Kementrian Lembaga: BMKG

  • Akan Cerah, Berikut Ini Prakiraan Cuaca Cilacap Minggu 12 Januari 2025

    Akan Cerah, Berikut Ini Prakiraan Cuaca Cilacap Minggu 12 Januari 2025

    TRIBUNJATENG.COM, CILACAP – Berikut prakiraan cuaca di Kabupaten Cilacap berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Minggu (12/1/2025).

    Menurut data yang dikeluarkan BMKG memprediksi wilayah Kabupaten Cilacap akan cerah.

    Pada pagi hari pukul 07.00 WIB wilayah Cilacap berawan dengan suhu udara 26 derajat Celsius. Kelembaban udara 87 persen dan kecepatan angin 16 km/jam dari arah Barat.

    Pukul 10.00 WIB sebagian besar langit di wilayah Cilacap diprediksi cerah berawan dengan suhu 27 derajat Celsius. Kelembaban udara 80 persen dan kecepatan angin 12 km/jam dari arah Barat Daya.

    Siang harinya pukul 13.00 WIB BMKG memprediksi langit di wilayah Cilacap masih cerah berawan dengan suhu 27 derajat Celsius. Kelembaban udara 83 persen dan kecepatan angin 27 km/jam dari arah Barat Daya.

    Sore hari pukul 16.00 WIB wilayah Cilacap diprediksi diguyur hujan ringan dengan suhu udara 28 derajat Celsius. Kelembaban udara 81 persen dan kecepatan angin 32 km/jam dari arah Barat Daya.

    Memasuki malam hari pukul 19.00 WIB langit di wilayah Cilacap diprediksi cerah berawan dengan suhu udara 27 derajat Celsius. Kelembaban udara 86 persen dan kecepatan angin 32 km/jam dari arah Barat Daya.

    Malam hari pada pukul 22.00 WIB wilayah Cilacap diperkirakan diguyur hujan ringan dengan suhu udara 26 derajat Celsius. Kelembaban udara 86 persen dan kecepatan angin 30 km/jam dari arah Barat Daya.

    Dengan adanya informasi prakiraan cuaca dari BMKG, masyarakat wilayah Cilacap disarankan agar selalu waspada terhadap segala perubahan cuaca yang terjadi.(pnk)

  • Garut Diguncang Gempa Magnitudo 2,2, Labuan Bajo 2,0

    Garut Diguncang Gempa Magnitudo 2,2, Labuan Bajo 2,0

    Bisnis.JAKARTA- Beberapa wilayah di Indonesia hari ini diguncang gempa termasuk Garut Kawa Barat dan Labuan Bajo NTT. 

    BMKG menginformasikan terjadi gempa magnitudo 2,2, di Garut terjadi pada 12-Januari 2025 pukul 00:34:07 WIB

    Adapun lokasi pusat gempa di titik 7.23 LS, 107.70 BT (Pusat gempa berada di darat 21 km barat daya Kabupaten Garut).

    Gempa ini berkedalaman sangat dangkal 6 kilometer dirasakan di Pasirwangi.

    Sementara itu gempa magnitudo 2,0, terjadi di Labuan Bajo pada 12-Jan-2025 pukul 01:21:58WIB

    Adapun pusat lokasi gempa 8.27LS, 119.83BT (25 km BaratLaut LABUANBAJO-NTT), dengan kedalaman 16 Km.

    Berikut deretan gempa lainnya hari ini

    Gempa Mag:4.0, 12-Jan-2025 03:09:51WIB, Lok:8.10LS, 120.49BT (56 km TimurLaut RUTENG-MANGGARAI-NTT), Kedlmn:10 Km

    Gempa Mag:3.3, 12-Jan-2025 04:03:25WIB, Lok:1.87LS, 100.38BT (61 km BaratDaya PESISIRSELATAN-SUMBAR), Kedlmn:16 Km

    Gempa Mag:2.7, 12-Jan-2025 04:15:30WIB, Lok:0.03LS, 100.16BT (18 km BaratDaya PASAMAN-SUMBAR), Kedlmn:10 Km

    Gempa Mag:3.4, 12-Jan-2025 05:51:29WIB, Lok:4.35LU, 126.00BT (84 km BaratLaut MELONGUANE-SULUT), Kedlmn:124 Km

    Gempa Mag:2.6, 12-Jan-2025 07:12:08WIB, Lok:0.69LS, 122.08BT (75 km TimurLaut TOJOUNA-UNA-SULTENG), Kedlmn:10 Km

    Gempa Mag:2.7, 12-Jan-2025 07:09:28WIB, Lok:1.51LU, 127.53BT (18 km BaratLaut HALMAHERABARAT-MALUT), Kedlmn:11 Km

    Gempa Mag:2.8, 12-Jan-2025 06:03:24WIB, Lok:1.75LS, 133.48BT (24 km TimurLaut TELUKBINTUNI-PAPUABRT), Kedlmn:10 Km

  • Sebagian Jakarta diperkirakan hujan pada Minggu siang hingga sore

    Sebagian Jakarta diperkirakan hujan pada Minggu siang hingga sore

    Logo BMKG

    Sebagian Jakarta diperkirakan hujan pada Minggu siang hingga sore
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Minggu, 12 Januari 2025 – 06:02 WIB

    Elshinta.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca di sebagian wilayah DKI Jakarta hujan ringan hingga sedang pada Minggu siang hingga sore.

    BMKG melalui laman resminya https://bmkg.go.id/ merinci sebagian wilayah DKI Jakarta pada pagi hari seperti Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur diperkirakan berawan tebal. Sedangkan Kepulauan Seribu diperkirakan hujan ringan.

    Memasuki siang hari, seluruh wilayah Jakarta diperkirakan hujan ringan. Sore hari Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur diperkirakan masih hujan ringan, sedangkan Kepulauan Seribu berawan tebal.

    Pada malam hari seluruh wilayah Jakarta diperkirakan berawan tebal.

    Suhu udara pada hari ini di Jakarta pagi hari diperkirakan berada pada kisaran 24-29 derajat Celsius, sedangkan memasuki siang hari suhu udara mencapai 27-29 derajat Celsius, sedangkan malam hari mencapai 25-27 derajat Celcius.

    Sumber : Antara

  • Waspadai Gelombang Tinggi hingga 4 Meter di 5 Wilayah Perairan Ini

    Waspadai Gelombang Tinggi hingga 4 Meter di 5 Wilayah Perairan Ini

    Jakarta, Beritasatu.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini mengenai potensi terjadinya gelombang tinggi di sejumlah wilayah perairan di Indonesia.

    Gelombang tinggi tersebut diperkirakan terjadi pada Minggu (12/1/2025) mulai pukul 07.00 WIB.

    Berdasarkan informasi dari BMKG, gelombang setinggi 2,5 hingga 4 meter diprediksi menerjang lima wilayah perairan, yaitu Selat Malaka bagian utara, Samudra Hindia barat Aceh, Samudra Hindia selatan Jawa Timur hingga NTB, Selat Karimata bagian utara, serta Samudra Pasifik Utara Maluku hingga Papua Barat Daya. Sedangkan gelombang dengan ketinggian 6 meter berpotensi terjadi di Laut Natuna utara.

    Sementara itu, kecepatan angin tertinggi tercatat berlangsung di wilayah Laut Natuna utara, Selat Karimata, Laut Jawa, Samudra Hindia selatan Lampung, dan Samudra Hindia selatan Jawa.

    Pola angin di utara Indonesia dominan bergerak dari Barat Laut ke Timur Laut dengan kecepatan mencapai 6-30 knot, sementara di bagian selatan, angin bergerak dari Barat Daya ke Barat Laut dengan kecepatan 6-25 knot.

    BMKG mengimbau masyarakat, terutama nelayan dan pelaku pelayaran, untuk lebih waspada terhadap potensi gelombang tinggi ini. Kewaspadaan ekstra diperlukan guna mengurangi risiko kecelakaan di laut akibat kondisi cuaca yang tidak bersahabat, termasuk gelombang tinggi.

  • Penjelasan BMKG: Ini Ciri Megathrust Picu Tsunami, Ungkap Golden Time

    Penjelasan BMKG: Ini Ciri Megathrust Picu Tsunami, Ungkap Golden Time

    Jakarta, CNBC Indonesia – Topik ancaman gempa besar efek megathrust hingga berpotensi memicu tsunami raksasa sampai 20 meter tengah hangat jadi sorotan di Tanah Air. Pemerintah pun telah buka suara, berjanji melakukan berbagai persiapan mengantisipasi ancaman tersebut.

    Lalu kapan gempa besar dan tsunami itu bisa terjadi? Jika terjadi, berapa banyak waktu alias golden time yang dimiliki untuk evakuasi?

    Benarkah gempa besar di zona megathrust hingga memicu tsunami raksasa bisa terjadi?

    Ketua Tim Kerja Informasi Gempabumi dan Tsunami Kedeputian Geofisika Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wijayanto menjelaskan, potensi gempa besar di zona megathrust adalah benar adanya.

    “Zona megathrust dapat memicu gempa-gempa besar sampai dengan magnitude 9 yang dapat menimbulkan tsunami,” katanya kepada CNBC Indonesia, dikutip Sabtu (11/1/2025).

    “Jika gempa berkekuatan di atas magnitude 8,7 terjadi di zona megathrust di busur Sunda, mulai dari barat Aceh sampai Selat Sunda dan di daerah selatan Jawa sampai Nusa Tenggara, dapat menyebabkan tsunami dengan tinggi lebih dari 20 meter di pantai,” ungkap Wijayanto.

    Lalu apakah gempa di zona megathrust selalu picu tsunami?

    Wijayanto menjawab, gempa megathrust dengan magnitude lebih dari 7 yang berpotensi Tsunami.

    Lalu berapa banyak waktu yang dibutuhkan atau golden time untuk evakuasi jika tsunami terjadi?

    “Peringatan dini diberikan dalam waktu 3 menit. Jika rata-rata gelombang tsunami akan tiba di pantai dalam waktu 20 menit-30 menit, maka masyarakat ata pemerintah daerah memiliki golden time sekitar 15-25 menit untuk evakuasi penyelamatan diri,” terang Wijayanto.

    Karena itu, tegasnya, untuk menekan jumlah korban seminim mungkin bahkan agar bisa zero victim alias tidak ada korban jiwa akibat gempa dan tsunami megathrust, semua pihak harus siap siaga.

    “Kesiapsiagaan masyarakat dan semua pihak baik pemerintah pusat daerah atau swasta, membangun kapasitas untuk penyelamatan diri, dan pemahaman masyarakat yang palingpenting,” kata Wijayanto.

    Sorotan Megathrust di Indonesia

    Seperti diketahui, pembicaraan soal sumber gempa besar, megathrust, kembali mencuat sejak gempa besar M7,1 mengguncang Jepang Selatan pada Jumat, 8 Agustus 2024 pukul 14.42.58 WIB lalu. Peristiwa ini membuka kembali tabir potensi bencana di Indonesia.

    Gempa yang terjadi di Megathrust Nankai Jepang Selatan itu memicu kekhawatiran ilmuwan Jepang akan ancaman besar yang mengintai. Sebab, di zona megathrust ini terdapat palung bawah laut sepanjang 800 kilometer yang membentang dari Shizouka di sebelah barat Tokyo hingga ujung selatan Pulau Kyushu. Gempa M7,1 yang memicu tsunami itu dikhawatirkan menjadi pembuka gempa dahsyat berikutnya di Sistem Tunjaman Nankai.

    Apalagi, Indonesia diketahui berada di Cincin Api Pasifik alias Ring of Fire.

    Sebenarnya, BMKG telah berulang kali mengungkapkan potensi ancaman megathrust ini.

    Mengutip catatan BMKG, Indonesia berada di pertemuan 3 lempeng utama dunia. Yaitu Indo Australia, Pasifik, dan Eurasia. Dampaknya, Indonesia memiliki 13 segmen megathrust, yaitu sumber gempa yang mampu memicu gempa besar.

    Dan, saat ramai kekhawatiran gempa di Jepang tersebut, Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono pun telah mengungkapkan, ada 2 sumber megathrust yang saat ini “menunggu waktu”. Yakni, Megathrust Selat Sunda dan Megathrust Mentawai-Suberut.

    Menurut Daryono, di kedua segmen itu sudah ratusan tahun belum terjadi gempa besar. Sehingga, meski dia menegaskan tidak bisa diprediksi kapan, bisa jadi kedua segmen itu sedang menunggu waktu melepaskan energinya.

    Terbaru, Peneliti dari Pusat Riset Kebencanaan Geologi, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Nuraini Rahma Hanifa dalam ulasannya menyebutkan, segmen megathrust di selatan Jawa, termasuk Selat Sunda, menyimpan energi tektonik yang signifikan dan berpotensi melepaskan gempa berkekuatan magnitudo 8,7 hingga 9,1.

    “Potensi megathrust ini dapat memicu goncangan gempa yang besar dan tsunami, yang menjalar melalui Selat Sunda hingga ke Jakarta dengan waktu tiba sekitar 2,5 jam,” katanya, dikutip dari situs resmi BRIN, Sabtu (11/2/2025).

    Dia mengungkapkan, dari hasil simulasi yang dilakukan BRIN bersama tim peneliti dari berbagai institusi, jika tsunami terjadi, ketinggian gelombang diperkirakan dapat mencapai 20 meter di pesisir selatan Jawa, 3-15 meter di Selat Sunda, dan sekitar 1,8 meter di pesisir utara Jakarta.

    “Energi yang terkunci di zona subduksi selatan Jawa terus bertambah seiring waktu. Jika dilepaskan sekaligus, goncangan akan memicu tsunami tinggi yang bisa berdampak luas, tidak hanya di selatan Jawa tetapi juga di wilayah pesisir lainnya,” kata Rahma.

    “Untuk itu, BRIN menekankan pentingnya mitigasi melalui pendekatan struktural dan non-struktural. Pendekatan struktural meliputi pembangunan tanggul penahan tsunami, pemecah ombak, serta penataan ruang di kawasan pesisir dengan memperhatikan jarak aman 250 meter dari bibir pantai,” tegasnya.

    Rahma menekankan, pembangunan hutan pesisir atau vegetasi alami seperti pandan laut dan mangrove juga menjadi solusi berbasis ekosistem untuk meredam energi gelombang tsunami.

    Kesiapan BMKG Antisipasi Megathrust

    Sementara itu, Wijayanto mengungkapkan, untuk mengantisipasi ancaman gempa besar dan tsunami efek megathrust, BMKG telah menyiapkan sistem peringatan Dini Tsunami InaTEWS yang telah dapat memberikan informasi kurang dari 3 menit sejak terjadi gempa.

    Selain itu, melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat-daerah dan masyarakat untuk menyiapkan kesiapsiagaan melalui sosialisasi, Sekolah lapang gempa dan tsunami SLG, Masyarakat siaga tsunami Tsunami Ready Community, serta infrastruktur untuk evakuasi seperti sirine.

    “BMKG telah memasang 550 seismograph di seluruh indonesia untuk memantau aktivitas gempabumi, sistem pengelolaan InaTEWS di Jakarta dan Bali sebagai backup untuk penyiapan peringatan dini tsunami kurang dari 3 menit, dan juga peralatan Tsunami gauge untuk konfirmasi/validasi kerjasama BMKG dan BIG,” papar Wijayanto.

    Foto: Bisa Picu Tsunami, Gempa Megathrust Ancam Selat Sunda, Jakarta Hingga Mentawai Siberut (CNBC Indonesia TV)
    Bisa Picu Tsunami, Gempa Megathrust Ancam Selat Sunda, Jakarta Hingga Mentawai Siberut (CNBC Indonesia TV)

    (dce/dce)

  • Satu RT di Pluit terendam banjir pada Sabtu sore

    Satu RT di Pluit terendam banjir pada Sabtu sore

    Arsip foto – Kendaran melintasi banjir rob di Jalan RE Martadinata, Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (17/12/2024). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar (ANTARA)

    Satu RT di Pluit terendam banjir pada Sabtu sore
    Dalam Negeri   
    Editor: Widodo   
    Sabtu, 11 Januari 2025 – 21:25 WIB

    Elshinta.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta mencatat satu lokasi Rukun Tetangga (RT) di kawasan Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, terendam banjir rob atau banjir pesisir pada Sabtu sore.

    “Data hingga pukul 16.00 WIB satu RT terdampak banjir,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Mohamad Yohan di Jakarta, Sabtu.

    Ia mengatakan, RT tersebut terendam banjir rob dari ketinggian 30 centimeter (cm) yang disebabkan banjir rob. “Tidak ada pengungsi dari kejadian ini,” kata dia.

    Menurut dia, banjir rob terjadi sejak pagi dan pada Sabtu sore ada tiga RT yang airnya telah surut, yakni dua RT di Kelurahan Pluit dan satu RT di Kelurahan Marunda.

    Selain itu Jalan RE Martadinata di depan Jakarta International Stadium (JIS) Kelurahan Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara, sebelumnya terendam banjir rob tapi sudah surut pada sore ini.

    BMKG telah mengeluarkan peringatan dini banjir pesisir atau banjir rob pada tangga 9 Januari 2025 hingga 17 Januari 2025 akibat adanya fenomena pasang maksimum air laut bersamaan dengan fase bulan baru yang berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum berupa banjir pesisir di wilayah pesisir utara Jakarta.

    Selain itu, pasang air laut menyebabkan Pintu Air Pasar Ikan berstatus Bahaya atau Siaga 1 pada Sabtu pukul 07.00 WIB yang menyebabkan terjadinya beberapa genangan di wilayah DKI Jakarta.

    BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas Sumber Daya Air (SDA), Dinas Bina Marga dan Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan.

    Petugas juga memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik dan dilakukan koordinasi dengan para lurah dan camat setempat. “Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat,” kata dia.

    BPBD DKI mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan.

    “Dalam keadaan darurat, segera hubungi nomor telepon 112. Layanan ini gratis dan beroperasi selama 24 jam non-stop,” kata dia.

    Sumber : Antara

  • Data Gempa M 4,9 Pacitan: Apa yang Perlu Diketahui? – Halaman all

    Data Gempa M 4,9 Pacitan: Apa yang Perlu Diketahui? – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pada Sabtu, 11 Januari 2025, gempa bumi mengguncang Pacitan, Jawa Timur.

    Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan analisis mengenai kejadian ini dan dampaknya yang dirasakan hingga Surakarta.

    Berikut ini informasi lebih dalam mengenai gempa yang terjadi tersebut.

    Kapan dan Di Mana Gempa Terjadi?

    Gempa bumi terjadi pada pukul 14:25:10 WIB dengan magnitudo 4,9.

    Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menjelaskan bahwa episenter gempa terletak pada koordinat 8,88 derajat LS dan 110,97 derajat BT.

    “Gempa ini berpusat di laut, tepatnya pada jarak 79 km arah barat daya Pacitan dengan kedalaman 29 km,” ungkapnya, Sabtu.

    Mengapa Gempa Ini Terjadi?

    Daryono menyebutkan bahwa gempa di Pacitan merupakan jenis gempa tektonik.

    Dengan mempertimbangkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa ini dikategorikan sebagai gempabumi dangkal.

    Penyebab utama dari kejadian ini adalah aktivitas subduksi lempeng di zona megathrust, yang merupakan daerah rawan gempa.

    Dampak Gempa Bumi

    Dampak dari gempa bumi ini terasa di beberapa daerah, mulai dari Pacitan, Yogyakarta, hingga sebagian Jawa Tengah.

    BMKG mencatat tingkat guncangan yang dirasakan, antara lain:

    Skala II-III MMI (Misalnya di Klaten, Yogyakarta, Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, Wonogiri, Sukoharjo, dan Surakarta):

    Pada skala ini, getaran dirasakan seperti truk yang melintas.

    Skala II MMI (Seperti di Karangkates, Malang):

    Pada skala ini, getaran dirasakan sedikit oleh orang dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

    Hingga saat ini, Daryono menginformasikan bahwa belum ada laporan tentang kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa ini.

    Apakah Ada Gempa Susulan?

    Sejak gempa utama, hingga pukul 14:45 WIB, BMKG mencatat adanya satu kali gempabumi susulan atau aftershock.

    Ini menambah perhatian masyarakat terkait aktivitas seismik yang terjadi di zona tersebut.

    Dalam menghadapi situasi seperti ini, penting bagi masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti informasi dari BMKG atau pihak berwenang lainnya.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Cuaca Ekstrem: Banjir Melanda Tanjungpinang, 800 Warga Dievakuasi
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        11 Januari 2025

    Cuaca Ekstrem: Banjir Melanda Tanjungpinang, 800 Warga Dievakuasi Regional 11 Januari 2025

    Cuaca Ekstrem: Banjir Melanda Tanjungpinang, 800 Warga Dievakuasi
    Tim Redaksi
    TANJUNGPINANG, KOMPAS.COM –
    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanjungpinang,
    Kepulauan Riau
    , telah mengevakuasi sekitar 800 warga dari 10 titik banjir akibat
    cuaca ekstrem
    yang melanda Provinsi Kepulauan Riau sejak Jumat (10/1/2025) pagi.
    Kepala BPBD Tanjungpinang, Muhammad Yamin, menyatakan, banjir terjadi di lima lokasi, antara lain di Perumahan Puspandari Km.13, perumahan belakang Kantor Camat Bukit Bestari, Perumahan kawasan Sri Katon, Perumahan Jalan Radar, dan Daerah Patung Gajah Km.8.
    “Sejak kemarin, bersama dengan Basarnas dan instansi lainnya, kita melakukan evakuasi warga serta kendaraan yang melalui jalan terdampak banjir, seperti di simpang Bandara arah Kijang dan arah ke Uban, tepatnya di kawasan jembatan Puspandari,” jelas Yamin pada Sabtu (11/1/2025) sore.
    Dari 10 titik yang teridentifikasi, Yamin mengungkapkan bahwa banjir dengan ketinggian setinggi dada orang dewasa terjadi di Perumahan Puspandari dan Sri Katon.
    Untuk memfasilitasi evakuasi, pihaknya juga menggunakan perahu karet untuk membawa warga dari kediaman mereka.
    Warga yang berhasil dievakuasi kemudian dibawa ke mushala atau masjid yang berada di tempat tinggi, sementara beberapa memilih untuk menginap di rumah sanak saudara.
    “Evakuasi warga yang terdampak banjir di Perumahan Puspandari, kita bantu menuju mushala maupun masjid dan rumah warga yang aman dan tinggi dari air, juga ada yang dievakuasi ke rumah anak atau saudaranya,” tambahnya.
    BPBD Tanjungpinang telah memberikan bantuan awal berupa pangan dan kebutuhan mendasar lainnya kepada warga terdampak melalui Dinas Sosial.
    Selain hujan dengan intensitas ringan hingga deras yang berlangsung selama dua hari, kondisi beberapa kawasan jalan juga diperparah oleh pasang tinggi air laut.
    Untuk menjaga keamanan, BPBD juga melakukan evakuasi terhadap beberapa tiang traffic light yang tumbang akibat gerusan air hujan.
    “Jika dilihat dari pengalaman dua hari ini dan prakiraan cuaca dari BMKG dengan hujan yang intensitasnya tinggi serta air laut yang sedang pasang, maka potensi titik-titik ini akan kembali banjir kemungkinan terjadi,” ujarnya.
    BPBD Tanjungpinang juga telah mengeluarkan himbauan kepada masyarakat untuk tetap waspada terhadap kondisi cuaca saat ini.
    Masyarakat diminta untuk segera mematikan aliran listrik dan melakukan evakuasi mandiri jika melihat air meninggi di kawasan pemukiman masing-masing.
    “Imbauan agar masyarakat selalu waspada dan tanggap jika terjadi bencana. Saat banjir, segera matikan aliran listrik dan lakukan evakuasi mandiri di tempat yang aman dan lebih tinggi sembari menunggu petugas ke lokasi,” tutup Yamin.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • BMKG Laporkan 30 Kejadian Gempa di Jabar dan Sekitarnya

    BMKG Laporkan 30 Kejadian Gempa di Jabar dan Sekitarnya

    JABAR EKSPRES – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bandung melaporkan sebanyak 30 kejadian gempa bumi di Jawa Barat (Jabar) dan sekitarnya dalam satu pekan terakhir.

    Kepala BMKG Bandung, Teguh Rahayu, menyampaikan bahwa dari 30 kejadian gempa tersebut, 16 di antaranya berpusat di laut, sementara 14 lainnya terjadi di darat.

    “Gempa yang terjadi dalam satu pekan terakhir memiliki kedalaman yang bervariasi, mulai dari 5 km hingga 148 km. Untuk magnitudo, gempa dengan kekuatan terbesar tercatat sebesar 4,3 dan terkecil 1,7 magnitudo,” ucapnya pada Sabtu (11/1).

    BACA JUGA: Cuaca Panas Landa Kabupaten Bandung, BMKG Sebut Faktonya Angin Monsun Asia Disertai Fenomena La Nina

    Teguh juga menambahkan, hanya ada satu kejadian gempa bumi yang dirasakan langsung oleh masyarakat. Kejadian tersebut terjadi di wilayah Kabupaten Pangandaran pada Rabu, 8 Januari 2025, sekitar pukul 11.41 WIB, dengan magnitudo 4,3 yang berpusat di Laut.

    Menanggapi hal ini, Teguh mengimbau masyarakat, khususnya di Jawa Barat, untuk tetap waspada dan tidak panik menghadapi potensi bencana gempa.

    “BMKG menghimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dan tenang, serta menghindari bangunan yang retak atau rusak, terutama yang disebabkan oleh gempa bumi,” pungkasnya.

  • Penyebab Gempa Magnitudo 4,9 di Pacitan, Terasa hingga Yogyakarta

    Penyebab Gempa Magnitudo 4,9 di Pacitan, Terasa hingga Yogyakarta

    Bisnis.com,  JAKARTA – Hari Sabtu, 11 Januari 2025 pukul 14.25.10 WIB wilayah Pacitan, JATIM dan sekitarnya diguncang gempabumi tektonik.

    Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter dengan magnitudo M4,9. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 8.88° LS; 110.97° BT tepatnya di laut pada jarak 79 km arah Barat Daya Pacitan, JATIM dengan kedalaman 29 Km.

    Daryono, Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG mengatakan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng di zona megathrust.

    Guncangan gempabumi ini dirasakan di daerah Klaten, Yogyakarta, Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, Wonogiri, Sukoharjo, Surakarta II-III MMI (Getaran dirasakan seperti truk yang melintas), di Karangkates-Malang II MMI *(Getaran dirasakan sedikit orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang)*. Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut.

    Hingga hari Sabtu, 11 Januari 2025 pukul 14.45 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 1 (satu) kali gempabumi susulan (aftershock)