Kementrian Lembaga: BMKG

  • Hilal 1 Ramadan 1446 H Tak Terlihat di Palangkaraya, Awal Puasa Tunggu Sidang Isbat

    Hilal 1 Ramadan 1446 H Tak Terlihat di Palangkaraya, Awal Puasa Tunggu Sidang Isbat

    Palangkaraya, Beritasatu.com – Pemantauan hilal untuk penentuan 1 Ramadan 1446 Hijriah di Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, tidak membuahkan hasil karena terhalang awan.

    Hal ini disampaikan oleh Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Kalimantan Tengah Noor Fahmi setelah melakukan pengamatan menggunakan teropong di Menara Pantau Masjid Raya Darussalam Palangkaraya pada Jumat (28/2/2025) petang.

    Noor Fahmi menjelaskan, berdasarkan data BMKG, ketinggian hilal di Kota Palangkaraya pada hari ini berada pada posisi 3 derajat 57 menit 5 detik, dengan elongasi sebesar 5,45 derajat, serta umur bulan mencapai 9 jam 51 menit 51 detik.

    Secara astronomis, rukyat hilal untuk penentuan awal Ramadan 1446 H bagi yang menggunakan metode rukyat dilakukan setelah matahari terbenam pada Selasa (28/2/2025). Sementara itu, bagi yang menggunakan metode hisab, perlu memperhitungkan kriteria hisab saat matahari terbenam pada tanggal yang sama.

    “Setelah dilakukan peneropongan dengan alat yang tersedia, hilal belum bisa kita lihat karena tertutup awan,” ujar Noor Fahmi.

    Ia menambahkan, hasil pemantauan ini akan menjadi laporan resmi yang disampaikan ke Kementerian Agama untuk dibahas dalam sidang isbat penentuan awal Ramadan di Jakarta.

    “Laporan pelaksanaan hisab dan rukyat di wilayah Kalimantan Tengah telah dilakukan bersama-sama. Semoga ini menjadi bahan pelengkap bagi tim hisab dan rukyat Kementerian Agama di Jakarta dalam memutuskan penetapan 1 Ramadan 1446 H nanti malam,” tambahnya.

    Selain itu, Noor Fahmi mengimbau seluruh masyarakat Kalimantan Tengah untuk menjaga kerukunan dan ketenteraman selama bulan suci Ramadan. Ia mengajak umat untuk saling menghargai, meningkatkan toleransi, dan menciptakan suasana yang kondusif selama menjalani ibadah Ramadan.

    “Saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam kegiatan ini. Semoga menjadi amal baik dan bermanfaat bagi kita semua serta umat beragama secara keseluruhan,” tutupnya saat rukyat hilal awal Ramadan 2025.

  • Hilal Awal Ramadan, Provinsi Aceh Jadi Poros Penentu Mulainya Puasa – Halaman all

    Hilal Awal Ramadan, Provinsi Aceh Jadi Poros Penentu Mulainya Puasa – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Jurusan Ilmu Falak Fakultas Syariah IAIN Lhokseumawe, Tgk Ismail, mengatakan keberhasilan atau kegagalan rukyah hilal di Aceh sangat berpengaruh pada penetapan awal Ramadan 1446 H di Indonesia.

    “Jadi keberhasilan atau kegagalan rukyah hilal di Aceh sangat berpengaruh pada penetapan awal Ramadan 1446 H di Indonesia,” kata dia, kepada Serambinews pada Kamis (28/2/2025).

    Menurut dia, apabila hilal tak berhasil diamati di lokasi yang sudah ditetapkan di Provinsi Aceh, maka besar kemungkinan hasil sidang isbat awal Ramadan 1446 H berpotensi pada Minggu, 2 Maret 2025, dengan menggenapkan jumlah bilangan bulan Sya’ban 1446 H menjadi 30 hari.

    “Namun apabila hilal berhasil diamati dan diterima kesaksiannya, maka awal Ramadan 1446 H pada Sabtu, 1 Maret 2025,” kata dia.

    Dia menjelaskan penetapan awal Ramadan 1446 H, Kementerian Agama telah menetapkan 125 lokasi rukyah hilal dari Sabang sampai Merauke, di mana 6 titik di antaranya berada di Provinsi Aceh.

    “Aceh memiliki 6 titik pengamatan resmi yang akan menyumbang informasi kepada tim sidang isbat terhadap terlihat atau tidak terlihat hilal saat pengamatan hilal pada hari Jumat, 28 Februari 2025,” kata Tgk Ismail.

    Lebih lanjut dijelaskannya, data hilal di Indonesia untuk penentuan awal Ramadan 1446 H saat Matahari terbenam pada Jumat, 28 Februari 2025 atau 29 Sya’ban 1446 H adalah sebagai berikut:

    Pertama, konjungsi geosentrik atau ijtima’, yaitu peristiwa ketika nilai bujur ekliptika Bulan sama dengan nilai ekliptika Matahari dengan diandaikan pengamat berada di pusat Bumi. Peristiwa ini kembali terjadi pada Jumat, 28 Februari 2025 pukul 07.44.38 WIB.

    Kedua, tinggi hilal di atas ufuk barat pada hari Jumat, 28 Februari 2025 M atau 29 Sya’ban 1446 H saat Matahari terbenam di seluruh Indonesia berkisar antara 04 derajat 40 menit 25 detik busur (tertinggi) di Sabang, sampai dengan 03 derajat 00 menit 21 detik busur (terendah) di Merauke.

    Ketiga, sudut elongasi Bulan adalah jarak sudut antara pusat piringan Bulan dengan pusat piringan Matahari yang terbentuk saat Matahari terbenam di tempat pengamatan.

    Nilai sudut elongasi Bulan saat Matahari terbenam pada hari Jumat, 28 Februari 2025 atau 29 Sya’ban 1446 H di seluruh Indonesia berkisar antara 06 derajat 24 menit 37 detik busur (paling besar) di Lhoknga, Aceh, sampai 04 derajat 47 menit 19 detik busur (paling kecil) di Waris, Papua.

    Dari data tersebut, ujar Tgk Ismail, dapat disimpulkan bahwa kondisi hilal di seluruh Indonesia sudah wujud di atas ufuk saat Matahari terbenam pada Jumat, 28 Februari 2025 atau 29 Sya’ban 1446 H.

    Namun perlu diketahui bahwa kondisi hilal di Indonesia yang sudah terpenuhi kriteria MABIMS saat Matahari terbenam pada Jumat, 28 Februari 2025 atau 29 Sya’ban 1446 H hanya di sebagian daratan Provinsi Aceh, yaitu di seputaran Banda Aceh, Calang, Lhoknga, dan Sabang. Selain daerah tersebut, seluruh Indonesia kondisi hilal belum terpenuhi kriteria MABIMS.

    Ditambahkannya, apabila dilihat dari segi kesiapan rukyah hilal di Aceh, kegagalan rukyah hilal biasanya disebabkan oleh cuaca yang kurang mendukung.

    “Cuaca mendung bahkan sering disertai hujan saat waktu rukyah hilal di Aceh, hal ini sangat wajar mengingat Aceh termasuk salah satu daerah yang beriklim ekuatorial dengan kondisi cuaca dua kali puncak musim hujan dan dua kali puncak musim kemarau dalam setahun,” tambahnya.

    Sidang Isbat

    Untuk diketahui, Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar akan memimpin Sidang Isbat penentuan awal Ramadan 1446 Hijriah.

    Sidang Isbat akan digelar di Auditorium H.M. Rashida, Kementerian Agama, Jakarta Pusat pada 28 Februari 2025.

    Sidang ini akan dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk perwakilan ormas Islam, MUI, BMKG, ahli falak, serta perwakilan dari DPR dan Mahkamah Agung.

  • Media Asing Soroti Efisiensi Anggaran Prabowo, Disebut Mirip DOGE Elon Musk

    Media Asing Soroti Efisiensi Anggaran Prabowo, Disebut Mirip DOGE Elon Musk

    Bisnis.com, JAKARTA – Media asing The Economist menyoroti kebijakan efisiensi anggaran Presiden Prabowo Subianto yang sebagian hasilnya digunakan untuk mendanai program andalannya, yakni makan bergizi gratis.

    Dilansir pada Jumat (28/2/2025), artikel berjudul ”Prabowo Subianto takes a chainsaw to Indonesia’s budget” menyebutkan makan bergizi gratis merupakan program utama yang dijanjikan Prabowo selama masa kampanye Pilpres 2024.

    Kala itu, Prabowo enggan menjelaskan sumber pendanaan program tersebut, sementara para pakar memprediksi pemerintah harus mengeluarkan anggaran sekitar US$28 miliar per tahun hingga 2029.

    Diungkapkan bahwa empat bulan setelah dia dilantik sebagai presiden, Prabowo meluncurkan upaya pemangkasan biaya hingga US$19 miliar dari anggaran tahun ini, yang berarti sekitar 8,5% dari pengeluaran sektor publik Indonesia.

    Adapun usulan pemangkasan kedua, yang belum dijelaskan lebih lanjut, dapat meningkatkan penghematan menjadi US$37 miliar. Adapun, sebagian dana hasil efisiensi itu akan digunakan untuk membiayai program makan bergizi gratis.

    “Sekitar US$6 miliar dari penghematan tersebut akan mendanai program makan siang di sekolah, yang dilaksanakan secara bertahap. Dua pertiga sisanya, yang diumumkan oleh presiden pada 24 Februari, akan mendanai sovereign wealth fund Indonesia yang baru, yakni Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara atau Danantara,” tulis The Economist.

    Adapun, Danantara rencananya akan mendukung 20 proyek strategis, seperti pabrik pengolahan mineral untuk membantu Indonesia mendapatkan tempat yang lebih menonjol dalam rantai pasokan kendaraan listrik (EV) dunia.

    Mirip Efisiensi DOGE Elon Musk

    The Economist menyebut langkah efisiensi anggaran yang dilakukan Prabowo sekilas serupa dengan yang dilakukan oleh Departemen Efisiensi Pemerintah Elon Musk, atau DOGE, untuk membuat AS menjadi lebih efisien. Hasil efisiensi yang digunakan untuk MBG dimaksudkan untuk mengurangi stunting pada anak ke depannya.

    Namun, seperti DOGE, The Economist menilai kebijakan Prabowo ini sebagai langkah negatif. Meskipun pegawai negeri tidak dapat dipecat untuk memenuhi target-target baru, tetapi karyawan kontrak dapat dipecat.

    Media tersebut menyoriti anggaran di Kementerian Pekerjaan Umum (PU) yang telah dipotong sebesar 70%. Hal tersebut memaksa mereka untuk menunda puluhan proyek jalan tol, pelabuhan dan proyek-proyek investasi lainnya.

    “Kementerian ini telah memecat lebih dari 18.000 kontraktor,” tulis The Economist.

    Sementara itu, kementerian lain melakukan pemotongan anggaran sebesar 30% hingga 50%. Beberapa departemen mematikan lampu dan pendingin ruangan pada pukul 16.00 dan memulangkan staf lebih awal, yang mungkin tidak membantu produktivitas.

    Anggaran Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), lembaga yang sangat dibutuhkan di negara yang memiliki sekitar 127 gunung berapi aktif, dipotong hingga setengahnya. BMKG pun memperingatkan bahwa penundaan pembaruan sensor tsunami dapat memperpanjang waktu yang dibutuhkan untuk mengeluarkan peringatan dari tiga menit menjadi lima menit.

    Sementara itu, Danantara yang baru diluncurkan juga disebut memiliki risiko dikelola dengan buruk. Tidak seperti sovereign wealth fund sebelumnya, Indonesia Investment Authority (INA), dewan direksi Danantara akan melapor langsung kepada Prabowo.

    Media asal Inggris ini juga menyoroti CEO Danantara Rosan Roeslani, yang sebelumnya mengetuai tim kampanye Prabowo dan juga berstatus sebagai Menteri Investasi dan Hilirisasi pada Kabinet Prabowo.

    Selain itu, revisi undang-undang yang disahkan pada Februari terkait Danantara telah mengeluarkan pejabat-pejabat lembaga tersebut dari yurisdiksi auditor dan polisi anti-korupsi pemerintah, dan melindungi para manajernya dari tanggung jawab hukum untuk setiap kerugian.

    “Prabowo membatalkan banyak proyek infrastruktur yang meningkatkan pertumbuhan untuk menciptakan celengan yang dapat dia gunakan sesuka hatinya,” tulis media tersebut.

  • Puasa Tanggal Berapa? Penetapan Awal Ramadhan 2025, Ini Perbedaan Jadwal Pemerintah dan Muhammadiyah

    Puasa Tanggal Berapa? Penetapan Awal Ramadhan 2025, Ini Perbedaan Jadwal Pemerintah dan Muhammadiyah

    PIKIRAN RAKTAT – Di Indonesia, penetapan awal puasa Ramadhan biasanya dilakukan pemerintah lewat Sidang Isbat.

    Namun, ada juga masyarakat yang mengikuti ketetapan ormas Islam, salah satunya Muhammadiyah.

    Berikut perbedaan jadwal pemerintah dan Muhammadiyah dalam penetapan awal puasa Ramadhan 2025 atau1446 Hijriah.

    Jadwal Penetapan Awal Puasa Muhammadiyah

    Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah sudah menetapkan 1 Ramadhan 1446 Hijriah jatuh hari Sabtu, 1 Maret 2025.

    Keputusan itu dibuat menurut metode hisab hakiki wujudul hilal, perhitungan astronomi guna memastikan bulan baru telah terbit di atas ufuk ketika matahari terbenam.

    Muhammadiyah telah dapat menetapkan awal puasa Ramadhan 2025 jauh sebelum hilal (bulan sabit) terlihat dengan metode ini.

    Masyarakat atau umat Islam yang mengikuti Muhammadiyah dapat mempersiapkan diri lebih awal.

    Selain penetapan awal puasa Ramadhan, Muhammadiyah juga sudah mengumumkan Idul Fitri atau 1 Syawal 1446 Hijriah jatuh hari Senin, 31 Maret 2025.

    Jadwal Penetapan Awal Ramadhan Pemerintah

    Pemerintah lewat Kementerian Agama (Kemenag) belum menetapkan 1 Ramadhan dan baru akan menggelar Sidang Isbat hari ini Jumat, 28 Februari 2025.

    Sidang ini akan melibatkan berbagai pihak seperti ormas Islam, MUI, BMKG, ahli falak dan lembaga terkait lainnya.

    Hasil keputusan akan diumumkan malam harinya usai sidang. Jika hilal terlihat, pemerintah akan menetapkan 1 Ramadhan pada 1 Maret 2025 sama dengan keputusan Muhammadiyah.

    Perbedaan Metode Penetapan

    Meskipun Muhammadiyah dan pemerintah menggunakan pendekatan berbeda, keduanya bertujuan sama memberi kepastian pada umat Islam guna melaksanakan ibadah puasa.

    Perbedaan utama terletak pada metode yang digunakan, Muhammadiyah mengandalkan perhitungan astronomi (hisab), sementara pemerintah biasanya mengacu pengamatan hilal fisik (rukyatul hilal).

    Hal tersebut sering kali menyebabkan perbedaan penetapan awal puasa Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri di Indonesia.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Hasil Sidang Isbat Awal Puasa 1 Ramadan 2025, Ini Link Live Streaming

    Hasil Sidang Isbat Awal Puasa 1 Ramadan 2025, Ini Link Live Streaming

    Bisnis.com, JAKARTA – Hasil Sidang Isbat 1 Ramadan 1446 H atau penetapan awal bulan puasa akan ditentukan pada Jumat sore, 28 Februari 2025.

    Berdasarkan keterangan resmi Kementerian Agama (Kemenag), sidang ini akan menentukan awal bulan puasa bagi umat Islam di Indonesia. Sidang dijadwalkan akan dipimpin Menteri Agama Nasaruddin Umar.

    Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Abu Rokhmad menjelaskan, sidang isbat akan dilaksanakan di Auditorium H.M. Rasjidi, Kementerian Agama, Jakarta Pusat.

    “Seperti tahun-tahun sebelumnya, sidang ini akan dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk perwakilan ormas Islam, MUI, BMKG, ahli falak, serta perwakilan dari DPR dan Mahkamah Agung,” ujarnya.

    Menurut Abu Rokhmad, ada tiga rangkaian yang akan dilakukan dalam sidang isbat. Pertama, pemaparan data posisi hilal berdasarkan perhitungan astronomi. Kedua, verifikasi hasil rukyatul hilal dari berbagai titik pemantauan di Indonesia.

    “Ketiga, musyawarah dan pengambilan keputusan yang akan diumumkan kepada publik,” jelasnya.

    Adapun, pengumuman hasil sidang Isbat Idulfitri dapat dipantau secara live streaming melalui link berikut ini:

    rtmp://stream.kemenag.go.id:1935/live/konpres

  • Sidang Isbat Awal Ramadan Digelar Hari Ini, Dipimpin Menag

    Sidang Isbat Awal Ramadan Digelar Hari Ini, Dipimpin Menag

    Bisnis.com, JAKARTA —Kementerian Agama (Kemenag) bakal menggelar sidang Isbat untuk penetapan awal Ramadan 1446 Hijriah hari ini, Jumat (28/2/2025).

    Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Abu Rokhmad mengatakan sidang itu bakal dipimpin langsung oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar.

    Adapun, acara sidang isbat akan dilaksanakan di Auditorium H.M. Rasjidi, Kementerian Agama, Jakarta Pusat.

    “Seperti tahun-tahun sebelumnya, sidang ini akan dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk perwakilan ormas Islam, MUI, BMKG, ahli falak, serta perwakilan dari DPR dan Mahkamah Agung,” ujarnya di Jakarta, Senin (10/2/25).

    Dia menambahkan, ada tiga tahap dalam sidang isbat tersebut. Mulanya, Menag Nasaruddin akan memaparkan data posisi hilal berdasarkan perhitungan astronomi. 

    Tahap itu dilanjutkan dalam verifikasi hasil rukyatul hilal dari berbagai titik pemantauan di Indonesia. Selanjutnya, musyawarah dan pengambilan keputusan yang akan diumumkan kepada publik.

    Di samping itu, Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah Kemenag, Arsad Hidayat ketinggian menambahkan, berdasarkan data hisab ijtimak terjadi pada Jumat, 28 Februari 2025, sekitar pukul 07.44 WIB. 

    Pada hari tersebut, ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia sudah di atas ufuk antara 3° 5,91’ hingga 4° 40,96’, dengan sudut elongasi antara 4° 47,03’ hingga 6° 24,14’ pada 07.44 WIB.

    “Dengan kriteria ini, secara astronomi, ada indikasi kuat bahwa hilal akan terlihat. Namun, keputusan akhirnya kita tunggu berdasarkan hasil sidang isbat yang akan diumumkan Menteri Agama,” tuturnya.

  • Sidang Isbat: Bagaimana Cara Menentukan Awal Ramadhan?

    Sidang Isbat: Bagaimana Cara Menentukan Awal Ramadhan?

    Jakarta, Beritasatu.com – Sidang isbat untuk menentukan awal puasa Ramadan atau Ramadhan 1446 Hijriah akan dilaksanakan di Auditorium Haji Mohammad Rasjidi Kantor Kementerian Agama hari ini.

    Sidang isbat adalah sidang yang dilakukan untuk menetapkan atau menentukan awal bulan dalam kalender Hijriah dan menjadi acuan resmi bagi umat Islam dalam melaksanakan ibadah puasa Ramadhan.

    Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata “isbat” berarti penetapan dan penentuan. Sidang isbat akan dipimpin langsung oleh menteri agama dan melibatkan berbagai pihak, yaitu perwakilan organisasi masyarakat (ormas), Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ahli Falak, Mahkamah Agung, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

    Lantas, apa yang dilihat saat sidang isbat?

    Apa yang Dilihat Saat Sidang Isbat?

    Dalam sidang isbat beberapa aspek penting diperhatikan untuk menentukan awal bulan Hijriah. Salah satunya adalah data hisab, yaitu hasil perhitungan astronomi yang digunakan untuk memprediksi posisi hilal.

    Data ini mencakup informasi, seperti ketinggian hilal di atas ufuk, sudut elongasi atau jarak sudut antara bulan dengan matahari, serta parameter astronomis lainnya. Hisab dilakukan berdasarkan rumus-rumus astronomi yang sudah teruji dan digunakan sebagai acuan awal sebelum melakukan pengamatan langsung.

    Selain itu, sidang isbat juga memperhatikan hasil rukyat, yaitu laporan dari pengamatan langsung terhadap hilal yang dilakukan di berbagai titik di Indonesia.  Laporan ini mencakup informasi apakah hilal berhasil dilihat atau tidak, kondisi cuaca saat pengamatan, serta faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi visibilitas hilal, seperti polusi cahaya dan ketebalan awan.

    Sidang isbat kemudian mengevaluasi dan membandingkan hasil hisab dengan hasil rukyat untuk memastikan kesesuaiannya. Jika hasil rukyat tidak menunjukkan keberhasilan dalam melihat hilal, sementara hisab menunjukkan kemungkinan hilal sudah cukup tinggi, maka sidang akan mempertimbangkan berbagai faktor sebelum mengambil keputusan.

    Tahapan Sidang Isbat

    Dalam sidang isbat, terdapat tiga tahapan yang akan dilalui seperti berikut ini.

    1. Pemaparan data hisab

    Pada tahap ini, posisi hilal akan dipaparkan berdasarkan perhitungan astronomi atau metode hisab. Berdasarkan data hisab, ijtimak diperkirakan terjadi pada Jumat, (28/2/2025) sekitar pukul 07.44 WIB. Ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia diperkirakan sudah di atas ufuk antara 3 derajat 5,91’ hingga 4 derajat 40,96’ dengan sudut elongasi antara 4 derajat 47,03 hingga 6 derajat 24,14. Berdasarkan data tersebut, diperkirakan hilal akan terlihat malam ini.

    2. Verifikasi hasil rukyatul hilal

    Tahap ini melibatkan verifikasi data hisab melalui pemantauan hilal atau rukyatul hilal di berbagai titik di Indonesia. ini hasil verifikasi tersebut akan dipamerkan dalam Sidang Isbat.

    3. Musyawarah dan pengambilan keputusan

    Setelah pemaparan data hisab dan rukyatul hilal, selanjutnya peserta sidang akan melakukan musyawarah untuk memutuskan awal Ramadhan 1446 H. Pengumuman hasil sidang isbat akan disampaikan oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar, diperkirakan sekitar waktu salat Isya.

  • Jakarta berpotensi hujan ringan pada pagi dan sore hari

    Jakarta berpotensi hujan ringan pada pagi dan sore hari

    Ilustrasi warga menuruni tangga kayu dengan latar belakang awan mendung di kawasan Pelabuhan Nizam Zachman, Muara Baru, Jakarta, Jumat (2/2/2024). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

    Jakarta berpotensi hujan ringan pada pagi dan sore hari
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Jumat, 28 Februari 2025 – 06:00 WIB

    Elshinta.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca pada hari Jumat di sebagian besar wilayah Jakarta berpotensi akan turun hujan ringan pada pagi dan sore hari.

    Pada Jumat pagi hampir seluruh wilayah Jakarta akan hujan ringan, kecuali Kepulauan Seribu yang akan cerah berawan dengan suhu diperkirakan 27—30 derajat celsius dengan kelembapan udara pada pagi hari rata-rata 73—83 persen, sedangkan kecepatan angin pada pagi hari rata-rata 2—4 km/jam.

    Memasuki siang hari sebagian besar wilayah Jakarta akan cerah berawan, kecuali Jakarta Timur dan Jakarta Utara yang akan berawan dengan suhu diperkirakan 27—29 derajat celsius dengan kelembapan udara pada siang hari rata-rata 76—82 persen, sedangkan kecepatan angin pada siang hari rata-rata 5—14 km/jam.

    Selanjutnya pada sore hari hampir seluruh Jakarta kembali akan turun hujan, kecuali Kepulauan Seribu yang akan berawan dengan suhu 28 derajat celsius, sedangkan kelembapan udara rata-rata 80—81 persen, kemudian untuk kecepatan angin rata-rata 0—5 km/jam.

    Pada malam hari seluruh wilayah Jakarta akan berawan dengan suhu rata-rata berkisar 25—28 derajat celsius dengan kelembapan udara pada malam hari berkisar 81—94 persen, sedangkan kecepatan angin pada malam hari berkisar 0—6 km/jam.

    Sementara itu, pada Sabtu (1/3) dini hari hampir seluruh wilayah Jakarta akan cerah, kecuali Jakarta Kepulauan Seribu akan cerah berawan dengan suhu rata-rata 24—27 derajat celsius dengan kelembapan udara 86—98 persen, sedangkan kecepatan angin berkisar 0—6 km/jam.

    Sumber : Antara

  • Penetapan Awal Puasa Ramadan 2025, Cek Link Sidang Isbat Malam Ini!

    Penetapan Awal Puasa Ramadan 2025, Cek Link Sidang Isbat Malam Ini!

    Jakarta, CNBC Indonesia – Penetapan 1 Ramadan 1446 Hijriah atau 2025 Masehi yang menentukan awal bulan puasa bagi umat Islam akan digelar hari ini, Jumat (28/2/2025). Kementerian Agama (Kemenag) menjadwalkan Sidang Isbat pada pukul 19.00 WIB malam nanti.

    Masyarakat Indonesia bisa menyaksikan Sidang Isbat melalui siaran langsung di channel YouTube resmi Kemenag melalui link ini. 

    Pada laman resmi Kemenag, dikatakan Menteri Agama (Menag) Nasruddin Umar, akan memimpin langsung Sidang Isbat untuk menetapkan 1 Ramadan 1446 Hijriah.

    Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Abu Rokhmad menjelaskan, Sidang Isbat akan dilaksanakan di Auditorium H.M. Rasjidi, Kementerian Agama, Jakarta Pusat.

    “Seperti tahun-tahun sebelumnya, sidang ini akan dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk perwakilan ormas Islam, MUI, BMKG, ahli falak, serta perwakilan dari DPR dan Mahkamah Agung,” kata dia.

    Abu Rokhmad mengatakan ada tiga rangkaian yang akan dilakukan dalam Sidang Isbat. Pertama, pemaparan data posisi hilal berdasarkan perhitungan astronomi.

    Kedua, verifikasi hasil rukyatul hilal dari berbagai titik pemantauan di Indonesia. Ketiga, musyawarah dan pengambilan keputusan yang akan diumumkan kepada publik.

    Abu Rokhmad mengajak masyarakat menunggu hasil Sidang Isbat dan pengumuman pemerintah terkait awal Ramadan 1446 H. Ini sejalan dengan fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) No 2 tahun 2004 tentang Penetapan Awal Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah.

    “Kami berharap umat Islam di Indonesia bisa mengawali Ramadan tahun ini secara bersama-sama,” ia menuturkan.

    Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah (Urais Binsyar) pada Ditjen Bimas Islam Kemenag, Arsad Hidayat, menambahkan, berdasarkan data hisab awal Ramadan 1446 H, ijtimak terjadi pada Jumat, 28 Februari 2025, sekitar pukul 07.44 WIB.

    Pada hari yang sama, ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia sudah di atas ufuk antara 3° 5,91′ hingga 4° 40,96′, dengan sudut elongasi antara 4° 47,03′ hingga 6° 24,14′.

    “Dengan kriteria ini, secara astronomi, ada indikasi kuat bahwa hilal akan terlihat. Namun, keputusan akhirnya kita tunggu berdasarkan hasil sidang isbat yang akan diumumkan Menteri Agama,” kata Arsad.

    Data hisab ini akan dikonfirmasi melalui proses pemantauan hilal atau rukyatul hilal. Kemenag bekerja sama dengan Kantor Wilayah Kemenag di berbagai daerah akan melakukan pemantauan hilal di berbagai titik di seluruh Indonesia.

    (fab/fab)

  • Kapan Puasa? Ini 125 Lokasi Pemantauan Hilal Awal Ramadan 2025

    Kapan Puasa? Ini 125 Lokasi Pemantauan Hilal Awal Ramadan 2025

    Jakarta, Beritasatu.com – Kementerian Agama (Kemenag) akan melakukan pemantauan hilal atau rukyatulhilal awal Ramadan 1446 Hijriah di 125 titik lokasi di seluruh Indonesia, Jumat (28/2/2025). Hasil pemantauan akan dibahas dalam sidang isbat sore ini untuk menetapkan awal Ramadan.

    Pemantauan hilal melibatkan para ahli falak dari Kantor Wilayah Kemenag dan Kemenag kabupaten/kota, serta bekerja sama dengan Pengadilan Agama, organisasi masyarakat Islam, dan instansi terkait lainnya.

    “Pemantauan hilal awal Ramadan akan dilakukan di 125 titik se-Indonesia,” ujar Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag Abu Rokhmad dalam keterangannya.

    Abu Rokhmad menjelaskan, berdasarkan perhitungan astronomi atau hisab, ijtimak menjelang Ramadan 2025 diperkirakan terjadi pada Jumat (28/2/2025) sekitar pukul 07.44 WIB. 

    Pada hari rukyat ini ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia berada di atas ufuk dengan kisaran antara 3° 5,91’ hingga 4° 40,96’. Sementara itu, sudut elongasi berkisar antara 4° 47,03’ hingga 6° 24,14’.

    Hasil pemantauan hilal dari berbagai daerah, beserta data hisab mengenai posisi hilal, akan dibahas dalam sidang isbat di Auditorium HM Rasjidi Kantor Kementerian Agama RI, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat sore nanti. Keputusan sidang isbat menjadi dasar penetapan awal Ramadan 1446 Hijriah di Indonesia.

    Sidang tersebut akan dihadiri sejumlah pihak, termasuk perwakilan duta besar negara sahabat, ketua Komisi VIII DPR, Mahkamah Agung, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), serta sejumlah lembaga terkait seperti Badan Informasi Geospasial (BIG), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Observatorium Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Planetarium Jakarta.

    Selain itu, pakar ilmu falak dari organisasi masyarakat Islam, anggota Tim Hisab Rukyat Kemenag, serta pimpinan organisasi Islam dan pondok pesantren juga akan turut serta. 

    Berikut Daftar 125 Titik Lokasi Pemantauan Hilal Awal Ramadan 1446 Hijriah atau 2025 Masehi:Aceh

    1. Lhoknga
    2. Sabang
    3. Lhokseumawe
    4. Aceh Jaya
    5. Aceh Barat
    6. Simeulue

    Sumatera Utara

    7. Anjungan Lantai IX Kantor Gubernur Sumatera Utara Medan
    8. Pantai Binasi Sorkam Barat Kabupaten Tapanuli Tengah
    9. Observatorium Ilmu Falak (OIF) Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

    Sumatera Barat

    10. Pantai Pasia Tiku
    11. Wisko Kuaro Taeh Bukik
    12. Jorong Sikaladi Nagari Pariangan Kecamatan Pariangan Kabupaten Tanah Datar
    13. The Balcone Hotel & Resto Bukittinggi Jl. Raya Bukittinggi Gadut Kecamatan Tilatang Kamang Kabupaten Agam
    14. Puncak Langkisau Carocok Painan
    15. Bukik Langkuik Kecamatan Bonjol, Kab. Pasaman
    16. Sapan Badak Dusun Batu Kakok Desa Tumpuk Tangah Kecamatan Talawi
    17. Puncak Damar Laing Kota Solok
    18. Bukit Cabang Tigo

    Riau

    29. Pantai Selat Baru Kab. Bengkalis

    Kepulauan Riau

    30. Pantai Tanjung Setumu
    31. Masjid Sulthan Mahmud Riayatsyah, Tanjung Uncang Kec. Batu Aji
    32. Tugu Khatulistiwa Tanjung Teludas Desa Mentuda Kecamatan Lingga Kabupaten Lingga
    33. Pantai Pelawan Pangke Meral Barat Kab. Karimun

    Jambi

    34. Rooftop Gd Mahligai Lt. 12 Bank 9 Jambi

    Sumatra Selatan

    35. Helipad Hotel Aryaduta Palembang

    Bangka Belitung

    36. Pantai Tanjung Raya Penagan Kabupaten Bangka
    37. Tanjung Kalian Mentok Kabupaten Bangka Barat
    38. Tanjung Pendam Kabupaten Belitung

    Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tetap dilakukan selama Ramadhan 2025 dengan penyesuaian mekanisme pendistribusian makanan dan menu sehingga gizi siswa-siswi tetap terpenuhi saat bulan puasa. – (ANTARA/Dyah-Noropujiadi)

    Bengkulu

    39. Jalan Pariwisata No. 1 Kelurahan Lempuing Kecamatan Ratu Agung Kota Bengkulu 38225

    Lampung

    40. POB Bukit Gelumpai, Pantai Canti Kalianda, Lampung Selatan
    41. Taman Alat OAIL ITERA, Jati Agung, Lampung Selatan