Kementrian Lembaga: BMKG

  • Tinggi Gelombang Laut Banten Capai Empat Meter

    Tinggi Gelombang Laut Banten Capai Empat Meter

    LEBAK – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini tinggi gelombang perairan laut Banten mencapai empat meter sepanjang Rabu.

    BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Kelas 1 Serang dalam laporan yang dikutip di Lebak, Rabu, memprakirakan potensi tinggi gelombang laut Banten sepanjang hari ini berkisar antara 2,5 – 4,0 meter di Selat Sunda barat Pandeglang, perairan selatan Pandeglang, dan perairan selatan Lebak. 

    Tiupan angin dari arah barat daya hingga barat laut dengan kecepatan rata-rata 05 – 35 km/jam.  

    Selain itu juga waspadai potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat, petir dan angin kencang di wilayah Kota Cilegon, Kabupaten Lebak, dan Kabupaten Pandeglang.

    Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Febby Rizky Pratama mengatakan tinggi gelombang perairan laut antara 2,5 meter hingga 4,0 meter harus diwaspadai agar tidak menimbulkan kecelakaan laut.

    Begitu juga nelayan perahu kecil sebaiknya tidak melaut dulu menyusul tinggi gelombang 4,0 meter.

    “Saya kira tinggi gelombang 4,0 meter disertai tiupan angin kencang dari arah barat berpotensi menimbulkan kecelakaan laut,” katanya.

  • BMKG prakirakan sebagian besar ibu kota provinsi hujan ringan Kamis

    BMKG prakirakan sebagian besar ibu kota provinsi hujan ringan Kamis

    Ilustrasi: Sejumlah warga saat tetap beraktivitas di pinggir pantai Batu Layar Kabupaten Lombok Barat Provinsi Nusa Tenggara Barat kendati terjadi cuaca ekstrem. ANTARA/Nirkomala.

    BMKG prakirakan sebagian besar ibu kota provinsi hujan ringan Kamis
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Kamis, 02 Januari 2025 – 06:31 WIB

    Elshinta.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca di sebagian besar wilayah ibu kota provinsi di Indonesia hujan ringan pada Kamis.

    Prakirawan BMKG Bagas Briliano pada kanal Youtube yang diikuti di Jakarta Kamis menyampaikan, dimulai dari Pulau Sumatera, untuk wilayah Banda Aceh dan Pekanbaru umumnya berawan tebal, serta potensi hujan ringan terjadi di wilayah Medan, Padang, dan Tanjung Pinang.

    “Masih di wilayah Sumatera bagian selatan, untuk wilayah Jambi umumnya berawan tebal, dan Lampung berkabut. Sementara itu, hujan ringan berpotensi terjadi di Bengkulu, Palembang, dan Pangkal Pinang,” ujarnya.

    Beralih ke Pulau Jawa, untuk Kota Serang umumnya berawan tebal, sedangkan hujan dengan intensitas ringan berpotensi terjadi di Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta.

    “Waspadai hujan petir di wilayah Semarang dan Surabaya,” ucap Bagas.

    Selanjutnya beralih ke Pulau Bali serta Nusa Tenggara, wilayah Kupang berpotensi ringan, sedangkan wilayah Mataram dan Denpasar diprakirakan hujan dengan intensitas sedang. Kemudian untuk Pulau Kalimantan, untuk Kota Pontianak umumnya berawan tebal, dan potensi hujan dengan intensitas sedang terjadi di wilayah Banjarmasin.

    “Waspadai hujan petir di wilayah Palangka Raya, Tanjung Selor, dan Samarinda,” tuturnya.

    Bergeser ke wilayah Sulawesi, potensi hujan ringan terdapat di wilayah Kota Gorontalo dan Kendari, sedangkan hujan dengan intensitas sedang diprakirakan terjadi di Mamuju dan Makassar.

    “Waspada hujan petir di wilayah Kota Manado dan Palu,” ujar dia.

    Beralih ke wilayah Maluku dan Papua, potensi hujan ringan dapat terjadi di Kota Sorong dan Manokwari, sedangkan hujan sedang diprakirakan dapat terjadi di Ternate.

    “Waspada hujan petir yang dapat terjadi di wilayah Ambon, Nabire, Jayapura, Jayawijaya, dan Merauke,” paparnya.

    BMKG juga meminta masyarakat waspada potensi banjir rob di Pesisir Aceh, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, Jambi, Lampung, kemudian Pesisir Banten, Utara Jakarta, Utara Jawa Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Maluku, dan Maluku Utara.

    Kemudian untuk suhu udara, umumnya berkisar antara 10-33 derajat Celcius dengan kelembapan udara berkisar antara 60-100 persen.

    Sumber : Antara

  • 457 Bencana Terjadi di Magelang Selama 2024, Didominasi Tanah Longsor
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        2 Januari 2025

    457 Bencana Terjadi di Magelang Selama 2024, Didominasi Tanah Longsor Regional 2 Januari 2025

    457 Bencana Terjadi di Magelang Selama 2024, Didominasi Tanah Longsor
    Tim Redaksi
    MAGELANG, KOMPAS.com
    – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten
    Magelang
    , Jawa Tengah, mencatat sebanyak 457 kejadian bencana sepanjang tahun 2024.
    Adapun rincian bencananya, 215
    tanah longsor
    , 138
    cuaca ekstrem
    , 51 kebakaran bangunan, 9 kekeringan, 4 kebakaran hutan dan lahan, 11 banjir, serta 29 kejadian lain.
    Bencana yang dicatat selama 2024 memakan 11 korban luka-luka dan dua korban jiwa.
    Secara keseluruhan, catatan kejadian tahun ini meningkat dibandingkan bencana pada 2023 dengan angka 429 kejadian.
    Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Magelang, M.
    Mansur Wachdani
    , mengatakan hujan dengan intensitas lebat menjadi faktor signifikan yang memicu bencana tahun ini.
    Dua korban jiwa yang dicatat tahun ini masing-masing akibat terkena pohon tumbang dan batu besar, yang disebutnya didahului hujan lebat berikut peristiwa ikutannya, seperti angin kencang.
    “Kasus di Desa Treko itu korban terkena pohon kelapa yang tumbang. Akar pohon juga sudah lapuk,” ungkapnya kepada
    Kompas.com
    di kantornya, Kamis (2/1/2025).
    Wachdani menilai warga masih tidak peduli untuk menebang pohon atau dahan yang rentan patah. Padahal, kondisi itu bisa membahayakan warga itu sendiri, bahkan orang lain.
    Di wilayah Kecamatan Ngluwar, misalnya, seorang warga enggan menebang pohonnya dengan beragam alasan. Pohon itu lantas menimpa bagian rumah tetangganya.
    “Masalahnya di kepedulian. Saya melihat ada di faktor manusia,” ucapnya.
    Dia menambahkan, puncak musim penghujan diperkirakan pada Februari 2025 berdasarkan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
    Dengan adanya musim hujan tersebut, menjadi kewaspadaan seiring dengan bencana hidrometeorologi basah yang kerap mengiringinya.
    “Kami juga sudah menetapkan siaga darurat bencana hingga akhir Maret 2025,” katanya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • BMKG Minta Masyarakat Waspadai Gelombang Tinggi di Selatan Jateng Selama 3 Hari ke Depan

    BMKG Minta Masyarakat Waspadai Gelombang Tinggi di Selatan Jateng Selama 3 Hari ke Depan

    JAKARTA – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau seluruh pengguna jasa kelautan untuk mewaspadai gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di Samudra Hindia selatan Jawa Tengah (Jateng) pada 1-4 Januari 2025.

    “Potensi terjadinya gelombang tinggi ini dipicu peningkatan kecepatan angin akibat adanya bibit siklon 94S di Samudra Hindia selatan Jawa. Dalam hal ini, pola gerak angin yang cenderung searah dengan kecepatan tinggi berpotensi meningkatkan tinggi gelombang laut,” kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo dilansir ANTARA, Rabu, 1 Januari.

    Dia menjelaskan, pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari barat laut-timur laut dengan kecepatan angin berkisar 6-25 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari barat-barat laut dengan kecepatan angin berkisar 6-25 knot.

    Menurut dia, kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Natuna Utara, Laut Jawa, dan Samudra Pasifik utara Papua.

    “Hari ini 1 Januari kami kembali mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi di Samudra Hindia selatan Cilacap, Samudra Hindia selatan Kebumen, dan Samudra Hindia selatan Purworejo yang berlaku hingga Sabtu 4 Januari pukul 07.00 WIB, karena tinggi gelombang di Samudra Hindia selatan Jateng berpotensi mencapai 2,5-4 meter, sehingga masuk kategori tinggi,” katanya.

    Terkait dengan hal itu, dia mengimbau seluruh pengguna jasa kelautan untuk memerhatikan risiko tinggi gelombang terhadap keselamatan pelayaran karena berdasarkan analisis, kecepatan angin mencapai 15 knot dan tinggi gelombang mencapai 1,25 meter berisiko terhadap perahu nelayan.

    Selanjutnya, apabila kecepatan angin mencapai 16 knot dan tinggi gelombang mencapai 1,5 meter dapat berisiko terhadap tongkang, serta kecepatan angin mencapai 21 knot dan tinggi gelombang mencapai 2,5 meter berisiko terhadap kapal feri.

    “Bagi masyarakat yang memanfaatkan liburan tahun baru dengan berwisata di pantai selatan Jateng, diimbau untuk tidak bermain air atau berenang di pantai terutama wilayah pantai yang berhadapan langsung dengan Samudra Hindia guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan,” kata Teguh.

  • Gempa M 3,2 Terjadi di Meulaboh Aceh

    Gempa M 3,2 Terjadi di Meulaboh Aceh

    Jakarta

    Gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 3,2 terjadi di Meulaboh, Aceh. Gempa tidak berpotensi tsunami.

    BMKG melalui akun X (Twitter) menyampaikan gempa terjadi Rabu (1/1/2025), pukul 23.22 WIB. Gempa berada pada kedalaman 26 kilometer.

    “Gempa bumi 27 km Barat Daya Meulaboh-Aceh Barat,” tulis BMKG.

    BMKG mengatakan koordinat titik gempa berada pada 4.10 lintang utara dan 95,88 bujur timur. Belum ada informasi terkait dampak gempa tersebut.

    “Disclaimer:Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data,” tulis BMKG.

    (whn/whn)

  • Malam Tahun Baru di Jakarta Cerah Tanpa Hujan, Ternyata Ini Penyebabnya

    Malam Tahun Baru di Jakarta Cerah Tanpa Hujan, Ternyata Ini Penyebabnya

    Jakarta

    Suasana malam pergantian tahun di Jakarta tidak berhujan atau kondisi cuacanya cerah. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap hal ini disebabkan beberapa faktor.

    Salah satu faktor cerahnya cuaca Jakarta saat bergantian tahun yakni adanya pola tekanan rendah di Laut China Selatan. Fenomena ini membuat aliran awan hujan terhalangi.

    “Salah satu faktor cuaca cerahnya karena adanya pola tekanan rendah di Laut China Selatan yang menghalangi aliran awan hujan dari Monsun Asia,” kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, Rabu (1/1/2024).

    Selain itu, dia memaparkan faktor lainnya. Yakni seperti seruakan dingin (cold surge) dan Cross Equatorial Northerly Surge (CENS) masuk ke wilayah Indonesia bagian barat.

    “Modifikasi Cuaca dalam posisi standby di Juanda Surabaya, A Yani Semarang dan Halim Perdana Kusuma. Di lain sisi Modifikasi cuaca akan beroperasi bila cuacanya meningkat ekstrem,” ungkapnya.

    Sebagaimana diketahui, kondisi cuaca saat malam pergantian tahun di Jakarta tidak berhujan. Perayaan tahun baru pun berlangsung meriah. Warga memadati kawasan Bundaran HI, Jakarta Pusat untuk melihat pertunjukan drone sambil menghitung mundur menyambut tahun baru 2025.

    (rdp/imk)

  • Gempa Magnitudo 4,1 Guncang Dompu NTB, Tidak Berpotensi Tsunami

    Gempa Magnitudo 4,1 Guncang Dompu NTB, Tidak Berpotensi Tsunami

    Dompu, Beritasatu.com – Gempa bumi dengan magnitudo 4,1  mengguncang wilayah Dompu, Nusa Tenggara Barat, pada Rabu (1/1/2025) pukul 09.44 Wita. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan episenter gempa terletak di laut pada koordinat 8,05 derajat lintang selatan (LS) dan 117,98 derajat bujur timur (BT) atau sekitar 76 km barat laut Dompu, pada kedalaman 29 km.

    Kepala Stasiun Geofisika Mataram Ardhianto Septiadhi menjelaskan gempa Dompu NTB tersebut merupakan jenis gempa bumi dangkal yang disebabkan oleh aktivitas sesar naik busur belakang Flores (Flores Back Arc Thrust).

    “Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa memiliki mekanisme pergerakan naik atau thrust fault,” jelasnya.

    Dengan lokasi episenter di laut dan kedalaman hiposentrumnya yang relatif dangkal, gempa Dompu NTB ini menciptakan getaran yang cukup terasa di beberapa wilayah sekitar Dompu.

    Laporan masyarakat menyebutkan bahwa guncangan akibat gempa dirasakan di Dompu, Sumbawa, dan Bima dengan intensitas II MMI. Artinya, getaran terasa oleh beberapa orang, dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang. Hingga saat ini, tidak ada laporan kerusakan bangunan atau korban jiwa akibat gempa ini.

    Hasil pemodelan BMKG juga memastikan bahwa gempa Dompu NTB ini tidak berpotensi tsunami, sehingga masyarakat diimbau untuk tetap tenang. BMKG melaporkan bahwa hingga pukul 10.10 WITA, tidak ada aktivitas gempa susulan (aftershock) di Dompu NTB. 

  • Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 1 Januari 2025: Seharian Berawan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        1 Januari 2025

    Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 1 Januari 2025: Seharian Berawan Megapolitan 1 Januari 2025

    Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 1 Januari 2025: Seharian Berawan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Halaman ini memuat informasi
    prakiraan cuaca
    Jakarta untuk hari ini, Rabu (1/1/2025) dan besok, Kamis (2/1/2025).
    Silakan simpan halaman ini untuk mengetahui prakiraan cuaca Jakarta. Jangan ke luar rumah sebelum Anda baca artikel ini. Data prakiraan cuaca diambil dari BMKG.go.id
    Rabu  1 Januari 2025
    Kamis, 2 Januari 2025
    Di Indonesia, informasi prakiraan cuaca setiap daerah dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
    Setiap pagi, kita bisa melihat informasi perkiraan cuaca yang dikeluarkan BMKG.
    Prakiraan cuaca
    dilakukan oleh seorang
    forecaster
    (prakirawan cuaca)
    Pembuatan prakiraan cuaca juga dibantu dengan teknologi pemodelan prediksi cuaca berbasis komputer yakni model
    Numerical Weather Prediction
    (NWP).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sejumlah Daerah Potensi Hujan Lebat

    Sejumlah Daerah Potensi Hujan Lebat

    Jakarta, CNN Indonesia

    Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi sejumlah wilayah Indonesia pada pekan pertama 2025 masih berpotensi diguyur hujan lebat. Simak prediksinya.

    BMKG, dalam Prospek Cuaca Mingguan Periode 31 Desember 2024 – 6 Januari 2025, mengungkap bahwa memasuki pergantian tahun 2024/2025, beberapa wilayah di Indonesia masih menghadapi potensi curah hujan yang signifikan.

    “Meskipun demikian, berdasarkan analisis data dan prediksi model terkini, potensi cuaca ekstrem cenderung menurun dibandingkan minggu ketiga Desember 2024,” kata BMKG dalam siaran resminya, Selasa (31/12).

    Lembaga menjabarkan ada sejumlah faktor yang menyebabkan kondisi cuaca ini. Misalnya, gangguan cuaca berupa sirkulasi siklonik di Laut China Selatan bagian tengah, yang mampu melemahkan pengaruh Monsun Asia berupa aliran massa udara ke wilayah barat Indonesia.

    Kondisi ini dipengaruhi oleh dinamika atmosfer yang aktif, yakni fenomena La Niña lemah yang diperkirakan masih berlangsung hingga awal tahun 2025.

    Kemudian fenomena atmosfer di sebagian wilayah Indonesia juga disertai angin monsun Asia yang aktif bersama seruakan dingin yang memperkuat peluang terjadinya hujan sedang hingga lebat.

    Selain itu, aktivitas gelombang atmosfer seperti Rossby ekuatorial, Gelombang Kelvin dan Gelombang Low meningkatkan potensi awan konvektif yang bersifat lokal yang signifikan.

    BMKG menjelaskan kehadiran bibit siklon tropis 94S di Samudra Hindia selatan Jawa yang bergerak menjauh ke arah barat-barat daya, juga menyebabkan pola konvergensi di wilayah pesisir Selatan Jawa Bagian Tengah hingga NTB.

    Hal ini turut meningkatkan potensi terbentuknya awan konvektif yang menghasilkan hujan lebat, angin kencang, dan petir. Berikut beberapa wilayah yang berpotensi hujan lebat di pekan pertama 2025.

    Potensi hujan lebat

    BMKG memprediksi hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat, yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang akan terjadi selama periode 31 Desember 2024 – 6 Januari 2025 di wilayah berikut:

    Hujan lebat – sangat lebat

    – Jawa dan Bali: Jawa Tengah, Jawa Timur
    – Nusa Tenggara: Nusa Tenggara Barat
    – Sulawesi: Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat

    Hujan sedang – lebat

    – Sumatera: Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kep. Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung
    – Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara: Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur
    – Kalimantan: Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara
    – Sulawesi: Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan
    – Maluku dan Papua: Maluku Utara, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Selatan, dan Papua.

    Dengan potensi cuaca ekstrem ini, BMKG mengimbau masyarakat untuk mengantisipasi risiko bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, dan genangan air, terutama di wilayah rawan.

    Kemudian BMKG juga mengimbau untuk membersihkan saluran air dan lingkungan sekitar untuk mengurangi risiko banjir, serta menghindari aktivitas di wilayah rawan bencana serta mempersiapkan perlengkapan darurat.

    (can/dmi)

    [Gambas:Video CNN]

  • BMKG Perkirakan Cuaca Ekstrem Tak Terjadi saat Pergantian Tahun Baru 2025

    BMKG Perkirakan Cuaca Ekstrem Tak Terjadi saat Pergantian Tahun Baru 2025

    JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca sebagian besar wilayah Indonesia kondusif dengan curah hujan yang relatif aman dari cuaca yang ekstrem saat malam pergantian tahun 2024-2025.

    “Tren potensi cuaca ekstrem saat ini sudah menunjukkan penurunan dibandingkan minggu-minggu sebelumnya di bulan Desember 2024,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam keterangan di Jakarta, Selasa 31 Desember, disitat Antara.

    Dwikorita menjelaskan, penurunan curah hujan ini terjadi disebabkan oleh sejumlah faktor yang didapatkan berdasarkan hasil analisis tim BMKG dalam beberapa hari terakhir.

    Tim meteorologi BMKG mendapati faktor tersebut antara lain adalah adanya pola tekanan rendah di laut China Selatan yang menghalangi aliran awan hujan dari Monsun Asia dan seruakan dingin (cold surge) hingga Cross Equatorial Northerly Surge (CENS) yang masuk ke wilayah Indonesia bagian barat.

    Selain itu, BMKG juga mendapati bahwa fenomena atmosfer seperti Madden-Julian Oscillation (MJO) yang tidak aktif di wilayah Indonesia, dan mulai mendinginnya anomali suhu muka laut perairan sekitar Indonesia turut mengurangi pembentukan awan lokal yang memicu hujan lebat.

    BMKG menilai kondisi cuaca yang relatif aman ini memberi peluang bagi masyarakat untuk merayakan malam pergantian tahun dengan tenang meskipun diharapkan tetap bersikap waspada terhadap potensi perubahan dinamika atmosfer yang ada.

    Dwikorita mengungkapkan, hal ini dikarenakan kondisi atmosfer bisa berubah sewaktu-waktu mengikuti dinamika yang ada, terutama di daerah yang memiliki sejarah kerawanan bencana hidrometeorologi berupa banjir, tanah longsor hingga angin puting beliung dan sejenisnya yang salah satunya seperti daerah selatan Jawa Barat.

    “Kami berharap supaya terus mengikuti selalu perkembangan informasi prakiraan cuaca yang diterbitkan oleh BMKG,” tandasnya.