Kementrian Lembaga: BMKG

  • Cuaca Besok, Akhir Pekan Sabtu 8 Maret 2025: Jabodetabek Pagi Hari Diprediksi Berawan – Page 3

    Cuaca Besok, Akhir Pekan Sabtu 8 Maret 2025: Jabodetabek Pagi Hari Diprediksi Berawan – Page 3

    Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal TNI Suharyanto menyatakan, bencana banjir di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) relatif terkendali. Menurut dia, situasi hari ini, Rabu (5/3/2025) secara umum sudah semakin baik. 

    “Jadi kemarin kita laksanakan operasi modifikasi cuaca bahkan sampai malam ada hasilnya, rata-rata di wilayah Jabodetabek ini tidak turun hujan sehingga relatif tinggi muka air juga sudah semakin kecil untuk yang masih tergenang ada di kota Bekasi di beberapa,” kata Suharyanto saat meninjau posko pengungsian BNPB di Bekasi, Rabu (5/3/2025).

    Meski terkendali, Suharyanto memastikan tugasnya belum selesai. Sebab tinggi muka air di sejumlah tempat masih belum kembali normal.

    Contohnya di Kabupaten Bekasi yang masih ada genangan di sejumlah titik. Kemudian Jakarta sudah turun jumlah genangan dan banjir dari yang kemarin hingga 3 meter di Kebon Pala sekarang sudah surut.

    “Ada di Tangerang tinggal Kabupaten Tangerang, Depok sudah surut, Kabupaten Bogor juga sudah surut tinggal pembersihan dan jembatan yang terputus, sementara Kota Bogor relatif terkendali. Itu update per hari ini,” beber Suharyanto.

    Melihat kondisi tersebut, Suharyanto mengamini banyak warga yang memilih untuk pulang dan membersihkan rumahnya secara mandiri. 

    “Masyarakat yang terdampak secara lambat laun juga sudah kembali, mereka fokus hari ini melaksanakan pembersihan,” ujar Suharyanto.

    Sebagai informasi, Kepala BNPB memastikan, operasi modifikasi cuaca akan terus dilakukan hingga tanggal 11 Maret seperti prediksi BMKG yabg menyebut akan datangnya curah hujan ekstrem.

    “Operasi modifikasi cuaca akan kita lakukan sampai tanggal 8 kemudian istirahat sebentar, lalu tanggal 11 akan dimulai lagi karena prediksi BMKG di tanggal 11 akan muncul hujan yang ekstrem,” katanya memungkasi.

  • Cuaca Hari Ini Jumat 7 Maret 2025: Jabodetabek Akan Berawan pada Pagi Hari – Page 3

    Cuaca Hari Ini Jumat 7 Maret 2025: Jabodetabek Akan Berawan pada Pagi Hari – Page 3

    Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan, operasi modifikasi cuaca pada Rabu, 5 Maret 2025, akan difokuskan di wilayah Jawa Barat.

    Pasalnya, kata dia, hujan yang turun di Jawa Barat dapat mengalir ke hilir yang dapat menjadi sumber banjir di Jakarta.

    “Untuk besok itu prioritas di Jawa Barat karena memang yang paling rentan di Jawa Barat, terutama ini di daerah pegunungan di Puncak, awannya dari situ nanti bisa jadi sumber banjir untik ke hilir,” kata Dwikorita di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (4/3/2025).

    “Tidak hanya kena Jawa Barat, tapi juga bisa mengalir ke arah utara ke DKI ya juga banjir dikhawatirkan bisa begitu sungainya kan juga mengalir ke utara,” sambungnya.

    Dia menyampaikan curah hujan diprediksi masih relatif tinggi hingga 11 Maret 2025. Sehingga, BMKG diminta melakukan modifikasi cuaca untuk mengurangi curah hujan yang dapat menyebabkan banjir, khususnya di kawasan rawan banjir dan longsor.

    “Kami BMKG akan melakukan modif cuaca konsepnya adalah menghalangi atau apa yah, awan-awan yang harusnya bergerak bertiup ke area rawan itu dijatuhkan sebelum masuk ke area rawan,” jelas dia.

    Dalam operasi modifikasi cuaca, Dwikorita menjelaskan BMKG akan menurunkan awan-awan hujan tersebut ke waduk atau laut. Dengan begitu, dapat mencegah terjadinya banjir di daratan.

    “Jadi dijatuhkannya misalnya masih di laut. Jadi tidak dijatuhkan di darat, nanti banjiri yang di darat, iya kan. Jadi dijatuhkan di waduk atau di laut konsepnya. Seperti itu karena kalau di darat nanti banjir di tempat lain,” tutur Dwikorita.

  • BMKG prakirakan sebagian Jakarta hujan ringan pada Jumat

    BMKG prakirakan sebagian Jakarta hujan ringan pada Jumat

    BMKG memprakirakan sebagian wilayah Jakarta mengalami hujan ringan dan berawan pada hari Jumat (7/3).

    Jakarta (ANTARA) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan sebagian wilayah Jakarta mengalami hujan ringan dan berawan pada hari Jumat (7/3).

    BMKG melalui laman resmi https://www.bmkg.go.id/ mencatat kondisi hujan ringan terjadi di Jakarta Barat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur.

    Sementara itu, cuaca cerah berawan diprakirakan bakal terjadi di Kepulauan Seribu, Jakarta Pusat, dan Jakarta Utara.

    Adapun suhu rata-rata pada hari Jumat di Jakarta Barat berkisar antara 25 hingga 32 derajat Celcius dengan kelembapan berkisar antara 66 hingga 91 persen.

    Sementara itu, Jakarta Selatan berkisar antara 24 hingga 32 derajat Celcius dengan kelembapan berkisar antara 66 hingga 95 persen.

    Jakarta Timur berkisar antara 24 hingga 32 derajat Celcius dengan kelembapan berkisar antara 65 hingga 95 persen.

    Selanjutnya, Kepulauan Seribu berkisar antara 27 hingga 29 derajat Celcius dengan kelembapan berkisar antara 75 hingga 86 persen.

    Jakarta Pusat berkisar antara 25 hingga 32 derajat Celcius dengan kelembapan berkisar antara 65 hingga 91 persen.

    Sedangkan Jakarta Utara berkisar antara 25 hingga 32 derajat Celcius dengan kelembapan berkisar antara 66 hingga 91 persen.

    Pewarta: Adimas Raditya Fahky P
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

  • Banjir Bekasi Masih Parah, Pramono Akan Beri Bantuan, Ada Beras hingga Kirim Petugas PPSU – Halaman all

    Banjir Bekasi Masih Parah, Pramono Akan Beri Bantuan, Ada Beras hingga Kirim Petugas PPSU – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Gubernur Jakarta Pramono Anung memutuskan akan memberikan bantuan kepada Bekasi yang kini masih mengalami bencana banjir yang cukup serius.

    Hal ini diungkapkan Pramono setelah melakukan peninjauan banjir di wilayah Jakarta dan sekitarnya menggunakan helikopter milik Polri pada Kamis (6/3/2025).

    Dari pantauan udara, Pramono melihat banjir di Bekasi masih parah. 

    Terutama di wilayah Babelan yang sebagian besar rumah warganya masih terendam banjir.

    Oleh karena itu Pramono memutuskan agar Pemerintah Jakarta memberikan bantuan ke Bekasi.

    “Dari tinjauan tadi malah Bekasi sampai hari masih serius ya. Di Babelan tadi hampir semua rumah-rumah penduduk masih terkendala banjir yang serius.”

    “Maka Pemerintah Jakarta dari kemarin sebenarnya sudah memutuskan untuk memberikan bantuan ke Bekasi,” kata Pramono dilansir Kompas TV, Kamis (6/3/2025).

    Bantuan yang diberikan ke Bekasi berupa barang-barang yang dibutuhkan di lapangan.

    Di antaranya adalah bantuan berupa Mobil Damkar, toilet, dam mobil pengangkut sampah.

    Tak hanya itu Pemprov Jakarta juga akan mengirimkan Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum atau PPSU ke Bekasi.

    Petugas PPSU yang berjumlah 200 orang ini dikirim ke Bekasi untuk membantu kerja bakti disana.

    “Bantuannya berupa tentunya hal-hal yang dibutuhkan di lapangan. Mobil Damkar, kemudian toilet, mobil pengangkut sampah.”

    “Dan kami juga sudah mengirimkan pasukan PPSU ke Bekasi untuk membantu kerja bakti yang diadakan dan juga membantu untuk di lapangannya. Jumlahnya lebih dari 200 orang,” terang Pramono.

    Bantuan berupa beras dan lauk pauk juga akan dikirimkan ke Bekasi untuk memenuhi kebutuhan para korban banjir di Bekasi.

    “Kemudian kami juga memberikan bantuan beras dan lauk pauk kepada Bekasi.”

    “Karena memang semua orang pasti tidak menginginkan adanya banjir atau bencana ini,” pungkasnya.

    Tekan Risiko Banjir di Jabodetabek, BMKG Lakukan Modifikasi Cuaca Selama 24 Jam

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menegaskan bahwa Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) yang dilakukan untuk mengurangi risiko bencana hidrometeorologi di wilayah Jakarta dan sekitarnya.

    Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG, Tri Handoko Seto, mengungkapkan bahwa OMC telah dilakukan sejak 5 Maret dan direncanakan berlangsung hingga 8 Maret 2025 atau menyesuaikan dengan update prediksi cuaca terbaru.

    Operasi ini berfokus pada pengurangan curah hujan di daerah tangkapan air Sungai Ciliwung dan Cisadane, mulai dari Bogor sebagai hulu hingga Jakarta dan Bekasi sebagai hilir.

    “Awan-awan yang berpotensi membawa hujan deras dihujankan lebih awal di atas laut sebelum mencapai daratan. Sementara itu, awan yang berkembang di daratan disemai agar pertumbuhannya terganggu sehingga curah hujannya berkurang,” kata Tri Handoko Seto, dikutip dari Siaran Pers BMKG, Kamis (6/3/2025).

    Menurut Seto, berkaca dari pengalaman sebelumnya menunjukkan bahwa OMC mampu mengurangi curah hujan sebesar 30-60 persen pada awan hujan yang cukup masif.

    “Dengan demikian, diharapkan risiko banjir di wilayah terdampak dapat ditekan.” jelas Seto.

    OMC kali ini dikendalikan dari Pos Komando di Lanud Halim Perdanakusuma dan dilakukan oleh BMKG dan BNPB bekerja sama dengan TNI Angkatan Udara.

    Selain itu, pada hari ini, Kamis (6/3/2025) juga digelar rapat persiapan untuk pelaksanaan OMC tambahan yang didanai oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

    Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengatakan, dalam operasi ini, BMKG tidak hanya menyediakan data cuaca, tetapi juga merancang strategi operasi, menentukan lokasi penyemaian, serta memantau kondisi atmosfer secara real-time untuk memastikan efektivitas intervensi cuaca.

    BMKG menurunkan tim dengan kekuatan penuh yang bekerja selama 24 jam guna mendukung kelancaran operasi ini.

    “Operasi Modifikasi Cuaca bukan sekadar menyemai garam ke langit, tetapi memerlukan pemodelan atmosfer yang tepat agar intervensi yang dilakukan benar-benar efektif. BMKG memastikan bahwa setiap rekomendasi yang diberikan berbasis pada data meteorologi terbaru dan perhitungan ilmiah yang terukur,” ujar Dwikorita.

    “Setiap intervensi dalam OMC harus berbasis pada data yang presisi. Jika tidak, upaya ini bisa sia-sia atau justru memperburuk kondisi cuaca di wilayah lain. Itulah mengapa BMKG menurunkan tim khusus yang bekerja selama 24 jam untuk memastikan setiap langkah dalam operasi ini didasarkan pada analisis ilmiah yang mendalam,” sambungnya.

    Adapun keberhasilan OMC tidak hanya bergantung pada pelaksanaannya di lapangan, tetapi juga pada koordinasi antar-lembaga yang solid dan transparan.

    BMKG juga mengajak masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem dan secara aktif mengakses informasi cuaca melalui website BMKG, aplikasi InfoBMKG, media sosial resmi BMKG, serta layanan SMS peringatan dini.

    “Dengan koordinasi yang baik antar-lembaga dan kesiapsiagaan masyarakat, dampak dari bencana hidrometeorologi dapat ditekan semaksimal mungkin,” paparnya.

    (Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/ Lanny Latifah)

    Baca berita lainnya terkait Banjir di Jabodetabek.

  • Pertamina pastikan pasokan energi mudik aman di tengah cuaca ekstrem

    Pertamina pastikan pasokan energi mudik aman di tengah cuaca ekstrem

    Ilustrasi – PT Pertamina Patra Niaga memastikan pasokan energi aman selama masa periode Ramadhan hingga Idul Fitri 2025. ANTARA/HO-PT Pertamina Patra Niaga

    Pertamina pastikan pasokan energi mudik aman di tengah cuaca ekstrem
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Kamis, 06 Maret 2025 – 10:00 WIB

    Elshinta.com – PT Pertamina Patra Niaga memastikan pasokan energi dalam kondisi aman selama masa periode Ramadhan hingga Idul Fitri 2025 di tengah perkiraan cuaca ekstrem.

    Pelaksana Tugas Harian (PTH) Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo Putra dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, mengatakan Pertamina Patra Niaga telah berkoordinasi dengan lintas kementerian dan lembaga (K/L) untuk memantau kepadatan lalu lintas hingga prediksi cuaca.

    Mars Ega mengatakan pihaknya mendapatkan akses perkiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

    “Di dalam tim lintas kementerian dan lembaga ini, ada BMKG. BMKG memberikan akses kepada kami, bagaimana perkiraan cuaca, termasuk perkiraan arus laut, itu kami diberikan aksesnya. Kita bisa melihat di daerah mana nanti yang diperkirakan kesulitan penyandaran kapal dan lain-lain,” katanya.

    Menurut dia, untuk memastikan kelancaran distribusi energi tersebut, Pertamina Patra Niaga menyiapkan empat langkah strategis.

    Pertama, memastikan ketersediaan energi di berbagai titik layanan yang sudah ada, seperti SPBU serta pangkalan dan agen LPG agar masyarakat senantiasa mendapatkan akses energi yang diperlukan.

    “Pertama, kita memastikan layanan energi dengan layanan ataupun aset-aset yang kita berikan eksisting saat ini, yaitu SPBU, pangkalan LPG, agen LPG, dan lain-lain,” ujar Mars Ega.

    Menurut dia, dari perkiraan BMKG dan hasil survei Kementerian Perhubungan terkait rencana pergerakan masyarakat selama masa mudik Lebaran, Pertamina Patra Niaga juga memetakan wilayah rawan bencana dan terpencil (remote).

    Khusus di daerah terpencil, lanjutnya, pihaknya menambah stok energi sebelum puncak arus mudik.

    Selain itu, untuk mengantisipasi gangguan di jalur distribusi, Pertamina Patra Niaga juga mempersiapkan alternatif rute yang aman, terutama di wilayah-wilayah rawan bencana alam seperti longsor atau erupsi gunung berapi.

    “Daerah-daerah remote ini biasanya dua minggu sebelum menjelang puncak mudik, kami sudah melakukan build up stock di lokasi-lokasi outlet kami. Jadi di SPBU yang 3T (terpencil, tertinggal, dan terdepan) itu, kita tambahkan stoknya. Bisa dengan kita taruh mobil tanking di dekatnya situ, bisa juga dengan kita tambahkan drum-drum di lokasi SPBU secara temporary. Selain itu, kita juga menyiapkan untuk rute-rute yang rawan bencana,” tutur Mars Ega.

    Untuk mengantisipasi kenaikan permintaan BBM menjelang puncak arus mudik Lebaran, menurut dia, Pertamina Patra Niaga menyiagakan mobil tangki di kantong area yang diperkirakan padat.

    Selain itu, ada motorist yang siaga menyediakan kebutuhan BBM bagi kendaraan yang terjebak kemacetan.

    “Misalnya, kehabisan di tengah jalan, bisa menghubungi ke 135 atau ke MyPertamina. Nanti motorist-nya akan datang, motorist-nya juga sudah mendapatkan izin dari Korlantas Polri, sehingga bisa masuk ke jalan tol, bisa mengakses di sela-selanya, walaupun ada kemacetan,” kata Mars Ega.

    Sumber : Antara

  • DPR Bakal Panggil Menhub hingga Korlantas, Tanyakan Persiapan Mudik Lebaran 2025

    DPR Bakal Panggil Menhub hingga Korlantas, Tanyakan Persiapan Mudik Lebaran 2025

    DPR Bakal Panggil Menhub hingga Korlantas, Tanyakan Persiapan Mudik Lebaran 2025
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Komisi V DPR RI akan menggelar rapat kerja dengan sejumlah kementerian/lembaga untuk membahas persiapan penanganan arus mudik dan balik Lebaran 2025 pada Selasa (11/3/2025).
    Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus, mengatakan bahwa dalam rapat tersebut, pihaknya akan mengundang Kementerian Pekerjaan Umum,
    Kementerian Perhubungan
    , Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri, BMKG, serta Basarnas.
    “Mereka sebagai
    leading sector
    ya kita undang untuk membahas persiapan penanganan mudik dan balik Lebaran. Nanti kita dengar seperti apa persiapan pemerintah, dengan keterbatasan anggaran yang ada saat ini,” kata Lasarus saat ditemui di Gedung DPR RI, Kamis (6/3/2025).
    Dia menegaskan bahwa dalam rapat tersebut, pihaknya akan meminta penjelasan secara perinci dari para menteri mengenai kesiapan infrastruktur untuk menghadapi lonjakan pemudik.
    “Seperti apa nanti, kita minta secara utuh. Saya akan minta dijelaskan oleh Menteri pada tanggal 11 Maret minggu depan,” kata Lasarus.
    Dalam kesempatan itu, Lasarus memperkirakan bahwa dalam waktu dua hingga tiga pekan ke depan, arus mudik sudah mulai meningkat.
    Oleh karena itu, politikus PDI-P itu menilai kesiapan infrastruktur, mulai dari jalan dan rest area, harus menjadi perhatian utama.
    “Hitungan saya, kalau mulai hari ini, tiga minggu ke depan itu sudah ramai jalanan orang mudik ya. Bahkan mungkin dua minggu ke depan sudah mulai mudik ramai,” kata dia.
    “Kami mengimbau untuk melakukan persiapan sebaik mungkin sebelum acara mudik balik ini sampai pada puncaknya,” pungkasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • BPBD DKI gelar kerja bakti bersihkan sampah dan lumpur banjir

    BPBD DKI gelar kerja bakti bersihkan sampah dan lumpur banjir

    Hari ini kita melakukan kerja bakti di kawasan Cililitan

    Jakarta (ANTARA) – Plh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Maruli Sijabat menjelaskan mulai hari ini akan melaksanakan kerja bakti di kawasan Cililitan untuk membersihkan sampah hingga lumpur sisa banjir.

    “Hari ini kita melakukan kerja bakti di kawasan Cililitan. Memang Cililitan kan kemarin paling terdampak banjir. Beberapa kelurahan juga sudah kita bantu untuk pelaksanaan kerja bakti,” kata Maruli saat dijumpai di Jakarta Selatan, Kamis.

    Maruli menjelaskan pembenahan wilayah Jakarta pascabanjir tentunya dilakukan bersama seluruh komponen yang ada di DKI Jakarta baik itu Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) di tingkat kelurahan, Dinas Sumber Daya Air (SDA), Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar), serta dari Satpol PP dan sebagainya.

    “Kita kerja bakti massal di seluruh daerah terdampak banjir dengan para wali kota. Kita juga bersama-sama berkoordinasi untuk pelaksanaannya,” kata Maruli.

    Lebih lanjut Maruli mengatakan saat ini sebagian besar warga secara bertahap sudah kembali ke rumah masing-masing. Para warga juga sudah mulai membersihkan rumahnya dari sampah maupun lumpur banjir.

    Dia juga menjelaskan terhitung pukul 23.00 WIB, seluruh wilayah Jakarta sudah surut dari banjir, termasuk jalan-jalan yang tergenang.

    Terkait curah hujan tanggal 11 hingga 20 Maret yang diprakirakan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) akan tinggi, Maruli mengatakan BPBD DKI Jakarta sudah bersiap agar banjir tidak terjadi lagi.

    “Kita akan melaksanakan modifikasi cuacanya berdasarkan perkirakan dan peningkatan eskalasi cuacanya. Di tanggal 11 sampai tanggal 20, informasinya cukup meningkat. Untuk curah hujan di wilayah, khususnya di wilayah Jakarta, jadi kita akan siapkan itu modifikasi cuaca. Markasnya (basecamp) ada di Bandara Halim Perdanakusuma,” kata Maruli.

    Maruli mengatakan akan bersiap di bandara untuk menunggu petunjuk lebih lanjut dari BMKG.

    “Jadi kita menunggu itu. Kalau misalnya BMKG menyatakan harus berangkat, jam sekian kita akan berangkat. Tapi kalau BMKG menyatakan tidak berangkat dulu, ya kita tidak akan berangkat. Tanggalnya kita siapkan di tanggal sekarang tanggal 8 sampai tanggal 9. Kemudian juga nanti di 11 sampai dengan 20,” jelas Maruli.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Jakarta akan berawan tebal pada Kamis pagi

    Jakarta akan berawan tebal pada Kamis pagi

    Arsip foto – Pengendara sepeda motor memakai mantel saat hujan di kawasan Kuningan, Jakarta, Selasa (7/1/2024). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/YU/pri.

    BMKG: Jakarta akan berawan tebal pada Kamis pagi
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Kamis, 06 Maret 2025 – 07:25 WIB

    Elshinta.com – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan wilayah Jakarta akan berawan tebal pada Kamis pagi. 

    Kemudian pada siang hari, Jakarta Barat, Jakarta Pusat, dan Jakarta Utara, Jakarta Selatan dan Jakarta Timur akan hujan ringan, sementara Kepulauan Seribu akan kembali berawan tebal.

    Beranjak pada malam hari, khususnya pukul 19.00 WIB, Jakarta Barat dan Jakarta Selatan akan kembali hujan ringan, kemudian Jakarta Pusat dan Kepulauan Seribu akan berawan tebal sementara Jakarta Timur dan Jakarta Utara akan hujan petir.

    Adapun suhu udara berkisar antara 25 derajat Celsius sampai dengan 31 derajat Celsius dengan kecepatan angin berkisar 5 hingga 25 kilometer per jam.

    Sumber : Antara

  • Kala Warga Pertanyakan Penyebab Banjir di Jakarta ke Pramono…
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        6 Maret 2025

    Kala Warga Pertanyakan Penyebab Banjir di Jakarta ke Pramono… Megapolitan 6 Maret 2025

    Kala Warga Pertanyakan Penyebab Banjir di Jakarta ke Pramono…
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Sejumlah warga yang mengungsi di GOR Otista, Jakarta Timur, mempertanyakan penyebab banjir yang merendam permukiman mereka sejak Senin (3/3/2025).
    Keluhan ini langsung disampaikan kepada Gubernur Jakarta Pramono saat meninjau lokasi pengungsian pada Rabu (5/3/2025).
    “Pak Gubernur ini banjir lima tahunan ya pak? Tapi kok yang saat ini bisa sampai segini parahnya?,” tanya salah seorang warga.
    Menanggapi hal tersebut, Pramono menjelaskan, tingginya intensitas hujan menjadi penyebab utama banjir kali ini. Curah hujan yang lebih dari 150 milimeter (mm) hampir pasti menyebabkan banjir di Jakarta.
    “Memang kalau di atas 150 pasti beban itu menjadi beban jakarta, dan kalau itu terjadi, kemungkinan besar akan terjadi banjir,” ucap Pramono.
    Wilayah Bogor dan sekitarnya bahkan mencatat curah hujan di atas 200 mm, yang memperparah kondisi banjir di Jakarta.
    Hal ini terlihat dari debit air di Pintu Air Manggarai yang merupakan aliran Sungai Ciliwung dari Bogor hingga Jakarta yang mencapai 850 sentimeter atau status siaga 2.
    “Di mana memang di beberapa wilayah, terutama di Bogor dan sekitarnya curah hujan nya itu bahkan ada yang di atas 200. Kemarin, saya bersama dengan Kepala Dinas SDA, Kepala Dinas Sosial, Wali Kota terkait kita sudah melihat di lapangan termasuk melihat di Pintu Air Manggarai,” kata dia.
    Untuk mengurangi dampak hujan lebat, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta berencana melakukan modifikasi cuaca.
    Langkah ini bertujuan mengarahkan hujan agar turun di laut, bukan di wilayah daratan Jakarta.
    “Saya memerintahkan untuk melakukan modifikasi dari awal supaya kemudian curah hujannya tidak seperti yang terjadi kemari,” ungkap Pramono
    Ia juga menegaskan, Pemprov Jakarta siap menghadapi potensi hujan lebat yang diperkirakan akan berlangsung pada 11-20 Maret 2025, sesuai laporan dari BMKG.
    “Saya tadi yang tanggal 11-20 itu bukan nakut-nakutin. Tetapi informasi ilmiah dan yang jelas Pemprov akan mengantisipasi sejak awal dan meminimalisir kemungkinan dampaknya. Kami akan berupaya semaksimal mungkin agar jangan banjir lagi,” ujarnya.
    Pramono meminta warga yang masih memiliki keluhan terkait pelayanan saat banjir agar melapor langsung kepada Wali Kota. Ia berjanji akan menindaklanjuti setiap laporan yang masuk.
    “Kalau masih ada keluhan, kalau kami tidak memberikan pelayanan terbaik bagi saudara-saudara sekalian, tolong disampaikan secara langsung kepada bu Wali Kota. Kalau memang masih ada, saya minta dilaporkan,” tegas Pramono.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 9
                    
                        Ini Prediksi BMKG tentang Kondisi Cuaca Saat Lebaran
                        Nasional

    9 Ini Prediksi BMKG tentang Kondisi Cuaca Saat Lebaran Nasional

    Ini Prediksi BMKG tentang Kondisi Cuaca Saat Lebaran
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (
    BMKG
    ) mengungkapkan bahwa kondisi cuaca menjelang
    Lebaran 2025
    masih akan diwarnai
    hujan
    , meskipun dengan durasi yang lebih singkat seiring peralihan menuju musim
    kemarau
    .
    “Pada 10 hari terakhir Maret, masih ada hujan, bahkan bisa hujan lebat,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, di Kemenko PMK, pada Rabu (5/3/2025).
    “Namun, durasinya lebih singkat dibandingkan awal bulan,” tambah dia.
    Dwikorita menyebut, intensitas hujan akan semakin melemah pada 10 hari terakhir Maret, sejalan dengan peralihan menuju musim kemarau di April 2025.
    “Ini masuk periode pancaroba. Meski hujan semakin melemah, ada kemungkinan hujan lebat atau ekstrem terjadi, tetapi durasinya pendek,” ujar Dwikorita.
    Namun, sebelum curah hujan menurun, terdapat tren peningkatan curah hujan setelah tanggal 11 Maret.
    Menyikapi hal ini, pemerintah tetap bersiap untuk melakukan modifikasi cuaca jika diperlukan. 
    “Setelah tanggal 11 Maret, ada tren peningkatan curah hujan. Kami akan tetap siaga untuk melakukan modifikasi cuaca jika diperlukan,” ujar Dwikorita.
    Menurut dia, potensi hujan lebat hingga ekstrem tersebut tidak perlu dikhawatirkan.
    Pihaknya akan memperpanjang masa modifikasi cuaca untuk mengurangi dampaknya.
    Meski ada modifikasi cuaca, curah hujan masih bisa terjadi dengan intensitas yang bervariasi di beberapa wilayah.
    “April adalah bulan peralihan ke musim kemarau. Namun, kami tetap memantau potensi cuaca ekstrem yang bisa terjadi di beberapa daerah,” pungkas dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.