Kementrian Lembaga: BMKG

  • Waspada Cuaca Ekstrem dan Gelombang Tinggi di Kepri, 18-21 Maret 2025
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        19 Maret 2025

    Waspada Cuaca Ekstrem dan Gelombang Tinggi di Kepri, 18-21 Maret 2025 Regional 19 Maret 2025

    Waspada Cuaca Ekstrem dan Gelombang Tinggi di Kepri, 18-21 Maret 2025
    Penulis
    KOMPAS.com
    – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (
    BMKG
    ) Stasiun Meteorologi Kelas I Hang Nadim
    Batam
    mengeluarkan peringatan dini terkait potensi
    cuaca
    ekstrem dan gelombang tinggi di wilayah Kepulauan
    Riau
    (
    Kepri
    ).
    Peringatan tersebut berlaku untuk periode 18 hingga 21 Maret 2025.
    Ketua Tim Analisis dan Prakiraan BMKG Stasiun Hang Nadim Batam, Nizam Mawardi, menjelaskan, perkembangan kondisi atmosfer di wilayah Kepri menunjukkan indikasi potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.
    Hujan tersebut berpotensi disertai petir dan angin kencang dalam beberapa hari ke depan.
    “Potensi terjadinya hujan dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain aktifnya Madden Julian Oscillation (MJO) serta adanya bibit siklon tropis 91S di wilayah selatan Sumatera yang menyebabkan terbentuknya pola belokan angin (
    shearline
    ) di wilayah Kepri,” ujar Nizam dalam keterangannya di Batam, Rabu (19/3/2025), dikutip dari
    Antara
    .
    Ia menambahkan, kondisi ini mengakibatkan perlambatan massa udara (konvergensi), yang meningkatkan pertumbuhan awan-awan hujan di wilayah Kepri dan sekitarnya.
    Masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi
    cuaca ekstrem
    yang dapat menimbulkan bencana hidrometeorologi, seperti hujan lebat, banjir, angin kencang, dan tanah longsor selama periode 18 hingga 21 Maret 2025.
    “Dengan tingginya potensi curah hujan di Indonesia, masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di wilayah rawan bencana diimbau untuk terus waspada dan siaga, terutama saat terjadi hujan lebat, untuk mengantisipasi dampak yang terjadi,” kata Nizam.
    BMKG memperkirakan potensi cuaca ekstrem ini akan melanda wilayah Kota Batam, Tanjungpinang, Bintan, Karimun, Lingga, Natuna, dan Anambas.
    Selain itu, masyarakat juga diminta mewaspadai potensi gelombang tinggi di sejumlah perairan Kepri.
    Tinggi gelombang antara 1,25 hingga 2,5 meter diperkirakan terjadi di Perairan Batam, Bintan, Lingga, dan Karimun.
    Sementara itu, gelombang dengan ketinggian 2,5 hingga 4,0 meter berpotensi terjadi di Perairan Anambas dan Natuna, termasuk Selat Berhala, Kepulauan Tambelan, serta wilayah Subi-Serasan.
    BMKG mengimbau masyarakat, terutama para nelayan dan operator transportasi laut, untuk memantau informasi cuaca secara berkala melalui aplikasi InfoBMKG.
    Layanan informasi cuaca juga tersedia 24 jam melalui nomor 0813-1470-7352.
    Sebelumnya, pada Senin (17/3/2025), wilayah Kota Batam dilanda angin puting beliung di kawasan Tiban, Sekupang.
    Peristiwa tersebut mengakibatkan kerusakan pada sedikitnya lima unit rumah, menumbangkan sejumlah pohon, serta merobohkan sebuah baliho. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pemprov Jakarta Bakal Tiru Paris dan Bangkok demi Tangani Polusi Udara

    Pemprov Jakarta Bakal Tiru Paris dan Bangkok demi Tangani Polusi Udara

    Jakarta

    Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta bakal meniru Paris dan Bangkok dalam menangani polusi udara. Salah satunya upaya memperbanyak Stasiun Pemantau Kualitas Udara (SPKU).

    “Belajar dari kota lain, Bangkok memiliki 1.000 Stasiun Pemantau Kualitas Udara (SPKU), Paris memiliki 400 SPKU. Jakarta saat ini memiliki 111 SPKU dari sebelumnya hanya 5 unit. Ke depan kita akan menambah jumlahnya agar bisa melakukan intervensi yang lebih cepat dan akurat,” kata Kepala DLH DKI Jakarta Asep Kuswanto di Jakarta, dilansir Antara, Rabu (19/3/2025).

    Asep menyebut keterbukaan data menjadi langkah penting dalam memperbaiki kualitas udara secara sistematis. Dia mengatakan penyampaian data polusi udara harus lebih terbuka agar intervensi bisa lebih efektif.

    Asep juga menilai bahwa yang dibutuhkan bukan hanya intervensi sesaat, tetapi langkah-langkah berkelanjutan dan luar biasa dalam menangani pencemaran udara. DLH DKI Jakarta menargetkan penambahan 1.000 SPKU berbiaya rendah agar pemantauan lebih luas dan akurat.

    Dengan upaya ini, dia yakin sumber pencemaran dapat terdeteksi lebih jelas, termasuk bagaimana polutan dari luar Jakarta masuk ke wilayah Ibukota.

    Dalam kesempatan yang sama, Kepala Subbidang Informasi Pencemaran Udara BMKG, Taryono Hadi menyatakan fenomena El Nino tidak terjadi secara global tahun ini. Akibatnya, musim kemarau di Indonesia yang biasanya dimulai pada awal April diperkirakan akan mundur hingga akhir bulan.

    “Kami melihat adanya pergeseran pola musim kemarau tahun ini. Jika biasanya berlangsung lebih cepat, kini musim kemarau diperkirakan mulai lebih lambat dan puncaknya bergeser ke bulan September,” ujar Taryono.

    Taryono juga menyoroti curah hujan memiliki peran penting dalam mengurangi polusi udara. Pada bulan-bulan kering seperti Juni hingga Agustus, kualitas udara di Jakarta cenderung memburuk karena meningkatnya polutan di atmosfer.

    (azh/yld)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Pemprov DKI akan tiru Paris dan Bangkok untuk tangani polusi udara

    Pemprov DKI akan tiru Paris dan Bangkok untuk tangani polusi udara

    Ke depan kita akan menambah jumlahnya agar bisa melakukan intervensi yang lebih cepat dan akurat

    Jakarta (ANTARA) – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta akan meniru kota-kota besar dunia seperti Paris dan Bangkok dalam menangani polusi udara.

    “Belajar dari kota lain, Bangkok memiliki 1.000 Stasiun Pemantau Kualitas Udara (SPKU), Paris memiliki 400 SPKU. Jakarta saat ini memiliki 111 SPKU dari sebelumnya hanya 5 unit. Ke depan kita akan menambah jumlahnya agar bisa melakukan intervensi yang lebih cepat dan akurat,” kata Kepala DLH DKI Jakarta Asep Kuswanto di Jakarta, Selasa (18/3).

    Ia menambahkan keterbukaan data menjadi langkah penting dalam memperbaiki kualitas udara secara sistematis.

    Asep mengatakan penyampaian data polusi udara harus lebih terbuka agar intervensi bisa lebih efektif. Dia menilai yang dibutuhkan bukan hanya intervensi sesaat, tetapi langkah-langkah berkelanjutan dan luar biasa dalam menangani pencemaran udara.

    DLH DKI Jakarta menargetkan penambahan 1.000 sensor kualitas udara berbiaya rendah (low-cost sensors) agar pemantauan lebih luas dan akurat.

    Dengan upaya ini, sumber pencemaran dapat terdeteksi lebih jelas, termasuk bagaimana polutan dari luar Jakarta masuk ke wilayah Ibukota.

    Dalam kesempatan yang sama, Kepala Subbidang Informasi Pencemaran Udara BMKG, Taryono Hadi menyatakan fenomena El Nino tidak terjadi secara global tahun ini.

    Akibatnya, musim kemarau di Indonesia yang biasanya dimulai pada awal April diperkirakan akan mundur hingga akhir bulan. Puncak musim kemarau yang seharusnya terjadi lebih awal kini diprediksi mencapai intensitas tertinggi pada September.

    “Kami melihat adanya pergeseran pola musim kemarau tahun ini. Jika biasanya berlangsung lebih cepat, kini musim kemarau diperkirakan mulai lebih lambat dan puncaknya bergeser ke bulan September,” ujar Taryono.

    Ia juga menyoroti curah hujan memiliki peran penting dalam mengurangi polusi udara. Pada bulan-bulan kering seperti Juni hingga Agustus, kualitas udara di Jakarta cenderung memburuk karena meningkatnya polutan di atmosfer.

    “Saat curah hujan rendah, partikel polusi sulit terurai, sehingga konsentrasi polutan seperti PM2.5 meningkat tajam,” jelasnya.

    Sementara itu, Guru Besar Teknik Lingkungan Institut Teknologi Bandung (ITB), Profesor Puji Lestari, mengungkapkan polusi udara di Jakarta sebagian besar berasal dari aktivitas industri yang tersebar di wilayah Jabodetabek.

    “Sektor industri, termasuk pembangkit listrik dan emisi karbon monoksida (CO), masih memberi kontribusi utama pencemaran udara, diikuti oleh emisi dari kendaraan penumpang. Selain faktor internal, kondisi udara di Jakarta juga dipengaruhi oleh wilayah sekitarnya yang turut berkontribusi terhadap penurunan kualitas udara,” jelasnya.

    Menurut Prof. Puji, interaksi antara berbagai sumber pencemaran ini menyebabkan tingkat polusi di Jakarta semakin kompleks. Oleh karena itu, diperlukan koordinasi lintas wilayah serta pendekatan berbasis data yang lebih terbuka untuk mencapai perbaikan yang signifikan dalam kualitas udara Jakarta.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Cuaca Indonesia Hari Ini Rabu 19 Maret 2025: Langit Pagi Mayoritas Berawan – Page 3

    Cuaca Indonesia Hari Ini Rabu 19 Maret 2025: Langit Pagi Mayoritas Berawan – Page 3

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta terus menjalankan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) dengan mengintensifkan penyemaian di wilayah barat hingga barat laut, mengingat potensi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat. 

    “Sesuai supervisi BMKG, sortie pertama difokuskan di wilayah barat, barat daya Banten, dan perairan Selat Sunda,” kata Ketua Subkelompok Logistik dan Peralatan BPBD DKI Jakarta sekaligus juru bicara OMC Jakarta 2025 Michael Sitanggang di Jakarta, Senin (17/3/2025).

     Ia mengatakan pada hari ketujuh pelaksanaan OMC, telah dilakukan tiga sortie penyemaian menggunakan 2,4 ton bahan semai higroskopis.

    Menurut dia, sortie pertama difokuskan di wilayah barat, barat daya Banten, dan perairan Selat Sunda. Sortie kedua dilakukan di area barat, barat laut Merak Banten, perairan Selat Sunda, serta Laut Jawa bagian utara.

    Sementara sortie ketiga menyasar pesisir Serang, Selat Sunda, dan Laut Jawa bagian Utara dengan total durasi penerbangan mencapai 6 jam 15 menit.

    “OMC Jakarta dimulai sejak tanggal 11 Maret 2025 dan telah berhasil melakukan 18 sortie dengan total penggunaan bahan semai mencapai 14,4 ton dan waktu terbang kumulatif mencapai 38 jam,” katanya, dilansir dari Antara.

  • Cuaca Hari Ini Rabu 19 Maret 2025: Jabodetabek Pagi Hari Diprediksi Berawan – Page 3

    Cuaca Hari Ini Rabu 19 Maret 2025: Jabodetabek Pagi Hari Diprediksi Berawan – Page 3

    Operasi modifikasi cuaca (OMC) yang memasuki hari keenam telah menyemai 12 ton garam (NaCl) di langit Jakarta. Langkah ini sebagai upaya mengantisipasi hujan deras.

    Ketua Subkelompok Logistik dan Peralatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta sekaligus juru bicara operasi modifikasi cuaca (OMC) Jakarta 2025, Michael Sitanggang, mengatakan total penggunaan bahan semai mencapai 12 ton dengan waktu terbang kumulatif selama 31 jam 30 menit.

     “Tercatat sebanyak 15 kali sorti penyemaian garam sudah dilakukan,” kata Michael dalam keterangan resminya, Mnggu (16/3/2025) dilansir Antara.

    Pada Minggu ini, lanjut dia, dilakukan tiga sorti penyemaian 2,4 ton bahan semai higroskopis (menyerap molekul air) dengan total durasi penerbangan mencapai 5 jam 40 menit.

    Lokasi penyemaian meliputi area Kabupaten Pandeglang dan Serang untuk sorti pertama. Lalu, wilayah Barat Daya Pandeglang, Banten, Lebak, dan Perairan Selat Sunda untuk sorti kedua. Serta, area Barat Daya Pandeglang, Kabupaten Lebak, dan Perairan Selat Sunda untuk sorti ketiga.

    “Kami terus berkoordinasi dengan BMKG untuk memantau perkembangan cuaca demi memastikan kota Jakarta terhindar dari bencana hidrometeorologi selama pelaksanaan OMC,” ujar Michael.

    Operasi modifikasi cuaca hari keenam terhitung sejak 11 Maret lalu, dilakukan sebagai tindak lanjut atas laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bahwa wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten mengalami hujan dengan intensitas bervariasi, mulai dari ringan, sedang, hingga lebat.

    Pelaksana tugas (Plt) Direktur Tata Kelola Modifikasi Cuaca BMKG, Budi Harsoyo, menjelaskan berdasarkan prediksi presipitasi (curah hujan) tiga jam, hujan dengan intensitas ringan hingga sedang diprediksi merata di seluruh wilayah.

    “Prakiraan cuaca tiga jam menunjukkan intensitas ringan hingga sedang, sehingga pertumbuhan awan di wilayah Barat Jawa menjadi target pelaksanaan operasi hari ini. Potensi pembentukan awan hujan di wilayah Jawa bagian Barat pada 17-18 Maret 2025,” kata Budi.

  • BMKG prakirakan wilayah Jakarta hujan ringan pada Rabu siang

    BMKG prakirakan wilayah Jakarta hujan ringan pada Rabu siang

    Jakarta (ANTARA) – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan sebagian wilayah Jakarta hujan ringan pada Rabu siang.

    Pada pagi hari, seluruh wilayah DKI Jakarta diselimuti awan tebal yang berlanjut pada siang hari.

    Kemudian siang harinya, Jakarta Timur dan Jakarta Selatan mengalami hujan ringan.

    Sore harinya, sejumlah wilayah yang masih hujan ringan yakni Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Jakarta Timur dan Jakarta Utara. Sedangkan wilayah lainnya berawan tebal.

    Pada malam hari, sebagian cuaca Jakarta berawan tebal. Hanya Jakarta Timur, Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu yang mengalami hujan ringan.

    Dini hari, seluruh wilayah DKI Jakarta mengalami hujan ringan.

    Suhu di DKI Jakarta diperkirakan berkisar antara 23 hingga 31 derajat celcius. BMKG juga menyatakan bahwa kecepatan angin berkisar 3-19 kilometer (km) per jam.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Hisar Sitanggang
    Copyright © ANTARA 2025

  • Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 19 Maret 2025 : Malam ini Hujan Ringan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        19 Maret 2025

    Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 19 Maret 2025 : Malam ini Hujan Ringan Megapolitan 19 Maret 2025

    Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 19 Maret 2025 : Malam ini Hujan Ringan
    Penulis
    Jakarta, KOMPAS.com
    – Halaman ini memuat informasi
    prakiraan cuaca
    Jakarta, DKI Jakarta, untuk hari ini Rabu 19 Maret 2025.
    Silakan simpan halaman ini untuk mengetahui prakiraan cuaca Jakarta. Jangan ke luar rumah sebelum Anda baca artikel ini. Data prakiraan cuaca diambil dari BMKG.go.id.
    Prakiraan Cuaca
    Jakarta Hari Ini Per Jam
    Rabu 19 Maret 2025
    Di Indonesia, informasi prakiraan cuaca setiap daerah dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
    Setiap pagi, kita bisa melihat informasi perkiraan cuaca yang dikeluarkan BMKG.
    Prakiraan cuaca
    dilakukan oleh seorang
    forecaster
    (prakirawan cuaca)
    Pembuatan prakiraan cuaca juga dibantu dengan teknologi pemodelan prediksi cuaca berbasis komputer yakni model
    Numerical Weather Prediction
    (NWP).
    Catatan Redaksi:
    Data prakiraan cuaca harian bisa berubah sewaktu-waktu, tergantung update dari BMKG. Prakiraan cuaca di Jakarta bisa berbeda di masing-masing wilayah administrasi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • MudikPedia, Informasi Lengkap Untuk Mudik Lebaran

    MudikPedia, Informasi Lengkap Untuk Mudik Lebaran

    Jakarta

    Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) kembali menghadirkan MudikPedia Lebaran 2025, buku elektronik yang menjadi panduan lengkap bagi pemudik saat Lebaran 2025.

    MudikPedia Lebaran 2025 bisa diakses di link https://s.id/mudikpedia. Ini merupakan penyempurnaan dari edisi sebelumnya dan mencakup berbagai informasi penting. Seperti dilihat detikINET, fiturnya antara lain:

    E-Book Mudik Lebaran 2025Info Mudik Lebaran KemenhubInfo Jalur Mudik Bina MargaMudik Sehat KemkesInfo Mudik InfoPublikInfografis Mudik Lebaran 2025Pantauan Lalu Lintas via CCTVInfo Mudik GratisPesan Tiket KAI dan Kapal FerryDaftar SPKLU PLN 2025Prakiraan Cuaca Mudik BMKGInfo Tukar Uang Lebaran Bank Indonesia

    Seperti dicoba detikINET, Rabu (19/3/2025) melalui situs ini pengguna bisa mendapatkan informasi secara lengkap terkait Lebaran 2025 mulai dari hari libur atau cuti bersama, jadwal libur anak-anak sekolah. Lalu pemudik juga bisa memantau Mudikpedia 2025 di media sosial TikTok yang menyajikan berbagai berita-berita terbaru tentang mudik.

    Tak hanya itu, pemudik juga bisa mendapatkan informasi nomor-nomor darurat seperti Ambulance, BPJS Kesehatan, hingga perkiraan puncak arus mudik dan arus balik. Ada juga call center jalur mudik yg standby selama 24 jam

    Buku digital ini turut memuat informasi terperinci, termasuk pantauan lalu lintas melalui CCTV di ruas tol yang dikelola Jasa Marga, jalan nasional, pelabuhan penyeberangan, serta ruas-ruas jalur tol yang potensi ramai menjelang dan selama mudik.

    Mudikpedia merangkum semua informasi mulai dari situasi ruas jalan, akses CCTV di tol, hingga posko kesehatan. Beberapa fitur lainnya yang dapat dimanfaatkan lewat Mudikpedia, yakni informasi cuaca dari BMKG, informasi mudik gratis yang disediakan Kemenhub, pemesanan tiket kereta api, daftar tarif tol, informasi penukaran uang, dan fitur lainnya.

    “Mudikpedia ini merupakan platform digital terintegrasi. Jadi seperti satu informasi mudik pemerintah yang memberikan panduan lengkap bagi masyarakat dalam merencanakan perjalanan mudik yang aman, nyaman, dan juga menyenangkan,” kata Meutya dalam peluncuran Mudikpedia 2025 di Jakarta, Selasa (18/3).

    Meutya menjelaskan, layanan ini menghimpun beragam informasi penting yang bersumber dari berbagai Kementerian maupun lembaga berwenang lainnya. Jadi masyarakat diminta tak perlu ragu soal keakuratan data yang disuguhkan.

    Meutya mengungkapkan, hal ini dilakukan berlandaskan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk memastikan semua fasilitas transportasi dan pelayanan publik berjalan aman, lancar, dan memudahkan masyarakat.

    Seluruh informasi ini dapat diakses melalui tautan https://s.id/mudikpedia. Dengan hadirnya MudikPedia Lebaran 2025 dan kesiapan lintas sektor, pemerintah berharap perjalanan mudik tahun ini lebih terencana, aman, dan lancar.

    (jsn/fay)

  • Cuaca Jatim Rabu, 19 Maret 2025: Hujan Sedang Mengguyur Surabaya, Dini Hari Hujan Masih akan Terjadi

    Cuaca Jatim Rabu, 19 Maret 2025: Hujan Sedang Mengguyur Surabaya, Dini Hari Hujan Masih akan Terjadi

    TRIBUNJATIM.COM – Simak prakiraan cuaca yang dirilis oleh Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) untuk Rabu, 19 Maret 2025.

    Pada pagi hari hujan petir diprediksi akan melanda wilayah Kota Batu, Kota Malang, Lamongan, dan Tuban.

    Kemudian hujan sedang diperkirakan akan turun di wilayah Surabaya, Kabupaten Mojokerto, Nganjuk, Ponorogo, dan Tuban.

    Sementara itu hujan ringan diprediksi akan mengguyur 21 wilayah di Jawa Timur di antaranya adalah wilayah Sidoarjo, Bangkalan, Bojonegoro, Bondowoso, Gresik, Jember, Jombang, Kota dan Kabupaten Kediri, dan Kota Blitar.

    Lanjut ke wilayah Kota dan Kabupaten Madiun, Kota Mojokerto, Lumajang, Magetan, Kabupaten Malang, Ngawi, Pamekasan, Kabupaten Pasuruan, Sampang, dan Situbondo.

    Pada siang hingga malam hari, hampir seluruh wilayah di Jawa Timur diprediksi tidak akan turun hujan dan cenderung berawan kecuali wilayah Pamekasan yang akan dilanda hujan petir.

    Lalu pada dini hari, hujan ringan kembali akan mengguyur wilayah Sidoarjo, Bangkalan, Banyuwangi, Kota dan Kabupaten Blitar, Bojonegoro, Bondowoso, Gresik, Jember, Kota Batu, Kota Kediri, serta Kota dan Kabupaten Malang.

    Lanjut ke wilayah Lumajang, Kabupaten Madiun, Magetan, Kabupaten Mojokerto, Nganjuk, Pamekasan, Kabupaten Pasuruan, Sampang,  Situbondo, dan Tulungagung. 

    Penggunaan Sunscreen untuk Aktivitas di Luar Rumah

    Karena cuaca Jatim besok masih didominasi cerah, Tribunners jangan lupa menggunakan sunscreen atau tabir surya saat beraktivitas di luar rumah.

    Penggunaan sunscreen direkomendasikan BMKG untuk menghindari efek buruk paparan sinar matahari secara langsung terhadap kulit.

    Mengingat bahaya terik matahari yang terlalu panas, bisa membuat kulit luka bakar atau sunburn.

    Gejalanya berupa bercak kemerahan atau kecokelatan pada kulit, meradang, dan terasa panas saat disentuh.

    Sehingga perlu perlindungan yang ampuh setidaknya untuk mengantisipasi hal-hal tersebut.

    Sunscreen menjadi salah satu cara jitu untuk menghindari sinaran matahari langsung.

    Bisa digunakan untuk tubuh dan juga wajah.

    Saat ini banyak produk yang bisa dijadikan pilihan untuk penggunaan sunscreen.

    Tak hanya wanita, sunscreen dapat juga dipakai oleh pria dan anak-anak.

    Anda bisa menggunakan sunscreen 30 menit sebelum ke luar rumah dan aplikasikan ulang setiap 2 jam sekali.

    Dalam sunscreen terkandung SPF (Sun Protection Factor), seperti SPF 30, SPF 50 dan lainnya.

    Angka tersebut memberi tahu Anda berapa lama sinar UVB matahari akan memerahkan kulit Anda jika Anda menggunakan sunscreen persis seperti yang diarahkan dibandingkan dengan jumlah waktu tanpa sunscreen, dikutip dari Skin Cancer.

    Artinya, jika Anda menggunakan produk SPF 30 dengan benar, Anda akan membutuhkan waktu 30 kali lebih lama untuk terbakar dibandingkan jika Anda tidak menggunakan sunscreen.

    Berita Viral dan Berita Jatim lainnya

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • La Nina Berakhir, BMKG Ungkap Jadwal Musim Kemarau di Wilayah RI

    La Nina Berakhir, BMKG Ungkap Jadwal Musim Kemarau di Wilayah RI

    Jakarta, CNBC Indonesia – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim kemarau 2025 dimulai pada periode April-Juni 2025 pada 402 zona musim (ZOM) atau 57,7% di Indonesia.

    Musim kemarau 2025 di Indonesia diramal akan berlangsung secara bertahap. Bagian tenggara yang mencakup sebagian Jawa Timur, Bali, NTB, dan NTT akan dimulai pada Maret 2025.

    Selanjutnya, musim kemarau akan menghampiri wilayah barat yang mencakup Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Sumatera. Pada tahap berikutnya, musim kemarau akan tiba di wilayah utara yang mencakup Kalimantan dan sebagian Sulawesi.

    Terakhir, musim kemarau diprediksi akan menghampiri wilayah timur yang mencakup Maluku dan Papua pada Agustus 2025.

    Sebanyak 409 ZOM (59%) yang tersebar di Indonesia diprediksikan akan mulai memasuki musim kemarau pada periode sama atau lebih lambat dari normal.

    Mayoritas ZOM (60%) dikatakan akan memiliki akumulasi curah hujan musim kemarau dalam kategori normal atau sama dengan biasanya, dikutip dari laman resmi BMKG, Selasa (18/3/2025).

    Sementara itu, ada sebagian kecil ZOM (26%) yang akan mengalami musim kemarai dengan sifat atas normal, sehingga menerima akumulasi curah hujan musiman yang lebih tinggi dari biasanya. Antara lain sebagian kecil Aceh, sebagian besar Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Bali, NTB, NTT, sebagian kecil Sulawesi, dan sebagian Papua bagian tengah.

    Hanya beberapa ZOM (14%) yang diprediksi mengalami musim kemarai dengan sifat bawah normal atau lebih kering dari klimatologisnya. Wilayah tersebut mencakup Sumatera Utara, sebagian kecil Kalimantan Barat, sebagian Sulawesi Tengah, Maluku Utara, dan bagian selatan Papua.

    Puncak musim kemarau 2025 diprediksi terjadi pada Juni hingga Agustus mendatang di sebagian besar ZOM di Indonesia. BMKG memprediksi puncak musim kemarau 2025 akan sama atau maju lebih awal dari biasanya di hampir seluruh wilayah Indonesia.

    Adapun durasi musim kemarau di Tanah Air akan beragam. Sebagian besar wilayah Indonesia diprediksi akan mengalami durasi musim kemarau yang lebih pendek dari biasanya.

    Durasi paling singkat selama 6 dasarian (2 bulan) terjadi di sebagian Sumatera dan Kalimatan. Sementara itu, durasi lebih panjang selama 24 dasarian (8 bulan) terjadi di sebagian Sulawesi.

    Prediksi El Nino-Souther Oscillation (ENSO) menunjukkan La Nina sedang bertransisi menuju fase netral pada Maret 2025. Fenomena La Nina dikaitkan dengan peningkatan curah hujan yang disebabkan suhu permukaan laut di Samudra Pasifik lebih dingin dari normal.

    (fab/fab)