Kementrian Lembaga: BMKG

  • Daftar Wilayah Diprediksi Hujan Malam Tahun Baru, Jakarta Termasuk?

    Daftar Wilayah Diprediksi Hujan Malam Tahun Baru, Jakarta Termasuk?

    Jakarta, CNN Indonesia

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi kota-kota besar di Indonesia cenderung berawan pada malam pergantian tahun, Selasa (31/12). Simak prediksinya.

    BMKG memastikan cuaca ekstrem tidak akan terjadi di Indonesia saat malam pergantian tahun 2024 ke 2025.

    “BMKG memastikan bahwa cuaca pada malam pergantian tahun Insya Allah akan lebih kondusif. Insya Allah kalau tidak mendadak terjadi fenomena yang diluar prediksi, insya Allah pergantian tahun akan aman dari cuaca ekstrem,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers virtual, Minggu (29/12) malam.

    Ia menjelaskan pada awal Desember, fenomena cold surge atau seruakan dingin dari dataran tinggi Siberia terjadi di Indonesia. Seruakan dingin adalah penyebab banjir besar terjadi di Jakarta dan sekitarnya saat pergantian tahun 2019 ke 2020.

    Namun, berdasarkan hasil pemantauan terkini, fenomena seruakan dingin terhambat dengan munculnya bibit-bibit siklon di perairan Laut China Selatan.

    “Bahkan juga terjadi badai tropis Pabuk di perairan tersebut. Fenomena munculnya bibit-bibit siklon, serta low pressure area di Laut China Selatan,” kata Dwikorita.

    “Inilah yang menghalangi aliran massa udara, aliran massa udara masuk ke wilayah Indonesia bagian barat, termasuk monsoon Asia dan seruakan dingin, sehingga terjadi pelemahan seruakan dingin dan monsoon Asia,” kata dia melanjutkan.

    Selain faktor itu, ia menjelaskan cuaca ekstrem diprediksi tidak terjadi saat pergantian tahun karena bergesernya fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO) dari wilayah Indonesia.

    BMKG, dalam laporan Ikhtisar Cuaca Harian yang berlaku untuk tanggal 29-31 Desember 2024, mengungkap bahwa fenomena MJO per 28 Desember terpantau berada di fase 7 (Western Pacific) yang kurang berkontribusi terhadap proses pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia.

    Selain itu, gangguan fenomena MJO secara spasial tidak terpantau aktif di wilayah Indonesia.

    [Gambas:Instagram]

    Meski cuaca ekstrem diprediksi tidak terjadi saat pergantian tahun, Dwikorita tetap meminta masyarakat untuk waspada dan selalu mengikuti informasi dari BMKG terutama saat berada di luar rumah.

    “Cuaca saat ini semakin kompleks dan semakin tidak pasti. Terutama sebagai salah satu dampak dari perubahan iklim, tidak hanya di Indonesia, di berbagai belahan dunia juga mengalami kompleksitas dan ketidakpastian,” katanya.

    Berikut prediksi cuaca malam pergantian tahun di sejumlah kota besar Indonesia:

    – Banda Aceh hujan dengan intensitas ringan
    – Medan hujan dengan intensitas ringan
    – Pekanbaru cerah berawan
    – Padang berawan
    – Tanjung Pinang berawan
    – Jambi berawan
    – Bengkulu hujan dengan intensitas sedang
    – Palembang hujan dengan intensitas lebat disertai petir
    – Pangkalpinang berawan
    – Bandar Lampung hujan dengan intensitas ringan
    – Serang berawan
    – Jakarta berawan
    – Bandung berawan
    – Semarang hujan dengan intensitas ringan
    – Yogyakarta hujan dengan intensitas ringan
    – Surabaya hujan dengan intensitas ringan
    – Pontianak berawan
    – Palangkaraya hujan dengan intensitas lebat disertai petir
    – Samarinda berawan
    – Banjarmasin cerah berawan
    – Denpasar hujan dengan intensitas ringan
    – Mataram berawan
    – Kupang hujan dengan intensitas ringan
    – Manado berpotensi hujan petir
    – Gorontalo berawan
    – Palu berawan
    – Mamuju hujan dengan intensitas ringan
    – Makassar berawan
    – Kendari berawan
    – Ternate hujan dengan intensitas ringan
    – Ambon berawan
    – Sorong berawan
    – Jayapura hujan dengan intensitas ringan
    – Manokwari hujan dengan intensitas ringan
    – Nabier hujan dengan intensitas sedang
    – Jayawijaya hujan dengan intensitas ringan
    – Merauke hujan dengan intensitas sedang

    (tim/dmi)

    [Gambas:Video CNN]

  • Lima wilayah DKI akan diguyur hujan pada siang hingga sore hari ini

    Lima wilayah DKI akan diguyur hujan pada siang hingga sore hari ini

    Hujan akan mulai turun serentak di lima wilayah tersebut pada siang hari pukul 13:00 hingga 16:00 WIB dengan suhu rata-rata 27-29 derajat Celcius

    Jakarta (ANTARA) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan lima wilayah DKI Jakarta akan diguyur hujan dari siang hingga sore hari pada Selasa.

    BMKG melalui laman media sosial resminya, Selasa, memprakirakan Jakarta Barat, Jakarta Pusat dan Jakarta Utara akan diguyur hujan pada pukul 07:00 WIB dengan suhu 25 derajat Celcius. Hujan akan reda namun berawan tebal pada 10:00 WIB dengan suhu 28 derajat Celcius.

    Sementara Jakarta Selatan dan Jakarta Timur akan diselimuti awan tebal pada 07:00 hingga 10:00 WIB dengan suhu rata-rata 25-28 derajat Celcius.

    Hujan akan mulai turun serentak di lima wilayah tersebut pada siang hari pukul 13:00 hingga 16:00 WIB dengan suhu rata-rata 27-29 derajat Celcius.

    Sementara itu di Kepuluan Seribu, hujan akan turun pada pagi hari pukul 07:00 WIB dengan suhu 27 derajat Celcius, dan akan diselimuti awan tebal sepanjang hari mulai 10:00 hingga 22:00 WIB dengan suhu rata-rata 27-28 derajat Celcius.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Indra Gultom
    Copyright © ANTARA 2024

  • BMKG, BRIN dan Muhammadiyah Ungkap Tanggal Lebaran 2024

    BMKG, BRIN dan Muhammadiyah Ungkap Tanggal Lebaran 2024

    Seperti Lebaran-lebaran sebelumnya, pemerintah, PBNU serta Muhammadiyah memiliki cara dan kriterianya masing-masing dalam menentukan tanggal hari raya Lebaran. Namun, sepertinya untuk Lebaran 2024 akan diperkirakan jatuh di hari yang sama menurut perhitungan mereka.

  • Operasi Modifikasi Cuaca Pemprov Jakarta hingga 31 Desember

    Operasi Modifikasi Cuaca Pemprov Jakarta hingga 31 Desember

    Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) tahap ketiga sebagai upaya mitigasi bencana hidrometeorologi.. Foto: BPBD Pemrov Jakarta

    Operasi Modifikasi Cuaca Pemprov Jakarta hingga 31 Desember
    Dalam Negeri   
    Editor: Nandang Karyadi   
    Senin, 30 Desember 2024 – 20:29 WIB

    Elshinta.com – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) tahap ketiga sebagai upaya mitigasi bencana hidrometeorologi. Kegiatan yang  berlangsung dari tanggal 24 hingga 31 Desember 2024, bertujuan mengamankan Jakarta dari potensi bencana, terutama menjelang perayaan malam tahun baru.

    Kepala BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji, menyatakan OMC bertujuan meminimalkan risiko banjir akibat hujan lebat yang sering terjadi pada akhir tahun. “Operasi ini merupakan langkah strategis demi memastikan keselamatan masyarakat dan kelancaran aktivitas selama liburan,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Elshinta, Senin (30/12/2024).

    Pada hari keenam pelaksanaan OMC, telah dilakukan dua kali penerbangan menggunakan pesawat Britten Norman yang dioperasikan oleh Pilot Captain Dio dari PT. SAI. Setiap penerbangan membawa 800 kg natrium klorida (NaCl) yang disemai pada ketinggian antara 8.000 hingga 10.000 kaki. Proses ini bertujuan mengurangi intensitas hujan di wilayah Jakarta dan sekitarnya.

    Sebelumnya, dua tahap OMC yang telah dilaksanakan juga menunjukkan hasil positif, dengan pengurangan intensitas hujan mencapai 20%. Melalui operasi modifikasi cuaca ini, diharapkan distribusi hujan dapat lebih meratap dan tidak terkonsentrasi di area rawan bencana.

    Pj Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi, menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam menghadapi cuaca ekstrem.

    “Kami akan terus berkoordinasi dengan BMKG untuk memantau kondisi cuaca dan melakukan penyesuaian dalam penanganan bencana,” tambahnya.Dengan adanya OMC ini, Pemprov Jakarta berharap dapat memberikan rasa aman kepada masyarakat dalam menjalani aktivitas mereka selama perayaan akhir tahun dan mengurangi potensi dampak negatif dari cuaca ekstrem,” katanya.

     

    Penulis: Vivi Trisnavia/Ter

     

    Sumber : Radio Elshinta

  • Peringatan Dini BMKG, Gelombang Tinggi Sampai Bali?

    Peringatan Dini BMKG, Gelombang Tinggi Sampai Bali?

    Jakarta: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat mewaspadai potensi terjadinya gelombang tinggi di sejumlah pesisir. Gelombang tinggi berpeluang terjadi di Laut Natuna Utara dan Samudra Hindia Selatan Jawa Timur – Bali. 

    Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, gelombang tinggi berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 30 Desember 2024 hingga 2 Januari 2025.

    Gelombang tinggi kisaran 2,5 meter – 4 meter berpeluang terjadi di Laut Natuna Utara dan Samudra Hindia Selatan Jawa Timur – Bali. Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.

    “Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada,” kata Dwikorita melalui keterangan tertulis, Senin, 30 Desember 2024.

    Dwikorita memaparkan bibit siklon 98S (94.5°BT dan 15.9°LS) di Samudra Hindia barat daya Bengkulu memicu peningkatan kecepatan angin dan tinggi gelombang. Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari Barat Laut – Timur Laut dengan kecepatan angin berkisar 8 – 25 knot.

    “Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari Barat – Barat Laut dengan kecepatan angin berkisar 8 – 27 knot,” ujar Dwikorita.

    Kecepatan angin tertinggi terpantau di Samudra Hindia barat. Wilayah ini meliputi Bengkulu – Lampung, Samudra Hindia selatan Jawa – NTB, Laut Jawa, Laut Natuna Utara, dan Samudera Pasifik utara Papua.

    Kondisi tersebut menyebabkan peningkatan gelombang setinggi 1,25 – 2,5 meter. Gelombang berpeluang terjadi di Selat Malaka bagian utara, Laut Natuna, Samudra Hindia Barat Aceh – Lampung, Samudra Hindia Selatan Banten – Jawa Tengah, Samudra Hindia Selatan NTB – NTT, Selat Karimata, Selat Sunda bagian selatan, Laut Jawa, Laut Sawu, Selat Makassar bagian selatan, Laut Sulawesi bagian timur, Laut Maluku, Laut Arafuru, dan Samudra Pasifik Utara Maluku – Papua.

    “Selalu waspada, terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti perahu nelayan, kapal tongkang, kapal ferry, dan kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar,” ujar Dwikorita.

    Jakarta: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat mewaspadai potensi terjadinya gelombang tinggi di sejumlah pesisir. Gelombang tinggi berpeluang terjadi di Laut Natuna Utara dan Samudra Hindia Selatan Jawa Timur – Bali. 
     
    Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, gelombang tinggi berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 30 Desember 2024 hingga 2 Januari 2025.
     
    Gelombang tinggi kisaran 2,5 meter – 4 meter berpeluang terjadi di Laut Natuna Utara dan Samudra Hindia Selatan Jawa Timur – Bali. Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.
    “Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada,” kata Dwikorita melalui keterangan tertulis, Senin, 30 Desember 2024.
     
    Dwikorita memaparkan bibit siklon 98S (94.5°BT dan 15.9°LS) di Samudra Hindia barat daya Bengkulu memicu peningkatan kecepatan angin dan tinggi gelombang. Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari Barat Laut – Timur Laut dengan kecepatan angin berkisar 8 – 25 knot.
     
    “Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari Barat – Barat Laut dengan kecepatan angin berkisar 8 – 27 knot,” ujar Dwikorita.
     
    Kecepatan angin tertinggi terpantau di Samudra Hindia barat. Wilayah ini meliputi Bengkulu – Lampung, Samudra Hindia selatan Jawa – NTB, Laut Jawa, Laut Natuna Utara, dan Samudera Pasifik utara Papua.
     
    Kondisi tersebut menyebabkan peningkatan gelombang setinggi 1,25 – 2,5 meter. Gelombang berpeluang terjadi di Selat Malaka bagian utara, Laut Natuna, Samudra Hindia Barat Aceh – Lampung, Samudra Hindia Selatan Banten – Jawa Tengah, Samudra Hindia Selatan NTB – NTT, Selat Karimata, Selat Sunda bagian selatan, Laut Jawa, Laut Sawu, Selat Makassar bagian selatan, Laut Sulawesi bagian timur, Laut Maluku, Laut Arafuru, dan Samudra Pasifik Utara Maluku – Papua.
     
    “Selalu waspada, terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti perahu nelayan, kapal tongkang, kapal ferry, dan kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar,” ujar Dwikorita.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (FZN)

  • Cuaca Ekstrem Berpotensi Landa Jatim saat Malam Pergantian Tahun

    Cuaca Ekstrem Berpotensi Landa Jatim saat Malam Pergantian Tahun

    Surabaya, CNN Indonesia

    Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Maritim Tanjung Perak Surabaya, mengimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi pada malam pergantian tahun, Selasa (31/12).

    Koordinator Prakirawan BMKG Maritim Tanjung Perak Surabaya Ady Hermanto menyebut cuaca ekstrem dan pasang air laut berpotensi terjadi di Kota Surabaya pada akhir tahun, yakni mulai 28 sampai 31 Desember 2024.

    “Cuaca ekstrem ini ditandai dengan adanya fenomena gelombang Kelvin dan Rossby yang terjadi kawasan Jawa Timur, khususnya Kota Surabaya. Adanya fenomena ini, akan menambah intensitas curah hujan tinggi,” kata Ady, Senin (30/12)

    Tak hanya itu, kata dia, potensi cuaca ekstrem ini juga diiringi fenomena bulan baru yang dapat memicu pasang air laut di wilayah pesisir Kota Surabaya.

    “Memang kebetulan dibarengi dengan adanya potensi ketinggian pasang maksimum pada tanggal 28 Desember 2024 sampai awal Januari 2025, otomatis ada wilayah-wilayah yang menjadi kantong genangan air. Nah, yang perlu diwaspadai adalah ketika masyarakat akan beraktifitas, lebih baik memperhatikan informasi cuaca yang telah disampaikan oleh BMKG agar mengetahui wilayah mana saja yang berpotensi banjir rob,” ucapnya.

    Ady menyebutkan, ada beberapa kawasan yang akan terdampak jika terjadi banjir rob di Surabaya. Di antaranya, yaitu kawasan Krembangan, Gununganyar Tambak dan Sukolilo Baru.

    Selain itu, cuaca ekstrem disertai curah hujan tinggi juga berpotensi menerjang sepanjang pesisir selatan Jawa Timur.

    “Untuk ketinggian gelombangnya sendiri masih kondusif untuk di wilayah Selat Madura, tidak ada yang mencapai 2 meter. Kemudian untuk di wilayah Jawa Timur, yang perlu diwaspadai adalah di perairan utara Madura, Bawean, Masalembo,” sebutnya.

    “Sedangkan di wilayah selatan Jawa Timur hampir semua wilayah perlu diwaspadai, terutama di perairan Jember dan Banyuwangi, dengan ketinggian gelombang mencapai 2-2,5 meter lebih,” lanjut dia.

    Ady juga menerangkan hujan yang berpotensi mengguyur Surabaya beberapa hari ke depan bakal turun dengan intensitas sedang hingga lebat.

    “Antara sekitar 10-20 milimeter per 6 jam. Kemungkinan terjadi saat menjelang pada malam hari,” terangnya.

    Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya Buyung Hidayat mengatakan untuk mengantisipasi potensi uaca ekstrem itu, BPBD telah menyiapkan 24 titik pos pantau dan 7 pos terpadu di wilayah pesisir Kota Pahlawan.

    Titik pantau tersebut disiapkan mulai dari wilayah barat, timur, dan utara, seperti di kawasan Asemrowo, Bulak, Perak, Sukolilo, hingga Gununganyar.

    “Jadi kita siagakan personel di titik pantau tersebut untuk mengantisipasi jika terjadi hal yang tidak inginkan, kita bisa langsung menanggulangi,” kata Buyung.

    Dalam mengantisipasi adanya cuaca ekstrem dan pasang air laut, BPBD Surabaya juga berkoordinasi dengan BMKG dan Call Center (CC) 112. Tujuannya, jika sewaktu-waktu terjadi cuaca ekstrem dan pasang air laut, maka bisa segera dilakukan mitigasi dini.

    Selain itu, Buyung menyampaikan, pihaknya juga menyiagakan 250 personel di titik-titik pos pantau yang telah disediakan. Ratusan personel tersebut disiagakan secara bergantian selama 24 jam nonstop.

    “Mereka bergantian 24 jam nonstop, untuk mengantisipasi pergantian musim, ataupun cuaca ekstrem hidrometeorologi basah di tahun ini,” pungkasnya. (frd)

    (frd/dmi)

    [Gambas:Video CNN]

  • KAI Daop 8 permudah masyarakat gunakan kereta selama Natal-tahun baru

    KAI Daop 8 permudah masyarakat gunakan kereta selama Natal-tahun baru

    Pemesanan dan boarding tiket mudah, juga ada face recognition yang bisa mempercepat kami masuk ke area dalam stasiun

    Surabaya, Jatim (ANTARA) – PT KAI Daerah Operasi (Daop) 8 Surabaya terus mempermudah dan meningkatkan pelayanan bagi masyarakat menggunakan kereta api sebagai transportasi pilihan pada libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

    Manajer Humas KAI Daop 8 Surabaya Luqman Arif memastikan kesiapan perusahaan menghadapi masa angkutan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 yang berlangsung mulai 19 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025.

    “Kami telah melakukan berbagai persiapan jauh-jauh hari untuk mendukung kelancaran masa libur ini. Salah satunya adalah pembelian tiket yang dapat dilakukan hingga H-45 secara daring, sehingga masyarakat dapat membeli tiket kapan saja dan di mana saja,” kata Luqman saat ditemui ANTARA di Stasiun Gubeng Surabaya, Jatim, Senin.

    Ia menjelaskan pemeriksaan seluruh jalur kereta api di wilayah Daop 8 Surabaya juga telah rampung dilakukan sebelum masa angkutan Natal-tahun baru.

    “Alhamdulillah, semua jalur siap, mulai dari Stasiun Tobo di Kabupaten Bojonegoro hingga Stasiun Wlingi di Kabupaten Blitar,” ucapnya.

    Selain itu, lanjutnya, antisipasi cuaca ekstrem juga dilakukan dengan menggandeng BMKG untuk memantau prakiraan cuaca terkini.

    “Kami menyiagakan petugas di daerah-daerah pantauan khusus selama 24 jam dan menempatkan alat material siaga di lokasi rawan,” ucapnya.

    Dalam hal keamanan, KAI Daop 8 bekerja sama dengan TNI, Polri dan pengamanan eksternal, termasuk komunitas pecinta kereta api untuk memastikan keamanan di stasiun, dalam kereta, serta sepanjang jalur.

    Selain itu, untuk mengantisipasi lonjakan penumpang, pihaknya juga menambah delapan kereta api jarak jauh tambahan yang dioperasikan dengan tujuan Jakarta, Yogyakarta, dan Banyuwangi.

    “Karakter perjalanan di masa Natal-tahun baru cenderung untuk wisata, sehingga kami memperbanyak kereta tujuan destinasi wisata populer,” kata Luqman.

    Luqman menambahkan dengan adanya upaya tersebut, selama masa libur ini, pihaknya memprediksi peningkatan jumlah penumpang sebesar tiga persen dibandingkan tahun sebelumnya, yang tercatat sebanyak 386.909 pelanggan.

    “Puncak tertinggi terjadi pada 21 Desember dengan lebih dari 24 ribu penumpang. Saat ini, kami memprediksi kenaikan penumpang kembali terjadi mulai 31 Desember hingga 1 Januari,” jelasnya.

    Sementara, berdasarkan data pada Senin ini pukul 09.00 WIB, terdapat 44.669 pelanggan yang diperkirakan turun di stasiun Daop 8 pada periode Senin hingga Rabu (1/1/2025), dan 42.665 pelanggan yang berangkat dari Daop 8 Surabaya.

    “Jumlah ini akan terus bertambah, karena penjualan tiket masih berlangsung,” terangnya.

    Pihaknya juga memprediksi jika hingga 1 Januari, jumlah penumpang yang tiba di wilayah Daop 8 diperkirakan lebih banyak dibandingkan yang berangkat, terutama menuju destinasi wisata seperti Malang, Batu, dan Gunung Bromo.

    “Harapan kami, masa angkutan Natal-tahun baru ini berjalan aman, lancar, dan sukses, memberikan kenyamanan bagi masyarakat yang bepergian,” ucap Luqman.

    Sementara itu, salah seorang penumpang asal Lombok, Syafruddin mengaku terbantu dengan adanya inovasi-inovasi yang dikeluarkan oleh PT KAI di Stasiun Gubeng dan Pasarturi Surabaya.

    “Sempat ke Stasiun Pasarturi terus ke Gubeng, kalau saya lihat sudah bagus semua, fasilitas memadai,” katanya.

    Syafruddin menambahkan selain fasilitas di stasiun, kemudahan membeli tiket jauh-jauh hari juga membantunya untuk mengantar sang buah hati kembali sekolah ke Yogyakarta.

    “Pemesanan dan boarding tiket mudah, juga ada face recognition yang bisa mempercepat kami masuk ke area dalam stasiun,” ucap bapak anak dua itu.

    Dirinya berharap agar ke depan, KAI terus berinovasi dan selalu memerikan kenyamanan bagi pelanggan.

    “Dengan demikian, kami yang ingin berpergian kemana-mana menggunakan kereta api juga tidak kesusahan,” tuturnya.

    Pewarta: Indra Setiawan/Naufal Ammar Imaduddin
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2024

  • Antisipasi banjir, Jakpus gerebek lumpur di kawasan Sawah Besar

    Antisipasi banjir, Jakpus gerebek lumpur di kawasan Sawah Besar

    Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Pusat (Jakpus) melakukan kerja bakti gerebek lumpur di Jalan Gunung Sahari Utara XII, RT 16/ RW 03, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Minggu (29/12/2024). ANTARA/HO-Pemerintah Kota Jakarta Pusat.

    Antisipasi banjir, Jakpus gerebek lumpur di kawasan Sawah Besar
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Senin, 30 Desember 2024 – 09:15 WIB

    Elshinta.com – Pemerintah Kota Jakarta Pusat kembali melakukan kerja bakti gerebek lumpur di Jalan Gunung Sahari Utara XII, RT 16/ RW 03, Sawah Besar, untuk mengantisipasi banjir di musim hujan ini.

    Pelaksanaan kerja bakti ini merupakan kegiatan rutin yang terus dilakukan jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Pusat.

    “Kemarin kita sudah kembali menggelar gryebek lumpur di RW 03, Kelurahan Gunung Sahari Utara,” kata Kepala Bagian Pembangunan dan Lingkungan Hidup (Kabag PLH) Setko Jakarta Pusat, Martua Sitorus di Jakarta, Senin.

    Kerja bakti dilakukan oleh 250 personel yang terdiri dari jajaran Bina Marga, Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU), Sudin Sumber Daya Air (SDA), Suku Dinas (Sudin) Lingkungan Hidup (LH).

    Lalu, Sudin Pertamanan dan Hutan Kota (Tamhut), Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat), Sudin Dinas Perhubungan (Dishub), Satpol PP, Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK) dan perangkat lainnya. 

    Martua mengimbau, kepada seluruh jajaran dan warga untuk selalu mengecek kebersihan saluran dan sampah di lingkungan untuk mengantisipasi banjir di musim hujan ini.

    Hal ini untuk menindaklanjuti prakiraan BMKG bahwa curah hujan dengan intensitas tinggi akan turun pada Desember 2024 sampai Februari 2025.

    “Melihat imbauan dari BMKG yang akan turun hujan sangat ekstrem sehingga kita harus siap sedia terutama dalam membersihkan saluran serta sampah-sampah yang ada di lingkungan,” katanya.

    Selain itu, Martua juga menyoroti pohon tumbang di wilayah Jakarta Pusat (Jakpus) pada beberapa minggu lalu sehingga perlu adanya pemangkasan atau penopingan bagi pohon rawan tumbang.

    “Angin disertai hujan juga sering terjadi mengakibatkan banyak pohon yang tumbang sehingga kita perlu mendeteksi secara dini sekiranya pohon rawan tumbang kita lakukan penopingan,” katanya.

    Hingga saat ini, pihaknya sudah melakukan pengerukan saluran sekitar 360 saluran, normalisasi saluran sebanyak 285 dan perbaikan turap serta tutup saluran sebanyak 357 saluran.

    Sumber : Antara

  • Fenomena Langka Black Moon di Malam Terakhir 2024, Waspada Dampaknya

    Fenomena Langka Black Moon di Malam Terakhir 2024, Waspada Dampaknya

    Jakarta, CNN Indonesia

    Dua malam terakhir di tahun 2024 bakal ditutup dengan fenomena langka Black Moon atau Bulan Hitam yang akan menghiasi langit pada 30 dan 31 Desember.

    Black Moon adalah Bulan baru kedua yang muncul di Bulan Desember. Fenomena ini akan terjadi mulai Senin (30/12) pukul 17.27 ET atau pada Selasa (31/12) pukul 05.27 waktu Indonesia Barat.

    Melansir Space, fenomena Bulan baru terjadi ketika Matahari dan Bulan berada pada garis bujur yang sama. Pengamat tidak dapat melihat bulan selama fase ini dari Bumi karena sisi yang diterangi menghadap menjauh dari kita; hanya selama gerhana Matahari, bulan baru dapat terlihat.

    Cahaya Bulan akan meredup selama fenomena ini. Hal ini membuat objek langit lainnya akan lebih mudah terlihat.

    Ini artinya, meski Bulan hitam itu tidak akan terlihat tapi dampaknya terhadap langit malam sangat signifikan. Kegelapan memungkinkan bintang, planet, dan bahkan galaksi yang jauh dapat terlihat dari Bumi.

    Berhubung kalender lunar hampir sejajar dengan tahun kalender Bumi, biasanya ada satu bulan purnama dan satu bulan baru setiap bulannya. Bulan purnama kedua dalam satu bulan kalender disebut Blue Moon.

    Sementara itu, Black Moon adalah kebalikan dari Blue Moon, yakni bulan baru kedua dalam satu bulan kalender. Black Moon terjadi kira-kira sekali dalam 29 bulan dan merupakan jenis Black Moon yang paling umum menurut Waktu dan Tanggal.

    Menurut definisi kedua, Black Moon mengacu pada bulan purnama ekstra dalam satu musim. Karena musim di Bumi berlangsung selama kurang lebih tiga bulan, maka biasanya terdapat tiga bulan baru.

    Ketika sebuah musim memiliki empat bulan baru, bulan baru ketiga disebut Bulan Hitam. Bulan Hitam musiman ini terjadi setiap 33 bulan sekali menurut Waktu dan Tanggal.

    Dampak Black Moon

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap fenomena langka ini dapat berimbas pada tinggi muka air laut. Oleh karena itu, hingga sepekan ke depan, BMKG mengimbau warga pesisir mewaspadai banjir rob imbas fenomena Black Moon.

    “Adanya fenomena Bulan Baru pada tanggal 31 Desember 2024 berpotensi meningkatkan ketinggian air laut maksimum,” demikian keterangan BMKG dalam unggahannya di Instagram.

    Berdasarkan pantauan data water level dan prediksi pasang surut, banjir rob perotensi terjadi di beberapa wilayah pesisir Indonesia.

    Potensi banjir rob ini berbeda waktu (hari dan jam) di tiap wilayah, yang secara umum berdampak pada aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir seperti aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di pemukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat.

    [Gambas:Instagram]

    (tim/dmi)

    [Gambas:Video CNN]

  • BMKG Sebut Gempa Megathrust RI Hanya Tunggu Waktu, Ini Zona Merahnya

    BMKG Sebut Gempa Megathrust RI Hanya Tunggu Waktu, Ini Zona Merahnya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Gempa megathrust di Indonesia menjadi berita yang banyak dibicarakan sepanjang tahun 2024. Isu ini pertama kali muncul setelah gempa dahsyat berkekuatan 7,1 Skala Richter (SR) terjadi di Pulai Kyushu, Jepang pada 8 Agustus lalu.

    Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono kemudian memberikan peringatan bahwa gempa dari dua zona megathrust, yakni Megathrust Selat Sunda dan Megathrust Mentawai-Siberut, tinggal tunggu waktu.

    Alasannya, dua zona itu sudah lama tak mengalami gempa atau ada seismic gap, yakni lebih dari dua abad. Biasanya, gempa besar punya siklusnya sendiri dalam rentang hingga ratusan tahun.

    Namun BMKG sendiri belum dapat memastikan kapan bencana alam itu akan terjadi. Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyebut pihaknya terus membicarakan isu ini agar masyarakat bersiap menghadapi efek dari megathrust di Indonesia.

    “Sebetulnya isu megathrust itu bukan isu yang baru. Itu isu yg sudah sangat lama. Tapi kenapa BMKG dan beberapa pakar mengingatkan? Tujuannya adalah untuk ‘ayo, tidak hanya ngomong aja, segera mitigasi’ (tindakan mengurangi dampak bencana),” ujar Dwikorita.

    “Jadi tujuannya ke sana; mitigasi dan edukasi, persiapan, kesiapsiagaan,” imbuh dia.

    Dwikorita melanjutkan pihaknya sudah melakukan berbagai langkah antisipasi megathrust. Pertama, menempatkan sensor-sensor sistem peringatan dini tsunami InaTEWS menghadap ke zona-zona megathrust.

    “InaTEWS itu sengaja dipasang untuk menghadap ke arah megathrust. Aslinya tuh di BMKG hadir untuk menghadapi, memitigasi megathrust,” jelasnya.

    Kedua, edukasi masyarakat lokal dan internasional. Salah satu bentuk nyatanya adalah mendampingi pemerintah daerah (pemda) buat menyiapkan berbagai infrastruktur mitigasi, seperti jalur evakuasi, sistem peringatan dini, hingga shelter tsunami.

    Selain itu, bergabung dengan Indian Ocean Tsunami Information Center, yang juga berkantor di kompleks BMKG. Komunitas ini bertujuan buat mengedukasi 25 negara di Samudra Hindia dalam menghadapi gempa dan tsunami.

    “Kami edukasi publik bagaimana menyiapkan masyarakat dan pemda sebelum terjadi gempa dengan kekuatan tinggi yang menyebabkan tsunami,” kata dia.

    Ketiga, mengecek secara berkala sistem peringatan dini yang sudah dihibahkan ke pemda.

    “Sirine [peringatan tsunami] harusnya tanggung jawab pemerintah daerah, hibah dari BNPB, hibah dari BMKG, tapi pemeliharaan dari pemerintah daerah, kan otonomi daerah. Ternyata sirine selalu kita tes tanggal 26 [tiap bulan], kebanyakan bunyi tapi yang macet ada,” bongkarnya.

    Keempat, menyebarluaskan peringatan dini bencana. Menurut Dwi, jika masyarakat harus siap, berarti harus ada penyebarluasan informasi. “Kami dibantu Kominfo,” pungkasnya.

    (dem/dem)