Kementrian Lembaga: BMKG

  • Data Gempa M 4,9 Pacitan: Apa yang Perlu Diketahui? – Halaman all

    Data Gempa M 4,9 Pacitan: Apa yang Perlu Diketahui? – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pada Sabtu, 11 Januari 2025, gempa bumi mengguncang Pacitan, Jawa Timur.

    Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan analisis mengenai kejadian ini dan dampaknya yang dirasakan hingga Surakarta.

    Berikut ini informasi lebih dalam mengenai gempa yang terjadi tersebut.

    Kapan dan Di Mana Gempa Terjadi?

    Gempa bumi terjadi pada pukul 14:25:10 WIB dengan magnitudo 4,9.

    Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menjelaskan bahwa episenter gempa terletak pada koordinat 8,88 derajat LS dan 110,97 derajat BT.

    “Gempa ini berpusat di laut, tepatnya pada jarak 79 km arah barat daya Pacitan dengan kedalaman 29 km,” ungkapnya, Sabtu.

    Mengapa Gempa Ini Terjadi?

    Daryono menyebutkan bahwa gempa di Pacitan merupakan jenis gempa tektonik.

    Dengan mempertimbangkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa ini dikategorikan sebagai gempabumi dangkal.

    Penyebab utama dari kejadian ini adalah aktivitas subduksi lempeng di zona megathrust, yang merupakan daerah rawan gempa.

    Dampak Gempa Bumi

    Dampak dari gempa bumi ini terasa di beberapa daerah, mulai dari Pacitan, Yogyakarta, hingga sebagian Jawa Tengah.

    BMKG mencatat tingkat guncangan yang dirasakan, antara lain:

    Skala II-III MMI (Misalnya di Klaten, Yogyakarta, Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, Wonogiri, Sukoharjo, dan Surakarta):

    Pada skala ini, getaran dirasakan seperti truk yang melintas.

    Skala II MMI (Seperti di Karangkates, Malang):

    Pada skala ini, getaran dirasakan sedikit oleh orang dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

    Hingga saat ini, Daryono menginformasikan bahwa belum ada laporan tentang kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa ini.

    Apakah Ada Gempa Susulan?

    Sejak gempa utama, hingga pukul 14:45 WIB, BMKG mencatat adanya satu kali gempabumi susulan atau aftershock.

    Ini menambah perhatian masyarakat terkait aktivitas seismik yang terjadi di zona tersebut.

    Dalam menghadapi situasi seperti ini, penting bagi masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti informasi dari BMKG atau pihak berwenang lainnya.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Cuaca Ekstrem: Banjir Melanda Tanjungpinang, 800 Warga Dievakuasi
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        11 Januari 2025

    Cuaca Ekstrem: Banjir Melanda Tanjungpinang, 800 Warga Dievakuasi Regional 11 Januari 2025

    Cuaca Ekstrem: Banjir Melanda Tanjungpinang, 800 Warga Dievakuasi
    Tim Redaksi
    TANJUNGPINANG, KOMPAS.COM –
    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanjungpinang,
    Kepulauan Riau
    , telah mengevakuasi sekitar 800 warga dari 10 titik banjir akibat
    cuaca ekstrem
    yang melanda Provinsi Kepulauan Riau sejak Jumat (10/1/2025) pagi.
    Kepala BPBD Tanjungpinang, Muhammad Yamin, menyatakan, banjir terjadi di lima lokasi, antara lain di Perumahan Puspandari Km.13, perumahan belakang Kantor Camat Bukit Bestari, Perumahan kawasan Sri Katon, Perumahan Jalan Radar, dan Daerah Patung Gajah Km.8.
    “Sejak kemarin, bersama dengan Basarnas dan instansi lainnya, kita melakukan evakuasi warga serta kendaraan yang melalui jalan terdampak banjir, seperti di simpang Bandara arah Kijang dan arah ke Uban, tepatnya di kawasan jembatan Puspandari,” jelas Yamin pada Sabtu (11/1/2025) sore.
    Dari 10 titik yang teridentifikasi, Yamin mengungkapkan bahwa banjir dengan ketinggian setinggi dada orang dewasa terjadi di Perumahan Puspandari dan Sri Katon.
    Untuk memfasilitasi evakuasi, pihaknya juga menggunakan perahu karet untuk membawa warga dari kediaman mereka.
    Warga yang berhasil dievakuasi kemudian dibawa ke mushala atau masjid yang berada di tempat tinggi, sementara beberapa memilih untuk menginap di rumah sanak saudara.
    “Evakuasi warga yang terdampak banjir di Perumahan Puspandari, kita bantu menuju mushala maupun masjid dan rumah warga yang aman dan tinggi dari air, juga ada yang dievakuasi ke rumah anak atau saudaranya,” tambahnya.
    BPBD Tanjungpinang telah memberikan bantuan awal berupa pangan dan kebutuhan mendasar lainnya kepada warga terdampak melalui Dinas Sosial.
    Selain hujan dengan intensitas ringan hingga deras yang berlangsung selama dua hari, kondisi beberapa kawasan jalan juga diperparah oleh pasang tinggi air laut.
    Untuk menjaga keamanan, BPBD juga melakukan evakuasi terhadap beberapa tiang traffic light yang tumbang akibat gerusan air hujan.
    “Jika dilihat dari pengalaman dua hari ini dan prakiraan cuaca dari BMKG dengan hujan yang intensitasnya tinggi serta air laut yang sedang pasang, maka potensi titik-titik ini akan kembali banjir kemungkinan terjadi,” ujarnya.
    BPBD Tanjungpinang juga telah mengeluarkan himbauan kepada masyarakat untuk tetap waspada terhadap kondisi cuaca saat ini.
    Masyarakat diminta untuk segera mematikan aliran listrik dan melakukan evakuasi mandiri jika melihat air meninggi di kawasan pemukiman masing-masing.
    “Imbauan agar masyarakat selalu waspada dan tanggap jika terjadi bencana. Saat banjir, segera matikan aliran listrik dan lakukan evakuasi mandiri di tempat yang aman dan lebih tinggi sembari menunggu petugas ke lokasi,” tutup Yamin.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • BMKG Laporkan 30 Kejadian Gempa di Jabar dan Sekitarnya

    BMKG Laporkan 30 Kejadian Gempa di Jabar dan Sekitarnya

    JABAR EKSPRES – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bandung melaporkan sebanyak 30 kejadian gempa bumi di Jawa Barat (Jabar) dan sekitarnya dalam satu pekan terakhir.

    Kepala BMKG Bandung, Teguh Rahayu, menyampaikan bahwa dari 30 kejadian gempa tersebut, 16 di antaranya berpusat di laut, sementara 14 lainnya terjadi di darat.

    “Gempa yang terjadi dalam satu pekan terakhir memiliki kedalaman yang bervariasi, mulai dari 5 km hingga 148 km. Untuk magnitudo, gempa dengan kekuatan terbesar tercatat sebesar 4,3 dan terkecil 1,7 magnitudo,” ucapnya pada Sabtu (11/1).

    BACA JUGA: Cuaca Panas Landa Kabupaten Bandung, BMKG Sebut Faktonya Angin Monsun Asia Disertai Fenomena La Nina

    Teguh juga menambahkan, hanya ada satu kejadian gempa bumi yang dirasakan langsung oleh masyarakat. Kejadian tersebut terjadi di wilayah Kabupaten Pangandaran pada Rabu, 8 Januari 2025, sekitar pukul 11.41 WIB, dengan magnitudo 4,3 yang berpusat di Laut.

    Menanggapi hal ini, Teguh mengimbau masyarakat, khususnya di Jawa Barat, untuk tetap waspada dan tidak panik menghadapi potensi bencana gempa.

    “BMKG menghimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dan tenang, serta menghindari bangunan yang retak atau rusak, terutama yang disebabkan oleh gempa bumi,” pungkasnya.

  • Penyebab Gempa Magnitudo 4,9 di Pacitan, Terasa hingga Yogyakarta

    Penyebab Gempa Magnitudo 4,9 di Pacitan, Terasa hingga Yogyakarta

    Bisnis.com,  JAKARTA – Hari Sabtu, 11 Januari 2025 pukul 14.25.10 WIB wilayah Pacitan, JATIM dan sekitarnya diguncang gempabumi tektonik.

    Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter dengan magnitudo M4,9. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 8.88° LS; 110.97° BT tepatnya di laut pada jarak 79 km arah Barat Daya Pacitan, JATIM dengan kedalaman 29 Km.

    Daryono, Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG mengatakan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng di zona megathrust.

    Guncangan gempabumi ini dirasakan di daerah Klaten, Yogyakarta, Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, Wonogiri, Sukoharjo, Surakarta II-III MMI (Getaran dirasakan seperti truk yang melintas), di Karangkates-Malang II MMI *(Getaran dirasakan sedikit orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang)*. Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut.

    Hingga hari Sabtu, 11 Januari 2025 pukul 14.45 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 1 (satu) kali gempabumi susulan (aftershock)

  • Pacitan Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Apa Dampaknya?
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        11 Januari 2025

    Pacitan Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Apa Dampaknya? Regional 11 Januari 2025

    Pacitan Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Apa Dampaknya?
    Tim Redaksi
    TRENGGALEK, KOMPAS.com –
    Gempa bumi berkekuatan magnitudo 4,9 mengguncang wilayah barat daya Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, pada Sabtu (11/1/2025) sekitar pukul 14.25 WIB.
    Guncangan yang terjadi tidak dirasakan dengan kuat oleh sebagian besar warga, dan hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan akibat gempa tersebut.
    Menurut data resmi dari
    Badan Meteorologi
    , Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa tersebut berlokasi 97 kilometer Barat Daya Kabupaten Pacitan dengan kedalaman 10 kilometer.
    Meskipun terjadi guncangan, banyak warga yang tidak menyadari adanya kejadian tersebut.
    “Saya tidak terasa kalau ada gempa. Soal saya gerak jalan terus,” ungkap Puji Lestari (40), salah satu warga Kelurahan Sidoharjo, Pacitan.
    Beberapa warga yang merasakan guncangan tersebut mengaku hanya terdiam sejenak dan tidak sampai berlari keluar rumah.
    Gempa bumi ini juga dirasakan hingga ke Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, dengan getaran yang mirip seperti kendaraan besar yang melintas.
    Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai dampak dari gempa bumi yang terjadi di Pacitan, mengingat banyak masyarakat yang tidak merasakan adanya guncangan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gempa M4,9 Guncang Pacitan, Lokasinya di Zona Megathrust

    Gempa M4,9 Guncang Pacitan, Lokasinya di Zona Megathrust

    Jakarta, CNBC Indonesia – Gempa bumi tektonik berkekuatan M4,9 mengguncang wilayah Pacitan, Jawa Timur pada hari Sabtu (11/1/2025) pukul 14.25.10 WIB.

    Menurut Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono, hasil analisis BMKG menunjukkan, gempa bumi ini memiliki parameter dengan magnitudo M4,9. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 8.88° LS; 110.97° BT tepatnya di laut pada jarak 79 km arah Barat Daya Pacitan, Jawa Timur dengan kedalaman 29 Km.

    “Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng di zona megathrust,” katanya dalam keterangan resmi.

    “Guncangan gempabumi ini dirasakan di daerah Klaten, Yogyakarta, Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, Wonogiri, Sukoharjo, Surakarta II-III MMI (Getaran dirasakan seperti truk yang melintas), di Karangkates-Malang II MMI (Getaran dirasakan sedikit orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang). Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut,” jelas Daryono. 

    Disebutkan, hingga pukul 14.45 WIB (Selasa 11/1/2025), hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 1 kali gempa bumi susulan (aftershock).

    Foto: (Dok. BMKG)
    (Dok. BMKG)

    (dce/dce)

  • Pacitan Diguncang Gempa Magnitudo 4,9 Hari Ini

    Pacitan Diguncang Gempa Magnitudo 4,9 Hari Ini

    Bisnis.com, JAKARTA – Gempa magnitudo 4,9 mengguncang wilayah Pacitan Jawa Timur hari ini, Sabtu 11 Januari 2025.

    BMKG melaporkan kejadian gempa tercatat pada pukul 14:25:08 WIB.

    Adapun lokasi gempa yakni di titik 9.04LS, 110.92BT (97 km BaratDaya PACITAN-JATIM).

    Gempa ini terjadi dan berpusat di kedalaman dangkal sekitar 10 kilometer.

    Pacitan adalah sebuah wilayah kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Ibu kotanya adalah Kecamatan Pacitan Kota. Pada zaman Hindia-Belanda, daerah ini disebut Kawedanan Pacitan yang terkenal dengan tujuan wisatanya.

    Di sini terdapat rumah kelahiran/peninggalan Susilo Bambang Yudhoyono, mantan Presiden ke-6 Republik Indonesia. Jalur menuju Pacitan dapat ditempuh melalui Ponorogo, Wonogiri dan Trenggalek, yang juga merupakan Jalan Lintas Selatan yang menghubungkan Pacitan hingga Tulungagung dan Blitar

  • Prakiraan Cuaca Sabtu 11 Januari 2025: Hujan Ringan hingga Petir di Beberapa Wilayah Indonesia

    Prakiraan Cuaca Sabtu 11 Januari 2025: Hujan Ringan hingga Petir di Beberapa Wilayah Indonesia

    Jakarta, Beritasatu.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan prakiraan cuaca untuk Sabtu (11/1/2025). BMKG memprediksi sebagian besar wilayah Indonesia akan mengalami hujan dengan intensitas ringan. Kemudian beberapa daerah juga diperkirakan menghadapi hujan disertai petir, sehingga masyarakat diminta untuk waspada.

    Berikut prakiraan cuaca BMKG untuk kota-kota besar di Indonesia:

    Sumatera:

    – Hujan Ringan: Medan, Pekanbaru, Jambi, Lampung, Pangkalpinang.

    – Hujan Petir: Tanjung Pinang, Padang, Bengkulu, Palembang.

    Jawa:

    – Hujan Ringan: Serang, Jakarta, Bandung, Yogyakarta.

    – Hujan Sedang: Semarang, Surabaya.

    Bali dan Nusa Tenggara:

    – Hujan Ringan: Mataram.

    – Hujan Petir: Denpasar, Kupang.

    Kalimantan:

    – Hujan Ringan: Palangka Raya, Samarinda.

    – Hujan Petir: Pontianak, Banjarmasin, Tanjung Selor.

    Sulawesi:

    – Hujan Ringan: Manado, Kendari.

    – Hujan Sedang: Palu, Makassar.

    – Hujan Petir: Mamuju.

    Wilayah Timur Indonesia:

    – Hujan Ringan: Ternate, Sorong, Ambon, Jayapura, Jayawijaya.

    – Hujan Sedang: Nabire, Merauke.

    Prakirawan BMKG, Zhenny M. Husnah, melalui kanal YouTube resmi BMKG, menyampaikan bahwa masyarakat di sejumlah daerah seperti Tanjung Pinang, Padang, dan Pontianak perlu lebih berhati-hati karena potensi hujan disertai petir dapat meningkatkan risiko bencana, seperti banjir atau pohon tumbang.

    Tips Menghadapi Cuaca Hujan dan Petir:

    – Hindari berteduh di bawah pohon saat hujan petir.

    – Pastikan saluran air di sekitar rumah tidak tersumbat untuk mencegah banjir.

    – Gunakan payung atau jas hujan saat bepergian.

    BMKG terus memantau perkembangan cuaca dan mengimbau masyarakat untuk mengikuti informasi prakiraan cuaca terkini melalui kanal resmi.

  • Cuaca Hari Ini Sabtu 11 Januari 2025: Jabodetabek Mayoritas Berawan pada Siang Hari – Page 3

    Cuaca Hari Ini Sabtu 11 Januari 2025: Jabodetabek Mayoritas Berawan pada Siang Hari – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Cuaca pagi Jakarta pada hari ini, Sabtu (11/1/2025), diprakirakan mayoritas langitnya akan berawan. Kecuali di wilayah Jakarta Barat yang cerah berawan. Demikianlah prediksi cuaca hari ini.

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan, cuaca Jakarta pada siang hari seluruhnya diprediksi berawan, tanpa terkecuali.

    Sementara pada malam hari nanti, sebagian wilayah Jakarta diprakirakan akan berawan, dan yang lainnya hujan ringan.

    Untuk wilayah penyangga Kota Jakarta, yaitu Bekasi, Jawa Barat pagi hingga sore langitnya diperkirakan berawan, malam hari turun hujan.

    Sedangkan wilayah Depok, Jawa Barat pagi hingga sore diprediksi langitnya juga berawan. Namun malam harinya hujan dengan intensitas sedang.

    Kemudian di Kota Bogor, Jawa Barat diprediksi cuaca pagi akan berawan. Namun siang hingga malam akan hujan ringan.

    Tak jauh berbeda, wilayah Kota Tangerang, Banten juga diprediksi turun hujan ringan pada malam nanti, namun di pagi dan siang akan berawan.

    Berikut informasi prakiraan cuaca Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG www.bmkg.go.id:

     Kota
     Pagi
     Siang 
     Malam 

     Jakarta Barat
     Cerah Berawan
     Berawan
     Hujan Ringan

     Jakarta Pusat 
     Berawan
     Berawan
     Berawan

     Jakarta Selatan 
     Berawan
     Berawan
     Hujan Ringan

     Jakarta Timur 
     Berawan
     Berawan
     Berawan

     Jakarta Utara 
     Berawan
     Berawan
     Berawan

     Bekasi 
     Berawan
     Berawan
     Hujan Ringan

     Depok 
     Berawan
     Berawan
     Hujan Sedang

     Kota Bogor 
     Berawan
     Hujan Ringan
     Hujan Ringan

     Tangerang
     Berawan
     Berawan
     Hujan Ringan

     

  • Cuaca Ekstrem, Masyarakat & Wisatawan Diimbau Tak Melakukan Pendakian Gunung Agung di Bali – Halaman all

    Cuaca Ekstrem, Masyarakat & Wisatawan Diimbau Tak Melakukan Pendakian Gunung Agung di Bali – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BALI – Masyarakat dan wisatawan diimbau agar tidak melakukan pendakian ke Gunung Agung selama kondisi cuaca ekstrem.

    Gunung Agung adalah gunung tertinggi di Pulau Bali dengan ketinggian 3.142 mdpl. 

    Gunung berapi ini terletak di Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali.

    Imbauan ini disampaikan Pemerintah Provinsi Bali melalui Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup.

    Hal ini berdasarkan laporan dari berbagai pihak mengenai peningkatan risiko keselamatan akibat hujan deras dan badai di kawasan puncak kawah Gunung Agung.

    Imbauan ini dituangkan dalam Surat Edaran Plt. Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Bali Nomor B.24.500.4.1/95/UPTD.KPHBT/DKLH Tahun 2025 tentang Pencegahan Risiko Pendakian ke Gunung Agung Pada Kondisi Cuaca Ekstrem yang dikeluarkan di Denpasar, Jumat (10/1/2024). 

    Plt Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Bali I Made Rentin menyampaikan imbauan agar menghindari pendakian pada kondisi cuaca ekstrem.

    “Para pendaki diimbau untuk tidak melakukan aktivitas pendakian ke Gunung Agung pada saat cuaca buruk, seperti hujan lebat, badai, atau potensi cuaca ekstrem lainnya yang dapat membahayakan keselamatan,” demikian bunyi poin satu dalam surat edaran.
     
    Selanjutnya pendaki diwajibkan untuk menggunakan pemandu lokal. 

    “Pendaki yang tetap memilih melakukan pendakian diwajibkan untuk menggunakan jasa pemandu lokal yang memiliki pengalaman dan pengetahuan memadai terkait jalur pendakian serta kondisi lingkungan Gunung Agung,” tambahnya.

    Pendaki juga diminta mematuhi seluruh aturan yang berlaku serta mengikuti arahan dari petugas di pos pendakian guna memastikan keselamatan selama perjalanan.

    “Informasi terkini mengenai kondisi cuaca dari BMKG wajib diperhatikan. Sosialisasi terkait potensi risiko kepada masyarakat dan pendaki juga menjadi prioritas untuk meminimalkan kejadian yang tidak diinginkan,” bunyi poin terakhir.

    Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Kesatuan Pengelolaan Hutan Bali Timur, Made Maha Widyartha yang juga ditunjuk sebagai narahubung, dapat dihubungi melalui nomor telepon 08125651052 untuk memberikan informasi lebih lanjut.

    Pemandu wisata pendakian Gunung Agung bersama tim SAR gabungan mengevakuasi 2 pendaki yang sempat hilang di Gunung Agung dan berhasil ditemukan dengan selamat pada Jumat (27/12/2024). (Istimewa)

    Rentin mengatakan surat Edaran ini dibuat sebagai upaya untuk menjaga keselamatan para pendaki serta kelestarian lingkungan Gunung Agung. 

    “Kami berharap seluruh pihak terkait dapat mendukung dan melaksanakan imbauan ini dengan penuh tanggung jawab,” ujarnya.

    WNA Korsel Tewas saat Mendaki di Gunung Agung

    Kyung Dam Oh (31), warga negara Korea Selatan (Korsel) ditemukan meninggal dunia setelah dikabarkan menghilang karena tersesat saat mendaki Gunung Agung, Karangasem, Bali, Kamis (2/1/2025).

    Kronologis kejadian bermula saat Kyung Dam Oh mendaki Gunung Agung sendirian tanpa didampingi pemandu lokal, Rabu (1/1/2025) pagi.

    Ia mendaki Gunung Agung melalui jalur Pura Pasar Agung, Desa Sebudi, Kecamatan Selat, Karangasem.

    Sebelum dikabarkan menghilang, Kyung Dam Oh sempat menghubungi temannya yang berada di Korea Selatan pada pukul 09.00 Wita, Rabu, 1 Januari 2025.

    Saat itu, Kyung Dam Oh mengabarkan jika dirinya berada di ketinggian 2000 Mdpl.

    Kabar menghilangnya Kyung Dam Oh diterima Kantor Pos Basarnas Bali pada Kamis (2/1/2025) siang setelah menerima laporan dari Konsulat Korea Selatan. 

    Setelah menerima laporan, tim SAR gabungan langsung dikerahkan untuk mencari keberadaan Kyung Dam Oh melalui jalur Pura Pasar Agung, Desa Sebudi, Kecamatan Selat.

    Pada pukul 13.20 Wita, sebanyak 23 orang pemandu lokal sudah bergerak dari jalur Pasar Agung Selat dan 4 orang lainnya sudah mendahului pencarian dari jalur Pasar Agung Bebandem.

    “Jadi tim pemandu ini kita bagi menjadi 2 SRU, mengingat memang tidak ada saksi mata yang melihat WNA ini saat akan mendaki,” kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, I Nyoman Sidakarya, Kamis (2/1/2024).

    Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar pun lantas menggali informasi dengan pihak konsulat Korea Selatan untuk mencari petunjuk arah pencarian yang dilakukan tim SAR gabungan.

    Setelah dilakukan pengecekan di lokasi titik terakhir korban, ditemukan motor rental yang disewa korban terparkir di Pura Pasar Agung. 

    Kemudian pencarian pun mulai dipusatkan. 

    Pada pukul 13.30 Wita personel dari Pos Pencarian dan Pertolongan Karangasem berjumlah 8 orang pun tiba di posko SAR gabungan. 

    Pada pukul 13.45 Wita menyusul 10 orang tim SAR gabungan memulai pendakian dari Pasar Agung Sebudi, yang terdiri dari 5 orang dari Pos Pencarian dan Pertolongan Karangasem, 3 orang pemandu lokal dan 2 orang dari TRC BPBD Kabupaten Karangasem.

    Unsur SAR lainnya yang terlibat dalam pencariab tersebut di antaranya Koramil Selat dan Polsek Selat.

    Pada pencarian di hari pertama, Kamis (2/1/2025) tim SAR gabungan belum berhasil menemukan keberadaan korban.

    Pada hari kedua pencarian, tim SAR gabungan akhirnya berhasil menemukan korban dalam kondisi meninggal dunia. 

    Tubuh Kyung Dam Oh ditemukan pada ketinggian 2.200 Mdpl, Jumat (3/1/2025) pukul 10.00 WITA. 

    “Tim Search Rescue atau SRU 1 yang bergerak dari Pura Pasar Agung sekitar pukul 07.00 Wita melihat tubuh korban posisi tertelungkup saat penyisiran di jalur pendakian pasar Agung, posisi jenazahnya berada kurang lebih 100 meter di bawah,” kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, I Nyoman Sidakarya, Jumat (3/12/2025).