Kementrian Lembaga: BMKG

  • Jadi Rute GMS 2025, Begini Cuaca Surabaya Raya Hari Ini

    Jadi Rute GMS 2025, Begini Cuaca Surabaya Raya Hari Ini

    Surabaya (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda kembali merilis prakiraan cuaca untuk wilayah Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik, yang jadi rute Gerak Jalan Mojokerto Surabaya (GMS) 2025, Sabtu (15/11/2025).

    “Beberapa wilayah di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik diprakirakan hujan ringan hari ini. Untuk suhu, yakni antara 25°C hingga 30°C. Sedangkan kelembabannya antara 67%-96%,” ujar Prakiraan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, Kamis (13/11/2025).

    Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini

    BMKG Juanda menyebut wilayah di Surabaya diprediksi hujan ringan pada siang hingga sore hari ini. terlebih sekitar pukul 10.00—15.00 WIB. Termasuk di antaranya hujan mengguyur Kecamatan Karangpilang, Tegalsari, Wonokromo, Bubutan, Dukuh Pakis, Krembangan, dan Mulyorejo.

    Suhu udara: 25°C – 30°C
    Kelembapan: 67% – 95%
    Kecepatan angin: 4,6 Km/jam dari arah Timur.

    Prakiraan Cuaca Sidoarjo Hari Ini

    Hari ini cuaca di Sidoarjo juga diprediksi turun hujan ringan hari ini. Termasuk di Kecamatan Taman, Waru, Sedati, Hanya beberapa wilayah yang diprediksi turun hujan sekitar pukul 13.00—15.00 WIB, termasuk di antaranya Kecamatan Candi, Jabon, Krembung, Porong, Tanggulangin, dan Waru. Kecamatan Krian sepanjang hari ini diprediksi berawan.

    Suhu udara: 25°C – 30°C
    Kelembapan: 71%-96%
    Kecepatan angin: 3,2 km/jam dari arah Barat Daya.

    Prakiraan Cuaca Gresik Hari Ini

    Hampir sama seperti Sidoarjo, menurut data dari BMKG Juanda, sejumlah wilayah Gresik cenderung hujan sedari pagi hingga sore hari ini. Termasuk Kecamatan Driyorejo, yang jadi rute baru gerak jalan Mojokerto Surabaya 2025. Kemudian malamnya diprediksi berawan.

    Suhu udara: 26°C – 30°C
    Kelembapan: 65%-89%
    Kecepatan angin: 17,5 km/jam dari arah Selatan.

    Masyarakat disarankan untuk membawa payung atau jas hujan sebagai langkah antisipatif. Mengingat cuaca di wilayah tropis seperti Jawa Timur dapat berubah dalam waktu singkat, penting bagi warga untuk selalu memantau pembaruan informasi cuaca melalui aplikasi resmi BMKG atau layanan cuaca daring lainnya.

    Dengan memahami prakiraan cuaca secara detail, masyarakat di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik dapat menjalani aktivitas hari inidengan lebih aman dan nyaman, termasuk saat memulai aktivitas tempat. (fyi/ian)

  • Operasi Drainase Besar-besaran, Pemkot Surabaya Gempur Titik Rawan Banjir

    Operasi Drainase Besar-besaran, Pemkot Surabaya Gempur Titik Rawan Banjir

    Surabaya (beritajatim.com) – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mengoptimalkan berbagai langkah penanganan banjir dan genangan menjelang puncak musim hujan yang diperkirakan terjadi pada Januari hingga Februari 2026. Fokus utama diarahkan pada percepatan proyek drainase dan pemeliharaan infrastruktur pengendali air di seluruh wilayah Surabaya.

    Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi menegaskan penyelesaian proyek drainase menjadi prioritas utama agar semua pekerjaan dapat rampung sebelum akhir tahun. Menurutnya, sebagian besar proyek tersebut ditargetkan selesai pada akhir November 2025.

    “Insyaallah di akhir November selesai semua. Tapi, alhamdulillah di bulan Oktober sudah hujan. Nah berarti apa, strategi saya untuk menahan agar tidak terjadi genangan kita keluarkan mobil-mobil PMK (Pemadam Kebakaran),” kata Wali Kota Eri beberapa waktu lalu.

    Ia menjelaskan, mobil PMK dikerahkan untuk membantu mempercepat aliran air saat hujan deras mengguyur kota. Setidaknya terdapat 28 unit mobil PMK yang disiagakan pemkot di berbagai titik rawan genangan setiap kali hujan turun.

    “Kita punya 28 unit, keluar semua setiap hujan. Dan ini semoga sampai akhir November kita bisa mengatasi itu, sehingga ketika ini jadi semua, bisa selesai,” ujarnya.

    Wali Kota Eri menyebutkan sejumlah kawasan yang selama puluhan tahun kerap dilanda banjir kini mulai terbebas dari genangan setelah sistem drainase diperbaiki.

    “Saya kasih contoh di Pakal, puluhan tahun banjir, 30 tahun bisa selesai. Yang namanya Dukuh Kupang itu lima puluh tahun, hari ini bisa selesai, tidak banjir,” tuturnya.

    Selain wilayah Pakal, Pemkot Surabaya juga menyiapkan penanganan banjir di kawasan Sukomanunggal pada tahun depan. Wali Kota Eri berharap masyarakat setempat mau bekerja sama mendukung pembangunan saluran baru agar tidak terjadi hambatan di lapangan.

    “Kayak di Kecamatan Sukomanunggal itu (warga) tidak mau dibuatkan saluran, akhirnya banjir. Makanya saya bilang tahun depan (warga) harus mau. Bagaimana camat dan lurah bisa meyakinkan bahwa ketika dibuatkan saluran maka tidak menjadikan banjir,” tegasnya.

    Wali Kota Eri optimistis dengan rampungnya proyek-proyek drainase tahun ini, sejumlah kawasan akan terbebas dari genangan saat musim hujan. “Saya mohon doanya warga Surabaya, insyaallah November selesai, maka ada kawasan-kawasan yang terbebas banjir. Nanti di tahun depan kita lakukan lagi untuk per-kawasan,” imbuh Cak Eri, sapaan lekat Wali Kota Surabaya.

    Sebagai bagian dari upaya penanganan, Cak Eri bahkan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah titik genangan pada Selasa (5/11/2025). Beberapa lokasi yang dipantau antara lain Jalan Jemursari, Jalan Sidosermo, Jalan Ahmad Yani, Jalan Tidar, Jalan Embong Malang, hingga Jalan Tanjungsari – Kecamatan Sukomanunggal.

    Di kawasan Tanjungsari, ia menemukan sejumlah bangunan rumah warga berdiri di atas saluran air sehingga menghambat aliran. “Jangan sampai (bangunan) ada di luar persil. Ini sudah puluhan tahun terus gimana mau bisa menyelesaikan banjir kalau masih ada seperti ini?” ujarnya.

    Karena itu, Cak Eri meminta camat dan lurah setempat untuk mengimbau warga agar menyesuaikan bangunan dengan batas tanah yang sah. “Kalau salurannya ditutupi rumah, terus gimana ini. Makanya saya minta tolong Pak Camat dan LPMK, kumpulkan warganya, diingatkan rumahnya harus mundur sesuai dengan surat tanahnya,” tegasnya.

    Tak hanya rumah, Cak Eri juga melarang pembangunan jembatan pribadi di atas saluran karena dapat mempersempit ruang aliran air. “Jangan buat jembatan di sini, akhirnya air yang mengalir ditutupi begini. Sudah dibongkar saja,” tegas dia.

    Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Surabaya, Syamsul Hariadi, menyebutkan kondisi serupa banyak ditemukan di kawasan Tanjungsari. “Karena salurannya kecil dan rumah-rumah banyak yang maju ke jalan, sehingga aliran ke muara juga tidak lancar,” katanya.

    Sebagai solusi, Syamsul mengatakan pihaknya akan melakukan pelebaran saluran menggunakan box culvert pada tahun depan. Air dari kawasan itu nantinya dialirkan menuju arah timur Jalan Asem Mulya, lalu ke saluran Greges dan Bozem Morokrembangan.

    “Rencananya tahun depan akan kita lebarkan salurannya,” ujarnya.

    Syamsul menjelaskan hingga awal November 2025, progres pengerjaan proyek drainase telah mencapai sekitar 70 persen. “Untuk saat ini paket-paket pekerjaan drainase itu sudah 70 persen kita selesaikan. Kemudian yang 20 persen selesai di akhir November, sisanya (proyek besar) insyaallah kita selesaikan di Desember,” paparnya.

    Menurutnya, percepatan dilakukan agar seluruh proyek rampung sebelum puncak musim hujan. Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), intensitas hujan tahun ini diprediksi relatif sama dengan tahun sebelumnya, dengan puncak terjadi pada Januari–Februari 2026.

    Selain percepatan proyek, Pemkot Surabaya juga memperkuat sistem pompa air dan pembersihan saluran. Saat ini, terdapat 76 rumah pompa aktif dan akan ditambah lima unit baru pada akhir 2025 sehingga total menjadi 81 rumah pompa.

    “Jumlah petugas di setiap rumah pompa bervariasi antara empat hingga delapan orang, tergantung pada ukuran dan kapasitas pompa,” jelas Syamsul.

    Syamsul menambahkan, pembangunan rumah pompa juga difokuskan di wilayah selatan Surabaya, seperti Menanggal, Ahmad Yani, Ketintang, Karah, dan Rungkut Menanggal. Menurutnya, beberapa titik tersebut selama ini menjadi langganan banjir saat hujan deras.

    “Kita fokus di wilayah selatan tahun ini,” ungkapnya.

    Selain infrastruktur, Syamsul memastikan DSDABM Surabaya juga melakukan koordinasi rutin dengan BMKG untuk deteksi dini cuaca ekstrem. Informasi prakiraan hujan menjadi acuan pemkot untuk menyalakan pompa, membuka pintu air, dan menurunkan Satgas lapangan.

    “Biasanya sekitar satu sampai dua jam sebelum hujan turun, kita sudah mendapat peringatan dari BMKG,” tuturnya.

    Syamsul juga mengungkap persoalan klasik yang menjadi tantangan penanganan banjir, yakni sampah yang menyumbat aliran air. Menurutnya, banyak saluran yang tersumbat oleh sampah rumah tangga hingga benda besar seperti helm, sofa, bahkan kasur.

    “Ada banyak macam sampah di sana, terutama di saluran Greges yang menuju Bozem Morokrembangan,” sebutnya.

    Untuk mengantisipasi penyumbatan, Pemkot Surabaya menyiagakan Satgas dan petugas rumah pompa selama 24 jam dengan sistem tiga shift. Mereka bertugas menyaring dan mengangkat sampah dari saluran agar pompa bisa berfungsi maksimal.

    “Kita siagakan Satgas 24 jam,” ujar Syamsul.

    Namun, Syamsul kembali menegaskan, kesadaran masyarakat memegang peran penting dalam menjaga saluran tetap bersih. Tanpa dukungan warga, upaya penanganan banjir dan genangan yang dilakukan Pemkot Surabaya tidak akan berjalan efektif.

    “Dengan penanganan yang maksimal ini, kami juga meminta kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan ke saluran air,” pungkasnya. (adv/rio/but)

  • Peringatan Baru BMKG, Waspada Hujan Lebat-Angin Kencang di Wilayah Ini

    Peringatan Baru BMKG, Waspada Hujan Lebat-Angin Kencang di Wilayah Ini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Wilayah Indonesia masih terus mengalami hujan lebat-sangat lebat dalam tiga hari terakhir. BMKG mencatat beberapa lokasi yang mengalami kejadian hujan lebat-sangat lebat, yakni Majalengka, Cirebon, Tangerang Selatan, Balikpapan, Nabire, Pangkal Pinang, dan Yogyakarta.

    Sepekan ke depan, BMKG mengatakan ada sejumlah faktor utama yang masih memengaruhi dinamika cuaca di Indonesia. Salah satunya sirkulasi siklonik di Samudera Hindia barat daya Sumatera dan selatan Jawa Timur hingga Bali, serta di perairan tenggara Filipina, yang diprediksi tetap konsisten dalam beberapa hari ke depan, sehingga turut mendukung pertumbuhan awan konvektif di wilayah-wilayah tersebut.

    Kemudian, aktivitas Madden-Julian Oscillation (MJO) dan gelombang atmosfer seperti Rossby Equatorial serta Kelvin yang saat ini aktif di sebagian besar Sumatera, Jawa, Bali, NTB, NTT, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku, juga memberikan kontribusi terhadap peningkatan dinamika cuaca di Indonesia.

    Kondisi ini diperkuat oleh adanya dorongan udara kering dari Belahan Bumi Utara dan Belahan Bumi Selatan, serta kelembapan udara yang tinggi dan kondisi atmosfer yang relatif labil, cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di sebagian wilayah Indonesia.

    “Dengan mempertimbangkan berbagai kondisi tersebut, masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat memicu bencana hidrometeorologi seperti genangan, banjir, dan longsor, yang berisiko mengganggu aktivitas harian maupun kelancaran transportasi,” tulis BMKG dalam laporan Prospek Cuaca Mingguan Periode 14-20 November 2025, dikutip dari laman resminya, Jumat (14/11/2025).

    Lebih perinci, berikut daftar wilayah di Indonesia yang diprediksi akan mengalami hujan lebat-sangat lebat, disertai dengan angin kencang:

    14-16 November 2025

    Waspada (Hujan sedang): Sumatera Barat, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kep. Bangka Belitung, Lampung, DK Jakarta, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, dan Papua Selatan.

    Siaga (Hujan lebat – sangat lebat): Aceh, Sumatera Utara, Kep. Riau, Bengkulu, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua.

    Angin Kencang : Bengkulu, Riau, Kep. Riau, Banten, DK Jakarta, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, dan NTT

    Periode 17 – 20 November 2025

    Waspada (Hujan sedang): Aceh, Sumatera Utara, Riau, Kep. Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kep. Bangka Belitung, Bengkulu, Banten, DK Jakarta, Jawa Tengah, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, dan Papua Selatan.

    Siaga (Hujan lebat – sangat lebat) : Sumatera Barat, Jawa Barat, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Papua Pegunungan, dan Papua.

    Angin Kencang : Sumatera Barat, Riau, Kep. Riau, Bengkulu, Lampung, Banten, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Sulawesi Utara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua, dan Papua Selatan.

    BMKG mengimbau agar masyarakat menjauhi wilayah terbuka ketika terjadi hujan yang disertai petir. Selain itu juga menjauhi pohon, serta bangunan dan infrastruktur yang sudah rapuh.

    Masyarakat juga diminta siap siaga menghadapi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor, yang dapar terjadi kapan saja. Semoga informasi ini membantu!

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Cuaca Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik 14 November 2025, Hujan?

    Cuaca Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik 14 November 2025, Hujan?

    Surabaya (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda kembali merilis prakiraan cuaca untuk wilayah Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik, Jumat 14 November 2025.

    “Beberapa wilayah di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik diprakirakan hujan ringan hari ini. Untuk suhu, yakni antara 24°C hingga 31°C. Sedangkan kelembabannya antara 61%-96%,” ujar Prakiraan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, Kamis (13/11/2025).

    Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini

    BMKG Juanda menyebut wilayah di Surabaya diprediksi hujan ringan, terlebih sekitar pukul 13.00—15.00 WIB. Termasuk di antaranya hujan mengguyur Kecamatan Gayungan, Genteng, Gubeng, Lakarsantri, Pabean Cantian, dan Sawahan.

    Suhu udara: 24°C – 31°C
    Kelembapan: 67% – 96%
    Kecepatan angin: 9,2 Km/jam dari arah Barat Daya.

    Prakiraan Cuaca Sidoarjo Hari Ini

    Hari ini cuaca di Sidoarjo cenderung berawan. Hanya beberapa wilayah yang diprediksi turun hujan sekitar pukul 13.00—15.00 WIB, termasuk di antaranya Kecamatan Candi, Jabon, Krembung, Porong, Tanggulangin, dan Waru.

    Suhu udara: 24°C – 30°C
    Kelembapan: 61%-96%
    Kecepatan angin: 6,8 km/jam dari arah Barat Daya.

    Prakiraan Cuaca Gresik Hari Ini

    Hampir sama seperti Sidoarjo, menurut data dari BMKG Juanda, cuaca di Gresik cenderung berawan. Namun, beberapa wilayah diprediksi hujan ringan sekitar pukul pukul 10.00—13.00 WIB, di antaranya seperti Kecamatan Bungah, Dukun, Panceng, Sidayu, dan Ujungpangkah.

    Suhu udara: 25°C – 30°C
    Kelembapan: 64%-90%
    Kecepatan angin: 19,3 km/jam dari arah Barat Daya.

    Masyarakat disarankan untuk membawa payung atau jas hujan sebagai langkah antisipatif. Mengingat cuaca di wilayah tropis seperti Jawa Timur dapat berubah dalam waktu singkat, penting bagi warga untuk selalu memantau pembaruan informasi cuaca melalui aplikasi resmi BMKG atau layanan cuaca daring lainnya.

    Dengan memahami prakiraan cuaca secara detail, masyarakat di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik dapat menjalani aktivitas hari inidengan lebih aman dan nyaman, termasuk saat memulai aktivitas tempat. (fyi)

  • Jumat, seluruh wilayah Jakarta diguyur hujan siang hingga malam

    Jumat, seluruh wilayah Jakarta diguyur hujan siang hingga malam

    Jakarta (ANTARA) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan pada Jumat siang sampai malam hari, seluruh wilayah Jakarta diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga sedang.

    Dikutip dari akun Instagram resmi BMKG, Jumat, dari enam wilayah DKI Jakarta, tiga wilayah di antaranya berawan tebal, yaitu Jakarta Barat, Jakarta Pusat, dan Jakarta Selatan. Sementara Jakarta Utara, Jakarta Timur, dan Kabupaten Kepulauan Seribu diguyur hujan.

    Kemudian pada siang hari, seluruh wilayah Jakarta akan diguyur hujan dengan intensitas ringan.

    Hujan tersebut diperkirakan berlanjut hingga sore hari. Sementara empat wilayah DKI, yakni Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, dan Jakarta Barat, diguyur hujan dengan intensitas sedang.

    Pada malam hari, hujan berintensitas ringan terjadi di seluruh wilayah Jakarta. Hujan dengan intensitas ringan itu menurunkan air kurang dari 2,5 mm per jam.

    Pada Jumat, suhu udara di Jakarta diperkirakan 23 derajat Celcius pada pagi hari, 29 derajat Celcius siang hari, 27 derajat Celsius sore hari, dan 24 derajat Celcius malam hari.

    Pada hari yang sama, kecepatan angin di Jakarta berkisar antara 10-11 kilometer per jam, kecuali Kabupaten Kepulauan Seribu yang mencapai 27 km per jam.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Waspada Cuaca Ekstrem! Madiun dan Pacitan Berpotensi Hujan Petir Jumat, 14 November 2025

    Waspada Cuaca Ekstrem! Madiun dan Pacitan Berpotensi Hujan Petir Jumat, 14 November 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda melalui prakirawan Oky Sukma Hakim, S.Tr., memprediksi cuaca di wilayah Madiun dan Pacitan pada Jumat, 14 November 2025, akan didominasi hujan ringan hingga hujan petir di beberapa waktu. Warga diimbau tetap waspada terhadap potensi perubahan cuaca terutama pada siang hingga sore hari.

    Menurut Oky, perubahan kondisi atmosfer masih cukup dinamis dan dapat memicu hujan di beberapa wilayah Jawa Timur bagian barat.

    “Kondisi awan konvektif cukup aktif di sekitar wilayah Madiun dan Pacitan, sehingga peluang hujan ringan hingga petir tetap ada pada siang dan sore hari,” jelasnya.

    Di Kota Madiun, pagi hari sekitar pukul 06.00 WIB diperkirakan akan berawan. Memasuki pukul 10.00 WIB, langit mulai diguyur hujan ringan dan berlanjut menjadi hujan petir pada pukul 13.00 WIB.

    Menjelang sore hingga malam, sekitar pukul 16.00 WIB hingga 22.00 WIB, cuaca kembali berawan. Suhu udara di wilayah ini berkisar antara 23 hingga 29 derajat Celcius, dengan kelembapan 71–95 persen dan angin bertiup dari arah Barat Daya sekitar 10,8 km/jam.

    Sementara itu, Kabupaten Madiun juga akan mengalami kondisi serupa. Pagi hari pukul 06.00 WIB diprediksi berawan, kemudian berubah menjadi hujan sedang pada pukul 10.00 WIB. Intensitas hujan akan menurun menjadi hujan ringan sekitar pukul 13.00 WIB.

    Langit akan kembali berawan sejak pukul 16.00 WIB dan bertahan hingga malam. Suhu udara di kawasan ini diperkirakan antara 23–29 derajat Celcius, dengan kelembapan 69–96 persen dan angin bertiup dari arah Barat sekitar 9,7 km/jam.

    Oky juga menambahkan, masyarakat di wilayah Madiun sebaiknya menyiapkan perlengkapan seperti jas hujan atau payung.

    “Meski hujan tidak berlangsung lama, potensi petir tetap perlu diwaspadai, terutama bagi warga yang beraktivitas di area terbuka,” ujarnya.

    Berbeda sedikit, wilayah Pacitan pada pagi hari juga akan berawan sekitar pukul 06.00 WIB. Hujan ringan diperkirakan turun sejak pukul 10.00 hingga 13.00 WIB. Pada pukul 16.00 WIB, cuaca kembali berawan dan berubah menjadi udara kabur pada pukul 18.00 WIB. Menjelang malam, langit Pacitan kembali berawan hingga pukul 22.00 WIB.

    Suhu udara di Pacitan diprediksi berada di kisaran 21–25 derajat Celcius, dengan kelembapan tinggi mencapai 85–99 persen dan angin berhembus dari arah Barat Daya dengan kecepatan 12,6 km/jam.

    Ia juga mengingatkan warga pesisir agar lebih berhati-hati terhadap kondisi gelombang laut dan perubahan tekanan udara.

    “Pacitan memiliki topografi yang berhadapan langsung dengan Samudra Hindia, jadi angin dari arah barat daya bisa membawa kelembapan tinggi yang berpotensi menimbulkan hujan mendadak,” tambahnya.

    Dengan kondisi cuaca yang cenderung dinamis ini, masyarakat di wilayah Madiun dan Pacitan diimbau untuk tetap memperhatikan prakiraan cuaca harian dari BMKG agar dapat beraktivitas dengan aman dan nyaman.

    “Kami berharap masyarakat tetap waspada namun tidak panik. Update prakiraan bisa dipantau melalui kanal resmi BMKG,” tutup Oky.[mnd/aje]

  • Sekdaprov Jatim Ajak Perkuat Sinergi dan Optimalkan Tata Kelola Anggaran Hadapi Bencana

    Sekdaprov Jatim Ajak Perkuat Sinergi dan Optimalkan Tata Kelola Anggaran Hadapi Bencana

    Surabaya (beritajatim.com) – Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Adhy Karyono, mengajak seluruh jajaran pemerintah daerah di Jawa Timur untuk memperkuat sinergi lintas sektor, membangun budaya antisipatif, serta mengoptimalkan tata kelola anggaran kebencanaan secara efektif dan efisien dalam menghadapi potensi bencana tahun 2026.

    Ajakan tersebut disampaikan Sekda Adhy dalam kegiatan Rapat Koordinasi Kedaruratan dan Logistik bertema “Sinergi Kebijakan dan Strategi Pelaksanaan Kedaruratan Bencana melalui Optimalisasi Anggaran 2026 untuk Penanggulangan Bencana yang Efektif dan Efisien”, yang digelar di Hotel Movenpick Surabaya.

    “Forum ini bukan sekadar ajang diskusi, tetapi momentum untuk menyusun orkestrasi kerja kebencanaan Jawa Timur tahun 2026 yang lebih presisi, kolaboratif, dan berdampak nyata,” ujar Adhy.

    Dalam arahannya, Sekda Adhy menegaskan bahwa Jawa Timur tengah menghadapi puncak musim penghujan yang berpotensi disertai fenomena cuaca ekstrem sebagaimana peringatan BMKG. Kondisi ini meningkatkan risiko bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, angin puting beliung, dan banjir rob di wilayah pesisir.

    “Dampak yang ditimbulkan tidak hanya kerugian material, tetapi juga immaterial. Karena itu, sesuai arahan Ibu Gubernur, kita tidak boleh hanya wait and see. Kita harus selalu dalam kondisi siap siaga, bergerak cepat, terkoordinasi, dan terukur,” tegasnya.

    Adhy menekankan bahwa kesiapsiagaan harus menjadi budaya bersama di seluruh tingkatan pemerintahan. Antisipasi adalah kunci, kesiapsiagaan harus dibiasakan, dan respons cepat merupakan kewajiban bagi semua pihak.

    Dalam kesempatan tersebut, Sekda Adhy memberikan sejumlah instruksi operasional kepada seluruh perangkat daerah dan pemerintah kabupaten/kota agar langkah kesiapsiagaan berjalan konkret dan terukur.

    Pertama, seluruh kabupaten/kota diminta segera mengaktifkan posko kesiapsiagaan 24 jam serta memastikan sistem pelaporan cepat yang terhubung langsung ke posko provinsi. Kedua, Dinas Pekerjaan Umum diminta melakukan inspeksi drainase, normalisasi sungai, dan pengecekan tanggul-tanggul kritis agar tidak terjadi sumbatan yang memperparah banjir.

    Ketiga, Dinas Sosial dan BPBD diinstruksikan memastikan ketersediaan buffer stock logistik dasar di titik-titik strategis, termasuk di gudang logistik regional. Selain itu, para Sekda Kabupaten/Kota juga diminta memimpin langsung koordinasi kesiapsiagaan di wilayah masing-masing.

    “Pastikan aparatur di semua tingkatan mulai dari desa, kecamatan, hingga kabupaten/kota memahami rencana kontinjensi, memetakan jalur evakuasi, dan menyiapkan titik pengungsian yang layak sesuai protokol kesehatan,” tegasnya.

    Sekda Adhy juga menyoroti pentingnya memastikan sistem peringatan dini (Early Warning System) berfungsi optimal serta dipahami oleh masyarakat. “Masyarakat harus tahu langkah apa yang harus diambil saat alarm berbunyi. Libatkan relawan seperti TAGANA dan DESTANA untuk terus melakukan sosialisasi,” ujarnya.

    Lebih lanjut, Adhy menekankan pentingnya memperkuat sinergi pentahelix antara pemerintah, akademisi, dunia usaha, media, dan masyarakat sebagai pendekatan strategis dalam mitigasi dan respons kebencanaan.

    Ia menyebut, berkat kolaborasi tersebut, Indeks Risiko Bencana (IRB) Jawa Timur terus menurun hingga mencapai 95,75 pada tahun 2024 dan masuk kategori sedang. Meski demikian, sebagai provinsi dengan risiko bencana tinggi, Jawa Timur tetap harus unggul dalam perencanaan, cepat merespons, dan tepat dalam mengelola anggaran.

    “Kita harus mampu mengorkestrasi anggaran, sumber daya, dan kebijakan dalam sistem kerja yang solid dan terpadu. Terlebih tahun depan kita menghadapi tantangan berkurangnya dana transfer dari pusat, tentu ini berpengaruh pada alokasi anggaran penanggulangan bencana,” jelasnya.

    Untuk itu, Adhy mendorong penerapan collaborative governance dengan memperkuat perencanaan lintas sektor melalui joint budgeting, berbagi data secara real time, serta memanfaatkan sumber daya bersama melalui resource pooling.

    “Ini bukan tentang siapa yang paling berwenang, tetapi siapa yang paling cepat memberi solusi dan berpacu dengan waktu untuk menyelamatkan jiwa,” tegas Adhy.

    Ia pun mengajak seluruh pihak memperkuat koordinasi dan menumbuhkan semangat kebersamaan menghadapi potensi bencana.

    “Mari rapatkan barisan, hilangkan ego sektoral, dan buktikan bahwa Jawa Timur tangguh, sigap, dan resilien menghadapi bencana,” pungkasnya. (tok)

  • Prakiraan Cuaca Hari Ini: Malang Raya Waspada Hujan Petir di Siang dan Sore Hari

    Prakiraan Cuaca Hari Ini: Malang Raya Waspada Hujan Petir di Siang dan Sore Hari

    Malang (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda merilis prakiraan cuaca Malang Raya yang meliputi Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu pada Kamis, 13 November 2025.

    Sebagian besar wilayah berpotensi mengalami hujan petir pada siang hingga sore hari.

    BMKG Juanda melaporkan bahwa Kota Malang (meliputi Blimbing, Kedungkandang, Klojen, Lowokwaru, dan Sukun) mengawali hari dengan cuaca berawan.

    “Memasuki pukul 10.00 WIB, hujan ringan diprediksi turun merata di semua kecamatan,” dikutip dari laman resmi BMKG Juanda.

    Cuaca di Kota Malang diperkirakan kembali berawan pada pukul 13.00 WIB, namun hujan ringan diprediksi akan kembali mengguyur secara merata pada sore hari (16.00 WIB). Malam hari, cuaca bervariasi antara berawan dan hujan ringan, sebelum akhirnya berawan penuh menjelang dini hari.

    Sementara itu, wilayah Kabupaten Malang pada Kamis (13/11/2025) pagi hari umumnya berawan. Hujan ringan diprediksi mulai turun di sebagian besar wilayah pada pukul 10.00 WIB.

    Potensi hujan dengan intensitas lebih kuat perlu diwaspadai mulai siang hari. “Hujan petir diperkirakan terjadi meluas antara pukul 13.00 hingga 16.00 WIB di sebagian besar wilayah,” dikutip dari data BMKG Juanda.

    Beberapa wilayah yang berpotensi hujan petir tersebut di antaranya Jabung, Kasembon, Ngantang, Pagelaran, Pakisaji, Poncokusumo, Pujon, Singosari, Sumbermanjing Wetan, Tumpang, Wagir, dan Wonosari. Pada malam hari, hujan petir masih berpotensi terjadi di beberapa titik, sementara wilayah lain berangsur berawan.

    Untuk Kota Batu, cuaca pada Kamis pagi diperkirakan berawan, diikuti hujan ringan mulai pukul 10.00 WIB. Potensi hujan petir diprediksi terjadi di Kecamatan Batu dan Bumiaji pada siang hari (13.00 WIB).

    Waspada, hujan petir diprediksi meluas di ketiga kecamatan (Batu, Bumiaji, dan Junrejo) pada sore hari (16.00 WIB) dan masih berlanjut di Batu serta Bumiaji pada malam hari (19.00 WIB). Hujan diperkirakan mereda menjadi intensitas ringan pada pukul 22.00 WIB. (dan/ted)

  • Banjir Luapan Anak Sungai Sadar Rendam 20 Rumah di Mojoanyar Mojokerto

    Banjir Luapan Anak Sungai Sadar Rendam 20 Rumah di Mojoanyar Mojokerto

    Mojokerto (beritajatim.com) – Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang mengguyur wilayah Kabupaten Mojokerto pada, Rabu (12/11/2025) sore menyebabkan luapan air dari Anak Sungai Sadar. Akibatnya, air sempat menggenangi 20 rumah warga dan jalan desa di Dusun Tambakrejo, Desa Gayaman, Kecamatan Mojoanyar.

    Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, banjir terjadi sekitar pukul 18.00 WIB setelah hujan deras melanda wilayah Kabupaten Mojokerto sejak pukul 15.30 WIB. Akibatnya, debit air di sejumlah sungai di wilayah tersebut meningkat dan meluap ke permukiman warga.

    “Genangan air masuk ke rumah warga dengan ketinggian sekitar 10 hingga 20 sentimeter. Ada sekitar 20 rumah yang terdampak di RT 01 RW 03 Dusun Tambakrejo,” ungkap Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Mojokerto, Abdul Khakim, Kamis (13/11/2025).

    Selain rumah warga, akses jalan desa juga sempat tergenang dengan ketinggian air antara 10 hingga 80 sentimeter. BPBD Kabupaten Mojokerto segera turun ke lokasi untuk melakukan assessment, kaji cepat, dan pemantauan perkembangan situasi. Tidak ada laporan korban jiwa maupun kerugian material yang signifikan.

    “Pusdalops juga langsung melaporkan kondisi terkini kepada pimpinan. Hingga Kamis dini hari sekitar pukul 03.00 WIB, air sudah surut total. Selain di Desa Gayaman, genangan air juga dilaporkan terjadi di Desa Perning Kecamatan Jetis dan wilayah Kecamatan Ngoro. Genangan di bawah Jalan Tol Jomo (Jombang – Mojokerto),” katanya.

    Namun genangan cepat surut seiring hujan berhenti. Sementara di Kecamatan Ngoro, air hujan dari dataran tinggi menyebabkan debit Sungai Sumberwaru meluap dan menggenangi jalan provinsi penghubung Mojokerto–Pasuruan serta area persawahan. Namun, banjir tersebut bersifat sementara dan surut setelah hujan reda.

    “Di Ngoro dan Jetis hanya genangan, langsung surut setelah hujan berhenti. Untuk di Desa Tempuran, Kecamatan Sooko, alhamdulilah sudah tidak banjir. Sebelumnya wilayah ini langganan banjir tiap tahun seperti di Desa Gayaman termasuk wilayah langganan banjir karena kondisi geografisnya yang rendah dan dekat dengan aliran sungai,” jelasnya.

    Khakim menambahkan, sesuai prediksi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda, cuaca ekstrem diperkirakan masih akan berlangsung hingga tujuh hari ke depan. Cuaca ekstrem disertai hujan lebat, petir, dan angin kencang masih berpotensi terjadi di wilayah Kabupaten Mojokerto.

    “Rata-rata terjadi sore hari. Kami imbau warga tetap waspada, terutama di wilayah rawan banjir seperti Gayaman,” pungkasnya. [tin/aje]

  • Cuaca Kamis, 13 November 2025: Madiun Berawan Sepanjang Hari, Pacitan Tetap Stabil

    Cuaca Kamis, 13 November 2025: Madiun Berawan Sepanjang Hari, Pacitan Tetap Stabil

    Surabaya (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda telah merilis prakiraan cuaca untuk wilayah Madiun dan sekitarnya pada Kamis, 13 November 2025. Menurut prakirawan Oky Sukma Hakim, S.Tr., cuaca di kawasan Madiun dan Pacitan umumnya akan didominasi langit berawan dengan potensi hujan ringan di siang hari untuk beberapa wilayah.

    “Untuk wilayah Madiun dan Pacitan, secara umum cuaca masih relatif stabil. Hanya Kabupaten Madiun yang berpotensi mengalami hujan ringan pada siang hari,” ujar Oky Sukma Hakim dalam keterangannya.

    Di Kota Madiun, kondisi cuaca diperkirakan stabil sejak pagi hingga malam. Langit akan berawan mulai pukul 06.00 WIB hingga sekitar pukul 19.00 WIB. Kemudian, pada malam hari pukul 22.00 WIB, cuaca berubah menjadi cerah berawan.

    Suhu udara di Kota Madiun berada di kisaran 24 hingga 30 derajat Celcius, dengan kelembapan udara mencapai 65–88 persen. Sementara itu, angin bertiup dari arah Selatan dengan kecepatan sekitar 17 km/jam.

    Menurut Oky, kondisi ini menunjukkan bahwa Kota Madiun masih berada dalam fase cuaca transisi menjelang musim hujan.

    Berbeda dengan Kota Madiun, Kabupaten Madiun berpotensi mengalami hujan ringan pada siang hari. Berdasarkan data BMKG, wilayah ini akan berawan pada pagi hingga pukul 10.00 WIB. Lalu, sekitar pukul 13.00 WIB, hujan ringan diperkirakan mengguyur sebagian wilayah kabupaten.

    Setelah itu, langit kembali berawan mulai sore hingga malam hari, dan baru cerah berawan pada pukul 22.00 WIB. Suhu udara di Kabupaten Madiun berada di rentang 23–30 derajat Celcius, dengan kelembapan 64–89 persen, serta angin dari arah Selatan berkecepatan 18,2 km/jam.

    “Warga yang beraktivitas di luar ruangan pada siang hingga sore hari di Kabupaten Madiun sebaiknya membawa perlengkapan seperti jas hujan atau payung untuk berjaga-jaga,” imbau Oky.

    Sementara itu, cuaca di Pacitan diperkirakan jauh lebih stabil. BMKG memprediksi langit berawan dari pagi hingga malam hari pukul 22.00 WIB tanpa adanya potensi hujan. Suhu udara di wilayah pesisir selatan Jawa Timur ini berada di kisaran 21–28 derajat Celcius, dengan kelembapan cukup tinggi antara 73–99 persen. Angin bertiup dari arah Barat Daya dengan kecepatan sekitar 17,4 km/jam.

    “Pacitan masih cenderung aman dari potensi hujan dalam beberapa hari ke depan. Namun, masyarakat pesisir tetap diimbau berhati-hati terhadap angin laut yang bisa bertiup cukup kencang pada sore hari,” kata Oky menegaskan.

    BMKG mengimbau seluruh masyarakat di wilayah Madiun dan Pacitan agar tetap memperhatikan prakiraan cuaca harian sebelum beraktivitas.

    “Perubahan cuaca bisa terjadi dengan cepat, jadi sebaiknya tetap pantau informasi resmi BMKG agar kegiatan harian berjalan lancar,” tutupnya. [mnd/aje]