu pemerintah daerah dalam perencanaan tata ruang dan pembangunan infrastruktur yang lebih aman.

    “Dengan mengetahui potensi gempa dan pola pergerakan sesar, hasil penelitian ini dapat digunakan untuk mendukung perencanaan infrastruktur, sekaligus menjadi dasar sosialisasi kepada masyarakat tentang langkah-langkah yang perlu dilakukan saat terjadi gempa,” tambahnya.

    Riset ini melibatkan kolaborasi lintas lembaga dan negara. Dari dalam negeri, BRIN bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB), Badan Informasi Geospasial (BIG), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Oceanland Indonesia Group, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan Dompet Dhuafa.

    Sementara itu, mitra internasional dari Inggris The University of Edinburgh dan British Geological Survey (BGS). Kolaborasi ini memperkuat kapasitas riset BRIN dalam memahami dinamika geologi Indonesia sekaligus membuka peluang pertukaran pengetahuan dengan lembaga riset dunia.

    Dengan pendekatan multidisipliner dan dukungan teknologi mutakhir, penelitian Sesar Cimandiri menjadi contoh nyata kontribusi BRIN dalam menyediakan data ilmiah berbasis riset yang dapat digunakan untuk memperkuat kebijakan mitigasi bencana serta membangun masyarakat yang lebih tangguh terhadap risiko geologi.

    (wur/wur)

    [Gambas:Video CNBC]