Kementrian Lembaga: BMKG

  • Dedi Mulyadi Tancap Gas, Bangunan di Bantaran Sungai Bakal Disterilkan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        13 Maret 2025

    Dedi Mulyadi Tancap Gas, Bangunan di Bantaran Sungai Bakal Disterilkan Megapolitan 13 Maret 2025

    Dedi Mulyadi Tancap Gas, Bangunan di Bantaran Sungai Bakal Disterilkan
    Tim Redaksi
    BEKASI, KOMPAS.com –
    Gubernur Jawa Barat
    Dedi Mulyadi
    meninjau bantaran sungai bersertifikat yang terdampak longsor akibat banjir di Kampung Babelan, Kabupaten Bekasi.
    Kunjungan tersebut berlangsung pada Rabu (12/3/2025) pagi. Setibanya di lokasi, Dedi langsung menuju bangunan yang terletak di bantaran sungai.
    Dedi menyaksikan sebagian bantaran sungai yang telah longsor sebagai akibat dari dampak banjir.
    Ia meninjau langsung kondisi tanah di bantaran sungai tersebut didampingi oleh perwakilan dari Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dan Kepala Desa Babelan, Saidih.
    Selama peninjauan, Dedi sempat bertanya pada warga yang memiliki bangunan di sekitar bantaran sungai mengenai kepemilikan sertifikat.
    Setelah melakukan peninjauan, Dedi menegaskan bahwa ia akan menertibkan bangunan yang berada di
    bantaran sungai Bekasi
    .
    Ia mencatat, bantaran sungai di wilayah tersebut dipenuhi berbagai bangunan, mulai dari rumah hingga toko.
    “Saya melihat sepanjang sungai yang ada di sini, seluruh daerah aliran sungai di sini dipenuhi warung dan toko, ke depan akan saya tertibkan,” ungkap Dedi.
    Lebih lanjut, Dedi menjelaskan, tujuan dari penertiban tersebut adalah untuk kepentingan masyarakat Bekasi, bukan untuk kepentingan dirinya sendiri.
    “Ditertibkan untuk kepentingan orang Bekasi sendiri, bukan kepentingan gubernur,” tegasnya.
    Dedi juga mengeluarkan larangan bagi warga untuk membangun rumah di bantaran sungai.
    Langkah ini diambil untuk mencegah terulangnya kejadian rumah warga yang hanyut saat banjir melanda.
    “Tidak boleh lagi kita bangunkan rumah, rumahnya tidak boleh ada di bantaran sungai, apalagi di daerah aliran sungai,” tegas Dedi.
    Ia menekankan, penting bagi warga untuk memperhatikan status tanah sebelum memutuskan untuk membangun rumah.
    “Kita lihat status rumahnya dahulu, itu tanah apa. Jika itu tanah sungai, kenapa bangun rumah di daerah aliran sungai, itu kan enggak boleh,” tambah Dedi.
    Meskipun ada larangan tersebut, Dedi memastikan pemerintah akan memberikan perhatian khusus terhadap rumah-rumah yang sudah telanjur dibangun di bantaran sungai.
    “Karena ini adalah bencana, pemerintah akan memberikan perhatian khusus,” ungkapnya.
    Dedi berencana untuk bernegosiasi dengan pemilik rumah yang berada di
    bantaran Sungai Bekasi
    .
    Ia mencatat, bantaran sungai di wilayah tersebut dipenuhi berbagai bangunan, mulai dari rumah hingga warung.
    “Jika warga merasa punya sertifikat dan ada bangunan, nanti kami negosiasikan sambil berjalan,” ujarnya.
    Ia juga menjelaskan, normalisasi sungai di Bekasi harus berjalan lancar, mengingat banyak warga yang tinggal di sekitar bantaran sungai tersebut.
    “Saya tidak mau pekerjaan ini terhambat karena ini adalah daerah aliran sungai. Hari Senin sudah diputuskan bagaimana status daerah aliran sungai,” jelas Dedi.
    Ia menyatakan Pemprov tidak akan ragu untuk mencabut sertifikat yang telah diterbitkan dalam kurun waktu kurang dari lima tahun.
     
    “Kalau sertifikatnya belum lima tahun digugurkan. Kalau sertifikatnya lebih dari lima tahun, maka ini dikasih kerohiman,” ungkap Dedi, saat ditemui Kompas.com di Gedung BMKG, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (12/3/2025).
    Dedi mengungkapkan, ia telah berdiskusi dengan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid, terkait masalah ini.
    Dedi menyampaikan, ia akan menurunkan 40 alat berat untuk normalisasi Kali Bekasi.
    “Progres pengerjaan sekarang sudah kembali berjalan. Hari ini baru tiga alat berat diturunkan, besok saya perintahkan 40 alat untuk turun,” ungkapnya.
    Normalisasi Kali Bekasi
    ini merupakan salah satu bentuk penanganan banjir, dan Dedi meminta dukungan dari aparat keamanan untuk menjaga proses ini.
    “Saya minta seluruh aparat keamanan di sini, baik dari polsek maupun koramil, menjaga kegiatan ini karena bermanfaat bagi kepentingan warga,” ujar Dedi.
    Ia menegaskan, normalisasi kali ini harus tetap berjalan.
    “Yang penting bagi saya, ini harus jalan,” tegasnya.
    (Tim Redaksi: Rachel Farahdiba Regar, Nicholas Ryan Aditya, Robertus Belarminus)

     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pemprov DKI Siapkan Bendung Karet Antisipasi Banjir Rob Akibat Worm Moon

    Pemprov DKI Siapkan Bendung Karet Antisipasi Banjir Rob Akibat Worm Moon

    Jakarta

    Pemprov DKI Jakarta bersiap menghadapi banjir rob akibat fenomena worm moon atau bulan purnama di bulan Maret. Salah satunya dengan cara memperkuat sistem polder pengendali banjir rob dengan bendung karet demi mencegah air laut meluap ke daratan.

    “Selain pembangunan tanggul, Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas SDA DKI Jakarta juga memperkuat sistem polder pengendali rob yang dilengkapi dengan bendung karet untuk menahan air laut agar tidak kembali meluap ke daratan dan mengoptimalkan penggunaan pompa stasioner dan mobile untuk mengalirkan air ke laut, terutama di wilayah dengan topografi rendah atau di bawah permukaan laut, untuk mengatasi rob secara langsung, serta upaya yang terus dilakukan yakni mengoptimalisasi saluran drainase agar air dapat mengalir dengan lancar,” kata Kepala Pusdatin BPBD DKI Jakarta M Yohan saat dihubungi, Rabu (12/3/2025).

    Dia mengatakan Pemprov Jakarta berkomitmen melindungi warga dari dampak banjir rob. Dia juga meminta warga waspada dan mengikuti arahan dari BPBD Jakarta serta BMKG.

    “Dengan upaya-upaya ini, BPBD DKI Jakarta berkomitmen untuk melindungi masyarakat dan meminimalkan dampak dari fenomena worm moon tersebut. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti informasi terbaru dari BPBD DKI Jakarta dan BMKG,” katanya.

    BPBD DKI juga akan melakukan modifikasi cuaca untuk mencegah hujan deras yang dapat memicu banjir di rob semakin parah. Yohan mengatakan operasi modifikasi cuaca selama 10 hari sejak 11 Maret 2025.

    “Melakukan kegiatan operasi modifikasi cuaca (OMC), karena dampak fenomena ini dapat semakin besar apabila disertai cuaca buruk di wilayah pesisir. Untuk itu, OMC dilakukan untuk mengurangi intensitas hujan yang di wilayah DKI Jakarta,” jelasnya.

    Dia mengatakan Pemprov DKI berupaya melakukan pengendalian penurunan muka tanah dengan pembatasan penggunaan air tanah. Dia mengatakan Pemprov DKI berupaya meningkatkan jaringan perpipaan air bersih PAM agar masyarakat beralih dari penggunaan air tanah ke air bersih perpipaan.

    Seperti diketahui, fenomena worm moon atau bulan purnama pada Maret yang terjadi bersamaan dengan fase bulan perigee dan gerhana bulan. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi fenomena ini bisa memicu banjir di kawasan pesisir Indonesia.

    Berdasarkan data lapangan yang diterima BMKG, banjir pesisir (rob) berpotensi terjadi di Indonesia. Yakni di Sumatera, Jawa, Kalimantan, hingga Maluku. Salah satu wilayah yang diprediksi terdampak banjir rob ialah pesisir Jakarta, terdiri dari Kemal Muara, Kapuk Muara, Pluit, Ancol, Marunda, Cilincing, Tanjung Priok, dan Kalibaru Jakarta Utara.

    “Potensi banjir pesisir yang secara umum berdampak pada aktivitas masyarakat pesisir, seperti bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di pemukiman pesisir hingga tambak perikanan darat dan garam,” kata Eko dilansir Antara, Rabu (12/3/2025).

    (taa/haf)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 13 Maret 2025 : Pagi ini Hujan Ringan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        13 Maret 2025

    Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 13 Maret 2025 : Pagi ini Hujan Ringan Megapolitan 13 Maret 2025

    Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 13 Maret 2025 : Pagi ini Hujan Ringan
    Penulis
    Jakarta, KOMPAS.com
    – Halaman ini memuat informasi
    prakiraan cuaca
    Jakarta, DKI Jakarta, untuk hari ini Kamis 13 Maret 2025.
    Silakan simpan halaman ini untuk mengetahui prakiraan cuaca Jakarta. Jangan ke luar rumah sebelum Anda baca artikel ini. Data prakiraan cuaca diambil dari BMKG.go.id.
    Prakiraan Cuaca
    Jakarta Hari Ini Per Jam
    Kamis 13 Maret 2025
    Di Indonesia, informasi prakiraan cuaca setiap daerah dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
    Setiap pagi, kita bisa melihat informasi perkiraan cuaca yang dikeluarkan BMKG.
    Prakiraan cuaca
    dilakukan oleh seorang
    forecaster
    (prakirawan cuaca)
    Pembuatan prakiraan cuaca juga dibantu dengan teknologi pemodelan prediksi cuaca berbasis komputer yakni model
    Numerical Weather Prediction
    (NWP).
    Catatan Redaksi:
    Data prakiraan cuaca harian bisa berubah sewaktu-waktu, tergantung update dari BMKG. Prakiraan cuaca di Jakarta bisa berbeda di masing-masing wilayah administrasi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Cuaca Jatim Besok Kamis, 13 Maret 2025: Hujan Akan Mengguyur 25 Wilayah, Magetan Hujan Berpetir

    Cuaca Jatim Besok Kamis, 13 Maret 2025: Hujan Akan Mengguyur 25 Wilayah, Magetan Hujan Berpetir

    TRIBUNJATIM.COM – Inilah ramalan cuaca Jatim besok Kamis, 13 Maret 2025.

    Prediksi ini berdasarkan pada laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

    Menurut BMKG, hujan akan mengguyur sebagian besar daerah di Jawa Timur.

    Sekira 25 kabupaten atau kota mengalami cuaca tersebut.

    Hujan mulai turun sekira pukul 03.00 WIB.

    Namun, hujan ringan tersebut hanya turun di Trenggalek, Situbondo, Sidoarjo, Pasuruan, Pamekasan, Pacitan, Mojokerto, Magetan, Lumajang, Lamongan, Batu, Jombang, Bondowoso, Bojonegoro, dan Bangkalan.

    Saat jam menunjukkan pukul 06.00 WIB, daerah yang terguyur hujan bertambah.

    Hanya Gresik, Jember, Mojokerto, Pasuruan, Probolinggo, Situbondo, dan Sumenep yang bebas dari rintik hujan.

    Tujuh daerah itu diprediksi akan cerah berawan hingga berawan.

    Sekira pukul 09.00 WIB, cuaca cenderung berawan.

    Kendati demikian, hujan masih turun di Tuban, Sampang, Pamekasan, Ngawi, Lamongan, Surabaya, Mojokerto, Malang, Kota Batu, dan Bojonegoro.

    Magetan bahkan hujan lebat disertai petir.

    Siang, sore, hingga malam, seluruh wilayah akan berawan.

    Informasi lengkap mengenai ramalan cuaca Jatim besok 13 Maret 2025 ini bisa disimak melalui tautan ini: KLIK.

    Mengingat cuaca hujan, warga diharapkan membawa payung atau jas hujan sebelum bepergian.

    Para pengguna jalan diimbau berhati-hati lantaran jalanan licin.

    Selamat beraktivitas!

    —– 

    Berita Jatim dan berita seleb lainnya.

    Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

  • Gempa Magnitudo 5,4 Guncang Maluku Barat Dayat

    Gempa Magnitudo 5,4 Guncang Maluku Barat Dayat

    Jakarta, Beritasatu.com – Gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,4 melanda Kabupaten Maluku Barat Daya, Rabu (12/3/2025) sekitar pukul 19.51 WIB. Gempa ini dinyatakan tidak berpotensi tsunami.

    BMKG melaporkan gempa ini berlokasi di titik koordinat 7,44 derajat lintang selatan dan 129,18 derajat bujur timur.

    Pusat gempa berada di 173 kilometer arah timur laut Maluku Barat Dayat pada kedalaman 145 kilometer.

    “Hati-hati terhadap gempa bumi susulan yang mungkin terjadi,” tulis BMKG di situs web resminya.

    Belum ada laporan apa dampak dari gempa bumi di Maluku Tenggara tersebut

  • BMKG Warning Tsunami Hantam Wilayah RI Saat Arus Mudik, Cek Lokasinya

    BMKG Warning Tsunami Hantam Wilayah RI Saat Arus Mudik, Cek Lokasinya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mewaspadai potensi risiko tsunami di sekitar Bandara New Yogyakarta International (NYIA), Kulonprogo, Yogyakarta saat arus mudik Lebaran 2025.

    Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengungkapkan bahwa semua pihak perlu mewaspadai potensi risiko tersebut, terutama di kawasan Jalan Underpass Bandara NYIA.

    “Titik risiko yang perlu diwaspadai salah satunya, ya jalan underpass lintas selatan Bandara Yogyakarta di Kulonprogo, underpass di situ adalah zona rawan tsunami,” kata Dwikorita dalam rapat kerja (raker) dan rapat dengar pendapat (rdp) dengan Komisi V DPR RI di Jakarta, Selasa (11/3/2025) kemarin.

    Di lain sisi pihaknya mengusulkan pada periode perjalanan Lebaran 2025 agar kementerian/lembaga teknis dapat menerapkan skema buka tutup lalu lintas pada ruas masuk ke jalan underpass yang berupa terowongan itu, sekaligus mensosialisasikannya sejak dini ke masyarakat akan potensi bahaya tsunami di kawasan tersebut

    Menurutnya, sistem buka-tutup perlu dilakukan dengan hati-hati, karena hal ini dapat mengurangi volume kendaraan yang melintasi underpass tersebut.

    Apalagi, underpass tersebut juga cukup panjang yakni 1,4 kilometer, sehingga pengaturan lalu lintasnya perlu dilakukan secara hati-hati.

    “Mohon dipastikan dari Kementerian PUPR karena gate buka-tutupnya itu jangan sampai macet karena kalau macet tidak bisa buka atau tidak bisa nutup nanti mobil-mobil akan terjebak di dalam terowongan itu saat evakuasi tsunami,” ujarnya.

    Sebelumnya, berdasarkan paparan dari kementerian perhubungan, jumlah pemudik yang akan melakukan mudik ke kampung halamannya pada tahun ini diperkirakan meningkat menjadi 146,48 juta orang. Angka ini setara dengan 52% dari total penduduk di Indonesia.

    Adapun Pulau Jawa diprediksi masih menjadi yang paling besar pergerakannya, dengan puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada 28 Maret 2025 dan puncak arus balik pada 6 April 2025.

    “Jadi mohon Kementerian PU, Polri, buka tutup jangan sampai macet, nanti mobil justru akan terjebak saat evakuasi bila terjadi tsunami,” kata Dwikorita.

    Dwikorita juga menegaskan bahwa pihaknya menjamin keandalan distribusi informasi terkait peringatan dini tsunami-deteksi gempa bumi termasuk peringatan dini cuaca ekstrem dengan mengaktifkan seluru sumber daya meterologi, klimatologi dan geofisika yang ada.

    (fab/fab)

  • Link Live Streaming Penampakan Blood Moon pada Jumat, 14 Maret 2025

    Link Live Streaming Penampakan Blood Moon pada Jumat, 14 Maret 2025

    Bisnis.com, JAKARTA – Fenomena gerhana bulan total atau Blood Moon dapat disaksikan di langit beberapa negara di dunia pada Jumat (14/3/2025).

    Untuk Indonesia sendiri, penampakan Blood Moon tidak akan terlihat. Namun BMKG sempat mengatakan bahwa fase berakhirnya gerhana dapat disaksikan di wilayah Indonesia bagian timur.

    Ketua Tim Bidang Geofisika Potensial BMKG, Syrojudin mengatakan gerhana bulan total yang diprediksi terjadi pada tanggal 14 Maret itu fase gerhana penumbra pertama dimulai pada pukul 10.57 WIB.

    “Nah kita, gerhana tersebut bisa dilihat dari wilayah Indonesia bagian timur, untuk fase gerhana total berakhir dan fase gerhana berakhir,” kata Syrojudin dikutip dari Antara, Rabu.

    Berdasarkan hasil pengamatan BMKG, fase puncak terjadinya gerhana bulan total ini berlangsung pada pukul 13.54 WIB atau dua jam lebih cepat untuk Indonesia timur (15.52 Wit).

    Fase puncak gerhana tersebut hanya dapat dilihat dari wilayah di Amerika, Afrika bagian barat, Eropa, Asia bagian timur, dan Australia bagian timur.

    Sementara di langit Indonesia, fenomena Blood Moon bisa diamati di Indonesia bagian timur pukul 14.31 WIB (16.31 Wit), dan 17.00 WIB (19.00 Wit) untuk gerhana penumbra berakhir.

    Kemudian karena tidak melewati fase puncak gerhana tersebut, dampak yang ditimbulkan seperti meningkatnya ketinggian laut hingga memicu banjir pesisir (rob), namun masih tergolong terkendali di wilayah Indonesia.

    “Tetap ada dampak yang menyertainya, tetapi tidak mencapai ketinggian maksimal,” ujarnya.

    Link Live Streaming Fenomena Blood Moon

    Berikut ini link live streaming untuk melihat penampakan gerhana bulan total atau Blood Moon yang terjadi pada Jumat (14/3).

    Fenomena Blood Moon atau Gerhana Bulan Total

  • Usai Bongkar Bangunan di Puncak, Dedi Mulyadi: Sudah Ditanami Pohon

    Usai Bongkar Bangunan di Puncak, Dedi Mulyadi: Sudah Ditanami Pohon

    Usai Bongkar Bangunan di Puncak, Dedi Mulyadi: Sudah Ditanami Pohon
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Gubernur Jawa Barat
    Dedi Mulyadi
    menegaskan bahwa beberapa bangunan di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat yang baru saja dibongkar, kini sudah ditanami pohon.
    Pemerintah Provinsi Jawa Barat enggan menjadikan kawasan tersebut ramai bangunan seperti sebelumnya.
    “Ditanami pohon, kan sudah mulai. Sudah mulai, kita tuh cepat. Hari pertama bongkar, hari kedua bongkar, hari ketiga nanam pohon. Itu kebiasaan saya dari dulu,” kata Dedi saat ditemui
    Kompas.com
    di Gedung BMKG, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (12/3/2025).
    Dedi menyampaikan bahwa pihaknya berencana menanam sekitar 23.000 pohon di kawasan tersebut.
    Jumlah itu pun sudah diperhitungkan dengan matang sesuai luas hektar tanah yang ada.
    “Kalau di daerah situ sekitar 23.000 pohon. Karena di situ hampir 23 hektar. Satu hektarnya 1.000 pohon,” jelas politikus Partai Gerindra ini.
    Ditanya apakah mungkin
    Pemprov Jabar
    menanam pohon teh di kawasan tersebut, Dedi menyatakan bahwa hal itu akan dibicarakan lebih lanjut.
    Dirinya akan berbincang terlebih dulu dengan Perhutani dan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) di Bogor, Jawa Barat soal itu.
    “Kebun teh nanti gini, besok saya ngundang Perhutani sama PTPN di Bogor. Saya ingin begini, sudah deh tanah-tanahnya enggak usah disewain lagi sama swasta. Sewain sama Pemprov Jabar, saya tanamin pohon,” ungkapnya.
    Diberitakan sebelumnya, pembongkaran kawasan Puncak belakangan dilaksanakan Pemprov Jabar, menyusul banjir besar di Jabodetabek pada awal Maret lalu.
    Salah satu pembongkaran terjadi pada kawasan wisata Hibisc Fantasy Puncak yang sudah dimulai sejak Kamis (6/3/2025).
    Pembongkaran sesuai arahan dari Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
    Tindakan ini diambil karena Hibisc Fantasy Puncak dinilai telah melanggar izin penggunaan lahan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Siap-siap Jumat Malam Ada Fenomena Blood Moon, Terlihat di Langit Indonesia?

    Siap-siap Jumat Malam Ada Fenomena Blood Moon, Terlihat di Langit Indonesia?

    Bisnis.com, JAKARTA – Fenomena gerhana bulan total atau Blood Moon akan terjadi di sejumlah wilayah di dunia pada Jumat (14/3/2025).

    Ketua Tim Bidang Geofisika Potensial BMKG, Syrojudin mengatakan gerhana bulan total yang diprediksi terjadi pada tanggal 14 Maret itu fase gerhana penumbra pertama dimulai pada pukul 10.57 WIB.

    “Nah kita, gerhana tersebut bisa dilihat dari wilayah Indonesia bagian timur, untuk fase gerhana total berakhir dan fase gerhana berakhir,” kata Syrojudin dikutip dari Antara, Rabu.

    Berdasarkan hasil pengamatan BMKG, fase puncak terjadinya gerhana bulan total ini berlangsung pada pukul 13.54 WIB atau dua jam lebih cepat untuk Indonesia timur (15.52 Wit).

    Fase puncak gerhana tersebut hanya dapat dilihat dari wilayah di Amerika, Afrika bagian barat, Eropa, Asia bagian timur, dan Australia bagian timur.

    Sementara di langit Indonesia, fenomena Blood Moon bisa diamati di Indonesia bagian timur pukul 14.31 WIB (16.31 Wit), dan 17.00 WIB (19.00 Wit) untuk gerhana penumbra berakhir.

    Kemudian karena tidak melewati fase puncak gerhana tersebut, dampak yang ditimbulkan seperti meningkatnya ketinggian laut hingga memicu banjir pesisir (rob), namun masih tergolong terkendali di wilayah Indonesia.

    “Tetap ada dampak yang menyertainya, tetapi tidak mencapai ketinggian maksimal,” ujarnya.

  • Fenomena Worm Moon Picu Banjir di Pesisir Sampai Akhir Maret 2025 – Page 3

    Fenomena Worm Moon Picu Banjir di Pesisir Sampai Akhir Maret 2025 – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Fenomena Worm Moon atau bulan purnama pada Maret yang terjadi bersamaan dengan fase bulan perigee dan gerhana bulan di bagian utara-selatan bumi diprediksi memicu adanya banjir di kawasan pesisir Indonesia. Demikian berdasarkan hasil pengamatan tim Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

    Direktur Bidang Meteorologi Maritim BMKG, Eko Prasetyo mengatakan bahwa untuk fenomena bulan purnama dan fase bulan perigee diprediksi mulai berlangsung pada 14 dan 29 Maret 2025, yang berpotensi meningkatkan ketinggian air laut maksimal di wilayah Indonesia.

    BMKG mendapati berdasarkan pengamatan data lapangan ketinggian air laut dan prediksi pasang susut, banjir pesisir (rob) berpotensi terjadi di Sumatera, Jawa, Kalimantan, hingga Maluku.

    “Potensi banjir pesisir yang secara umum berdampak pada aktivitas masyarakat pesisir, seperti bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di pemukiman pesisir hingga tambak perikanan darat dan garam,” kata dia, Rabu (12/3/2025), seperti dilansir Antara.

    BMKG memetakan wilayah yang berpotensi dilanda banjir pesisir, antara lain di pesisir Sumatera Utara (Belawan), pesisir Kepulauan Riau (Batam, Dabo Singkep, Karimun, Bintan, Tanjung Pinang), pesisir Sumatera Barat (Kota Padang, Padang Pariaman, Pariaman, Painan), pesisir Jambi (Selatan Berhala), pesisir Lampung (Bandar Lampung).

    Pesisir Banten (utara Tanggerang, Selat Sunda barat Pandeglang, selatan Pandeglang, selatan Lebak), pesisir Jakarta (Kemal Muara, Kapuk Muara, Pluit, Ancol, Marunda, Cilincing, Tanjung Priok, dan Kalibaru Jakarta Utara), Jawa Barat (Pesisir Bekasi, Karawang, Subang, Indramayu, CIrebon), pesisir Jawa Tengah (Semarang, Demak, Pekalongan, Brebes, Tegal, Pemalang), pesisir Kalimantan Timur (Balikpapan barat, Balikpapan timur).