Kementrian Lembaga: BMKG

  • Tips Liburan Aman dan Nyaman saat Musim Hujan

    Tips Liburan Aman dan Nyaman saat Musim Hujan

    JAKARTA – Memasuki musim hujan, banyak orang mulai menyesuaikan rencana liburan mereka. Meskipun cuaca tidak selalu bersahabat, berwisata di tengah hujan tetap bisa menjadi pengalaman menyenangkan asalkan dilakukan dengan persiapan yang baik.

    Kementerian Pariwisata pun memberikan sejumlah imbauan agar masyarakat dapat menikmati liburan yang aman, nyaman, dan tetap berkesan selama periode penghujan ini.

    Kementerian menyampaikan bahwa panduan tersebut mengacu pada Surat Edaran Menteri Pariwisata tentang Penyelenggaraan Kegiatan Wisata yang Aman, Nyaman, dan Menyenangkan.

    Dalam surat tersebut, ditekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah daerah, pelaku usaha, pengelola destinasi, dan wisatawan dalam menciptakan kegiatan wisata yang bertanggung jawab serta memperhatikan aspek keselamatan.

    “Kementerian Pariwisata mengimbau masyarakat yang merencanakan perjalanan wisata pada musim penghujan, yang dalam waktu dekat ini di periode Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 agar selalu memperhatikan aspek keamanan, keselamatan, dan kenyamanan dalam berwisata,” tertulis dalam keterangan pers Kementerian Pariwisata, seperti dikutip ANTARA.

    Masyarakat diingatkan untuk bijak dalam memilih destinasi wisata dan menghindari lokasi yang rawan terkena dampak cuaca ekstrem seperti hujan deras, angin kencang, atau longsor.

    Penggunaan moda transportasi yang layak dan telah memenuhi standar keselamatan dari instansi berwenang juga sangat disarankan demi mencegah risiko kecelakaan selama perjalanan.

    Kementerian menekankan pentingnya mencari informasi terkait destinasi sebelum berangkat, termasuk jam operasional, kapasitas pengunjung, serta aturan keselamatan di lokasi wisata. Dengan mempersiapkan informasi tersebut sejak awal, wisatawan dapat mengatur waktu lebih efisien dan menikmati perjalanan tanpa kendala berarti.

    Selain itu, wisatawan diharapkan tetap menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan serta mendukung penerapan pariwisata berkelanjutan di setiap destinasi yang dikunjungi. Masyarakat juga disarankan memanfaatkan asuransi perjalanan atau perlindungan wisata, terutama bagi mereka yang berencana mengunjungi kawasan dengan risiko tinggi.

    Kementerian Pariwisata turut mendorong pengelola destinasi wisata untuk menerapkan manajemen risiko pariwisata sesuai dengan Petunjuk Teknis Implementasi Manajemen Risiko di Destinasi Pariwisata.

    Pengelola juga diimbau memedomani prinsip CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environment Sustainability) serta memperhatikan aspek penanggulangan kebencanaan dan pengelolaan pengunjung agar destinasi tetap aman dan berkelanjutan.

    Sebelum dan selama perjalanan, wisatawan disarankan memperhatikan informasi cuaca dan potensi bencana yang dikeluarkan BMKG, serta mengikuti arahan dari BNPB maupun BPBD setempat.

    “Wisatawan diharapkan dapat tetap berwisata secara aman, nyaman, dan menyenangkan selama musim penghujan, serta turut berperan aktif dalam menciptakan pariwisata yang tangguh, berkelanjutan, dan berkeselamatan,” tutup kementerian.

  • BMKG prakirakan sebagian besar wilayah Jakarta berawan pada Rabu

    BMKG prakirakan sebagian besar wilayah Jakarta berawan pada Rabu

    Jakarta (ANTARA) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca sebagian besar wilayah Jakarta berawan pada hari Rabu (12/11).

    BMKG melalui laman resmi https://www.bmkg.go.id/ mencatat kondisi berawan terjadi di Wilayah Administrasi Kepulauan Seribu, Jakarta Pusat, Jakarta Utara, dan Jakarta Barat.

    Adapun wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur diperkirakan mengalami hujan ringan.

    Berikut prakiraan cuaca masing-masing wilayah antara lain, Administrasi Kepulauan Seribu diprakirakan berawan dengan suhu berkisar 27 hingga 27 derajat Celcius, dengan kelembapan berkisar antara 82 hingga 85 persen.

    Kota Jakarta Pusat diprakirakan berawan dengan suhu berkisar 25 hingga 29 derajat Celcius, dengan kelembapan berkisar antara 73 hingga 94 persen.

    Kota Jakarta Utara diprakirakan berawan dengan suhu berkisar 25 hingga 28 derajat Celcius, dengan kelembapan berkisar antara 74 hingga 91 persen.

    Kota Jakarta Barat diprakirakan berawan dengan suhu berkisar 24 hingga 28 derajat Celcius, dengan kelembapan berkisar antara 76 hingga 94 persen.

    Kota Jakarta Selatan diprakirakan hujan ringan dengan suhu berkisar antara 24 hingga 29 derajat Celcius, dengan kelembapan berkisar antara 74 hingga 97 persen.

    Selanjutnya, Kota Jakarta Timur diprakirakan hujan ringan dengan suhu berkisar antara 24 hingga 30 derajat Celcius, dengan kelembapan berkisar 70 hingga 95 persen.

    BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem dan memperbarui informasi cuaca terkini melalui aplikasi Info BMKG, situs web resmi www.bmkg.go.id, serta media sosial @info.bmkg.

    Pewarta: Adimas Raditya Fahky P
    Editor: Junaydi Suswanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • BMKG Imbau Waspada Banjir Rob Pesisir Utara Jatim, 13-15 November 2025

    BMKG Imbau Waspada Banjir Rob Pesisir Utara Jatim, 13-15 November 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Maritim Tanjung Perak Surabaya mengingatkan potensi terjadinya banjir rob untuk wilayah pesisir Jawa Timur berlangsung pada 13-15 November 2025.

    Koordinator Prakirawan BMKG Maritim Tanjung Perak Surabaya, Ady Hermanto, mengatakan potensi banjir rob berpotensi melanda wilayah pesisir Jawa Timur, terutama pesisir bagian utara.

    “Hampir di seluruh wilayah pesisir Jawa Timur terutama bagian utara, mulai dari Tuban-Gresik, Surabaya, Sidoarjo-Pasuruan,” kata Ady, Selasa (11/11/2025).

    Menurut Ady, saat pasng maksimum ketinggian permukaan air laut dapat mencapai 130 cm. Hal tersebut dapat memicu genangan di daratan hingga ketinggian 30 cm, yang berlangsung mulai pukul 19.00-22.00 WIB.

    “Potensi kejadian banjir rob yakni saat malam hari,” urainya.

    BMKG mengimbau masyarakat pesisir untuk waspada dan mempersiapkan diri untuk mitigasi. Mengingat ketinggian banjir rob bisa bertambah signifikan jika terjadi bersamaan dengan hujan.

    “Ketinggian genangan ini juga akan bertambah jika dibarengi dengan kondisi hujan,” tutur Ady.

    Selain itu, genangan rob yang terjadi bisa mengganggu aktivitas seperti transportasi di sekitar pelabuhan dan pesisir, aktivitas petani garam dan perikanan darat, serta kegiatan bongkar muat di pelabuhan.

    “Hindari melalui jalan dan wilayah yang tergenang oleh banjir rob karena bersifat korosif atau mudah membuat karat benda-benda yang terbuat dari metal atau logam,” tutupnya. (rma/but)

  • Daftar Wilayah yang Berpotensi Diguyur Hujan Lebat dan Angin Kencang Sepekan ke Depan

    Daftar Wilayah yang Berpotensi Diguyur Hujan Lebat dan Angin Kencang Sepekan ke Depan

    Daftar Wilayah yang Berpotensi Diguyur Hujan Lebat dan Angin Kencang Sepekan ke Depan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Direktur Meteorologi Publik Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Andri Ramdhani, memprakirakan potensi cuaca ekstrem besar wilayah Indonesia sepekan ke depan, mulai Senin (10/11/2025) hingga Minggu (16/11/2025).
    “Berdasarkan analisis
    BMKG
    , potensi hujan sedang hingga lebat pada 10-12 November 2025 berpotensi terjadi di sebagian besar di DKI Jakarta, Bali, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Papua, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Nusa Tenggara,” jelas Andri dalam keterangan pers, dikutip Selasa (11/11/2025).
    Adapun potensi hujan lebat-sangat lebat dengan status SIAGA berpotensi terjadi di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, Aceh, Bengkulu, Kalimantan Barat, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua, Papua Selatan, Sumatera Barat, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Timur.
    “Untuk potensi angin kencang diprediksi terjadi di wilayah Banten, Bengkulu, Lampung, Nusa Tenggara Barat, dan Sumatera Barat,” jelas Andri.
    Pada 13-16 November 2025, potensi hujan dengan kategori lebat–sangat lebat dengan status SIAGA masih akan terjadi di Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Bengkulu, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan.
    Potensi hujan sedang-lebat juga berpotensi turun di Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatra Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, hingga Lampung.
    Kemudian di Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, dan Papua.
    Potensi angin kencang masih akan terjadi di DKI Jakarta, Banten, Jawa Tengah, Bali, Kalimantan Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Nusa Tenggara Barat.
    Sementara itu, Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menjelaskan bahwa peningkatan intensitas hujan sepekan ini dipicu oleh aktifnya berbagai faktor dinamika atmosfer berskala global, regional, hingga lokal.
    “Gabungan dinamika atmosfer tersebut diprediksi meningkatkan potensi cuaca ekstrem dan dapat memicu bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang,” kata Guswanto.
    Karena itu, BMKG mengimbau masyarakat untuk menghindari aktivitas di ruang terbuka saat hujan petir, serta menjauhi pohon besar dan bangunan yang rapuh.
    “Peningkatan curah hujan diprakirakan berdampak bagi nelayan dan pengguna transportasi laut, sehingga diperlukan kewaspadaan terhadap potensi gelombang tinggi di Samudra Hindia barat Sumatra–selatan Jawa, Laut Banda, Laut Flores, dan Laut Arafura,” ujarnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • BMKG: Hujan Petir Berpotensi Guyur Ngawi, Magetan, dan Ponorogo Siang Ini 11 November 2025

    BMKG: Hujan Petir Berpotensi Guyur Ngawi, Magetan, dan Ponorogo Siang Ini 11 November 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Warga Ngawi, Magetan, dan Ponorogo diimbau untuk waspada terhadap potensi hujan petir yang akan melanda wilayah tersebut pada siang hingga sore hari, Selasa (11/11/2025).

    Berdasarkan laporan prakirawan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, S.Tr., cuaca di tiga wilayah Jawa Timur bagian barat ini akan didominasi hujan dengan intensitas bervariasi, disertai kelembapan udara tinggi dan suhu udara yang relatif sejuk.

    “Masyarakat di wilayah Ngawi, Magetan, dan Ponorogo diharapkan tetap waspada terhadap potensi hujan petir pada siang hingga sore hari. Aktivitas luar ruangan sebaiknya dibatasi saat intensitas hujan meningkat,” ujar Oky Sukma Hakim dalam keterangan resmi BMKG Juanda, Selasa (11/11).

    Di Kabupaten Ngawi, langit diperkirakan mulai berawan sejak pagi hari pukul 09.00 WIB hingga menjelang siang pukul 12.00 WIB. Memasuki pukul 13.00 WIB, hujan dengan intensitas sedang akan mengguyur wilayah ini dan meningkat menjadi hujan petir antara pukul 14.00 hingga 16.00 WIB.

    Meski intensitasnya menurun, hujan ringan masih akan berlangsung hingga sekitar pukul 18.00 WIB, sebelum kembali berawan pada malam hari hingga pukul 23.00 WIB. Suhu udara di Ngawi berkisar antara 23 hingga 28 derajat Celcius, dengan kecepatan angin dari arah Barat Daya sekitar 5 km/jam dan kelembapan udara mencapai 76 hingga 98 persen.

    Menurut Oky, pola cuaca di Ngawi hari ini dipengaruhi oleh kondisi atmosfer yang cukup lembab.

    “Udara lembab yang cukup tinggi menjadi pemicu terbentuknya awan-awan konvektif, yang kemudian menimbulkan hujan petir pada siang hingga sore hari,” jelasnya.

    Sementara itu, Magetan diperkirakan akan diguyur hujan ringan mulai pukul 10.00 WIB dan berlanjut hingga sekitar pukul 13.00 WIB. Kondisi cuaca kemudian berubah menjadi hujan petir pada pukul 14.00 hingga 16.00 WIB.

    Setelah itu, langit Magetan diprediksi berawan mulai pukul 17.00 WIB hingga 22.00 WIB, lalu mengalami udara kabur menjelang tengah malam. Suhu udara di Magetan berada pada kisaran 22 hingga 27 derajat Celcius, dengan kecepatan angin dari arah Selatan-Barat Laut sekitar 4,4 km/jam serta kelembapan udara antara 79 hingga 98 persen.

    “Bagi masyarakat di Magetan, kami sarankan agar tetap berhati-hati terutama saat sore hari. Jangan berteduh di bawah pohon saat hujan disertai petir karena berisiko tersambar,” tambahnya.

    Tak jauh berbeda, Ponorogo juga diperkirakan akan diguyur hujan ringan sejak pukul 10.00 WIB, yang kemudian meningkat menjadi hujan petir pada pukul 11.00 WIB dan bertahan hingga sore sekitar pukul 16.00 WIB.

    Menjelang petang hingga malam hari, hujan ringan masih mungkin terjadi sebelum akhirnya langit berawan hingga pukul 23.00 WIB. Suhu udara di Ponorogo berkisar antara 24 hingga 30 derajat Celcius, dengan kecepatan angin dari arah Barat Laut mencapai 7,9 km/jam, serta kelembapan udara cukup tinggi yaitu 67 hingga 96 persen.

    Oky menegaskan bahwa perubahan cuaca mendadak di tiga wilayah ini masih dalam kategori normal untuk periode peralihan musim.

    “Fenomena hujan petir yang terjadi siang hingga sore merupakan hal umum di masa pancaroba. Namun, masyarakat tetap perlu waspada terhadap potensi genangan dan angin kencang lokal,” katanya.

    BMKG juga mengimbau masyarakat untuk terus memperbarui informasi cuaca melalui kanal resmi BMKG agar dapat mengantisipasi kondisi ekstrem.

    “Kami terus memantau dinamika atmosfer. Jika terjadi perubahan signifikan, informasi akan segera disampaikan melalui media resmi BMKG,” tutup Oky. [mnd/aje]

  • Cuaca Madiun dan Pacitan Selasa 11 November 2025: Waspada Hujan Petir Siang Hari

    Cuaca Madiun dan Pacitan Selasa 11 November 2025: Waspada Hujan Petir Siang Hari

    Surabaya (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda memperkirakan cuaca di beberapa wilayah Jawa Timur bagian barat, termasuk Kabupaten Madiun, Kota Madiun, dan Pacitan, akan didominasi oleh awan dan hujan ringan hingga hujan petir pada Selasa, 11 November 2025.

    Informasi ini disampaikan oleh Oky Sukma Hakim, S.Tr., prakirawan BMKG Juanda, yang mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi hujan disertai petir di siang hingga sore hari.

    “Masyarakat diimbau untuk berhati-hati saat beraktivitas di luar ruangan pada siang hari, terutama di wilayah Madiun dan Pacitan, karena berpotensi terjadi hujan petir,” ujar Oky Sukma Hakim dalam keterangannya, Senin (10/11/2025).

    Cuaca di Kota Madiun diperkirakan akan berawan sejak pagi hingga menjelang siang, tepatnya pukul 09.00 hingga 12.00 WIB. Memasuki pukul 13.00 WIB, hujan ringan mulai mengguyur kota ini dan bahkan berpotensi disertai petir hingga sekitar pukul 16.00 WIB.

    Setelah itu, langit Madiun kembali berawan hingga malam hari. Suhu udara berada di kisaran 24 hingga 29 derajat Celcius, dengan kelembapan udara mencapai 71–97 persen. Kecepatan angin tercatat 8,7 km/jam dari arah barat.

    Sementara itu, Kabupaten Madiun diprediksi memiliki kondisi cuaca serupa dengan wilayah kota.

    “Kondisi di Kabupaten Madiun tidak jauh berbeda, potensi hujan ringan disertai petir juga bisa terjadi pada siang hingga sore,” jelas Oky.

    Suhu udara di wilayah ini berkisar antara 23 hingga 28 derajat Celcius, dengan arah angin dari utara berkecepatan 5,5 km/jam dan kelembapan udara mencapai 73–98 persen.

    Berbeda sedikit dengan dua wilayah sebelumnya, Pacitan diperkirakan akan lebih awal diguyur hujan. Menurut prakiraan BMKG, hujan ringan akan mulai turun sejak pukul 10.00 WIB dan meningkat menjadi hujan petir pada pukul 11.00 WIB hingga sekitar pukul 16.00 WIB.

    Setelah itu, langit Pacitan diprediksi berawan hingga malam hari. Suhu udara di kawasan selatan Jawa Timur ini berkisar antara 22 hingga 27 derajat Celcius, dengan kecepatan angin 9,5 km/jam dari arah barat serta kelembapan udara mencapai 71–98 persen.

    “Kami menghimbau warga Pacitan untuk mewaspadai potensi petir pada siang hari dan hindari berteduh di bawah pohon atau tiang listrik saat hujan berlangsung,” tambah Oky.

    BMKG juga mengingatkan pengendara agar lebih berhati-hati di jalan, mengingat intensitas hujan yang bisa membuat permukaan jalan licin dan mengurangi jarak pandang. [mnd/aje]

  • Ini Peta 13 Zona Megathrust di Indonesia, Bisa Picu Gempa hingga Magnitudo 9,2

    Ini Peta 13 Zona Megathrust di Indonesia, Bisa Picu Gempa hingga Magnitudo 9,2

    Bisnis.com, JAKARTA – BMKG menyampaikan ada sekitar 13 peta zona megathrust di Indonesia yang harus diwaspadai.

    Ke-13 zona megathrust itu, bisa memicu gempa besar dengan skala hingga magnitudo 9,2 

    Dikutip dari akun instagram BMKG berikut 13 zona megathrust di Indonesia

    Megathrust Aceh-Andaman: picu tsunami hingga magnitudo 9,2
    Megathrust Nias-Simeleu: picu tsunami hingga magnitudo 8,7
    Megathrust Batu: picu tsunami hingga magnitudo 7,8
    Megathrust Mentawai-Siberut: picu tsunami hingga magnitudo 8,9
    Megathrust Mentawai-Pagai: picu tsunami hingga magnitudo 8,9
    Megathrust Enggano: picu tsunami hingga magnitudo 8,4
    Megathrust Selat Sunda: picu tsunami hingga magnitudo 8,7
    Megathrust West Central Java: picu tsunami hingga magnitudo 8,7
    Megathrust Jawa Timur: picu tsunami hingga magnitudo 8,7
    Megathrust Sumba: picu tsunami hingga magnitudo 8,5
    Megathrust Sulawesi Utara: picu tsunami hingga magnitudo 8,5
    Megathrust Filipina: picu tsunami hingga magnitudo 8,2
    Megathrust Papua: picu tsunami hingga magnitudo 8,7

    Menurut BMKG, zona megathrust ini bisa berisiko memicu gempa besar bahkan tsunami.

    Umumnya, zona megathrust tersebut sudah lama tidak melepaskan energi, sehingga disebut sebagai seismic gap yakni wilayah yang secara geologis menyimpan potensi besar karena lama tidak melepaskan energi.

    “Jadi, meskipun belum terjadi, potensi itu nyata dan kita harus waspada,” tulis BMKG.

    Menurut data BMKG, segmen megathrust di Selat Sunda terakhir kali melepaskan gempa besar pada tahun 1757, dan segmen Mentawai-Siberut pada 1797.

  • DKI Jakarta Dihantui Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Ini Imbauan BMKG

    DKI Jakarta Dihantui Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Ini Imbauan BMKG

    Jakarta

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mewanti-wanti cuaca ekstrem sepekan ke depan. DKI Jakarta termasuk wilayah yang menjadi perhatian, lantaran berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat di periode 10 sampai 12 November, bersama sebagian besar Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Papua, Daerah Istimewa Yogyakarta, Bali, dan Nusa Tenggara.

    Hujan lebat disertai angin kencang juga masih akan terjadi di DKI Jakarta hingga pekan berikutnya. Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Nusa Tenggara Barat, Bali, dan Banten juga dihantui potensi yang sama.

    Imbauan BMKG

    Pada wilayah dengan intensitas hujan tinggi, perlu ada kesiapsiagaan terkait potensi banjir, banjir bandang, dan tanah longsor, terutama di wilayah dengan topografi curam dan daerah aliran sungai.

    BMKG meminta masyarakat menghindari aktivitas saat hujan lebat turun disertai petir dan angin kencang. Sebaiknya juga menjauhi area berikut:

    area terbukapohonbangunan yang rapuh.

    Direktur Meteorologi Publik BMKG Andri Ramdhani menjelaskan potensi cuaca ekstrem yang signifikan diperkirakan terjadi hampir di seluruh wilayah Indonesia sepanjang pekan ini.

    Ada beberapa wilayah yang diperkirakan masuk status Siaga atau kondisi hujan lebat dan sangat lebat, yakni:

    Aceh, Bengkulu, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Selatan, Sumatera Barat, NTB, Kaltim, Sulawesi Selatan, dan NTT.

    “Untuk potensi angin kencang, BMKG memprediksi wilayah Banten, Bengkulu, Lampung, Nusa Tenggara Barat, dan Sumatera Barat menjadi area yang perlu diwaspadai,” beber Andri dalam keterangannya, Senin (10/11/2025).

    (naf/up)

  • BMKG Wanti-wanti Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Wilayah Ini Masuk Status Siaga

    BMKG Wanti-wanti Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Wilayah Ini Masuk Status Siaga

    Jakarta

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan potensi cuaca ekstrem yang diperkirakan terjadi di sejumlah wilayah Indonesia dalam sepekan ke depan, 10 hingga 16 November 2025.

    Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto melaporkan peningkatan intensitas hujan kali ini dipengaruhi beragam faktor dinamika atmosfer berskala global hingga lokal yang tengah aktif secara bersamaan. Kondisi tersebut, kata dia, berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang.

    “Beberapa faktor utama yang berperan pada periode ini antara lain Siklon Tropis FUNG-WONG, aktivitas Madden-Julian Oscillation (MJO), serta gelombang atmosfer Kelvin dan Rossby Ekuator yang masih aktif di wilayah Indonesia hingga pertengahan November,” ujar Guswanto di Jakarta, Senin (10/11/2025).

    Siklon Tropis FUNG-WONG yang saat ini terpantau di Laut Filipina timur disebutnya bergerak ke arah barat laut menuju Luzon. Walhasil, memberikan dampak tidak langsung bagi Indonesia. Fenomena ini dijelaskan Guswanto, memicu peningkatan pertumbuhan awan hujan dan kecepatan angin lebih dari 25 knot di wilayah Kalimantan Utara, Sulawesi, Maluku, hingga Papua bagian utara.

    Selain itu, kombinasi antara MJO fase 5 (Maritime Continent) dan gelombang Rossby Ekuator serta Kelvin turut memperkuat pembentukan awan konvektif di sebagian besar wilayah Indonesia bagian barat, tengah, dan timur.

    “Kondisi ini membuat potensi hujan sedang hingga sangat lebat meningkat di banyak wilayah dalam beberapa hari ke depan,” kata Guswanto.

    Potensi Hujan Lebat dan Angin Kencang

    Direktur Meteorologi Publik BMKG Andri Ramdhani menjelaskan potensi cuaca ekstrem yang signifikan diperkirakan terjadi hampir di seluruh wilayah Indonesia sepanjang pekan ini.

    Pada periode 10 hingga 12 November 2025, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat diprakirakan melanda:

    sebagian besar SumatraKalimantanSulawesiPapuaDKI JakartaDIYBaliNusa Tenggara.

    Sementara itu, hujan lebat, sangat lebat (status Siaga) berpotensi terjadi di:

    Aceh, Bengkulu, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Selatan, Sumatera Barat, NTB, Kaltim, Sulawesi Selatan, dan NTT.

    “Untuk potensi angin kencang, BMKG memprediksi wilayah Banten, Bengkulu, Lampung, Nusa Tenggara Barat, dan Sumatera Barat menjadi area yang perlu diwaspadai,” beber Andri.

    Peringatan Berlanjut hingga Pertengahan November

    Pada periode 13 hingga 16 November 2025, BMKG memperkirakan hujan dengan kategori lebat, sangat lebat, masih akan berlanjut di sejumlah daerah.

    Wilayah dengan status Siaga mencakup Bengkulu, Jawa Barat, DIY, Jawa Timur, NTB, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan.

    Adapun hujan sedang-lebat berpotensi terjadi di wilayah yang lebih luas, termasuk:

    Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Kepulauan Riau, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Bali, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, Papua Barat Daya, hingga Papua Selatan.

    Potensi angin kencang juga masih terpantau di Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, NTB, Bali, DKI Jakarta, dan Banten.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Pramono Bakal Gandeng BMKG-BNPB Modifikasi Cuaca”
    [Gambas:Video 20detik]
    (naf/kna)

  • Prakiraan Cuaca Hari Ini Selasa 11 November 2025: Hujan Ringan hingga Sedang Landa DKI Jakarta

    Prakiraan Cuaca Hari Ini Selasa 11 November 2025: Hujan Ringan hingga Sedang Landa DKI Jakarta

    Liputan6.com, Jakarta – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan sejumlah wilayah di DKI Jakarta akan diguyur hujan pada Selasa (11/11/2025) siang.

    Melalui akun resmi Instagram @infobmkg, BMKG menyebut hujan ringan berpotensi terjadi di wilayah Jakarta Barat, Jakarta Pusat, dan Jakarta Utara.

    Sementara hujan sedang diperkirakan terjadi di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur serta hujan disertai petir akan terjadi di Kabupaten Kepulauan Seribu di siang hari.

    Kondisi cuaca hujan berlanjut hingga sore dan malam harinya. Pada Selasa sore hujan ringan diprediksi terjadi di Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Timur, dan Jakarta Utara.

    Kemudian hujan sedang terjadi di Jakarta Selatan serta hujan disertai petir diprediksi masih berlangsung di Kepulauan Seribu.

    Pada malam hari, hujan merata terjadi di Jakarta. Mulai dari Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Jakarta Utara diprediksi diguyur hujan ringan.

    Kabupaten Kepulauan Seribu masih diguyur hujan disertai petir pada malam hari tersebut, demikian dikutip dari Antara.

     

    Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyarankan agar masyarakat bisa menggunakan masker saat ke luar rumah setelah BRIN menemukan partikel-partikel mikroplastik pada air hujan di Jakarta.

    “Imbauan saya buat masyarakat adalah, bahwa kalau bisa yang paling aman melindunginya pakai masker kalau j…