Kementrian Lembaga: BMKG

  • BMKG Mau Pakai AI Prediksi Cuaca di RI, Ternyata Ini Alasannya

    BMKG Mau Pakai AI Prediksi Cuaca di RI, Ternyata Ini Alasannya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bakal memanfaatkan peran kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) untuk memprediksi kondisi cuaca di Indonesia. Hal ini ditandai dengan rencana melakukan studi kelayakan untuk peningkatan akurasi dan penguatan sistem layanan BMKG melalui kolaborasi strategis di wilayah Jakarta dan Jawa Barat.

    Studi itu akan dilakukan bekerja sama dengan Tomorrow Indonesia (PT Enviromental Intelligence Indonesia / EII). BMKG dan Tomorrow Indonesia pun telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) tentang kerja sama di bidang meteorologi dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) untuk studi itu.

    “Bagaimana kita mengembangkan sistem prediksi berbasis AI dan ke depan dapat meningkatkan akurasi informasi khususnya di bidang meteorologi cuaca baik cuaca publik, maritim, maupun penerbangan,” kata Direktur Meteorologi Publik BMKG Andri Ramdhani dalam keterangan resmi, Selasa (4/2/2025).

    “Kerja sama yang dilakukan mencakup beberapa aspek penting seperti bagaimana mengembangkan sistem prediksi berbasis AI, kolaborasi ilmiah dan teknis di bidang meteorologi; pengembangan kapasitas sumber daya manusia, serta penyediaan data meteorologi dan teknologi pendukungnya. Penandatanganan ini merupakan langkah strategis dalam penyelenggaraan layanan informasi meteorologi yang cepat, tepat, akurat, luas, dan mudah di pahami di berbagai sektor,” jelasnya.

    Dia menuturkan, dalam memberikan layanan cuaca khusus di darat maupun laut untuk kepentingan Indonesia diperlukan infrastruktur yang andal, sumber daya manusia yang kompeten, serta inovasi teknologi yang berkelanjutan. Sehingga, imbuh dia, kolaborasi dengan Tomorrow Indonesia menjadi langkah strategis dalam meningkatkan layanan meteorologi di Indonesia.

    Tak hanya itu, menurut Andi, kerja sama ini mendukung visi pembangunan nasional yang tertuang dalam Asta Cita dan mendukung Indonesia Emas 2045. Yakni, sambungnya, peran BMKG dalam mendukung pembangunan berkelanjutan, mitigasi perubahan iklim, dan pengelolaan risiko bencana. Di mana, pada Asta Cita ke-8 menekankan harmoni antara manusia, lingkungan, dan budaya. 

    “Melalui kerja sama ini, diharapkan akan tercipta solusi inovatif dalam penyediaan data dan layanan meteorologi yang lebih efektif serta meningkatkan efisiensi dalam aspek operasional di seluruh wilayah Indonesia. Hal ini sejalan dengan amanat UU No 31 Tahun 2009 tentang Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika yang mengatur tugas dan fungsi BMKG dalam memberikan layanan informasi yang berkualitas kepada masyarakat,” sebutnya.

    “BMKG berperan krusial dalam manajemen bencana melalui pengembangan sistem deteksi dini, peningkatan koordinasi antar lembaga, serta kolaborasi dengan sektor swasta dan masyarakat guna mewujudkan penanggulangan bencana yang lebih efektif,” tambah Andri.

    Foto: BMKG-PT EII Teken MoU dan PKS Kembangkan Sistem Prediksi Meteorologi Berbasis AI pada Selasa (4/2/2025). (Dok. BMKG)
    BMKG-PT EII Teken MoU dan PKS Kembangkan Sistem Prediksi Meteorologi Berbasis AI pada Selasa (4/2/2025). (Dok. BMKG)

    (dce/dce)

  • Petani Gorontalo Resah, Gabah Rentan Rusak Akibat Cuaca Buruk

    Petani Gorontalo Resah, Gabah Rentan Rusak Akibat Cuaca Buruk

    Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), La Nina merupakan fenomena penurunan suhu permukaan laut di kawasan Samudra Pasifik tropis.

    Kondisi ini diperkirakan berlangsung hingga Mei 2025, memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan curah hujan di wilayah Gorontalo.

    Selain itu, angin Monsun Asia yang bertiup periodik membawa massa udara lembap, memicu pembentukan awan hujan yang menyebabkan hujan berintensitas ringan hingga lebat.

    “Kondisi atmosfer di Gorontalo yang cenderung labil semakin mendukung terjadinya hujan lebat,” ujar Muhammad Yandar Saputra, staf Stasiun Klimatologi Gorontalo.

    BMKG mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang, terutama di daerah-daerah rawan bencana.

    Muhammad Yandar menjelaskan, meskipun curah hujan rata-rata tergolong ringan hingga sedang, potensi cuaca ekstrem tetap harus diantisipasi. Wilayah-wilayah yang rawan banjir dan longsor disebut memiliki risiko lebih tinggi terkena dampak serius.

    “Daerah-daerah rawan ini harus menjadi prioritas perhatian, karena curah hujan deras bisa memperburuk kondisi di lokasi tersebut,” tegasnya.

    Sebagai langkah antisipasi, BMKG terus memperbarui informasi cuaca melalui aplikasi InfoBMKG, situs resmi BMKG, serta akun media sosial BMKG Gorontalo.

    Dengan demikian, masyarakat diharapkan dapat memantau perkembangan cuaca secara real-time dan mempersiapkan diri menghadapi potensi cuaca ekstrem.

  • Awas Tsunami! Ini Tandanya Wajib Evakuasi Saat Gempa Megathrust

    Awas Tsunami! Ini Tandanya Wajib Evakuasi Saat Gempa Megathrust

    Jakarta, CNBC Indonesia – Posisi Indonesia berada di pertemuan 3 lempeng utama dunia, yaitu Indo-Australia, Pasifik, dan Eurasia. Karena itu, juga sering disebut, letak geografis Indonesia ada di Ring of Fire alias Cincin Api Pasifik.

    Terdapat 14 segmen sumber gempa subduksi/ megathrust, serta 402 segmen sumber gempa sesar aktif yang sudah teridentifikasi. Juga, masih banyak lagi yang belum teridentifikasi.

    Demikian mengutip bahan paparan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati dalam webinar “Resolusi 2025: Mitigasi Bencana Geologi”, yang ditayangkan kanal Youtube Teknik Geofisika ITS, Jumat (17/1/2025) lalu. Dalam kesempatan itu, Dwikorita mengungkapkan, kejadian gempa bumi di Indonesia menunjukkan tren peningkatan.

    BMKG juga pernah mengingatkan, akibat letaknya yang berada di pertemuan 3 lempeng utama dunia itu, Indonesia memiliki 13 segmen megathrust, yaitu sumber gempa yang mampu memicu gempa besar. Bahkan, gempa besar ini juga diprediksi bisa menimbulkan tsunami raksasa, dengan gelombang diperkirakan bisa mencapai 20 meter.

    Untuk itu, perlu mengetahui tanda-tanda dan berapa waktu yang dibutuhkan agar bisa menghindar dan selamat dari efek gempa di zona megathrust. Yang diprediksi bisa memicu tsunami raksasa.

    Saat ini, ada 2 segmen megathrust yang sedang menjadi sorotan BMKG. Yaitu Megathrust Selat Sunda dan Megathrust Mentawai-Suberut. Sebab, di kedua segmen itu sudah ratusan tahun belum terjadi gempa besar. Artinya, ada seismic gap yang sudah beratus-ratus tahun, tepatnya lebih dari 227 tahun. Sehingga, meski tidak dapat diprediksi kapan, bisa jadi kedua segmen itu sedang menunggu waktu melepaskan energinya.

    “Zona megathrust dapat memicu gempa-gempa besar sampai dengan magnitudo 9 yang dapat menimbulkan tsunami,” kata Ketua Tim Kerja Informasi Gempabumi dan Tsunami Kedeputian Geofisika BMKG Wijayanto kepada CNBC Indonesia, belum lama ini.

    Tanda-Tanda Harus Evakuasi Saat Gempa di Zona Megathrust Terjadi

    Lalu apa yang harus dilakukan agar selamat jika terjadi gempa megathrust?

    Menurut Wijayanto, jika gempa di zona megathrust terjadi dengan kekuatan lebih dari M7, akan berpotensi memicu tsunami.

    “Jika gempa berkekuatan di atas magnitude 8,7 terjadi di zona megathrust di busur Sunda, mulai dari barat Aceh sampai Selat Sunda dan di daerah selatan Jawa sampai Nusa Tenggara, dapat menyebabkan tsunami dengan tinggi lebih dari 20 meter di pantai,” ungkap Wijayanto.

    “Peringatan dini diberikan dalam waktu 3 menit. Jika rata-rata gelombang tsunami akan tiba di pantai dalam waktu 20 menit-30 menit, maka masyarakat atau pemerintah daerah memiliki golden time sekitar 15-25 menit untuk evakuasi penyelamatan diri,” terang Wijayanto.

    Karena itu, tegasnya, untuk menekan jumlah korban seminim mungkin bahkan agar bisa zero victim alias tidak ada korban jiwa akibat gempa dan tsunami megathrust, semua pihak harus siap siaga.

    “Kesiapsiagaan masyarakat dan semua pihak baik pemerintah pusat daerah atau swasta, membangun kapasitas untuk penyelamatan diri, dan pemahaman masyarakat yang palingpenting,” kata Wijayanto.

    Rumus Gempa 20 Detik

    Terpisah, Dosen Geodinamik, Teknik Geologi UPN Veteran Yogyakarta C Prasetyadi mengatakan, ada rumus khusus yang harus dijalankan ketika terjadi gempa besar, terutama yang bersumber dari megathrust.

    “Kalau terjadi gempa di daerah subduksi, kecepatan gempa itu adalah kurang lebih 620 km per jam. Kemudian jarak ke darat adalah 230 km. Maka untuk menempuh jarak 230 km dengan kecepatan 620 km per jam, akan keluar sekitar 0,3 jam atau sekitar 20 menit,” katanya dalam diskusi tentang Memahami Megathrust, yang ditayangkan akun Youtube DeBritto Channel, dikutip Sabtu (25/1/2025).

    “Jadi golden periode sejak terjadinya gempa di Palung Jawa, untuk sebuah megathrust adalah 20 menit,” tambahnya.

    Prasetyadi pun memaparkan langkah yang harus dilakukan masyarakat di lokasi megathrust jika terjadi gempa. Sebab, warga di lokasi ini berpacu dengan waktu, dengan potensi adanya ancaman tsunami.

    “Jadi kita kemudian punya sebuah prinsip, kalau ada gempa waktunya lebih dari 20 detik, maka punya waktu 20 menit untuk melakukan evakuasi,” kata Prasetyadi mengingatkan.

    “Karena hitungan tadi. Ke mana? Lari ke lokasi dengan ketinggian harus di atas 20 meter. Jadi kita punya prinsip Triple 20,” jelas Prasetyadi.

    Prinsip itu, ujarnya, akan menjembatani upaya mitigasi penanganan bencana gempa besar megathrust, yang diprediksi bisa memicu tsunami raksasa, bahkan sampai 20 meter.

    “Ini akan menjadi semacam jembatan dari pengetahuan para ahli kebumian yang kompeten secara ilmiah, kemudian masyarakat yang mempunyai pemahaman yang kurang. Akan ada semacam gap di sini. Maka gap ini kita isi dengan prinsip tang dihasilkan, prinsip Triple 20,” tegas Prasetyadi.

    Foto: Peta Megathrust Ancam RI. (Dok. BMKG)
    Peta Megathrust Ancam RI. (Dok. BMKG)

    (dce/dce)

  • Bibit Siklon Samudra Hindia, Biang Kerok Angin Kencang yang Melanda Lampung

    Bibit Siklon Samudra Hindia, Biang Kerok Angin Kencang yang Melanda Lampung

    Selain berpengaruh pada perairan, angin kencang juga dapat menghambat pembentukan awan hujan. Dalam kondisi normal, uap air yang naik ke atmosfer akan mengalami kondensasi dan membentuk awan hujan. Namun, dengan kecepatan angin yang tinggi, proses ini menjadi kurang optimal, sehingga curah hujan berkurang.

    Lebih lanjut, Rudi mengingatkan bahwa angin kencang ini dapat berdampak pada sektor pertanian, terutama tanaman yang rentan seperti padi dan hortikultura. Aktivitas penerbangan juga berisiko terganggu akibat turbulensi dan crosswind yang kuat, yang dapat mempengaruhi proses lepas landas serta pendaratan pesawat.

    BMKG menegaskan bahwa fenomena angin kencang yang terjadi di Lampung saat ini berbeda dengan puting beliung.

    “Angin kencang kali ini bukan berasal dari awan cumulonimbus seperti puting beliung, melainkan dipicu oleh perbedaan tekanan udara yang besar antara belahan bumi utara dan selatan,” jelas Rudi.

    BMKG memprediksi kondisi angin kencang ini akan berlangsung hingga awal Februari, seiring dengan pelemahan bibit siklon di Samudra Hindia. Melemahnya bibit siklon nantinya juga dapat memengaruhi pola angin dan pertumbuhan awan hujan di Lampung.

  • Jalur Sarangan Lumpuh Sementara, BPBD Evakuasi Pohon Tumbang dalam 1,5 Jam

    Jalur Sarangan Lumpuh Sementara, BPBD Evakuasi Pohon Tumbang dalam 1,5 Jam

    Magetan (beritajatim.com) – Sebuah pohon tumbang akibat angin kencang menghalangi akses Jalan Raya Sarangan jalur lama, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, pada Selasa (04/02) pagi. Kejadian ini dilaporkan oleh Polsek Plaosan melalui call center BPBD Kabupaten Magetan pada pukul 07.30 WIB.

    Merespons laporan tersebut, tim TRC-PB yang sedang piket di posko segera bergerak ke lokasi untuk melakukan penanganan. BPBD Kabupaten Magetan, bekerja sama dengan TNI/Polri, Perhutani, dan masyarakat setempat, menggunakan chainsaw serta alat manual untuk mengevakuasi pohon tumbang tersebut.

    “Proses pembersihan pohon tumbang berhasil diselesaikan dalam waktu sekitar 1,5 jam. Pada pukul 09.00 WIB, akses jalan yang sempat tertutup telah kembali normal dan dapat dilalui oleh pengguna jalan tanpa hambatan,” terang Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Magetan, Eka Wahyudi.

    BPBD Kabupaten Magetan mengimbau masyarakat agar lebih waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat memicu bencana serupa. “Agar lebih waspada dan berhati-hati saat beraktivitas di luar rumah jika terjadi hujan disertai angin dan petir, hindari berteduh di bawah pohon, pelankan kecepatan berkendara saat cuaca buruk berlangsung, dan pastikan peralatan elektronik aman dari risiko sambaran petir,” kata pihak BPBD dalam keterangannya.

    Diketahui, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda Sidoarjo telah mengeluarkan peringatan kewaspadaan terhadap peningkatan kecepatan angin di wilayah Jawa Timur pada 3-6 Februari 2025. Berdasarkan analisis pola angin gradien 3.000 kaki, BMKG mendeteksi keberadaan Siklon Tropis Taliah di Samudra Hindia sebelah Australia, yang berpotensi menyebabkan peningkatan kecepatan angin secara signifikan di wilayah Jawa Timur.

    Saat ini, angin di Jawa Timur bertiup dari arah barat hingga barat laut dengan kecepatan mencapai 30 knot (54 km/jam). BMKG juga mengingatkan bahwa peningkatan kecepatan angin ini dapat berdampak pada tinggi gelombang di perairan Jawa Timur.

    BMKG Juanda mengimbau masyarakat dan instansi terkait untuk lebih waspada terhadap cuaca ekstrem, terutama hujan sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang. “Wilayah dengan topografi curam/bergunung/tebing diharapkan lebih waspada terhadap dampak yang dapat ditimbulkan akibat cuaca ekstrem seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang, serta berkurangnya jarak pandang,” ujar BMKG.

    Masyarakat dapat terus memantau kondisi cuaca terkini melalui citra radar cuaca WOFI di situs stamet-juanda.bmkg.go.id/radar/ serta memperoleh informasi peringatan dini melalui stamet-juanda.bmkg.go.id atau media sosial @infobmkgjuanda. Layanan informasi BMKG Juanda juga dapat diakses melalui telepon 24 jam di (031) 8668989 atau WhatsApp 0895800300011. [aje]

  • 9 Daerah Bakal Hujan saat Siang hingga Malam, Termasuk Sumenep Mojokerto, Cuaca 4 Februari 2025

    9 Daerah Bakal Hujan saat Siang hingga Malam, Termasuk Sumenep Mojokerto, Cuaca 4 Februari 2025

    TRIBUNJATIM.COM – Inilah ramalan cuaca Jatim hari ini, Selasa, 4 Februari 2025.

    Beberapa daerah diprediksi hujan saat siang hingga malam.

    Hal tersebut berdasarkan pada laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

    Menurut BMKG, Sumenep dan Mojokerto termasuk dalam daftar daerah yang akan diguyur hujan.

    Hujan berintensitas ringan ini akan mulai turun pada pukul 11.00 WIB.

    Di waktu ini, Sumenep akan hujan dan bertahan hingga sore hari.

    Di sisi lain, Situbondo juga hujan saat sore, sekira pukul 15.00, 16.00, dan 17.00 WIB.

    Saat malam, Bangkalan, Gresik, Jombang, Mojokerto, Lamongan, Madiun, Nganjuk, Ngawi, dan Sumenep bakal diguyur hujan ringan.

    Perkiraan waktu turun hujan ini sekira pukul 18.00, 19.00, dan 20.00 WIB.

    Hanya hujan di Sumenep yang bertahan hingga pukul 21.00 WIB.

    Selain cuaca hujan, daerah Jawa Timur cenderung berawan saat siang.

    Sekira pukul 14.00 WIB, Bondowoso dan Jember akan cerah berawan.

    Jember bahkan cerah pada pukul 15.00 WIB, sementara Bondowoso dan Bangkalan cerah berawan.

    Kabut juga akan terjadi di beberapa wilayah, yaitu Gresik, Bojonegoro, Lamongan, dan Tuban.

    Berhubung cuaca hujan, warga diharapkan membawa payung atau jas hujan sebelum beraktivitas di luar ruangan.

    Para pengguna jalan juga diimbau berhati-hati sebab jalanan licin.

    Informasi lengkap mengenai ramalan cuaca Jatim ini bisa diakses melalui tautan ini: KLIK.

    Selamat beraktivitas!

    —–

    Berita Jatim dan berita seleb lainnya.

    Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

  • Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Selasa 4 Februari 2025, Cuaca Berawan

    Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Selasa 4 Februari 2025, Cuaca Berawan

    Malang (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda memperkirakan cuaca Malang raya pada Februari 4 Februari 2025 di wilayah kabupaten dan kota Malang.

    BMKG Juanda melaporkan bahwa kota Malang pagi hari mulai pukul 07.00 sampai 09.00 WIB cuaca berawan. “Memasuki pukul 10.00 cuaca di kota Malang cuaca berawan,” dikutip dari laman resmi BMKG Juanda.

    Cuaca berawan terjadi pada siang hari pukul 13.00 WIB. Sore hari cuaca di kota Malang cuaca berawan. Malam hari cuaca di kota Malang cuaca berawan dan cerah berawan.

    Hari Rabu (5/2/2025) dini hari cuaca berawan. Suhu di kota Malang selama satu hari penuh berada pada rentan 23 – 32 derajat celcius. Pagi hari cuaca kembali berawan.

    Sementara itu, wilayah Kabupaten Malang pada Selasa (4/2/2025) pagi hari sebagian besar kecamatan cuaca berawan.

    Kemudian, pukul 10.00 WIB hingga 13.00 WIB cuaca cuaca berawan. Cuaca hujan ringan terjadi di Lawang. Sementara cuaca cerah berawan terjadi di Donomulyo dan Kalipare.

    “Pukul 16.00 WIB diperkirakan cuaca sebagian besar kecamatan di kabupaten Malang cuaca berawan. Udara kabut Pujon,” dikutip dari laman resmi BMKG Juanda.

    Malam hari pukul 19.00 WIB sampai pukul 22.000 cuaca berawan dan cerah berawan. Cuaca udara kabut di Ngantang, Pakis, Pujon, Singosari, Tajinan, Tumpang, Wajak, dan Kalipare.

    Dini hari Rabu (5/2/2025) wilayah di kabupaten Malang cuaca berawan. Suhu dengan kondisi tersebut selama sehari berada pada rentan angka 22 sampai 31 derajat celcius.

    Kota Batu pada Selasa 4 Februari 2025 pagi hari diperkirakan cuaca berawan. Pukul 10.00 WIB cuaca berawan. Cuaca udara kabut terjadi pada siang hari. Sore hari cuaca berawan.

    Kota Batu yang meliputi Batu, Bumiaji, dan Junrejo cuaca berawan terjadi pada pukul 19.00. Kemudian malam hari cuaca berawan. Dini hari Rabu 5 Januari 2025 cuaca berawan dan udara kabut. Pagi hari pukul 07.00 WIB cuaca berawan. Suhu berada pada rentan 17 – 23 derajat celcius. (dan/ted)

     

  • BMKG: Gempa Magnitudo 6,2 Guncang Morotai di Maluku Utara dan Tidak Berpotensi Tsunami

    BMKG: Gempa Magnitudo 6,2 Guncang Morotai di Maluku Utara dan Tidak Berpotensi Tsunami

    Jakarta, Beritasatu.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat adanya gempa bumi dengan magnitudo 6,2 yang mengguncang Kabupaten Pulau Morotai, Provinsi Maluku Utara, pada Selasa (4/2/2025) pagi sekitar pukul 04.35 WIT.

    Direktur Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (4/2/2025), mengungkapkan pusat gempa tersebut berada di laut dengan kedalaman 96 kilometer. Lokasinya terletak pada koordinat 2,87° lintang ttara (LU) dan 128,05° bujur timur (BT), sekitar 71 kilometer di timur laut Pulau Doi, Maluku Utara.

    Berdasarkan analisis BMKG, gempa di Morotai ini tergolong gempa berkedalaman menengah yang terjadi akibat aktivitas intraslab pada lempeng laut Maluku di wilayah pantai utara Pulau Morotai. Mekanisme gempa ini menunjukkan pergerakan geser naik atau oblique thrust.

    Guncangan akibat gempa tersebut dirasakan di beberapa daerah, mulai dari Morotai hingga Sangihe, dengan skala intensitas II-III MMI. Pada skala ini, getaran dirasakan oleh sebagian orang dan beberapa benda ringan yang digantung terlihat bergoyang.

    Daryono menegaskan bahwa gempa di Morotai ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami. Hingga pukul 04.55 WIT, pemantauan BMKG belum mendeteksi adanya gempa susulan.

    Masyarakat di Pulau Morotai dan sekitarnya diminta tetap tenang serta tidak mudah percaya terhadap informasi yang belum terverifikasi selain dari laporan resmi BMKG.

    Informasi mengenai gempa di Morotai ini dapat diperoleh melalui aplikasi infoBMKG, akun media sosial BMKG, atau dengan menghubungi kantor BMKG terdekat. Selain itu, warga juga diimbau untuk selalu mengikuti arahan serta panduan mitigasi bencana yang dikeluarkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku Utara.

  • Gempa M 6,2 Guncang Pulau Morotai Maluku Utara
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        4 Februari 2025

    Gempa M 6,2 Guncang Pulau Morotai Maluku Utara Regional 4 Februari 2025

    Gempa M 6,2 Guncang Pulau Morotai Maluku Utara
    Tim Redaksi
    MOROTAI, KOMPAS.com
    – Gempa magnitudo 6,2 mengguncang Kabupaten
    Pulau Morotai
    ,
    Maluku Utara
    , pada Selasa (4/2/2025) pagi  pukul 04.35.53 WIB atau 06.35.53 WIT.
    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (
    BMKG
    ) menyebutkan, lokasi
    gempa Morotai
    ini berada pada koordinat 2,95 derajat Lintang Utara dan 128,19 derajat Bujur Timur, dengan episenter gempa berada di laut 86 kilometer timur laut Pulau Doi, Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara.
    “Kedalaman gempa 105 kilometer,” tulis BMKG.
    BMKG juga menyebutkan, gempa dirasakan di Morotai pada skala III MMI dan Sangihe, Tobelo II-III MMI.
    Belum ada laporan kerusakan akibat gempa. Warga diimbau tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya gempa susulan.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 106 Gempa Bumi Terjadi di Jabar Selama 2025, Skala Terbesar M 4,7
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        4 Februari 2025

    106 Gempa Bumi Terjadi di Jabar Selama 2025, Skala Terbesar M 4,7 Bandung 4 Februari 2025

    106 Gempa Bumi Terjadi di Jabar Selama 2025, Skala Terbesar M 4,7
    Tim Redaksi
    BANDUNG,KOMPAS.com
    – Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (
    BMKG
    ) Bandung mencatat sebanyak 106 kali
    gempa bumi
    mengguncang wilayah Jawa Barat.
    “Selama bulan Januari 2025,” kata Kepala BMKG stasiun Bandung Teguh Rahayu, dalam Keterangnya, Senin (3/2/2025).
    Menurut Ayu, berdasarkan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi dengan kedalaman dangkal atau kurang dari 60 km sebanyak 95 kejadian, gempa bumi menengah atau lebih dari 60 km dan kurang dari 300 km sebanyak 11 Kejadian dan gempabumi dalam atau lebih dari 300 km) sebanyak 0 kejadian dengan rentang 2 km hingga 148 km.
    “Sedangkan untuk magnitudo, gempabumi terbesar yang tercatat adalah 4,7 dan magnitudo terkecil yang tercatat adalah 1,2,” ucap Ayu.
    Berdasarkan letak hiposenternya, sebanyak 48 gempabumi yang terjadi berpusat di laut, sedangkan 58 kejadian gempabumi lainnya berpusat di darat.
    Gempa terbesar tercatat pada tanggal 27 Januari 2025 pukul 07:29:44 WIB, yang berpusat 7,89 LS dan 107,03 BT atau di selatan Garut, pada kedalaman 14 Km.
    Gempa berkekuatan magnitudo 4,7 ini dirasakan Di Sindangbarang, Cidora, Pemengpeuk, Cikalong dan Babadan. 
    Lalu, Pangalengan, Singajaya, Garut, Cibeber dan Cianjur. Kemudian di Palabuhanratu dan Simpenan.
    Jika terjadi gempa, BMKG mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
    Serta menghindari bangunan-bangunan retak atau rusak yang diakibatkan oleh gempabumi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.