Kementrian Lembaga: BMKG

  • Wilayah yang Akan Dihantam Gelombang Tinggi Hari Ini 20 November 2025

    Wilayah yang Akan Dihantam Gelombang Tinggi Hari Ini 20 November 2025

    Jakarta, Beritasatu.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi gelombang laut tinggi di sejumlah perairan Indonesia pada hari ini, Kamis (20/11/2025).

    Gelombang laut pada hari ini diperkirakan dapat mencapai ketinggian 2,5 meter hingga 4 meter. Kondisi ini dipengaruhi oleh pola angin di wilayah utara yang bergerak dari barat laut hingga timur laut dengan kecepatan angin berkisar  4-25 knot.

    Sementara itu, di wilayah selatan, angin bergerak dari tenggara hingga barat daya dengan kecepatan 6-30 knot.

    Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Arafuru bagian barat dan tengah.

    BMKG mencatat, wilayah perairan dengan potensi gelombang 2,5 meter hingga 4 meter yaitu di Laut Natuna utara, Laut Arafuru bagian barat, dan Laut Arafuru bagian tengah. 

    BMKG mengimbau masyarakat pesisir, nelayan, serta operator transportasi laut agar tetap waspada. Gelombang tinggi berpotensi membahayakan keselamatan pelayaran dan aktivitas di laut.

  • Kabupaten Bandung Diguncang 2 Kali Gempa Malam Ini

    Kabupaten Bandung Diguncang 2 Kali Gempa Malam Ini

    Bisnis.com, JAKARTA – BMKG mencatat terjadi tiga kali gempa mengguncang wilayah Kabupaten Bandung Jawa Barat malam ini.

    Dikutip dari akun twitter BMKG, gempa pertama terjadi pada pukul 22.54 WIB dengan magnitudo 3,2, dengan lokasi Lok:7.22LS, 107.58BT (22 km Tenggara KAB-BANDUNG-JABAR), Kedlmn:5 Km.

    Kemudian gempa kedua Mag:2.3, 19-Nov-2025 23:50:36WIB, Lok:7.18LS, 107.62BT (20 km Tenggara KAB-BANDUNG-JABAR), Kedlmn:4 Km

    Selain Bandung, wilayah Bantul Jawa Tengah juga diguncang gempa Mag:2.4, 19-Nov-2025 23:52:14WIB, Lok:8.72LS, 110.14BT (93 km BaratDaya BANTUL-DIY), Kedlmn:50 Km

  • Mendagri: Presiden Prabowo Apresiasi Seluruh Pihak yang Terlibat dalam Penanganan Longsor di Cilacap

    Mendagri: Presiden Prabowo Apresiasi Seluruh Pihak yang Terlibat dalam Penanganan Longsor di Cilacap

    Mendagri: Presiden Prabowo Apresiasi Seluruh Pihak yang Terlibat dalam Penanganan Longsor di Cilacap
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mengatakan, Presiden Prabowo Subianto memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penanganan longsor di Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tenga.
    “Atas nama pemerintah, Bapak Presiden menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada semua pihak yang telah membantu bekerja keras dari mulai peristiwa sampai dengan hari ini dan sampai ke depan nanti,” ujarnya dalam Apel Kesiapsiagaan di Desa Cibeunying, Cilacap, Rabu (19/11/2025), seperti dalam siaran persnya.
    Pada kesempatan itu, Tito menegaskan, pemerintah pusat dan daerah akan terus bergerak bersama membantu masyarakat terdampak.
    Tito menekankan, penanganan bencana tidak berhenti pada tahap tanggap darurat. Pemerintah pusat dan daerah juga menyiapkan langkah lanjutan, termasuk relokasi warga yang terdampak. 
    “Akan ada upaya-upaya untuk membantu masyarakat yang terdampak, di antaranya adalah melakukan relokasi,” katanya.
    Dia menegaskan, pemerintah kabupaten, provinsi, serta kementerian dan lembaga pusat telah menyatakan komitmennya untuk memberikan dukungan penuh. Hal ini selaras dengan arahan Presiden. 
    “Presiden pasti tidak akan tinggal diam untuk membantu,” tegasnya.
    Tito menjelaskan, apel tersebut digelar untuk memastikan kesiapan tim sekaligus memberikan dukungan moral kepada para petugas yang bekerja di medan sulit. 
    Ia memastikan, pemerintah akan terus memberikan pendampingan hingga tuntas, mulai dari dukungan kepada keluarga korban hingga penyiapan hunian bagi warga yang membutuhkan. 
    Mantan Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) itu juga mengingatkan pentingnya langkah antisipatif agar kejadian serupa tidak menimbulkan dampak lebih besar di wilayah lain.
    “Kami masih terus bekerja sampai maksimal dan kita akan mendukung, bantu keluarga korban sambil kita memitigasi, mengantisipasi mudah-mudahan tidak terjadi di tempat lain,” ujarnya.
    Selain memimpin apel, Tito juga meninjau dapur umum yang dioperasikan relawan dari Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Cilacap untuk memastikan kebutuhan pangan warga terdampak tetap terpenuhi. 
    Setelah itu, dia memimpin rapat koordinasi singkat bersama jajaran terkait guna memutakhirkan informasi kondisi di lapangan.
    Pada kesempatan itu, Tito menyerahkan bantuan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) berupa pakaian, vitamin, dan kebutuhan dasar lainnya bagi para korban. 
    Tidak hanya itu, dukungan tambahan berupa empat tenda juga turut disalurkan Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Administrasi Kewilayahan (Adwil) Kemendagri sebagai sarana penunjang penanganan bencana.
    Kunjungan
    Mendagri
    turut dihadiri Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Teuku Faisal Fathani, jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Cilacap, serta unsur terkait lainnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • BMKG Minta Nelayan Tunda Melaut, Siklon FINA Makin Menguat

    BMKG Minta Nelayan Tunda Melaut, Siklon FINA Makin Menguat

    Jakarta, Beritasatu.com- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan kepada para nelayan untuk menunda aktivitas melautnya, seiring siklon tropis FINA yang telah terbentuk dan menguat.

    “BMKG mengimbau pemerintah daerah, masyarakat, dan nelayan untuk meningkatkan kesiapsiagaan, menunda aktivitas di wilayah perairan terdampak, serta terus memantau pembaruan resmi dari BMKG,” bunyi pernyataan BMKG, dikutip dari akun Instagram @infoBMKG, Rabu (19/11/2025).

    Berdasarkan pengamatan BMKG, bibit siklon tropis 97S telah berkembang menjadi siklon tropis FINA yang saat ini berada di Laut Arafuru dan bergerak mendekati wilayah Indonesia. Siklon kategori 1 ini memicu potensi hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat, angin kencang, serta gelombang tinggi berbahaya di wilayah Maluku dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

    BMKG memperingatkan adanya gelombang laut berbahaya dengan ketinggian 1,5 hingga 4 meter di Laut Arafuru bagian barat dan tengah. Gelombang kategori sedang juga berpotensi terjadi di Samudra Hindia selatan NTT, Laut Sawu, serta perairan Kepulauan Leti hingga Tanimbar. Inilah mengapa para nelayan dan operator kapal diminta menunda atau membatasi aktivitas pelayaran.

    “Kewaspadaan dan langkah pencegahan dini menjadi kunci untuk meminimalkan risiko dampak cuaca ekstrem,” lanjut BMKG.

    Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menyampaikan, siklon memiliki angin maksimum 40 knots serta tekanan minimum 993 hPa. Dalam 24 jam ke depan, yang terhitung sejak 19 November 2025 pukul 01.00 WIB hingga 20 November 2025 pukul 01.00 WIB, siklon tropis FINA diprediksi bisa menguat hingga 55 knots dan berpeluang naik menjadi level 2.

    “Pergerakannya yang relatif dekat dengan Indonesia meningkatkan risiko dampak cuaca ekstrem di beberapa wilayah,” ujar Guswanto.

    Selain imbauan menunda aktivitas melaut, BMKG mengimbau pemerintah daerah di Maluku dan NTT untuk memperkuat koordinasi dan kesiapsiagaan bersama untuk meminimalisasi risiko dan menghadapi potensi bencana.

    Masyarakat diminta tidak lengah, mengikuti arahan resmi, dan waspada mengantisipasi dampak dari menguatnya siklon tropis FINA mulai dari banjir, banjir bandang, dan kerusakan akibat angin kencang.

  • Pengamat UGM Yakin Pertamina Siap Jaga Pasokan Energi Akhir Tahun

    Pengamat UGM Yakin Pertamina Siap Jaga Pasokan Energi Akhir Tahun

    Jakarta, Beritasatu.com – Pengamat energi dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Fahmy Radhi, menyampaikan keyakinan bahwa PT Pertamina (Persero) mampu mencukupi pasokan dan distribusi energi yang dibutuhkan masyarakat jelang akhir tahun 2025. Secara persentase, kinerja Pertamina dalam upaya memenuhi ketersediaan energi sudah mencapai 95%.

    “Ya melihat data sebelumnya itu ya, saya kira Pertamina selalu siap (memenuhi ketersediaan energi). Bahkan saya bisa menetapkan angka ya sekitar 95%,” kata Fahmy saat dihubungi, Jakarta, Selasa (18/11/2025).

    Fahmy berpandangan, kekuatan utama Pertamina terletak pada jaringan distribusi energi yang sangat luas, yang mencakup lebih dari 8.000 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Indonesia. Pertamina dinilai selalu siap menghadapi periode permintaan tinggi seperti Natal dan Tahun Baru (Nataru) maupun Hari Raya Idul Fitri.

    Adapun sisa 5% yang kerap menjadi masalah, menurut Fahmy, adalah kelangkaan energi (seperti BBM dan gas LPG) yang terjadi di beberapa wilayah akibat situasi yang tidak terkendali (uncontrollable). Namun, ia tetap meyakini Pertamina akan mengatasi kelangkaan tersebut secepatnya.

    Fahmy juga menuturkan, kesiapan Pertamina dalam menjaga ketersediaan energi ini termasuk di tengah cuaca ekstrem yang diprediksi BMKG akan terjadi selama November 2025 hingga Februari 2026. Berdasarkan pengalaman sebelumnya, seperti insiden kebakaran Depo Pertamina Plumpang pada 2023, cuaca ekstrem seperti hujan lebat atau longsor tidak menjadi penghambat serius karena Pertamina mampu dengan cepat memenuhinya dari depo-depo lain.

    “Dengan jaringan yang demikian luas itu, apakah terjadi kecelakaan pada deponya Pertamina atau terjadi cuaca ekstrem, menurut saya berdasarkan pengalaman sebelumnya, itu tidak menjadi masalah sama sekali bagi Pertamina,” tutur Fahmy.

    Meskipun menilai Pertamina sudah berhasil secara keseluruhan, Fahmy memberikan dua catatan penting untuk memaksimalkan kinerja dan mencapai komitmen swasembada energi Presiden Prabowo. Pertama, agar mengatasi kelangkaan BBM dan gas LPG yang masih terjadi di beberapa wilayah dengan melakukan diversifikasi sumber energi.

    Kedua, perlu meningkatkan ketahanan energi dengan menghasilkan Energi Baru Terbarukan (EBT), seperti melanjutkan produksi campuran bahan bakar diesel konvensional (E50) menjadi biodiesel 100% (B100). Menurut Fahmy, jika langkah diversifikasi EBT ini dapat dilakukan dengan baik, maka swasembada energi yang menjadi komitmen pemerintah tidak hanya sekadar wacana.

  • Waspada Cuaca Ekstrem dan Gelombang Tinggi, Catat Lokasi dan Prediksi Tanggalnya

    Waspada Cuaca Ekstrem dan Gelombang Tinggi, Catat Lokasi dan Prediksi Tanggalnya

    Liputan6.com, Jakarta Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut menginstruksikan seluruh pihak di sektor pelayaran, mulai dari Syahbandar maupun pihak operator kapal, nakhoda dan masyarakat maritim, untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem dan gelombang tinggi di wilayah perairan.

    Hal ini menindaklanjuti informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), yang menyebutkan bahwa cuaca ekstrem dan gelombang tinggi akan terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia.

    Adapun berdasarkan informasi BMKG mulai 18-21 November 2025, tinggi gelombang 1,25-2,5 meter berpeluang terjadi di Samudra Hindia barat Lampung, Samudra Hindia barat Bengkulu, Samudra Hindia barat Kepulauan Mentawai, Samudra Hindia barat Aceh, Selat Malaka bagian utara, Samudra Hindia barat Kepulauan Nias, Samudra Hindia selatan Banten, Samudra Hindia selatan Jawa Barat, Samudra Hindia selatan Jawa Tengah.

    Kemudian, Samudra Hindia selatan DI Yogyakarta, Samudra Hindia selatan Jawa Timur, Samudra Hindia selatan NTT, Selat Makassar bagian tengah, Selat Makassar bagian utara, Laut Maluku, Samudra Pasifik utara Maluku, Laut Banda, Laut Seram, Laut Arafuru bagian utara, dan Laut Arafuru bagian tengah. Sementara tinggi gelombang 2,5-4,0 meter berpeluang terjadi di Laut Natuna dan Laut Arafuru bagian barat.

    BMKG mendeteksi adanya bibit siklon tropis 97S di Laut Cina Selatan memicu peningkatan kecepatan angin dan tinggi gelombang. Kecepatan angin tertinggi terpantau di Samudra Hindia barat Aceh dan Laut Arafuru bagian tengah.

     

     

  • Fase Bulan Baru, BMKG Ungkap Potensi Banjir Rob di Sejumlah Wilayah

    Fase Bulan Baru, BMKG Ungkap Potensi Banjir Rob di Sejumlah Wilayah

    Mataram, Beritasatu.com – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan adanya potensi banjir rob di sejumlah wilayah pesisir Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 19–26 November 2025 yang dipicu fase bulan baru.

    Kepala Stasiun Meteorologi BMKG NTB, Satria Topan Primadi, mengatakan fase bulan baru dapat meningkatkan pasang air laut maksimum. “Kami mengimbau masyarakat tetap waspada dan siaga menghadapi dampaknya,” ujarnya seperti dilansir dari Antara, Rabu (19/11/2025).

    Ia menjelaskan, fase bulan baru terjadi ketika Bulan berada di antara Bumi dan Matahari, sehingga bagian terang Bulan tidak terlihat dari Bumi. Pada fase ini, gaya gravitasi Bulan dan Matahari yang sejajar menyebabkan pasang air laut meningkat.

    BMKG memprediksi ketinggian pasang maksimum di Lembar, Kabupaten Lombok Barat, dapat melampaui 1,9 meter dengan periode pasang antara pukul 21.00 hingga 02.00 WITA. Sementara itu, pasang maksimum di Sape, Kabupaten Bima, diperkirakan melebihi 1,8 meter pada pukul 21.00 sampai 05.00 WITA.

    Ketinggian gelombang di Lembar dan Sape berada pada kisaran 1,25–2,5 meter.

    Satria menambahkan, potensi banjir rob dapat terjadi di sepanjang pesisir NTB, mulai dari Lembar, Ampenan, Sekarbela, Jerowaru, Labuhan Lombok, Labuhan Badas, Palibelo, Soromandi, Asakota, hingga Sape.

    Kondisi geografis NTB sebagai provinsi kepulauan dengan 403 pulau membuat dampak banjir rob semakin besar. Dari 1.166 desa/kelurahan di NTB, sebanyak 292 desa atau sekitar 25% berada langsung di kawasan pesisir.

    Akibat kondisi gelombang, nelayan di sejumlah daerah memilih melaut hanya pada pagi hingga siang hari ketika situasi lebih tenang. Pada malam hari, kapal mereka ditarik menjauh dari garis pantai untuk menghindari kerusakan akibat gelombang pasang.

    Banjir rob yang melanda pesisir Desa Kuranji, Kabupaten Lombok Barat, membuat para nelayan terpaksa memindahkan perahu hingga ke area jalan aspal agar tidak tersapu gelombang.

  • BMKG Ungkap Pemicu Hujan Deras Guyur Jakarta Lagi Usai Beberapa Hari Kering

    BMKG Ungkap Pemicu Hujan Deras Guyur Jakarta Lagi Usai Beberapa Hari Kering

    Jakarta

    Jakarta diguyur hujan deras hingga menyebabkan banjir di sejumlah titik kemarin. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap pemicu hujan deras di Jakarta setelah hari-hari sebelumnya cuaca kering.

    “Bila dilihat dari streamline angin pada lapisan 925 mb, maka dinamika atmosfer lokal di Jakarta 18 November 2025 dipengaruhi oleh kombinasi fenomena global (La Nina lemah, IOD negatif), regional (Madden-Julian Oscillation/MJO, gelombang Kelvin dan Rossby), serta faktor lokal berupa konveksi kuat akibat pemanasan daratan. Gabungan ini memicu hujan deras mendadak setelah beberapa hari relatif kering,” kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto kepada wartawan, Rabu (19/11/2025).

    Guswanto menjelaskan hujan deras di Jakarta kemarin juga disebabkan daratan Ibu Kota mengalami pemanasan permukaan yang kuat pada siang hari. Dia menyebut kelembapan tinggi dari laut memicu terbentuknya awan kumulonimbus.

    “Ketika kelembapan tinggi dari laut sekitar masuk, terbentuk awan kumulonimbus yang menghasilkan hujan deras,” ucapnya.

    Guswanto menyebut hujan deras di Jakarta kemarin juga dipicu konvergensi angin lokal. Menurutnya, angin dari laut Jawa bertemu dengan angin daratan hingga menciptakan zona pertemuan yang memperkuat awan hujan.

    Dia mengatakan hujan deras di Jakarta usai beberapa hari cerah bukan disebabkan modifikasi cuaca yang sudah selesai. Dia mengatakan hujan dipicu curah hujan tinggi yang alami.

    “Hujan deras yang kembali turun di Jakarta pada 18 November 2025 bukan karena efek modifikasi cuaca sudah habis, melainkan akibat curah hujan tinggi alami yang dipicu kondisi atmosfer di daerah konvergensi (Huruf C) yang mengumpulkan awan hujan di Jakarta,” ujarnya.

    Intensitas hujan pun mulai berkurang. Cuaca di Jakarta selama sepekan terakhir juga cerah.

    Hujan deras baru kembali mengguyur Jakarta pada Selasa (18/11). Hujan deras juga terjadi di wilayah sekitar Jakarta seperti Bogor, Bekasi dan Depok.

    (fas/haf)

  • Alasan Cloudflare Error, Ini Penyebab Kiamat Internet Semalam

    Alasan Cloudflare Error, Ini Penyebab Kiamat Internet Semalam

    Jakarta, CNBC Indonesia – Gangguan pada layanan infrastruktur internet Cloudflare membuat sejumlah situs besar di seluruh dunia down pada Selasa (18/11). Layanan dari OpenAI, termasuk ChatGPT dan Sora, platform X milik Elon Musk, hingga website BMKG dilaporkan sempat tidak bisa diakses.

    Berdasarkan pantauan Downdetector, yang juga sempat tidak bisa diakses sebagian pengguna, masalah mulai mereda setelah beberapa jam.

    Pada pukul 09.57 waktu AS atau sekitar pukul 21.57 WIB, Cloudflare mengumumkan telah melakukan perbaikan. Meski begitu, sebagian pengguna masih berpotensi mengalami kendala mengakses dasbor online mereka.

    Cloudflare menjelaskan penyebab utama gangguan berasal dari file konfigurasi otomatis untuk mengelola lalu lintas ancaman (threat traffic) yang tumbuh melampaui ukuran normal. Hal ini memicu crash pada sistem perangkat lunak yang mengatur lalu lintas sejumlah layanan.

    Perusahaan mendeteksi lonjakan lalu lintas tidak biasa sekitar pukul 05.20. Cloudflare memastikan tidak ada indikasi gangguan ini disebabkan oleh serangan siber atau aktivitas berbahaya.

    “Mengingat pentingnya layanan Cloudflare, setiap gangguan tidak dapat diterima. Kami meminta maaf kepada pelanggan dan seluruh internet karena mengecewakan Anda hari ini,” ujar juru bicara perusahaan, dikutip dari CNBC Internasional, Rabu (19/11/2025).

    Cloudflare diketahui mengelola dan mengamankan lalu lintas sekitar 20% situs di seluruh dunia, termasuk perlindungan dari serangan distributed denial of service (DDoS). Usai insiden ini, saham Cloudflare turun lebih dari 2%.

    Insiden tersebut terjadi kurang dari sebulan setelah Amazon Web Services (AWS) mengalami gangguan sepanjang hari yang memicu tumbangnya banyak layanan internet.

    Beberapa hari kemudian, Microsoft Azure dan Microsoft 365 juga mengalami outage global.

    Pada Juli 2024, pembaruan perangkat lunak yang bermasalah dari CrowdStrike sempat memicu gangguan besar hingga menghentikan layanan penerbangan dan rumah sakit.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

    Next Article

    Tak Perlu ke Samsat, Ini Cara Cek Plat Kendaraan Online

  • Dua Hektare Lahan Disiapkan, 424 Warga Korban Longsor Banjarnegara Segera Direlokasi
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        18 November 2025

    Dua Hektare Lahan Disiapkan, 424 Warga Korban Longsor Banjarnegara Segera Direlokasi Regional 18 November 2025

    Dua Hektare Lahan Disiapkan, 424 Warga Korban Longsor Banjarnegara Segera Direlokasi
    Tim Redaksi
    SEMARANG, KOMPAS.com
    – Sebanyak 424 warga korban bencana longsor di Dusun Situkung, Desa Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara, akan direlokasi dari tempat pengungsian ke hunian sementara.
    Gubernur
    Jawa Tengah

    Ahmad Luthfi
    menyebut lahan seluas dua hektare tengah disiapkan untuk relokasi.
    Hal itu disampaikan usai Rapat Koordinasi Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana di Gradhika Bhakti Praja, Kota Semarang, Selasa (18/11/2025).

    Banjarnegara
    disiapkan dua hektare untuk hunian sementara. Ini kita koordinasikan dengan bupatinya,” kata Luthfi.
    Luthfi menegaskan relokasi 424 warga korban longsor harus dipercepat agar mereka tidak berlama-lama tinggal di pengungsian.
    “Hunian sementara ini sesegera mungkin. Jangan sampai mereka berada di pengungsian terlalu lama. Hunian tetap akan kita pikirkan setelahnya,” ujarnya.
    Ia menyampaikan relokasi juga dipersiapkan untuk korban longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap.
    “Untuk Majenang kita siapkan relokasi, baik hunian sementara maupun hunian tetap. Fokus kita hunian sementara dulu,” bebernya.
    Menurut Luthfi, relokasi merupakan bagian dari penanganan pascabencana yang harus dituntaskan.
    Ia memastikan pemerintah provinsi, kabupaten/kota, hingga BNPB bergerak bersama.
    Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB, Raditya Jati, mengapresiasi langkah proaktif Pemprov Jateng dalam pencegahan maupun penanganan bencana.
    “Kami memberikan apresiasi kepada Bapak Gubernur. Tidak bisa lagi kita menunggu kejadian bencana baru sibuk melakukan respons. Jateng sudah bergerak dari awal,” ujar Raditya.
    Raditya menegaskan setiap daerah wajib memiliki peta risiko sebagai acuan mitigasi.
    “Setiap kabupaten/kota harus memiliki peta risiko dan meng-overlay-nya dengan prediksi BMKG. Dari situ kelihatan wilayah dengan ancaman curah hujan tinggi, banjir, maupun longsor,” imbaunya.
    Ia menambahkan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) terus dilakukan untuk mengurangi potensi hujan ekstrem di wilayah terdampak.
    “OMC dilakukan untuk mengurangi potensi curah hujan tinggi terutama di wilayah kejadian agar proses evakuasi dan seterusnya bisa berjalan dengan baik. Ini diprioritaskan untuk wilayah dengan potensi hujan di atas 300 mm per hari,” tuturnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.