Kementrian Lembaga: BMKG

  • Fenomena Hujan Es di Yogyakarta Bikin Heboh, BMKG Ungkap Apa Penyebabnya – Page 3

    Fenomena Hujan Es di Yogyakarta Bikin Heboh, BMKG Ungkap Apa Penyebabnya – Page 3

    Awan Cumulonimbus (Cb) adalah kunci utama terjadinya hujan es. Awan ini terbentuk dari udara hangat dan lembap yang naik secara cepat ke atmosfer. Proses ini disebut konveksi. Semakin kuat konveksi, semakin tinggi dan tebal awan Cb yang terbentuk.

    Di dalam awan Cb, terdapat arus udara naik (updrafts) dan arus udara turun (downdrafts) yang kuat. Updrafts membawa uap air ke ketinggian yang sangat dingin, di mana uap air membeku menjadi kristal es.

    Kristal es ini kemudian berbenturan dengan tetesan air super dingin, membentuk lapisan es yang semakin membesar.

    Ukuran butiran es dalam hujan es bervariasi, mulai dari beberapa milimeter hingga beberapa sentimeter. Ukuran butiran es bergantung pada beberapa faktor, termasuk kekuatan updrafts, jumlah air super dingin, dan durasi proses pembentukan es di dalam awan.

    Semakin kuat updrafts dan semakin banyak air super dingin, semakin besar potensi butiran es yang terbentuk.

    Proses pembentukan butiran es di dalam awan Cb cukup kompleks dan melibatkan berbagai variabel meteorologi.

    Penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk memahami secara detail mekanisme pembentukan hujan es dan memprediksi kejadiannya dengan lebih akurat.

     

  • Hujan Lebat Bakal Turun hingga 17 Maret 2025, Ini Daerah Terdampak

    Hujan Lebat Bakal Turun hingga 17 Maret 2025, Ini Daerah Terdampak

    loading…

    BMKG mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat yang berpotensi melanda sejumlah wilayah para periode 11-17 Maret 2025. Foto/Dok.SindoNews

    JAKARTA – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat yang berpotensi melanda sejumlah wilayah para periode 11-17 Maret 2025.

    Salam sepekan terakhir terjadi penurunan intensitas hujan secara signifikan di wilayah Indonesia khususnya Jawa bagian barat, pasca hujan ekstrem tanggal 3 Maret silam.

    “Meski begitu masih teramati adanya wilayah Indonesia yang mengalami hujan sangat lebat di antaranya di Padang, Sumatera Barat, Ketapang Kalimantan Barat, dan Balikpapan Kalimantan Timur,” ungkap BMKG dalam keterangan resminya, dikutip Rabu (12/3/2025).

    Selain itu, BMKG memantau pergerakan Madden Julian Oscillation (MJO) yang terpantau berada di fase 2 (Samudra Hindia bagian barat), yang memberikan pengaruh terhadap dinamika atmosfer, khususnya di pesisir barat Sumatera.

    Pada pekan ini, fenomena MJO diperkirakan berpropagasi menuju ke fase 3 (Samudra Hindia bagian timur), yang dampaknya diprediksi akan lebih meluas hingga wilayah Indonesia bagian tengah.

    Kombinasi dari faktor-faktor itu, kata BMKG, mampu memicu potensi hujan dengan intensitas tinggi, khususnya di beberapa wilayah di Indonesia bagian Barat. Kondisi tersebut dapat berdampak terhadap terjadinya bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, dan tanah longsor, terutama di daerah-daerah bencana di Pulau Sumatera dan Pulau Jawa bagian barat.

    “Beberapa fenomena atmosfer diprediksi secara signifikan mempengaruhi kondisi cuaca di Indonesia dalam sepekan ke depan. Sirkulasi siklonik diprakirakan berada di Samudra Hindia Barat Bengkulu dan di Laut Natuna, yang membentuk perlambatan kecepatan angin (konvergensi) di Pesisir Barat Sumatera Barat hingga Bengkulu, di Selat Karimata, di Kepulauan Riau hingga Riau, di Laut Natuna, dan di Kepulauan Bangka Belitung,” paparnya.

    Prospek cuaca di Indonesia periode 11 hingga 13 Maret 2025, cuaca umumnya didominasi berawan hingga hujan ringan. Perlu diwaspadai adanya peningkatan hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang, berpotensi terjadi di wilayah:

    Hujan Sedang-Lebat:
    1. Sumatera Barat
    2. Riau
    3. Kepulauan Riau
    4. Jambi
    5. Sumatera Selatan
    6. Bengkulu
    7. Lampung
    8. Banten
    9. DI Yogyakarta
    10. Bali
    11. NTB
    12. Kalimantan Tengah
    13. Kalimantan Timur
    14. Kalimantan Utara
    15. Sulawesi Utara
    16. Gorontalo
    17. Sulawesi Tengah
    18. Sulawesi Barat
    19. Sulawesi Selatan
    20. Sulawesi Tenggara
    21. Maluku Utara
    22. Maluku
    23. Papua Barat Daya
    24. Papua Barat
    25. Papua Tengah
    26. Papua Pegunungan
    27. Papua
    28. Papua Selatan
    Hujan Lebat-Sangat Lebat:
    1. Aceh
    2. Sumatera Utara
    3. Kepulauan Bangka Belitung
    4. Jakarta
    5. Jawa Barat
    6. Jawa Tengah
    7. Jawa Timur
    8. NTT
    9. Kalimantan Barat
    10. Kalimantan Selatan

    Periode 14 – 17 Maret 2025, wilayah Indonesia masih didominasi berawan hingga hujan ringan. Perlu diwaspadai adanya potensi peningkatan hujan dengan intensitas sedang hingga ekstrem yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:

    Kilat, Petir dan Angin Kencang:1. Aceh
    2. Sumatera Utara
    3. Sumatera Barat
    4. Riau
    5. Jambi
    6. Sumatera Selatan
    7. Kepulauan Bangka Belitung
    8. Bengkulu
    9. Banten
    10. Jakarta
    11. Jawa Tengah
    12. DI Yogyakarta
    13. Bali
    14. NTB
    15. NTT
    16. Kalimantan Tengah
    17. Kalimantan Timur
    18. Kalimantan Utara
    19. Sulawesi Utara
    20. Gorontalo
    21. Sulawesi Tengah
    22. Sulawesi Barat
    23. Sulawesi Tenggara
    24. Maluku Utara
    25. Maluku
    26. Papua Barat
    Hujan Lebat-Sangat Lebat:
    1. Jawa Barat
    2. Jawa Timur
    3. Kalimantan Barat
    4. Kalimantan Selatan
    5. Sulawesi Selatan
    6. Papua Tengah
    7. Papua Pegunungan
    8. Papua
    9. Papua Selatan

    (shf)

  • Jakarta Tak Hujan Kemarin, Modifikasi Cuaca Berhasil?
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        12 Maret 2025

    Jakarta Tak Hujan Kemarin, Modifikasi Cuaca Berhasil? Megapolitan 12 Maret 2025

    Jakarta Tak Hujan Kemarin, Modifikasi Cuaca Berhasil?
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Cuaca di Jakarta pada Selasa (11/3/2025) terpantau cerah hingga berawan, tanpa adanya hujan yang turun.
    Kondisi ini menimbulkan pertanyaan bagi masyarakat, apakah operasi
    modifikasi cuaca
    (OMC) yang dilakukan pemerintah telah berhasil menghalau
    hujan di Jakarta
    ?
    Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta, bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) serta TNI Angkatan Udara telah menggelar OMC untuk mengantisipasi potensi banjir akibat curah hujan tinggi di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).
    OMC dilakukan dengan menyemai 20.000 kilogram (kg) garam (NaCl) di awan-awan hujan agar hujan turun ke area laut.
    “Jakarta pun melakukan OMC. Jadi kita bersama-sama tanggal 11 sampai tanggal 20 ini melakukan (OMC) ,” ujar Sekretaris Pelaksana BPBD Jakarta Maruli Sijabat saat ditemui di Balai Kota Jakarta, Selasa.
    Maruli berujar, OMC yang dilakukan berhasil mengurangi insensitas hujan hingga mencapai 60 hingga 70 persen di Jakarta.
    “Mengurangi cukup signifikan, 60 sampai dengan 70 persen curah hujan. Jadi, curah hujannya cukup bisa diminimalisir, kemudian juga bisa diredistribusi lagi untuk curah hujannya,” kata dia.
    Pada 11 hingga 20 Maret, OMC akan kembali dilanjutkan mencakup beberapa provinsi sekitar Jakarta untuk memperkuat dampak modifikasi cuaca.
    Pada pelaksanaan OMC, dua penerbangan per hari akan disiagakan sebagai standar operasional.
    Namun, prosesnya dilakukan berdasarkan pemantauan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang menentukan kapan dan di mana penyemaian dilakukan.
    “Bila ada potensi pertumbuhan awan hujan, maka kita lakukan OMC. Kalau tidak, penerbangan tidak dilakukan,” jelasnya.
    Selain itu, BPBD Jakarta juga tengah mempertimbangkan untuk melakukan OMC pada malam hari guna mengendalikan curah hujan di wilayah Jakarta.
    Namun, keterbatasan fasilitas penerbangan malam membuat Pemprov Jakarta meminta dukungan dari BNPB.
    “Kita meminta supaya bisa di-
    support
    juga untuk penerbangan malam karena Pemprov DKI Jakarta melalui BPBD ini mempunyai keterbatasan untuk pesawat yang terbang malam,” ungkap Maruli.
    Modifikasi cuaca
    ini diharapkan dapat mengurangi curah hujan sebesar 70-80 persen, terutama dalam menghadapi potensi banjir akibat hujan ekstrem.
    “Pengalaman dari Desember sampai dengan kemarin bulan Februari, Maret awal itu cukup signifikan dan sampai dengan 70 persen (curah hujan yang berkurang),” ungkap Maruli.
    Maruli menyebut operasi OMC masih terus dievaluasi untuk memastikan efektivitasnya dalam mencegah banjir di Jakarta.
    “Untuk posko kita ada di Halim, Bandara Halim Perdanakusuma. Di sana kita gabung dengan BNPB dan juga dengan Banten, sedangkan Jawa Barat nanti dari bandara di Jawa Barat karena cukup jauh dari Bandung menuju ke Jakarta,” ungkap Maruli.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Prakiraan Cuaca di Jabodetabek Hari Ini, Masih Hujan?

    Prakiraan Cuaca di Jabodetabek Hari Ini, Masih Hujan?

    Jakarta, Beritasatu.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah merilis prakiraan cuaca Jabodetabek hari ini untuk seluruh wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) pada Rabu (13/3/2025). Prakiraan cuaca hari ini menjadi perhatian bagi masyarakat.

    Dikutip dari laman resmi BMKG, prakiraan cuaca hari ini di Kepulauan Seribu diperkirakan akan turun hujan disertai petir dengan suhu udara sekitar 27 celsius sampai 28 celsius dan tingkat kelembapan antara 72% hingga 90%.

    Jakarta Pusat diprediksi akan mengalami hujan ringan, dengan suhu udara berkisar antara 24 celsius hingga 30 celsius. Sementara itu, di Jakarta Utara, prakiraan cuaca hari ini cenderung hujan disertai petir, dengan suhu udara 25 celsius hingga 28 celsius.

    Berdasarkan laporan BMKG, wilayah Jakarta Barat diperkirakan akan mengalami hujan ringan sepanjang hari. Di Jakarta Selatan, cuaca diprediksi akan lebih buruk dengan hujan petir yang mungkin terjadi.

    Sedangkan cuaca di Jakarta Timur diprediksi hujan ringan, meskipun intensitasnya lebih rendah dibandingkan wilayah lainnya.

    Di luar Jakarta, prakiraan cuaca hari ini di Kota Tangerang diprediksi akan turun hujan dengan intensitas sedang pada siang hingga sore hari. Kota Bogor juga diperkirakan akan dilanda hujan petir, dengan suhu udara berkisar antara 22 celsius hingga 29 celsius.

    Cuaca di Kota Depok serupa dengan Bogor, dengan potensi hujan ringan dan suhu udara berkisar antara 22 celsius hingga 31 celsius.

    Terakhir, prakiraan cuaca di Jabodetabek hari ini di Bekasi Kota, BMKG memperingatkan masyarakat potensi hujan ringan sepanjang hari.

    Demikian prakiraan cuaca di Jabodetabek hari ini untuk wilayah Jabodetabek. Pastikan untuk selalu memantau informasi cuaca terbaru agar dapat mempersiapkan diri dengan baik. Terutama bagi mereka yang akan bepergian atau menggunakan transportasi umum, agar dapat lebih siap menghadapi perubahan cuaca yang mungkin terjadi sepanjang hari.

  • Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 12 Maret 2025 : Tengah Malam ini Hujan Ringan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        12 Maret 2025

    Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 12 Maret 2025 : Tengah Malam ini Hujan Ringan Megapolitan 12 Maret 2025

    Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 12 Maret 2025 : Tengah Malam ini Hujan Ringan
    Penulis
    Jakarta, KOMPAS.com
    – Halaman ini memuat informasi
    prakiraan cuaca
    Jakarta, DKI Jakarta, untuk hari ini Rabu 12 Maret 2025.
    Silakan simpan halaman ini untuk mengetahui prakiraan cuaca Jakarta. Jangan ke luar rumah sebelum Anda baca artikel ini. Data prakiraan cuaca diambil dari BMKG.go.id.
    Prakiraan Cuaca
    Jakarta Hari Ini Per Jam
    Rabu 12 Maret 2025
    Di Indonesia, informasi prakiraan cuaca setiap daerah dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
    Setiap pagi, kita bisa melihat informasi perkiraan cuaca yang dikeluarkan BMKG.
    Prakiraan cuaca
    dilakukan oleh seorang
    forecaster
    (prakirawan cuaca)
    Pembuatan prakiraan cuaca juga dibantu dengan teknologi pemodelan prediksi cuaca berbasis komputer yakni model
    Numerical Weather Prediction
    (NWP).
    Catatan Redaksi:
    Data prakiraan cuaca harian bisa berubah sewaktu-waktu, tergantung update dari BMKG. Prakiraan cuaca di Jakarta bisa berbeda di masing-masing wilayah administrasi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Curah Hujan Rendah, Tapi Ada Perubahan Lingkungan

    Curah Hujan Rendah, Tapi Ada Perubahan Lingkungan

    Jakarta

    Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengungkapkan analisis soal banjir di Bekasi, Jawa Barat (Jabar). Dwikorita mengatakan sebenarnya curah hujan di Bekasi beberapa waktu lalu lebih rendah dibanding 2020. Tetapi hujan awal bulan ini memiliki dampak yang lebih besar.

    “Gerombolan pertama itu yang jatuh di Jawa Barat (Jabar). Awan hampir memenuhi seluruh Provinsi Jawa Barat. Kedua di Lampung dan Palembang, ketiga di Kalimantan, Kalimantan Selatan, Tengah dan Barat,” kata Dwikorita dalam rapat kerja bersama Komisi V DPR RI, di Gedung MPR/DPR/DPD, Jakarta Pusat, Selasa (11/3/2025).

    Dwikorita menjelaskan pada 3 Maret 2025 sebelum banjir, terdapat tiga gerombolan awan yang berbahaya. Dwikorita mengatakan awan terbesar ada di Kalimantan, dan terkecil di Jawa Barat.

    “Dan curah hujan di nomor satu, contohnya Bekasi itu curah hujannya jauh lebih rendah daripada, jadi peta di sebelah kanan, Bekasi curah hujannya sekitar 103-141,” ujarnya.

    Dia menyebut berdasarkan catatan BMKG, pada 2020 justru curah hujan 236 mm perhari. Namun dampak banjirnya lebih rendah dibanding yang terjadi pekan lalu.

    “Sebelumnya tahun 2020 itu 236 (mm/hari), tapi banjirnya justru yang curah hujannya lebih rendah, banjirnya tidak sampai ke atap. Yang saat itu curah hujannya sampai 236 banjirnya tidak setinggi itu,” sambungnya.

    Dwikorita mengatakan curah hujan yang terjadi di Bekasi masuk dalam kategori sangat lebat. Menurutnya, hal itu merupakan akibat dari lingkungan yang telah berubah dan tata kelola air.

    “Jadi ini menunjukkan bagaimana lingkungannya yang telah berubah, dan barangkali juga tata kelola airnya karena nampak sekali dari peta ini justru arahnya itu dilarikannya ke arah Timur, jadi tidak ke Selatan. Pelajaran ini yang perlu menjadi bekal saat mudik nanti,” tuturnya.

    (amw/aud)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • BMKG Sebut Banjir Bekasi Dipengaruhi Perubahan Lingkungan, Tak Hanya Cuaca Ekstrem

    BMKG Sebut Banjir Bekasi Dipengaruhi Perubahan Lingkungan, Tak Hanya Cuaca Ekstrem

    BMKG Sebut Banjir Bekasi Dipengaruhi Perubahan Lingkungan, Tak Hanya Cuaca Ekstrem
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (
    BMKG
    )
    Dwikorita Karnawati
    mengatakan, bencana
    banjir
    yang melanda wilayah
    Bekasi
    beberapa waktu lalu, tidak sepenuhnya disebabkan oleh cuaca ekstrem.
    Menurut dia, banjir yang cukup parah itu juga dipengaruhi oleh faktor perubahan lingkungan. Sebab, intensitas curah hujan di wilayah Bekasi ketika banjir terjadi tidak setinggi pada 2020 lalu.
    “Jadi ini menunjukkan bagaimana lingkungannya yang telah berubah, dan barangkali juga tata kelola airnya,” ujar Dwikorita dalam rapat kerja bersama Komisi V DPR RI, Selasa (11/3/2025).
    Dwikorita memaparkan bahwa pada 2020 lalu, curah hujan di wilayah Bekasi yang juga mengakibatkan banjir mencapai 236 mm per hari.
    Sementara itu, curah hujan yang mengakibatkan banjir pada awal Maret 2025 ini jauh lebih rendah, yakni berada dikisaran angka 103-141 mm per hari.
    “Bekasi itu curah hujannya jauh lebih rendah daripada 2020. Bekasi curah hujannya sekitar 103-141 mm per hari. Sebelumnya, tahun 2020 itu 236 mm per hari,” kata Dwikorita.
    “Tapi banjirnya justru yang curah hujannya lebih rendah, banjirnya sampai ke atap. Padahal, yang saat itu curah hujannya sampai 236 mm per hari banjirnya tidak setinggi itu,” ujarnya lagi.
    Dwikorita pun meminta semua pihak agar menjadikan bencana banjir di Bekasi pada awal Maret 2025 ini sebagai pelajaran, khususnya untuk penanganan mudik Lebaran 2025.
    “Kita juga harus mewaspadai zona-zona yang barangkali curah hujannya tidak tinggi. Seperti area Puncak, area Pantura itu menjadi kewaspadaan, meskipun hujan tidak tinggi, namun bisa berpotensi mengalami hambatan yang sangat mengganggu,” katanya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Curhat Pramono Anung Dibuat Gelisah dengan Cuaca Jakarta: Hati Tenteram Lihat Hari Ini Cerah

    Curhat Pramono Anung Dibuat Gelisah dengan Cuaca Jakarta: Hati Tenteram Lihat Hari Ini Cerah

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

    TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung curhat dibuat gelisah soal ramalan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang memprediksi hujan deras bakal mengguyur Jakarta dan sekitarnya pada 11 Maret ini.

    Ia pun mengaku baru bisa merasa lega setelah melihat cuaca hari ini di Jakarta yang cukup cerah sejak pagi tadi.

    “Dari kemarin saya menunggu hari ini. Tadi pagi begitu cuacanya biru, hati saya terus terang tenteram banget,” ucapnya di Balai Kota Jakarta, Selasa (11/3/2025).

    Pram menyebut, hal ini tidak terlepas dari Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta dalam beberapa hari terakhir.

    Modifikasi cuaca yang dilakukan pun diklaim berhasil mengurangi curah hujan hingga mencapai 70 persen.

    “Sebenarnya modifikasi sejak kemarin sudah dilakukan, termasuk juga hari ini. Dan mudah-mudahan (cuaca scerah) ini sampai dengan malam,” ujarnya.

    “Kalau kondisinya bisa terjaga seperti ini, maka banjir ataupun curah hujannya bisa kami atasi,” sambungnya.

    Meski demikian, Pram menegaskan bahwa modifikasi cuaca yang dilakukan hanya merupakan upaya jangka pendek yang dilakukan untuk mengurangi dampak banjir.

    Orang nomor satu di Jakarta ini pun menyebut perlu adanya program jangka panjang untuk mengatasi masalah banjir yang sudah menjadi momok warga saat musim hujan tiba.

    “Cara penanganan yang bersifat jangka pendek seperti ini tidak bisa terus menerus. Saya termasuk yang berpikir untuk penanganan jangka menengah, sehingga naturalisasi akan tetap kami lakukan,” tuturnya.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

     

  • 4 Pernyataan BNPB Terkait Operasi Modifikasi Cuaca, Kurangi Risiko Bencana – Page 3

    4 Pernyataan BNPB Terkait Operasi Modifikasi Cuaca, Kurangi Risiko Bencana – Page 3

    Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal TNI Suharyanto menyatakan, bencana banjir di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) relatif terkendali. Menurut dia, situasi pada Rabu 5 Maret 2025 secara umum sudah semakin baik.

    “Jadi kemarin kita laksanakan operasi modifikasi cuaca bahkan sampai malam ada hasilnya, rata-rata di wilayah Jabodetabek ini tidak turun hujan sehingga relatif tinggi muka air juga sudah semakin kecil untuk yang masih tergenang ada di kota Bekasi di beberapa,” kata Suharyanto saat meninjau posko pengungsian BNPB di Bekasi, Rabu 5 Maret 2025.

    Meski terkendali, Suharyanto memastikan tugasnya belum selesai. Sebab tinggi muka air di sejumlah tempat masih belum kembali normal.

    Contohnya di Kabupaten Bekasi yang masih ada genangan di sejumlah titik. Kemudian Jakarta sudah turun jumlah genangan dan banjirnya dari yang kemarin hingga 3 meter di Kebon Pala sekarang sudah surut.

    “Ada di Tangerang tinggal kabupaten Tangerang, Depok sudah surut, Kabupaten Bogor juga sudah surut tinggal pembersihan dan jembatan yang terputus, sementara Kota Bogor relatif terkendali. Itu update per hari ini,” beber Suharyanto.

    Melihat kondisi tersebut, Suharyanto mengamini banyak warga yang memilih untuk pulang dan membersihkan rumahnya secara mandiri.

    “Masyarakat yang terdampak secara lambat laun juga sudah kembali, mereka fokus hari ini melaksanakan pembersihan,” ujar Suharyanto.

    Sebagai informasi, Kepala BNPB memastikan, operasi modifikasi cuaca akan terus dilakukan hingga tanggal 11 Maret seperti prediksi BMKG yabg menyebut akan datangnya curah hujan ekstrem.

    “Operasi modifikasi cuaca akan kita lakukan sampai tanggal 8 kemudian istirahat sebentar, lalu tanggal 11 akan dimulai lagi karena prediksi BMKG di tanggal 11 akan muncul hujan yang ekstrem,” katanya memungkasi.

     

  • Sebagian besar wilayah Jakarta akan diguyur hujan pada Selasa siang

    Sebagian besar wilayah Jakarta akan diguyur hujan pada Selasa siang

    Arsip foto – Pengendara sepeda motor memakai mantel saat hujan di kawasan Kuningan, Jakarta, Selasa (7/1/2024). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

    Sebagian besar wilayah Jakarta akan diguyur hujan pada Selasa siang
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Selasa, 11 Maret 2025 – 10:12 WIB

    Elshinta.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan sebagian besar wilayah DKI Jakarta akan hujan pada Selasa siang.

    BMKG melalui laman media sosial, Instagram, memprediksi cuaca di Jakarta Barat akan cerah berawan pada pagi hari pukul 07.00 hingga 10.00 WIB. Namun, hujan mulai mengguyur wilayah ini pada siang hari pukul 13.00 hingga 16.00 WIB. Cuaca akan berganti berawan tebal pada malam hari pukul 19.00 hingga 22.00 WIB. Rata-rata suhu di wilayah ini sekitar 25-29 derajat Celcius.

    Di Jakarta Pusat dan Jakarta Utara, cuaca juga akan cerah berawan pada pagi hari. Hujan akan mulai mengguyur wilayah ini pada pukul 13.00 WIB namun akan mulai reda dan cuaca berganti berawan tebal pukul 16.00 hingga 22.00 WIB. Rata-rata suhu di wilayah ini sekitar 25-29 derajat Celcius.

    Di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur, meski cuaca cerah di pagi hari pukul 07.00 hingga 10.00 WIB, namun hujan petir akan mulai turun sejak pukul 13.00 WIB. Intensitas hujan mulai ringan pukul 16.00 hingga 19.00 WIB. Cuaca mulai berganti berawan tebal pukul 22.00 WIB di wilayah ini. Rata-rata suhu di wilayah ini sekitar 25-29 derajat Celcius.

    Sementara hujan diprakirakan tidak akan turun di wilayah Kepulauan Seribu. Cuaca di daerah ini akan cerah berawan sejak pagi pukul 07.00 hingga 13.00 WIB. Kemudian cuaca akan mulai berawan tebal pukul 16.00 hingga 22.00 WIB. Rata-rata suhu di wilayah ini sekitar 27-29 derajat Celcius.

    Sumber : Antara