Kementrian Lembaga: BMKG

  • Ragukan Fenomena Hujan Jeli di Gorontalo, BMKG: Perlu Verifikasi

    Ragukan Fenomena Hujan Jeli di Gorontalo, BMKG: Perlu Verifikasi

    Jakarta, Beritasatu.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan keraguan terhadap laporan mengenai fenomena hujan jeli yang dikabarkan terjadi di Kecamatan Tomilito, Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo.

    “Keabsahannya masih perlu diverifikasi,” ujar Ketua Tim Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca Direktorat Meteorologi Publik BMKG, Ida Pramuwardani pada Minggu (16/2/2025).

    Ida menjelaskan, meskipun ada kemungkinan-kemungkinan ilmiah terkait hujan jeli di Gorontalo, tetapi BMKG tidak dapat langsung berasumsi tanpa bukti yang valid. Hingga saat ini, pihaknya belum memperoleh data yang bisa memastikan kebenaran peristiwa tersebut.

    “Dalam kondisi alami, fenomena seperti ini tidak mungkin terjadi,” tegasnya.

    Namun, BMKG tengah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gorontalo serta mencoba menghubungi pemilik akun media sosial yang pertama kali mengunggah video terkait dugaan hujan jeli. Jika informasi tersebut terbukti benar, BMKG akan meneliti lebih lanjut penyebabnya.

    BMKG juga mengimbau masyarakat Gorontalo agar tetap tenang dan tidak terburu-buru mempercayai fenomena yang belum terverifikasi kebenarannya.

    Sebelumnya, warga Desa Leyao, Kecamatan Tomilito, Gorontalo Utara, dilaporkan dikejutkan oleh fenomena hujan yang menghasilkan butiran menyerupai jeli pada Sabtu (15/2/2025) sekitar pukul 20.00 Wita.

    Kejadian ini terekam dalam video amatir berdurasi 28 detik yang diunggah akun Instagram @infosulawesidotcom pada Minggu (16/2/2025) sore.

    Salah seorang warga setempat Ewan Saputra mengaku terkejut saat melihat butiran jeli memenuhi pekarangan rumah dan jalan setelah hujan reda. Ia menyebut beberapa warga bahkan mengumpulkan butiran tersebut dalam wadah karena penasaran dengan teksturnya yang lembek, mirip agar-agar.

    Sementara itu, sebagian warga lainnya memilih menghindari fenomena yang berlangsung sekitar 30 menit tersebut karena merasa belum pernah melihat kejadian serupa sebelumnya.

    “Hingga kini belum diketahui apakah butiran jeli ini menyebar di seluruh desa atau hanya di lokasi tertentu, mengingat peristiwa ini terjadi pada malam hari,” ujarnya dalam menanggapi hujan jeli di Gorontalo.

  • Selama tiga hari, BMKG prakirakan hujan di Jakarta

    Selama tiga hari, BMKG prakirakan hujan di Jakarta

    Jakarta (ANTARA) – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca sejumlah wilayah DKI Jakarta berpotensi hujan selama tiga hari ke depan atau dari Senin hingga Rabu (19/2).

    Prakiraan cuaca BMKG yang diteruskan akun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta di X, Senin, menunjukkan potensi hujan berdurasi ringan meliputi Jakarta Barat, Jakarta Utara dan Jakarta Pusat.

    Sedangkan wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur berpotensi hujan berdurasi ringan, sedang, hingga hujan petir.

    Selanjutnya, diprediksi cuaca di Kepulauan Seribu akan berawan pada Rabu (19/2), kendati hujan berdurasi ringan berpotensi terjadi pada Senin hingga Selasa (18/2).

    Suhu di daratan Jakarta diperkirakan berkisar 24 hingga 29 derajat celsius, sedangkan kelembaban udara berkisar antara 73 hingga 96 persen.

    Adapun di wilayah Kepulauan Seribu, suhu diperkirakan berkisar 26 hingga 28 derajat celsius dan kelembaban udara antara 77 hingga 86 persen.

    Sementara itu, pasang surut air laut maksimum pada Senin pagi, terjadi pukul 07.00 WIB dengan ketinggian maksimum mencapai 0,7 meter.

    Arah angin di kawasan pelabuhan Jakarta umumnya bergerak dari barat menuju utara dengan kecepatan tiga sampai delapan knots, seperti di Sunda Kelapa, Marunda, Kalibaru, Muara Angke, dan Pelabuhan Perikanan Samudra Muara Baru.

    Perbedaan arah angin diperkirakan terjadi di Tanjung Priok, yakni pergerakan dari barat daya menuju barat laut dengan kecepatan dua hingga delapan knots.

    Suhu udara di kawasan pelabuhan tersebut berkisar 27 hingga 29 derajat celsius pada Senin ini, sedangkan kelembaban di hari yang sama antara 80 hingga 90 persen.

    Cuaca di seluruh kawasan pelabuhan diprediksi hujan ringan pada Senin, tinggi gelombang antara 0,1 hingga 0,5 meter dan jarak pandang (visibilitas) diperkirakan berkisar enam hingga delapan kilometer.

    Pewarta: Abdu Faisal
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

  • 7 Jurusan yang Sedikit Peminat Tapi Peluang Kerja Besar

    7 Jurusan yang Sedikit Peminat Tapi Peluang Kerja Besar

    YOGYAKARTA – Memilih jurusan kuliah sering kali menjadi keputusan yang cukup sulit. Banyak calon mahasiswa yang terjebak dalam pilihan jurusan populer karena alasan tren atau pengaruh teman, padahal ada beberapa jurusan yang tidak begitu diminati tetapi menawarkan peluang kerja yang sangat besar di masa depan. Dalam artikel ini, kita akan membahas jurusan yang sedikit peminat tapi peluang kerja besar, yang dapat menjadi pilihan cerdas bagi mereka yang ingin menonjol di pasar kerja yang semakin kompetitif.

    Jurusan yang Sedikit Peminat Tapi Peluang Kerja Besar

    Teknik Geodesi

    Salah satu jurusan yang sedikit peminat tapi peluang kerja besar adalah Teknik Geodesi. Meskipun tidak banyak diminati, lulusan dari jurusan ini memiliki peluang kerja yang sangat menjanjikan. Teknik Geodesi berfokus pada ilmu pengukuran dan pemetaan permukaan bumi, yang sangat dibutuhkan dalam industri pertambangan, konstruksi, dan perencanaan kota. Lulusan Teknik Geodesi juga banyak dibutuhkan oleh pemerintah untuk perencanaan pembangunan serta perusahaan yang bergerak di bidang pemetaan dan survei tanah.

    Teknik Perikanan

    Jurusan ini mungkin tidak populer dibandingkan dengan jurusan teknik lainnya, namun peluang kerja yang ditawarkan cukup besar. Lulusan Teknik Perikanan memiliki kesempatan untuk bekerja di berbagai sektor, seperti pengelolaan sumber daya laut, budidaya perikanan, hingga riset kelautan. Dalam era yang semakin menekankan pada keberlanjutan, banyak perusahaan yang membutuhkan ahli di bidang perikanan untuk mengelola stok ikan dan menjaga ekosistem laut agar tetap seimbang.

    Teknologi Pangan

    Jurusan Teknologi Pangan merupakan salah satu jurusan yang sedikit peminat tapi peluang kerja besar karena perkembangan industri pangan yang terus meningkat. Lulusan dari jurusan ini dapat bekerja di berbagai sektor industri, termasuk perusahaan makanan dan minuman, pengolahan hasil pertanian, serta lembaga riset dan pengembangan pangan. Terlebih lagi, dengan semakin meningkatnya kesadaran akan pentingnya kualitas dan keamanan pangan, profesi di bidang ini semakin dicari oleh perusahaan.

    Ilmu Kesejahteraan Sosial

    Ilmu Kesejahteraan Sosial sering kali dianggap sebagai jurusan dengan prospek kerja yang terbatas, namun kenyataannya, peluang karir di bidang ini sangat luas. Lulusan dari jurusan ini bisa bekerja di instansi pemerintah, LSM, rumah sakit, dan berbagai organisasi sosial lainnya. Tugas mereka meliputi penanganan masalah sosial seperti kemiskinan, pengungsi, kesehatan mental, serta pemberdayaan masyarakat. Masyarakat yang semakin membutuhkan intervensi sosial membuka banyak kesempatan bagi para profesional di bidang ini.

    Arsitektur Lanskap

    Arsitektur Lanskap adalah jurusan yang sedikit peminat tapi peluang kerja besar yang lebih fokus pada perancangan dan perawatan ruang terbuka hijau. Di tengah urbanisasi yang pesat, banyak kota besar yang membutuhkan ahli di bidang ini untuk merancang taman kota, kawasan wisata, hingga area publik lainnya. Selain itu, dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya ruang hijau untuk kesehatan, permintaan terhadap lulusan jurusan ini terus berkembang.

    Teknik Industri

    Meskipun Teknik Industri adalah salah satu jurusan yang tidak terlalu diminati oleh sebagian besar calon mahasiswa, jurusan ini menawarkan peluang karir yang sangat luas. Lulusan Teknik Industri bekerja untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam berbagai industri, mulai dari manufaktur, logistik, hingga teknologi. Di era digitalisasi, banyak perusahaan yang mencari ahli Teknik Industri untuk meningkatkan sistem operasional mereka. Karena itu, peluang kerja di bidang ini sangat besar.

    Ilmu Meteorologi

    Jurusan Ilmu Meteorologi juga termasuk dalam kategori jurusan yang sedikit peminat tapi peluang kerja besar. Meskipun masih jarang diminati, lulusan dari jurusan ini memiliki banyak peluang di sektor pemerintahan, seperti Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), serta di sektor industri penerbangan dan kelautan. Meteorologi sangat penting dalam memprediksi cuaca ekstrem, bencana alam, dan perubahan iklim yang dapat mempengaruhi banyak sektor kehidupan, termasuk pertanian dan pembangunan.

    Menentukan jurusan kuliah yang tepat sangatlah penting, terutama ketika kita mempertimbangkan peluang kerja di masa depan. Meskipun beberapa jurusan yang sedikit peminat tapi peluang kerja besar mungkin terdengar kurang populer, namun mereka menawarkan prospek karir yang cerah dan sangat dibutuhkan di berbagai sektor industri. Oleh karena itu, tidak ada salahnya untuk memilih jurusan yang tidak terlalu diminati namun menjanjikan, agar kita bisa menonjol di dunia kerja yang kompetitif dan penuh tantangan.

    Selain itu baca juga: 5 Jurusan Kuliah dengan Prospek Terbaik, Gampang Cari Kerja Setelah Jadi Sarjana

    Jadi setelah mengetahui jurusan yang sedikit peminat tapi peluang kerja besar, simak berita menarik lainnya di VOI.ID, saatnya merevolusi pemberitaan!

  • Geger Hujan Jelly di Gorontalo, BMKG Buka Suara

    Geger Hujan Jelly di Gorontalo, BMKG Buka Suara

    Jakarta

    Fenomena hujan jelly terjadi di Desa Leayo, Tomilito, Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, hingga bikin geger warga. Warga yang penasaran menampung jelly tersebut di dalam ember.

    “Iya, pertama muncul hujan jelly pas di jalan depan rumah saya di sana saya langsung live siaran Facebook tidak hitung menit sudah banyak warga yang melihat banyak yang komentar,” kata warga Leayo, Ewan (37), dilansir detikSulsel, Minggu (16/2/2025).

    “Baru pertama kali dan ini fenomena yang aneh, setau saya tidak pernah ada, dan saya saja baru dengar kalau ada hujan jelly,” tambahnya.

    Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Gorontalo Cucu Kusmayancu mengatakan fenomena hujan jelly merupakan kondisi cuaca yang wajar. Dia menyebut ada tiga faktor yakni biologis, fenomena meteorologi, dan pencemaran limbah. Lebih lanjut Cucu menerangkan hujan jelly biasanya disebabkan oleh hewan laut kecil yakni ubur-ubur.

    “Proses biologis hujan jelly seringkali disebabkan oleh hewan laut kecil seperti ubur-ubur atau plankton yang terangkat ke atmosfer oleh badai atau angin kencang. Partikel gelatin dari organisme-organisme ini bisa jatuh bersama dengan hujan,” jelasnya.

    Cucu mengaku fenomena hujan jelly butuh penelitian lebih lanjut. Dia menyebut kasus itu baru pertama kali terjadi di Gorontalo Utara.

    “Untuk mengetahui penyebab secara pastinya membutuhkan penelitian lebih lanjut,” katanya.

    Baca selengkapnya di sini.

    (taa/ygs)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • INFOGRAFIS Jika Efisiensi Anggaran Dilakukan Serampangan

    INFOGRAFIS Jika Efisiensi Anggaran Dilakukan Serampangan

    TRIBUNJATENG.COM – Infografis Bersiap Hadapi Badai PHK dan Jalan Dibiarkan Rusak Jika Efisiensi Anggaran Dilakukan Serampangan.

    lihat foto
    Grafis Presiden Prabowo Efisiensi Anggaran

    lihat foto
    Grafis Presiden Prabowo Efisiensi Anggaran

    Presiden Prabowo Subianto telah menginstruksikan efisiensi anggaran dalam tiga tahap dengan total penghematan mencapai Rp750 triliun. 

    Saat ini, tahap pertama telah menghemat Rp300 triliun, dan tahap kedua direncanakan sebesar Rp308 triliun. 

    Ekonom dan Pakar Kebijakan Publik UPN Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat menyampaikan, realitas di lapangan menunjukkan bahwa kebijakan ini telah menimbulkan kekacauan, terutama dalam penyelenggaraan layanan publik.

    Pemotongan anggaran yang drastis terhadap kementerian, seperti Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang kehilangan lebih dari 70 persen anggarannya, telah berakibat pada penghentian proyek-proyek infrastruktur vital. 

    “Jalan-jalan yang seharusnya diperbaiki kini dibiarkan rusak, sementara proyek bendungan dan irigasi yang penting bagi sektor pertanian ditunda atau dibatalkan,” tutur Achmad kepada Tribunnews, Minggu (16/2/2025).

    Ia menyampaikan, dampak lainnya juga terlihat pada lembaga strategis seperti Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), yang mengalami pemotongan lebih dari 50 persen. 

    Akibatnya, kapasitas BMKG dalam memberikan peringatan dini bencana melemah, meningkatkan risiko terhadap keselamatan masyarakat. 

    “Hal ini menjadi bukti bahwa efisiensi yang tidak terencana dapat berujung pada dampak yang lebih besar dan berbahaya,” kata Achmad.

    Tidak hanya itu, Achmad menyebut, pemotongan anggaran yang dilakukan serampangan telah menyebabkan gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) di berbagai lembaga, seperti Lembaga Penyiaran Publik RRI dan TVRI. 

    Walaupun beberapa keputusan PHK akhirnya dibatalkan karena tekanan publik, Achmad melihat dampak psikologis dan ketidakpastian kerja bagi pegawai tetap menjadi permasalahan serius.

    “Jika tahap kedua dan ketiga tetap dijalankan tanpa strategi yang lebih matang, bukan tidak mungkin akan terjadi PHK dalam skala yang lebih luas serta berkurangnya tenaga profesional di sektor-sektor vital,” papar Achmad.

    Lebih lanjut Achmad menyampaikan, kebijakan efisiensi anggaran memang tidak sepenuhnya buruk. Ada beberapa aspek positif yang dapat diambil, seperti pengurangan pemborosan anggaran dan peningkatan efisiensi operasional di kementerian dan lembaga. 

    Dampak Positif

    Pengurangan Pemborosan: Dengan adanya pemangkasan anggaran, pengeluaran yang tidak perlu, seperti perjalanan dinas dan pengadaan barang yang kurang prioritas, dapat diminimalisasi. 

    Hal ini seharusnya membuat anggaran lebih fokus pada program yang benar-benar bermanfaat bagi masyarakat.

    Peningkatan Efisiensi: Pemotongan anggaran memaksa kementerian dan lembaga untuk lebih kreatif dalam mengelola sumber daya, misalnya dengan mengoptimalkan teknologi dan digitalisasi 
    dalam pelayanan publik.

    Dampak Negatif

    Penurunan Kualitas Layanan Publik: Banyak layanan esensial menjadi terganggu akibat pemangkasan anggaran yang tidak terencana. Sektor kesehatan, pendidikan, infrastruktur, dan kebencanaan adalah yang paling terdampak.

    PHK Massal dan Ketidakpastian Tenaga Kerja: Banyak pegawai di berbagai lembaga pemerintah menghadapi risiko kehilangan pekerjaan. Hal ini tidak hanya berdampak pada individu, tetapi juga menimbulkan efek domino terhadap ekonomi nasional.

    Gangguan pada Proyek Infrastruktur: Pemotongan anggaran di sektor infrastruktur telah menyebabkan penundaan atau pembatalan proyek-proyek strategis. 

    Hal ini akan berdampak pada konektivitas nasional, daya saing ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat luas.

    Pemerintah harus mempertimbangkan pendekatan yang lebih selektif dan berbasis data dalam melakukan efisiensi anggaran. 

    Tidak semua kementerian dan lembaga bisa dipangkas anggarannya secara serampangan, terutama yang berkaitan langsung dengan kebutuhan dasar masyarakat seperti infrastruktur, kesehatan, pendidikan, dan mitigasi bencana. 

    “Evaluasi menyeluruh harus dilakukan agar kebijakan ini tidak merugikan kepentingan publik. Rakyat harus bersikap kritis dan menolak jika kebijakan efisiensi ini lebih banyak membawa dampak buruk dibanding manfaat,” ucapnya.

  • Alat Monitoring Gempa dan Peringatan Dini Tsunami BMKG di Sidrap Dicuri, Ini Potensi Gempa Bumi yang Terjadi

    Alat Monitoring Gempa dan Peringatan Dini Tsunami BMKG di Sidrap Dicuri, Ini Potensi Gempa Bumi yang Terjadi

    PIKIRAN RAKYAT – Badan Meterorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG mengungkapkan kejadian pencurian serta perusakan alat monitoring gempa dan peringatan dini tsunami di Desa Buae, Kecamatan Watang Pulu, Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan.

    Menurut Daryono, Direktur Gempa Bumi dan Tsunami di BMKG, pencurian itu terjadi pada tanggal 12 Februari 2025 sekitar pukul 23.00 WITA.

    Dalam akunnya @daryonobmkg, ia mengatakan bahwa tindakan pencurian serta perusakan itu bisa membahayakan keselamatan masyarakat setempat.

    Bukan Pertama Kalinya

    Daryono mengungkapkan bahwa kasus pencurian itu bukan yang pertama kalinya. Sejak 2015 lalu, terjadi 10 kali kasus pencurian dan perusakan terhadap peralatan monitoring gempa dan peringatan dini tsunami yang dikelola BMKG.

    Pencurian peralatan BMKG. Tangkap layar Instagram @daryonobmkg

    Kasus-kasus tersebut termasuk di Cisompet, Garut, Jawa Barat, pada tahun 2015 sebanyak dua kali. Kemudian, pada tahun 2017, kasus serupa muncul di Muara Dua, Sumatera Selatan.

    Setahun berikutnya, pada tahun 2018, Manna, Bengkulu juga terjadi kasus pencurian dan perusakan alat monitoring gempa dan peringatan dini tsunami yang dikelola BMKG. Tahun 2022 menjadi tahun yang sangat signifikan dengan beberapa kasus yang tersebar di berbagai lokasi.

    Di tahun 2022, kasus pencurian tersebut terjadi di Indragiri Hilir di Riau, Kluet Utara di Aceh Selatan, Sorong di Papua Barat, Jambi, dan Sausapor di Tambrauw, Papua Barat. Kemudian pada tahun 2024, BMKG mencatat kasus serupa di Pulau Banyak, Aceh Singkil, dan pada tahun 2025, Sidrap di Sulawesi Selatan sebanyak empat kali.

    Dampak Pencurian dan Perusakan Alat Monitoring Gempa dan Peringatan Dini Tsunami

    Dalam kasus terbaru, pencuri berhasil membawa kabur 6 unit aki dan 2 unit panel surya yang merupakan komponen penting untuk mengaktifkan sensor seismograf di stasiun pemantauan gempa bumi. Aksi ini mengakibatkan kerusakan pada bangunan shelter stasiun SPSI Sidrap-Indonesia.

    “Pada kejadian kali ini, pencuri bahkan membongkar bangunan shelter, masuk ke dalamnya, dan mengambil seluruh baterai (aki) yang berfungsi sebagai sumber daya utama bagi stasiun monitoring gempa. Akibatnya, BMKG terpaksa mencabut seluruh peralatan yang tersisa, termasuk sensor, digitizer, dan peralatan komunikasi, untuk menghindari kerugian lebih besar,” tulis Daryono.

    Wilayah tempat terjadinya pencurian ini sangat rawan gempa karena dilalui oleh jalur patahan aktif Sesar Walanae. Menurut Pusat Gempa Nasional, sesar ini berpotensi memicu gempa bumi dengan kekuatan hingga magnitudo 7,1.

    Ia meminta agar masyarakat tidak lagi melakukan vandalisme, perusakan, serta pencurian peralatan BMKG.

    “Jika belum bisa terlibat aktif dalam upaya mitigasi bencana dan pengurangan risiko bencana, setidaknya jangan merusak peralatan yang bermanfaat untuk melindungi dan menjaga keselamatan masyarakat Sulawesi Selatan,” tandasnya.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Heboh Hujan Jelly di Gorontalo, Fenomena Langka yang Geger Warga

    Heboh Hujan Jelly di Gorontalo, Fenomena Langka yang Geger Warga

    PIKIRAN RAKYAT – Fenomena hujan berbentuk seperti butiran jelly mengguyur Gorontalo Utara pada Sabtu 15 Februari 2025 sekira pukul 20.00 WITA. Kejadian itu pun menghebohkan warga Desa Leyao Kecamatan Tomilito Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo.

    Warga setempat, Ewan Saputra mengatakan bahwa dia bersama warga lainnya kaget dengan peristiwa alam yang terjadi di Dusun Ato Atas Desa Leyao tersebut. Fenomena itu pun baru disadari warga setelah beberapa saat hujan turun.

    Sebab, bukan air hujan, yang justru nampak di permukaan tanah adalah butiran jelly atau seperti agar-agar memenuhi pekarangan rumah dan jalan. Beberapa warga yang mengamati peristiwa itu merekam momen tersebut karena merasa baru pertama kali melihat kejadian itu.

    “Ada yang sibuk mengambil wadah untuk menampung hujan jelly, sebagian warga memilih mengabadikan momen yang tidak pernah terjadi di desa tersebut,” kata Ewan Saputra, Sabtu 15 Februari 2025 malam.

    Fenomena hujan berbentuk seperti butiran jelly terjadi sekitar pukul 20.00 WITA, menghebohkan warga di Desa Leyao Kecamatan Tomilito Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo.

    Hujan jelly di desa itu terjadi sekitar 30 menit, dan warga merasakan hujan yang turun cukup deras.

    “Belum diketahui apakah butiran jelly memenuhi seluruh desa atau hanya terjadi di satu lokasi di dusun tersebut, mengingat peristiwa langka ini terjadi malam hari,” ujar Ewan Saputra.

    Hujan jelly nampak lembek dan butirannya terasa lembut seperti agar-agar. Namun, warga memilih menghindar agar tidak terkena langsung.

    Apa Itu Hujan Jelly?

    Hujan jelly merujuk pada fenomena ketika zat seperti gel atau jelly turun dari langit bersama hujan. Fenomena ini tergolong langka dan telah beberapa kali dilaporkan di berbagai belahan dunia, meskipun penyebab pastinya masih menjadi perdebatan.

    Penyebab Terjadinya Hujan Jelly

    Menurut Koordinator Data dan Informasi BMKG Gorontalo, Roni Ridwan Bandani, ada beberapa kemungkinan penyebab hujan jelly di Desa Leyao:

    Proses Biologis

    Salah satu teori utama menyebutkan bahwa hujan jelly bisa berasal dari organisme laut seperti ubur-ubur atau plankton. Hewan-hewan kecil ini mungkin terangkat ke atmosfer oleh badai atau angin kencang, lalu jatuh kembali ke daratan dalam bentuk substansi gelatin ketika hujan turun.

    Fenomena Meteorologi

    Dalam kondisi tertentu, angin yang sangat kuat dapat mengangkat material dari perairan seperti laut atau danau, kemudian membawanya ke atmosfer. Saat kondisi atmosfer berubah, material tersebut jatuh kembali ke bumi bersama hujan dalam bentuk yang aneh, seperti jelly.

    Pencemaran atau Limbah

    Ada kemungkinan bahwa hujan jelly terjadi akibat limbah industri atau pencemaran air yang mengandung senyawa kimia tertentu. Limbah ini bisa menghasilkan zat berbentuk gel yang terbawa oleh angin atau hujan. Namun, kemungkinan ini lebih jarang terjadi dibandingkan faktor biologis atau meteorologi.

    Butuh Penelitian Lebih Lanjut

    Fenomena hujan jelly memang menarik dan misterius, tetapi untuk mengetahui penyebab pastinya, diperlukan penelitian lebih mendalam. Para ilmuwan dan ahli cuaca perlu mengumpulkan sampel zat jelly yang turun dan menganalisisnya di laboratorium guna mengetahui asal-usulnya secara pasti.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Bersiap Hadapi Badai PHK dan Jalan Dibiarkan Rusak Jika Efisiensi Anggaran Dilakukan Serampangan – Halaman all

    Bersiap Hadapi Badai PHK dan Jalan Dibiarkan Rusak Jika Efisiensi Anggaran Dilakukan Serampangan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto telah menginstruksikan efisiensi anggaran dalam tiga tahap dengan total penghematan mencapai Rp750 triliun. 

    Saat ini, tahap pertama telah menghemat Rp300 triliun, dan tahap kedua direncanakan sebesar Rp308 triliun. 

    Ekonom dan Pakar Kebijakan Publik UPN Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat menyampaikan, realitas di lapangan menunjukkan bahwa kebijakan ini telah menimbulkan kekacauan, terutama dalam penyelenggaraan layanan publik.

    Pemotongan anggaran yang drastis terhadap kementerian, seperti Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang kehilangan lebih dari 70 persen anggarannya, telah berakibat pada penghentian proyek-proyek infrastruktur vital. 

    “Jalan-jalan yang seharusnya diperbaiki kini dibiarkan rusak, sementara proyek bendungan dan irigasi yang penting bagi sektor pertanian ditunda atau dibatalkan,” tutur Achmad kepada Tribunnews, Minggu (16/2/2025).

    Ia menyampaikan, dampak lainnya juga terlihat pada lembaga strategis seperti Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), yang mengalami pemotongan lebih dari 50%. 

    Akibatnya, kapasitas BMKG dalam memberikan peringatan dini bencana melemah, meningkatkan risiko terhadap keselamatan masyarakat. 

    “Hal ini menjadi bukti bahwa efisiensi yang tidak terencana dapat berujung pada dampak yang lebih besar dan berbahaya,” kata Achmad.

    Tidak hanya itu, Achmad menyebut, pemotongan anggaran yang dilakukan serampangan telah menyebabkan gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) di berbagai lembaga, seperti Lembaga Penyiaran Publik RRI dan TVRI. 

    Walaupun beberapa keputusan PHK akhirnya dibatalkan karena tekanan publik, Achmad melihat dampak psikologis dan ketidakpastian kerja bagi pegawai tetap menjadi permasalahan serius. 

    “Jika tahap kedua dan ketiga tetap dijalankan tanpa strategi yang lebih matang, bukan tidak mungkin akan terjadi PHK dalam skala yang lebih luas serta berkurangnya tenaga profesional di sektor-sektor vital,” papar Achmad.

    Lebih lanjut Achmad menyampaikan, kebijakan efisiensi anggaran memang tidak sepenuhnya buruk. Ada beberapa aspek positif yang dapat diambil, seperti pengurangan pemborosan anggaran dan peningkatan efisiensi operasional di kementerian dan lembaga. 

    Dampak Positif

    Pengurangan Pemborosan: Dengan adanya pemangkasan anggaran, pengeluaran yang tidak perlu, seperti perjalanan dinas dan pengadaan barang yang kurang prioritas, dapat diminimalisasi. 

    Hal ini seharusnya membuat anggaran lebih fokus pada program yang benar-benar bermanfaat bagi masyarakat.

    Peningkatan Efisiensi: Pemotongan anggaran memaksa kementerian dan lembaga untuk lebih kreatif dalam mengelola sumber daya, misalnya dengan mengoptimalkan teknologi dan digitalisasi 
    dalam pelayanan publik.

    Dampak Negatif

    Penurunan Kualitas Layanan Publik: Banyak layanan esensial menjadi terganggu akibat pemangkasan anggaran yang tidak terencana. Sektor kesehatan, pendidikan, infrastruktur, dan kebencanaan adalah yang paling terdampak.

    PHK Massal dan Ketidakpastian Tenaga Kerja: Banyak pegawai di berbagai lembaga pemerintah menghadapi risiko kehilangan pekerjaan. Hal ini tidak hanya berdampak pada individu, tetapi juga menimbulkan efek domino terhadap ekonomi nasional.

    Gangguan pada Proyek Infrastruktur: Pemotongan anggaran di sektor infrastruktur telah menyebabkan penundaan atau pembatalan proyek-proyek strategis. 

    Hal ini akan berdampak pada konektivitas nasional, daya saing ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat luas.

    Pemerintah harus mempertimbangkan pendekatan yang lebih selektif dan berbasis data dalam melakukan efisiensi anggaran. 

    Tidak semua kementerian dan lembaga bisa dipangkas anggarannya secara serampangan, terutama yang berkaitan langsung dengan kebutuhan dasar masyarakat seperti infrastruktur, kesehatan, pendidikan, dan mitigasi bencana. 

    “Evaluasi menyeluruh harus dilakukan agar kebijakan ini tidak merugikan kepentingan publik. Rakyat harus bersikap kritis dan menolak jika kebijakan efisiensi ini lebih banyak membawa dampak buruk dibanding manfaat,” ucapnya.

  • Sebagian Jakarta hujan ringan pada Minggu

    Sebagian Jakarta hujan ringan pada Minggu

    Logo BMKG

    BMKG: Sebagian Jakarta hujan ringan pada Minggu
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Minggu, 16 Februari 2025 – 09:23 WIB

    Elshinta.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan sebagian wilayah Jakarta hujan ringan pada Minggu.

    Pagi harinya, seluruh wilayah DKI Jakarta berawan tebal.

    Kemudian, siang harinya sebagian wilayah Jakarta hujan ringan. Hanya Jakarta Pusat dan Jakarta Utara berawan tebal.

    Malam harinya, sebagian wilayah Jakarta tetap hujan. Hanya Jakarta Utara berawan tebal.

    Pada dini hari, seluruh wilayah DKI Jakarta berawan tebal.

    Suhu di DKI Jakarta diperkirakan berkisar antara 24 hingga 29 derajat Celsius. BMKG juga menyatakan bahwa kecepatan angin berkisar 2-15 kilometer (km) per jam.

    Sumber : Antara

  • Cuaca Madiun dan Pacitan 16 Februari 2025: Hujan Ringan Mendominasi, Waspada Jalanan Licin!

    Cuaca Madiun dan Pacitan 16 Februari 2025: Hujan Ringan Mendominasi, Waspada Jalanan Licin!

    Surabaya (beritajatim.com) – Wilayah Kota Madiun, Kabupaten Madiun, dan Pacitan diprediksi akan mengalami hujan ringan pada Minggu, 16 Februari 2025. BMKG Juanda melaporkan bahwa cuaca di ketiga daerah ini cenderung berawan dengan sesekali turun hujan ringan, terutama pada pagi hingga siang hari.

    Di Kota Madiun, pagi hari akan diawali dengan langit berawan sebelum hujan ringan turun sekitar pukul 09.00 WIB. Setelahnya, cuaca kembali berawan dari siang hingga sore, dengan sedikit cahaya matahari pada pukul 18.00 WIB. Malam harinya, langit kembali tertutup awan.

    “Kota Madiun diperkirakan tidak akan mengalami hujan lebat, tetapi kondisi berawan akan mendominasi sepanjang hari,” ujar Oky Sukma Hakim, S.Tr., prakirawan BMKG Juanda.

    Suhu di wilayah ini berkisar antara 23-32 derajat Celcius, dengan kecepatan angin dari selatan sebesar 17,4 km/jam dan kelembaban udara 59-97 persen.

    Sementara itu, Kabupaten Madiun akan mengalami cuaca cerah berawan di pagi hari sebelum hujan ringan turun pada pukul 09.00 WIB. Setelahnya, kondisi berawan diprediksi bertahan hingga sore, dengan sedikit perubahan cuaca menjelang malam.

    Suhu di daerah ini pun lebih rendah dari Kota Madiun, yakni berada di kisaran 23-30 derajat Celcius, dengan kecepatan angin dari barat sebesar 10,2 km/jam serta kelembaban udara 69-95 persen.

    Di Pacitan, hujan ringan sudah turun sejak pagi, tepatnya pukul 06.00 WIB. Setelah reda dan berawan pada pukul 09.00 WIB, hujan kembali turun di siang hari dan bertahan hingga sore. Pada malam hari, cuaca diperkirakan tetap berawan.

    “Hujan di Pacitan lebih awal dibandingkan dua wilayah lainnya, namun intensitasnya tetap ringan,” jelas Oky.

    Suhu di wilayah ini berada pada kisaran 21-28 derajat Celcius, dengan kecepatan angin dari barat laut sebesar 6,5 km/jam dan kelembaban udara 73-98 persen.

    Dengan kondisi cuaca yang didominasi hujan ringan dan berawan, masyarakat di wilayah Madiun dan Pacitan diimbau untuk tetap membawa payung atau jas hujan saat beraktivitas di luar rumah. Selain itu, pengguna kendaraan bermotor juga disarankan lebih berhati-hati di jalan guna menghindari risiko tergelincir akibat jalanan basah. [mnd/aje]