Kementrian Lembaga: BMKG

  • Ini Alasan Puluhan Kapal Nelayan Cilacap Lego Jangkar di Pacitan

    Ini Alasan Puluhan Kapal Nelayan Cilacap Lego Jangkar di Pacitan

    Pacitan (Beritajatim.com) – Cuaca buruk yang terjadi di pesisir Samudera Hindia, memaksa puluhan kapal nelayan asal Cilacap, Jawa Tengah merapat di Pacitan. Ya, kapal-kapal itu, berlindung di Teluk Pacitan sekitar Pelabuhan Tamperan. Mereka terpaksa lego jangkar sejak tanggal 1 Februari 2025 lalu, akibat badai disertai gelombang tinggi dan angin kencang.

    Bintara Jaga Polairud Polres Pacitan, Bripka Ribut Riyanto, mengatakan bahwa beberapa kapal bahkan bersandar di dermaga. Namun, untuk menghindari potensi gesekan dengan nelayan lokal, sebagian dari mereka diminta bergeser ke perairan teluk Pacitan.

    “Gelombang tinggi di tengah laut berkisar antara 4 hingga 6 meter, sehingga mereka memilih berlindung di sini,” kata Ribut, Kamis (6/2/2025).

    Selama berada di Pelabuhan Tamperan, nelayan Cilacap terus dipantau oleh TNI AL dan instansi terkait. Pemeriksaan kelengkapan dokumen kapal, juga dilakukan untuk memastikan tidak ada pelanggaran.

    “Kami juga terus memantau aktivitas mereka dan melakukan pengecekan surat-surat perlengkapannya,” tambah Ribut.

    Kondisi gelombang di perairan selatan ini, mulai berangsur membaik pada Kamis pagi ini. Sejumlah kapal pun telah bersiap melanjutkan pencarian ikan, setelah beberapa hari terpaksa berhenti melaut.

    Ribut minta masyarakat tetap waspada terhadap potensi cuaca buruk, dengan gelombang tinggi di sejumlah wilayah pesisir selatan Jawa, termasuk di Pacitan.

    “Sambil menunggu informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) tentang update cuaca, masyarakat harus tetap waspada,” tutupnya. [end/beq]

  • Pagi Hujan? Ini Prakiraan Cuaca Surabaya, Gresik, dan Sidoarjo 6 Februari 2025

    Pagi Hujan? Ini Prakiraan Cuaca Surabaya, Gresik, dan Sidoarjo 6 Februari 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda, telah menginformasikan terkait prakiraan cuaca untuk wilayah Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik pada hari ini, Kamis (6/2/2025).

    “Cuaca di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik diprakirakan akan turun hujan pada pagi hati ini. Adapun selebihnya cenderung berawan,” ujar Prakirawan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, S.Tr..

    Berikut ini informasi lebih lengkap terkait prakiraan cuaca di Surabaya Raya hari ini.

    Cuaca di Surabaya

    Pagi hari cuaca di Kota Pahlawan diprediksi akan turun hujan dengan intensitas rendah, termasuk di Kecamatan Dukuh Pakis, Jambangan, Karangpilang, Pakal, dan Tegalsari. Adapun siang hingga malamnya cenderung berawan.

    Untuk suhu hari ini, paling rendah mencapai angka 25 dan tertinggi 31 derajat celcius, kelembapan sekitar 75-92 persen, dan kecepatan angin 15,8 km/jam dari Barat Daya.

    Cuaca di Sidoarjo

    Sama seperti Surabaya, cuaca di Sidoarjo diprediksi hujan sekitar pukul 6.00-9.00 WIB, seperti yang terjadi di Kecamatan Taman, Gedangan, Tarik, dan Wonoayu. Selebihnya langit cenderung berawan.

    Suhu di sini cukup rendah, yakni 26 derajat celcius dan tertinggi 31 derajat celcius. Sedangkan untuk kelembapannya sekitar 73-84 persen, dan kecepatan angin 24,5 km/jam dari Barat.

    Cuaca di Gresik

    Cuaca Gresik pun juga sama, yakni hujan di pagi hari. Namun, hujan mengguyur daerah ini sekitar pukul 3.00-6.00 WIB. Selebihnya cenderung berawan. Seperti yang terjadi di Kecamatan Bungah dan Ujung Pangkah.

    Suhu di sini juga cukup rendah, antara 25-28derajat celcius, kelembapan sekitar 77-93 persen, dan kecepatan angin 36,7 km/jam dari Barat Daya.

    Itulah cuaca di wilayah Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik pada hari ini menurut BMKG Juanda. Prakiraan cuaca tersebut mungkin bisa berubah-ubah, sehingga masyarakat dihimbau untuk selalu antisipasi payung atau jas hujan saat berkegiatan di luar ruangan. [fyi/aje]

  • Ramalan Cuaca Malang Raya Hari Ini Kamis 6 Februari 2025, Hujan Ringan?

    Ramalan Cuaca Malang Raya Hari Ini Kamis 6 Februari 2025, Hujan Ringan?

    Malang (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda memperkirakan cuaca Malang raya pada 6 Februari 2025 di wilayah kabupaten dan kota Malang.

    BMKG Juanda melaporkan bahwa kota Malang pagi hari mulai pukul 07.00 sampai 09.00 WIB cuaca hujan ringan. “Memasuki pukul 10.00 cuaca di kota Malang cuaca hujan ringan,” dikutip dari laman resmi BMKG Juanda.

    Cuaca hujan ringan terjadi pada siang hari pukul 13.00 WIB. Sore hari cuaca di kota Malang cuaca berawan. Malam hari cuaca di kota Malang cuaca berawan dan udara kabut.

    Hari Jumat (7/2/2025) dini hari cuaca cerah berawan dan cerah berawan. Suhu di kota Malang selama satu hari penuh berada pada rentan 22 – 32 derajat celcius. Pagi hari cuaca kembali berawan.

    Sementara itu, wilayah Kabupaten Malang pada Kamis (6/2/2025) pagi hari sebagian besar kecamatan cuaca hujan ringan. Kalipare dan Sumberpucung cuaca berkabut. Kasembon dan Pakisaji cuaca hujan sedang.

    Kemudian, pukul 10.00 WIB hingga 13.00 WIB cuaca cuaca hujan ringan sebagian lainnya hujan petir. Cuaca udara kabut terjadi di Jabung, Pakis, Tumpang, Bululawang. Cuaca berkabut di Tajinan.

    “Pukul 16.00 WIB diperkirakan cuaca sebagian besar kecamatan di kabupaten Malang cuaca berawan dan udara kabut. Cuaca berkabut terjadi di Pagelaran, Pakisaji, Lawang,” dikutip dari laman resmi BMKG Juanda.

    Malam hari pukul 19.00 WIB sampai pukul 22.000 cuaca cerah berawan dan berawan. Cuaca udara kabut di Pagelaran, Dau, Ngantang, Pujon, Kasembon, Karangploso, Lawang, Singosari. Hujan petir di Pagak.

    Dini hari Jumat (7/2/2025) wilayah di kabupaten Malang cuaca cerah. Cuaca udara kabut berawan di Ngantang dan Pujon. Suhu dengan kondisi tersebut selama sehari berada pada rentan angka 22 sampai 31 derajat celcius.

    Kota Batu pada Kamis 6 Februari 2025 pagi hari diperkirakan cuaca hujan ringan. Pukul 10.00 WIB cuaca hujan petir. Cuaca hujan petir terjadi pada siang hari. Sore hari cuaca udara kabut.

    Kota Batu yang meliputi Batu, Bumiaji, dan Junrejo cuaca udara kabut terjadi pada pukul 19.00. Kemudian malam hari cuaca udara kabut. Dini hari Jumat 7 Februari 2025 cuaca cerah berawan dan udara kabut. Pagi hari pukul 07.00 WIB cuaca hujan. Suhu berada pada rentan 16 – 22 derajat celcius. [dan/aje]

  • Kamis, hujan ringan guyur Jakarta dari pagi hingga malam

    Kamis, hujan ringan guyur Jakarta dari pagi hingga malam

    Jakarta (ANTARA) – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan seluruh wilayah DKI Jakarta, pada Kamis, akan diguyur hujan dengan intensitas ringan dari pagi hingga malam.

    Berdasarkan data dari laman resmi BMKG yang dikutip di Jakarta, Kamis, menyatakan bahwa prakiraan cuaca pagi hari seluruh DKI Jakarta yang terdiri dari Jakarta Barat, Timur, Utara, Selatan, Pusat, dan Kabupaten Kepulauan Seribu akan turun hujan intensitas ringan.

    Sementara untuk siang hari, BMKG memprakirakan bahwa tiga wilayah administrasi seperti di Jakarta Timur, Selatan dan Kabupaten Kepulauan Seribu masih turun hujan intensitas ringan, sedangkan sisanya berawan tebal.

    Beranjak pada sore hari, seluruh Jakarta berpotensi masih turun hujan dengan intensitas ringan. Begitu juga pada malam harinya, hanya Jakarta Barat dan Pusat yang berawan tebal sisanya hujan ringan.

    Hujan berintensitas ringan itu merupakan curah hujan yang kurang dari 2,5 mm per jam, sedangkan hujan intensitas sedang yaitu hujan yang lebih dari 5-10 mm per jam.

    Pada hari yang sama suhu udara di Jakarta diprakirakan berada pada kisaran minimum 23 derajat hingga 29 derajat celsius.

    Sedangkan kecepatan angin seluruh Jakarta berasa pada 7-8 kilometer per jam, kecuali di Kabupaten Kepulauan Seribu kecepatan angin mencapai 26 kilometer per jam.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

  • Angin Kencang Terjang Ngawi, Pohon Jati Tumbang Timpa Kafe
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        5 Februari 2025

    Angin Kencang Terjang Ngawi, Pohon Jati Tumbang Timpa Kafe Surabaya 5 Februari 2025

    Angin Kencang Terjang Ngawi, Pohon Jati Tumbang Timpa Kafe
    Tim Redaksi
    NGAWI, KOMPAS.com
    – Satu
    pohon jati tumbang
    menimpa atap kafe di Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Margomulyo, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Rabu (5/2/2025).
    Kejadian ini memicu kepanikan di kalangan pengunjung yang berlarian menyelamatkan diri.
    Rekaman CCTV kafe menunjukkan detik-detik saat pohon tersebut mulai roboh, membuat pengunjung berlarian untuk menghindari bahaya.
    Pemilik kafe, Putri Ayu Ganesti, mengonfirmasi bahwa pohon jati yang terletak dekat kafenya tumbang setelah diterjang
    angin kencang
    .
    “Sebelum roboh, memang ada angin kencang sekitar lima belas menit. Tak lama kemudian, pohon jati tumbang menimpa atap kafe,” ungkap Ganesti.
    Ganes, sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa saat pohon roboh terdapat empat pengunjung yang duduk di sisi utara kafe.
    Beruntung, mereka segera menyadari bahaya dan berlarian menyelamatkan diri.
    Meskipun terjadi insiden tersebut, Ganes memastikan tidak ada korban jiwa atau luka.
    Kejadian itu berlangsung di tengah cuaca cerah tanpa hujan, meski angin bertiup kencang di wilayah Kota Ngawi.
    Suara retakan pohon yang akan tumbang memicu kepanikan di antara pengunjung, yang langsung meninggalkan kafe.
    Setelah insiden, karyawan kafe segera membersihkan material bangunan yang roboh.
    Ganes memutuskan untuk tetap membuka kafenya, karena hanya bagian utara yang tertimpa pohon.
    Kasi Kedaruratan BPBD Ngawi, Partoyo, yang dihubungi terpisah, menyatakan bahwa Kota Ngawi dalam beberapa hari terakhir berpotensi mengalami bencana angin kencang.
    Ia juga mengingatkan bahwa hujan deras disertai angin kencang masih akan terjadi berdasarkan prediksi BMKG di bulan ini.
    “Meski tidak hujan, potensi angin kencang atau puting beliung bisa terjadi. Untuk itu, kami imbau masyarakat tetap waspada karena puncak musim penghujan diperkirakan awal bulan Februari,” ujar Partoyo.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Angin Cukup Kencang di Bandung Malam Ini, BMKG Jelaskan Penyebabnya
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        5 Februari 2025

    Angin Cukup Kencang di Bandung Malam Ini, BMKG Jelaskan Penyebabnya Bandung 5 Februari 2025

    Angin Cukup Kencang di Bandung Malam Ini, BMKG Jelaskan Penyebabnya
    Tim Redaksi
    BANDUNG, KOMPAS.com
    – Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (
    BMKG
    ) menjelaskan mengapa beberapa hari ini angin terasa cukup kencang dibandingkan biasanya di wilayah Jawa Barat, khususnya di
    Kota Bandung
    .
    Kepala BMKG Stasiun Bandung, Teguh Rahayu, menjelaskan bahwa saat ini terdapat
    siklon tropis Taliah
    yang terpantau di Samudera Hindia Selatan Jawa Tengah, dengan kecepatan angin maksimum mencapai 65 knots atau 120 km/jam.
    Kecepatan angin maksimum
    Siklon Tropis Taliah
    diprakirakan menurun dalam 24 jam ke depan dengan pergerakan ke arah barat menjauhi wilayah Indonesia.
    “Kondisi tersebut memberikan dampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca dan perairan wilayah di Indonesia, termasuk di wilayah Jawa Barat, berupa peningkatan kecepatan angin dan peningkatan tinggi gelombang di Perairan Selatan Jawa Barat,” ucap Teguh dalam keterangannya, Rabu (5/2/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • BPBD DKI: Hujan di malam hari dampak angin dingin dari daratan Siberia

    BPBD DKI: Hujan di malam hari dampak angin dingin dari daratan Siberia

    Jakarta (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta mengemukakan hujan yang terjadi pada malam hari di Jakarta, khususnya di atas pukul 21.00 WIB merupakan dampak angin dingin yang datang dari daratan Siberia.

    Ketua Subkelompok Logistik dan Peralatan BPBD Provinsi DKI Jakarta Michael Sitanggang mengatakan fenomena yang disebut seruak dingin (cold surge) terjadi di Jakarta dan wilayah Indonesia lainnya.

    “Makanya, beberapa hari terakhir, ada hujan di atas jam 21.00 WIB. Itu salah satu dampak dari cold surge atau seruak dingin,” kata dia dalam kegiatan bertema “Operasi Modifikasi Cuaca” di Jakarta, Rabu.

    Di sisi lain, lanjut dia, saat ini juga terjadi siklon tropis di selatan Pulau Jawa di Samudera Hindia yang memengaruhi kondisi cuaca di Jakarta.

    Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan dampak terburuk seruak dingin ini yakni peningkatan curah hujan dengan intensitas ekstrem. Banjir pada tahun 2020 merupakan dampak fenomena ini.

    Guna mengantisipasi banjir akibat fenomena tersebut, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bersama lembaga terkait, terus berupaya bisa memprediksi cuaca dengan akurat dan menentukan strategi pelaksanaan operasi modifikasi cuaca (OMC).

    Operasi ini diharapkan dapat mereduksi potensi pertumbuhan awan yang menyebabkan hujan lebat dan banjir.

    Selain masalah hujan, kata Michael, dalam konteks lingkungan OMC juga bisa mencegah erosi tanah yang disebabkan hujan deras.

    “Karena masih ada beberapa daerah di Jakarta yang rawan terhadap tanah longsor, khususnya wilayah yang dekat dengan aliran sungai atau kali,” kata dia.

    Namun, pelaksanaan modifikasi cuaca juga tak dipungkiri bisa berdampak negatif. Michael mengatakan operasi ini bisa memicu pembentukan pita hujan yang terjadi lebih cepat atau bahkan bisa memicu garis badai yang jauh dari lokasi OMC.

    “Jadi, memang akan ada dampak tapi efek samping yang kami harapkan tidak terlalu serius. Semangat kami adalah bagaimana meminimalisir risiko bencana terjadi di masyarakat,” harapnya.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Modifikasi cuaca kurangi intensitas hujan hingga 54 persen

    Modifikasi cuaca kurangi intensitas hujan hingga 54 persen

    Jakarta (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta mengatakan operasi modifikasi cuaca (OMC) yang dilakukan sejak Sabtu (1/2) bisa mengurangi intensitas hujan di Jakarta sebanyak 38 – 54 persen.

    “Pada saat Selasa (4/2) siang, ada hujan dengan intensitas yang sedang hingga lebat di Jakarta, namun intensitasnya tidak terlalu lama dan tidak menimbulkan banjir atau genangan di Jakarta,” kata Ketua Subkelompok Logistik dan Peralatan BPBD Provinsi DKI Jakarta Michael Sitanggang di Jakarta, Rabu.

    OMC dilakukan BPBD DKI bersama Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI Angkatan Udara dan PT RAI sejak Sabtu (1/2) hingga 6 Februari 2025, melalui Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.

    Teknik yang digunakan yakni penyemaian awan dengan menaburkan garam (NaCl) berukuran sekitar 20-30 mikron untuk menghalau hujan yang berpotensi masuk ke wilayah Jakarta.

    Cara itu tidak menghilangkan awan hujan sama sekali, namun membuat prematur awan hujan sebelum masuk ke kawasan daratan Jakarta.

    “Awan hujan yang ada akan diprematurkan dan dikurangi intensitasnya sebelum masuk wilayah Jakarta. Diharapkan hujan tidak turun di wilayah Jakarta dan turun lebih cepat di perairan Jawa atau perairan Kepulauan Seribu tanpa menimbulkan kerugian atau dampak di wilayah Banten atau Jawa Barat,” jelas Michael.

    Adapun lokasi penyemaian garam dalam operasi modifikasi cuaca (OMC) kali ini diprioritaskan di barat, barat laut, dan barat Jakarta. Lokasi ini dipilih karena merupakan tempat awan bertumbuh yang berpotensi menyebabkan hujan lebat.

    Pemprov DKI Jakarta sebelumnya melaksanakan tiga tahap OMC yakni pada 7-9 Desember 2024, lalu tahap dua pada 13-16 Desember 2024, serta tahap tiga pada 25-31 Desember 2024.

    Michael menyebutkan OMC pada periode awal Desember sampai periode Natal 2024 dan Tahun Baru tersebut bisa mengurangi intensitas hujan sebanyak 28 persen hingga 69 persen.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Modifikasi cuaca, DKI prioritaskan penyemaian garam di barat Jakarta

    Modifikasi cuaca, DKI prioritaskan penyemaian garam di barat Jakarta

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memprioritaskan lokasi penyemaian garam dalam operasi modifikasi cuaca (OMC) di barat, barat laut, dan barat Jakarta.

    Ketua Subkelompok Logistik dan Peralatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta Michael Sitanggang mengatakan lokasi ini dipilih karena merupakan tempat awan bertumbuh yang berpotensi menyebabkan hujan lebat.

    “Awan ini bertumbuh. Kami pantau selama empat hari terakhir memang lebih banyak berada di kawasan barat, barat laut dan barat daya Jakarta. Jadi, di dalam kurang lebih empat hari terakhir ini lokasi sasaran-sasaran target yang menjadi pertimbangan prioritas kami,” ujarnya dalam kegiatan bertema “Operasi Modifikasi Cuaca” di Jakarta, Rabu.

    OMC dilaksanakan dengan melakukan penyemaian atau menabur Natrium Klorida (NaCl/garam) ke kumpulan awan untuk mengurangi intensitas curah hujan di suatu kawasan. Lokasi penyemaian pun bisa berubah-ubah tergantung di mana awan bertumbuh.

    Modifikasi cuaca kali ini dilaksanakan melalui Bandara Halim Perdana Kusumah, Jakarta Timur sejak Sabtu (1/2) hingga 6 Februari 2025, sehingga diharapkan upaya ini dapat minimalisir potensi hujan atau potensi banjir yang terjadi di Jakarta.

    “Kami laksanakan (OMC) selama enam hari, dari tanggal 1 Februari sampai nanti tanggal 6 Februari yang mudah-mudahan bisa membantu khususnya yang tinggal dan beraktivitas di Jakarta untuk kita minimalisir potensi hujan atau potensi banjir yang terjadi,” ujar Michael.

    Adapun sejak Sabtu (1/2) lalu, sebanyak empat sorti penerbangan sudah dilakukan, dengan setiap sorti penerbangan melakukan penyemaian sebanyak 800 kilogram NaCl.

    Dengan begitu, total selama 4 kali pelaksanaan sortir penerbangan menghabiskan sebanyak 3.200 kilogram NaCl.

    “OMC DKI Jakarta berhasil mengurangi curah hujan sebesar 50-60 persen dari prediksi yang dirilis BMKG sebelum dilakukan proses penyemaian awan dalam operasi,” kata Michael.

    OMC merupakan upaya untuk merekayasa cuaca yang berfungsi mereduksi potensi pertumbuhan awan yang menyebabkan hujan lebat atau membuat awan hujan saat kondisi kekeringan. Pemprov DKI Jakarta sebelumnya melaksanakan tiga tahap OMC yakni pada 7-9 Desember 2024, lalu tahap dua pada 13-16 Desember 2024, serta tahap tiga pada 25-31 Desember 2024.

    Data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan operasi ini mampu mengurangi intensitas hujan hingga 67 persen, sehingga menurunkan risiko banjir dan genangan di Jakarta.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Getaran Gempa M 6.0 Maluku Utara Rasakan Kekuatan Hebat di Manado, Pegawai Pemerintah Panik – Halaman all

    Getaran Gempa M 6.0 Maluku Utara Rasakan Kekuatan Hebat di Manado, Pegawai Pemerintah Panik – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, MANADO – Pada Rabu (5/2/2025) terjadi gempa magnitudo 6.0 mengguncang wilayah Maluku Utara.

    Gempa terjadi pada Rabu sekitar pukul 11:12:31 WITA. 

    Pusat gempa berada di laut, 61 km barat laut Halmahera Barat, dengan kedalaman 87 km. 

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengumumkan gempa ini tak berpotensi menimbulkan tsunami, namun warga di sekitar Maluku Utara diminta tetap waspada terhadap kemungkinan gempa susulan.

    Getaran Kuat Terasa Hingga Manado

    Guncangan yang terjadi sangat kuat dirasakan hingga ke Kota Manado, Sulawesi Utara. 

    Sejumlah warga, termasuk karyawan kantor pemerintahan, melaporkan kejadian tersebut. 

    Salah satunya, Gryfid Talumendun, seorang warga Manado, menggambarkan getaran gempa yang sangat kuat. 

    “Weh, bagoyang sekali (wih, bergetar sekali guncangannya),” ujar Gryfid.

    Sementara itu, di kantor DPRD Manado, para pegawai yang sedang bekerja langsung berhamburan keluar menyelamatkan diri. 

    Salah satu pegawai yang enggan disebutkan namanya, mengatakan, “Sangat kuat sekali tanah goyang, saya dengan teman langsung lari keluar,” kata dia. 

    Meskipun durasi gempa hanya sebentar, intensitas getarannya membuat banyak orang panik dan khawatir bangunan akan runtuh.

    Kekhawatiran Warga Terhadap Gempa Susulan

    Gempa bumi yang terjadi di perairan Halmahera Barat ini tidak hanya membuat warga terkejut, tetapi juga menambah kekhawatiran akan kemungkinan gempa susulan. 

    BMKG memberikan saran untuk tetap waspada, mengingat potensi terjadinya getaran lanjutan yang bisa saja lebih kuat.